Ditemukan 61414 data
MUMUH MADYA, SH
Terdakwa:
ARMAN SYAH Bin ZULFIKLI
39 — 15
M E N G A D I L I
- Menyatakan Terdakwa ARMAN SYAH Bin ZULFIKLI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan denda sebesar
persyaratan keamanan, khasiat atau manfaatdan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) setiap orang yangtidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiatobatdanayat (3) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah,perbuatan tersebut dilakukan oleh
farmasi danalat kesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan.e zin edar menurut pasal 13 adalah bentuk persetujuan pendaftaran yangdiberikan oleh Menteri Kesehatan untuk sediaan farmasi yang telah lulusdalam penilaian dan pengujian yang telah diajukan permohonanpendaftarannya ke Menteri Kesehatan untuk dapat diedarkan di pasaran.
obat dan/atau bahan obat hanya dapat dilakukan olehIndustri Farmasi dan yang dimaksud industri farmasi adalah badan usahayang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatanpembuatan obat atau bahan obat.
Sehingga obat atau bahanobat tidak memiliki izin edar dilarang untuk diedarkan.Bahwa sediaan farmasi yang diproduksi dan atau diedarkan harus terdaftaratau mendapat izin edar karena sebelum sediaan farmasi diproduksi dan ataudiedarkan dilakukan evaluasi melalui pendaftaran dan penilaian.
Hal tersebutbertujuan melindungi masyarakat dari peredaran sediaan farmasi yang tidakmemenuhi persyaratan mutu, khasiat dan keamanan apabila setelah dilakukanpenilaian ternyata sediaan farmasi dinyatakan tidak memenuhi persyaratankeamanan, mutu dan kemanfaatan yang dapat merugikan masyarakat, makapermohonan atas pendaftaran sediaan farmasi dapat ditolak sehingga obattersebut tidak dapat diproduksi atau diedarkan.Bahwa Ciri obat yang telah mendapatkan izin edar adalah adanya nomor izinedar pada kemasan
28 — 22
Menyatakan Terdakwa SATRIO FAUZAN Als SATRIO Als MUHAMMAD ALFIAN Bin SARKAWI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi khasiat atau kemanfaatan;2.
Bahwa Terdakwa menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi ataumenjual obat tersebut tidak memenuhi standar / persyaratan keamanan danmutu pelayanan farmasi serta Terdakwa tidak memiliki keahlian dankewenangan yaitu Terdakwa hanya berlatar pendidikan terakhir SekolahMenengah Atas (SMA) dan tidak mempunyai latar belakang pendidikankefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker dan tidakmempunyai sertifikasi uji konpetensi sebagai tenaga farmasi dan Terdakwatelah mengedarkan sediaan farmasi
;Bahwa saksi mengetahui Terdakwa bukan orang yang mempunyai jjinuntuk mengedarkan sediaan farmasi;Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diajukan didepanpersidangan.Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya dan tidakkeberatan;.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan produksi adalah kegiatanatau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengemas dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan, sedangkandimaksud peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalamrangka perdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan;Menimbang
, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alatkesehatan, dimana yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat tradisional dan kosmetika sedangkan yang dimaksud dengan alatkesehatan adalah bahan, instrument, apparatus, mesin, implant yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa,menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit sertamemulinkan kesehatan pada manusia dan/ atau membentuk
HERDIAN RAHADI, SH.
Terdakwa:
MUHAMMAD ALFIAN BAYU TAMAMI bin SAIFUL
22 — 5
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa Muhammad Alfian Bayu Tamami Bin Saiful telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi ;
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Muhammad Alfian Bayu Tamami Bin Saifil oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan 15 (lima belas) hari dan pidana denda sebesar Rp. 200.000,- ( dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti dengan
Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi; Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Halaman 12 dari 17 Putusan Nomor 249/Pid.Sus/2019/PN JmrMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanalat kesehatan adalah instrumen
WIDJAJANINGSIH, Aptmenyebutkan pekerjaan kefarmasian adalah kegiatan memproduksi, meracik,menyimpan, mendistribusikan, mengedarkan, dan menyerahkan obat kepadayang berhak dan pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yangmemiliki keahlian di bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki ataubekerja di apotek.
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD ALFIAN BAYU TAMAMI BinSAIFUL telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalan melakukantindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi;2.
