Ditemukan 61417 data
38 — 4
KUCENG BinTURNI, terbukti menurut hukum dan keyakinan yang sah bersalagmelakukan perbuatan pidana "Dengan sengaja tenpa memilikikeahlian dan kewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standard atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu , sebagaimana diatur dan diancam pidanamenurut pasal 196 Jo Pasal 98 Ayat (2) dan Ayat (3) UU RI Nomor36 Tahun 2009, seperti tersebut dalam dakwaan Kedua ;2.
KUCENG Bin TURNI pada hariSabtu tanggal 26 September 2015 sekira pukul 06.30 wib atau sekitar waktu itusetidaktidaknya pada suatu waktu tertentu dalam tahun 2015 bertempat dirumah Terdakwa yang terletak di Dusun Babadan Rt,23,Rw.05, Desa Duwet,Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya pada suatu tempatyang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri KabupatenKediri, Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar
tersebut diatas, Terdakwaditangkap oleh Petugas Polres Kediri dan setelah dilakukan penggeledahan didalam almari ruang tamu dirumahnya ditemukan pil jenis LL sebanyak 1.000(seriou) butir, selanjutnya Terdakwa beserta barang bukti dibawa ke KantorPolres Kediri ;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tidak memiliki keahlian dankewenangan dibidang kefarmasian serta tidak memiliki izin edar, sehinggamenurut pendapat Majelis Hakim dengan demikian unsur Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
No.36 Tahun 2009 tentangKesehatan tersebut telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Kesatu telah terbukti makadakwaan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makaMajelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Tanpa hak dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimanadiatur dalam dakwaan Kesatu pasal 197 jo pasal 106 ayat (1
KUCENG binTURNI, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjaraselama 2 (dua) Tahun dan denda sebesar .Rp.500.000, (limaratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidakdibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu)bulan ;3.
32 — 4
terbatas, misalnyadokter, dokter gigi, bidan dan perawatyang dilaksanakan sesuai ketentuan ;Bahwa tenaga kefarmasian terdiri atasapoteker dan tenaga teknis kefarmasiandan yang dimaksud Apoteker adalahsarjana farmasi yang telah lulus sebagaiapoteker dan telah mengucapkan sumpahjabatan apoteker sedangkan tenaga tekniskefarmasian adalah tenaga yangHalaman 9 dari20 Halaman Putusan Nomor 382/Pid.Sus/2016/PN Gprmembantu apoteker dalam menjalanipekerjaan kefarmasian yang terdiri atassarjana farmasi, ahli
madya farmasi,analis farmasi dan tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker ; Bahwa sediaan farmasi berupa obat danbahan baku obat yang diperbolehkandalam pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi dan peredarannyaadalah yang sudah memenuhi syaratfarmakope Indonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat iinpemerintah ;e Bahwa menurut pendapat ahli barangbukti pil warna putih dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yangberupa obat ;e Bahwa apabila Terdakwa bukan tenagakefarmasian atau tenaga
kesehatantertentu, maka Terdakwa tidakmempunyai keahlian atau kewenangandalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standarkeamanan, kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupaobat tersebut tidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabila dikonsumsi ;Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannyaharus aman, berkhasiaat/ bermanfaat, bermutu, terjangkau sertaterdapat
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan (3),Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Menyatakan Terdakwa Fendik Eko Puryanto Bin Purnomo tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana"Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalam dakwaanalternatif kedua;2.
35 — 5
kefarmasian secara terbatas, misalnya dokter, dokter gigi, bidandan perawat yang dilaksanakan sesuai ketentuan ;Bahwa tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksud Apoteker adalah sarjana farmasi yangtelah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah
farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila dikonsumsi
;Halaman 6 dari 17 Putusan Nomor 373/Pid.Sus/2017/PN GprBahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannya harusaman, berkhasiaat/ bermanfaat, bermutu,
terjangkau serta terdapatpetunjuk penggunaan pada kemasan obat tersebut ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Trihesifenidil HC!
Cabang SurabayaNomor:5056/NOF/2017,tanggal 2 Juni 2017,memberi kesimpulan bahwabarang bukti dengan Nomor :6249/2017/NOF,atas nama Purdianto alsGopurbin Sutaji, adalah sediaan farmasi berupa obat warna putih logo LL,tablet dengan bahan aktif triheksifenidil HC!
