Ditemukan 61374 data
24 — 4
Menyatakan bahwa terdakwa SYAIFULLAH BIN NIJAR telah terbukti secara sah dan Meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, "mengedarkan sediaan farmasi" tanpa ijin edar dari pihak yang berwenang;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama : 01 (satu) Tahun dan denda sebesar 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dan apabila terdakwa tidak dapat membayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 02 (dua) bulan ;3.
Hakim Nomor 291/Pid.Sus/2015/PN.Bil tanggal 10Juni 2015 tanggal 10 Juni 2015 tentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi dan Terdakwa sertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:1.Menyatakan terdakwa SYAIFULLAH Bin NIJAR bersalah melakukantindak pidana "memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi"sebagaimana
Negeri Bangil, melakukan perbuatan pidanadengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam. pasal.106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwadengan caracara sebagai berikut :e Berdasarkan laporan dari anggota masyarakat bahwa terdakwamengedarkan sediaan farmasi berupa tablet warna putih dengan logo "Y" jenis
Farm., Apt, seksikefarmasian dan Pembinaan Peredaran Sediaan Farmasi Makanan danMinuman Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Pasuruan yang memilikikewenangan melaksanakan pembinaan dan pengawasan distribusi obatmenerangkan Triheksifinidil HCI tersebut adalah obat daftar G atau obatHalaman 5 dari 22 Putusan Nomor 291/Pid.B/2014/PN.
dan alat kesehatan harusmemenuhi standart mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan peraturanpemerintah, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan caracarasebagai berikut :Berdasarkan laporan dari anggota masyarakat bahwa terdakwamengedarkan sediaan farmasi berupa tablet warna putih dengan logo "Y" jenis obat keras Trihexyphenidyl, selanjutnya saksi RUDIYANTO dansaksi MUCHTAR ABADI (anggota Kepolisian Republik Indonesia)melakukan penyelidikan terhadap terdakwa dan mencurigai saksi FitriatuYuriah
Farm., Apt, seksikefarmasian dan Pembinaan Peredaran Sediaan Farmasi Makanan danMinuman Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.
24 — 4
AYIK telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI DAN/ATAU ALAT KESEHATAN YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR DARI YANG BERWENANG ;- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa M. ARIFUDIN Als.
) dan distributor (pedagang besar farmasi) yang secara legalitastelah memiliki wewenang dalam memproduksi dan mengedarkan sediaan farmasi, efeksamping dalam penggunaan Triheksifinidil HCl yang melebihi dosis dapat menyebabkanhalusinasi, mual/muntah dan pusing ;Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari Badan ReserseKriminal POLRI Pusat Laboratorium Forensi Cabang Surabaya No.
ERFAN :Bahwa terjadinya penyalahgunaan sediaan farmasi pada hari Rabu tanggal 02 April2014 sekira pukul 09.00 WIB di dalam ruang tunggu LP Klas IIB Bangil JalanMangga No.2 Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan ;Bahwa sedaiaan farmasi yang dimiliki terdakwa adalah tablet warna putih logowy:Bahwa datang terdakwa ke rumah saksi dengan maksud untuk meminjam sepedamotor milik saksi yaitu Yamaha Mio Nopol.
Unsur Dengan sengaja mengedarkan sediaaan farmasi yang tidak memilikiijin edar ;Ad. 1.
AYIK telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana MENGEDARKANSEDIAAN FARMASI DAN/ATAUALAT KESEHATAN YANG TIDAKMEMILIKI IZIN EDAR DARI YANGBERWENANG ;e Menjatuhkan pidana terhadap terdakwaM. ARIFUDIN Als.
