Ditemukan 61410 data
1.Martin Eko Priyanto, S.H.
2.Muchammad Huzaifi, S.H.
Terdakwa:
MISTAN Bin MURNA Alm
137 — 59
Memperhatikan, Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa Mistan Bin Murna Alm telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar
Batola,saksi ada mengamankan seorang pelaku yang melanggar tindak pidanasetiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar; Bahwa pada saat di amankan terdakwa sedang tiduran di rumahnya danhanya seorang diri; Bahwa pada saat saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwamenemukan barang berupa 1 (Satu) kantong pelastik warna hitam yangberisi Obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atau Dextrometorphansebanyak 930 (Sembilan ratus tiga puluh) butir
pastinya dan nama penjualnya terdakwa tidakmengetahuinya karena tukang ojek yang mengantar dan mengarahkanterdakwa ke tempat penjual obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atauDextrometorphan tersebut;Bahwa menurut keterangan terdakwa membeli obatobatan sediaanfarmasi jenis DMP atau Dextrometorphan di Pasar Lima Banjarmasintersebut dengan harga Rp.475.000, (empat ratus tujuh puluh lima ribu)rupiah per 1(satu) bungkus atau 1000 (seribu) butir;Bahwa tujuan terdakwa memiliki obatobatan sediaan farmasi
) butir obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atauDextrometorphan;Bahwa cara terdakwa menjual obatobatan sediaan farmasi jenis DMPatau Dextrometorphan dengan cara menunggu pembeli datang ke rumahterdakwa kemudian menjualnya di dalam rumah setelah itu pembelimeninggalkan rumah terdakwa;Bahwa menurut keterangan terdakwa obatobatan sediaan farmasi jenisDMP atau Dextrometorphan karena pelaku baru membeli pada hari Senintanggal 06 Juli 2020 di Pasar Lima Banjarmasin dan baru terjual sebanyak70 (tujuh puluh
Batola, saksi adamengamankan seorang pelaku yang melanggar tindak pidana setiap orang yangdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki in edar;Bahwa pada saat di amankan terdakwa sedang tiduran di rumahnya dan hanyaseorang diri;Banwa pada saat saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwamenemukan barang berupa 1 (Satu) kantong pelastik warna hitam yang berisiObatobatan sediaan farmasi jenis DMP atau Dextrometorphan sebanyak 930Halaman 9 dari 19 Putusan Nomor 126
Batola dirumah yang terdakwa tempati bersama dengan istri dan anak anak; Bahwa ditemukan obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atau Dextrometorphandi dalam gudang banih dekat rumah terdakwa dan di akui adalah milik terdakwa; Bahwa Obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atau Dextrometorphan yangsimpan sebanyak 1 (Satu) bungkus atau 1000 (seribu) butir dan sudah diedarkanatau dijual sebanyak 70 (tujuh puluh) butir; Bahwa Cara terdakwa menjual atau edarkan Obatobatan sediaan farmasi DMPatau Dextrometorphan
- Menyatakan terdakwa Mistan Bin Murna Alm telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar
33 — 7
Menetapkan barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil jenis LL / Artane sebanyak 1.447 (seribu empatratus empat puluh tujuh) butir dirampas untuk dimusnahkan ;4.
GANDEN (DPO), sebanyak 1.920 (seribu sembilan ratus duapuluh) butir dalam 2 (dua) kantong plastik warna bening yang dibeli sehargaRp.520.000, (lima ratus dua puluh ribu rupiah) ; Selanjutnya terdakwa menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut kepada orang yang tidak dikenal oleh terdakwa sebanyak427 (empat ratus dua puluh tujuh) butir, dan pada hari Sabtu tanggal 23 Juni2012 jam 15.00 wib, bertempat dirumah terdakwa, terdakwa kembalimengedarkan sediaan farmasi berupa pil
farmasi berupa pil jenis LL kemudian menangkap saksi MOCH.IWAN bin KARNAJI (diproses dalam berkas tersendiri), dan mendapatkaninformasi jika sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 36 (tiga puluhenam) butir tersebut didapatkan dari diri terdakwa, dan selanjutnya padawaktu dan tempat seperti tersebut pada awal bagian dakwaan ini pihakKepolisian langsung melakukan penangkapan terhadap diri terdakwa danmendapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 1.457 (seribuempat ratus lima puluh
ASEP KURNIA, SH
Terdakwa:
DIO SETIAWAN Bin SUPRIYONO
43 — 10
M E N G A D I L I
- Menyatakan terdakwa Dio Setiawan Bin Supriyono telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki keahlian ataupun kewenangan ;
- Menjatuhkan pidana
dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan peraturan pemerintah.
Dari hasil penggeledahan di temukanbarang bukti sediaan Farmasi Jenis Obat tau Pil TRIHEXIPHENIDHYL sebanyak195 ( seratus Sembilan puluh lima) Butir, Uang hasil Penjualan sebesar. Rp.65.000,.