39 — 6
kefarmasian secara terbatas, misalnya dokter, dokter gigi, bidandan perawat yang dilaksanakan sesuai ketentuan ;Bahwa tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksud Apoteker adalah sarjana farmasi yangtelah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah
farmasi/asisten apoteker ;Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 601/Pid.Sus/2016/PN GprBahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak tercantum label cara penggunaan
serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila dikonsumsi ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putin dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanoa resep dokter karena penggunaannya harusaman, berkhasiaat/ bermanfaat, bermutu, terjangkau
serta terdapatpetunjuk penggunaan pada kemasan obat tersebut ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Trihesifenidil HCltersebut pengamanannya harus tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan serta sediaan farmasi tersebut mendapat ijinedar sedangkan untuk penggunaannya harus dengan resep dokter ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan apabila pada kemasannya diberi tanda atau labelyang memuat nama produk, daftar bahan
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:ad.1.
36 — 7
AzisSamsurizal yang pendapatnya dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagaiberikut : Bahwa saat ini ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) padaDinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan menjabat sebagai Kepala SeksiKefarmasian dan Penyehatan Makanan Minuman pada Dinas KesehatanKabupaten Kediri ;Bahwa sediaan farmasi adalah obat,bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Bahwa sediaan farmasi berupa obatadalah bahan atau paduan bahan,termasuk produk biologi yangdigunakan untuk mempengaruhiatau
,ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obatdan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yangsudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat iinpemerintah ;e Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupa obat ;e Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau
tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwatidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;e Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label carapenggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabiladikonsumsi ;e Bahwa sediaan farmasi dengankandungan sebagaimana barangbukti tidak boleh dikonsumsi tanparesep dokter karena penggunaannyaharus aman, berkhasiaat/bermanfaat, bermutu, terjangkauserta
terdapat petunjuk penggunaanpada kemasan obat tersebut ;e Bahwa sediaan farmasi berupa obatdengan bahan aktif TrihesifenidilHCI tersebut pengamanannya harustenaga kesehatan yang mempunyaiHalaman 11 dari 29 Putusan Nomor 116/Pid.Sus/2016/PN Gprkeahlian dan kewenangan sertasediaan farmasi tersebut mendapatyin edar sedangkan untukpenggunaannya harus dengan resepdokter ;Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan apabilapada kemasannya diberi tanda ataulabel
Menetapkan barang bukti berupa sediaan farmasi pil LL sebanyak 1.100(seribu seratus) butir dalam tas kresek warna hitam yang telah disisihkan10 (sepuluh) butir untuk pemeriksaan laboratorium kriminalistik Polri dansebuah handphone merek Nokia warna hitam dirampas untukdimusnahkan ;6.
38 — 6
Pare Kab.Kediri, dimana pada intinya terdakwa RICO HARIADI Bin SUKARNDO telah ditawaridan selanjutnya membeli sediaan farmasi pil jenis LL dari sdr.
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 300 (tigaratus) butir tersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan LaboratorisKriminalistik No.Lab. : 2756/NOF/2016 tanggal 30 Maret 2016.
Pare Kab.Kediri, dimana pada intinya terdakwa RICO HARIADI Bin SUKARNO telah ditawaridan selanjutnya membeli sediaan farmasi pil jenis LL dari sdr.
farmasi, ahli madya farmasi,analis farmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang diperbolehkandalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi dan peredarannyaadalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian
30 — 2
terbatas, misalnya dokter,dokter gigi, bidan dan perawatyang dilaksanakan sesuaiketentuan ;e Bahwa tenaga kefarmasian terdiriatas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksudApoteker adalah sarjana farmasiyang telah lulus sebagai apotekerdan telah mengucapkan sumpahjabatan apoteker sedangkan tenagateknis kefarmasian adalah tenagayang membantu apoteker dalammenjalani pekerjaan kefarmasianyang terdiri atas sarjana farmasi,ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten
apoteker ;e Bahwa sediaan farmasi berupa obatdan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosiHalaman 9 dari 24 Putusan Nomor 592/Pid.Sus/2015/PN Gprdan peredarannya adalah yangsudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat iinpemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan
tertentu, maka Terdakwatidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label carapenggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabiladikonsumsi ;Bahwa sediaan farmasi dengankandungan sebagaimana barangbukti tidak boleh dikonsumsi tanparesep dokter karena penggunaannyaharus aman, berkhasiaat/bermanfaat, bermutu, terjangkauserta terdapat petunjuk
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan(3)Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:ad.1.
