Ditemukan 61410 data
1.BAIATUS SHOLIHAH, S.H.
2.KETUT ARI SANTINI,SH.
3.PINTONO HARTOYO, SH
Terdakwa:
DONI RAMDANI Alias DONI
90 — 29
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa Terdakwa Doni Ramdani terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar .
kesehatan dan terdakwa tidak memiliki izin untukmenjual sediaan farmasi tersebut.Bahwa saksi menernagkan menurut pengakuan terdakwa saat ituterdakwa sudah menjual sediaan farmasi kurang lebih selama 2 bulan.Bahwa saksi menerangkan barang bukti berupa sediaan farmasi jenisTRIHEXPENIYDL yang dipelihatkan di depan persidangan merupakansediaan farmasi yang ditemukan pada saat pemeriksaan badan terdakwadan diakui oleh terdakwa merupakan milik terdakwa.Halaman 6 dari 22 Putusan Nomor 834/Pid.Sus/2020/
kesehatan dan terdakwa tidak memiliki izin untukmenjual sediaan farmasi tersebut.Bahwa saksi menernagkan menurut pengakuan terdakwa saat ituterdakwa sudah menjual sediaan farmasi kurang lebih selama 2 bulan.Bahwa saksi menerangkan barang bukti berupa sediaan farmasi jenisTRIHEXPENIYDL yang dipelihatkan di depan persidangan merupakanHalaman 8 dari 22 Putusan Nomor 834/Pid.Sus/2020/PN Mitrsediaan farmasi yang ditemukan pada saat pemeriksaan badan terdakwadan diakui oleh terdakwa merupakan milik terdakwa
Unsur Sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan5. Unsur Tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Unsur Sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan :Bahwa kesediaan farmasi menurut Undang Undang NO. 36 Tahun 2009tentang kesehatan adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.Bahwa fakta di persidangan diajukan barang bukti berupa obatTRIHEXYPHENDIL yang dijual oleh terdakwa merupakan sediaan farmasi danditegaskan kembali oleh ahli bahwa menurut Undang Undang No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.Dengan
demikian, maka unsur Sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan telah terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukumAd.5.
85 — 24
;Bahwa ahli berpendapat jika dilihat kasat mata melalui label yang tertera, makabarang bukti perkara tersebut jenis obat tradisional dan sesuai dengan undangundang, bahwa obat tradisional masuk kedalam kategori sedian farmasi;Bahwa seseorang yang tidak memiliki keahlian, kewenangan dilarang/tidak bolehmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat danbahan yang berkhasiat obat ;Bahwa ahli tidak bisa mengtahui efek samping dari sedian farmasi tersebut, karenaharus diuji terlebih
dahulu, sedangkan dari barang bukti yang ada tidak tampakadanya efek dari sedian farmasi tersebut karena tidak tercantum dalam label;Bahwa dalam memproduksi sedian farmasi dalam bentuk obat tradisional harus adatenaga ahlinya dibidang kefarmasian;Bahwa terhadap obat atau jamu yang beredar seharusnya didaftarkan atau terdaftar diBPOM atau Departemen Kesehatan;Bahwa selanjutnya dalam kemasan obat seharusnya terdapat tanggal daluarsapemakaian;Bahwa dalam kemasan obat atau jamu seharusnya juga dicantumkan
Bahwa terdakwa sama sekali tidak memiliki latar belakang farmasi, tidak memiliki ijinproduksi, dan tidak memiliki ijin edar.e Bahwa jamu dan pil tersebut adalah untuk obat pegel linu, dan terdakwa mengetahui haltersebut hanya dari orang yang sudah lupa namanya.
dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasiyang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;1011Menimbang, bahwa sedian farmasi adalah bahan baku obat, sedian setengah jadi,obat tradisional dan kosmetika dan berdasarkan ketentuan Pasal 106 (1) menegaskan bahwasediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi FAISAL DEVID EKAMAHENDRA dan saksi DANNY TRI CAHYONO yang keterangannya satu sama lainsaling bersesuaian
obat tradisional, sedangkan 2 butir pil stelannya tergolong sediaan farmasiberupa obat, dan yang berwenang untuk memproduksi serta mengedarkan sediaan farmasitersebut harus mempunyai latar belakang farmasi dan mendapatkan ijin dari pihak yangberwenang yaitu BPOM;Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa tidak memiliki latar belakang farmasi, tidakmemiliki ijin produksi dan tidak memiliki ijin edar dari BPOM (Balai Pengawas Obat danMakanan), maka terdakwa sama sekali tidak memiliki kewenangan untuk memproduksi
81 — 11
Menyatakan terdakwa AGISA ELLIF PRATAMA Bin IMAM TAMAMI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA MEMILIKI IJIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 7 (tujuh) bulan ;3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;5.
