Ditemukan 917 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 19-10-2020 — Putus : 02-11-2020 — Upload : 09-11-2020
Putusan MS SIGLI Nomor 1/JN.Anak/2020/MS.Sgi
Tanggal 2 Nopember 2020 — Penuntut Umum:
1.T. Tarmizi, SH
2.Muhammad Abduh, SH
3.Dahnir, S.H
4.Ernita, SH
5.Sri Wahyuni, S.H
Terdakwa:
Miftahul Jannah binti Ahmad Yani
18546
  • UU No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak(SPPA) ;AtauKedua :Bahwa Anak MIFTAHUL JANNAH Binti AHMAD YANI bersamasaksi M. ADAMI Bin (Alm) HAYATULLAH (berkas splitsing), pada hariKamis tanggal 1 Oktober 2020 sekira pukul 03.00 Wib yang bertempatdirumah ayahnya Sdr. MUAMMAR KHADAFI (dilakukan penuntutanterpisah) yang sedang dibangun di Gp. Reung Reung Kec. KembangTanjung Kab.
    UU No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak(SPPA) ;AtauKetiga :Bahwa Anak MIFTAHUL JANNAH Binti AHMAD YANI bersamasaksi M. ADAMI Bin (Alm) HAYATULLAH (berkas splitsing), pada hariKamis tanggal 1 Oktober 2020 sekira pukul 03.00 Wib yang bertempatdirumah ayahnya Anak MUAMMAR KHADAFI Bin MUSNIADI yang sedangdibangun di Gp. Reung reung Kec. Kembang Tanjung Kab.
    UU No. 11 tahun 2012 tentangSistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut Anakmenyatakan telah mengerti isi dan maksud dakwaan dan Anak atau PenasihatHukum menyatakan tidak mengajukan keberatannya (eksepsi) atas dakwaantersebut;Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil dakwaannya, PenuntutUmum telah menghadirkansaksisaksi sebagai berikut:1.
    UU No. 11 tahun 2012 tentangSistem Peradilan Pidana Anak (SPPA),atau kedua perbuatan Anak melanggarketentuansebagaimana diatur dan diancam 'Uqubat dalam Pasal 1butir 24 Jo.Pasal 25 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat Jo.UU No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), atauketiga perbuatan Anak melanggar ketentuan sebagaimana diatur dan diancamUqubat dalam Pasal 1 butir 23 Jo. Pasal 23 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6tahun 2014 tentang Hukum Jinayat Jo.
    UU No. 11 tahun 2012 tentang SistemPeradilan Pidana Anak (SPPA);Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusunsecara alternatif, maka Hakim akan mempertimbangkan terlebin dahuludakwaan alternatif kKesatu yaitu perouatanAnak melanggar Pasal 1 butir 26 jo.Hal 15 dari 23 hal. Putusan No. 1/JN.Anak/2020/MSSgi.Pasal33 ayat (1)Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014tentang Hukum Jinayat yangmengandung unsurunsur sebagai berikut:1.
Register : 28-11-2018 — Putus : 19-12-2018 — Upload : 19-12-2018
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2018/PN Tlg
Tanggal 19 Desember 2018 — Terdakwa
12943
  • SusAnak/2018/PN Tlgdimaksud dalam pasal 71 ayat (1) uu no.11 tahun 2012 tentang SPPA denganpertimbangan sebagai berikut:~ Klien anak merasa dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidakakan mengulangi perbuatannya yang melanggar hukum di masamendatang;~ Orang tua klien yaitu ibu sanggup untuk membina, mendidik danmengawasi perkembangan klien anak apabila klien anak telah selesaimenjalani proses hukumnya;od Masyarakat dan pemerintah setempat masih sanggup untuk menerimaklien anak kembali dan hidup
    sedangkan terhadap saran agar anakdikenai pidana pembinaan di Rumah hati Jombang Hakim juga tidaksependapat karena saat ini anak berstatus sebagai pelajar aktif di SMPN Campurdarat;Menimbang bahwa hakim selanjutnya akan mempertimbangkansekiranya pidana apa yang paling memungkinkan untuk membuat anak Jjera,tidak mengulangi lagi perbuatannya akan tetapi tetap bisa bersekolah disekolahnya Saat ini serta tetap berada dalam pengawasan orang tua;Menimbang bahwa nafas dari UU no.11 tahun 2012 tentang SPPA
    ) dihubungkan jugadengan hasil rekomendasi dari pembimbing kemasyarakatan yang mana hakimjuga memiliki kewajiban untuk memperhatikannya (vide pasal 60 ayat (3) uuno.11 tahun 2012 tentang SPPA) maka hakim berpendapat bahwa terhadapterdakwa akan dijatuhkan pidana bersyarat yang mana jangka waktu masapidana dengan syarat adalah paling lama 3 (tiga) tahun (vide pasal 73 ayat (6) UUno.11 tahun 2012 tentang SPPA);Menimbang bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 73 ayat (2) UUno.11 tahu 2012 tentang SPPA maka
    SusAnak/2018/PN Tlgmelanggar ketentuan yang menjadi syarat khusus dalam penjatuhan pidanabersyarat terhadap anak;Menimbang, bahwa selain pidana penjara, Sesuai ketentuan Pasal 197UURI no.36 tahun 2009 tentang Kesehatan maka terhadap anak sesuaiketentuan tersebut harus pula dijatuhi pidana denda akan tetapi sesuai denganketentuan Pasal 71 ayat (3) UU no.11 tahun 2012 Sistem Peradilan PidanaAnak (SPPA) yang menyatakan bahwa terhadap anak apabila ancaman pidananya juga termasuk denda maka terhadap anak
    akan dijatunkan pidana PelatihanKerja yang mana apabila dihubungkan dengan ketentuan pasal 78 ayat (1)SPPA maka Pelatihan kerja tersebut dilaksanakan di lembaga yangmelaksanakan pelatinan kerja yang sesuai dengan usia anak dan ayat (2)menyatakan bahwa pidana pelatihnan kerja tersebut paling singkat 3 (tiga) tahundan paling lama 1 (Satu) tahun maka terhadap anak dalam penjatuhan putusanakan dikenakan pidana untuk melakukan pelatihan kerja sesuai ketentuan pasal78 ayat (1) dan (2) uu no.11 tahun 2012