,M.Si., Kaur Sub Bidang Narkoba Forensik, dan Luluk Muljani, Paur Subbid narkobaForensik dengan kesimpulan setelah dilakukan pemeriksaan atas sampel obat,merupakan sediaan farmasi berupa obat warna putih logo LL, tablet dengan bahanaktif triheksifenidil HCl mempunyai efek sebagai anti parkinson, tidak termasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk daftar obat keras, dan sesuai pendapatahli dr.
34 — 8
AzisSamsurizal yang pendapatnya dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagaiberikut :e Bahwa saat ini ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) padaDinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan menjabat sebagai Kepala SeksiKefarmasian dan Penyehatan Makanan Minuman pada Dinas KesehatanKabupaten Kediri ;e Bahwa sediaan farmasi adalah obat,bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;e Bahwa sediaan farmasi berupa obatadalah bahan atau paduan bahan,termasuk produk biologi yangdigunakan untuk mempengaruhiatau
,ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obatdan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yangsudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat iinpemerintah ;Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label carapenggunaan serta
khasiat dankemanfaatannya apabiladikonsumsi ;e Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupa obat ;e Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwatidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;e Bahwa sediaan farmasi dengankandungan sebagaimana barangbukti tidak boleh dikonsumsi tanparesep dokter karena penggunaannyaharus aman, berkhasiaat/bermanfaat, bermutu, terjangkauserta
terdapat petunjuk penggunaanpada kemasan obat tersebut ;e Bahwa sediaan farmasi berupa obatdengan bahan aktif TriheksifenidilHCI tersebut pengamanannya harustenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan sertasediaan farmasi tersebut mendapatyin edar sedangkan untukpenggunaannya harus dengan resepdokter ;e Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan apabilapada kemasannya diberi tanda atauHalaman 11 dari 24 Putusan Nomor 316/Pid.Sus/2016/PN
Menyatakan Terdakwa AMIN BUDIONO alias DENI bin SUYONOtersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimanadalam dakwaan alternatif kedua;2.
32 — 10
terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak
tercantum label cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila dikonsumsi ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putin dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannya harusHalaman 9 dari
21 Putusan Nomor 329/Pid.Sus/2017/PN Gpraman, berkhasiaat/ bermanfaat, bermutu, terjangkau serta terdapatpetunjuk penggunaan pada kemasan obat tersebut ; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Trihesifenidil HCltersebut pengamanannya harus tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan serta sediaan farmasi tersebut mendapat ijinedar sedangkan untuk penggunaannya harus dengan resep dokter ; Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) ;Halaman 14 dari 21 Putusan Nomor 329/Pid.Sus/2017/PN GprMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:ad.1.
Menyatakan Terdakwa AHMAD ALI MAHRUS Bin MUHAMMAD TOHAtersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu " sebagaimana dalamdakwaan alternatif kedua;2.
60 — 7
Kediri setiap orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) UU. RI Nomor 36 tahun2009 tentang Kesehatan. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan carasebagai berikut :Halaman 2 dari 19 Putusan Nomor 683/Pid.Sus/2016/PN GprBerawal ketika terdakwa sebelumnya pergi ke rumah Sdr. LUKMANHAKIM alias UKLIK (terdakwa dalam perkara lain) yang berada di Ds. Bleber,Kec.
terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak
tercantum label cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila dikonsumsi ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putin dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannya harusaman, berkhasiaat
/ bermanfaat, bermutu, terjangkau serta terdapatpetunjuk penggunaan pada kemasan obat tersebut ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Trihesifenidil HCltersebut pengamanannya harus tenaga kesehatan yang mempunyaiHalaman 9 dari 19 Putusan Nomor 683/Pid.Sus/2016/PN Gprkeahlian dan kewenangan serta sediaan farmasi tersebut mendapat jjinedar sedangkan untuk penggunaannya harus dengan resep dokter ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan
Menyatakan Terdakwa Ari Eko Marsudi bin Suyanto tersebut diatas, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "DenganHalaman 17 dari 19 Putusan Nomor 683/Pid.Sus/2016/PN Gprsengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalam dakwaan alternatifkedua;2.