Menyatakan terdakwa AGISA ELLIF PRATAMA BIN IMAM TAMAMI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanatanopa hak mengedarkan sediaan farmasi melanggar pasal 197 UURINO.36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan pada surat dakwaan pertama.2.
yaitu bahwa obatharus disimpan dalam kemasan asli, terlindung dari sinar matahari langsung,suhu ruangan penyimpanan disesuaikan dengan sifat kimia dan fisika darisediaan farmasi dan Tata cara penyimpanan dan peredaran tergantung darigolongan sediaan farmasi tersebut.Menurut Ahli jika obat dibungkus dalam plastik adalah tidak lazim, disampingitu standar khasiat, keamanan, serta kemanfaatan dan mutu tidak dapatdipertanggungjawabkan.Sepengetahuan Ahli yang dimaksud memiliki keahlian dan kewenangandalam
praktik kefarmasian disini adalah tenaga kefarmasian yang meliputiApoteker, Analis Farmasi dan Asisten Apoteker, dimana tenaga kefarmasian16tersebut wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakandengan ijazah darie Lembaga Pendidikan.
yang bersangkutan bekerja di suatu apotik atau suatuperusahaan farmasi maupun institusi Pemerintah.e Ahli menerangkan berdasarkan data yang ada di Kantor Dinas KesehatanKab.
Unsur Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak MemilikiIjin Edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan satu persatu unsurunsur dari dakwaan tersebut diatas sebagai berikut:Ad .1. Unsur Barang Siapa22Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Barang Siapa dalam HukumPidana merujuk pada subyek hukum sebagai pelaku daripada suatu delik, yaituBarang Siapa yang dipandang mampu untuk mempertanggungjawabkanperbuatannya menurut hukum.
53 — 4
Kediri ;Bahwa yang. saksi ketahuidalam perkara terdakwa adamasalah narkoba yaitu piljenis LL sebelumnya = saksimenjual atau. mengedarkansediaan farmasi jenis LLkepada terdakwa sebanyak270 (dua ratus tujuhpuluh) butir dalam 3(tiga) plastik dibungkustas kresek warna hitamdengan harga Rp.105.000,(seratus lima riburupiah), sebelumnya padahari Selasa tanggal 14Juni 2011 sekira jam 18.30Wib di rumah saya di DesaKampung Baru Kec. KepungKab. Kediri saksi membelisediaan farmasi pil jenisLL dari Sdr.
Kediri uang sebesar105.000, (seratu lima ribu rupiah) terdakwa belikansediaan farmasi pil jenis LL pada Sdr. EKO PRASETYO Als.KODOK dan mendapatkan 270 (dua ratus tujuh puluh) butirdalam 3 (tiga) plastik ; Bahwa terdakwa memilikisediaan farmasi jenis LLtersebut akan terdakwaserahkan ke Sdr.
TONO Als.PETRUK (belum tertangkap)dan sebagian akan terdakwakonsumsi sendiri Bahwa terdakwa mengenalsediaan farmasi jenis piltersebut sejak Januari2011 ; Bahwa terdakwamengkonsumsi pil sekaliminum sebanyak 2 (dua)butir sampai 4 (empat)butir ; Bahwa terdakwa tidakmempunyai ijin dalammenjual atau) mengedarkansediaan farmasi pil jenisLL/Artane ; Bahwa terdakwa tidakmempunyai keahlian dalammenjual atau) mengedarkansediaan farmasi pil jenisLL/Artane ; Bahwa yang terdakwarasakan setelahmengkonsumsi sediaanfarmasi
Bahwa benar terdakwa tidak mempunyai keahlian dalammenjual atau) mengedarkan sediaan farmasi pil jenisLL/Artane ?
berhak mengedarkan sediaan farmasi yangberupa obat dan bahan baku obat tersebut adalah tenagakefarmasiaan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang undangan ;Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan bakuobat yang boleh diedarkan adalah yang sudah memenuhisyarat Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya dantentunya sudah mendapat ijin edar dari Pemerintah ;Bahwa benar sediaan farmasi jenis. pil milik terdakwamenurut saksi ahli sediaan farmasi tersebut
BENY HARKAT ,SH,SE
Terdakwa:
AYOGI DWIKIPRIYADI als MEMET Bin AKMAL
21 — 5
M E N G A D I L I
- Menyatakan Terdakwa AYOGI DWIKIPRIYADI alias MEMET bin AKMAL, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar dari yang berwenang ;
- Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1
dan 4 (empat) bulan dan Denda sebesar Rp. 2.000.000,-,- (dua juta rupiah) yang apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;
- Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Memerintahkan agar supaya Terdakwa tetap ditahan ;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 30(tiga puluh) butir obat-obatan sediaan farmasi
- lO(sepuluh) butir obat-obatan sediaan farmasi jenis Pil Trihex (LL) dalam kemasan plastic klip kecil.
- l(satu) unit Hand Phone merk NEXIAN type NX-6522 warna merah Dirampas untuk dimusnahkan.
- Uang tunai senilai Rp. 420.000,-(empat ratus dua puluh ribu rupiah). Dirampas untuk Negara.
6. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) ;
AYOGIDWIKIPRIYADI als MEMET Bin AKMAL terdapat percakapan pesan/SMStransaksi penjualan obatobatan sediaan farmasi, kemudian Saksimenanyakan obatobatan sediaan farmasi yang lainnya kepada Tsk.AYOGI DWIKIPRIYADI als MEMET Bin AKMAL, kemudian Tsk. AYOGIDWIKIPRIYADI als MEMET Bin AKMAL memberitahu obatobatansediaan farmasi yang lainnya tersimpan di rumahnya, setelah itu Saksimembawa Tsk. AYOGI DWIKIPRIYADI als MEMET Bin AKMAL bersamatemantemannya yang bernama Sdr.
farmasi tersebut.