Register : 19-01-2021 — Putus : 09-02-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN PASANGKAYU Nomor 18/Pid.Sus/2021/PN Pky
Tanggal 9 Februari 2021 — Penuntut Umum:
FAUZIPAKSI
Terdakwa:
1.MASDAR Alias ADDA Bin AHMAD
2.INDRA KURNIAWAN Alias RAHUL Bin RAHIM
7826
  • Menimbang, bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa II IndraKurniawan Alias Rahul Bin Rahim dikaitkan dengan tanggal lahir Terdakwa IlIndra Kurniawan Alias Rahul Bin Rahim maka dapat disimpulkan bahwa padatanggal 31 Juli 2020 ketika tindak pidana dilakukan oleh Terdakwa Il IndraKurniawan masih berumur 17 (tujuh belas) tahun 9 (Sembilan) bulan atau masihbelum genap 18 (delapan belas) tahun;Menimbang, bahwa Pasal 1 angka 3 UndangUndang Nomor 11 Tahun2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA
    ) menyebutkan Anakyang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya disebut Anak adalah anakyang telah berumur 12 tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahunyang diduga melakukan tindak pidana, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal1 angka 3 UU SPPA, Terdakwa II Indra Kurniawan Alias Rahul Bin Rahim masihdikategorikan sebagai Anak;Halaman 5 dari 7 Putusan Nomor 18/Pid.Sus/2021/PN PkyMenimbang, bahwa Pasal 20 UU SPPA menyebutkan Dalam hal tindakpidana dilakukan oleh Anak sebelum genap berumur 18
    (delapan belas) tahundan diajukan ke sidang pengadilan setelah Anak yang bersangkutan melampauibatas umur 18 (delapan belas) tahun, tetapi belum mencapai umur 21 (duapuluh satu) tahun, Anak tetap diajukan ke sidang Anak;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 20 UU SPPA maka menurutMajelis Hakim Terdakwa II Indra Kurniawan Alias Rahul Bin Rahim harusdiperiksa dan diadili sebagai perkara anak sehingga untuk pemeriksaan perkaraTerdakwa II Indra Kurniawan Alias Rahul Bin Rahim tunduk pada hukum acaraperadilan
Register : 19-10-2020 — Putus : 02-11-2020 — Upload : 09-11-2020
Putusan MS SIGLI Nomor 3/JN.Anak/2020/MS.Sgi
Tanggal 2 Nopember 2020 — Penuntut Umum:
1.T. Tarmizi, SH
2.Muhammad Abduh, SH
3.Dahnir, S.H
4.Ernita, SH
5.Sri Wahyuni, S.H
Terdakwa:
1.Muammar Khadafi bin Musniadi
2.Nazwa Salsabila binti Sulaiman Ismail
15841
  • UU No. 11 tahun 2012tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).AtauKeduaBahwa Anak ANAK II bersama Anak ANAK I, pada hari Kamistanggal 1 Oktober 2020 sekira pukul 01.30 Wib yang bertempat di rumahayah ANAK Il yang sedang dibangun di Gp. Reung Reung Kec. KembangTanjung Kab. Pidie atau setidak tidaknya pada suatu waktu tertentu dibulanOktober 2020 atau pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalamHal 6 dari 25 hal.
    UU No. 11 tahun 2012 tentang SistemPeradilan Pidana Anak (SPPA).AtauKetiga :Hal 8 dari 25 hal. Putusan No. 3/JN.Anak/2020/MSSgi.Bahwa Anak ANAK II bersama Anak ANAK I dengan pada hari Kamistanggal 1 Oktober 2020 sekira pukul 10.30 Wib yang bertempat dirumahayahnya Anak ANAK II yang sedang dibangun di Gp. Reung Reung Kec.Kembang Tanjung Kab.
    UU No. 11 tahun 2012tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut Anakmenyatakan telah mengerti isi dan maksud dakwaan dan Anak atauPenasihat Hukum menyatakan tidak mengajukan keberatannya (eksepsi)atas dakwaan tersebut;Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil dakwaannya, PenuntutUmum telah menghadirkan saksisaksi sebagai berikut:1.
    UU No. 11 tahun 2012tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), atau kedua perbuatan Anakmelanggar ketentuan sebagaimana diatur dan diancam Uqubat dalam Pasal1 butir 24 Jo. Pasal 25 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentangHukum Jinayat Jo. UU No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan PidanaAnak (SPPA), atau ketiga perobuatan Anak melanggar ketentuansebagaimana diatur dan diancam Uqubat dalam Pasal 1 butir 23 Jo. Pasal23 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat Jo.
    UU No. 11 tahun 2012tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), maka Hakim akanmempertimbangkan dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum;Hal 18 dari 25 hal. Putusan No. 3/JN.Anak/2020/MSSgi.Menimbang, bahwa dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum yaituperbuatan Anak melanggar Pasal 33 ayat (1) Qanun Aceh nomor 6 tahun2014 tentang Hukum Jinayat yang mengandung unsurunsur sebagai berikut:1.
Register : 22-01-2021 — Putus : 08-02-2021 — Upload : 08-02-2021
Putusan PN BATAM Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2021/PN Btm
Tanggal 8 Februari 2021 — Terdakwa
9056
  • Menyatakan Anak, bersalahn melakukan Tindak PidanaSerangkain Kebohongan atau Membujuk Anak melakukan persetubuhandengannya atau dengan orang lain sebagaimana diatur dan diancampidana dalam pasal 81 ayat (2) UU RI no. 17 tahun 2016 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU no.1 tahun 2016 tentangPerubahan Kedua Atas UU no.35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anakjo UU RI no.11 tahun 2012 tentang SPPA (Sistem Peradilan PidanaAnak);2.