Bahwa saksi membeli sediaan Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkar merahJenis Tramadol tersebut sebanyak 5 ( lima) butir Bahwa Membeli sediaan Farmasi farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkarmerah Jenis Tramadol tersebut untuk di konsumsi Bahwa membeli sediaan Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkar merahJenis Tramadol tersebut seharga Rp. 40.000 (empat puluh ribu rupiah) Per 5(lima) butir Bahwa membeli sedaian Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkar merahJenis Tramadol tersebut kepada Sdr
DIO SETIAWANHalaman 7 dari 21 halaman Nomor 185/Pid.Sus /2020/PN Sbr.7Bahwa membeli sedaian Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkar merahJenis Tramadol tersebut kepada Sdr. DIO SETIAWAN tersebut sudah 3 (tiga)Kali iniBahwa tidak mengetahui dari mana dan berapa lama Sdr. DIO SETIAWANmengedarkan dan menjual sedaian Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkarmerah Jenis Tramadol tersebut Bahwa saksi membeli sedaian Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkarmerah Jenis Tramadol tersebut dari Sdr.
sediaan farmasi, yaitu :a.
RIBUT SUPRIATIN, SH
Terdakwa:
KEVIN DIYAS RAMADHAN Bin YAN TASIB
18 — 2
Sarip (DPO) dan memesansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 900.000, (Sembilan ratus ribu rupiah).O Dan sekitar pukul 21.00 WIB bertempat ditepi jalan persawahan di DesaKarangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, terdakwa bertemudengan sdr.
barangbarang tersebut dilakukan penyitaanuntuk dipergunakan sebagai barang bukti dipersidangan.O Selain mengedarkan/menjual sediaan farmasi berupa pil LL, terdakwajuga mengkonsumsi pil LL dengan tujuan agar tidak mudah mengantuk,tidak mudah capek dan bersemangat dalam bekeija.
Sarip (DPO) dan memesansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 9(30.000, (Sembilan ratus riburupiah).O Dan sekitar pukul 21.00 WIB bertempat ditepi jalan persawahan di DesaKarangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, terdakwa bertemudengan sdr.
mempunyai efek sebagai antiparkinson, tidak temasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapi termasukDaftar Obat Keras atau sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifinidil;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 505/Pid.Sus/2020/PN GprMenimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutu telah terpenuhi menurut Hukum ;Menimbang, bahwa
Menyatakan Terdakwa Kevin Diyas Bin Ramadhani tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana"Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalam dakwaanalternatif kedua;2.
92 — 16
Saksi VERONIKA SUSI PURWANTI RAHAYU bahwa saksi bekerja di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan menjabatsebagai Kepala Instalasi Farmasi di Ruang Satelit Farmasi dan bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelayanan obat ; bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena terdakwa adalah perawat dibagian Stroke bekerja di RS.
WIB di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ; bahwa barang barang yang di ambil oleh saksi Yohanes Budi yang saksiketahui antara lain 4 (empat) dus obat jenis Plavik 75 Mg berupa Tablet, 1(satu) dus obat jenis CPG 75 Mg berupa Tablet. 3 (tiga) dus obat jenisCiproxin 500 Mg berupa Tablet. ; bahwa saksi mengetahui yang bahwa mengambil obat obatan di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta adalahsaksi Yohanes Budi Prasetyono karena ketika saksi bersama
saksi Agnesdan saksi Adhitya melihat rekaman CCTV yang dipasang di Ruang Satelit Farmasi Rawat Jalan ;Hal 4 dari 15 hal Putusan No. 336/Pid.B/2015/PN.Yykmembenarkan dan tidak keberatan ;bahwa akibat kejadian tersebut ruang satelit farmasi rawat jalan RumahSakit Bethesda Yogyakarta mengalami kerugian sejumlah Rp. 5.611.192,00(lima juta enam ratus sebelas ribu seratus sembilan puluh dua rupiah) ; bahwa setelah saksi Yohanes Budi ditangkap pihak kepolisian, saksi barumengetahui bahwa barang barang
WIB di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ; bahwa yang melakukan pencurian obat di Ruang Satelit Farmasi RawatJalan Rumah sakit Bethesda Yogyakarta adalah saksi Yohaqnes BudiPrasetyono dan Saksi mengetahui yang melakukan pencurian tersebutadalah Saksi Yohanes Budi Prasetyono ketika saksi diajak saksi Susimelihat rekaman Kamera CCTV yang dipasang diruang Farmasi RawatJalan ; bahwa berdasarkan perhitungan saksi barang yang hilang yaitu : Tanggal 19 Agustus 2015, obat Plavix
Saksi ADHITYA NUGRAHA ARISADHA bahwa Terdakwa dihadapkan dipersidangan karena ada hubungannya hilangnya obatobatan di Ruang Satelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ;Hal 6 dari 15 hal Putusan No. 336/Pid.B/2015/PN.Yykbahwa saksi mengetahui adanya kejadian pencurian tersebut pada hari dantanggal lupa tetapi dalam bulan Agustus 2015 setelah ada Audit dariYayasan di bagian Farmasi dan saat itu ditemukan kejanggalan tentangtransaksi obat ; bahwa setelah mengetahui adanya kejanggalan
1.AGUS SUHAIRI, SH
2.SUPRIYADI AHMAD, SH.