26 — 6
Bahwa sesuai dengan Belita Acara Keterangan Saksi Ahli Notrat I 47/7822/430.70.2/2012tangg 126 Jw 20'12 yang dibuat dan ditandatangani oleh Puspita Adie Ksrniawati, S Falm,Apt, berdasarkan identifikasi penggolongan obat sesuai dengan peraturan pelundangundangan yang berlaku, maka sembilan jenis obat tesebut di atas adalah merupakan salahUndangUndarlg No. 36 Tahrmn 2009 tentang Kesehatan ;satu bentuk sediaan Farmasi berupa obat yang dikelompokan dalam kategofi obat daftar G(Obat Keras), yang dalam
Fafl& Apt, berdasarkan identifikasi penggolongan obat sesuaidengan peraturan perundangundangan yang berlaku, maka sembilan jenis obat tercebut diatas adalah melupakan salah satu bentuk sediaan fa/masi berupa obat yang dikelompokandalam kategori obat daftar G (Obat Kems), yang dalam peredarannya kepada masyamkathaius dilakukar oleh orang yang mempunyai keahliar dan kewenangan mengedalkannyadan terdalwa telah mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/ atau
70 butfu Lanadexon, 280 butir Dexamethason, 10 butirPonstan, 4 butb Supertetra dan 10 butir Nufadex untuk diproses lebih lanjut.Bahwa sesuai dengan Berita Acara Keterangan Saksi Ahli Nomor : 41,/1822/430.10.2/2012 tanggal 26 Juni 2012 yang dibuat dan ditandatangani oleh Puspita Adie KurniawatiS. farm, Apt, berdasarkan identifikasi penggolongan obat seguai dengan peraturanperundangundangan yang berlaku, maka sembilan jenis obat tersebut di atas adalahmerupakan salah satu bentuk sediaan farmasi berupa
mengidarkan obatobatan terlarang tersebut yang dilakukandengan cara sebagai berikut :Bahwa pada waktu dan tempat tesebut di atas salsi Olief Mashuda R dan saksi WiltjoAgus Styawan anggota Pohes Bondowoso mendatangi toko terdakwa lalu menanyakankepada terdakwa apakah jual obat, lalu terdalwa mengeluarkan kotak obat dan ternyataada obatobatan yang tergolong obat keras yang terdakwa jual sehingga saksi Olief11Mashuda R dan saksi Wiljo Agus Styawan langsung mengamankan obatobatantersebut atau sediaan Farmasi
Bahwa sesuai dengan Belita Acara CKeterangan Saksi Ahli Notrat I47/7822/430.70.2/2012 tangg 126 Jw 20'12 yang dibuat dan ditandatangani olehPuspita Adie Ksrniawati, S Falm, Apt, berdasarkan identifikasi penggolongan obatsesuai dengan peraturan pelundangundangan yang berlaku, maka sembilan jenis obattesebut di atas adalah merupakan salah satu bentuk sediaan Farmasi berupa obat yangdikelompokan dalam kategofi obat daftar G (Obat Keras), yang dalam peredaramya harus menggunakan lesep dokter ; Bahwa
60 — 12
MAMA IPAH Binti IGIM (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR; Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Hj. NURLIAN Als.
MAMA IPAH BINTI IGIM (Alm),bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memprodukdi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimanadimaksud dalam pasal 106 ayat (1) sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sesuai dalam dakwaan;2.
dan terdakwa telah mengakui bahwa terdakwatelah mengedarkan/mendistribusikan sediaan farmasi atau menjualobatobat tersebut diatas kepada orang lain dengan cara menjual danmelayani pembeli obat keras diwarungnya dan terdakwa mengetahuibahwa terdakwa tidak boleh menjual Obat Keras namun terdakwatetap mengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat keras tersebut,selanjutnya terdakwa dan barang bukti dibawa kePolres Banjar untukdiproses lebih lanjut.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidanaberdasarkanketentuan
yang telahmenempuh pendidikan apoteker dan telah mengucapkansumpah jabatan apoteker sedangkan tenaga tekniskefarmasian adalah tenaga yang membantu apotekerdalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian, yang terdiridari sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker;Bahwa apoteker dan tenaga teknis kefarmasianmenyediakan fasilitas pelayanan di apotek, instalasifarmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat danpedagang besar farmasi (PBF);Bahwa obat jenis
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad.1. Setiap OrangMenimbang, bahwa orang adalah pendukung hak dan kewajiban yang melakukanperbuatan pidana dan kepadanya dapat dipertanggungjawabkan perbuatan pidana yangdilakukan tersebut ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwadipersidangan yang diajukan dipersidangan ini terdakwa Hj. NURLIAN Als.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar:Menimbang, bahwa yang dimaksud dari unsur dengan sengaja adalah terdakwamenghendaki dan menyadari sepenuhnya tujuan dari perbuatannya ;Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum pidana kesengajaan terdiri dari 3(tiga) wujud yaitu :1.
