sebesarRp.15.000, (lima belas ribu. rupiah) perhari selama 3 bulan dan atas tuntutantersebut Tergugat Rekonvensi menyatakan tidak keberatan dan sanggup untukmembayar ;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat Rekonvensi selaku isteri dari Tergugat Rekonvensitidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untuk mendapatkannafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b) Kompilasi HukumIslam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

Penggugat dalam repliknyamenyatakan tetap pada gugatannya demikian pulan Tergugat menyatakandalam dupliknya tetap pada jawabannya;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat selaku isteri dari Tergugat Rekonvensi tidakternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untuk mendapatkan nafkahiddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam,dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma Figih dalam Kitab Iqna juz IIhalaman 118 :

rupiah);Menimbang, bahwa atas gugatan nafkah selama masa iddahdimaksud, Tergugat tidak memberikan kesanggupan dengan alasan sisagajinya hanya tersisa sebesar Rp.1.000.000,(satu juta rupiah);Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talakdan berdasarkan fakta, Penggugat selaku isteri dari Tergugat tidakternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untuk mendapatkannafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b) KompilasiHukum Islam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

1. Menyatakan, Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap dipersidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan Verstek;

3. Menjatuhkan talak satu Bain sugro Tergugat (YULIUS bin ULMA) terhadap Penggugat (ANI NURYANI binti H.

tahunsetiap bulan sebesar Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)seorang anak setiapbulan;Halaman 13 dari 16 halaman, Putusan Nomor 1578/Pdt.G/2020/PA.Kab.MlgMenimbang, bahwa atas kesanggupan Pemohon tersebut telahbersesuaian dengan yang dikehendaki pasal 41 huruf (b) undangundangnomor 1 tahun 1974 jo. pasal 24 ayat (2) huruf (b) Peraturan Pemerintahnomor 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan undangundang nomor 1 tahun 1974,jo. pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula denganpendapat ulma

besarnyanafkah iddah sesuai kesanggupan Tergugat adalah Rp.20.000, (dua puluhribu rupiah) perhari ;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat Rekonvensi selaku isteri dari TergugatRekonvensi tidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untukhalaman 13 dari 18 halaman, Putusan Nomor 0155/Pdt.G/2018/PA Kab.Mlg.mendapatkan nafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b)Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

talakraj'i dan Termohon berkeberatan diceraikan oleh Pemohon, dan berdasarkanfakta dalam Konpensi, Penggugat selaku isteri dari Tergugat tidak ternyatamelakukan perbuatan nusyuz, karena perbuatan Penggugat pernahberhubungan dengan lakilaki lain merupakan perbuatan masa lalu yangsudah tidak dilakukan lagi ketika Penggugat dan Tergugat rukun, makaPenggugat berhak untuk mendapatkan nafkah iddah sesuai denganketentuan pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalanpula dengan pendapat ulma

maka Pemohon dalam persidangan menyampaikan kesanggupannyaakan memberikan nafkah seorang anak setiap bulan sebesar Rp500.000,00(lima ratus rupiah);Menimbang, bahwa atas kesanggupan Pemohon tersebut telahbersesuaian dengan yang dikehendaki pasal 41 huruf (b) undangundangnomor 1 tahun 1974 jo. pasal 24 ayat (2) huruf (b) Peraturan Pemerintahnomor 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan undangundang nomor 1 tahun 1974,jo. pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula denganpendapat ulma

besarnya nafkah iddah sesuai dengankemampuan Tergugat adalah Rp.400.000, (empat ratus ribu rupiah) ;halaman 14 dari 17 halaman, Putusan Nomor 5567/Pdt.G/2016/PA.Kab.MlgMenimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat Rekonvensi selaku isteri dari TergugatRekonvensi tidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untukmendapatkan nafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b)Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

450.000,00 (empat ratus lima puluh riburupiah);Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta di persidangan Penggugat Rekonvensi yang tidak secara nyatatelah melakukan pembangkangan terhadap Tergugat Rekonvensi yang bisadikategorikan sebagai perbuatan nusyuz, maka Penggugat Rekonvensi selakuisteri dari Tergugat Rekonvensi berhak untuk mendapatkan nafkah iddah sesuaidengan ketentuan pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam, dan hal inisejalan pula dengan pendapat ulma

serta perbuatan salah lainnya, dalam hal orang tua,wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan sebagaimanatersebut di atas, maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman sesuai denganketentuan pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) Undangundang RI Nomor 23 Tahun 2002tentang Perlindungan anak ;Menimbang, bahwa yang menjadi syarat hadhanah haruslah amanah, danjauh dari perbuatan tidak terpui, jika ketentuan ini tidak terpenuhi, maka tidak adahak hadhonah baginya sesuai dengan ketentuan doktrin para ulma