Terdakwa:
ANSORI Bin MISTUR ABU YAMIN
36 — 10
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Ansori bin Mistur Abu Yamin tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan primer;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
dari Nurasiayati, kemudian Saksi bersamaHalaman 5 dari 16 Putusan Nomor 525/Pid.Sus/2019/PN BywSaksi Risgi Susanto melakukan penggeledahan terhadap Nurasiayati tidakdiketemukan barang bukti obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidy!
BahwaTerdakwa memperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dariorang yang tidak dikenal oleh Terdakwa yang beralamat di Surabaya dantempat Terdakwa transaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. BahwaTerdakwa pernah menjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
BahwaTerdakwa memperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dariorang yang tidak dikenal olen Terdakwa yang beralamat di Surabaya dantempat Terdakwa transaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. BahwaTerdakwa pernah menjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
Bahwa Terdakwamemperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dari orang yang tidakdikenal oleh Terdakwa yang beralamat di Surabaya dan tempat Terdakwatransaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. Bahwa Terdakwa pernahmenjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
AS merupakan perbuatanmengedarkan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa obat jenis Trihexyphenidyl yangTerdakwa edarkan tersebut termasuk sediaan farmasi:;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan, bahwa Terdakwa tidak mempunyai izin edar untuk menyimpanmaupun mendistribusikan sediaan farmasi berupa obatobatan jenisTrihexyphenidy!
104 — 14
MENGADILI: Menyatakan Terdakwa MIFTAHUL FALAH tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar; Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 10 (sepuluh) bulan serta denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200 (duaratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut;Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dengan No.Lab : 0834/NOF/2017 tanggal 06 Februari 2017 dapat disimpulkan barangbukti nomor : 1075/2017
(dituntut dalam berkasterpisah) karena kedapatan memiliki obat sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl sebanyak 54 (lima puluh empat) butir, selanjutnya SaksiSugeng Hariyanto, SH dan Saksi Ragang Prasetyo, SH melakukaninterogasi terhadap Saksi Niko Ali Yusiyanto dan mendapat keteranganbahwa Saksi Niko Ali Yusiyanto memperoleh obat Trihexyphenidy!
HCL mempunyai efekHalaman 6 dari 20 Putusan Nomor 588/Pid.Sus/2017/PN Bywsebagai anti parkinson, tidak termasuk Narkotika maupun Psikotropika,tetapi termasuk Daftar Obat Keras;e Bahwa Terdakwa bukan petugas yang berwenang untuk mengedarkansediaan farmasi jenis trilhexiphenidyl ataupun jenis yang lainnya;Perbuatan Terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal196 Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut, Terdakwa menyatakanmengerti akan
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200(dua ratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh riburupiah); Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut; Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik denganNo.
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200(dua ratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh riburupiah);Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut;Halaman 9 dari 20 Putusan Nomor 588/Pid.Sus/2017/PN Byw Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik denganNo.
BAYU MURTI YWANJONO, SH.
Terdakwa:
NURAENI BINTI LAMASSE
42 — 11
M E N G A D I L I
- Menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin dari pihak yang berwenang;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan Denda sebesar Rp20.000.000,00, (dua puluh juta rupiah), jika tidak dibayar, diganti dengan kurungan selama 2 (dua) bulan;
- Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah
NURAENImenjual obat (sediaan farmasi) / obat THD, saksi hanya mengetahui bahwa di jalanMallengkeri pinggir tanggul ada penjual obat (sediaan farmasi) / obat THD dimanasebelumnya saksi pernah membeli obat (sediaan farmasi) / obat THD di jalanmalengkeri tersebut, dan pada saat itu saksi berteman ingin pergi mencari atau inginmembeli obat (sediaan farmasi) / obat THD di jalan Malengkeri Kota Makassar, dankemudian seseorang perempuan / Pr.
MUH YAYAT HIDAYAT Alias YAYAT berupa 5(lima) butir obat (sediaan farmasi) / obat THD Setelah saksi mendapat 5 (lima) butirbeli obat (sediaan farmasi) / obat THD dari Pr. NURAENTI saksi bersama Lk.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 72 tahun 1998 tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan : Pasal 1 ayat (1) : Sediaan Farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tahun 2009 tentang PekerjaanKefarmasian : Pasal 1 ayat (2) : Sediaan Farmasi adalah obat, obat tradisional dankosmetika.