AYOGI DWIKIPRIYADI als MEMET BinAKMAL tidak memiliki izin dari pihak berwenang untuk menjual ataumengedarkan obatobatan sediaan farmasi tersebut dan tidak memilikikeahlian di bidang Farmasi. Saksi menerangkan bahwa benar barangbukti berupa Obatobatan sediaan farmasi Jenis Tablet Merk TRAMADOLHCI sebanyak 30 (Tiga Puluh) Butir dan Tablet LL sebanyak 10 (Sepuluh)Butir serta Uang tunai sebesar Rp. 420.000, (Empat ratus dua puluh riburupiah) tersebut adalah milik Tsk.
YAIFULHAMDAN als IPUL Bin IWAN.B, dansetelah dilakukan meriksaan terhadap Hand Phone milik terdakwaAYOGI DWIKIPRIYADI als MEMET Bin AKMAL terdapat percakapanpesan/SMS.transaksi penjualan obatobatan sediaan farmasi,kemudian Saksi menanyakan obatobatan sediaan farmasi yanglainnya kepada Tsk.
Cirebon.TePada Tahun 2004 Lulus SI Farmasi di UAD (Universitas AhmadDahlan) Vogyakarta.5.
GINANJAR NUGRAHA SH
Terdakwa:
AGUS SELAMET Bin Alm. MAHFUD
26 — 8
Mahfud, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan sebagaimana dalam dakwaan tunggal Penuntut Umum;
Astanajapura Kab.Cirebon, Setelah di Introgasi terhadap Terdakwa menjelaskan bahwasediaan farmasi jenis obat tersebut didapat dari Sdr.
Cirebon;Bahwa saksi membeli sediaan farmasi jenis Pil atau Obat jenisTRIHEXYPHENIDYL dari Terdakwa sebanyak 1/2 (setengah) Strip PilTRIHEXYPHENIDYL atau 5 (lima) butir Pil TRIHEXYPHENIDYL;Bahwa sediaan farmasi jenis Obat atau Pil jenis TRIHEXYPHENIDYLsebanyak 1/2 (Setengah) Strip Pil TRIHEXYPHENIDYL atau 5 (lima) butirPil TRIHEXYPHENIDYL seharga Rp.20.000, (dua puluh ribu rupiah);Bahwa saksi membeli sediaan farmasi jenis Pil atau Obat jenisTRIHEXYPHENIDYL kepada Sdr.
Cirebon setelah bertemudengan Terdakwa langsung menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000, (duapuluh ribu rupiah) kepada Terdakwa untuk membeli sediaan farmasi jenisPil atau Obat jenis TRIHEXYPHENIDYL kemudian Terdakwa langsungmenyerahkan sediaan farmasi jenis Pil atau Obat jenisTRIHEXYPHENIDYL sebanyak 1/2 (Setengah) Strip PilTRIHEXYPHENIDYL atau 5 (lima) benar butir Pil TRIHEXYPHENIDYLkemudan langsung pulang ke rumah;Bahwa saksi membeli sediaan farmasi jenis Pil atau Obat jenisTRIHEXYPHENIDYL kepada
Astana Japura Kab.Cirebon;Bahwa Terdakwa menyimpan sediaan farmasi jenis Obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL sebanyak 17 = (tujuh belas) Strip PilTRIHEXYPHENIDYL;Bahwa Terdakwa mengetahui isi sediaan farmasi jenis Pil atau ObatTRIHEXYPHENIDYL setiap 1 (satu ) Strip Pil TRIHEXYPHENIDYL tersebutsebanyak 10 ( sepuluh) butir Pil TRIHEXYPHENIDYL;Bahwa jumlah keseluruhan sediaan farmasi jenis Obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL yang saya simpan sebanyak 170 (seratus tujuh puluh)butir Pil TRIHEXYPHENIDYL;Bahwa selain
Cirebon;Bahwa sediaan Farmasi jenis Obat atau Pil TRIHEXYPHENIDYL tersebutrencananya akan di jual atau diedarkan;Halaman 14 dari 23 Putusan Nomor 193/Pid.Sus/2020/PN SbrBahwa Terdakwa menjual atau mengedarkan sediaan farmasi jenis PilTRIHEXYPHENIDYL tersebut kepada teman teman, diantaranya Sdr.DEDE yang beralamatkan di Desa Kendal Kec. Astanajapura Kab. Cirebon;Bahwa Terdakwa menjual atau mengedarkan sediaan farmasi jenis obat atauPil TRIHEXYPHENIDYL tersebut kepada Sdr.
46 — 6
Menetapkan barang bukti berupa :- 9 (sembilan) dus SAMULIN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar).- 2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar).- 8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar).Dirampas untuk dimusnahkan.4. Menetapkan agar terdakwa, dibebani membayar Biaya Perkara Rp. 2000,00 (duaribu rupiah).
Menetapkan Barang bukti berupa :e 9 (sembilan) dus SAMULIN (Sediaan farmasi tidak memilikiijin edar).e 2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijinedar).e 8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidakmemiliki ijin edar).Dirampas untuk dimusnahkan.4.
tidak memiliki ijinedar).2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar).=8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidakmemiliki ijin edar).Bahwa Saksi tidak menemukan pencatatan/pembukuan keluarmasuknya barang, dan menurut keterangan Terdakwa memangtidak melakukan pencatatan/pembukuan keluar masuknyabarang ;Bahwa menurut keterangan Saksi, Terdakwa dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar ;Bahwa Saksi pernah melakukan pemeriksaan atau pembinaankepada
tidak memiliki ijinedar).Hal 7 daril7 Putusan No. 368/Pid.B/2014/PN.Yyk= 2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijinedar).= 8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidakmemiliki ijin edar).Bahwa saksi tidak menemukan pencatatan / pembukuan keluarmasuknya barang, dan menurut keterangan Terdakwa memangtidak melakukan pencatatan/pembukuan keluar masuknya barangBahwa menurut keterangan saksi, Terdakwa dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar ;Bahwa saksi
berdasarkan fakta yang terungkap dipersidanganberdasarkan keterangan saksisaksi dari Petugas Balai Besar POM Yogyakarta,bahwa toko Obat Putro Sehat milik terdakwa VITA SANTOSO pada hari Kamis4 April 2014 sekira jam.13.00 wib telah diketemukan obat tradisional berupa 9(sembilan) dus SAMULIN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar), 2 (dua) dusAMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar), 8 (delapan) dusFATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar);Menimbang, bahwa Terdakwa sebagai
Menetapkan barang bukti berupa :e 9 (sembilan) dus SAMULIN (Sediaan farmasi tidak memilikiijin edar).e 2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijinedar).e 8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidakmemiliki ijin edar).Dirampas untuk dimusnahkan.4.
JAMANURI. SH
Terdakwa:
Beniamin als Beni bin Samin
41 — 8
BENI Bin SAMIN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan dan kemanfaatan , sebagaimana dakwaan tunggal ;
- Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan Denda sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
selama 3 (tiga) bulan ;
- Menetapkan lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan ;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 1.454 (seribu empat ratus lima puluh empat) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihexyphenidyl;
- 131 (seratus tiga puluh satu) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil Tramadol;
- 1 (satu) buah handphone
) pergi ke Tanah Abang Jakarta Pusat untukmembeli sediaan farmasi dari sdr.
berupa4.590 (empat ribu lima ratus sembilan puluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik,1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil warna kuning bertulisakan MF/EXCIMER yang dibungkusdengan plastic klip bening dan 300 (tiga ratus) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik yangdibungkus dengan kantong plastik warna hitam,uang tunai sebesar Rp.235.000, (dua ratus tiga
ituditemukan barang bukti berupa 4.590 (empat ribu lima ratus sembilanpuluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yangmasih dalam kemasan pabrik, 1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil warna kuning bertulisakanMF/EXCIMER yang dibungkus dengan plastic klip bening dan 300 (tigaratus) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRAMADOL yang masihdalam kemasan pabrik dimana semua barang tesebut waktu itu terdakwaNUR MUHAMAD FAIZ Als FAIZ
berupa4.590 (empat ribu lima ratus sembilan puluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik,1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil warna kuning bertulisakan MF/EXCIMER yang dibungkus denganplastic klip bening dan 300 (tiga ratus) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik yang dibungkusdengan kantong plastik warna hitam,uang tunai sebesar Rp. 235.000,(dua ratus tiga
CirebonHalaman 20 dari 42 Putusan Nomor 289/Pid.Sus/2020/PN Sbr Ketika terdakwa ditangkap waktu itu terdakwa sedang sedang berada ditempat tongkrongan menunggu pembeli barang sediaan farmasi jenisobatan atau pil Dibenarkan oleh terdakwa ioa ditangkap sehubungan dengan iakedapatan memiliki, Menguasai, menyimpan, menjual atau mengedarkansediaan farmasi jenis obat atau pil yang tidak memiliki ijin sertakewenanganyaBarang sediaan farmasi jenis obat atau pil yang terdakwa simpantersebut adalah pil atau
ANWAR HENDRA ARDIANSYAH. SH.MH
Terdakwa:
RINTO Alias SEMPLEK Bin TARMO
76 — 10
- Menyatakan Terdakwa Rinto Alias Semplek Bin Tarmo tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Rinto Alias Semplek Bin Tarmo oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 ( dua ) tahun dan denda sejumlah Rp. 2. 000.000
Kemudian terdakwa yang tidakmemiliki keahlian dibidang farmasi dan tidak memiliki ijin dari pihak yangberwenang telah mengedarkan dengan cara menjual sediaan farmasi jenis obattrinexyphenidyl dan Tramadol kepada orang lain dengan maksud agar terdakwamendapatkan keuntungan.