;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 5 Undangundang nomor 23 Tahun2004 tentang Penghapusan kekerasan dalam Rumah Tangga, menyatakan bahwasetiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orangdalam lingkungan rumah tangganya dengan cara kekerasan fisik, kekerasan psikhis;Menimbang, bahwa yang menjadi syarat hadhanah haruslah amanah, danjauh dari perbuatan tidak terpuji, jika ketentuan ini tidak terpenuhi, maka tidak adahak hadhonah baginya sesuai dengan ketentuan doktrin para ulma

harinya;Menimbang, bahwa Penggugat dalam repliknya membenarkan bahwaselama kumpul dengan Tergugat, Tergugat memberikan nafkah sejumlah Rp.20.000, untuk setiap harinya;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat Rekonvensi selaku isteri dari TergugatRekonvensi tidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untukmendapatkan nafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b)Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

sebesarRp.30.000, (lima puluh ribu rupiah) 3 bulan sedangkan Tergugat Rekonvensihanya sanggup untuk membayar Rp.10.000, (se puluh ribu rupiah) sehari ;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak raji danberdasarkan fakta dalam konvensi, Penggugat rekonvensi selaku isteri dariTergugat Rekonvensi tidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhakuntuk mendapatkan nafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b)Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

Pemohon dalam persidangan menyampaikan kesanggupannyaakan memberikan nafkah seorang anak setiap bulan sebesar minimalRp2.00.000,00 (dua juta rupiah);Menimbang, bahwa atas kesanggupan Pemohon tersebut telahbersesuaian dengan yang dikehendaki pasal 41 huruf (b) undangundangnomor 1 tahun 1974 jo. pasal 24 ayat (2) huruf (b) Peraturan Pemerintahnomor 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan undangundang nomor 1 tahun 1974,jo. pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula denganpendapat ulma

jumlah seluruhnyaHalaman 14 dari 18 halaman, Putusan Nomor 2966/Pdt.G/2019/PA.Kab.MIQRp.6.000.000, (enam juta rupiah) dan Tergugt tidak keberatan dan sanggupmembyarMenimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat Rekonvensi selaku isteri dari TergugatRekonvensi tidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untukmendapatkan nafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b)Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

nafkah madliyah,Majelis Hakim menetapkan besarnya nafkah iddah adalah sejumlah Rp. 30.000,setiap harinya atau Rp. 900.000, (Sembilan ratus ribu rupiah) setiap bulannya;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat Rekonvensi selaku isteri dari Tergugat Rekonvensitidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untuk mendapatkannafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b) Kompilasi HukumIslam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

TergugatRekonvensi tidak keberatan terhadap tuntutan nafkah iddah yang diajukan olehPenggugat Rekonvensi;Halaman 15 dari 20 halaman, Putusan Nomor 3571/Pdt.G/2019/PA.Kab.MlgMenimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat Rekonvensi selaku isteri dari TergugatRekonvensi tidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untukmendapatkan nafkah iddah = sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b)Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

sebesarRp.50.000, (lima puluh ribu rupiah) 3 bulan sedangkan Tergugat Rekonvensihanya sanggup untuk membayar Rp.20.000, (dua puluh ribu rupiah) sehari ;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak raji danberdasarkan fakta dalam konvensi, Penggugat rekonpensi selaku isteri dariTergugat Rekonpensi tidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhakuntuk mendapatkan nafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b)Kompilasi Hukum Islam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma

nafkah madliyah,Majelis Hakim menetapkan besarnya nafkah iddah adalah sejumlah Rp. 30.000,setiap harinya atau Rp. 900.000, (Sembilan ratus ribu rupiah) setiap bulannya;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini adalah cerai talak danberdasarkan fakta, Penggugat Rekonvensi selaku isteri dari Tergugat Rekonvensitidak ternyata melakukan perbuatan nusyuz maka berhak untuk mendapatkannafkah iddah sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (b) Kompilasi HukumIslam, dan hal ini sejalan pula dengan pendapat ulma