ADRIAN DWI SAPUTRA, SH
Terdakwa:
MOH. NASIR Alias NASIR Bin JAMALUDDIN
41 — 39
Nasir Alias Nasir Bin Jamaluddin, dengan identitas tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), sebagaimana dakwaan tunggal.
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Moh.
Bahwa berdasarkan pasal 1 angka 4 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional,dan kosmetika.
Kemudianpada pasal 6 disebutkan bahwa Peredaran sediaan farmasi dan alatkesehatan terdiri dari penyaluran dan penyerahan.
Bahwa Badan usaha yang telah memiliki ijin sebagai penyalur darimenteri yang dimaksud adalah PBF atau Pedagang Besar Farmasi untukmelakukan penyaluran sediaan farmasi berupa obat.
Penyerahan sediaan farmasi adalah rangkaian dari peredaransediaan farmasi untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan kepadapasien atau masyarakat. Berdasarkan pasal 16 ayat (2) PP No. 72 tahun1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi menyebutkan bahwaPenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk digunakan dalampelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan : a). resep dokter; dan b.tanpa resep dokter.
Bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 106 (1) UU No. 36 tahun2006 tentang Kesehatan menyebutkan Sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, demikianpula dimuat dalam pasal 9 (1) PP No. 72 tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan menyebutkan bahwaSediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmemperolah izin edar dari Menteri.
73 — 6
Kediri saksi Andik Susilo dan saksi Nurhadimelakukan penangkapan terhadap terdakwa dan pada saat dilakukanpenggeledahan terhadap terdakwa berhasil diamankan barang bukti berupasedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543(lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya yang disembunyikan oleh terdakwadibawah kasur tempat tidurnya dan mengakui bahwa sedian farmasi berupaobat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543
paut dengan pekerjaan kefarmasian dan juga bukan tenagakefarmasian sesuai dengan keahlian dan kewenangannya dalam menyimpansedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543(lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya dari saudara Diki (dpo);Bahwa sedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL543 (lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya
yang disimpan terdakwa adalah sediaanfarmasi yang berupa obat tanpa identitas/abel yang melekat yakni : namaproduk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama danalamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa sertamendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki izinindustri farmasi;Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putihdengan logo LL 543 (lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan didalam kaleng
1.FENY ALVIONITA, S.H.
2.EDWIN B. TUMUNDO, S.H., M.H.
Terdakwa:
ABDI Z
27 — 10
- Menyatakan terdakwa ABDI Z terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan denda sebesar Rp. 50.0000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka
;Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki ijin edar khususnya obat keras Trihexyphenidyl sebagaimana diaturdalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 Tahun2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, danPerkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi;Bahwa sediaan farmasi yaitu diantaranya obat yang mengandungbahan aktif Trinexyphenidyl/ pil Hexymer (obat keras
) tidak dapat diperjualbelikan atau diedarkan secara bebas dan penggunaannya harus disertai denganresep dokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian;Bahwa Terdakwa dalam
bebas dan penggunaannya harus disertai dengan resepdokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian.Bahwa Terdakwa dalam mengedarkan berupa obat Trihexyphenidyl tidakmemiliki
Setiap orang;2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;1.
Bahwa dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian Dalam PengadaanSediaan Farmasi sesuai dengan ketentuan Pasal 6 PP RI NO. 51 Tahun2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan dalam ayat (1)Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitasdistribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi.
28 — 5
Menyatakan terdakwa SUCI ROMADONI ALIAS DONI telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaMengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin* sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam pasal 196 UU No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan sebagaimana dalam dakwaan Kedua.2.