46 — 5
Kediri, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1) Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Perbuatan tersebutdilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa awalnya pada hari Jumat tanggal 04 Maret 2016 sekitar jam18.00 wib terdakwa menghubungi sdr.
AzisSamsurizal yang pendapatnya dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagaiberikut :e Bahwa saat ini ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) padaDinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan menjabat sebagai Kepala SeksiKefarmasian dan Penyehatan Makanan Minuman pada Dinas KesehatanKabupaten Kediri ;e Bahwa sediaan farmasi adalah obat,bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Halaman7 dari 22 Putusan Nomor 286/Pid.Sus/2016/PN GprBahwa sediaan farmasi berupa obatadalah bahan atau paduan bahan
,ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;e Bahwa sediaan farmasi berupa obatdan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yangsudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat iinpemerintah ;e Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label carapenggunaan
serta khasiat dankemanfaatannya apabiladikonsumsi ;Halaman 9 dari 22 Putusan Nomor 286/Pid.Sus/2016/PN GprBahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwatidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa sediaan farmasi dengankandungan sebagaimana barangbukti tidak boleh dikonsumsi tanparesep dokter karena penggunaannyaharus
aman, berkhasiaat/bermanfaat, bermutu, terjangkauserta terdapat petunjuk penggunaanpada kemasan obat tersebut ;Bahwa sediaan farmasi berupa obatdengan bahan aktif TrihesifenidilHCI tersebut pengamanannya harustenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan sertasediaan farmasi tersebut mendapatyin edar sedangkan untukpenggunaannya harus dengan resepdokter ;Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan apabilapada kemasannya diberi tanda ataulabel
45 — 12
Menyatakan Terdakwa AHMAD NUR SABIQIL CHAQ bin MOH.YAHYA, terbukti menurut hukum dan kenyakinan yang sah bersalahmelakukan perbuatan pidanadengan senggaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana diaturdan di ancam pidana menurut pasal 197 jo pasal 106 ayat 1 UURINomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, seperti tersebut dalamDakwaan Kesatu;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AHMAD NUR SABIQILCHAQ bin MOH.
Nambakan RT.2 Rw.2 Desa Nambakan Kecamatan RinginrejoKabupaten.Kediri atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kabuapten Kediri, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan Farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaiamana dimaksud dalam pasal 106 ayat 1 dan ayat3 UURI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehata, yaitu terdakwa mengedarkan/menjual pil jenis Dobel L sebanyak 1.600 (seribu enam ratus) butir yang dilakukandengan
menerangkan bahwa sediaan farmasi yangberupa obat dan bahan baku obat yang boleh di edarkan adalahyang sudah memenuhi standar lainnya dan tentunya sudahmendapat ijin edar dari pemerintah;e Bahwa saksi ahli menerangkan barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL sebanyak 320 (tiga ratus dua puluh) dalam 40 (empat puluh) bungkusplastic klip sediaan farmasi pil jenis LL yang di sita dari terdakwa tersebutadalah sediaan farmasi yang berupa obat;e Bahwa saksi ahli menerangkan barang bukti yang
, Sarana Penyimpanan sediaanfarmasi, Pemerintah, Dokter, Apotik, Rumah sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat,Balai Pengobatan, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan yang berwenang untukmengedarkannya sedangkan terdakwa tidak termasuk dalam katagori Pasal 98ayat (2) Undang undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas makadalam hal ini Unsur Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan tersebut telah terpenuhi ;Ad. 3.
obatobatan kepada pasien berdasarkan resep dokter;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi dan dihubungkandengan keterangan terdakwa di persidangan maka diperoleh fakta bahwa padahari Rabu tanggal 5 Pebruari 2014 sekira pukul 15.00 Wib di tepi jalan umum desaNambakan Kecamatan Ringinrejo kabuapten Kediri, dan setelah di geledah dirinyakedapatan memiliki, menyimpan, dan mengedarkan sediaan farmasi pil jenis LLterdakwa Ahmad Nur Sabigil Chag bin Moh.
