Ditemukan 61412 data
RIBUT SUPRIATIN, SH
Terdakwa:
KEVIN DIYAS RAMADHAN Bin YAN TASIB
18 — 2
Sarip (DPO) dan memesansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 900.000, (Sembilan ratus ribu rupiah).O Dan sekitar pukul 21.00 WIB bertempat ditepi jalan persawahan di DesaKarangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, terdakwa bertemudengan sdr.
barangbarang tersebut dilakukan penyitaanuntuk dipergunakan sebagai barang bukti dipersidangan.O Selain mengedarkan/menjual sediaan farmasi berupa pil LL, terdakwajuga mengkonsumsi pil LL dengan tujuan agar tidak mudah mengantuk,tidak mudah capek dan bersemangat dalam bekeija.
Sarip (DPO) dan memesansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 9(30.000, (Sembilan ratus riburupiah).O Dan sekitar pukul 21.00 WIB bertempat ditepi jalan persawahan di DesaKarangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, terdakwa bertemudengan sdr.
mempunyai efek sebagai antiparkinson, tidak temasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapi termasukDaftar Obat Keras atau sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifinidil;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 505/Pid.Sus/2020/PN GprMenimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutu telah terpenuhi menurut Hukum ;Menimbang, bahwa
Menyatakan Terdakwa Kevin Diyas Bin Ramadhani tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana"Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalam dakwaanalternatif kedua;2.
1.AGUS SUHAIRI, SH
2.SUPRIYADI AHMAD, SH.
Terdakwa:
ANSORI Bin MISTUR ABU YAMIN
36 — 10
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Ansori bin Mistur Abu Yamin tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan primer;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
dari Nurasiayati, kemudian Saksi bersamaHalaman 5 dari 16 Putusan Nomor 525/Pid.Sus/2019/PN BywSaksi Risgi Susanto melakukan penggeledahan terhadap Nurasiayati tidakdiketemukan barang bukti obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidy!
BahwaTerdakwa memperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dariorang yang tidak dikenal oleh Terdakwa yang beralamat di Surabaya dantempat Terdakwa transaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. BahwaTerdakwa pernah menjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
BahwaTerdakwa memperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dariorang yang tidak dikenal olen Terdakwa yang beralamat di Surabaya dantempat Terdakwa transaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. BahwaTerdakwa pernah menjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
Bahwa Terdakwamemperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dari orang yang tidakdikenal oleh Terdakwa yang beralamat di Surabaya dan tempat Terdakwatransaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. Bahwa Terdakwa pernahmenjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
AS merupakan perbuatanmengedarkan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa obat jenis Trihexyphenidyl yangTerdakwa edarkan tersebut termasuk sediaan farmasi:;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan, bahwa Terdakwa tidak mempunyai izin edar untuk menyimpanmaupun mendistribusikan sediaan farmasi berupa obatobatan jenisTrihexyphenidy!
92 — 16
Saksi VERONIKA SUSI PURWANTI RAHAYU bahwa saksi bekerja di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan menjabatsebagai Kepala Instalasi Farmasi di Ruang Satelit Farmasi dan bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelayanan obat ; bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena terdakwa adalah perawat dibagian Stroke bekerja di RS.
WIB di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ; bahwa barang barang yang di ambil oleh saksi Yohanes Budi yang saksiketahui antara lain 4 (empat) dus obat jenis Plavik 75 Mg berupa Tablet, 1(satu) dus obat jenis CPG 75 Mg berupa Tablet. 3 (tiga) dus obat jenisCiproxin 500 Mg berupa Tablet. ; bahwa saksi mengetahui yang bahwa mengambil obat obatan di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta adalahsaksi Yohanes Budi Prasetyono karena ketika saksi bersama
saksi Agnesdan saksi Adhitya melihat rekaman CCTV yang dipasang di Ruang Satelit Farmasi Rawat Jalan ;Hal 4 dari 15 hal Putusan No. 336/Pid.B/2015/PN.Yykmembenarkan dan tidak keberatan ;bahwa akibat kejadian tersebut ruang satelit farmasi rawat jalan RumahSakit Bethesda Yogyakarta mengalami kerugian sejumlah Rp. 5.611.192,00(lima juta enam ratus sebelas ribu seratus sembilan puluh dua rupiah) ; bahwa setelah saksi Yohanes Budi ditangkap pihak kepolisian, saksi barumengetahui bahwa barang barang
WIB di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ; bahwa yang melakukan pencurian obat di Ruang Satelit Farmasi RawatJalan Rumah sakit Bethesda Yogyakarta adalah saksi Yohaqnes BudiPrasetyono dan Saksi mengetahui yang melakukan pencurian tersebutadalah Saksi Yohanes Budi Prasetyono ketika saksi diajak saksi Susimelihat rekaman Kamera CCTV yang dipasang diruang Farmasi RawatJalan ; bahwa berdasarkan perhitungan saksi barang yang hilang yaitu : Tanggal 19 Agustus 2015, obat Plavix
Saksi ADHITYA NUGRAHA ARISADHA bahwa Terdakwa dihadapkan dipersidangan karena ada hubungannya hilangnya obatobatan di Ruang Satelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ;Hal 6 dari 15 hal Putusan No. 336/Pid.B/2015/PN.Yykbahwa saksi mengetahui adanya kejadian pencurian tersebut pada hari dantanggal lupa tetapi dalam bulan Agustus 2015 setelah ada Audit dariYayasan di bagian Farmasi dan saat itu ditemukan kejanggalan tentangtransaksi obat ; bahwa setelah mengetahui adanya kejanggalan
104 — 14
MENGADILI: Menyatakan Terdakwa MIFTAHUL FALAH tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar; Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 10 (sepuluh) bulan serta denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200 (duaratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut;Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dengan No.Lab : 0834/NOF/2017 tanggal 06 Februari 2017 dapat disimpulkan barangbukti nomor : 1075/2017
(dituntut dalam berkasterpisah) karena kedapatan memiliki obat sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl sebanyak 54 (lima puluh empat) butir, selanjutnya SaksiSugeng Hariyanto, SH dan Saksi Ragang Prasetyo, SH melakukaninterogasi terhadap Saksi Niko Ali Yusiyanto dan mendapat keteranganbahwa Saksi Niko Ali Yusiyanto memperoleh obat Trihexyphenidy!
