Ditemukan 61429 data
88 — 59
Menyatakan Terdakwa Nasrullah tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan praktek kefarmasian berupa sediaan farmasi obat-obat keras (daftar G) sebagaimana dalam dakwaan tunggal;2.
Nasrullah pada hari Rabu, tanggal 12 Juni 2013,sekitar pukul 11.00 WIB atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulanJuni tahun 2013, bertempat di Toko Obat Semoga Sehat yang beralamat diPasar Aur Tajungkang Bukittinggi atau setidaktidaknya di suatu tempat yangmasih termasuk dalam daerah hokum Pengadilan Negeri Bukittinggi yangberwenang memeriksa dan mengadili, Terdakwa tidak memiliki keahlian dankewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian, yang meliputi pembuatantermasuk pengendalian mutu sedia farmasi
FARM dibawah sumpah pada pokoknya1.Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagaimenerangkan sebagai berikut:Bahwa latar belakang pendidikan Saksi yaitu Magister Farmasi,tamatan Universitas Andalas Padang, tahun 2007 dan sekarangbekerja di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Padang;Bahwa setelah Ahli periksa obatobat yang ditemukan di toko obatmilik Terdakwa tersebut tergolong obat keras (daftar G) yang tidakboleh dijual di toko obat, karena toko obat hanya boleh menjual obatbebas
Unsur tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukanpraktik kefarmasian meliputi pembuatan, termasuk pengendalianmutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan danpendistribusian obat, pelayanan obat atas resep Dokter, pelayananinformasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuanperaturan perundangundangan;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, yang
mana jika salahsatu elemen unsur tersebut telah terbukti, maka unsur ini sudah dapatdinyatakan terpenuhi;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 huruf 4 UndangUndangNomor 36 tahun 2009, yang dimaksud sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 huruf 6 UndangUndangNomor 36 tahun 2009, yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap orangyang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan
diizinkan menjual obat bebas dan obat bebas terbatas berdasarkanSurat Izin Penyelenggaraan Toko Obat No.01/PKKDUK/PEO/II/2013, tanggal28 Februari 2013, yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Bukittinggi;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas,perbuatan Terdakwa yang telah menjual obatobat keras (daftar G) di toko obatSemoga Sehat milik Terdakwa tersebut, maka menurut majelis Hakim bahwaTerdakwa tidak memiliki kKeahlian dan kewenangan untuk melakukan praktikkefarmasian meliputi sediaan farmasi
30 — 5
Aziz Samsurizal, keterangan ahli di BAP penyidikan dibacakanyang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat adalah bahan atau paduan bahan,termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi ataumenyelediki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangkapenetapan diaknosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.Bahwa sediaan
farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai pasal 98 UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki kKeahlian dankewenangan.Bahwa yang berhak mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obatdan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan sesuai dengan peraturan perundangan ;Bahwa yang dimaksud dengan
teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijinpemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti
pil warna putin dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabila dikonsumsi ;Halaman 13 dari 24 Putusan Nomor 485/Pid.Sus
Hari bin Jumair, terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja dan tanpa hakmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalamdakwaan pertama;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama10 (sepuluh) bulan dan denda Rp.2 500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah) apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan kurungan selama (satu) bulan ;3.
26 — 1
28 — 5
MenyatakanterdakwalMRON SADEWO Bin JAMAL bersalah melakukantindak pidana Telah mengedarkan sediaan farmasi tanoa memiliki izinedar sebagaimana diatur didalam Pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009tentang Kesehatan dalam Dakwaan alternatif kesatu.2.