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
KENDAR SUDARYANA,.SH
Terdakwa:
IFAN SUKANDI Bin ASEP KUSMANA
25 — 0
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa IFAN SUKANDI Bin ASEP SUKMANA tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasiat/kemanfaatan sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa IFAN SUKANDI Bin ASEP SUKMANA oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp30.000.000,00 (tigapuluh juta rupiah) dengan
ketentuan apabila denda tidak dibayar maka digantikan pidana kurungan 1 (satu) Bulan ;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) bungkus klip kecil transparan yang berisi 17 (tujuh belas) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 5 (lima) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan
masing masing 26 (dua puluh enam) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan 25 (dua ppuluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan 27 (dua puluh tujuh) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer;
- 1 (satu) klip bening yang berisikan 18 (delapan belas) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer yang di masukan ke dalam bungkus bekas rokok merk LOIS
BOLD;
- 1 (satu) plastik klip bening yang berisikan di dalamnya sediaan farmasi jenis obat Hexymer sebanyak 409 (empat ratus sembilan) butir;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan sediaan farmasi jenis obat Hexymer sebanyak 182 (seratus delapan puluh dua) butir;
- 1 (satu) plastik klip bening yang di dalamnya berisikan sediaan farmasi sebanyak 205 (dua ratus lima) butir;
- 14 (empat belas) lembar dengan total 140 (seratus empat puluh) butir sediaan
farmasi jenis obat Trihexyphenidyl;
- 11 (sebelas) butir sediaan farmasi jenis obat Tramadol;
- 2 (dua) lembar dengan total 20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis obat Grantusif 15 Mg;
- 1 (satu) buah tas selendang berwarna hitam merk ARTCH;
- 1 (satu) unit handphone merk OPPO Model CPH2127 berwarna hitam beserta sim card;
- 34 (tiga puluh empat) plastik klip berukuran Kecil;
- 41 (empat puluh satu) plastik klip berukuran sedang.
KRISNA DEWITA, SH
Terdakwa:
YANED SAPUTRI ADHA
111 — 20
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap diri Terdakwa tersebut di atas dengan
Menyatakan terdakwa YANED SAPUTRI ADHA bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilkiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo. Pasal 106 ayat (1) UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.2.
dan ikut menyaksikan pemeriksaandan penyitaan yang dilakukan petugas Balai Besar POM di Pontianak.Bahwa Petugas Balai Besar POM di Pontianak menyita barang buktisediaan farmasi sebanyak 53 (lima puluh tiga) jenis dari Yaned SaputriAdha.Bahwa pada saat pemeriksaan saudara Yaned Saputri Adha menyatakanbahwa dirinya sebagai pemilik 53 (lima puluh tiga) jenis sediaan farmasitanpa ijin edar.Bahwa Sediaan farmasi tanpa jjin edar yang disita dari terdakwa YANEDSAPUTRI ADHA Adapun 55 (lima puluh lima) dan
Ijin edar;Bahwa Setelah diamati secara seksama satu persatu barang buktisebanyak 55 (lima puluh lima) dan 23 (dua puluh tiga) item tersebutmaka seluruh sediaan farmasi berupa kosmetik tersebut tidakmemiliki izin edar atau tanpa izin edar;Bahwa Sediaan farmasi berupa kosmetika seperti pada Barang Buktitersebut dilarang untuk diperjualbelikan, karena belum memperoleh izinedar / belum terdaftar di Badan POM RI;Bahwa dalam rangka melindungi masyarakat dari kosmetika yang dapatmerugikan kesehatan, maka
tersebut, sehinggaapabila suatu sediaan farmasi berupa Kosmetika sudah diberikanpersetujuan pendaftaran, maka pemerintah telah menjamin mutu sediaanfarmasi tersebut dan mempunyai manfaat bagi kesehatan orang yangmenggunakannya.
Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
BAYU ALDI Als BAYU Bin KUSWANDI
32 — 4
M E N G A D I L I
- Menyatakan Terdakwa BAYU ALDI Als BAYU Bin KUSWANDI tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dakwaan Alternatif Kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa BAYU ALDI Als BAYU Bin KUSWANDI oleh
dengan pidana penjara selama : 1 (satu) tahun, dan pidana denda sebesar Rp.2.000.000,-(dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, akan diganti dengan pidana kurungan selama : 1 (satu) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Menetapkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ;
- Menetapkan, barang bukti berupa :
- 55 butir sediaan farmasi
dengan keuntungan' per satulempeng atau per 10 butir sebesar Rp. 27.000; bahwa terdakwa sudahmenjual sediaan farmasi selama tahun 2017, dan sediaan farmasi jenisobat atau pil Trihex terebut terdakwa membeli kepada Sdr MohPrayoga(dalam berkas dan penuntutan terpisah ) pada hari sabtu tanggal28 Juni 2019 terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Trihnex sebanyak 3bok atau 30 lempeng pil trihex seharga Rp. 690.000, kemudian anggotakepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa di rumah terdakwadan
kepada Sdr sujud, tersangkamenjual sediaan farmasi tersebut selain kepada Sdr Sujud terdakwamenjual kepada orang lain dengan keuntungan per satu lempeng atau per10 butir sebesar Rp. 27.000; bahwa terdakwa sudah menjual sediaanfarmasi selama tahun 2017, dan sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihexterebut terdakwa membeli kepada Sdr Moh Prayoga(dalam berkas danpenuntutan terpisah ) pada hari sabtu tanggal 28 Juni 2019 terdakwamembeli sediaan farmasi jenis Trihex sebanyak 3 bok atau 30 lempeng piltrinex
03 juli 2019 sekitar pukl 13.30 Sdr Sujuddatang kerumah terdakwa untuk membeli sediaan farmasi jenis obat ataupil Trinex sebanyak 5 butir pil trinex seharga Rp. 25.000;Bahwa kemudian terdakwa memberikan jenis obat atau pil Trihexyphenidylkepada Sdr sujud;Bahwa Terdakwa menjual juga kepada orang lain dengan keuntungan persatu lempeng atau per 10 butir sebesar Rp. 27.000;;Bahwa Terdakwa sudah menjual sediaan farmasi selama tahun 2017;Bahwa sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihex terebut terdakwa
Sdr Sujuddatang kerumah terdakwa untuk membeli sediaan farmasi jenis obat ataupil Trinex sebanyak 5 butir pil trinex seharga Rp. 25.000; Bahwa kemudian terdakwa memberikan jenis obat atau pil Trihexyphenidylkepada Sdr sujud; Bahwa Terdakwa menjual juga kepada orang lain dengan keuntungan persatu lempeng atau per 10 butir sebesar Rp. 27.000;; Bahwa Terdakwa sudah menjual sediaan farmasi selama tahun 2017; Bahwa sediaan farmasi jenis obat atau pil Trinex terebut terdakwa membelikepada Sdr Moh Prayoga
atau per 10 butir sebesar Rp. 27.000;;Bahwa Terdakwa sudah menjual sediaan farmasi selama tahun 2017;Bahwa sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihex terebut terdakwa membellikepada Sdr Moh Prayoga;Bahwa pada hari sabtu tanggal 28 Juni 2019 terdakwa membeli sediaanfarmasi jenis Trinex sebanyak 3 bok atau 30 lempeng pil trinex seharga Rp.690.000.
MULYADI, SH
Terdakwa:
HENDRA SANTOSO Als AFUNG
53 — 12
M E N G A D I L I:
- Menyatakan Terdakwa HENDRA SANTOSO ALS AFUNG terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetika yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 3
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalankan oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan terdakwa tetap dalam tahanan;
- Memerintahkan barang bukti, berupa;
- sediaan farmasi jenis Kosmetik sejumlah 107 (seratus item) produk kesehatan yang tidak ada izin edar.
Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.4. Unsur Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar.Ad. 1.
Kosmetik 107(seratus item) kosmetika/ sediaan farmasi tanpa izin edar yang tujuannya untukdijual/ dipasarkan kepada masyarakat Kota Singkawang.
Bahwa perbuatan tersebut dilakukan dengan cara memasang iklan di media social/internet terhadap sediaan farmasi jenis Kosmetik sebanyak 107 (Seratus item)kosmetika/ sediaan farmasi tanpa izin edar. Bahwa benar menurut keterangan AHLI IRMA EPRILINA,S.Farm,Apt., PNS BalaiBesar POM Pontianak, Bahwa sediaan farmasi jenis Kosmetik 107 (Seratus item)produk kesehatan yang diperlinatkan di persidangan adalah berupa kosmetik yangtidak memiliki izin edar BBPOM RI.