    berdasarkan hasil Visum Et Repertum, dokter Batam,telah memeriksa korban berumur 13 tahun, dengan kesimpulan Telah dilakukanpemeriksaan terhadap seorang perempuan berumur 13 tahun tampak adanyarobekan selaput keperawanan di arah jam 3.Perbuatan Anak sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 81ayat (2) UU RI no. 17 tahun 2016 ttg Penetapan Peraturan PemerintahPengganti UU no.1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU no.35 tahun2014 ttg Perlindungan Anak jo UU RI no.11 tahun 2012 tentang SPPA
    Visum Et Repertum dokter Rumah Sakit Batam, telahmemeriksa korban, umur 13 tahun, dengan kesimpulan: Telah dilakukanpemeriksaan terhadap seorang perempuan berumur 13 tahun tampak adanyarobekan selaput keperawanan di arah jam 3, Perbuatan Anak sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam pasal 82 ayat (1) UU RI no. 17 tahun 2016tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU no.1 tahun 2016tentang Perubahan Kedua Atas UU no.35 tahun 2014 tentang PerlindunganAnak jo UU RI no.11 tahun 2012 tentang SPPA
    atas, Anak dapat dinyatakantelah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;Menimbang, bahwa Anak telah didakwa oleh Penuntut Umum dengandakwaan alternatif maka melihat fakta fakta hukum tersebut Hakim akanlangsung mempertimbangkan dalam Dakwaan Kesatu Melanggar pasalMelanggar Pasal 81 ayat (2) UU RI no. 17 tahun 2016 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti UU no.1 tahun 2016 tentang PerubahanKedua Atas UU no.35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak jo UU RI no.11tahun 2012 tentang SPPA
    (Sistem Peradilan Pidana Anak) tersebutdihubungkan dengan faktafakta hukum Hakim berpendapat bahwa unsurmembujuk Anak melakukan persetubuhan dengannya telah terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Dakwaan KesatuMelanggar pasal Melanggar Pasal 81 ayat (2) UU RI no. 17 tahun 2016 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU no.1 tahun 2016 tentangPerubahan Kedua Atas UU no.35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak jo UURI no.11 tahun 2012 tentang SPPA (Sistem Peradilan Pidana Anak
Register : 12-11-2019 — Putus : 19-12-2019 — Upload : 19-12-2019
Putusan DILMILTI I MEDAN Nomor 103-K/PMT.I/BDG/AD/XI/2019
Tanggal 19 Desember 2019 — Pembanding/Oditur : Andi Hermanto, S.H
Terbanding/Terdakwa : Panca Pelita Wibowo
17555
  • keterangan untuk nikah.7) Surat persetujuan orang tua Prajurit/calonsuami/istri.8) Surat perizinan orang tua Prajurit/calon suami/istri.9) SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)calon suami/istri.10) SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)orang tua calon suami/istri.11) Ijazah terakhir calon suami/istri.12) Akta kelahiran calon suami/istri.13) KTP calon suami/istri.14) KTP orang tua calon suami/istri.15) Foto calon suami/istri gandeng.16) SKHPP (Surat Keterangan Hasil PenelitianPersonel).17) SPPA
    Bahwa pada saat Terdakwa membuat SKHPP (Suratketerangan hasil penelitian personel), SPPA (Surat PendapatPejabat Agama) dan Surat Keterangan Dokter (PemeriksaanKesehatan) tidak pemah melapor kepada pejabat terkait.Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuaiPasal 263 Ayat (1) KUHP.Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukankepada Majelis Hakim tertanggal 3 Oktober 2019, padapokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :a.
    KTP calon suami/istri.KTP orang tua calon suami/istri.Foto calon suami/istri gandeng.SKHPP (Surat Keterangan Hasil Penelitian Personel).SPPA (Surat Pendapat Pejabat Agama).@ Pe 2 3Surat Keterangan Dokter (Rikkes)5.
    Bahwa benar Staf Bintal dan Staf Intel Korem 091/Asn tidakpernah menerbitkan SPPA (Surat Pendapat Pejabat Agama) danSKHPP (Surat Keterangan Hasil Penelitian Personel) SerkaBertianto Sosohan.12.
    Bahwa benar Terdakwa tidak pernah berkoordinasi ataupunmeminta izin dengan pejabat terkait yang berwenang dalampembuatan SPPA (Surat Pendapat Pejabat Agama) SKHPP (SuratKeterangan Hasil Penelitian Personel) dan Surat KeteranganDokter.21.
Register : 02-06-2020 — Putus : 15-06-2020 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN LUBUK SIKAPING Nomor 3/Pid.Sus-Anak/2020/PN Lbs
Tanggal 15 Juni 2020 — Terdakwa
7212
  • MENGADILI:

    1 Menyatakan Anak Rizal Permana pgl Rizal telah terbukti secara sah dan meyakinkan tindak pidana pencurian dengan kekerasan dalam keadaan memberatkan sebagaimana dalam Pasal 365 ayat (2) ke-1 dan ke-3 KUHP jo Pasal 486 KUHP jo Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA pada dakwaan tunggal;

    2 Menjatuhkan pidana kepada Anak Rizal Permana pgl Rizal dengan pidana penjara selama 2 (dua

    ., dkkPenasihat Hukum dari POSBAKUM yang ditunjuk oleh Hakim berdasarkanPenetapan Penunjukan Penasihat Hukum sesuai Pasal 56 ayat (1) UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) danPasal 55 ayat (1) UndangUndang Nomor 11 Tahun 2012 tentang SistemPeradilan Pidana Anak (SPPA);Anak didampingi oleh Pembimbing Kemasyarakatan, Kakak KandungAnak yang mewakili Orang Tua Anak, dan Pendamping dari Pekerja SosialDinas Sosial Kabupaten Pasaman sesuai dengan Pasal 55 ayat (1) UndangUndang
    Nomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA;Pengadilan Negeri tersebut;Setelah membaca:Halaman 1 dari 26 Putusan Nomor 3/Pid.SusAnak/2020/PN Lbs Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Nomor 3/Pid.SusAnak/2020/PN Lbs tanggal 2 Juni 2020 tentang penunjukan Hakim; Penetapan Hakim Nomor 3/Pid.SusAnak/2020/PN Lbs tanggal 2 Juni2020 tentang penetapan hari sidang; Hasil Penelitian Kemasyarakatan; Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelan mendengar keterangan Saksisaksi, dan Anak sertamemperhatikan
    ;Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan,Hakim berpendapat Ms sesuai dengan identitasnyaberusia 16 Tahun 10 Bulan atau belum berusia 18 Tahun sehingga masukdalam kategori Anak sesuai Pasal 1 angka 3 UndangUndang Nomor 11 Tahun2012 tentang SPPA.
    , UndangUndang Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undangundang Nomor 11 Tahun2012 tentang SPPA, dan UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentangHalaman 25 dari 26 Putusan Nomor 3/Pid.SusAnak/2020/PN LbsHukum Acara Pidana serta peraturan perundangundangan lain yangbersangkutan;MENGADILI:1.
    Menyatakan Anak QI telah terbukti secarasah dan meyakinkan tindak pidana pencurian dengan kekerasan dalamkeadaan memberatkan sebagaimana dalam Pasal 365 ayat (2) ke1 danke3 KUHP jo Pasal 486 KUHP jo UndangUndang Nomor 11 Tahun2012 tentang SPPA pada dakwaan tunggal;2.
