Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor9 Tahun 1975 Jo YurisprudensiMahkamah Agung Republik Indonesia No.534K/Pdt/1996, Tanggal1861996,dikatakan Bahwa essensi hukum perkawinan, bahwa dalam halperceraian tidak perlu dilihat dari Siapa penyebab percekcokkan atau salahsatu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalahperkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankanatau tidak, Imam lbnu Qudamah menjelaskan :Milinins gSIigrigleiniogla 5 oleinroleil> glgalallgrs

Bahwa sesuai ketentuan Hukum Islam, isteri berhak untukmendapatkan nafkah dari suaminya, sepanjang ia tetap taat dan patuh kepadasuaminya dan tidak berbuat nusyuz;Menimbang, bahwa menurut lobnu Qudamah sebagaimanatersebutdalam kitab AlMughni yang juga menjadi pertimbangan Majelis Hakim dalammemutus perkara ini, yang dimaksud dengan nusyuz adalah: jika si istri tidakmau diajak tidur bersama atau keluar rumah tanpa izin suami;Menimbang, bahwa terbukti Penggugat selaku isteri telah dengansengaja keluar

berikut:Artinya: Kepada wanitawanita yang diceraikan (hendaklah diberikan olehSuaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai Suatu kewajiban bagiorangorang yang bertakwa ;Menimbang bahwa salah satu hak istri yang diceraikan olen suaminyaadalah menerima nafkah iddah selama istri tersebut tidak nusyuz sebagaimanaHalaman 42 dari 47 Putusan Nomor 0534/Pdt.G/2019/PA.TAyang diatur dalam pasal 149 ayat ( 2 ) KHI, dan nafkah iddah tersebut harusdisesuaikan dengan kemampuan suami ;Menimbang bahwa menurut Ibnu Qudamah

Gugatan tersebut dapat diajukan bersamasama dengan permohonan cerai talak;Menimbang, bahwa kewajiban suami memberi nafkah dan segalakebutuhan hidup berumah tangga berlaku semenjak adanya tamkin dari pihakistri dan gugur apabila nyatanyata istri telah nusyuz;Menimbang, bahwa dalam terminologi fikin adalah keluarnya seorangistri dari ketaatan pada suaminya. dalam Kitab AlMughny lonu Qudamah JuzIV halaman 295 disebutkan definisi nuyuz sebagai berikut :Artinya : Nusyuz, yaitu jika seorang perempuan menolak

Dari fakta ini dapatdisimpulkan bahwa kepergian Penggugat Rekonvensi meninggalkan tempattinggal bersama ( rumah Tergugat Rekonvensi ) pada 5 November 2017karena dalam keadaan terpaksa dan atas permintaan ( izin ) TergugatRekonvensi sendiri.Menimbang, bahwa menurut pendapat Ulama dalam Kitab Al Mughni,Ibnu) Qudamah juz VI, halaman 295, yang selanjutnya diambil sebagaipendapat Majelis, menyatakan :asd pass al ji ppo 17 4> gl atl 19 (yo Caziiiol is jgullArtinya: Nusyuz, yaitu jika seorang perempuan

Kitab Al Mughni, Ilbnu Qudamah juz VI halaman 295 :sa5 3 pass a) jin ppo A> 4> ol asl 9 cypo Caniiol isl joulHal. 35 dari 42 hal.

P5.1sampai P524 mendukung pengakuan Termohon/PEMOHON rekonpensi tersebut;Menimbang, bahwa kepergian Termohon/PEMOHON rekonpensi ke Solo danmenginap di Hotel ARINI Solo yang pertama tanpa izin Pemohon/Tergugat rekonpensimaka tindakan Termohon/PEMOHON rekonpensi tergolong istri yang nusyuz (tidak taat)maka Termohon/PEMOHON rekonpensi tidak berhak atas nafkah iddah selama 3 bulanyang dituntut sebesar Rp.15.000.000,tersebut hal ini didasarkan pada pendapat ulama ahlihukum islam dalam kitab Mughni Ibnu Qudamah

AlMughni lbnu Qudamah IV halaman 295 yang berbuny :ge Ae p59 ald yo creiol nie! jg sisillai 3 p12 aticArtinya : Nusyuz itu talah apabila Isteri tidak mau sekedituran atau keluarrumah tanpa izin suaminya.2. Kitab Fikih Sunnah jilid VIl karangan Sayyid Sabig (alin bahsa Drs.

pihak suami misalnya tidak memberi nafaqah kepada istri dananaknya, sedangkan nusyuz dari pihak perempuan misalnya istri meninggalkanrumah tanpa seizin suami, apalagi kepergian tersebut pada perbuatan yangdilarang agama, adapun menurut Syaikn Muhammad Nawawi dalam kitabMarah Labid Li Kasyf Mana Qur'an Majid bahwa yang dinamakan nusyuzadalah istri yang dapat diasumsikan telah durhaka pada suaminya dan sebagaisalah satu contohnya adalah ketika istri keluar rumah tanpa seizin suaminya,menurut lbnu Qudamah

AlBaqarah ayat 241 Saad $a oat he calc,Artinya Kepada wanitawanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya)mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orangorang yangbertakwa.Menimbang, bahwa secara Zahir ayat di atas sesungguhmnya menghendakisuami wajib memberikan Mutah yaitu pemberian secara sukarela disamping nafkahkepada isteri yang diceraikannya, hal itupun diakui oleh ibnu Qudamah, selam ituImam Ahmad bin Hambal berpendapat bahwa mut'ah itu wajib hukumnya untukMenimbang

terbukti, maka Majelis Hakim berpendapat telah terdapat bukti permulaanmengenai nusyuznya seorang istri;Menimbang, bahwa telah ditemukan bukti permulaan mengenainusyuznya seorang istri dan Tergugat Rekonvensi mendalilkan mengenai sejakkurang lebih 2 (dua) bulan sebelum pisah rumah, Penggugat Rekonvensi selalumenolak dan tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan TergugatRekonvensi;Menimbang, bahwa bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalilsyari yang terdapat dalam Kitab Al Mughni, lbnu Qudamah