HCL mempunyai efekHalaman 6 dari 20 Putusan Nomor 588/Pid.Sus/2017/PN Bywsebagai anti parkinson, tidak termasuk Narkotika maupun Psikotropika,tetapi termasuk Daftar Obat Keras;e Bahwa Terdakwa bukan petugas yang berwenang untuk mengedarkansediaan farmasi jenis trilhexiphenidyl ataupun jenis yang lainnya;Perbuatan Terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal196 Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut, Terdakwa menyatakanmengerti akan
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200(dua ratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh riburupiah); Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut; Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik denganNo.
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200(dua ratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh riburupiah);Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut;Halaman 9 dari 20 Putusan Nomor 588/Pid.Sus/2017/PN Byw Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik denganNo.
1.SUHADI,SH
2.MURSIDAH, SH
Terdakwa:
HARIYADI alias YADI bin BASRAN
34 — 8
- Menyatakan Terdakwa HARIYADI Alias YADI Bin BASRAN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Secara bersama-sama dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) bulan dan pidana denda sejumlah Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh
dan ketentuan tekhnisnya adalah setiap sediaan farmasiyang diedarkan harus mendapatkan ijin edar dari Departemen KesehatanRepublik Indonesia atau Badan POM RI;Bahwa persyaratan bagi pelaku usaha penyelenggara sarana kesehatanuntuk mengedarkan sediaan farmasi adalah terutama harus mendapatkanizin dari Dinas Kesehatan kabupaten / Kota;Bahwa sediaan farmasi yang telah dicabut izin edarnya tidak bolehdiedarkan di wilayah Republik Indonesia dan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar, khususnya
persyaratan jaminan mutu,keamanan dan kemanfaatan sehingga sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar tidak boleh diedarkan di wilayah Republik Indonesia;Bahwa seseorang yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar dapat dikenakan telah melanggar Undangundang RebulikIndonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 197 yangberbunyi Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar sebagaimana
kontroltekhnis yang jelas dari instansi yang terkait;Bahwa cara yang digunakan oleh BPOM Palangka raya melakukanpemeriksaan terhadap barang bukti sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar yang disita dari Terdakwa MUHIDI Alias IDI Bin SABRI adalah melihatfisik kemasan sediaan farmasi apakah sudah mencantumkan nomor ijin edar(register) dari Badan POM RI dan melihat brosur pada kemasan obat tidaksesuai dengan ketentuan, cara BPOM menentukan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar berupa zenith
, bahwa perusahaan industri farmasi wajid memperoleh izinusaha industri farmasi, oleh karenanya maka industri tersebut wajib memenuhipersyaratan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri Farmasi;Menimbang, bahwa Pengaturan mengenai sediaan farmasi di Indonesiadiatur di dalam Pasal 98 ayat (3) UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan, yaitu: Ketentuan mengenai pengadaan
, penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan PeraturanPemerintah.
78 — 10
Menyatakan Terdakwa EKO WAHYU WIDODO ALIAS SUPRI BIN SAERUN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan persyaratan keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu 2.
;Bahwa saksi sebagai Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman DinkesKabupaten Madiun;Bahwa Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Bahwa Alat Kesehatan adalah instrument apparatus mesin dan atau alat implanyang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, memulihkan kesehatan padamanusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh;Bahwa praktik kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan perundangundangan pasal 108 UU No. 36 tahun 2009 ttg kesehatan;Bahwa terkait dengan barang bukti yang ditunjukkan dipersidangan, menurutahli tidak memiliki ijin edar karena tidak dalam kemasan aslinya;Bahwa sediaan farmasi yang diedarkan dalam keadaan seperti ini tidak dapatdipertanggungjawabkan keamanannya, khasiat/manfaat serta mutunya apalagidilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;Bahwa peredaran obat atau farmasi
adalah dari perusahaan obat atau alatkesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanankesehatan lain seperti rumah sakit, balai pengobatan;Bahwa persyaratan keamanan suatu sediaan farmasi harus sesuai dengan standarobat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalam Farmakobe Edisi IV jika obattidak sesuai dengan aturan farmakobe maka dikatakan obat tersebut tidakmemenuhi standar/palsu;Bahwa produk
yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;Bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaan obat atau alatkesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanankesehatan lain seperti rumah sakit, balai pengobatan;Bahwa persyaratan keamanan suatu sediaan farmasi harus sesuai dengan standarobat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalam Farmakobe Edisi IV jika obattidak sesuai dengan aturan farmakobe
dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;14Menimbang, bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaan obatatau alat kesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanan kesehatanlain seperti rumah sakit, balai pengobatan dan persyaratan keamanan suatu sediaanfarmasi harus sesuai dengan standar obat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalamFarmakobe Edisi IV jika obat
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
SUNTANA Bin EDI SUHAEDI
27 — 4
Mengadili :
1.Menyatakan terdakwa Suntana bin Edi Suhaedi, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Mengedarkan sediaan farmasi dan/alat kesehatan
tersebut dari tahun 2016 dan sempat berhenti dan setiapmembeli obat /pil sediaan farmasi jenis Pil LI tersebut kepoada Sdr Toto( DPO)kemudian pada tanggal 13 Mei 2019 sekitar pukul 20.00 Wib datang saksi YudiSetiadi Als Yudi Bin Nurhasani untuk membeli sediaan farmasi jenis PilLL( dobel L) kerumahnya terdakwa kemudian saksi Yudi membeli pil LLsebanyak 10 Butir seharga Rp. 32.000, kemudian terdakwa diamankan olehpihak kepolisian dengan barang bukti yang diamankan sebanyak 681 yangdisimpan dibelakang
tersebut dari tahun 2016 dan smepat berhenti dan setiapmembeli obat /pil sediaan farmasi jenis Pil LL tersebut kepada Sdr Toto( DPO)kemudian pada tanggal 13 Mei 2019A sekitar pukul 20.00 Wib datang saksiYudi Setiadi Als Yudi Bin Nurhasani untuk membeli sediaan farmasi jenis PilLL( dobel L) kerumahn terdakwa kemudian saksi Yudi membeli pil LL sebanyak10 Butir seharga Rp. 32.000, kemudian terdakwa diamankan oleh pihakkepolisian dengan barang bukti yang diamankan sebanyak 681 yang disimpandibelakang
Waled,Kabupaten Cirebon; Bahwa benar pada saat dilakukian penangkapan terhadap terdakwasaksi bersama dengan saksi Briptu Petrus Parlin Sagala Anggota satuanNarkoba Polres Cirebon; Bahwa benar pada saat melakukan penangkapan terhadap terdakwaditemukan berupa sediaan farmasi jenis Pill LL/Dobel L sebanyak 681 butiryang disimpan dibelakang pintu kamar; Bahwa benar terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis pil LL/DobelL dengan cara membeli kepada Sdre.
Bahwa setiap orang yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, meyimpan,mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obatserta mengenai ketentuan tersebut harus memenuhi standar umumpelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah; Bahwa benar Ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi berupa obatjrenis pil LL / Dobel L tidak terdaftar di Badan POM RI apabila ada keteranganlabel daftar register dan keterangan kegunaan, serta manfaat namun tidakdesertai
Apoteker (STRA) yang dikeluarkan oleh Komite Farmasi Nasional(KFN) dan Surat Tanda Register Tenaga Kerja kefarmasian (STRTTK) yangdikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Bahwa benar persyaratan mutu keamanan, khasiat atau kemanfatanuntuk sediaan farmasi yang berupa bahan obat dan obat yaitu harus sesuaidengan persyaratan dalam buku Farmakope atau buku standar lainnya yangditetapkan oleh Menteri; Bahwa benar untuk mendapatkan obatobatan sediaan farmasi sepertiobat merk jenis LL harus disertai resep dari
24 — 4
sebanyak (satu)bok bersisi 1000 ( seribu) butir seharga Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah),bahwa terdakwa dalam mengedarkan kesediaan farmasi tidak di lengkapi dengansurat jin edar atau surat jin produksi serta terdakwa dalam mengedarkankesediaan farmasi tersebut tidak mempunyai yin edar karena telah di cabut jinedarnya sejak 27 Oktober 2009 oleh BPOM dengan surat No.
dan obat Dextro sebanyak990 ( sembilan ratus sembilan puluh) butir yang di simpan di dalam kantongcelana terdakwa, terdakwa dalam menjual mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada siapa saja yang membutuhkan tanpa terkecuali dan terdakwa dalammengedarkan sediaan farmasi tersebut sudah cukup lama dan sudah menjadiincaran polsek hampang, bahwa sebelumnya terdakwa membeli obat zenith 1(satu) box berisi 100 (seratus) butir seharga Rp.270.000 ( dua ratus tujuh puluhribu rupiah) dan untuk obat dextro
terdakwa beli sebanyak 1 (satu) bok bersisi1000 ( seribu) butir seharga Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah), bahwa terdakwadalam mengedarkan kesediaan farmasi tidak di lengkapi dengan surat jin edaratau surat yin produksi, bahwa terdakwa tidak mempunyai pengetahuan tentangkefarmasian dan kesediaan farmasi yang tidak memenuhi standar atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu serta terdakwa dalam mengedarkankediaan farmasi tersebut hanya asalasalan saja sepengetahuan terdakwa saja.Pebuatan
dan obat Dextro sebanyak990 ( sembilan ratus sembilan puluh) butir yang di simpan di dalam kantongcelana terdakwa, terdakwa dalam menjual mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada siapa saja yang membutuhkan tanpa terkecuali dan terdakwa dalammengedarkan sediaan farmasi tersebut sudah cukup lama dan sudah menjadiincaran polsek hampang, bahwa sebelumnya terdakwa membeli obat zenith (satu) box berisi 100 (seratus) butir seharga Rp.270.000 ( dua ratus tujuh puluhribu rupiah) dan untuk obat dextro
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad. 1.
56 — 9
Menyatakan Terdakwa HASANUDDIN alias AMAT KENTUNG bin ABIDIN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;2.