27 — 3
lagi.Menimbang, bahwa terdakwa diajukan kepersidangan olehPenuntut Umum berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:Kesatu:Bahwa ia terdakwa HERU SUSILO als LUKO Bin alm BASUKIpada hari Selasa tanggal 3 Maret 2015 sekira jam 07.00 Wib, atausetidaktidaknya disekitar waktu itu dalam bulan Maret 2015, dirumahterdakwa di Desa Sidorejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, atausetidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam DaerahHukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, sengaja mengedarkansediaan farmasi
) butir dalam 96 (sembilan puluh enam) plasticklip dimasukkan dalam tas kresek warna hitam.Bahwa terdakwa dalam menyimpan dan mengedarkan sediaanfarmasi pil jenis LL tersebut tidak mempunyai keahlian dankewenangan serta tidak memiliki ijin edar dari yang berwenang.Bahwa terdakwa mendapatkan sediaan farmasi berupa pil jenisLL tersebut dari Agus Sukron Wahyudi bin Sugiono.3.
AZIS SAMSURIZAL, keterangan dalam berita acarapemeriksaan penyidik dibacakan yang pada pokoknya menerangkanPenyidik dibacakan, yang pada pokoknya menerangkan ::e Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.e Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan bakuobat tersebut sesuai pasal 09 UU No.36 tahun 2009 tentangkesehatan, bagi setiap orang yang tidak memiliki keahliandan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan, sedangyang
berhak, menyimpan mengolah, mempromosikan danmengedarkan adalah harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan.e Bahwa barang bukti berupa pil warna putih dengan logo LLadalah sediaan farmasi yang berupa obat.e Bahwa saksi tidak mengetahui. nama khasiat atau manfaatdan mutu barang bukti pil warna putih logo LL karenadikemasannya tidak ada identitas/label yang melekat.e Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifenidil HCL, pengamannya harus tenagakesehatan yang mempunyai
Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan farmasi berupaobat yang tidak memiliki ijin Edar 2. Menjatuhkan pidana tehadap terdakwa oleh karena itu denganpidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan,pidanadenda sebesar Rp.1.000.000, (satu juta rupiah), dengan ketentuanapabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidanakurungan selama 1 (satu) bulan.3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalaniterdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.4.
31 — 10
teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yangterdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dantenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakopePutusan Nomor 47/Pid.Sus/2017/PN Gpr Halaman 6 dari 16Indonesia atau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijinpemerintah
;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabiladikonsumsi ;Bahwa
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:ad.1.
Terdakwa telah memperoleh dankemudian mengkonsumsi sediaan farmasi berupa obat yang terdapat logo LLtanoa kemasan dan tidak tercantum adanya label/penandaan yang lengkap dandengan tidak menggunakan resep dokter sehingga tidak memenuhi standaratau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu. Faktatersebut bersesuaian pula dengan pendapat ahli dr.
Sub Bidang Narkoba dengankesimpulan setelah dilakukan pemeriksaan atas sampel obat, merupakansediaan farmasi berupa obat warna putin logo LL, tablet dengan bahan aktiftriheksifenidil HCI! mempunyai efek sebagai anti parkinson, tidak termasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk daftar obat keras, dan sesuaipendapat ahli dr.
33 — 6
, misalnya dokter,dokter gigi, bidan dan perawat yang dilaksanakan sesuai ketentuan ;Bahwa tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksud Apoteker adalah sarjana farmasi yangtelah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yangterdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dantenaga menengah farmasi/asisten
apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standar lainnya dan sudah mendapat jjinpemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian
ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabila dikonsumsi ;Halaman 9 dari 19 Putusan Nomor 501/Pid.Sus/2016/PN Gpr Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannyaharus aman, berkhasiaat/ bermanfaat, bermutu, terjangkau sertaterdapat
Terdakwa telah memperoleh dankemudian mengkonsumsi sediaan farmasi berupa obat yang terdapat logo LLtanoa kemasan dan tidak tercantum adanya label/oenandaan yang lengkap dandengan tidak menggunakan resep dokter sehingga tidak memenuhi standaratau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu. Faktatersebut bersesuaian pula dengan pendapat ahli dr.
Menyatakan Terdakwa IKSAN WAHYUDI Alias SENTOT Bin SUTIKNOtersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalamdakwaan alternatif kedua;2.