Dapat saksi jelaskan bahwa yang dimaksud dengan Sesiaan Farmasi Sesuai UndangUndang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan : Pasal 1 ayat (4) :Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
NURAENTI tidak dapat melakukan Pekerjaan Kefarmasian karenaterdakwa bukan Apoteker ataupun Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, AhliMadya Farmasi, Analis Farmasi, Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.bahwa tindakan Pr.
JAMANURI. SH
Terdakwa:
Beniamin als Beni bin Samin
41 — 8
BENI Bin SAMIN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan dan kemanfaatan , sebagaimana dakwaan tunggal ;
- Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan Denda sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
selama 3 (tiga) bulan ;
- Menetapkan lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan ;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 1.454 (seribu empat ratus lima puluh empat) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihexyphenidyl;
- 131 (seratus tiga puluh satu) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil Tramadol;
- 1 (satu) buah handphone
) pergi ke Tanah Abang Jakarta Pusat untukmembeli sediaan farmasi dari sdr.
berupa4.590 (empat ribu lima ratus sembilan puluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik,1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil warna kuning bertulisakan MF/EXCIMER yang dibungkusdengan plastic klip bening dan 300 (tiga ratus) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik yangdibungkus dengan kantong plastik warna hitam,uang tunai sebesar Rp.235.000, (dua ratus tiga
ituditemukan barang bukti berupa 4.590 (empat ribu lima ratus sembilanpuluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yangmasih dalam kemasan pabrik, 1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil warna kuning bertulisakanMF/EXCIMER yang dibungkus dengan plastic klip bening dan 300 (tigaratus) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRAMADOL yang masihdalam kemasan pabrik dimana semua barang tesebut waktu itu terdakwaNUR MUHAMAD FAIZ Als FAIZ
berupa4.590 (empat ribu lima ratus sembilan puluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik,1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil warna kuning bertulisakan MF/EXCIMER yang dibungkus denganplastic klip bening dan 300 (tiga ratus) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik yang dibungkusdengan kantong plastik warna hitam,uang tunai sebesar Rp. 235.000,(dua ratus tiga
CirebonHalaman 20 dari 42 Putusan Nomor 289/Pid.Sus/2020/PN Sbr Ketika terdakwa ditangkap waktu itu terdakwa sedang sedang berada ditempat tongkrongan menunggu pembeli barang sediaan farmasi jenisobatan atau pil Dibenarkan oleh terdakwa ioa ditangkap sehubungan dengan iakedapatan memiliki, Menguasai, menyimpan, menjual atau mengedarkansediaan farmasi jenis obat atau pil yang tidak memiliki ijin sertakewenanganyaBarang sediaan farmasi jenis obat atau pil yang terdakwa simpantersebut adalah pil atau
54 — 5
Farmasi Moh. 29/6/2013 61.162Saleh818607257 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 247.500Saleh818607258 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 440.105Saleh818608322 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 5.199.700.Saleh818651917 RS.Dr.
Farmasi Moh. 3/10/2012 280.000Saleh816781733 Inst. Farmasi Moh. 3/10/2012 42.000.Saleh816840849 Inst. Farmasi Moh. 13/10/2012 320.000.Saleh816840849 Inst. Farmasi Moh. 13/10/2012 48.000.Saleh814844469 Inst. Farmasi Moh. 13/102012 417.270Saleh814844469 Inst. Farmasi Moh. 15/10/2012 62.591.Saleh816849811 Inst. Farmasi Moh. 10/15/2012 28.045Saleh816873758 Inst. Farmasi Moh. 18/10/2012 462.725Saleh816873758 RS.Dr. R.Soedarsono 18/10/2012 69.409810831115 RS.Dr.
Farmasi Moh. 31/7/2013 98.876Saleh817965725 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 15.581Saleh818493562 Inst. Farmasi Moh. 27/8/2013 470.960Saleh818493563 Inst. Farmasi Moh. 25/7/2013 98.876Saleh818563142 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 465.796SalehJUMLAH 230.262.487.
Farmasi Moh. 31/7/2013 98.876Saleh817965725 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 15.581 Saleh 818493562 Inst. Farmasi Moh. 27/8/2013 470.960Saleh818493563 Inst. Farmasi Moh. 25/7/2013 98.876Saleh818563142 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 465.796SalehJUMLAH 230.262.487.
HUDA HAZAMAL HEDY SH.MH
Terdakwa:
ELDI FEBRIAN Bin ZAINUDIN Alm
22 — 3
MENGADILI
- Menyatakan Terdakwa Eldi Febrian bin Zainudin (alm) tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam dakwaan kedua;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 11 (sebelas) bulan dan denda
FAISALAMRI, keuntungan yang didapat dari mengedarkan sediaan farmasi adalahdengan sistem pembagian prosentase dimana Sdr.
tersebut untuk dijual atau diedarkan kepadaSaudara Herman;Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, Terdakwa tidak tahu harga jualsediaan farmasi tersebut karena yang menentukan harga adalah SaudaraFaisal Amri (DPO).
farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika sebagaimana dimaksuddalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa yang dimaksud persediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan,dan mutu, adalah sediaan farmasi yang berupa bahan obat yang tidak sesualdengan persyaratan buku farmakope atau buku standar lainnya yang ditetapkanHalaman 21 dari 27 Putusan Nomor 24/Pid.Sus/2019/PN Sbroleh Menteri sebagaimana
Lab5311/NOF/2018;Pil warna kuning yang mengandung bahan aktifDextromethorpan dan Pil Trihexyphenidyl yang mengandung bahan aktifTrinexyphenidyl adalah sediaan farmasi jenis obat;2.