UMINARTI Bin DARNO (daam BAP tersendiri) telah membeli PilJenis LL sebanyak 100 (seratus) butir seharga Rp.60.000, (enam puluh riburupiah) bahwa Terdakwa menjual/ mengedarkan sediaan farmasi berupa Piljebis LL tersebut tidak memiliki ijin dari yang berwenang.Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Labolatorium Kriminalistik nomor : LAB/ NOF/ 2016 tanggal Maret 2015 dalam kesimpulannya menyatakan barangbukti dengan nomor : / 2016/ NOF berupa tablet warna putin berlogo LLtersebut diatas adalah benar tablet
tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;ATAUKeduaBahwa ia terdakwa IMRON SADEWO Bin JAMAL pada hari Minggutanggal 27 Maret 2016 sekira pukul 02.30 Wib atau setidaktidaknya disekitarwaktu itu dalam bulan Maret 2016 di Dusun Wonosari Desa SambirejoKecamatan Pare Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya disuatu tempat yangmasih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
lainnya juga telah membenarkan identitasnya sebagaimana dalam dakwaanPenuntut Umum;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur pertama telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa unsur kedua yaitu dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutumempunyai maksud bahwa farmasi yang berada di dalam kekuasaan pelakutidak dipergunakan sebagaimana mestinya ;Menimbang, bahwa pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2016 pukul05.30 Wib Terdakwa ditangkap di Dusun Wonosari Desa Sambirejo
Menyatakan Terdakwa IMRON SADEWO Bin JAMAL tersebut, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan dendaRp.2.500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah)dengan ketentuanapabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidanakurungan selama 1 (satu) bulan;3.
27 — 4
Kediri setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)UU. RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Perbuatan tersebut dilakukanterdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan pil jenis LL tersebutdari Sdr.
Kediri setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standard dan/ atau persyaratan keamanan, kasiat ataukemantaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) danayat (3) UU. RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan . Perbuatan tersebutdilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan pil jenis LL tersebutdari Sdr.
yang telah lulussebagai apoteker dan telahmengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga13teknis kefarmasian adalahtenaga yang membantuapoteker dalam = menjalanipekerjaan kefarmasian yangterdiri atas sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalampengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi danperedarannya adalah yangsudah memenuhi syaratfarmakope Indonesia atau bukustandar
lainnya dan sudahmendapat ijin pemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupaBahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, makaTerdakwa tidak mempunyaikeahlian atau kewenangandalam kefarmasian ;halaman 13 dari 31 Putusan Nomor 175/Pid.Sus/2015/PN Gor.14Bahwa barang bukti pil LLtersebut tidak memenuhistandar keamanan, kasiatmaupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) ; Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut : 202 none nonoad.1.
22 — 2
., tanggal 9Juli 2015 tentang penetapan hari sidang ;Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan ;Setelah mendengar keterangan para Saksi, ahli, dan Terdakwa sertamemperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan ;Setelah mendengar tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umumyang pada pokoknya sebagai berikut :1.Menyatakan Terdakwa Supriyono als Kampret Bin Tukirin bersalahmelakukan tindak pidana tanpa keahlian dan kewenangan dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi
memberi kesimpulan bahwa barang buktidengan Nomor :6592/2015/NOF,atas nama Supriyono als Kampret bin Tukirin;Perbuatan la terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal197 Undangundang Nomor:36 tahun 2009 tentang Kesehatan .Atau:halaman 3 dari 14 Putusan perkara Nomor 397 /Pid.Sus/2015/PN Gpr.soncennnne bahwa la terdakwa Supriyono als Kampret bin Tukirin,oada waktu dantempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan kesatu diatas, ,terdakwa dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi
Tukirinmengkonsumsi sebanyak 5 (lima) butir dan sisa 10 (sepuluh) butir yangterbungkus dalam bungkus rokok disimpan di saku celana sebelah kanan, dansewaktu terdakwa Supriyono als Kampret bin Tukirin, berada di pinggir jalanumum di Desa Bulupasar,Kecamatan Pagu,Kabupaten Kediri ditangkap olehanggota Polsek Pagu dan dilakukan penggeladahan ditemukan 10 (sepuluh)butir yang terbungkus dalam bungkus rokok disimpan di saku celana sebelahkanan;, bahwa terdakwa dalam membeli,menjual,mengedarkan sedian farmasi
adalah obat, bahan obat,obat tradisional, dan kosmetika sedangkan yang dimaksud dengan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkankesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsitubuh ;halaman 11 dari 14 Putusan perkara Nomor 397 /Pid.Sus/2015/PN Gpr.12Menimbang, bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan
Kampret Bin Tukirin telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standaratau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama1(satu) tahun dan denda sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah),dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka digantidengan Pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
35 — 7
Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 Undangundang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.ATAUKedua:Bahwa terdakwa ATIN SETIAWAN Bin DEDI SETIAWAN pada hariJumat tanggal 29 Juli 2016 sekira jam 11.30 WIB atau setidaktidaknya padawakiu tertentu dalam tahun 2016 bertempat di jalan
Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 196 Undangundang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan;Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan Penunitut Umum tersebut,Terdakwa menyatakan telah mengerti isi dan maksudnya dan Terdakwahalaman 4 dari 14 Putusan perkara Nomor 617 /Pid.Sus/2016
adalah obat, bahan obat,obat tradisional, dan kosmetika sedangkan yang dimaksud dengan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkankesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsitubuh ;Menimbang, bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan bakutersebut boleh diedarkan harus sesuai dengan pasal 98 UU No, 36
pil LL tersebut, Terdakwa juga tidak mempunyai latarbelakang pendidikan kefarmasian dan bukan sebagai apoteker atau berprofesidibidang farmasi;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98ayat (2) dan (3) telah terpenuhi
Menyatakan Terdakwa ATIN SETIAWAN Bin DEDI SETIAWAN ielah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standaratau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;2.
33 — 5
WAWAN (DPO) untuk membelisediaan farmasi berupa pil LL dan sdr.Wawan (DPO) memberikan uangsejumlah Rp.60.000,(enam puluh ribu rupiah) dan selanjutnya terdakwamenghubungi sdr.Dikun (DPO) untuk membeli sediaan farmasi berupa pil LL ;Bahwa sekitar pukul 11.00 Wib bertempat di Desa jajar Kecamatan WatesKabupaten Kediri terdakwa bertemu dengan sdr.Dikun (DPO) dan membelisediaan farmasi berupa pil LL dan setelah menyerahkan uang sejumlahRp.60.000,(enam puluh ribu rupiah) terdakwa mendapatkan pil LL sebanyak100
(seratus)butir yang dibungkus dalam plastic warna hitam 5Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut pada awalnya bagian dakwaanini,Petugas Kepolisian yang mendapatkan iformasi dari masyarakat jika adanyaperedaran sediaan farmasi berupa Pil LL melakukanpenangkapan terhadap diriterdakwa dan ketika dilakukan penangkapan dari penggeledahan didapatkansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 100,(seratus)butir dalam palstik warnahitam yang disimpan disaku celana sebelah kanan yang sedang dikenakan olehLa
dari sdri.WAWAN (DPO) untuk membelisediaan farmasi berupa pil LL dan dan Sdr.WAWAN (DPO) memberikan uangsejumlah Rp 60.000,(enam puluh ribu rupiah) dan selanjutnya terdakwamenghubungi sdr.DIKUN (DPO) untuk mebeli sediaan farmasi berupa pil LL ;Bahwa benar sekitar pukul 11.00 WIB bertempat di Desa Jajar KecamatanWates Kabupaten Kediri terdakwa bertemu dengan Sdr.DIKUN (DPO) danmembeli sediaan farmasi berupa pil LL dan setelah menyerahkan uangsejumlah Rp.60.000,(enam puluh ribu rupiah) terdakwa mendapatkan
membeli sediaan farmasi berupa pilLL.