14 — 7 — Berkekuatan Hukum Tetap
No. 153 K/Pid.Sus/2009Mengedarkan Sediaan Farmasi Berupa Obat Trihexyphenidil, sesuai Pasal82 ayat (1) huruf d Undang Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ;Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MUNIP bin MANAN dengan pidanapenjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan, potong masa penahanandan denda sebesar Rp. 2.000.000, (dua juta rupiah) subsidair 2 (dua) bulankurungan, dengan perintah Terdakwa tetap ditahan ;Menyatakan barang bukti berupa : 222 (duaratus dua puluh dua) butir pil Trinexyphenidil
28 — 2
Perot bin Suryadi bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja tidak memiliki keahlian dankewenangan menyimpan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standardan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutumelanggar Pasal 196 UU No. 36/2009 ttg Kesehatan sebagaimanadalam surat dakwaan kesatu. Jaksa Penuntut Umum ;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Veri Andrian al.
Kediri atausetidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Kabupaten Kediri yang berwenang mengadili dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi berupa obat yangtidak memiliki Ijin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, perbuatan mana dilakukan terdakwadengan cara sebagai berikut : Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwatelah tertangkap tangan oleh saksi M.
Arif Andi Setyawanhalaman 3 dari 25 Putusan Nomor 518/Pid.Sus/2014/PN Gor.didapat kesimpulan bahwa terhadap barang bukti tersebut adalah benar tabletyang mengandung bahan aktif trineksifenidil HCl yang termasuk dalam daftarObat keras ; nn n none nnn nn nnn nnn n nonce nnn nn ne nc nnn nn nc ncnncnsBahwa ternyata terdakwa dalam menngedarkan sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam bidang farmasi karena pekerjaan terdakwa
sehariharinya adalah seorang swasta dan terdakwa tidak pernah memperolehpendidikan di bidang farmasi atau kesehatan ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197Bahwa terdakwa pada hari Rabu tanggal 18 Juni 2014 sekira pukul09.00 wib atau setidaktidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni 2014bertempat di Dsn.
Arif Andi Setyawandidapat kesimpulan bahwa terhadap barang bukti tersebut adalah benar tabletyang mengandung bahan aktif trineksifenidil HCl yang termasuk dalam daftarBahwa ternyata terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenisLL tersebut tidak memiliki ijin dari pinak yang berwenang dan tidak mempunyaikeahlian dalam bidang farmasi karena pekerjaan terdakwa sehariharinyaadalah seorang swasta dan terdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan dibidang farmasi atau kesehatan ; 2Perbuatan
30 — 9
Cabang Surabaya Nomor77151/NOF/2017,tanggal 16 Agutus 2017,memberi kesimpulan bahwabarang bukti dengan Nomor :8058/2017/NOF,atas nama Wiyono alsJolodong bin Suripto;Perbuatan la terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalampasal 197 Undangundang Nomor:36 tahun 2009 tentang Kesehatan.Atau:Keduabahwa la terdakwa Wiyono als Jolodong bin Suripto, pada waktu dan tempatsebagaimana diuraikan dalam dakwaan kesatu diatas,terdakwa dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan atau alatkesehatan
berwenang untukmengedarkan atau memiliki atau menyimpan pil LL tersebutMenimbang, bahwa terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikanpendapat yang pada pokoknya keterangan saksi benar dan tidak keberatan;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan ahli yang bernama dr.Nieken Dewi Pamikatsih, S.SiApt yang pendapatnya dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagaimana BAP penyidikan yang diberikan dibawah sumpahyang pada pokoknya adalah sebagai berikut: Bahwa yang berhak atau boleh menyimpan sediaan farmasi
Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifinidil HCLtersebut pengamanannya harus tenaga kesehatan yang mempunyaiHalaman 5 dari 13 Putusan Nomor 537/Pid.Sus/2017/PN Gprkeahlian dan kewenangan serta sediaan farmasi tersebut mendapat ijinedar sedangkan untuk penggunaannya harus dengan resep dokter.Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan memberikan keteranganyang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa awalnya Terdakwa disurun Lambang mencari pil double LL diberiuang Rp. 130.000,00
Lambangmemberikan upah sebesar Rp. 30.000;Menimbang, bahwa Terdakwa menyimpan dan kemudian meniualsediaan farmasi berupa obat yang terdapat logo LL dan tidak tercantumadanya label/oenandaan yang lengkap dan dengan tidak menggunakan resepdokter sehingga tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan dan mutu fakta tersebut bersesuaian pula dengan hasil Lab.For.
Menyatakan terdakwa Wiyono als Jolodong Bin Suripto telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalam dakwaan kedua;2.
