Ditemukan 61429 data
48 — 24
Menyatakan Terdakwa MARODI Als ODI BIN HAFIZI bersalah melakukan tindakpidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/ ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu, sebagaimana diaturdan diancam pidana dalam Pasal 196 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan dalam dakwaan;2.
14 Juli2016, dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan sebagai berikut :DAKWAANBahwa terdakwa MARODI Als ODI BIN HAFIZI, pada hari Rabu tanggal 18 Meitahun 2016 sekira pukul 22.00 Wita, atau setidak tidaknya pada suatu waktu dalambulan Mei pada tahun 2016, bertempat di Desa Banyu Irang Kecamatan BatiBatiKabupaten Tanah Laut, atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pelaihari, Setiap orang yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
atau persyaratankeamanan, khasiat atau manfaat dan mutu ;Bahwa Keahlian dan kewenangan saksi ahli ialah Asisten Apoteker yang bertugassebagai pengawasa Farmasi dan Makanan di Balai Besar BPOM di Banjarmasinsejak tahun 1981 ;Halaman 5 dari 12 Putusan Nomor 197/Pid.Sus/2016/PN Pi.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar ;1. Setiap Orang ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang adalah setiap orangatau manusia dan Badan Hukum sebagai subyek hukum yang didakwa melakukansuatu tindak pidana, yang kepadanya dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatanyang dilakukannya ;Menimbang, bahwa dalam perkara ini telah diajukan kepersidangan terdakwaMARODI Als.
ODI Bin HAFIZI telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MARODI Als. ODI Bin HAFIZI denganpidana penjara selama 8 (delapan) Bulan dan pidana denda sebesarRp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila pidana dendatidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
49 — 5
Kediri, atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masihtermasuk Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, setiap orangyang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/ atau persyaratankeamanan, kasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalamPaal 98 ayat (2) dan ayat (8) UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,perbuatan yang dilakukan terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut :Bahwa ia terdakwa pada
NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.A.pt yang dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagai berikut:Bahwa benar sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuail dnegan Pasal 98 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang 9mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danHalaman 8 dari 18 Putusan Nomor 261/Pid.Sus/2017/PN Gprmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa
benar yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan Pasal 108 UU RINo. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan danpengedaran diperbolehkan adalah yang sudah memenuhisyaratFarmakope Indnesia atau buku standart lainnya dan tentunya
sudahmendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat.Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk pada kesehatan
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
66 — 3
Menyatakan Terdakwa WIMAR IKRARDIN PRAMUDIA bin RAHMAN RUDIANTO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan pertama;2.
28 — 4
Kediri sering terjadi tindak pidana menyimpan danmengedarkan pil LL, selanjutnya dilakukan pengamatan dan didapatkanhasil yang mengarah pada keterlibatan tersangka HERU DWIPRASETYO als BENDOT bin SUNHAUJI ;Bahwa pada saat penangkapan, ditemukan sediaan farmasi pil jenis LLsebanyak 40 butir dalam plastik klip diatas kasur tidur didalam kamardirumah tersangka, yang diakui kepemilikannya oleh terdakwa.Bahwa terdakwa mengakui sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 40 butirdalam plastik klip diatas kasur
NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.A.pt yang dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagai berikut:Bahwa benar sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai dnegan Pasal 98 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa benar yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan,
mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan Pasal 108 UU RINo. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan danpengedaran diperbolehkan adalah yang sudah memenuhi syaratFarmakope Indnesia atau buku standart lainnya dan tentunya sudahmendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar
menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Halaman 10 dari 21 Putusan Nomor 205/Pid.Sus/2017/PN GprBahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat.Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk pada
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
33 — 4
Menyatakan Terdakwa MARSON/KIROK (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dakwaan PRIMAIR;2.