Maka PEMOHON sebagai ayah kandung layak untuk mengasuh anak yang bernama Anak dan Anak ;Bahwa sebagaimana faktafakta hukum yang telah diterangkan di atas,selanjutnya sebagaimana Pasal 84 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam dan faktafakta hukum yang telah diterangkan di atas dapat dikatagorikan TERMOHONtelah berlaku NUSYUZ sehingga tidak berhak mengasuh semua anak danPEMOHON berhak untuk mengasuh anak bernama Anak dan Anak ;Bahwa hal Nusyuz TERMOHON diperkuat pada:e Kitab Mughni lbnu Qudamah Juz VI halaman

Kitab Al Mughni, lbnu Qudamah juz VI halaman 295 :AGS) pty Al jube Gye Cig 5 gl AI ob ya Cantal co) 5 gl Salinan Putusan Nomor 1291/Pd1.G/2015/PA.Smd. 37Nusyuz, yaitu jika seorang perempuan menolak seketiduran dengan suamiatau keluar dari rumahnya tanpa seizin suami. Kitab Subulus Salam juz Ill halaman 40 :Jgei Graal) Calls GlJika seorang isteri minta cerai, ia termasuk isteri yang nusyuz.

or jouillsArtinya: Nusyuz itu ialah keluar dari ketaatan.Dan ketentuan hukum Islam dalam Kitab AlMughni lbnu Qudamah juz VIhalaman 295 yang berbunyi:pas alin yo U2 > gl ald yo crsite sl igiuillai dlArtinya: Nusyuz yaitu jika seorang perempuan menolak seketiduran dengansuami atau keluar dari rumahnya tanpa seizin suami;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum tersebut, maka MajelisHakim berkesimpulan untuk mengetahui status Penggugat nusyuz atau tidak,harus dibuktikan olen Penggugat dan Tergugat

terungkap di persidanganbahwa Penggugat rekonvensi tidak terbukti nusyuz, bahwa Tergugatrekonvensi yang meninggalkan Penggugat rekonvensi, hal mana menurutMajelis Hakim alasan Tergugat rekonvensi tersebut tidaklah masuk dalamkategori istri yang nusyuz dengan demikian Penggugat rekonvensi tidak terbuktisebagai istri yang nusyuz;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengetengahkanpendapat ahli hukum Islam dalam kitab Hasyiah Bajuri juz II halaman 185, dankitab AlMughni li Syaikhul Kabir lbnu Qudamah

diberikan oleh TergugatRekonvensi kepada Penggugat Rekonvensi sesuai dengan kepatutan dankemampuannya;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 152 Kompilasi HukumIslam, seorang istri yang diceraikan oleh suaminya berhak mendapatkan nafkahiddah, kecuali bila istri itu nusyuz (membangkang);Menimbang, bahwa seorang istri dipandang telah berlaku nusyuzbilamana istri itu menolak untuk diajak seketiduran oleh suaminya atau istrimeninggalkan rumah tempat tinggal bersama tanpa izin suaminya (AlMughnilbnu Qudamah

Misal : terjadinya pembelian , penjualan dan pembiayaandalam satu akad Imam Ahmad mengeluarkan riwayat dariAbdurrahman bin Abdullah bin Masud dari bapaknya yangberkata: 999 azaio > yod JSSetiap utang piutang yang di dalamnya ada keuntungan, maka itu dihukumisnaram. lbnu Qudamah rahimahullah berkataT Ms pies pls 585. d5.0 Ol ad bpd (255 5 1Setiap utang yang dipersyaratkan ada tambahan, maka itu adalah haram. Hal(ini tanpa diperselisihkan oleh para ulama.

Tbnpada rentang waktu tertentu, maka sesungguhnya nafkah tersebut masih tetapdalam tanggungannya dan istrinya berhak menuntutnya darinya, yang haltersebut terdapat dalam kitab Al Mughni, karangan lbnu Qudamah Rahimahullah,8 / 207:"Barangsiapa tidak membenkan nafkah yang wajib kepada istinya pada jangka waktutertentu, maka yang demikian itu tidak sertamerta gugur dan tanggung jawabnya. Bahkanmerupakan hutang yang harus ailunasi baik meninggalkan hal ini karena uzur maujpunbukan karena uzur."

patutdikabulkan dan kepada Tergugat dihukum untuk memenuhituntutanpembayaran mutah kepada Penggugat sebesar jumlah a quo;Menimbang, bahwa Penggugat dalam petitum angka 4 menuntut agarTergugat dihukum untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat, akandipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (2) Kompilasi HukumIslam menyatakan, salah satu hak istri yang diceraikan oleh suaminya adalahmenerima nafkah iddah selama istri tersebut tidak nusyuz;Menimbang, bahwa menurut lbnu Qudamah

Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar nafkah yang telahdilalaikan kepada Penggugat Rekonvensi selama 8 (delapan) bulan, sejakbulan Agustus 2012 sampai dengan bulan Maret 2013 sesuai dengankemampuan Tergugat Rekonvensi yang bekerja sebagai karyawan dealerCun Motor bagian marketing, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapatTergugat Rekonvensi patut dihukum untuk membayar nafkah yang telahdilalaikan tersebut kepada Penggugat Rekonvensi, hal ini sesuai puladengan pendapat dalam Syarh alKabir iobnu Qudamah