Cirebon sebagaiPelaksana Seksi Farmas' ; Bahwa ahli sudah sering menjadi Ahli dalam persidangansediaan farmasi yang disalahgunakan ; Bahwa sediaan farmasi jenis Tryhexyphenidyl dan Tramadoltermasuk dalam obat keras dengan tanda khusus lingkaran merah(K), dimana untuk mendapatkan obat / sediaan farmasi tersebutharus dengan resep dokter Bahwa sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl termasuk obatkeras lingkaran merah (K) dimana peredarannya harus disertaldengan resep dokter ; Bahwa sediaan farmasi diatur
Cirebon.Terdakwa juga telah menjual sediaan farmasi tersebut kepada oranglain diantaranya kepada Sdr. JANI, Sdr. JUNA dan Sdr. DENGGOL.
Menurutpengakuan terdakwa sediaan farmasi tersebut adalah sisa yangbelum sempat terdakwa edarkan, karena terdakwa tidak bisamenunjukkan surat ijin mengedarkan sediaan farmasi danterdakwa juga tidak mempunyai keahlian dalam bidangkefarmasian dan obatobatan akhirnya berikut barang buktinyaterdakwa dibawa ke Polres Kota Cirebon untuk dilakukanpemeriksaan lebih lanjut.Dengan demikian, Unsur mengedarkan sediaan farmasi telahterbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum.ad.4.
MUHAMMAD JUFRI, SH.
Terdakwa:
SUGENG TIRTA WIJAYA
25 — 7
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa SUGENG TIRTA WIJAYA tersebut di atas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dalam dakwaan kedua;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) Bulan dan pidana denda sejumlah Rp
Widjajaningsih, Apt. yang dibacakan di persidangan pada pokoknyasebagai berikut: Bahwa Ahli sejak tahun 1997 bekerja sebagap Pegawai Negeri Sipil yangpada saat itu bertugas di Puskesmas Sukorambi sampai tahun 2005, padatahun 2005 Ahli dinas di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, sebagaiStaf Seksi Pelayanan Farmakmin (Farmasi makanan dan minuman)sampai tahun 2008, dan pada tahun 2009 sampai sekarang dinas sebagaiStaf Seksi Farmasi dan pekerjaan Ahli selaku tenaga di bidangKefarmasian mengerti tentang
farmasi dan/atau alat kesehatan yang mana sub unsur ini disusunsecara kumulatif alternatif dengan kata penghubung dan/atau yang dapatdiperlakukan sebagai dan, dapat juga diperlakukan sebagai atau.
Tanda garismiring diantaranya tersebut mengandung arti pilinan, dalam UndangUndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ini dapat diartikan "sediaan farmasidan alat kesehatan atau dapat juga diartikan "sediaan farmasi atau alatkesehatan;Menimbang, bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan sub unsursediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang mana sub unsur ini disusunsecara kumulatif alternatif dengan kata penghubung dan/atau yang dapatdiperlakukan sebagai dan, dapat juga diperlakukan sebagai atau.
yang berbentukobat dan tidak termasuk ke dalam pengertian alat kesehatan;Menimbang, bahwa dengan demikian sub unsur sediaan farmasi telahterpenuhi menurut hukum;Menimbang, bahwa dengan demikian seluruh unsur kedua dalam pasalini yaitu dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi telah terpenuhi;Ad.3.
Adapunketentuan dalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) UndangUndang Republik IndonesiaNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut sebagai berikut :(1) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat.(2) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan
56 — 10
Menyatakan terdakwa Tumijan Bin Sugimin tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan tidak memiliki keahlian dan kewenangan mengedarkan obat sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;2.
Menetapkan barang bukti berupa :- 1 buah dus HP Merk Evercoss yang didalamnya berisi kantong plastik transparan berisi sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer sebanyak 300 butir; Dirampas untuk dimusnahkan;- 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 20.000.-, 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 10.000.- dan 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 5.000.-Dirampas untuk negara;6.
Iwan Ruswandi di daerah pamugaranPantai Pangandaran dengan jumlah sesuai pesanan;Bahwa saksi baru akan membayar sediaan farmasi jenis obat Hexymertersebut apabila sudah laku dijual kepada terdakwa;Bahwa saksi menjual sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer kepadaterdakwa Tumijan pada hari Selasa, tanggal 23 Juni 2015 di rumah saksisebanyak 450 butir dengan harga sebesar Rp. 600.000 (enam ratus riburupiah) akan tetapi terdakwa baru
Ciamissebagai seksi UPTD Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis;Bahwa sediaan farmasi jenis obat Hexymer bukan termasuk golonganpsikotropika namun termasuk golongan obat keras;Bahwa Hexymer mempunyai kegunaan dan diperuntukkan untukmengobati penyakit Parkinson dan penurunan degenerasi saraf;Bahwa yang memiliki kewenangan untuk menyimpan obat jenis Hexymeradalah apotek dan yang berhak mengedarkannya yaitu Apoteker setelahada resep dari dokter;Bahwa terdakwa Aris Riswana tidak diperbolehkan untuk
resepdokter;Bahwa tulisan MF yang tertera dalam sediaan farmasi jenis obat tabletberwarna kuning tersebut merupakan merk dagang atau identitasperusahaan;Terhadap pendapat ahli, terdakwa memberikan pendapat tidak keberatan;Menimbang, bahwa terdakwa di persidangan telah memberikan keteranganyang pada pokoknya sebagai berikut:Bahwa terdakwa memesan sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer dari saksiAsep Yedi Nuryadin pada hari Minggu,
;Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukandiperoleh faktafakta hukum sebagai berikut:Bahwa terdakwa memesan sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer dari saksiAsep Yedi Nuryadin pada hari Minggu, tanggal 21 Juni 2015 sekira jam18.30 WIB yaitu sebanyak 450 (empat ratus lima puluh) butir denganharga Rp. 600.000 (enam ratus ribu rupiah);Bahwa terdakwa menerima sediaan farmasi tersebut dari saksi Asep YediNuryadin
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi dan keteranganterdakwa yang didukung oleh barang bukti terungkap bahwa terdakwa memesansediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yangdiduga jenis obat Hexymer dari saksi Asep Yedi Nuryadin pada hari Minggu,tanggal 21 Juni 2015 sekira jam 18.30 WIB yaitu sebanyak 450 (empat ratus limapuluh) butir dengan harga
74 — 51 — Berkekuatan Hukum Tetap
No. 452 K/Pid.Sus/2015dalam rekening Bank Aceh atas nama Akademi Farmasi Banda Aceh denganNo. rekeningnya 010.01.02.6200103 yang specimen tanda tangan rekeningtersebut adalah saksi Ermeyda, CH selaku Direktur Akademi Farmasi BandaAceh dan Terdakwa selaku Bendahara Dana Hibah Akademi Farmasi BandaAceh;Bahwa dalam bulan November 2012 sampai dengan bulan Januari 2013,Terdakwa bersama dengan saksi Ermeyda, CH.