Bahwa Terdakwa MARSON/KIROK (Alm), pada hari Senin tanggal 8 Februari2016, sekitar pukul 21.00 Wita, atau setidaktidaknya pada suatu waktu yang masihtermasuk dalam bulan Februari 2016, bertempat di dalam rumah Terdakwa di Desa HauwaiRt. 02 Kecamatan Halong Kabupaten Balangan atau setidaktidaknya pada suatu tempatlain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Amuntai yangberwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, setiap orang yang dengan sengajamemproduksi dan mengedarkan sediaan farmasi
(delapan) plastikklip warna bening ukuran kecil, dan 1 (satu) lembar uang kertas pecahan Rp.1.000, (seribu rupiah) di dalam kamar Terdakwa dan Terdakwa tidak dapatmenunjukkan surat izin untuk mengedarkan atau menjual obatobatan tersebut;Bahwa obatobatan Daftar G jenis Carnophen produksi Zenith Pharmaceuticalstersebut sudah tidak memiliki izin edar karena telah dicabut izin edarnya oleh BalaiPOM, sehingga obat tersebut tidak boleh beredar lagi dengan berarti setiap orangyang mengedarkan sediaan farmasi
delapan) plastikklip warna bening ukuran kecil, dan 1 (satu) lembar uang kertas pecahan Rp.1.000, (seribu rupiah) di dalam kamar Terdakwa dan Terdakwa tidak dapatmenunjukkan surat izin untuk mengedarkan atau menjual obatobatan tersebut;e Bahwa obatobatan Daftar G jenis Carnophen produksi Zenith Pharmaceuticalstersebut sudah tidak memiliki izin edar karena telah dicabut izin edarnya oleh BalaiPOM, sehingga obat tersebut tidak boleh beredar lagi dengan berarti setiap orangyang mengedarkan sediaan farmasi
Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa unsur ini merupakan unsur yang bersifat alternatif, sehinggaMajelis Hakim dapat langsung memilih salah satu perbuatan yang relevan dengan faktafakta hukum dan dalam arti apabila salah satu perbuatan dalam unsur ini telah terpenuhi,maka unsur ini juga harus dinyatakan telah terpenuhi;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki danmengetahui apa
yang dilakukan dan menyadari akibat dari perbuatannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintah No. 72Tahun 1998 menyatakan produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,mengolah, membentuk, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alatkesehatan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah No. 72Tahun 1998 menyatakan peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi
91 — 11
Menyatakan Terdakwa I JAJANG DUMIYATI Alias JAJANG bin UDIN SAMSUDIN dan Terdakwa II IRWAN SETIAWAN Bin DIDI KUSNADI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turuts serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;2.
30 — 8
HIDAYATULLAH als DAYAT bin ALI SYAHBANA (alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa M.
HIDAYATULLAH als DAYAT bin ALISYAHBANA (alm), telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana sengaja mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamHalaman 1 dari 12 Putusan Nomor 131/Pid.Sus/2016/PN Amt.pasal 197 UndangUndang R. Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, dakwaan Primair Penuntut Umum ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa M.
HIDAYATULLAH als DAYAT bin ALI SYAHBANA (alm),pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2016 sekitar jam 15.30 Wita, atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2016, bertempat di JIl.Anmad YaniKel.Batu Piring, Kec.Paringin, Kab.Balangan, atau setidaktidaknya di suatutempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Amuntai yangberwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar,
HIDAYATULLAH als DAYAT bin ALI SYAHBANA(alm), pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2016 sekitar jam 15.30 Wita,atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2016,bertempat di Jl.Ahmad Yani Kel.Batu Piring, Kec.Paringin,Kab.Balangan, atau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Amuntai yang berwenangmemeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau
Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Hakim / Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
;Bahwa benar obat jenis Carnopen Zenith Pharmaceuticals sudah dicabutizin edarnya dan dihentikan kegiatan produksinya sejak tanggal 27 Oktober 2009berdasarkan Surat Kepala Badan POM RI Nomor : PO.02.01.1.3.3997, Makadari Bahwa dengan demikian unsur ini pun telah terpenuhi.Berdasarkan uraian pembuktian unsur tersebut diatas, maka terdakwatelah terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimana diatur
25 — 1
Menyatakan terdakwa MANSUR Bin ILHAM terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ; ---------------------------------------------------2.
22 — 4
Menyatakan Terdakwa RAHIM Alias MANAF BIN MARJUNI (ALM) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2.