61 — 10
Menyatakan terdakwa EDDI SUMARNO Bin Alm ABDULLAH UMAR, terbuktibersalah melakukan tindak pidana Setiap orang yang tidak memiliki keahliandan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian yang meliputiperbuatan termasuk pengemdalian mutu sediaan farmasi, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter,pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kKeahliandan kewenangan sesuai
berupa obatobattersebut dengan cara membeli pada Apotek Baung Baliuran di daerahAmuntai dan selanjutnya terdakwa dengan tidak mempunyai keahliandan yidak mempunyai ijin praktek untuk melakukan pekerjaanfarmasi, menjual sedaiaan farmasi berupa obatobat yang dibawaholeh terdakwa tersebut dan tanpa adanya resep dari dokter;Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 198Undangundang R I No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.Menimbang, bahwa terdakwa menyatakan telah mengerti dan
yang telahmenempuh pendidikan apoteker dan telah mengucapkansumpah jabatan apoteker sedangkan tenaga tekniskefarmasian adalah tenaga yang membantu apotekerdalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian, yang terdiridari sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker;Bahwa apoteker dan tenaga teknis kefarmasianmenyediakan fasilitas pelayanan di apotek, instalasifarmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat danpedagang besar farmasi (PBF);Bahwa super
Setiap Orang ;2. tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian,meliputi perbuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resepdokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional;Ad.1.
, gudang farmasi, apotek, rumah sakit atau puskesmas, terdakwatidak berhak/tidak diperbolehkan melakukan pengadaan, penyimpanan,pendistribusian obat keras daftar G karena tidak memiliki keahlian di bidangkefarmasian;maka Majelis Hakim berpendapat terdakwa berlatar pendidikan terakhir SekolahMenengah Pertama (SMP) dan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kefarmasianbaik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker dan tidak mempunyai sertifikasi ujikompetensi sebagai tenaga farmasi sehingga terdakwa
42 — 19
Bramban Raya Rt.026 / Rw. 007 Kelurahan Pelaihari Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Lautatau setidaktidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Pelaihari, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1), perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, penangkapan danpenggeledahan rumah terdakwa
farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkansumpah jabatan apoteker, sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalahtenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasianyang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dantenaga menengah farmasi/asisten apoteker.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU RI No.36 tahun2009 tentang kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkapselama persidangan bahwa benar terdakwa tertangkap tangan oleh anggotaPolres Tanah Laut yang pada saat Sabtu tanggal 04 Februari 2017, Skj. 16.00Wita atau
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD als MEMET bin SUPIANI telah terbuktisecara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjaraselama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan, denda sebesar Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda ini tidak dibayarmaka harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
297 — 111
HERI SASONGKO BinIMAM,tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut serta memproduksi sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106ayat (1) UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, sebagaimana dalam dakwaan tunggal;2.
