Ditemukan 184 data
29 — 18
ub we piso ladis,>Artinya :Mencegah kerusakan/kemudloratan harus didahulukan daripada mengambil suatu manfaat";Menimbang, bahwa terhadap fakta mengenai tidak berhasilnya pihakkeluarga dekat kedua belah pihak mendamaikan Penggugat dan Tergugat,Majelis Hakim menilai hal tersebut sebagai petunjuk telah sulitnya kemungkinanuntuk menyatukan kembali Penggugat dan Tergugat dalam suatu rumah tangga,petunjuk ini dikuatkan juga oleh adanya keinginan kuat Penggugat untukbercerai dengan Tergugat sebagaimana
6 — 3
Tergugat juga suka chattingdengan wanita lain / ladis bahkan pernah berkata bahwa Penggugathanya sebagai beban hidup Tergugat saja.
6 — 4
ul we piso ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang No.1 Tahun1974 jis.
9 — 4
Antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam kaidah Ushul yang berbunyi:wd LbaodJI ul we pito ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Hal. 10 dari 12 Hal.
18 — 4
Bahwa dalam pernikahan tersebut, Penggugat dengan Tergugat telahdikaruniai 2 orang anak masingmasing bernama Rusni binti Rusli,perempuan, umur 8 tahun dan Ladis binti Rusli, perempuan, umur 5tahun ;sampai saat ini, anakanak tersebut dalam asuhan Penggugat;4. Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalandalam keadaan rukun, akan tetapi sejak bulan Februari 2012 rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat mulai goyah dan tidak harmonis;5.
8 — 7
Antara Penggugat dan Tergugat teruSs menerus terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam kaidah Ushul yang berbunyi:wd LbeoJI ub we pito ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang
12 — 14
Antara Penggugat dan Tergugat teruSs menerus terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam kaidah Ushul yang berbunyi:wd LbeoJI ub we pito ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang
16 — 6
ub le piso ladis,>.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang No.1 Tahun1974 jis.
8 — 6
ul we piso ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang No.1 Tahun1974 jis.
15 — 8
ub le piso ladis,>.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang No.1 Tahun1974 jis.
12 — 5
Antara Penggugat dan Tergugat teruSs menerus terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam kaidah Ushul yang berbunyi:wd LbeoJI ub we pito ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang
15 — 5
ub le piso ladis,>.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang No.1 Tahun1974 jis.
9 — 4
Antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam kaidah Ushul yang berbunyi:wd LbaodJI ul we pito ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang
12 — 0
Dan dibenarkan pengakuan wanita tentang kedewasaanya(kebalighannya) atau pengakuannya itu dapat dipercaya tanpadisumpah, sebab kedewasaan itu tidak dapat diketahui kecuali dariOC 0 o Dan Qaidah Fighiyyah yang berbunyi : w LacdJI ul> we rH rw Ladis,o.Artinya : Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan : Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut diatas, maka permohonan Pemohon dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini voluntair, maka biaya perkaradibebankan
7 — 5
Antara Penggugat dan Tergugat teruSs menerus terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam kaidah Ushul yang berbunyi:wd LbeoJI ub we pito ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang
15 — 10
ul we piso ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang No.1 Tahun1974 jis.
15 — 4
Antara Penggugat dan Tergugat teruSs menerus terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam kaidah Ushul yang berbunyi:wd LbeoJI ub we pito ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang
14 — 4
ul we piso ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Hal. 10 dari 12 Hal. Putusan Nomor 665/Padt.G/2021/PA.KagMenimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang No.1 Tahun1974 jis.
20 — 4
oleh karena ikatan batin antara Penggugat danTergugat telah rapuh, bahkan telah sampai pada kondisi pecah, kemudian dilain hal Penggugat telah berketetapan hati untuk menggugat cerai dariTergugat, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa telah sangat sulit bagiPenggugat dan Tergugat untuk mewujudkan tujuan perkawinan yaitu membinarumah tangga (keluarga) yang sakinah, mawaddah dan rahmah, sesuai dalil AlQuran surat ArRuum, ayat 21, berbuny ;=1Bajedol sKuths sip fudli gpSBosl wre aule wgoo 3ShG 2 rp LadiS
15 — 4
Antara Penggugat dan Tergugat teruSs menerus terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum Islam yang terkandung dalam kaidah Ushul yang berbunyi:wd LbeoJI ub we pito ladis 5.Artinya :Mencegah kerusakan/kemuhlaratan harus didahulukan dari padamengambil suatu manfaat*;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi normahukum sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang