Ditemukan 16313 data
27 — 4
Dalam konteks fikin Islam, sebagaimana yangdikemukakan oleh Wahbah alZuhaily dalam kitab alfigh alislamy wa adillatuhjuz VIl halaman 765, yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim, katanafkah secara bahasa berarti a/darahim (uang), sedangkan secara istilah yaitu17memenuhi kebutuhan orang yang berada dalam tanggungannya dalam halmakan, pakaian dan tempat tinggal, dan istilah nafkah lebih populer denganmemberi makan;Menimbang, bahwa sejalan dengan pengertian nafkah tersebut di atas,dalam Pasal
8 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
11 — 4
Wahbah AzZuhailydalam kitab alFighul Islamy wa Adillatuhu, jilid VII halaman 70 yang diambil alihsebagain pendapat Majelis Hakim sebagai berikut:Leis ypde yioldl ue Gug:Vl 22Y esl gl asl g>pura Coury Lui dali sly lo 553 pgiSlg abo slgaall lasopt aila> 9 og SUI Vollg oll co IS parleArtinya: Ulama ahli figh sepakat, hak untuk melihat atau berkunjungbagi salah satu dari orang tua yang tidak mengasuh anak, ditetapkanberdasarkan syara untuk menyambung hubungan antara anak dengan salahsatu orang tuanya
11 — 15
ditunjukagamanya harus sama dengan agama yang dianut anak, sementara telahterbukti pula di atas bahwa Pemohon dan anak tersebut samasamaberagama Islam, maka telah pula terpenuhi ketentuan dimaksud;Menimbang, bahwa dengan telah terbuktinya selama ini Pemohonsebagai seorang yang beragama Islam, berkelakuan baik dan mampumendidik anak tersebut, dengan demikian telah terpenuhi ketentuan peraturanperundangundangan sebagaimana di atas, dan telah sesuai pula denganketentuan hukum Islam sebagaimana ddinyatakan oleh Wahbah
13 — 11
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:lable ye Sf antatl 53Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
26 — 5
atassebagai bahan pertimbangan dalam putusan ini;Menimbang, bahwa selanjutnya, nasihat dari Majelis Hakim selamapersidangan berlangsung ternyata tidak mengubah pendirian Penggugat untuktetap bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa sikap batin Penggugat selama persidanganmenunjukkan keinginan yang kuat dari Penggugat untuk bercerai denganTergugat yang salah satunya ditunjukkan dengan sikap asertif (tegas dan lugas)Penggugat dalam mengemukakan keinginannya tersebut;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
9 — 8
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
18 — 7
Wahbah alZuhaili dalam kitabnya, alFigh alIslamiwa Adillatuhu (Damaskus: Dar alFikr, 1405 H/1985 M, edisi ke2, vol. 7, hlm.221), dan Mansur bin Yunus bin Idris Al Bahuti Al Hambali dalam kitabnyaKasysyyaf Al Qinaa An Matnil Iqnaa: Ditahgiq oleh Muhammad Amin AlDhinnaawi (Beirut: Alam Kutub, 1997 M/1417 H, vol. 3, hlm. 165), SyamsuddinAsy Syeikh Muhammad Arafah Ad Dasuuqi dalam kitabnya Haasyiah AdDasuuqi Asy Syarh Al Kabir Li Abi Barakat Sayyidi Ahmad Ad Dardiiri (Kairo:Dar ihyaa al kutub al arabiyah
114 — 30
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab A/Asybah waAnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:tall AE ye Sil ual 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
21 — 7
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:PBI SS a peck Shall ge andl Gee oe BUM fe Lye atl SLY pe 5wey 5& jedl gl ple) eee Spell oleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3: Kitab Syarqowi Ala AtTahrir halaman Juz II 302:UR ZH Me GG GR @ fiArtinya: Barangsiapa mengantungkan talak
46 — 13
Sesungguhnya pada yang demikian itubenarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir;Menimbang, bahwa dengan adanya alasan perceraian yang didukungketerangan saksisaksi, maka majelis memandang perlu mengetengahkanpendapat ahli fikih Wahbah Az Zuhaily dalam kitab alfiqgh allslamy waadillatuhu 1X halaman 482 yang diambil alih menjadi pertimbangan sendirioleh majelis hakim sebagai berikut :oS jad) Cow yo dll Wel po Lal BLaYl prs Sluw yal lb od Ball ld v9 G8 Guill JLolylSLaiVl Ys jasdlgl LucyArtinya
12 — 11
yang terdapat di dalam Kitab alFigh alIslami waHalaman 13 dari 16 putusan Nomor 318/Pdt.G/2021/PA.GsgAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:oY osL gWb glauU wold!