Register : 02-06-2020 — Putus : 15-06-2020 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN LUBUK SIKAPING Nomor 3/Pid.Sus-Anak/2020/PN Lbs
Tanggal 15 Juni 2020 — Terdakwa
745
  • MENGADILI:

    1 Menyatakan Anak Rizal Permana pgl Rizal telah terbukti secara sah dan meyakinkan tindak pidana pencurian dengan kekerasan dalam keadaan memberatkan sebagaimana dalam Pasal 365 ayat (2) ke-1 dan ke-3 KUHP jo Pasal 486 KUHP jo Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA pada dakwaan tunggal;

    2 Menjatuhkan pidana kepada Anak Rizal Permana pgl Rizal dengan pidana penjara selama 2 (dua

    ., dkkPenasihat Hukum dari POSBAKUM yang ditunjuk oleh Hakim berdasarkanPenetapan Penunjukan Penasihat Hukum sesuai Pasal 56 ayat (1) UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) danPasal 55 ayat (1) UndangUndang Nomor 11 Tahun 2012 tentang SistemPeradilan Pidana Anak (SPPA);Anak didampingi oleh Pembimbing Kemasyarakatan, Kakak KandungAnak yang mewakili Orang Tua Anak, dan Pendamping dari Pekerja SosialDinas Sosial Kabupaten Pasaman sesuai dengan Pasal 55 ayat (1) UndangUndang
    Nomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA;Pengadilan Negeri tersebut;Setelah membaca:Halaman 1 dari 26 Putusan Nomor 3/Pid.SusAnak/2020/PN Lbs Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Nomor 3/Pid.SusAnak/2020/PN Lbs tanggal 2 Juni 2020 tentang penunjukan Hakim; Penetapan Hakim Nomor 3/Pid.SusAnak/2020/PN Lbs tanggal 2 Juni2020 tentang penetapan hari sidang; Hasil Penelitian Kemasyarakatan; Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelan mendengar keterangan Saksisaksi, dan Anak sertamemperhatikan
    ;Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan,Hakim berpendapat Ms sesuai dengan identitasnyaberusia 16 Tahun 10 Bulan atau belum berusia 18 Tahun sehingga masukdalam kategori Anak sesuai Pasal 1 angka 3 UndangUndang Nomor 11 Tahun2012 tentang SPPA.
    , UndangUndang Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undangundang Nomor 11 Tahun2012 tentang SPPA, dan UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentangHalaman 25 dari 26 Putusan Nomor 3/Pid.SusAnak/2020/PN LbsHukum Acara Pidana serta peraturan perundangundangan lain yangbersangkutan;MENGADILI:1.
    Menyatakan Anak QI telah terbukti secarasah dan meyakinkan tindak pidana pencurian dengan kekerasan dalamkeadaan memberatkan sebagaimana dalam Pasal 365 ayat (2) ke1 danke3 KUHP jo Pasal 486 KUHP jo UndangUndang Nomor 11 Tahun2012 tentang SPPA pada dakwaan tunggal;2.
Register : 28-09-2020 — Putus : 12-10-2020 — Upload : 14-10-2020
Putusan PN PUTUSSIBAU Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2020/PN Pts
Tanggal 12 Oktober 2020 — Terdakwa
180123
  • ), Anak dijatuhi pidana penjara di LPKA apabilakeadaan dan perbuatan Anak akan membahayakan masyarakat, sehinggaMajelis Hakim menilai bahwa pidana penjara, sekalipun merupakan upayaterakhir, merupakan pidana yang tepat diterima Anak yang menginsyafiperbuatannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 81 ayat (2) UU SPPA, Pidanapenjara yang dapat dijatuhkan kepada Anak paling lama 1/2 (satu perdua) darimaksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa dan Pasal 81 ayat (3)UU SPPA, Minimum khusus
    pidana penjara tidak berlaku terhadap Anaksehingga dalam perkara ini, di mana Anak telah terbukti secara sah danmeyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalamdakwaan tunggal, dengan ancaman pidananya berupa pidana penjara palingsingkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda palingbanyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), yang apabila disesuaikandengan Pasal 71 ayat (3) UU SPPA yang berbunyi Apabila dalam hukummateriil diancam pidana kumulatif berupa
    penjara dan denda, pidana dendadiganti dengan pelatihan kerja dan Pasal 78 ayat (2) UU SPPA yang berbunyiPidana pelatihan kerja dikenakan paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama1 (satu) tahun maka Majelis Hakim, setelah melakukan musyawarah danmufakat demi menjatunkan putusan yang seadiladilnya, sepakat untukmenjatuhkan pidana penjara dan pelatinan kerja kepada Anak di LembagaPembinaan Khusus Anak (LPKA), sebagaimana akan disebutkan durasinya didalam amar putusan di bawah sesuai dengan peraturan
    perundangundanganyang berlaku tersebut di atas;Menimbang, bahwa pidana penjara bagi Anak di LPKA yang tersebut diatas, telah sesuai dengan amanat undangundang, yakni Pasal 85 ayat (1) dan(2) UU SPPA, Anak yang dijatuhi pidana penjara ditempatkan di LPKA, dimana Anak berhak memperoleh pembinaan, pembimbingan, pengawasan,pendampingan, pendidikan dan pelatihan, serta hak lain sesuai denganketentuan peraturan perundangundangan.Menimbang, bahwa pidana pelatihan kerja bagi Anak di LPKA yangtersebut di
    atas, telah sesuai dengan Pasal 78 ayat (1) UU SPPA, Pidanapelatihan kerja dilaksanakan di lembaga yang melaksanakan pelatihan kerjayang sesuai dengan usia Anak., yang dalam penjelasannya dinyatakan bahwaHalaman 21 dari 25 Putusan Nomor 4/Pid.SusAnak/2020/PN PtsYang dimaksud dengan lembaga yang melaksanakan pelatihan kerja antaralain balai latihan kerja, lembaga pendidikan vokasi yang dilaksanakan, misalnya,oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangketenagakerjaan, pendidikan
Register : 27-10-2020 — Putus : 10-11-2020 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN LUBUK SIKAPING Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2020/PN Lbs
Tanggal 10 Nopember 2020 — Terdakwa
11113
    1. Menyatakan Anak Riang Sanjaya Melko Pgl Riang telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan sebagaimana dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3 KUHP jo Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA pada dakwaan tunggal Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Anak Riang Sanjaya Melko Pgl Riang dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tanjung Pati;
    3. Menetapkan
    Advokasidan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Sumatera Barat yang beralamat di Medan No.7 ulang Karang Selatan Padang, yang ditunjuk oleh Orang Tua Anak untukmendampingi Anak EE dengan Surat Kuasa yangtelah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping pada hariSenin tanggal 2 November 2020 dibawah nomor 63/XI/SK/Pdn/PN.Lbs;Anak didampingi oleh Pembimbing Kemasyarakatan dan Orang Tuanyaselama persidangan sebagaimana diatur dalam Pasal 55 ayat (1) dan (2)UndangUndang Nomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA
    Barang siapa;Menimbang, bahwa unsur barang siapa merupakan unsur yangmenunjukan subjek hukum pidana, yakni orang sebagai pelaku yang melakukanperbuatan pidana, dan perbuatan pidana tersebut dapatdipertanggungjawabkan kepadanya.Menimbang, bahwa mengacu pada UndangUndang Nomor 11 Tahun2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), maka Anak termasukdalam subjek hukum pidana berupa orang sebagai pelaku.