BB4595/2017/NOF berupa serbuk putih dalam bungkus plastik klip bertuliskanCarisoprodol adalah negatif (tidak mengandung Narkotika/Psikotropika)tetapi mengandung CARISOPRODOL.Bahwa Pasal 1 angka (4) UURI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yangdimaksud Sediaan Farmasi adalah : Obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetik, untuk dapat memiliki ijin edar sediaan farmasi berupa obat dan agardapat diedarkan di Indonesia maka obat harus telah didaftarkan kepada BadanPOM RI sebagai instansi yang berwenang
Bahwa sesuai pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatandan pasal 4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :1010/MENKES/PER/X1/2008 tentang Registrasi Obat yang dimaksuddengan standar dan/atau persyaratan mutu, keamanan dan khasiat ataukemanfaatan sediaan farmasi yang diproduksi adalah :e Mutu : sediaan farmasi yang dihasilkan memenuhi persyaratan dandi proses sesuai ketentuan Cara Produksi Yang Baik, memenuhipersyaratan
spsifikasi yang telah ditetapkan dan bahan yangdigunakan memenuhi standard yang ditentukan.Halaman 48 dari 106 Putusan Nomor 202/Pid.Sus/2018/PN Smge Keamanan : sediaan farmasi yang dihasilkan tidak mengganggukesehatan manusia, aman dikonsumsi dan tidak memberikan efeksamping yang merugikan.e Kemanfaatan : sediaan farmasi yang dibuat memenuhi atau sesuaidengan tujuan penggunaan produk dan klaim yangdicantumkan.Bahwa Produk obat dapat dikatakan telah sesuai prosedur apabila telahmemenuhi ketentuan
atau bukan, mungkin dapat didugaadalah Sediaan Farmasi berupa Obat.Tablet Angioten termasuk Sediaan Farmasi berupa Obat.Tablet warna putih berlogo ZENITH (Pil Carnophen ZenithPharmaceutical) termasuk Sediaan Farmasi berupa Obat.Serbuk warna putih (Bubuk Paracetamol) termasuk Sediaan Farmasiberupa Bahan Obat.Serbuk warna putih (Bubuk PVP) termasuk Sediaan Farmasi berupaBahan Obat.Cairan bening dengan penandaan Etanol termasuk Bahan Kimiaumumnya digunakan sebagai pelarut.Serbuk warna putih (tepung
berupa obat tanpa ijin edar yang diproduksi oleh para terdakwadilarang diedarkan di wilayah Indonesia.Menimbang, bahwa dari uraian faktafakta tersebut diatas maka unsurDengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106ayat (1) UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar). telah terpenuhimenurut hukum;Ad. 3.
188 — 35
114 — 15
Menyatakan bahwa terdakwa SUKATMI Als EMI Binti SOREJO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar ; 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar Rp. Rp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) ; 3.
Menyatakan terdakwa SUKATMI alias EMI binti SOREJO, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidanamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagimana dimaksud dalamPasal 106 ayat (1)" "sebagaimana yang diatur dan diancam pidana Pasal197 UU NO. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ;2.
Kosmetik Rista (Salon Rista) yang beralamat di Jl.Wonodri Joho / 985A Semarang, atau setidaktidaknya termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Semarang, sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijinedar sebagimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)yaitu Sediaan farmasi = 0dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar. yangdilakukan dengan cara :Bahwa terdakwa merintis usaha Kosmetik sejak tahun 2006 sampai denganpada hari
yang berupa obat, obat tradisionaldan kosmetik harus telah memiliki ijin edar/telah dinotifikasi.Yang berwenang memberikan ijin peredaran sediaan farmasi adalahMenteri yang bertanggung jawab dibidang Kesehatan atau instansikesehatan yang memperoleh pendelegasian (Badan POM Rl). jin edarKosmetika yang dikeluarkan oleh Badan POM RI adalah dalam bentukPersetujuan pendaftaran yang berisi No.
Sediaan farmasi (obat dan kosmetik) tanpa ijin edar yang beredardipasaran adalah sediaan farmasi (obat / kosmetik) yang belum melaluievaluasi mutu, Keamanan dan kemanfaatan dari Badan POM, sehinggabahan / bahan tambahan yang dipergunakan dalam kosmetik tanpa ijinedar bisa memakai bahan yang dilarang dipergunakan untuk kosmetika,sehingga dapat membahayakan bagi kesehatan. Dari hasil pengamatan di website Badan POM ternyata nomor notifikasiyang dicantumkan dalam kosmetik yang disita dari sdr.
Menyatakan bahwa terdakwa SUKATMI Als EMI Binti SOREJO telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar Rp. Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) ;3.