29 Oktober 2015tentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti suratdan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yangpada pokoknya sebagai berikut:1 Menyatakan ia Terdakwa HASANUDDIN alias AMAT KENTUNG bin ABIDIN telahterbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana mengedarkansediaan farmasi
berupa 14 (empat belas) butir dan 100 (seratus) butir obat Carnophen yangmengandung Karisoprodol yang telah dibatalkan izin edarnya oleh Keputusan Kepala BadanPengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.04.1.35.06.13.3535 tanggal 27 Juni 2013 atausetidaktidaknya sediaan farmasi tersebut tidak memiliki izin edar, yang dilakukan oleh Terdakwadengan cara dan perbuatan antara lain sebagai berikut:Berawal pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 sekira jam 10.00 WITA ketika saksiASHARIANTO Alias YANTO selaku
dimaksud serta Terdakwa tidak memiliki keahlian di bidangkefarmasian;Akhirnya perbuatan Terdakwa yang telah mengedarkan sediaan farmasi berupa 14(empat belas) butir obat Carnophen kepada saksi RUZAINI Bin FAHRUJI, dan 100(seratus) butir obat Carnophen yang ada dalam penguasaannya, yang seluruhnyamengandung Karisoprodol dan telah dibatalkan izin edarnya atau setidaktidaknyasediaan farmasi tersebut tidak memiliki izin edar, untuk selanjutnya diserahkan kepadapihak Kepolisian Sektor Karang Intan untuk
dimaksud serta Terdakwa tidak memiliki keahlian di bidangkefarmasian;Akhirnya perbuatan Terdakwa yang mencoba mengedarkan sediaan farmasi berupa 100(seratus) butir obat Carnophen yang mengandung Karisoprodol dan belum sempatdijualnya untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak Kepolisian Sektor Karang Intanuntuk diproses lebih lanjut.Perbuatan terdakwa HASANUDDIN Alias AMAT KENTUNG Bin ABIDIN sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 Jo.
Universitas IslamIndonesia lulus tahun 2003 kemudian profesi Apoteker lulus tahun 2004, kemudianAhli diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2005 pada Dinas KesehatanKabupaten Banjar selanjutnya menjadi Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatandi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sejak tahun 2009 dan sekarang ahli menjabatsebagai Kepala UPT Gudang Farmasi Kabupaten Banjar;e Bahwa Ahli menerangkan yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, obat tradisional dan kosmetika
25 — 20
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD PRAYUDA AL FAJAR Als PRAYUDA ALPAYAR Als YUDA Bin ISMAIL (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2.
sertifikasi uji kompetensisebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwa telahmengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diataskepada orang lain dengan cara menjual dan melayani pembeli obat kerasdengan tidak menggunakan resep dokter.sonnone= Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 Jo pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan. 0222ne enn nennn=KEDUAwnnn== Bahwa ia terdakwa MUHAMMAD PRAYUDA AL FAJAR Als PRAYUDAALPAYAR Als
telah mengakui bahwa telahmengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diataskepada orang lain dengan cara menjual dan melayani pembeli obatkeras dengan tidak menggunakan resep dokter.
atau menjual obattersebut tidak memenuhi standar / persyaratan keamanan dan mutupelayanan farmasi serta terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenanganyaitu terdakwa hanya berlatar pendidikan terakhir Madrasah Kelas Il (Tidaktamat), dan terdakwa tidak mempunyai latar belakang pendidikankefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker dan terdakwajuga tidak mempunyai sertifikasi uji kompetensi sebagai tenaga farmasi danterdakwa telah mengakui bahwa telah mengedarkan sediaan farmasi ataumenjual
atau menjual obat tersebut tidak memenuhi standar /persyaratan keamanan dan mutu pelayanan farmasi serta terdakwa tidakmemiliki keahlian dan kewenangan yaitu terdakwa hanya berlatarpendidikan terakhir Madrasah Kelas Il (Tidak tamat), dan terdakwa tidakmempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian baik sebagai Apotekermaupun Asisten Apoteker dan terdakwa juga tidak mempunyai sertifikasi ujikompetensi sebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwatelah mengedarkan sediaan farmasi atau
atau menjual obat tersebut tidakmemenuhi standar / persyaratan keamanan dan mutu pelayanan farmasi sertaterdakwa tidak memiliki kKeahlian dan kKewenangan yaitu terdakwa hanya berlatarpendidikan terakhir Madrasah Kelas Il (Tidak tamat), dan terdakwa tidakmempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian baik sebagai Apoteker maupunAsisten Apoteker dan terdakwa juga tidak mempunyai sertifikasi uji kompetensisebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwa telah mengedarkansediaan farmasi atau
41 — 28
Menyatakan Terdakwa GUSTI ARDIANSYAH Bin GUSTI RUSLAN (Alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR; 2.
, (dua ratus tiga puluh ribu rupiah) per satu box dengan isi100 (seratus) butir untuk obat sediaan farmasi jenis carnophensedangkan untuk obat sediaan farmasi jenis Dextromethorpan dibelidengan harga Rp.10.000, (sepuluh ribu rupiah) per satu bungkus plastickecil warna putih transparan yang mana setiap bungkusnya berisi 14butir;Kemudian obat sediaan farmasi jenis Carnophen tersebut dijual kembalioleh terdakwa dengan harga perkepingnya Rp. 35.000, (tiga puluh limaribu rupiah) per satu keping dengan
SubarjuKecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala dengan harga per boxnyaRp. 230.000, (dua ratus tiga puluh ribu rupiah) per satu box dengan isi100 (seratus) butir untuk obat sediaan farmasi jenis carnophensedangkan untuk obat sediaan farmasi jenis Dextromethorpan dibelidengan harga Rp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah) per satu bungkus plastickecil warna putih transparan yang mana setiap bungkusnya berisi 14butir;halaman 6 dari 22 halamanPutusan Nomor 107/Pid.Sus./2016/PN.Mrh.Kemudian obat sediaan farmasi
terdakwa dari hasil penjualannya obatsedian farmasi jenis Camophen adalah Rp.120.000, (seratus dua puluhribu. rupiah) perboxnya sedangkan untuk obat sedian farmasi jenisDextromethorpan tidak memperoleh keuntungan, kemudian keuntungantersebut digunakan terdakwa untuk membeli kembali obat sediaanfarmasi tersebut dan digunakan juga untuk kehidupannya seharihari;Terdakwa mengaku telah menjual obat obatan tersebut sekitar 3 (tiga)bulan yang lalu dan terdakwa menjual obat sediaan farmasi tersebutdisekitar
Ternyata salah satu dari 4 (empat) orangtersebut yakni saksi SARDI Als SAHDI Bin AMRI (Alm) telahmembawa sediaan farmasi jenis Carnophen dan Dextromethorpan. Bahwa saksi bersama saksi NYOMAN LATRE kemudian memeriksasaksi SARDI Als SAHDI Bin AMRI (Alm). Dalam pemeriksaan tersebutditemukan 100 (sepuluh) butir obat sediaan farmasi Jenis Carnophendan 42 (empat puluh dua) butir obat sedian farmasi jenisDextromethorpan.