66 — 8
selanjutnya terdakwa beserta pil LL sebanyak 384 butir dan uang tunaisebesar Rp. 40.000,(Empat puluh ribu rupiah) saksi amankan ke kantor PolsekPare.Bahwa dalam mengedarkan sediaan farmasi pil LL terdakwa tidak mempunyai ijindari pejabat yang berwenang.
yang berupa obatdan bahan baku obat adalah tenaga kesehatan yang terdiri dari Apoteker dantenaga kefarmasian yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai denganketentuan peraturan perundang undangan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang boleh diedarkanadalah yang sudah memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau buku standarlainnya dan yang sudah mendapat izin edar dari Pemerintah.Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa sediaan farmasi pil jenis LL adalahtidak boleh diedarkan
UNSUR" SEDIAAN FARMASIDAN/ATAU ALAT KESEHATAN **:Menimbangh, bahwa dalam Ketentuan Umum pasal 1 angka 4 dan 5 UU RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah j dijelaskan pengertian sediaan farmasi danalat kesehatan yaitu :4. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.5.
UNSUR " YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR DAN/ATAUPERSYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAATAN DAN MUTU "Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan UU RI NO. 36 tahun 2009 tentangKesehatan Bab VI UPAYA KESEHATAN Bagian Kelima Belas mengenai Pengamanandan Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan disebutkan: Pasal 98:1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan haras aman, berkhasiat/bermanfaat,bermutu, dan terjangkau.2.
Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Berdasarkan uraian tersebut di atas dihubungakn dengan Keterangan Ahli, makasesuai dengan faktafakta yuridis yang terungkap dipersidangan telah dapat dibuktikanfakta perbuatan Terdakwa, yaitu: Bahwa sediaan farmasi obat pil jenis LL sebanyak 384 butir yang disimpan dandimiliki oleh terdakwa dan juga sebanyak
66 — 6
Menyatakan Terdakwa FIQl ARYUDA AGUS IRAWAN bin SUMANGINterbbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja tidak memiliki keahlian dan kewenangan menyimpanatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan, Tidakmemiliki standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 196 Undangundang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan dalam Surat Dakwaan kami ;2.
tidaknya pada tempat lain yang masih masukdalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, telah melakukan tindakpidana, Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan, Tidak memiliki ijin edar Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan carasebagai berikut :Berawal pada hari Sabtu tanggal 7 Maret 2015 sekitar jam 08.30 wib terdakwa patunganuang dengan saudara ARIS HARDIY ANTO Bin (Alm) YATNO (dalam berkas lain) dansaudara GONDO ADI ROSO Bin JUPRI (dalam berkas
kesehatan.ATAUKEDUA~ Bahwa ia Terdakwa FIQI ARYUDA AGUS IRAWAN Bin SUMANGIN padahari Kamis tanggal 12 Maret 2015 sekitar jam 17.30 Wib atau setidak tidaknya padawaktu lain masih dibulan Maret tahun 2015 bertempat di Warung Desa KwadunganKecamatan Ngasem Kabupaten Kediri atau Setidak tidaknya pada tempat lain yangmasih masuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, telahmelakukan tindak pidana, Dengan sengaja tidak memiliki keahlian dan kewenanganmenyimpan atau mengedarkan sediaan farmasi
Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 Ayat (2) dan Ayat (3) Undang Undang RI No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan; nonn Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif yang mana suatu unsur yang dapatdibuktikan salah satunya yang lebih mendekati kebenaran pada perbuatan Terdakwa dandari hasil keterangan saksi, barang bukti
Menyatakan terdakwa FIQl ARYUDA AGUS IRAWAN bin SUMANGIN telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu ;2.