Bahwa benar atas dasar barang bukti berupa sediaan sediaan farmasi jenisKosmetik 107 (Seratus item) produk kesehatan yang ditemukan di Toko MeliaColection Jalan Kalimantan No. 03 Kelurahan Roban Kecamatan SingkawangTengah Kota Singkawang terbukti terdakwa HENDRA SANTOSO Als AFUNG yangusahanya bergerak di bidang pengedaran kosmetik telah melakukan tindak pidanadi KESEHATAN yaitu dengan sengaja mengedarkan sedian farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar, Sediaan farmasi dan alat
pemeriksaan olehBBPOM terhadap sediaan farmasi jenis Kosmetik sejumlan 107 (Seratus item)produk kesehatan, yang sengaja diedarkan oleh terdakwa, bahwa tujuan terdakwamengedarkan sediaan farmasi jenis Kosmetik sejumlah 107 (Seratus item) produkkesehatan untuk diedarkan karena sesuai dengan profesi terdakwa yakni berdagangKOSMETIK, berdasarkan keterangan Ahli IRMA EPRILINA,S.Farm,Apt dari BBPOMBahwa sediaan farmasi jenis Kosmetik dilarang diedarkan di wilayah RepublikIndonesia sebelum mendapatkan
KENDAR SUDARYANA,.SH
Terdakwa:
RUDI Bin SAEPULOH
39 — 15
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa RUDI Bin SAEPULOH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan serta tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi sebagaimana dakwaan Kesatu Penuntut Umum.
farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MFyang diduga jenis obat Hexymer tersebut.
; Bahwa adapun kandungan tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MFyang diduga obat jenis Hexymer tersebut yaitu Trihexyphenidyl; Bahwa untuk mendapatkan sediaan farmasi yang diduga obat jenis Hexymertersebut harus menggunakan resep dari dokter;Bahwa yang memiliki kKewenangan untuk menyimpan dan mengedarkansediaan farmasi yang diduga obat jenis Hexymer tersebut yaitu Apotek,Puskesmas dan Instalasi farmasi rumah sakit; Bahwa efek atau dampak penggunaan sediaan farmasi jenis obat Hexymertersebut
Unsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dankewenangannya serta tanopa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi.3. Unsur sebagai orang yang melakukan, turut serta melakuakn atau menyuruhlakukan.Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Als BAYU Bin EMAN yang akan mengantarkansediaan farmasi jenis obat Heximer kepada terdakwa; Bahwa sebelumnya terdakwa telah membeli sediaan farmasi jenis obatHeximer kepada saksi WAHYUDIN Als BAYU Bin EMAN; Bahwa terdakwa membeli sediaan farmasi jenis obat heximer kepada saksiWAHYUDIN Als BAYU Bin EMAN sebanyak 1.000 (Seribu) butir sehargaRp.900.000, (Sembilan ratus ribu rupiah); Bahwa terdakwa sudah menyerahkan uang sebesar Rp.900.000, (Sembilanratus ribu rupiah) untuk pembelian sediaan farmasi
Terdakwa mengedarkan sediaan farmasitersebut dengan sengaja karena terdakwa mengharapkan keuntungan.Terdakwa bukan pihak yang berhak untuk mengedarkan sediaan farmasi makaterdakwa mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan sertatanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi, dengan demikian makaunsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dankewenangan serta tanopa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi telahterpenuhi;Ad.3.
65 — 24
Menyatakan terdakwa SUPRIONO Bin SAIDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa SUPRIONO Bin SAIDI dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan pengganti pidana denda selama 2 (dua) bulan;3.
SUPRIONO Bin SAIDI besertaseluruh lampirannya;Telah mendengar keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwa;Telah melihat barang bukti yang diajukan di persidangan;Telah mendengar tuntutan pidana Penuntut Umum pada tanggal 20 Mei 2015yang pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara inimemutuskan sebagai berikut :1 Menyatakan terdakwa SUPRIONO Bin SAIDI terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi
SRIATIN, Apt di persidangan, yang telah disumpahmenurut agamanya yang menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :e Bahwa jabatan ahli adalah Kepala Gudang Farmasi Dinkes Kabupaten Madiunserta spesifikasi ahli adalah tentang tentang pengadaan, produksi, distribusi danpelayanan sediaan farmasi pada masyarakat;e Bahwa tugas pokok ahli adalah pengawasan dan pembinaan tentang pengadaanproduksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi pada masyarakat baik padapemerintah dan swasta ; Bahwa yang dimaksud
Mencantumkan BATCH number/MFG (tanggal pembuatan);e Bahwa mekanismen peredaran obat atau sediaan farmasi adalah dari perusahaanobat atau alat kesehatan ke Pedagang besar farmasi (PBF), Gudang FarmasiDinas Kesehatan melalui tender, Apotik, Toko obat berijin dan sarana pelayanankesehatan misalnya Rumah sakit, Balai pengobatan;e Bahwa dampak secara umum bagi konsumen obatobatan yang tidak memenuhistandar, mutu dan manfaat dapat berakibat sangat membahayakan dan bisaberakibat fatal bagi konsumen;Menimbang
dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, yaitu apakahmemproduksi atau mengedarkan yang terbukti dan apakah sediaan farmasi ataualat kesehatan yang terbuktii;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 ayat 4 UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa sedangkan yang dimaksud dengan alat kesehatanmenurut Pasal 1 ayat 5 UU RI Nomor 36 tahun 2009
diatas dapat digolongkan sebagai sediaanfarmasi berupa obat yang tidak memiliki izin edar ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan diatas,maka terbukti bahwa barangbarang bukti yang diperlihatkan dipersidangantersebut diatas merupakan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dibuktikan apakah terdakwa adamelakukan perbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar tersebut?