Keseluruhan sediaan farmasi tersebut diakui olehsaksi SARDI Als SAHDI Bin AMRI (Alm) didapat dengan cara membelidari terdakwa GUSTI ARDIANSYAH Bin GUSTI RUSLAN (Alm). Bahwa saksi menanyakan kepada terdakwa, apakah memang benarterdakwa menjual obat sediaan farmasi kepada saksi SARDI AlsSAHDI Bin AMRI (Alm).
70 — 7
SUHAENTI tersebut yaitupada hari Rabu tanggal 02 Ujanuari 2013 sekitar jam 16.00 wib, dirumahnyatermasuk Desa Kedung Bunder Blok Pejaganasem Rt.01 Rw.01 KecamatanGempol Kabupaten Cirebon;Bahwa bisanya Sdri SUHAENI kami tangkap karena yang bersangkutantertangkap tangan kedapatan memiliki, menguasai atau sedang mengedarkanobatobatan sediaan farmasi jenis pil Dextro dan pil Trihexyphenidyl; Bahwa obatobatan sediaan farmasi jenis Pil Dextro dan Pil Trihexyphenidylyang dimiliki, kuasai atau sedang diedarkan
HARMADI AZIS dan SAUR GALIH MUFTIEmendapatkan info dari masyarakat bahwa ada seseorang di Desa KedungbunderBlok Pejaganasem Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang sering menjualobatobatan sediaan farmasi jenis Dextro dan Trihex;Setelahnya mendapatkan informasi tersebut selanjutnya kami melakukanmenuju ke tempat kejadian dan memancing dia dan ternyata benar terdakwakedapatan sedang menjual obatobatan sediaan farmasi jenis pil Dextro dan pilTrihex tersebut; Bahwasetelah menemukan barang bukti tersebut
selanjutnya kamimengamankan terdakwa dan barang buktinya dan langsung dibawa ke PolresCirebon untuk diproses lebih lanjut;Bahwa menurut keterangan Sdr. terdakwa SUHAENI bahwa dia menjualsidiaan farmasi jenis Dextro dan Pil Trihexy tersebut kepada orang yang datangkerumahnya yang ingin membeli obat tersebut;Bahwa menurut pengakuan dari Sdn.
SANIRI, S.Si,Apt:Dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetik; Bahwa yang berhak menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi adalahtenaga kefarmasian yaitu Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian; Bahwa obat yang berupa Pil Dextro dan Pil Trihexy Penidhyl yaitu terdaftar diBadan POM RI apabila ada keterangan label daftar Register dan keterangankegunaan serta manfaat, namun apabila
terdakwa dalam menjual obatobatan sediaan farmasi tersebut tidakpiemiililel, fin Gdn een erence ener nena NacenR ERRBahwa didalam mengedarkan/menjual obatobatan sediaan farmasi tersebut diaterdakwa tidak mempunyai keahlian;Bahwa benar atas kejadian ini terdakwa merasa bersalah dan menyesal atasperbuatannya tersebut;21Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan, apakahberdasarkan faktafakta tersebut terdakwa dapat dinyatakan telah terbukti melakukan tindakpidana yang akan dijatuhkan
21 — 3
BOWO Bin YAHMAN telah terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standart persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu; -------2.
BOWO Bin YAHMAN mendapatkansediaan farmasi berupa pil LL kepada SELAMET (DPO) dengan cara membeli sebanyak277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) butir seharga Rp. 150.000, (seratus lima puluh riburupiah) kemudian Terdakwa YUNI PRASETIO Als.
BOWO Bin YAHMAN telah menyimpan sediaan= Fefarmasi berupa pil LL langsung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa danmendapatkan sediaan farmasi pil LL sebanyak 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) butir didalam sepatu dalam kamar rumah Terdakwa;Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut mengandung bahan aktiftriheksifenidil HCL ( tidak termasuk Narkotika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras)sebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
BOWO Bin YAHMAN telah menyimpan sediaanfarmasi berupa pil LL langsung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa danmendapatkan sediaan farmasi pil LL sebanyak 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) butir didalam sepatu dalam kamar rumah Terdakwa;Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut mengandung bahan aktiftriheksifenidil HCL ( tidak termasuk Narkotika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras)sebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab : 5687/KNF/2011/tanggal 12 Agustus 2011.