Rusli,selanjutnya pada tanggal 18 Juli 2012 dilaksanakan penanda tangananNaskah Hibah antara Pemerintah Aceh dengan Akademi Farmasi BandaAceh tentang Pemberian Hibah uang kepada Akademi Farmasi Banda Acehtahun 2012 yang ditandatangani oleh saksi Ermeyda, CH, S.E., Binti Alm.M. Rusli selaku Direktur Akademi Farmasi Banda Aceh Tahun 2012,sebagai Penerima Hibah, dan Gubernur Aceh yakni Sdr.
Hibah kepada Akademi Farmasi Aceh Tahun 2012 tanggal 18Juli 2012 yang menyebutkan:a).Pasal 1 menyatakan bahwa maksud dan tujuan diadakannya perjanjianhibah Farmasi Aceh ini adalah untuk pengembangan pendidikanAkademi Farmasi Aceh yang selama ini sangat kekurangan alatalatyang menunjang Laboratorium;.
Nota Penugasan dari Direktur Akademi Farmasi Banda Aceh kepadaSyarifah Alawiyah / Nip.1959 10141988112001;2. Proposal Hibah Akademi Farmasi Dinas Kesehatan Pemerintah AcehTahun 2012;Hal. 16 dari 35 hal. Put. No. 452 K/Pid.Sus/20153. Laporan Pertanggungjawaban Dana Hibah Pemerintah Aceh Tahun2012 Akademi Farmasi Banda Aceh;4. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL) ke Pulau JawaTahun Akademi 201 1/2012;5.
Perbuatan Terdakwa selaku Bendahara Akademi Farmasi BandaAceh bersamasama dengan saksi Ermeyda, CH, S.E., binti Alm. M. Rusliselaku Direktur Farmasi Banda Aceh yang mengajukan proposalpermintaan dana hibah kepada Gubernur Provinsi Aceh.
75 — 32
khusus pria dewasa dengan maksuduntuk dijual atau diedarkan, selanjutnya saksi KADEK SUDARMA, S.H. dansaksi SUGIMAN HADI SAPUTRA berpurapura sebagai pembeli danmenghubungi terdakwa melalui nomor handphone yang tertera di akunHalaman 2 dari 11 Putusan No. 61/PID.SUS.KESEHATAN/2017/PT.MTRterdakwa dengan nomor 082340221009 dan menanyakan kepada terdakwasediaan farmasi khusus pria dewasa apa saja yang dijual, kemudian dijawaboleh terdakwa bahwa ia menjual beberapa jenis sediaan farmasi khusus priadewasa
, lalu saksi menyatakan berminat terhadap sediaan farmasi tersebutdan saksi meminta pada saat dilakukan transaksi agar terdakwa membawasemua jenis sediaan farmasi yang dijualnya; Bahwa pada tanggal 7 bulan November tahun 2016 disepakati untukmelakukan transaksi di jalan Udayana Kota Mataram, dan pada saatdilakukan transaksi, saksi memeriksa sediaan farmasi yang dibawa olehterdakwa dan dicurigai tidak memenuhi izin edar sehingga kemudian saksimembawa terdakwa dan sediaan farmasi miliknya untuk dilakukanpemeriksaan
Dari Balai Besar POM selaku ahli yangdisaksikan oleh Penyidik dari POLDA NTB yakni KADEK SUDARMA, SH danSUGIMAN HADI PUTRA menyimpulkan bahwa 13 (tiga belas) item produksediaan farmasi yang dijual oleh terdakwa tanpa izin edar ;Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 jo. Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan.AtauHalaman 3 dari 11 Putusan No. 61/PID.SUS.KESEHATAN/2017/PT.