75 — 9
MISTO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan alternative pertama;
- Menjatuhkan pidana kepada Anak tersebut oleh karena itu dengan pidana pelatihan kerja selama 5 (lima) bulan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) As.Syamsuri Dusun Alamrejo RT.01 RW.03, Desa Sumbergondo Kec. Glenmore. Kab.
Rizal, dansetelah dilakukan penggeledahan badan ditemukan 8 (delapan)sediaan farmasi berupa pil trinexyphenidyl pada Santoso, dan diakuioleh Santoso bahwa sediaan farmasi berupa pil trinexyphenidyltersebut dapat membeli kepada Moh. Rizal, lalu saksi dan DianArisandy melakukan penangkapan terhadap Moh Rizal, dan Moh RizalHalaman 8 dari 16 Putusan Nomor 18/Pid.
SusAnak/2019/PN Bywtersebut melakukan penangkapan terhadap Anak A, dan setelahdilakukan penggeledahan badan terhadap Anak A tidak ditemukansediaan farmasi berupa pil trihnexyphenidyl, akan tetapi Anak Amengaku bahwa sediaan farmasi berupa pil trinexyphenidyl disimpandisemaksemak disekitar RTH Glenmore; Bahwa kedua saksi tersebut menemukan sediaan farmasi berupa piltrinexyphenidyl sebanyak 80 (delapan puluh) butir yang sudahdikemas dalam klip plastik yang masingmasing berisi 4 (empat) butiryang disimpan
SusAnak/2019/PN Bywmengaku bahwa ia mengedarkan / menjual sediaan farmasi berupa piltrinexyphenidyl tersebut bersama dengan Anak A. Bahwa atas pengakuanMoh. Rizal tersebut, selanjutnya kedua saksi menyuruh Moh.
Rizal untukmenghubungi Anak A agar datang ke RTH Glenmore karena ada yang akanmembeli pil trihexyphenidyl, dan setelah Anak A agar datang ke RTHGlenmore lalu kedua saksi tersebut melakukan penangkapan terhadap AnakA, dan setelah dilakukan penggeledahan badan terhadap Anak A tidakditemukan sediaan farmasi berupa pil trihexyphenidyl, akan tetapi Anak Amengaku bahwa sediaan farmasi berupa pil trihexyphenidyl disimpandisemaksemak disekitar RTH Glenmore.
atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatantelah terpenuhi;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 18/Pid.
AGUNG SETYOLAKSONO ATMOJO,SH
Terdakwa:
M.YUSUF Als USUP Bin ABDUL GAFAR
19 — 17
YUSUF Als USUP Bin ABDUL GAFAR telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan pidana denda sebesar
YUSUF Als USUP BinABDUL GAFAR tersebut saksi menemukan barang bukti sediaan farmasiberupa obat obatan yaitu pil Carnophen Sediaan farmasi berupa pilCarnophen yang saksi temukan sebanyak 95 (sembilan puluh lima) butir; Bahwa sediaan farmasi berupa pil Carnophen tersebut saksi temukan didalam laci lemari yang ada di ruang tengah rumah milik pelaku Sdra.