Kedirikarena menyimpan pil jenis LL sebanyak 277 butir;e Bahwa Terdakwa telah membeli sediaan farmasi berupa pil jenis LL dariSELAMET (DPO) sebanyak 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) butir seharga Rp.150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah) kemudian Terdakwa simpan sediaanfarmasi tersebut di dalam sepatu di kamar rumah Terdakwa;e Bahwa benar Terdakwa memiliki pil doble L tersebut tanpa ijin dari pihak yangberwenang serta bukan sebagai tenaga kesehatan atau ahli farmasi; Menimbang, bahwa apakah dari
28 — 11
ribu rupiah).e Bahwa selanjutnya terdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi pil jenis LL yangbaru dibeli sebanyak 2 butir, sehingga tersisa 13 butir dan terdakwa simpandidalam saku depan sebelah kiri dari celana yang terdakwa pakai ;e Bahwa pada hari yang sama sekira jam 20.30 wib, bertempat di tepi jalanumum Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri terdakwa ditangkapoleh Petugas Kepolisian karena setelah dilakukan penggeledahan pada diriterdakwa, Petugas Kepolisian menemukan sediaan farmasi pil jenis
pada diriterdakwa Petugas Kepolisian menemukan sediaan farmasi pil jenis LLsebanyak 13 butir dibungkus plastic warna hitam didalam saku depan sebelahkiri dari celana yang terdakwa pakai, dan terdakwa mengakui kepemilikandari pil LL tersebut.e Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL /Artane yang disedarkan dan disimpanoleh terdakwa adalah belum mendapat izin edar dari pejabat yang berwenang.Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dariPusat Laboratorium Forensik Cabang Surabaya
dalam berita acarapemeriksaanPenyidik dibacakan dipersidangan yang menerangkan pada pokoknyaBahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisional dankosmetik ;Bahwa berdasarkan pasal 98 UU RI Nomr : 36 Tahun 2009 tengangKesehatan, bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan,dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan sediaan farmasi ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang bolehdiedarkan adalah yang sudah memenuhi syarat
danalat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu dan terjangkau.e Bahwa terdakwa bukanlah tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dankewenangan untuk membeli, membawa, menyimpan dan mengedarkansediaan farmasi dan dalam mengkonsumsi tidak mempunyai resep doktersehingga tidak tepat indikasi, tidak tepat dosis pemakaian dan tidak tepatsasaran sehingga peredaran sediaan farmasi pil jenis LL tersebut berbahayabagi kesehatan.Menimbang, bahwa dari faktafakta dan keadaan terseut diatas Majelis
.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ialah :1) setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat;2) ketentuan mengenai penadaan, penyimpanan, penolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standart mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan, padahari Rabu tanggal 11 April
FARID ANFASYA, SH.
Terdakwa:
YUNANTO anak dari HO IKLIEN
53 — 5
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Yunanto anak dari Ho Iklien terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edarsebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum;.
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa
- 17 (tujuh belas) Sediaan farmasi tanpa ijin edar yaitu Montalin, Godong Ijo, Urat Madu, Qiang Gu Shu Jin Huo Luo Wan, Tong Mai Dan, Ginseng Kian Ki Pill, Snake Itch Removing Pill, BL (OTC), Zam Buk, Fung She Gu Tong Wan, Chuifong Loukuwan (anti rematik),
Herjanto PuspaMulya, Apt Bin Punung Sukirno menemukan sediaan farmasi tanpa ijin edaryang tidak diperbolehkan untuk diperjual belikan yang ditemukan di bagianruang depan rak sudut atas ditutupi oleh sedian farmasi lainnya.
.Sedian farmasi tanpa ijin edar tersebut kemudian disita untuk dijadikanbarang bukti.
Sarpan menemukan sediaan farmasi tanpa ijin edaryang tidak diperbolehkan untuk diperjual belikan yang ditemukan di bagianruang depan rak sudut atas ditutupi olen sediaan farmasi lainnya;Bahwa sediaan farmasi tanpa jjin edar yang ditemukan di bagian ruangdepan rak sudut atas ditutupi oleh sediaan farmasi lainnya berupa sediaanfarmasi tanpa ijin edar dengan nama produk sebagai berikut : Montalin,Godong Ijo, Urat Madu, Qiang Gu Shu Jin Huo Luo Wan, Tong Mai Dan,Ginseng Kian Ki Pill, Snake Itch Removing
Sediaan farmasi tanpa ijin edar tersebut kemudiandisita untuk dijadikan barang bukti;Bahwa barang bukti tersebut dinyatakan sebagai sediaan farmasi tanpa jinedar karena tidak memiliki nomor registrasi yang ada dalam label, etiketmaupun kemasan produk dimaksud;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkannya;3.