203 — 82 — Berkekuatan Hukum Tetap
Menyatakan Terdakwa HEINCE DEPTHIOS alias HEINCE bin PAULDEPTHIOS telah terbukti bersalah, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yang tidak memilikiizin edar yaitu sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar, sebagaimana dimaksud dalam Pasal197 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sesuaidakwaan Jaksa Penuntut Umum;Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa HEINCE DEPTHIOS aliasHEINCE bin PAUL
Menetapkan supaya Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp2.500,00(dua ribu lima ratus rupiah) ;Membaca Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 2317/Pid.B/2016/PN Mks tanggal 22 Maret 2017 yang amar lengkapnya sebagai berikut:1.Menyatakan Terdakwa HEINCE DEPTHIOS alias HEINCE bin PAULDEPTHIOS telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin;.
63 — 29
Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan atau setidaktidaknyaHalaman 3 dari 21 Putusan Nomor 44/Pid.Sus/2018/PN Pilipada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Pelaihari, Setiap Orang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.
Memproduksi atau Mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak meliki izin edar sebagaimana dimaksuddalam pasal 106 ayat (1);Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Unsur Ke1 : Dengan SengajaMenimbang, bahwa dalam sistem hukum pidana dikenal adanya 2(dua) aliran mengenai teori kesengajaan, yaitu teori kehendak dan teoripengetahuan.
dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar, dengan kata lain yang harus memiliki izin edaradalah obyeknya yakni sediaan farmasi atau alat kesehatan bukan subyeknyaatau pelakunya, oleh sebab itu yang perlu dipertimbangkan adalah, apakahsediaan farmasi dan/atau alat kesehatan itu memiliki izin edar atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sediaan farmasi adalahHalaman 16 dari 21 Putusan Nomor 44/Pid.Sus/2018/PN
yang di Indonesiatidak mempunyai izin edar bahkan tidak memiliki izin produksi, dengandemikian obat/sediaan farmasi yang dijual olen Terdakwa adalah melanggarketentuan Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan;Menimbang, bahwa oleh karena yang dijerat oleh ketentuan Pasal iniadalah suatu perbuatan yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar sedangkan obyek dalam perkara ini adalah obat Camophenmerk Zenith yang nyatanyata telah dicabut dan dinyatakan tidak
Menyatakan Terdakwa AMAT HERBAIDY Bin MURYADI(Alm)telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang TidakMemiliki Izin Edar;2. Menjatuhnkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu denganpidana penjara selama 6 (enam) bulan dan 15 (lima belas) haridandenda sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta Rupiah), denganketentuan, apabila denda tidak dibayar, maka diganti denganpidana kurungan selama 1 (satu) bulan kurungan;3.
37 — 11
RICO Bin MISDAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1(satu) tahun dan denda sebesar Rp. 4.000.000.,00 (empat juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan;3.
RICO Bin MISDANbersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKIIZIN EDAR sebagaimana diatur dalam pasal 197 jo pasal 106Ayat (1) Undangundang No.36 tahun 2009 tentang kesehatandalam surat dakwaan Primair.2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa RICO RIYADIAls.
Candi Laras UtaraKabupaten Tapin atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksuddalampasal 106 ayat (1) yang dilakukan terdakwa dengan cara dandalam keadaan sebagai berikut :Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, beradwalketika saksi BUDI PRASETYO dan saksi HASAN PURWANTO sedangmelakukan operasi pekat
Candi Laras Utara Kab.Tapin dan rencananya akan dijual oleh terdakwa kepada orangyang mau membelinya dengan harapan mendapatkankeuntungan;e Bahwa terdakwa sudah pernah memasarkan obatabatan tersebutdan dalam hal ini terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihakberwenang, juga bukan seorang apoteker maupun farmasiologistserta bukan bergerak dibidang farmasi maupun penelitian dalambidang ilmu pengetahuan dan teknologi;Bahwa cara memakai obat tersebut adalah dengan diminum danakan mengalami efek halusinasi
Nomor 36 Tahun2009 Tentang Kesehatan;Bahwa setiap orang tidak boleh melakukan pekerjaan kefarmasiantanpa memiliki keahlian dan kewenangan sebagaimana yangdisyaratkan yaitu apoteker yang terdiri dari sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten farmasi;Bahwa benar carnopen jenis zenith pharmasceutical termasukdalamobatkeras jenis G yang sudah dibatalkan dan dihentikan ijinkegiatan produksinya dan tidak diedarkan lagi fungsi obat inisebagai relaksasi otot (
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;ad.1. Unsursetiap orang :Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalahsubjek hukum baik orang pribadi, badan hukum maupun badan usahayang merupakan unsur terpenting dari setiap peraturan perundangundangan sebagai pendukung hak dan kewajiban yang dalam perkaraini adalah Terdakwa atas nama RICO RIYADI Als.