dakwaan sebagai berikut:PertamaBahwa terdakwa RAHIM Alias MANAF BIN MARJUNI (Alm) pada hariSelasa tanggal 09 Februari 2016 sekira pukul 21.30 WITA atau pada suatuwaktu tertentu dalam bulan Februari tahun 2016 bertempat di sebuah rumahDesa Rantau Karau Hilir Rt. 02 Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten HuluSungai Utara atau pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Amuntai yang berwenang memeriksa danmengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi
2009tentang kesehatan.AtauKeduaBahwa terdakwa RAHIM ALS MANAF BIN MARJUNI (Alm) pada hariSelasa tanggal 09 Februari 2016 sekira pukul 21.30 WITA atau pada suatuwaktu tertentu dalam bulan Februari tahun 2016 bertempat di sebuah rumahDesa Rantau Karau Hilir Rt. 02 Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten HuluSungai Utara atau pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Amuntai yang berwenang memeriksa danmengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi
Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Hakim / Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
Unsur Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif atau pilihan jika salahsatu unsur terbukti maka dalam pasal ini terbukti.Dalam Kitab Undangundang Hukum Pidana(Crimineel Wetboek)tahun 1809 dicantumkan sengaja ialah Kemauan untuk melakukan atau tidakmelakukan perbuatanperbuatan yang dilarang atau diperintah oleh Undangundang.Dalam Memorie van Toelichting (MvT) Menteri Kehakiman sewaktuCrimineel Wetboek tahun 1881(yang menjadi
Kesehatan dalam dakwaan kesatu penuntut umumdan karena terdakwa terbukti secara syah dan menyakinkan dan tidakditemukan halhal yang menjadikan sebagai alasan pembenar ataupun alasanpemaaf sehingga terdakwa dapat dikenakan pertanggung jawaban pidanasesuai dengan hukum yang seadiladilnya.Berdasarkan uraian tersebut, maka unsur Dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar dalam perkara ini telah terbuktisecara sah menurut hukum.
30 — 8
Perk: PDM22/Pargn/Ep.2/03/2016, yang pada pokoknya menuntut:1Menyatakan Terdakwa RISKY LESTARI Als IKI Bin ARMUNI (Alm) bersalahmelakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dalam pasal 197 Undangundang RINo. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum;Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RISKY LESTARI Als IKI Bin ARMUNI(Alm) dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dikurangi selama terdakwaberada dalam
Yani Rt. 05 Rw. 02 KelurahanParingin Kota Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan, atau setidaktidaknya padasuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriAmuntai, yang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar, perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :Bahwa berawal pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan di atas, beberapahari sebelumnya
dan / alatkesehatan tersebut tidak mempunyai izin edar dan kewenangan dalam menjualbahan sediaan farmasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atauKota, Dinas Kesehatan Propinsi dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan(BPOM).woneee Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalampasal 197 Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 TentangKesehatan 0 2002200000 een nnn enennenn enn nnenneeen enn nnccee=ATAUKEDUA : Bahwa ia terdakwa RISKY LESTARI Als IKI Bin ARMUNI (Alm), padahari Kamis
Yani Rt. 05 Rw. 02Kelurahan Paringin Kota Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan, atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum PengadilanNegeri Amuntai, yang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan / atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu, perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan carasebagai berikut : eBahwa berawal pada waktu
yang dilakukan dan menyadari akibat dari perbuatannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintah No. 72Tahun 1998 menyatakan produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,mengolah, membentuk, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alatkesehatan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah No. 72Tahun 1998 menyatakan peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi
34 — 10
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RIDAYATULLAH Alias DAYAT Bin H SAHRAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Secara Bersama-sama dengan sengaja mencoba mengedarkan obat farmasi yang tidak memiliki izin edar ; 2.
33 — 0
Menyatakan terdakwa WAHYU SUWARDI Als ANJUL BIN RAMLAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2.
36 — 12
Menyatakan terdakwa FAISOL EFENDI BIN BAMBANG SUTRISNO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar" ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 1 (Satu) Tahun dan Denda sebesar Rp. 1.000.000.- (Satu juta rupiah) ;3. Menyatakan apabila Denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa, maka diganti dengan pidana kurungan selama : 1 (satu) Bulan ;4.
Menyatakan terdakwa FAISOL EFENDI Bin BAMBANGSUTRISNO bersalah melakukan tindak pidana"Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar" sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatansebagaimana dalam surat dakwaan Pertama ;2.
Sus/2015/PN.BwiPerbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 UU RI Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.ATAU:KEDUA:Bahwa ia terdakwa FAISOL EFENDI Bin BAMBANG SUTRISNO, padawaktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan Pertama tersebutdiatas, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 Ayat (2)
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau latkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalamPasal 106 Ayat (1)Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106Ayat (1)Bahwa unsur ini adalah unsur alternatif sehingga akan langsungmembuktikan unsur yang dapat dibuktikan;Diantara unsurunsur tersebut diatas, unsur yang akan dibuktikanadalah unsur "Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1)".Berdasarkan fakta persidangan berupa keterangan saksi H.