115 — 10
Menyatakan Terdakwa MIFTAHUL HUDA Als KENTRENG Bin ABDULMANAN terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) undangundang nomor 36 tahun2009 tentang Kesehatan sebagaimana diatur dalam Pasal 196 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimanadalam Dakwaan
dakwaan sebagai berikut:KESATUwannnnn === Bahwa Terdakwa MIFTAHUL HUDA Als KENTRENG Bin ABDULMANAN pada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2017 sekitar pukul 13.30WIB, atau setidaktidaknya dalam Tahun 2017, bertempat di pinggir jalanumum Desa Kandangan Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri atauHalaman 2 dari 14 Putusan Nomor 620/Pid.Sus/2017/PN Gprsetidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi
Andri Teguh; Bahwa benar saksi mengetahui bila terdakwa menyimpan sediaan farmasipil jenis LL sebanyak 1.500 (seribu lima ratus) butir dalam 2 plastik putihyang dibungkus dalam tas kresek warna hitam ; Bahwa farmasi pil jenis LL sebanyak 1.500 (seribu lima ratus) butir dalam 2plastik putin yang dibungkus dalam tas kresek warna hitam ditemukanterdakwa saat disimpan di dalam almari pakaian di kamar tidur terdakwaBahwa terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang dalammengedarkan pil jenis
dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan PeraturanPemerintah;Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum di persidangan, awalnyapada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2017 Terdakwa dihubungi oleh Sadr.Kampret (belum tertangkap) melalui HP terdakwa Merk Advan warna putih, Sdr.Kampret menawarkan pil jenis LL berbentuk bulat berwarna putih dan padasaat itu terdakwa juga berniat untuk membelinya kKemudian terdakwa sepakatuntuk bertemu dengan Sdr.
Menyatakan Terdakwa Miftahul Huda als Kentreng Bin Abdul Manan telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanatanpa hak mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standardan/atau persyaratan keamanan ;Halaman 12 dari 14 Putusan Nomor 620/Pid.Sus/2017/PN Gpr2.
35 — 8
Kediri, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidak memilikiizin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1) Undangundang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwadengan cara sebagai berikut :Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 28 April 2016 sekitar jam 19.00Wib terdakwa bertemu dengan Sdr.
Kediri, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidakmemenuhi standar dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2) dan Ayat (8) Undangundang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Perbuatan tersebut dilakukanterdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 28 April 2016 sekitar jam 19.00Wib terdakwa bertemu dengan Sdr.
SAMSURIZALBahwa pil LL yang disita dari Terdakwa adalah sediaan farmasi berupaobat ;Bahwa Terdakwa tidak memilikikeahlian dan kewenangan menyimpan danmengedarkan sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat bilaTerdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenaga kesehatan tertentu ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifenidil HCItersebut pengamanannya harus tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan, sedangkan untuk penggunaannya harus denganresep dokter ;Bahwa pil
juga telah membenarkan identitasnya sebagaimana dalam dakwaanPenuntut Umum;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur pertama telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa unsur kedua yaitu dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan mempunyai maksud bahwapelaku mengetahui kalau obatobat tersebut dibawah pengawasan farmasi danuntuk memperolehnya harus dari seorang yang ahli dalam bidangnya ;Menimbang, bahwa pada hari Selasa tanggal 03 Mei 2016 pukul 06.00Wib di Dusun Nglarangan Desa
Menyatakan Terdakwa MISNAN Als SUKRO Bin (Alm) SUWAuI, tersebutdiatasterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standard dan/ atau persyaratan keamanan, kasiat ataukemanfaatan dan mutu ;2.
33 — 6
didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut :KESATU :Bahwa ia Terdakwa DANANG DWI NAVTIAN PUTRA Bin SUMALI padahari Senin tanggal 22 Februari 2016 sekira pukul 16.00 Wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu tertentu dalam tahun 2016, bertempat dirumahTerdakwa di jalan kelud Rt.002/004 Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan,Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih didalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, dengan sengajamemproduksi, mengedarkan sediaan farmasi
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standart dan/atau persyaratankeamanan, kasiat atau kemanfaatan dan yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang pengadaan, menyimpan, mengolah, mempromosikandan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat ;Menimbang, bahwa terhadap unsur unsur tersebut Majelis Hakim akanmempertimbangkan sebagai berikut :Ad. 1.
Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standart mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan denganPeraturan Pemerintah ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi, keteranganTerdakwa dan barang bukti yang diajukan di persidangan apabila dinubungkansatu dengan lainnya, maka diperoleh faktafakta hukum, bahwa benarTerdakwa telah ditangkap oleh Petugas Polisi dirumah Terdakwa di JI. KeludRT.
Menyatakan Terdakwa DANANG DWI NAVTIAN PUTRA Bin SUMALI,tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Dengan sengaja memiliki sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar ;2.
24 — 10
Menyatakan bahwa terdakwa SUKO WIYONO Bin RIYANTO, terbuktisecara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanoa hakdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki standar mutu atau keamanansebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196 UU RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Surat Dakwaan Kesatu kami;2.
Lab. :6112/NOF/2017 tanggal O7 Juli 2017, yang diperiksa oleh Arif AndiSetiawan,S.Si,MT, Imam Mukti S.Si,Apt dan Luluk Muljani, didapatkan kesimpulanbahwa terhadap barang bukti Nomor : 7140/2017/NOF berupa tablet warna putihlogo LL dengan berat 1,682 gram adalah benar tablet dengan bahan aktiftrineksifenidil HCl mempunyai efek sebagai anti parkinson, tidak temasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras;Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil LLtersebut
Dengan sengaja tanoa keahlian dan kewenangan memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutusebagaimana dimaksud pasal 98 ayat (2) dan ayat (3);Ad. 1 Tentang unsur Setiap orang; Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur setiap orang adalah semuasubyek hukum/pelaku dari suatu tindak pidana yang mampu bertanggung jawabmenurut hukum, dimana dalam perkara ini adalah Agus Trianto als Klewer BinKamsuri
dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetaokan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupapil LL tersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian dengan demikian unsur Dengan sengajatanpa keahlian dan kewenangan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasidan /atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan
Menyatakan terdakwa Suko Wiyono Bin Riyanto terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja tanpakeahlian dan kewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan2.
35 — 12
Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL/ Artane yang diedarkan dandisimpan oleh terdakwa adalah belum mendapat izin edar daripejabat yang berwenang .
Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL /Artine yang diedarkan dandisimpam oleh terdakwa adalah belum mendapat izin edar daripejabat yang berwenang .
Amir umur 50 tahun, alamat Kediri.Saksi dr AZIZ SAMSURIZAL (saksi ahli), keterangannya dibacakanyang menerangkan pada pokoknya :Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obattersebut sesuai pasal 98 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatanbagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan
, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan danpengedarannya diperbolehkan adalah yang sudah memenuhisyarat Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya dantentunya sudah mendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa barang bukti pil warna putih dengan logo LL tersebutadalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifenidil HCL tersebut pengamannya harus tenagakesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sertasediaan farmasi tersebut mendapat ijin edar,
BudiSetiawan tersebut adalah merupakan sediaan farmasi berupa tabletdengan bahan aktif Triheksifenidil HCL (tidak termasuk narkotika ataupsikotropika tetapi termasuk daftar obat keras) yang dalammembawa ,menyimpan, memiliki harus dilakukan oleh tenaga kesehatanyang memilik keahlian dan kewenangan dan dalam mengedarkannyaharus punya ijin edar dari pemerintah serta penggunaannya harusdengan resep dokter.Menimbang, bahwa apabila sediaan farmasi berupa pil Jenis LLtersebut diedarkan oleh yang tidak mempunyai
58 — 4