tanpa jin edar yang tidakdiperbolehkan untuk diperjual belikan yang ditemukan di bagian ruangdepan rak sudut atas ditutupi olen sediaan farmasi lainnya;Bahwa sediaan farmasi tanpa jjin edar yang ditemukan di bagian ruangdepan rak sudut atas ditutupi oleh sediaan farmasi lainnya berupa sediaanHalaman 5 dari 15 Putusan Nomor 1453/Pid.Sus/2018/PN Tjkfarmasi tanpa ijin edar dengan nama produk sebagai berikut : Montalin,Godong Ijo, Urat Madu, Qiang Gu Shu Jin Huo Luo Wan, Tong Mai Dan,Ginseng Kian Ki
18 — 1
Menyatakan Terdakwa SLAMET WIDODO Bin SUPARMAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan atau kemanfaatan dan mutu.2 Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa dengan pidana penjara selama : 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana
dikuburan yang berada di Desa Semen Kec.semenKabupaten Kediri,terdakwa mendapatkan dengan cara membeli lagi sediaan farmasi piljenis LL Artane sebanyak 400(empat ratus) butir dengan harga Rp.200.000,(dua raus riburupiah) yang berasal dari saudara JOKO als ABAS als KENDIL ( DPO) lalu sediaanfarmasi pil jenis LL/Artane sebanyak 400 (empat ratus) butir tersebut terdakwa simpandidalam lemari pakaian yang berada didalam Kamar tidur rumah terdakwa,yaitu terdakwajadikan satu dengan sedian farmasi pil jenis
Juni 2011, bahwa terdakwa Slamet Widodo BinSuparman dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LL Atanetidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang ;= Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 197 UndangUndang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;KE DUA:Bahwa terdakwa SLAMET WIDODO Bin SUPARMAN pada waktu dan tempatseperti tersebut dalam Dakwaan Kesatu diatas,dengan sengaja memperoduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan atau
KecamatanNgaduluwih Kabupaten Kediri adalah dengan cara terdakwa membli sediaan farmasi piljenis LL Artane dari saudara KAROK( DPO ) sebanyak 2.000 (dua ribu ) butir denganharga Rp.500.000,(lima ratus rbu rupiah),Selanjutnya sediaan farmasi pil jenis LL/Artanesebanyak 2,000,(dua ribu)butir tersebut yaitu sebanyak 200 (dua ratus) butir telah habisdikonsumsi sendiri oleh terdakwa dan sisanya sebanyak 1.800 (seribu delapan ratus) butirlalu terdakwa masukkan kedaam tas kresek warna putih dan terdakwa
Lalu sediaan farmasi pil jenis LL Artane sebanyak 400 (empat ratus) butir tersebutterdakwa simpan didalam lemari pakaian yang berada didalam Kamar tidur rumahterdakwa,yaitu terdakwa jadikan satu dengan sediaan farmasi pil jenis LL Artane yangsebelumnya telah dibeli oleh terdakwa dari saudara KAROK (DPO)Selanjutnya pada hariMinggu tanggal 19 Juni 2011 sekira pukul 18.30 Wib bertempat dirumah terdakwa yangberada di jalan Beku I Ds.Semen Kecamatan Semen Kabupaten Kediri,terdakwa kemudianditangkap oleh
pil jenis LL Artane yaitu pada hari Minggu tanggal 3 April 2011sekira pukul 08.30 Wib, diTambangan Melati Ds.Melati Kec.NgadiluwihKabupaten Kediri adalah dengan cara terdakwa membeli sediaan farmasi pil jenisLL Atane dari saudara KAROK (DPO) sebanyak 2.000(dua ribu)butir denganharga Rp.500.000,(lima ratus ribu rupiah),Selanjutnya sediaan farmasi pil jenis LLArtane sebanyak 2.000 (dua ribu) butir tersebut yaitu sebanyak 200 (dua ratus)butirtelah habis dikonsumsi sendiri oleh terdakwa dan sisanya
19 — 4
Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebuttidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidak mempunyai keahliandalam kefarmasian.
BENDOT(DPO) dengan cara membeli seharga Rp. 20.000, (dua puluh ribu rupiah) danmendapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 30 (tiga puluh) butir ; Bahwa benar selanjutnya terdakwa kembali memesan sediaan farmasi berupa pil jenisLL pada hari Jumat tanggal 28 September 2012 sekira jam 20.00 wib. dari sdr.BENDOT (DPO) dan dibeli seharga Rp. 20.000, (dua puluh ribu rupiah) danmendapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 32 (tiga puluh dua) butir ;Bahwa benar terdakwa menerangkan
saat mengkonsumsi sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut dengan tujuan untuk menghilangkan rasa suntuk dan membuatpikiran menjadi tenang ; Bahwa benar terdakwa menerangkan jika hanya mengkonsumsi sediaan farmasiberupa pil jenis LL tersebut dan terdakwa mengkonsumsinya sebanyak 4 (empat)butir dengan waktu yang tidak tentu ; Bahwa benar terdakwa tidak mengedarkan sediaan farmasi berupa pol jenis LL ; Bahwa benar sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut dikonsumsi sendiri ; Bahwa benar Terdakwa
BENDOT(DPO) dengan cara membeli seharga Rp. 20.000, (dua puluh ribu rupiah) danmendapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 30 (tiga puluh) butir ; Bahwa benar selanjutnya terdakwa kembali memesan sediaan farmasi berupa pil jenisLL pada hari Jumat tanggal 28 September 2012 sekira jam 20.00 wib. dari sdr.BENDOT (DPO) dan dibeli seharga Rp. 20.000, (dua puluh ribu rupiah) danmendapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 32 (tiga puluh dua) butir ; Bahwa benar terdakwa menerangkan
42 — 2
TOKEK Bin DIRANmembeli sediaan farmasi berupa pil LL kepada LELE (DPO) sebanyak 24 (duapuluh empat) butir dengan harga Rp. 15.000,(lima belas ribu rupiah) kemudianterdakwa mengkonsumsi sendiri sediaan farmasi berupa pil LL tersebut sebanyak 6(enam) butir dan tersisa 18 (delapan belas) butir dan disimpan di almari pakaiankamar rumah terdakwa.Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas saksi SUGENG WINASO,SHdan saksi AGUS PUJIONO sebagai anggota Kepolisian mendapatkan informasi darimasyarakat
TOKEK Bin DIRAN teelahmenyimpan seddiaan farrmsi berupa pil LL, langsung melakukan penangkapanterhadap terdakwa dan mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 18(delapan belas) butir ;Bahwa terdakwa ADI SISWANTO Als.