AJI IBNU RUSYD, SH
Terdakwa:
WANTO ALIAS BUJAL BIN SADIYAH
22 — 2
- Menyatakan Terdakwa Wanto alias Bujal bin Sadiyah telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana Dakwaan Alternatif Pertama Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun<
Jaenudin;0Bahwa saksi mendapat Informasi dari masyarakat bahwa ada orangyang sering mengedarkan obatobatan farmasi tanpa ada ijin dari yangberwenang, dan selanjutnya saksi bersama Sdr.
Jaenudin mendapat obat sediaan farmasi tersebut dari Sdr.Bos;0Bahwa Sdr. Jaenudin membayar harga obat kepada Sdr. Bos secaralangsung;0Bahwa Sdr. Jaenudin membeli obat sediaan farmasi kepada Sdr. Bostidak memakai resep dokter;0Bahwa Sdr. Jaenudin memesan obat sediaan farmasi tersebut dengancara mengubungi Sdr.
Bos melalui handphone;0Bahwa dari penjualan obat sediaan farmasi, Terdakwa mendapatkeuntungan setiap harinya sekitar sebesar Rp50.000,00 (lima puluh riburupiah);0 Bahwa Terdakwa membayar seluruh obat kepada Sdr.
Sukandarsebanyak 1 paket berisi 10 tablet seharga Rp10.000,00 (Ssepuluh riburupiah);0 Bahwa Terdakwa tidak ada jjin dari yang berwenang dalam menjual danmembeli obat sediaan farmasi tersebut;0 Bahwa Terdakwa bukan sebagai apoteker;0 Bahwa obat sediaan farmasi yang di jual Terdakwa adalah berupa obatjenis pil Hexymer, doubel L dan Dextromethorphan;UBahwa Terdakwa mendapat obat sediaan farmasi tersebut darisaksi pada hari Minggu tanggal 9 Desember 2018 sekira pukul19.00 WIB;0 Bahwa yang ditangkap terlebih
Tasadi baru 1 kali membeli obat farmasi tersebut dariTerdakwa;0 Bahwa Terdakwa tidak ada ijin dari yang berwenang untuk menjual obatsediaan farmasi tersebut;Halaman 14 dari 25 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Idm0 Bahwa Sadr. Tasadi dan Sdr. Sukandar tidak ada resep dokter dalammembeli obat sediaan farmasi tersebut dari Terdakwa;0 Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Jaenudin sudah lama karena satudesa;0 Bahwa Terdakwa mendapatkan obat tersebut dari Sdr.
96 — 36
Menyatakan terdakwa HERRY IRAWAN Als HERRY Als TADUNG BinFAUJIANSYAH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar,sebagaimana diatur dalam pasal 197 jo pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan Penuntut Umum;2.
Unsur Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi.Bahwa yang di maksud sediaan farmasi dalam UndangUndang ini diatur dalam pasal1 ayat (4) yaitu, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.Dalam fakta di persidangan terungkap bahwa terdakwa dengan sengaja mengedarkan sediaanfarmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar yakni jenis dextromethorphandan carnopen (zenith), untuk dextro dijual Rp.1000, dan zenith Rp.4000dan terdakwa telah11menjual obat tersebut
Unsur tidak memiliki ijin edar.Bahwa setiap sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar (pasal 106 UU 36 Tahun 2009).