13 — 11
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X, halaman 482 yang diambil aliholeh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:FPA 5S a gee Set ge jell Gee oe BLM cde Lye atl GUM pu oIWY!
13 — 1
tidakbersedia menjadi wali (adlal) dalam pernikahan Pemohon tersebut ;Menimbang bahwa pasal 23 ayat (1) dan (2) KHI, jo pasal 18 ayat (4) dan (5)Peraturan Menteri Agama RI No.11 tahun 2007 menyatakan bahwa Wali Hakim barudapat bertindak sebagai wali nikah apabila wali nasab tidak tidak ada/ Ghoib atau adlol;Dalam hal wali nikah adhol / enggan maka wali hakim baru dapat bertindak sebagai walinikah setelah ada putusan Pengadilan Agama;Menimbang bahwa untuk menentukan adholnya/ enggannya wali nikah, Wahbah
11 — 7
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BBV KS gcd ha 6 jotl Gee oy ail fe Lye antl GAY pas IWEY Ge jell yl ple ee yell lleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
23 — 4
1974Tentang Perkawinan dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Kesimpulan gugatan perceraian PenggugatMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum, alasan hukum, dan dasarhukum yang telah Majelis Hakim kemukakan di atas, maka petitum gugatanPenggugat poin 2 (dua) patut untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa dalam menentukan jenis talak Tergugat yang akandijatunkan terhadap Penggugat, Majelis Hakim memandang perlu untukmengutip dalil syari yang terdapat di dalam Kitab alFigh allslami waAdillatuhu, karangan Wahbah
Mab.Hal. 30 dari 35 hall.pihak, Majelis Hakim merasa perlu untuk mempertimbangkan lebih lanjut tentangkondisi Penggugat dengan Tergugat yang belum pernah melakukan hubungansuami istri setelah melangsungkan akad nikah (gabla dukhul) dan keiinginan kuatuntuk bercerai muncul dari Penggugat, padahal Tergugat masih inginmempertahankan keutuhan rumah tangga Tergugat dengan Penggugatdihubungakn dengan mahar yang telah diberikan oleh Tergugat kepadaPenggugat;Menimbang, bahwa menurut Wahbah alZuhaily dalam
64 — 26
Bahwa mengutip pendapat Syekh Wahbah Zuhaily (dalam kitabFighul Islam Wa Adillatuhu) Juz VII, Hal. 726727, beliau memberikansyaratsyarat umum untuk ayah atau ibu yang berhak atas hak asuhanak (hadhanah) adalah : 1. Baligh, 2. Berakal, yang meliputi bukanpemboros, orang bodoh, tidak memiliki penyakit yang mengharuskandirinya menghindari hubungan dengan orang lain, 3. Mampu untukmendidik anakanak termasuk didalamnya tidak memiliki pekerjaan yangdapat menghalangi untuk mendidik anak, 4.
Islam.Him 12 dari 39 him Putusan No. 296/Pdt.G/2021/PA.SmdBerdasarkan pendapat Syekh Wahbah Zuhaily tersebut maka setidaknyaPenggugat terhalang syarat pada point 3;10.
104 — 31
daaa);Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1365 Kitab UndangUndangHukum Perdata Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawakerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugianitu. karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut, atasperbuatan Pemohon di atas, Majelis Hakim menambahkan kewajibanPemohon karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut denganmemberikan Nafkah Madliyah kepada bekas istri, hal mana juga selarasdengan pendapat dari pakar hukum Islam Wahbah
Dan kewayiban ayahmenanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut;serta kutipan dari pendapat dari pakar hukum Islam Wahbah alZuhaili dalamKitab alFighul allslami Wa Adillatuhu Juz 10 Halaman 7411, yang jugadijadikan pendapat Majelis Hakim dalam putusan ini, sebagai berikut:35 LoS 18 Voll Guu ool aaa5 al rggo!
11 — 1
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnya FighAlIslami wa adillatuhu juz Vil halaman 320, yang diambil alih menjadipertimbangan Majelis Hakim, adalah sebagai berikut:slag loa!
8 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:2 NU 5S got!