    Namun dalam hal initerdapat pengaturanpengaturan khusus dan pengecualian dalam penangananAnak sebagai pelaku tindak pidana.Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan,Hakim berkesimpulan sesuai dengan identitasdalam Surat Dakwaan berusia 17 tahun 10 bulan atau belum berusia 18 tahun,sehingga masuk dalam kategori Anak sesuai Pasal 1 angka 3 UndangUndangNomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA. Selain itu terhadap identitas lainnya tidakada bantahan dari Anak dan Penasihat Hukumnya.
    dakwaan tunggal Penuntut Umum.Menimbang, oleh karena Anak telah dinyatakan terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian dalam keadaanmemberatkan sebagaimana Pasal 363 ayat (1) ke3 KUHP Jo UndangUndangNomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA dalam dakwaan tunggal Penutut Umum,maka terhadap Anak haruslah dihukum.Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam tuntutannya telah menuntutAnak untuk dijatuhi pidana penjara selama 5 (lima) bulan.
    Menyatakan Anak i telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian dalamkeadaan memberatkan sebagaimana dalam Pasal 363 ayat (1) ke3 KUHPjo UndangUndang Nomor 11 Tahun 2012 tentang SPPA pada dakwaantunggal Penuntut Umum;2. Menjatuhkan pidana kepada Anak (denganpidana penjara selama 4 (empat) bulan di Lembaga Pembinaan KhususAnak (LPKA) Tanjung Pati;3.
Register : 25-02-2019 — Putus : 25-03-2019 — Upload : 26-03-2019
Putusan PN TULUNGAGUNG Nomor 6/Pid.Sus-Anak/2019/PN Tlg
Tanggal 25 Maret 2019 — Terdakwa
9228
  • alasan pembenar yang dapatmenghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan anak dan anak mampudipertanggungjawabkan atas perbuatannya;Menimbang, bahwa dipersidangan juga telah didengarkan LAPORANHASIL PENELITIAN KEMASYARAKATAN DARI BALAI PEMASYARAKATAN(BAPAS) KEDIRI oleh Atik Hendrawati yang dalam laporan hasil penelitiannyaterhadap para anak telah memberikan saran agar seyogyanya terhadap anakdijatuhi sanksi pidana bersyarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 81 ayat(2) uu no.11 tahun 2012 tentang SPPA
    kewajibankewajiban yang harus dilaksanakan oleh anak untukmenjamin bahwa tidak ada kepentingan masyarakat yang dirugikan;Menimbang bahwa dengan mempertimbangkan semua fakta hukumyang ditemukan dipersidangan maka hakim sampai pada kesimpulan bahwaterhadap anak tidak akan dijatunkan pidana yang melebihi 2 (dua) tahundihubungkan juga dengan hasil rekomendasi dari pembimbing kemasyarakatanyang mana hakim juga memiliki Kewajiban untuk memperhatikannya (vide pasal60 ayat (3) uu no.11 tahun 2012 tentang SPPA
    ) maka hakim berpendapatbahwa terhadap terdakwa akan dijatuhkan pidana bersyarat;Menimbang bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 73 ayat (2) UUno.11 tahu 2012 tentang SPPA maka dalam hal penjatuhan pidana bersyaratditentukan pula syarat umum dan syarat khusus yang mana mengenai syaratumum yang akan dijatuhkan mengacu pada syarat umum pemidanaansebagaimana yang tercantum dalam pasal 14a ayat(1) KUHP yakni bahwapidana yang dijatuhkan tidak perlu dijalani kecuali apabila dikemudian hari adaputusan yang
    oleh anak dan meskipun dengan syaratumum yang telah ditentukan sudah mengakomodir hal tersebut akan tetapiuntuk kepentingan anak dan masyarakat ke depan Hakim tetap akanmenjatuhkan syarat khusus terhadap para anak;Menimbang, bahwa selain pidana penjara, sesuai ketentuan Pasal 197UURI no.36 tahun 2009 tentang Kesehatan maka terhadap anak sesualketentuan tersebut harus pula dijatuhi pidana denda akan tetapi sesuai denganketentuan Pasal 71 ayat (3) UU no.11 tahun 2012 Sistem Peradilan PidanaAnak (SPPA
    ) yang menyatakan bahwa terhadap anak apabila ancaman pidananya juga termasuk denda maka terhadap anak akan dijatunkan pidana PelatihanKerja yang mana apabila dihubungkan dengan ketentuan pasal 78 ayat (1)SPPA maka Pelatihan kerja tersebut dilaksanakan di lembaga yangHalaman 18 dari 21 Putusan Nomor 6/Pid.SusAnak/2019/PN Tigmelaksanakan pelatinan kerja yang sesuai dengan usia anak dan ayat (2)menyatakan bahwa pidana pelatinan kerja tersebut paling singkat 3 (tiga) tahundan paling lama 1 (Satu) tahun
Putus : 02-12-2014 — Upload : 10-02-2015
Putusan PN RENGAT Nomor 3/Pid.SUS/2014/PN.RGT.TLK
Tanggal 2 Desember 2014 — ERFAN ALS EVAN BIN SYAMSUL KHOMAR ;
6319
  • menggunakan tangan sebanyak 4 (empat) kali namuntidak berhasil sedangkan saksi Said Gusti Randa bertugas untuk memantau situasidan kondisi disekitar, namun ternyata perbuatan tersebut berhasil diketahui olehpemilik rumah dan tak lama kemudian warga sekitar dan menghakimi terdakwa dansaksi Said Gusti randa ;Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam pasal 363ayat (1) ke4, 5 KUH Pidana, Jo Undangundang Republik Indonesia Nomor : 11Tahun 2012 Tentang Sistim Peradilan Pidana Anak (SPPA
    terbuktimelakukan tindak pidana atas pasal yang didakwakan kepadanya;Menimbang, bahwa untuk menyatakan Terdakwa terbukti melakukan tindak pidanaatas pasal yang didakwakan kepadanya, maka semua perbuatan Terdakwaharuslahmemenuhi semua unsur dari pasal yang didakwakan kepadanya;Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan DakwaanTunggal yakni melanggar Pasal 363 ayat (1) ke4, 5 KUH Pidana, Jo UndangundangRepublik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2012 Tentang Sistim Peradilan Pidana Anak (SPPA
    )Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa didakwa dengan dakwaan Tunggal makaHakim mensesuaikan dengan faktafakta yang terungkap di persidangan ;Menimbang, bahwa menurut Hakim dakwaan yang sesuai dengan faktafaktadipersidangan yaitu dakwaan Tunggal melanggar pasal 363 ayat (1) ke4, 5 KUH Pidana,Jo Undangundang Republik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2012 Tentang Sistim PeradilanPidana Anak (SPPA)yang unsurunsurnya sebagai berikut1 barang siapa.2 Mengambil sesuatu barang3 Yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan
    adalah bahwa terdakwa mengambil sepedamotor dengan enggunakan kunci T milik Ardi yang pada saat itu sepeda motorJupiter MX warna les biru bodi hitam No Pol BM 4137 JW milik saksiCandra stangnya dalam keadaan terkunciDengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah dan meyakinkan.Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan Terdakwa telah terbukti memenuhiseluruh unsur dari pasal 363 ayat (1) ke4, 5 KUH Pidana, Jo UndangundangRepublik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2012 Tentang Sistim Peradilan Pidana Anak(SPPA
    Terdakwa berada dalam tahanan dan agarTerdakwa tidak melarikan diri atau menghindari diri dari pelaksanaan Putusan, maka sudahselayaknya Terdakwa diperintahkan untuk tetap berada dalam tahanan;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa haruslahdibebani membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini;Mengingat, ketentuan pasal 363 ayat (1) ke4, 5 KUH Pidana, Jo UndangundangRepublik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2012 Tentang Sistim Peradilan Pidana Anak (SPPA
Register : 22-12-2020 — Putus : 17-02-2021 — Upload : 17-02-2021
Putusan PT SURABAYA Nomor 29/PID.SUS-Anak/2020/PT SBY
Tanggal 17 Februari 2021 — Pembanding/Anak Berhadapan dengan Hukum : FIQI RAMADANI bin MUHYI
Terbanding/Penuntut Umum : SUSMIYATI, SH
17772
  • SBYyang telah dewasa dan sudah selayaknya diperiksa dengan sistim peradilanbagi orang dewasa;Menimbang, bahwa permasalahan yang timbul kemudian adalahPengadilan Negeri Pamekasan mendaftarkan / meregister perkara atas namaANAK dalam register pidana khusus Anak dan diperiksa / disidangkan denganSistim Peradilan Pidana Anak (SPPA);Menimbang, bahwa berdasar ketentuan Pasal 1 angka 3 Undangundang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistim Peradilan Pidana Anak (SPPA)yakni: Anak yang berkonflik dengan hukum, yang
    selanjutnya disebut Anakadalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) Tahun, tetapi belum berumur18 (delapan belas) Tahun yang diduga melakukan tindak pidana;Menimbang, bahwa oleh karena pada saat terjadinya tindak pidanaTerdakwa telah berusia 19 (Sembilan belas) Tahun dan 6 (enam) Bulan, makapencatatan / meregister dalam register khusus pidana Anak, kemudian diperiksadengan Sistim Peradilan Pidana Anak (SPPA) dan telah diputus oleh PengadilanNegeri Pamekasan pada tanggal 24 November 2020 Nomor
Putus : 09-11-2015 — Upload : 08-12-2015
Putusan PN STABAT Nomor 5/Pid.Sus-Anak/2015/PN STB
Tanggal 9 Nopember 2015 — Bobi Pradana alias Bobi
15167
  • UURI No. 11 Tahun 2012 tentang SPPA atau Pasal 112 ayat (1) UURINo. 35 Tahun 2009 jo. UURI No. 11 Tahun 2012 tentang SPPA sehinggaMajelis Hakim dengan memperhatikan faktafakta hukum tersebut diatas akanmemilih langsung dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebagaimana diatur dalamPasal 112 ayat (1) UURI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika jo. UURI No. 11tahun 2012 tentang SPPA yang unsurunsurnya adalah sebagai berikut:1. Setiap Orang2.
    mempertimbangkan halhal yangmemberatkan dan meringankan yaitu:Halhal yang memberatkan :e Perbuatan Anak tidak mendukung program Pemerintah dalammemberantas Narkoba.Halhal yang meringankan :e Anak menyesali perobuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginyalagi;e Anak belum pernah dihukum.Menimbang, bahwa oleh karenanya Hakim akan memilih penjatuhanpidana yang paling tepat untuk Anak;Menimbang, bahwa Pasal 71 ayat (1) huruf b (8) UU No. 11 Tahun 2012tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Selanjutnya disingkat SPPA
Register : 01-02-2018 — Putus : 14-03-2018 — Upload : 11-10-2019
Putusan PA BATURAJA Nomor 176/Pdt.G/2018/PA.Bta
Tanggal 14 Maret 2018 — Penggugat melawan Tergugat
213
  • tersebut Pemohon dengan Termohon telahberhubungan selayaknya suami isteri, dan telah dikaruniai 1 orang anak:3.1 (Lakilaki), umur 1 tahun 8 bulan;Yang saat ini, anak tersebut berada dalam asuhan Termohon;Bahwa, Pemohon bekerja sebagai Anggota TNI dengan Jabatan TamudiBagjianbang dan Pemohon telah mendapatkan izin cerai dari pejabat yangberwenang dengan Surat Izin Cerai Nomor SIC/01/I/2018 yang dikeluarkanKomandan Pusat Latinan Tempur, tertanggal 03012018 dan SuratPendapat Pejabat Agama TNI AD Nomor SPPA
    Kolonel Inf NRP 1900000180266 (P7) ; Surat Pendapat Pejabat Agama TNI AD Nomor : SPPA/3/1/2018, tanggal26 Januari 2018.An.Kepala Bintaldam II /Sriwijaya (P8) ; Surat Pernyataan Rinsy Gustini,A.MF , dengan saksisaksi :1. M.Rasyad2. Zaini. Z.3.
    hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:emai: KE DANILeladn aMa Telp : 021384 3348 (ext.318)fungsi p1anak lakilaki yang bernama Nama, umur 1 tahun 8 bulan. anak tersebutberada dalam asuhan Termohon; Bahwa, Pemohon bekerja sebagai Anggota TNI dengan JabatanTamudi Bagjianbang dan Pemohon telah mendapatkan izin cerai daripejabat yang berwenang dengan Surat Izin Cerai NomorS/C/01/1/2018 yang dikeluarkan Komandan Pusat Latihan Tempur,tertanggal 03012018 dan Surat Pendapat Pejabat Agama TNI ADNomor SPPA
    perkara ini sebagai bagian yangtidak terpisahkan dan dianggap telah termuat dalam putusan ini;PERTIMBANGAN HUKUMMenimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon adalahsebagaimana diuraikan di atas;Bahwa, Pemohon bekerja sebagai Anggota TNI dengan Jabatan TamudiBagjianbang dan Pemohon telah mendapatkan izin cerai dari pejabat yangberwenang dengan Surat Izin Cerai Nomor SIC/01/I/2018 yang dikeluarkanKomandan Pusat Latihan Tempur, tertanggal 03012018, dan Surat PendapatPejabat Agama TNI AD Nomor SPPA
    Kolonel Inf NRP 1900000180266 (P7) ; Surat Pendapat Pejabat Agama TNI AD Nomor : SPPA/3/1/2018, tanggal26 Januari 2018.An.Kepala Bintaldam II /Sriwijaya (P8) ; Surat Pernyataan Rinsy Gustini,A.MF , dengan saksisaksi :1. M.Rasyad2. Zaini. Z.Hal. 11 dari 17 hal. Put.