Bahwa dari fakta di persidangan terdakwatidak memiliki keahlian dan tidak mempunyai kewenangan dalam menjual dan ataumenyerahkan / mengedarkan obat keras sesuai pasal 98 ayat 2 UU NO.36 Tahun 2009, jugasediakan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar darimenteri kesehatan sebagaimana pasal 106 ayat 1 UU NO.36 Tahun 2009Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan terdakwadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang
Menyatakan terdakwa HERRY IRAWAN Als HERRY Als TADUNG BinFAUJIANSYAHtelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak13pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo pasal 106 ayat (1)undangundang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan ;2.
58 — 22
Saksi memiliki latar belakang pendidikan di bidang farmasi;Halaman 6 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN JmrBahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat keras sehinggatidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trinexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Halaman 10 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN JmrMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut Pasal1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurut Pasal 1angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaHalaman 11 dari 14 Putusan Nomor 760/Pid.Sus/2017/PN Jmrobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Bahwa selain itu ahli Dra.WIDJAJANINGSIH, Apt menyebutkan pekerjaan kefarmasian adalah kegiatanmemproduksi, meracik, menyimpan, mendistriobusikan, mengedarkan, danmenyerahkan obat kepada yang berhak dan pekerjaan kefarmasian harusdilakukan oleh tenaga yang memiliki keahlian di bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki atau bekerjadi apotek.
ROMI PRASETYA NITI SASMITO, S.H.
Terdakwa:
M. REZA HARIS FIQIH bin HARIS
65 — 7
REZA HARIS FIQIH bin HARIS tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak, dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan sebagaimana dakwaan alternatif kedua Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa M.
Tamansari, Kabupaten Bondowoso, atau setidaktidaknyapada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bondowoso,Halaman 3 dari 16 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2021/PN Bdwdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dimaksud dalampasal 106 (1) UU No 36 tahun 2009 (Sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar), yang dilakukan olehTerdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa, berawal
Dan obat/ pilwarnaputih logo Y yangdiedarkanadalah merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi berupaobat Trihexhipenidylyang dikelompokan dalam kategori Obat bebasterbatas namun peredarannya dalam sediaan tunggal sudah tidakdiijinkan oleh BPOM dikarenakan banyak disalahgunakan.. Bahwa barang bukti Obat pil putin logo Y (Trihexhipenidyl)yangtelahdiamankandari M.
Bahwa untuk peredarannya kepada masyarakat harus dilakukan olehorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan mengedarkannyadan Terdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu kepada masyarakat; Bahwa Terdakwa M.
oleh orang yang mempunyai keahlian dankewenangan mengedarkannya dan Terdakwa telah mengedarkansediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standardan/ atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutukepada masyarakat, sedangkan Terdakwa M.
Puskesmas,Balai Pengoibatan karena termasuk sediaan farmasi, Sesuai hasilpemeriksaan Labform Surabaya obat tersebut jenis obat keras daftarG dan sediaan farmasi penggunaannya hasrus dengan resep dokterMenimbang bahwa berdasarkan Berita Acara PemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.
AHMAD YUSAK SUYUDI , SH.
Terdakwa:
BASKORO MUHRIS
24 — 4
Bahwa dalam mengedarkan obatobatan tersebut diatas terdakwa tidakmemiliki ijin edar dan terdakwa adalah bukan seorang apoteker ataupedagang besar farmasi, atau seorang ahli atau tenaga kesehatan yangdiberi wewenang oleh Undangundang untuk memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi obat obatan tersebut hanya bertujuanuntuk memperoleh keuntungan belakaHalaman 3 dari 15 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Jmr Bahwa berdasarkan Berita Acara Keterangan Pemeriksaan Ahli Nomor :440/94689/311/2018 tanggal
Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi;Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Jmr Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
LENI HERLINA, S.H., M.H.