MTRsediaan farmasi khusus pria dewasa apa saja yang dijual, kemudian dijawaboleh terdakwa bahwa ia menjual beberapa jenis sediaan farmasi khusus priadewasa, lalu saksi menyatakan berminat terhadap sediaan farmasi tersebutdan saksi meminta pada saat dilakukan transaksi agar terdakwa membawasemua jenis sediaan farmasi yang dijualnya; Bahwa pada tanggal 7 bulan November tahun 2016 disepakati untukmelakukan transaksi di jalan Udayana Kota Mataram, dan pada saatdilakukan transaksi, saksi memeriksa sediaan
farmasi yang dibawa olehterdakwa dan dicurigai tidak memenuhi izin edar, sehingga kemudian saksimembawa terdakwa dan sediaan farmasi miliknya untuk dilakukanpemeriksaan lebih lanjut, yang berupa:a. 4 (empat) kotak obat KLG;lima) kotak Vimax Oil:dua) kotak Viagra;tiga) botol Minyak Bulus NORI;tiga) kotak saleb super STUD 007;)dua) buah mascara tanpa merek;+> @ 2 9satu) buah mascara the MAGNUM volum express:dua) kotak Blue Wizard;satu) box dan 2 (dua) kotak Hajar Jahanam Mesir;7 j. satu) kotak creame
39 — 33
Menyatakan terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLAN dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan denda sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) Bulan ;3.
Menyatakan Terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLAN bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dalam Dakwaan Primair kami melanggar pasal 197UU No: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;2.
sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Indonesia adalahmenyampaikan barang sesuatu dari satu orang kepada orang lain atau menyampaikan ataumengeluarkan membawa barang sesuatu kepada orang lain ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 UndangUndang RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, obat tradisional, dan kosmetika.
Menyatakan terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLAN telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLANdengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan denda sebesar Rp. 2.000.000 (duajuta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidanakurungan selama 2 (dua) Bulan ;3.
113 — 27
PPK telah menerima Daftar SpesifikasiTeknis dan Harga dari Dekan Fakultas Farmasi USU Prof.
Dekan Fakultas Farmasi USU Prof.
MAREL MANDIRI dan Farmasi Lanjutan adalah PT.
Exartech Technology Utama pernah mengikuti prosespelelangan pada Pengadaan Peralatan Farmasi di Fakultas Farmasi USUpada tahun 2010.Bahwa setelah melalui tahapan pelelangan selanjutnya PT.
danoleh dasar itu saksi mengatakan dimana Bapak butuh lalu dikatakan RektorPage 154Putusan Pengadilan TIPIKORNo.31/Pid.Sus.K/2015/PN.Mdnkami ingin ada Laboratorium mini Farmasi karena Fakultas Farmasi inibelum ada Laboratoriumnya.Bahwa setelah itu kami diantar ke ruaangan Dekan Fakultas Farmasi dandisitulah berkenalan dengan Prof.
73 — 6
Kediri saksi Andik Susilo dan saksi Nurhadimelakukan penangkapan terhadap terdakwa dan pada saat dilakukanpenggeledahan terhadap terdakwa berhasil diamankan barang bukti berupasedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543(lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya yang disembunyikan oleh terdakwadibawah kasur tempat tidurnya dan mengakui bahwa sedian farmasi berupaobat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543
paut dengan pekerjaan kefarmasian dan juga bukan tenagakefarmasian sesuai dengan keahlian dan kewenangannya dalam menyimpansedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543(lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya dari saudara Diki (dpo);Bahwa sedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL543 (lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya
yang disimpan terdakwa adalah sediaanfarmasi yang berupa obat tanpa identitas/abel yang melekat yakni : namaproduk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama danalamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa sertamendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki izinindustri farmasi;Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putihdengan logo LL 543 (lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan didalam kaleng
ADRIAN DWI SAPUTRA, SH
Terdakwa:
MOH. NASIR Alias NASIR Bin JAMALUDDIN
41 — 39
Nasir Alias Nasir Bin Jamaluddin, dengan identitas tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), sebagaimana dakwaan tunggal.
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Moh.
Bahwa berdasarkan pasal 1 angka 4 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional,dan kosmetika.
Kemudianpada pasal 6 disebutkan bahwa Peredaran sediaan farmasi dan alatkesehatan terdiri dari penyaluran dan penyerahan.
Bahwa Badan usaha yang telah memiliki ijin sebagai penyalur darimenteri yang dimaksud adalah PBF atau Pedagang Besar Farmasi untukmelakukan penyaluran sediaan farmasi berupa obat.
Penyerahan sediaan farmasi adalah rangkaian dari peredaransediaan farmasi untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan kepadapasien atau masyarakat. Berdasarkan pasal 16 ayat (2) PP No. 72 tahun1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi menyebutkan bahwaPenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk digunakan dalampelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan : a). resep dokter; dan b.tanpa resep dokter.
Bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 106 (1) UU No. 36 tahun2006 tentang Kesehatan menyebutkan Sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, demikianpula dimuat dalam pasal 9 (1) PP No. 72 tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan menyebutkan bahwaSediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmemperolah izin edar dari Menteri.