Register : 16-07-2014 — Putus : 08-09-2014 — Upload : 02-12-2020
Putusan PT SEMARANG Nomor 215/PID/2014/PT SMG
Tanggal 8 September 2014 — Pembanding/Jaksa Penuntut : MARGONO DWI ATMOJO, SH.MH
Terbanding/Terdakwa : ARIF YUNIANTO Bin PARYANA
7021
  • Pengadilan Tinggi berbeda dengan PengadilanNegeri ;Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi menerima pelimpahanperkara anak ARIF YUNIANTO Bin PARYANA tanggal 15 Juli 2014,sedangkan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi ditunjuk untuk memeriksa danmengadili perkara tersebut tanggal 06 Agustus 2014 dan berkas perkarabaru diserahkan kepada Majelis Hakim 29 Agustus 2014 ;Hal 9 dari 12 hal, Put No. 215/PID SUS ANAK/2014/PT SMG.Menimbang, bahwa Undangundang Nomor 11 tahun 2012 tentangSistem Peradilan Pidana Anak / SPPA
    berlaku efektif 31 Juli 2014 ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan pasal 1 ayat 2 KitabUndangundang Hukum Pidana apabila sesudah perbuatan dilakukan adaperubahan dalam perundangundangan dipakai yang paling ringan bagiTerdakwa ;Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim Pengadilan TinggiSemarang ditunjuk dan menerima berkas perkara setelah berlakunyaUndangundang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan PidanaAnak / SPPA maka Majelis Hakim akan menerapkan azasazas danketentuan yang berlaku dalam
    Undangundang tersebut ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan pasal 69 ayat 2 Undangundang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak /SPPA menyatakan anak yang belum berusia 14 (empat belas) tahunhanya dapat dikenai tindakan ;Menimbang, bahwa anak ARIF YUNIANTO Bin PARYANAberdasarkan Kutipan Akta Kelahiran nomor 20659 / TP / 2007 tanggal 28Agustus 2007 dilahirkan di Temanggung tanggal 02 Juni 2001Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapattindakan yang paling tepat dikenakan
    Tmg. harus diperbaiki sekedar mengenalhukuman yang dijatunkan kepada anak dari pidana menjadi tindakan,Hal 10 dari 12 hal, Put No. 215/PID SUS ANAK/2014/PT SMG.sedangkan putusan selebinnya dapat dikuatkan, yang amarnyaselengkapnya tersebut dibawah ini ;Menimbang, bahwa karena Anak dikenai tindakan maka kepadanyadibebankan biaya perkara dikedua tingkat peradilan ;Mengingat, pasal 69 ayat 2 dan pasal 82 ayat 1 huruf a UndangUndang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak(SPPA), pasal
Register : 26-01-2022 — Putus : 10-02-2022 — Upload : 21-02-2022
Putusan PN SINJAI Nomor 3/Pid.Sus-Anak/2022/PN Snj
Tanggal 10 Februari 2022 — Terdakwa
10743
  • UndangUndang SPPA inisecara khusus mengatur keselurunhan proses penyelesaian perkara Anak yangberbeda dengan perkara dewasa, mulai tahap penyidikan sampai tahappembimbingan setelah menjalani pidana.
    Berangkatdari konsep tersebut, Hakim berpendapat bahwa dalam penanganan perkaraperkara yang melibatkan Anak harus dilakukan dengan sangat hatihati danprofesional sehingga apa yang menjadi landasan utama lahirnya UndangUndang SPPA tersebut bisa terpenuhi;Menimbang, bahwa meskipun selama proses persidangan penyebutananak tidak pernah disebut menjadi Terdakwa tetapi pertimbangan ini perluHakim sampaikan sehingga ke depannya Penuntut Umum lebih hatihati dalammenyusun dakwaannya agar tidak menimbulkan
    RekomendasiSesuai kesimpulan tersebut di atas, dan berdasarkan hasil sidang TimPengamat Kemasyarakatan (TPP) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IlWatampone, pada hari Kamis tanggal 13 Januari 2022 Nomor: 63/TPP/O1/2022, kami selaku Pembimbing Kemasyarakatan Muda dengan tanpamengurangi hak dan kewenangan Jaksa selaku Penuntut Umum dan MajelisHakim dalam penanganan perkara klien Anak berdasarkan ketentuan Pasal 2huruf d UndangUndang SPPA yang pada pokoknya berdasarkan asaskepentingan terbaik bagi Anak
    untuk itu sebaiknya klien Anak diberikanpidana pokok berupa Pidana dengan syarat Pengawasan sebagaimanadimaksud di dalam Pasal 71 ayat (1) huruf b angka 3 UndangUndang SPPA,mengingat klien Anak sangat menyesali perbuatannya, baru saat initersangkut perkara tindak pidana dan dari pihak orang tuanya masih sanggupmengawasi dan membina klien Anak agar ia dapat menjadi warga yang baikdan sanggup untuk memenuhi penghidupan klien Anak, baik secara morilmaupun materil demi masa depan klien Anak yang masih
    Dandengan mengingat ketentuan Pasal 81 ayat (5) UndangUndang SPPAmenyebutkan bahwa pidana penjara terhadap Anak hanya digunakansebagai upaya terakhir,Menimbang, bahwa terhadap hasil penelitian kKemasyarakatan tersebutHakim memberikan pertimbangan sebagai berikut: bahwa salah satu asas yangdiamanatkan oleh Undangundang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA) dalam proses penangananperkara Anak adalah agar penanganan perkara Anak dilaksanakan berdasarkanasas
Register : 30-06-2021 — Putus : 12-07-2021 — Upload : 21-07-2021
Putusan PN BATAM Nomor 35/Pid.Sus-Anak/2021/PN Btm
Tanggal 12 Juli 2021 — Terdakwa
5036
  • Dy, bersalah melakukan TindakPidana Pencurian dalam keadaan memberatkan sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam pasal 363 ayat (2) KUHP jo UU RI no.11 tahun 2012tentang SPPA (Sistem Peradilan Anak);2. Menjatuhkan pidana terhadap para Anak berupa pidana penjara selama :1 (Satu) tahun dengan dikurangi selama Para Anak berada dalam tahanansementara dengan perintah Anak tetap dalam tahanan;3. Menetapkan agar para Anak membayar biaya perkara masing masingsebesar Rp.5000.