Terdakwa:
MUHAMAD FIRMAN Bin MUHADI
64 — 8
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Muhamad Firman Bin Muhadi tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, kasiat dan mutu sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda
Trinexyphenidyl sebagai anti Parkinson / anti cholinergic,termasuk kedalam Golongan Obat Keras, tidak termasuk Narkotika danPsikotropika.Obat Keras hanya boleh disimpan dan disalurkan kepada pasienberdasarkan resep Dokter di sarana pelayanan Kefarmasian seperti,Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, olehTenaga Farmasi sesuai dengan PP No 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian dan UU RI No. 36 Tahun 2009 TetangKesehatan.Bahwa terdakwa tidak memiliki kewenangan untuk mengadakan
Obat yang bertuliskan Tramadol HCl Tablet 2 mg merupakansediaan farmasi obat jenis Tramadol ;2. Obat yang bertuliskan Trihexyphenidyl tablet 2 mg merupakansediaan farmasi obat jenis Trinexyphenidyl.Keterangan :a. Tramadol sebagai analgenik, termasuk kedalam Golongan ObatKeras, tidak termasuk Narkotika dan Psikotropika ;b.
Trihexyphenidyl sebagai anti Parkinson / anti cholinergic,termasuk kedalam Golongan Obat Keras, tidak termasuk Narkotikadan Psikotropika.Obat Keras hanya boleh disimpan dan disalurkan kepada pasienberdasarkan resep Dokter di sarana pelayanan Kefarmasian seperti,Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, olehTenaga Farmasi sesuai dengan PP No 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian dan UU RI No. 36 Tahun 2009 TetangKesehatan.Bahwa terdakwa tidak memiliki kewenangan untuk mengadakan
Farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti di perolehfakta berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Sampel Obat Nomor440/2504/BAP/IV/Dinkes/2021 tanggal 14 April 2021 menyatakan Obat yangbertuliskan Tramadol HCl Tablet 2 mg dan Obat yang bertuliskanTrihnexyphenidyl tablet 2 mg adalah merupakan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa uraian pertimbangan tersebut maka sub unsur yangtepat adalah sebagai persedian farmasi dengan demikian
cukup untukmenyatakan sub unsur persedian farmasi atau alat kesehatan ini telah terbukti;Menimbang, bahwa dengan terbuktinya sub unsur memproduksi ataumengedarkan dan sub unsur persedian farmasi atau alat kesehatan maka unsurmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat Kesehatan telahterpenuhi;4.
17 — 1
KOWOK bin BIBIT HARIYONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar dan tanpa hak memiliki Psikotropika golongan IV ; 2.
Menetapkan agar barang bukti berupa :- Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribu sembilan ratus sembilan puluh ) butir dalam 94 (sembilan puluh empat empat) plastik warna putih, Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuh ratus tiga puluh) butir dalam 73 (tujuh puluh tiga) emplek, dirampas untuk dimusnahkan ;6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Menetapkan barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribusembilan ratus sembilan puluh) butir dalam 94 (sembilan puluh empat)plastik warna putih ; Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuh ratus tiga puluh) butir dalam 73(tujuh puluh tiga) emplek dirampas untuk dimusnahkan ;4.
KOWOK bin BIBITHARIYONO mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 99.000(sembilan puluh sembilan ribu) butir dan 740 (tujuh ratus empat puluh) butirpil XANAX kepada Tejo (DPO) seharga Rp.14.276.000, ( empat belas jutadua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah), selanjutnya pada waktu dan tempatseperti tersebut diatas, terdakwa menjual sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 5000 (lima ribu) butir kepada saksi NUR GIANTO als.
KOWOK bin BIBITHARIYONO mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 99.000(sembilan puluh sembilan ribu) butir dan 740 (tujuh ratus empat puluh)butirpil XANAX kepada Tejo (DPO) seharga Rp.14.276.000, (empat belasjuta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) Selanjutnya pada waktu dan tepatseperti tersebut diatas, terdakwa menjual sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 5000 (lima ribu) butir kepada sakst NURGIANTO als.
KOWOK bin BIBIT HARIYONOdalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil LL tanpa kewenangan dantidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang ;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal196 UndangUndang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;DanKetigaBahwa terdakwa SLAMET RIYADI als.
Menetapkan agar barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribusembilan ratus sembilan puluh ) butir dalam 94 (sembilan puluh10empat) plastik warna putih, Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuhratus tiga puluh) butir dalam 73 (tujuh puluh tiga) emplek, dirampasuntuk dimusnahkan ;6.