27 — 2
Menyatakan bahwa terdakwa SLAMET WAHYUDI Alias BOGEL Bin JAUSIN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar kesehatan ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp.500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana Kurungan selama : 2 (Dua) Bulan ;3.
Menetapkan barang bukti berupa :- 250 (dua ratus lima puluh) butir obat sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl terdiri dari 25 (dua puluh lima) kaplet berisi masing-masing 10 (sepuluh) butir ;- 1 (satu) buah HP Samsung C3322 ;Dirampas untuk dimusnahkan ;6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (Seribu rupiah) ;
31 — 6
YAZID Alias KANCIL telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA HAK DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAN FARMASI TANPA IJIN DARI PIHAK YANG BERWENANG;- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 500.00,- ( lima ratus ribu rupiah)dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti pidana penjara selama 1 (satu) bulan;- Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa
Pasuruan atau pada tempat lain yang masih termasuk dalamdaerah Hukum Pengadilan Negeri Bangil, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sediaan farmasi danalat kesehatan hanya diedarkan setelah mendapat ijin edar;Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:Berawal dari informasi dari masyarakat bahwa wilayah Kecamatan Wonorejo KabupatenPasuruan sering dijadikan transaksi obat obatan terlarang, selanjutnya
Luluk Muljani didapatkan hasil sebagai berikut : bahwa barang buktidengan nomor : 3244/2012/KNF berupa 10 (sepuluh) butir tablet warna putih logo Yadalah benar tablet dengan bahan aktif Triheksifenidil Hci (tidak termasuk Narkotika
farmasi/ obat berupa Pil Triheksfinidil tanpa dilengkapisutar ijin dari pihak yang berwenang.Perbuatan ia terdawa Pasuruan atau pada tempat lain yang masih termasuk dalamdaerah Hukum Pengadilan Negeri Bangil, dengan sengaja memproduksi atau ataumengedarkan sediaan farmasi da atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard danatau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu, setiap orang yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat;Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagi berikut
Luluk Muljani didapatkan hasil sebagai berikut : bahwa barang buktidengan nomor : 3244/2012/KNF berupa 10 (sepuluh) butir tablet warna putih logo Yadalah benar tablet dengan bahan aktif Triheksifenidil Hci (tidak termasuk Narkotika
farmasi berupa obat bentik Pil Triheksifenidil tersebut tanpa dilengkapi YAZID Alias KANCIL telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA HAK DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAN FARMASI TANPA IJIN DARI PIHAK YANGBERWENANG;Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dandenda sebesar Rp. 500.00, ( lima ratus ribu rupiah)dengan ketentuan apabila dendatersebut tidak dibayar maka diganti pidana penjara selama 1 (satu) bulan;Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnyadari
39 — 0
Menyatakan terdakwa Akhidt Angharis Als Haris Bin Aswin telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu ;2. Menjatuhkan Pidana kepada terdakwa Akhidt Angharis Als Haris Bin aswin oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1(satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan; 3.
50 — 6
Menyatakan Terdakwa AHMAD RIFAI bin AGUS SHINTA tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dalam dakwaan kedua;2.
24 — 4
Menyatakan bahwa terdakwa SUHERMAN FAGELA alias HIMEN bin IKHWAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan pidana denda sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;3.