, sedangkan istri dan anak tersangka tidur didalam kamar; Hal 8 dari 19 halaman, No. 55/Pid.Sus/2018/PN MrhBahwa terdakwa ditangkap dan dilakukan pemeriksaan Oleh PetugasKepolisian saksi HENDRA WAHYUDI berada dirumah terdakwa dan baru sajamengkonsumsi Obat Carnophen yang dibeli dari terdakwa; Bahwa pada saat itu obatobatan sediaan Farmasi yang terdakwa miliki danditemukan oleh petugas Kepolisian sebanyak 95 (Sembilan puluh lima) butir PilCarnophen (Zenith); Bahwa Obatobatan sediaan Farmasi tersebut
(tigapuluh ribu rupiah), kemudian sekitar jam 23.00 Wita datang Saudara HENDRAWAHYUDI dan membeli 5 (lima) butir dengan harga Rp. 15.000, (lima belasribu rupiah);Bahwa terdakwa sebelumnya sudah pernah menjual atau mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar jenis Carnophen (Zenith) yaitu pada tahun 2017namun berhenti berjualan karena ditangkap oleh Petugas Kepolisian; Bahwa terdakwa menjual Obatobatan sediaan Farmasi tersebut baru satu kali ini Saja setelah keluar dari penjara;Bahwa keuntungan yang
sebanyak 95 (Sembilan puluh lima) butir PilCarnophen (Zenith); Bahwa Obatobatan sediaan Farmasi tersebut ditemukan oleh Petugaskepolisian didalam laci lemari yang posisinya berada diruang tengah rumahterdakwa;Bahwa Obat sediaan farmasi tanpa ijin edar berupa pil Carnophen (Zenith) tersebut terdakwa dapatkan dari seseorang Lakilaki yang tidak tersangkaketahui namanya di daerah Pasar Cempaka Banjarmasin dengan cara membelilangsung ditempat tersebut di sebuah Parkiran Sepeda Motor; Bahwa terdakwa membeli
tanpa ijin edar jenis Carnophen (Zenith) yaitu pada tahun 2017namun berhenti berjualan karena ditangkap oleh Petugas Kepolisian; Bahwa terdakwa menjual Obatobatan sediaan Farmasi tersebut baru satu kaliini Saja setelah keluar dari penjara; Bahwa keuntungan yang diperoleh dari penjualan obatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar jenis Carnophen (Zenith) tersebut sebesar Rp. 1.500, (Seribulima ratus rupiah) perbutirnya; Bahwa Terdakwa tidak ada mempunyai surat izin untuk melakukan penjualanataupun
ARGA FEBRIANTO, S.H.
Terdakwa:
MUHAMMAD ALIAS MAMAD BIN M. JAPAR
59 — 25
Japar telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dan pidana denda sejumlah Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;
- Menetapkan masa
penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- Uang sejumlah Rp1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh rupiah);
- 2 (dua) bungkus plastik bening yang berisi sediaan farmasi dalam bentuk Pil sebanyak 1.330 (seribu tiga ratus tiga puluh) butir;
- 1 (satu
, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah;Sehingga dari penjelasan dalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dapat disimpulkanbahwa setiap orang di larang mengedarkan, menyimpan, mengadakansediaan farmasi jika tidak memiliki keahlian dan kewenangan.
Kemudianberdasarkan Pasal 106 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangkesehatan yang berisi sebagai berikut:Ayat (1)Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar;Ayat (2)Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan;Ayat (3)Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkanpenarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telahmemperoleh izin edar,
adalahmembuat, mencampur, mengolah, mengubah bentuk, mengisi, membungkusdan atau memberi, penandaan sediaan farmasi untuk diedarkan sedangkanyang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi adalah setiapkegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaanfarmasi dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan, Peredaran sediaan farmasi terdiri dari penyaluran danpenyerahan;Bahwa barang bukti berupa 2 (dua) bungkus plastik sediaan farmasi yangberisi Pil yang jumlah
Sekira pukul 21.00 WIB mobil yang Terdakwanaikin bersama orang Terdakwa tidak kenal diberhentikan oleh Polisi, Laludilakukan penggeledahan terhadap Terdakwa, dari hasil penggeledahanditemukan sediaan farmasi dalam bentuk Pil sebanyak 1.330 (seribu tigaratus tiga puluh) dalam tas hitam Terdakwa yang diletakkan di kursi tempatduduk belakang mobil tersebut;Bahwa sediaan farmasi dalam bentuk Pil tersebut dibungkus dalam plastikbening sebanyak 2 (dua) bungkus;Bahwa Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi
Andi (DPO) untuk mengantarkansediaan farmasi dalam bentuk Pil tersebut; Bahwa sebelumnya Terdakwa sudah pernah disuruh sdr.
Dirampas untuk negara;
37 — 6
Menyatakan terdakwa BUDI SURATMIN bin MARTO SURIP telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR
dalam sediaan farmasi ; Kaplet warna orange dengan logo AFT mengandung bahan aktif deksametason termasukdalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna orange dengan logo E/DBTZ mengandung bahan aktif fenil butazontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; 15Kaplet warna putih dengan logo AFI mengandung bahan aktif fenil butazon termasukdalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna merah muda dengan logo ERPHA mengandung bahan aktif deksametasontermasuk dalam sediaan
farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna kuning/biru dengan logo AFI mengandung bahan aktif fenil butazontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna hijau dengan logo *RAMA mengandung bahan aktif fenil butazontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna hijau dengan logo >HAPSEN mengandung bahan aktif fenil butazontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna hijau dengan logo *ZENITH mengandung bahan aktif prednison termasukdalam
sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna putih dengan logo LS mengandung bahan aktif kalsium laktat termasukdalam sediaan farmasi ; Kaplet warna hijau dengan logo *BTF mengandung bahan aktif prednison termasukdalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna kuning dengan logo *DEF mengandung bahan aktif Vitamin B/1 termasukdalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Atas keterangan saksi, terdakwa menerangkan tidak tahu ; 1Menimbang, bahwa di muka persidangan telah pula diajukan
DBTZ mengandung bahan aktif fenil butazontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna putih dengan logo AFI mengandung bahan aktif fenil butazon termasukdalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna merah muda dengan logo ERPHA mengandung bahan aktif deksametasontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna kuning/biru dengan logo AFT mengandung bahan aktif fenil butazontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna hijau dengan
E/DBTZ mengandung bahan aktif fenil butazontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna putih dengan logo AFI mengandung bahan aktif fenil butazon termasukdalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna merah muda dengan logo > ERPHA mengandung bahan aktif deksametasontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna kuning/biru dengan logo AFT mengandung bahan aktif fenil butazontermasuk dalam sediaan farmasi golongan obat keras ; Kaplet warna hijau
GINANJAR NUGRAHA SH
Terdakwa:
FADMI ADAM Als. ADAM Bin Alm. FADLI
25 — 5
Fadli terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi stndar persyaratan keamanan sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Fadmi Adam als. Adam Bin Alm.