Menyatakan terdakwa FAISOL EFENDI BIN BAMBANGSUTRISNO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana : "Dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar" ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa, oleh karena itu denganpidana penjara selama : 1 (Satu) Tahun dan Denda sebesar Rp.1.000.000. (Satu juta rupiah) ;3. Menyatakan apabila Denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa,maka diganti dengan pidana kurungan selama : 1 (satu) Bulan ;4.
46 — 10
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD NADAR Als AMAT Bin AGUS telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak memiliki Izin Edar 2.
AMAT Bin AGUS telahterbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana telahdengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang melanggar PasalHalaman 2 Putusan Nomor : 265/Pid.Sus/2015/PN.Rta197 Jo Pasal 106 Ayat (1) Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan sebagaimana dalam dakwaan Primair Penuntut Umum;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MUHAMMAD NADAR Als.
AMAT Bin AGUS;Bahwa riwayat pendidikan Ahli, SD lulus tahun 2006, MTS lulus tahun2005, SMFISFI Banjarmasin lulus tahun 2008, melanjutkan kuliah diHalaman 10 Putusan Nomor : 265/Pid.Sus/2015/PN.RtaUniversitas Muhammadiyah Surakarta lulus tahun 2012 dan melanjutkanprofesi Apoteker lulus tahun 2013;Bahwa Ahli sekarang bekerja sebagai PNS di Dinas Kesehatan Kab.Tapin, sebagai staff instalasi farmasi dinas kesehatan kab.
Tapin;Bahwa ahli menerangkan Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatantermasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusi atau penyaluran obat,pengelola obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasiobat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisionalsebagaimana dijelaskan dalam PP No, 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian Pasal 1 Ayat (1).
yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaankefarmasian, yang terdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker;Bahwa ahli menerangkan bahwa Tidak boleh sebagaimana diatur dalamUU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 198: Sediaan Farmasi dalam hal ini obat digolongkan dalam : Obat Bebas,Obat Bebas terbatas, Obat Keras, Narkotik dan Psikotropika;Halaman 11 Putusan Nomor : 265/Pid.Sus/2015/PN.RtaObat Bebas adalah obat yang digunakan
Adapun Apoteker adalah sarjana farmasi yang telahlulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanApoteker;Sedangkan Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yangmembantu Apoteker dalam menjalanl Pekerjaan Kefarmasian, yangterdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi,dan Tenaga Menengah Farmasi / Asisten Apoteker;Sedangkan yang dimaksud Praktik Kefarmasian adalah PekerjaanKefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutusediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan
94 — 7
Menyatakan Terdakwa SELAMET Alias COKI Bin CARIMO tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak memenuhi standar dan atau Persyaratan Keamanan, Khasiat atau Kemanfaatan dan Mutu ;2.
70 — 10
Menyatakan terdakwa SYAHRANI ALIAS UTUH BIN BAHRUN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan denda Rp.1.000.000,- (satu juta Rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
beserta lampirannya ;Setelah mendengar keterangan saksi saksi dan keterangan Terdakwa;Setelah memperhatikan barang bukti yang diajukan dipersidangan;Menimbang, bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum telah dituntut sebagaimanatercantum dalam tuntutan Penuntut Umum NO.REG.PERKARA : PDM72/Pargn/Euh.2/07/2013 tanggal 14 Agustus 2013, pada pokoknya menuntut agar Hakimmemutuskan :1 Menyatakan Terdakwa SYAHRANI Als UTUH Bin BAHRUN bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1), perbuatanmana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :Berawal terdakwa telah menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obatdaftar G jenis ZENITH PHARMACEUTICALS dan DEXTROMETROPHAN (Dextro)kepada beberapa orang diantaranya kepada saksi MUHAMMAD SAHRIM Als ARIMBin ABDUL, oleh karena perbuatan terdakwa tersebut meresahkan masyarakat sehinggamelaporkannya kepada pihak yang berwajib dan menindak
warna hitam yang terletak diatas meja dapur rumah terdakwa, yang manamenurut keterangan terdakwa bahwa obat daftar G jenis ZENITHPHARMACEUTICALS dijual dengan harga Rp. 210.000, (dua ratus sepuluh riburupiah) dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 40.000, (empat puluh ribu rupiah) danDEXTROMETROPHAN (Dextro) sebesar Rp. 120.000, (seratus dua puluh ribu rupiah)dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 55.000, (lima puluh lima ribu rupiah) namunkarena terdakwa dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi
Saksi PAHRULLAH Bin ARBAIN, dibawah sumpah memberikan keterangan padapokoknya sebagai berikut :e Bahwa benar saksi diperiksa di persidangan dalam keadaan sehat jasmani danrohani;e Bahwa benar pada hari Senin tanggal 22 April 2013 sekira jam 20.30 witabertempat di Desa Pelajau Rt. 02 Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan,saksi dan rekan melakukan penangkapan terhadap Terdakwa karena mengedarkansediaan farmasi berupa obat daftar G jenis DEKSTROMETORPHAN dan obatdaftar G jenis ZENITH PHARMACEUTICALS
tersebut tidak mempunyai keahlian, izin edar dan kewenangan dalammenjual bahan sediaan farmasi untuk mendapat keuntungan yang dikeluarkan oleh Dinas1415Kesehatan Kabupaten atau Kota, Dinas Kesehatan Propinsi dan Balai Besar PengawasanObat dan Makanan (BPOM);Menimbang, bahwa dari pertimbangan diatas maka Majelis Hakim berpendapatunsur Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar telah terpenuhi secara sah dan menyakinkan.Menimbang, bahwa keseluruhan unsur dari dakwaan
81 — 4
NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.A.pt yang dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagai berikut:Bahwa benar sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuail dnegan Pasal 98 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang 9mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa benar yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan
,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan Pasal 108 UU RINo. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Halaman 9 dari 30 Putusan Nomor 444/Pid.Sus/2017/PN GprBahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan = danpengedaran diperbolehkan adalah yang sudah memenuhi syaratFarmakope Indnesia atau buku standart lainnya
dan tentunya sudahmendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat.Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Unsur yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan3. Unsur yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalamPasal 106 ayat (1):Ad.1.
26 — 4
Menyatakan Terdakwa ACHMAD ERFAN SAIFUDIN Bin TIONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 4 bulan;3.
Setelah mendapat informasi darimasyarakat saksi MURDANI menyamar sebagai pembeli untukmembeli pil double L sebanyak 5000 butir dengan harga Rp.500.000, Bahwa terdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi berupa pildouble L tanpa izin edar kepada teman atau masyarakat atauorang yang membutuhkan Pil Double L dengan cara pada awalnyahari Selasa tanggal 06 Nopember 2012 sekira jam 22.00 Wib saksiMURDANI menyamar sebagai pembeli kemudian terdakwamenemui saksi MURDANI di sebuah rumah dsn Genengan untukmemesan
Menyatakan terdakwa ACHMAD ERFAN SAIFUDIN bin TIONObersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi danalat Kesehatan (Double L) tanpa ijin dari pihak yang berwenang,sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 197 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.2.
Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan tanpa ijin edar ;Ad.1.
Unsur ngan ngajamempr ksi at men rkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan tanpa izin edar :Menimbang, bahwa dengan sengaja " mempunyai pengertianmenghendaki dan mengetahui (willens en wetens). Yang dimaksuddengan menghendaki dan mengetahui itu sendiri yaitu seseorang yangmelakukan sesuatu) perbuatan dengan sengaja itu, haruslahmenghendaki (willens) apa yang ia buat, dan harus mengetahui(wetens) pula apa yang ia buat itu beserta akibatnya.
Menyatakan Terdakwa ACHMAD ERFAN SAIFUDIN Bin TIONO telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpaijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut dengan pidanapenjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp.4.000.000, (empatjuta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti denganpidana kurungan selama 4 bulan;3.
75 — 9
AHMAD MUHAIMIN Als AMAT Bin JUNANI (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I. RAMDANI Als RAMDAN Bin RUDANI (Alm) dan terdakwa II.
86 — 4
NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.A.pt yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:Bahwa benar sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai dnegan Pasal 98 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang 9mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa benar yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan
,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan Pasal 108 UU RINo. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan = danpengedaran diperbolehkan adalah yang sudah memenuhisyaratFarmakope Indnesia atau buku standart lainnya dan tentunya sudahmendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar
menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Halaman 11 dari 21 Putusan Nomor 574/Pid.Sus/2017/PN Gpr Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat.
Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk pada kesehatan pengguna. Bahwa benar Ahli menerangkan terdakwa tidak mempunyai keahlian dankewenangan dan terdakwa bukanlah tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.