KUCING bin SIPONpada hari Kamis tanggl 31 Oktober 2014 sekira pukul 22.00 wib, atausetidaktidaknya pada suatu waktu tertentu dalam tahun 2014, bertempatdi warung kopi di Taman Rindang Kelurahan Pare, Kecamatan Pare,Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih didalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri dengan sengajamemproduksi, mengedarkan, sediaan farmasi dan atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan, khasiatdan kemanfaatan dan
No. 6862/NOF/2014 apabila satu) dengan yang laindihubungkan, maka ternyata Terdakwa pada hari Kamis tanggal 31Oktober 2014 sekitar jam 22.00 wib, bertempat di warung kopi TamanRindang Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, telah di tangkap olehPetugas Kepolisian Polres Kediri, dan setelah digeledah ditemukan barangbukti berupa pil jenis LL sebanyak 11 (sebelas) butir dalam bekasbungkus rokok Djarum Super yang disimpan di saku celana sebelah kananbagian depan yang dipakai Terdakwa dan diakui sediaan farmasi
(tiga puluh ribu rupiah) ;Bahwa Terdakwa menyimpan, memiliki, mengkomsumsi pil jenis LLtersebut tidak memiliki izin/ resep dokter dan Terdakwa tidak memilikikeahlian dan kewenangan dibidang kefarmasian, dengan demikian unsurinipun telah terpenuhi;Menimbang, bahwa karena semua unsur dalam dakwaan PenuntutUmum telah dapat dibuktikan maka Majelis Hakim berkesimpulanTerdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi
KUCING bin SIPON,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak1011memnuhi standart dan/ atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu;2.
30 — 12
Menyatakan bahwa terdakwa MUHAMMAD SAID Bin YOYOK, terbukti secarasah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "tanoa hak dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau aiatkesehatan yang tidak memiliki izin edar'sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 196 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalamSurat Dakwaan Kesatu kami;2.
Kediri, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasai98 Ayat (2) dan Ayat (8) Undangundang Ri No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :e Bahwa awainya pada hari Rabu tanggai 27 April 2016 sekitar jam 21.00 wibterdakwa menghubungi temannya / sdr.
130 (seratus tiga puluh) butir yangdisita dari terdakwa adalah sediaan farmasi berupa obat.Halaman 7 dari 14 Putusan Nomor 427/Pid.Sus/2016/PN.Gpre Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan menyimpan danmengedarkan sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat bila terdakwabukan tenaga kefarmasian atau tenaga kesehatan tertentue Bahwa ahli tidak mengetahui nama, khasiat atau kemanfaatan dan mutu barangbukti pil warna putih logo LL yang disita dati terdakwa karena sediaan farmasitersebut
tidak ada label yang meiekat.e Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifenidii HCltersebut pengamanannya harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan, sedangkan untuk penggunaanya harus dengan resep dokter.e Bahwa barang bukti yang disita dari terdakwa tersebut tidak boleh diedarkan,karena suatu produk diedarkan apabila dikemasannya wajib diberi tanda ataulabel.
BAKONG (DPO)sebanyak 10 (Sepuluh) butir untuk dikonsumsi sendiri.Bahwa terdakwa dalam menyimpan atau memiliki sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tidakmemenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan serta tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian karena tidak sesuai denganperuntukannya, sehingga sangat membahayakan kesehatan bagi pengguna yangmenggunakannya dalam jangka waktu yang lama.
28 — 4
Azis Samsurizal, keterangannya dibacakan pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut : n no nnn nn nnn nnn nnenee Bahwa saat ini ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan menjabat sebagaiKepala Seksi Kefarmasian dan Penyehatan Makanan Minumanpada Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri yang Ahli jabat sejaktahun 2009 ; e Bahwa sediaan farmasi adalahobat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik ;e Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obattersebut
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apotekerdan telah mengucapkansumpah jabatan apoteker ;b.
Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantuapoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atassarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalampengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi danperedarannya adalah yangsudah memenuhi syaratfarmakope Indonesia 11atau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ; Bahwa menurut pendapat ahibarang bukti
pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupaobal ; Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, makaTerdakwa tidak + =mempunyaikeahlian atau kewenangandalam kefarmasian ;Bahwa ahli tidak mengetahuinama, khasiat, kemanfaatan danmutu barang bukti pil LL karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak ada identitas ataupelabelan yang melekat ;Bahwa sediaan farmasi berupaobat dengan bahan aktiftriheksilfenidil HCl tersebutpengamanannya harusdilakukan
Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinNE fm I IAd.1. Unsur Setiap orang ; 2 2222 n nnn nnnMenimbang, bahwa setiap orang adalah siapa saja yang menjadi subyekhukum dan mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya.
30 — 11
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artane sebanyak 28 (dua puluh delapan) butir tersebut adalah obat kerassebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab.: 0148/NOF/2015 tanggal 9 Januari 2015.
Bahwa terdakwa EKHWAN RIANDOKO binJUMARI dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisLL/Artane tersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang ;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal197 UndangUndang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentangKesehatan;Atau :KEDUA :Bahwa terdakwa EKHWAN RIANDOKO bin JUMARI pada waktu dan tempatseperti tersebut dalam Dakwaan Kesatu diatas, dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau
Bahwa terdakwa EKHWAN RIANDOKO binJUMARI dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL/ Artane tidak memiliki identitas atau label yang melekat yaitu harus berisi : Nama produk,Daftar bahan yang digunakan,Berat bersih atau isi bersih,Nama dn alamat pihak yang memproduksi,Tanggal, bulan, tahun kadaluwarsa, Mendapat ijin edar dari Pemerintah.Sehingga perbuatan terdakwa EKHWAN RIANDOKO bin JUMARI yang telahmengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LL / Artane tersebut akanberbahaya
Bahwasediaan farmasi berupa pil jenis LL/ Artane sebanyak 28 (dua puluh delapan)butir tersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan LaboratorisKriminalistik No.
.: 0148/NOF/2015 tanggal 9 Januari 2015, dimanaterdakwa EKHWAN RIANDOKO bin JUMARI dalam menjual atau mengedarkansediaan farmasi berupa pil jenis LL / Artane tidak memiliki izin edar dari pihakyang berwenang, maka dengan demikian unsur dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidakHalaman 11 dari 13 halaman Putusan No.93/Pid.Sus/2015/PN. Gpr.12memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI.
47 — 6
, Pil jenis LL dan HP tersebut adalah benar milik terdakwa.Bahwa, sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 100 (seratus) butirtersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan LaboratorisKriminalistik No.Lab. : 6599/NOF/2017 tanggal 26 Juli 2017.Bahwa terdakwa dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupaobat jenis LL / Artane tidak memiliki identitas atau label yang melekat.2) Saksi Sugeng Purnomo alias Grandong Bin SupartonoBahwa, awalnya pada hari Minggu tanggal 23 Juli 2017
Kediri, terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian, denganbarang bukti berupa sediaan farmasi Pil jenis LL sebanyak 100 (seratus)butir dalam plastik Klip dimasukkan ke dalam bekas bungkus Rokok merkGudang Garam serta 1 (satu) buah HP merk Nokia wama Biru, dimana Piljenis LL dan HP tersebut adalah benar milik terdakwa.
Kediri, terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian, denganbarang bukti berupa sediaan farmasi Pil jenis LL sebanyak 100 (seratus)butir dalam plastik Klip dimasukkan ke dalam bekas bungkus Rokok merkHalaman 8 dari 11 Putusan Nomor 520/Pid.Sus/2017/PN GprGudang Garam serta 1 (satu) buah HP merk Nokia wama Biru, dimana Piljenis LL dan HP tersebut adalah benar milik terdakwa.
Bahwa, sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 100 (seratus) butirtersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris.
Menyatakan Terdakwa Supriyono als Black Bin Imam Safii telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hakmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar danpersyaratan keamanan, kasiat atau kemanfaatan dan mutu ;2.