    Selanjutnya uangsebesar Rp.700.000, tersebut dibagi dua dengan masing masingmendapatkan sebesar Rp.350.000,;Bahwa akibat perbuatan para Anak saksi Manimbul Lumban Tobingmengalami kerugian sebesar Rp.3.000.000,;Halaman 3 dari 14 Putusan Nomor 35/Pid.SusAnak/2021/PN BtmPerbuatan Anak sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal363 ayat (2) KUHP jo UU RI no.11 tahun 2012 tentang SPPA (Sistem PeradilanAnak);Menimbang, bahwa atas Surat Dakwaan Penuntut Umum tersebut, ParaAnak maupun Penasihat Hukumnya
    tanpa izin daripemniliknya; Bahwa akibat dari perbuatan Anak, saksi korban Manimbul LumbanTobing mengalami kerugian sebesar 3.000.000, (tiga juta rupiah);Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkanapakah berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Para Anak dapatdinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;Menimbang, bahwa Anak telah didakwa oleh Penuntut Umum dengandakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam pasal 363 ayat (2) KUHP jo UU RIno.11 tahun 2012 tentang SPPA
    menghidupkansepeda motor dan membawanya pergi;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, MajelisHakim berpendapat, bahwa perbuatan Para Anak a quo telah dilakukan dengancara merusak, dengan demikian unsur "Dengan cara merusak, memotong,atau memanjat atau dengan memakai Para Anak kunci palsu, perintah palsuatau pakaian jabatan palsu ini juga telah terpenuhi dalam perbuatan ParaAnak ;Menimbang, bahwa karena seluruh unsur dari pasal 363 ayat (2) KUHPjo UU RI no.11 tahun 2012 tentang SPPA
    Para Anak masih berusia muda sehingga masih dapat diharapkan untukmemperbaiki sikap dan perilakunya di kemudian hari ; Para Anak menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akanmengulanginya lagi di kemudian hari ; Para Anak bersikap sopan dan mengakui terus terang perbuatannyasehingga memperlancar jalannya persidangan ;Menimbang, bahwa oleh karena Para Anak dijatuhi pidana makaharuslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;Memperhatikan, pasal 363 ayat (2) KUHP jo UU RI no.11 tahun 2012tentang SPPA
Register : 23-07-2015 — Putus : 13-08-2015 — Upload : 03-09-2019
Putusan PT BANJARMASIN Nomor 12/PID.SUS-ANAK/2015/PT BJM
Tanggal 13 Agustus 2015 — Pembanding/Jaksa Penuntut : IRA DWI PURBASARI, SH Diwakili Oleh : ACHMAD GAZALI NOOR, SH
Terbanding/Terdakwa : MUHAMMAD RAHADI Als RAHADI Bin AHMAD NOOR Diwakili Oleh : ACHMAD GAZALI NOOR, SH
5218
  • nomor 4tersebut tidak dicantumkan maka berdasarkan Pasal 197 Ayat (2) yaitutidak dipenuhi ketentuan dalam Ayat (1) huruf a, b, c, e, f, h, k dan pasalini mengakibatkan putusan batal demi hukum;2.Bahwa Mengenai pendapat Penasihat Hukum terdakwa yang keberatanatas putusan Pengadilan Negeri Barabai yang menyatakan bahwaKetua/Majelis Hakim tidak mempertimbangkan laporan penelitiankemasyarakatan dari Pembimbing Kemasyarakatan (Pasal 60 Ayat (3) UUNomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA
    ) danoleh karenannya Putusan itu dapat dinyatakan Batal Demi Hukum, Pasal 64Ayat (4) Nomor 11 Tahun 2012 Tentang SPPA, menurut pendapat kamiPenuntut Umum bahwa pada persidangan pertama, telah dihadirkan OrangTua Terdakwa pada waktu itu yang datang adalah Ibu Kandung Terdakwa,penasihat hukum Terdakwa (Bantuan Hukum dari Pengadilan NegeriHalaman 7 dari 11 halaman, Putusan Nomor 12/PID.SUSANAK/2015/PT.BJMBarabai) serta Pembimbing Kemasyarakatan dari BAPAS AMUNTAI untukmendampingi Terdakwa MUHAMMAD RAHADI
    als RAHADI Bin AHMADNOOR, yakni berdasar pada Pasal 55 Ayat (1) UU RI Nomor 11 Tahun 2012Tentang SPPA dalam sidang Anak, Hakim wajib memerintahkan orangtua/wali atau pendamping, Advokat atau pemberi bantuan Hukum lainnya,dan Pembimbing Kemasyarakatan untuk mendampingi Anak, sehinggadalam hal Ketua/Majelis Hakim tidak mempertimbangkan laporan penelitianKemasyarakatan adalah keyakinan Ketua/Mejalis Hakim yang memeriksadan mengadili;Oleh karena itu, dengan alasan tersebut di atas Penuntut Umum mohonsupaya
Register : 21-08-2019 — Putus : 05-09-2019 — Upload : 09-09-2019
Putusan PN AMUNTAI Nomor 3/Pid.Sus-Anak/2019/PN Amt
Tanggal 5 September 2019 — Terdakwa
9920
  • pelaku = harusmempertanggungjawabkan perbuatannya;Menimbang, bahwa oleh karena anak pelaku mampu bertanggung jawab,maka anak pelaku harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan putusan kepada anak pelaku,Hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu terkait pemidanaan yangdipandang tepat dijatunkan kepada anak pelaku apakah pidana ataukahtindakan;Menimbang, bahwa pasal 69 ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 11Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA
    ), menyatakananak hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai tindakan berdasarkan ketentuandalam UU SPPA dan anak yang belum berusia 14 (empat belas) tahun hanyadapat dikenai tindakan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini anak pelaku pada saat melakukantindak pidana dirinya telah berusia 17 (tujuh belas) tahun;Menimbang, bahwa kemudian dalam Pasal 71 UU SPPA, pidana pokokbagi Anak terdiri atas : a. pidana peringatan; b. pidana dengan syarat : 1)pembinaan di luar lembaga; 2) pelayanan masyarakat; atau
    Pidana yang dijatuhkan kepada Anak dilarangmelanggar harkat dan martabat Anak.Menimbang, bahwa menurut pasal 60 ayat (3) dan (4) UU SPPA, Hakimwajib mempertimbangkan laporan penelitian kKemasyarakatan dari PembimbingKemasyarakatan sebelum menjatuhkan putusan perkara.
    Pasal 81 ayat (2)UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang SPPA;Menimbang, bahwa Hakim memandang anak adalah bagian darigenerasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakanpotensi dan penerus citacita perjuangan bangsa, yang memiliki perananstrategis dan mempunyai ciri dan sifat knusus, yang memerlukan pembinaandan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembanganfisik, mental, dan sosial secara utuh, serasi, selaras, dan seimbang;Menimbang, bahwa anak juga merupakan bagian dari