39 — 3
Perbuatan tersebutdilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa pada awalnya terdakwa PRIO WICAKSONO Bin SIGIT membelisediaan farmasi berupa pil LL sebesar Rp. 225.000, (duaratus duapuluhlimarubu rupiah) kepada Sdr. DOW! dan mendapatkan sediaan farmasi berupapil LL sebanyak 500 (limaratus) butir Kemudian terdakwa menjual sediaanfarmasi berupa pil LL tersebut kepada beberapa temannya diantaranya : e Kepada Sdr.
PETHOK Bin NUR SALAM yang sebelumnyatelah membeli sediaan farmasi berupa pil LL dari terdakwa; Bahwa terdakwa PRIO WICAKSONO Bin SIGIT dalam mengedarkan sediaanfarmasi berupa pil LL tanpa memiliki izin dari pihak yang berwenang danterdakwa PRIO WICAKSONO Bin SIGIT bukan seorang tenaga kefarmasianyang memiliki kKeahlian dan kewenangan untuk mengedarkan sediaan farmasiberupa pil LL tersebut; 222222202 202 ne nne n=Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL yang telah diedarkan oleh terdakwa PRIOWICAKSONO
berupa pil LL tersebut tidak ada penandaanatau pelabelannya ;e Bahwa Saksi dan Terdakwa tidak memiliki suatu penyakit yangharus mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL tersebut ;e Bahwa Saksi dan Terdakwa tidak memiliki keahlian dankewenangan dan Terdakwa bukan tenaga kefarmasian maupunkesehatan ; e Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL tersebut diperoleh tidakdengan resep dokter ;terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwaketerangan Saksi benar dan tidak keberatan ; 2.
yang telah lulussebagai apoteker dan telahmengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenagateknis kefarmasian adalahtenaga yang membantuapoteker dalam menjalanipekerjaan kefarmasian yangterdiri atas sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;e Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalamhalaman 9 dari 21 Putusan Nomor 679/Pid.Sus/2014/PN Gor.10pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi danperedarannya adalah yangsudah
Menetapkan barang bukti berupa sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 10 (sepuluh) butir dikembalikan kepada Penuntut Umum untukdipergunakan dalam perkara Terdakwa Vendi Ardianto alias Joyo bin.
153 — 124
Menyatakan Terdakwa Sofian Marpohno Bin Marpohno telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;2.
Yani Magelang lulus 1980; SMF Indonesia Yogyakarta lulustahun 1983; AAF Surakarta lulus tahun 1990; S1 Farmasi UGM lulus tahun2003; Profesi Apoteker UGM lulus tahun 2004. Riwayat pekerjaan ahli :Bekerja di BBPOM di Banda Aceh sejak tahun 1991 hingga sekarang.Tahun 1991 saya mulai bekerja di laboratorium pengujian kosmetik. Tahun2006 bekerja di laboratorium obat.
Ahli sudah mengikuti pelatihan berkaitandengan sediaan farmasi diantaranya Pelatihan Inspektur Cara PembuatanObat Tradisional yang Baik tahun 2015, Pelatihan Inspektur NAPZA ditahun 2013, Pelatihan CDOB di tahun 2011.
dan Sediaan farmasi berupa obat tradisional sesuai denganpersyaratan dalam buku Materia Medika Indoneisa yang ditetapkan olehMenteri.
Diantaranya adalah tidak boleh mengandung bahan kimia obat(BKO).Bahwa Izin edar adalah izin yang diberikan oleh Pemerintah dalam bentukSurat Persetujuan Pendaftaran dalam hal ini diterbitkan oleh Badan POMRl atas suatu produk sediaan farmasi untuk diproduksi dan/atau diedarkandi Indonesia.Bahwa Sediaan farmasi memiliki izin edar dapat dilihat pada penandaansediaan farmasi sesuai pasal 106 ayat (1) Undangundang Nomor 36tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyebutkan Penandaan danInformasi sediaan farmasi
Begitupun obat tanpa12identitas sesuai Laporan Hasil Uji nomor M.01.05.81.05.16.001 yang hasilujinya juga tidak memenuhi standar.Bahwa sediaan farmasi tidak memenuhi standar dan tanpa izin edar biladikonsumsi oleh orang dapat menimbulkan risiko kesehatan. Diantaranyaadalah kerusakan organ tubuh, kerugian material akibat penyakit yangtidak sembuh atau bertambah, dan bahkan dapat menimbulkan kematian.Penggunaannya dapat berisiko kematian mendadak.