25 — 0
Menyatakan terdakwa EKO NOFITA ARIYANTO Bin MASJKURI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI DAN/ATAU ALAT KESEHATAN YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR ; Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap terdakwa tersebut di atas dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti
42 — 35
Menyatakan Terdakwa RAHMAWATI BINTI YAJAN terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DenganSengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki jinEdar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalamDakwaan Penuntut Umum;2.
Dengan demikian cukup beralasan bagi Majelis untuk menyatakandalam diri Terdakwa telah ada suatu pengetahuan sekaligus terdapat kehendakuntuk menjual Carnophen yang diperolehnya dengan cara membeli, sehinggaunsur Dengan Sengaja, telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;Unsur Ke2 : Memproduksi Atau Mengedarkan Sediaan Farmasi Dan/Atau.
sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar,sehingga yang dijerat oleh pasal ini adalah terhadap sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, dengan kata lain yang harusmemiliki izin edar adalah obyeknya yakni sediaan farmasi atau alat kesehatandan bukanlah subyek atau pelakunya, oleh sebab itu yang perludipertimbangkan terlebin dahulu, apakah sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan itu memiliki izin edar atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan
yang di Indonesiatidak mempunyai izin edar bahkan tidak memiliki izin produksi, dengan demikianobat/sediaan farmasi yang dijual olen Terdakwa adalah melanggar ketentuanPasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa oleh karena yang dijerat oleh ketentuan Pasal iniadalah suatu perbuatan yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sedangkan obyek dalam perkara ini adalah Carnophen yang nyatanyata telah dicabut dan dinyatakan tidak memiliki
Menyatakan Terdakwa RAHMAWATI Binti YAJAN (Alm), telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki IzinEdar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu denganpidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp.5.000.000, (lima juta Rupiah), dengan ketentuan, apabila dendatidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
42 — 37
Menyatakan Terdakwa HARI MURYANTO Bin SUBUR bersalahmelakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki ijin edar sebagaimana Pasal 197 Undangundang Nomor 36tahun 2009 Tentang Kesehatan; Putusan Perkara Pidana Nomor 89/Pid.Sus/2017/PN Pli Halaman 2 dari 222.
PDM46/Pelai/Euh.2/03/2017, yakni sebagai berikut:Bahwa Terdakwa HARI MURYANTO Bin SUBUR, pada hari Kamistanggal 12 Januari 2017, sekira pukul 19.00 WITA atau setidaknya pada bulanJanuari 2017 bertempat di Dusun Teguhan, Desa Damit, Rt. 02, KecamatanBatu Ampar, Kabupaten Tanah Laut atau setidaknya dalam daerah hukumPengadilan Negeri Pelaihari, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar, yangdilakukan Terdakwa dengan cara sebagai
Dengan demikian cukupberalasan bagi Majelis untuk menyatakan dalam diri Terdakwa telah ada suatupengetahuan sekaligus terdapat kehendak untuk menjual pil Carnophen danDextromerthophan dengan tujuan dan harapan mendapatkan keuntungan,sehingga unsur Dengan Sengaja, telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;Unsur Ke2 : Memproduksi Atau Mengedarkan Sediaan Farmasi Dan/Atau.
yang di Indonesiatidak mempunyai izin edar bahkan tidak memiliki izin produksi, dengan demikianobat/sediaan farmasi yang dijual oleh Terdakwa adalah melanggar ketentuanPasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa oleh karena yang dijerat oleh ketentuan Pasal iniadalah suatu perbuatan yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sedangkan obyek dalam perkara ini adalah Carnophen danDextromerthophan yang nyatanyata telah dicabut dan dinyatakan
Menyatakan Terdakwa HARI MURYANTO Bin SUBUR, telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki IzinEdar,2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu denganpidana penjara selama 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan dan pidanadenda sebesar Rp. 1.000.000,00, (satu juta Rupiah), denganketentuan, apabila pidana denda tidak dibayar, maka diganti denganpidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.