serta denda sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan, maka akan digantikan dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) Bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Memerintahkan barang bukti berupa :
- 93 (Sembilan puluh tiga) butir sediaan farmasi
jenis obat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik
- 10 (sepuluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik
- Uang tunai sebesar Rp170.000.00 (seratus tujuh puluh ribu rupiah).
Bahwa, Saksi melakukan penjualan sediaan farmasi JenisTRIHEXYPHENIDYL kepada Sdr.
FADMI ADAM Als ADAM adalah selaku pemilik modal,atau orang yang menyuruh saya untuk mencarikan / membelikansediaan Farmasi Jenis obat atau Pil untuknya kemudian olehnya dijual kepada para pembeli, dan yang menyuruh saya mengantarkansediaan farmasi jenis obat atau Pil kepada para pembeli yangmembeli sediaan farmasi jenis obat atau Pil kepadanya. Sdr. FADMIADAM Als ADAM juga adalah orang yang menyuruh saya untukmengantarkan sediaan Farmasi jenis obat atau pil kepada Sdr.
Bahwa Terdakwa menerangkan bahwa Pada saat Terdakwadiamanankan oleh pihak Kepolisian barang berupa sediaan farmasi jenisobat atau pil yang diamankan pada saat itu yaitu: 93 (Sembilan puluh tiga)butir sediaan farmasi jenis obat atau Pil TRAMADOL yang masih dalamkemasan pabrik., 10 (Sepuluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau PilTRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik.
Pelaku mengetahui yang diproduksi atau diedarkanialah sediaan farmasi berupa sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan;3. pelaku mengetahui bahwa sediaan farmasi dan/ataualat Kesehatan tersebut tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana 80 dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)syarat farmakope Indonesia dan atau buku standar lainnya.b.
73 — 6
Kediri saksi Andik Susilo dan saksi Nurhadimelakukan penangkapan terhadap terdakwa dan pada saat dilakukanpenggeledahan terhadap terdakwa berhasil diamankan barang bukti berupasedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543(lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya yang disembunyikan oleh terdakwadibawah kasur tempat tidurnya dan mengakui bahwa sedian farmasi berupaobat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543
paut dengan pekerjaan kefarmasian dan juga bukan tenagakefarmasian sesuai dengan keahlian dan kewenangannya dalam menyimpansedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543(lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya dari saudara Diki (dpo);Bahwa sedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL543 (lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya
yang disimpan terdakwa adalah sediaanfarmasi yang berupa obat tanpa identitas/abel yang melekat yakni : namaproduk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama danalamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa sertamendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki izinindustri farmasi;Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putihdengan logo LL 543 (lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan didalam kaleng
KENDAR SUDARYANA,.SH
Terdakwa:
IFAN SUKANDI Bin ASEP KUSMANA
25 — 0
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa IFAN SUKANDI Bin ASEP SUKMANA tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasiat/kemanfaatan sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa IFAN SUKANDI Bin ASEP SUKMANA oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp30.000.000,00 (tigapuluh juta rupiah) dengan
ketentuan apabila denda tidak dibayar maka digantikan pidana kurungan 1 (satu) Bulan ;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) bungkus klip kecil transparan yang berisi 17 (tujuh belas) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 5 (lima) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan
masing masing 26 (dua puluh enam) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan 25 (dua ppuluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan 27 (dua puluh tujuh) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) klip bening yang berisikan 18 (delapan belas) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer yang di masukan ke dalam bungkus bekas rokok merk LOIS
BOLD;
- 1 (satu) plastik klip bening yang berisikan di dalamnya sediaan farmasi jenis obat Hexymer sebanyak 409 (empat ratus sembilan) butir;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan sediaan farmasi jenis obat Hexymer sebanyak 182 (seratus delapan puluh dua) butir;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan sediaan farmasi sebanyak 205 (dua ratus lima) butir;
- 14 (empat belas) lembar dengan total 140 (seratus empat puluh) butir sediaan
farmasi jenis obat Trihexyphenidyl;
- 11 (sebelas) butir sediaan farmasi jenis obat Tramadol;
- 2 (dua) lembar dengan total 20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis obat Grantusif 15 Mg;
- 1 (satu) buah tas selendang berwarna hitam merk ARTCH;
- 1 (satu) unit handphone merk OPPO Model CPH2127 berwarna hitam beserta sim card;
- 34 (tiga puluh empat) plastik klip berukuran Kecil;
- 41 (empat puluh satu) plastik klip berukuran sedang.