TOKEK Bin DIRAN telah menyimansediaan farmasi berupa pil LL yang tidak memenuhi standar atau persyaratankeamanan karena tidak mencantumkan identitas/label dalam kemasannya sertaterdaka bukan seorang tenaga kefarmasian yang memiliki keahlian dan kewenangandalam menyimpan sediaan farrmasi berupa obat.Bahwa sediaan farmasi berupa obat pil LL tersebut adalah termasuk obat kerasdengan kandungan Triheksifenidil HCL SEBAGAIMANA Berita Acara PemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.Lab. : 2184 /NOF/2012 tanggal
AZIZ SAMSURIZAL, keterangannya dalam Berita Acara PemeriksaanPenyidik, dibacakan dipersidangan yang pada pokokya menerangkan :Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat sesuai pasal 98UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dilarang mengadakan, menyimpan,mengoleh dan mengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki kealiandan kewenangan ;Bahwa barang bukti pil warna putih dengan logo LL adalah sediaan farmasiyang berupa obat ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifenidil
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupaobat yang tidak memenuhi standard dan /atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 Ayat (2) dan ayat(3) UndangUndang RI.
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
KURTADI Als OLOT Bion KAMTA
27 — 5
M E N G A D I L I
- Menyatakan Terdakwa KURTADI Als OLOT Bin KAMTA tersebut, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, sebagaimana dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa KURTADI Als OLOT Bin KAMTA
strong>dan pidana denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, akan diganti dengan pidana kurungan selama : 1 (satu) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Memerintahkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ;
- Menetapkan, barang bukti berupa :
- 96 (sembilan puluh enam) butir sediaan farmasi
5 dari 20 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sbrsediaan farmasi memperoleh keuntungan sekitar Rp220.000,00 (duaratus dua puluh ribu rupiah) perbox atau per 100 (seratus) butir; Bahwa Terdakwa memperoleh sediaan farmasi dengancara mengambil barang sediaan farmasi dulu kKemudian dijual,setelahbarang habis baru dibayar sambil mengambil barang lagi; Bahwa menurut pengakuan Terdakwa mendapat barangsediaan farmasi dari sdr.
Cirebon; Bahwa Terdakwa menjual obat sediaan farmasi tersebutkepada sdr. Nurjaya als. Nur; Bahwa Terdakwa menjual obat sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl dengan harga Rp16.000,00 (enam belas ribu rupiah)untuk 4 (empat) butir sediaan farmasi pil Trihex; Bahwa menurut pengakuan Terdakwa mengedarkansediaan farmasi sejak tahun 2014 dan sempat berhenti kemudiansekitar 2 (dua) bulan lalu mulai mengedarkan sediaan farmasi lagi; Bahwa Saksi berhasil menangkap sdr.
Cirebon; Bahwa Terdakwa menjual sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl kepada sdr.
Cirebon; Bahwa Terdakwa mendapat barang sediaan farmasi darisdr.
Cirebon; Bahwa Terdakwa menjual sediaan farmasi jenisTrihexyphenidyl kepada sdr.
61 — 24
Menyatakan Terdakwa HASRUL Alias Bapak RISKI Bin EPPE tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TIDAK MEMILIKI KEWENANGAN MENGEDARKAN SEDIAN FARMASI;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sejumlah Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan;3.
Menetapkan barang bukti berupa :- 80 (delepan puluh) butir sedian farmasi berupa obat berbentuk bulat pipih berwarna putih yang dikemas dalam 16 (enam belas) sachet plastic klip/cetik masing-masing sachet berisi 5 (lima) butir;- 13 (tiga belas) lembar plastic klip kosong/cetik;- 1 (satu) lembar kantong plastic warna merah putih;- 1 (satu) buah topes plastikberwarna putih tempat obat TRIHEXYPHENIDYL;Dirampas untuk dimusnahkan;- Uang tunai sejumlah Rp. 280.000.- (dua ratus delapan puluh ribu
serta melakukan pengadaan, penyimpanan, pengedaransediaan farmasi tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah, selainitujuga orang yang telah membeli obat jenisTHD kepada terdakwa juga tidak ada menyertakan resep dokter.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 196 Jo.
dari yang berwenang sebagai pihak yang berhak atau memiliki ijin untukmengedarkan sedian farmasi;Terhadap Keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya;2.
penangkapan, Terdakwa juga tidak dapat menunjukkanijin dari yang berwenang sebagai pihak yang berhak atau memiliki ijin untukmengedarkan sedian farmasi;Terhadap Keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya;3.
; Bahwa saat dilakukan introgasi Terdakwa menerangkan jika sediaan farmasi yangditemukan dirumahnya tersebut rencananya akan diedarkan atau dijual kepadamasyarakat yang ada disekitar tempat tinggal Terdakwa dimana saat dilakukanpenangkapan juga menemukan 2 (dua) orang pemuda yaitu lelaki IRSAL dan lelakiAHMADI dirumah Terdakwa yang hendak membeli obat kepada Terdakwa; Bahwa sebelum dilakukan penangkapan dari sedian farmasi yang diterima olehTerdakwa dari lelaki AMO, Terdakwa telah berhasil menjual
(sepuluh ribu rupiah);karena telah dilakukan penyitaan sesuai dengan peraturan perundangundangan yangberlaku dimana barang bukti tersebut berupa 80 (delepan puluh) butir sedian farmasi,keberadaannya pada Terdakwa dilakukan tanpa ijin dari pihak yang berwenangHalaman 13 Putusan Nomor : 78/Pid.Sus/2017/PN Msb.demikian pula 13 (tiga belas) lembar plastic klip kosong dan 1 (satu) lembar kantongplastic warna merah putih adalah sarana/wadah yang dapat dijadikan Terdakwa untukmengedarkan sedian farmasi