KENDAR SUDARYANA,.SH
Terdakwa:
IFAN SUKANDI Bin ASEP KUSMANA
25 — 0
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa IFAN SUKANDI Bin ASEP SUKMANA tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasiat/kemanfaatan sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa IFAN SUKANDI Bin ASEP SUKMANA oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp30.000.000,00 (tigapuluh juta rupiah) dengan
ketentuan apabila denda tidak dibayar maka digantikan pidana kurungan 1 (satu) Bulan ;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) bungkus klip kecil transparan yang berisi 17 (tujuh belas) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 5 (lima) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan
masing masing 26 (dua puluh enam) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan 25 (dua ppuluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan 27 (dua puluh tujuh) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) klip bening yang berisikan 18 (delapan belas) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer yang di masukan ke dalam bungkus bekas rokok merk LOIS
BOLD;
- 1 (satu) plastik klip bening yang berisikan di dalamnya sediaan farmasi jenis obat Hexymer sebanyak 409 (empat ratus sembilan) butir;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan sediaan farmasi jenis obat Hexymer sebanyak 182 (seratus delapan puluh dua) butir;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan sediaan farmasi sebanyak 205 (dua ratus lima) butir;
- 14 (empat belas) lembar dengan total 140 (seratus empat puluh) butir sediaan
farmasi jenis obat Trihexyphenidyl;
- 11 (sebelas) butir sediaan farmasi jenis obat Tramadol;
- 2 (dua) lembar dengan total 20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis obat Grantusif 15 Mg;
- 1 (satu) buah tas selendang berwarna hitam merk ARTCH;
- 1 (satu) unit handphone merk OPPO Model CPH2127 berwarna hitam beserta sim card;
- 34 (tiga puluh empat) plastik klip berukuran Kecil;
- 41 (empat puluh satu) plastik klip berukuran sedang.
92 — 23
Menyatakan Terdakwa FAHRI Bin MUHAMMAD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan, sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
Menyatakan terdakwa FAHRI Bin MUHAMMAD bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo Pasal 106 Ayat (1) UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dalam Surat DakwaanPrimair.2.
Kefarmasian Pasal 1 Ayat (1) sedangkan yangdimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 Ayat (4),Bahwa persyaratan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian adalahApoteker dan Tenaga Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa yang
berwenang melakukan pekerjaan kefarmasian yang terdiridari sarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar adalah mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang belum didaftarkan ijinedarnya atau yang sudah dicabut ijin edarnya,Bahwa yang dimaksud keahlian dan kewenangan adalah tenagakefarmasian yang dibuktikan dengan memiliki surat izin
praktik,Bahwa Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaankefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Tehnis kefarmasian.Adapun Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagaiApoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker,Bahwa tenaga tekhnis Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Apoteker,Bahwa yang dimaksud Praktik
Yang tidak memiliki izin edar.Bahwa pasal 106 ayat (1) Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan menentukan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar.Bahwa yang dimaksud mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar adalah mengedarkan sediaan farmasidan/atau alat kesehatan yang belum didaftarkan izin edarnya atau yang sudahdicabut/dibatalkan izin edarnya.Bahwa fakta yang terungkap di persidangan adalah, sebagai berikut
27 — 9
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RONI alias TOLE bin BUNADI tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR sebagaimana dakwaan Penuntut Umum dalam dakwaan alternatif kesatu;2.
lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, Ahli dan Terdakwasertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut:MENUNTUTSupaya Hakim Pengadilan Negeri Martapura, yang memeriksa dan mengadiliperkara ini memutuskan:1Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RONI alias TOLE bin BUNADI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi
praktek untuk melakukanpekerjaan kefarmasian, Terdakwa telah menjual sediaan farmasi berupa obatjenis Carnophen dengan harga setiap (satu) kepingnya 30.000,00 (tiga puluhribu rupiah) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp5000,00 (limaribu rupiah) per kepingnya;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat Carnophen yang disimpan dan diedarkanoleh Terdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik izin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan pusat Jakarta denganNomor HK
telah menjual sediaan farmasi berupa obatjenis Carnophen dengan harga setiap (satu) kepingnya Rp30.000,00 (tigapuluh ribu rupiah) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp5000,00(lima ribu rupiah) per kepingnya;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat Carnophen yang disimpan dan diedarkanoleh Terdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik izin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan Pusat Jakarta denganNomor HK.04.1.35.07.13.3856 tentang Perubahan Atas Keputusan
yang telah menempuh pendidikanapoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, sedangkan tenagateknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalammelaksanakan pekerjaan kefarmasian yang terdiri dari: Sarjana Farmasi, AhliMadya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/ AsistenApoteker;Bahwa apoteker dan tenaga teknis kefarmasian memiliki keahlian dankewenangan dalam pembuatan, penyediaan, penyimpanan, pendistribusianatau penyaluran, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obatdan pengamanan sediaan farmasi;Bahwa fasilitas yang digunakan apoteker dan tenaga teknis kefarmasianadalah apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat,dan Pedagang Besar Farmasi (PBF);Bahwa dari kemasan obat Carnophen tersebut merupakan obat daftar K (obatkeras) berisi Karisoprodol, Parasetamol, dan Kafein;Bahwa obat jenis Carnophen yang disimpan dan diedarkan oleh Terdakwasudah dicabut izin edarnya sejak tanggal 29 Oktober 2009 berdasarkan suratBalai POM (Pengawas