JAMANURI. SH
Terdakwa:
ASEP ALS CEPOT BIN MAHALI
32 — 5
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa ASEP als CEPOT bin MAHALI, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR DAN ATAU PERSYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAATAN DAN MUTU sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 8 (delapan) bulan dan Denda Rp5.000.000,00
Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- Uang tunai sebesar Rp390.000,00 (tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah);
- 1 (satu) unit Hp merk SAMSUNG warna silver beserta simcardnya;
- 286 (dua ratus delapan puluh enam) Butir sediaan farmasi
jenis obat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik;
- 90 (Sembilan puluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENDYL yang masih dalam kemasaan pabrik;
- 1 (satu) unit tas gendong warna hitam;
Dirampas untuk Negara;
Dirampas untuk dimusnahkan;
6.
KotaCirebon sebanyak 3 (tiga) box atau 30 lempeng sediaan farmasi berupa pilTramadol seharga Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) dan 1 (Satu) box atau10 lempeng sediaan farmasi berupa pil Trihexyphenidyl seharga Rp170.000,00(seratus tujuh puluh ribu rupiah) dengan tujuan untuk terdakwa jual kembaili.Setelah terdakwa memiliki sediaan farmasi tersebut, terdakwa menjual kembalisediaan farmasi tersebut dengan harga Rp40.000,00 (empat puluh ribu rupiah)perlempeng untuk sediaan farmasi Tramadol dan Trihexyphenidyl
Terdakwamenjual sediaan farmasi tersebut kepada siapa saja yang datang ke rumahterdakwa atau menelpon terdakwa terlebih dahulu, antara lain Maulana als Lanabin M.
Lepet termasuk Desa Cikeduk Kecamatan DepokKabupaten Cirebon, karena telah menjual obatobatan sediaan farmasi tanpaiin edar obat jenis Trinexyphenidyl dan Tramadol; Bahwa setelah Terdakwa ditangkap dilakukan penggeledahan danditemukan barang bukti berupa 286 (dua ratus delapan puluh enam) butirHalaman 8 dari 19 Putusan Nomor 27/Pid.Sus/2021/PN Sbrsediaan farmasi jenis obat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik,90 (Sembilan puluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENDYLyang
Unsur memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan;4.
Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa sediaan farmasi berupa obat jenis Trinexyphenidyldan Tramadol yang diedarkan oleh terdakwa tersebut termasuk dalam golonganobat keras lingkaran merah (K) yang mana untuk peredarannya haruslahdisertai dengan resep dokter, namun demikian terdakwa mengedarkannyadengan bebas dan tidak memiliki
81 — 11
Menyatakan terdakwa AGISA ELLIF PRATAMA Bin IMAM TAMAMI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA MEMILIKI IJIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 7 (tujuh) bulan ;3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;5.
Menyatakan terdakwa AGISA ELLIF PRATAMA BIN IMAM TAMAMI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanatanopa hak mengedarkan sediaan farmasi melanggar pasal 197 UURINO.36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan pada surat dakwaan pertama.2.
yaitu bahwa obatharus disimpan dalam kemasan asli, terlindung dari sinar matahari langsung,suhu ruangan penyimpanan disesuaikan dengan sifat kimia dan fisika darisediaan farmasi dan Tata cara penyimpanan dan peredaran tergantung darigolongan sediaan farmasi tersebut.Menurut Ahli jika obat dibungkus dalam plastik adalah tidak lazim, disampingitu standar khasiat, keamanan, serta kemanfaatan dan mutu tidak dapatdipertanggungjawabkan.Sepengetahuan Ahli yang dimaksud memiliki keahlian dan kewenangandalam
praktik kefarmasian disini adalah tenaga kefarmasian yang meliputiApoteker, Analis Farmasi dan Asisten Apoteker, dimana tenaga kefarmasian16tersebut wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakandengan ijazah darie Lembaga Pendidikan.
yang bersangkutan bekerja di suatu apotik atau suatuperusahaan farmasi maupun institusi Pemerintah.e Ahli menerangkan berdasarkan data yang ada di Kantor Dinas KesehatanKab.
Unsur Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak MemilikiIjin Edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan satu persatu unsurunsur dari dakwaan tersebut diatas sebagai berikut:Ad .1. Unsur Barang Siapa22Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Barang Siapa dalam HukumPidana merujuk pada subyek hukum sebagai pelaku daripada suatu delik, yaituBarang Siapa yang dipandang mampu untuk mempertanggungjawabkanperbuatannya menurut hukum.