Ditemukan 61419 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 18-05-2018 — Putus : 09-08-2018 — Upload : 14-08-2018
Putusan PN SITUBONDO Nomor 109/Pid.Sus/2018/PN Sit
Tanggal 9 Agustus 2018 — Penuntut Umum:
Sofi Yuliana, S.H.
Terdakwa:
Firmany Ugis R Alias Yugis Bin Adi Mulyono
3311
    1. Menyatakan terdakwa Firmany Ugis R Alias Yugis Bin Adi Mulyono tersebut diatas, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu" sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
    2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan
    , promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.(4) Pemerintah berkewajiban membina, mengatur, mengendalikan, danmengawasi pengadaan, penyimpanan, promosi, dan pengedaran sebagaimanadimaksud pada ayat (3);Menimbang, bahwa setelah memperhatikan kedua pasal tersebut diatas, ternyata tidak hanya dalam ketentuan pidananya (pasal 196) yangmencantumkan rumusan delik, namun juga dalam pasal yang ditujuk oleh
    Karena dalam ketentuan umum yakni pasal 1Halaman 10 dari 16 Putusan Nomor 109/Pid.Sus/2018/PN Sitangka 4 Undangundang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yangdimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional,dan kosmetika.Menimbang, bahwa selanjutnya pasal 196 juga menunjuk kepada pasal98 ayat (3) yang isinya menyebutkan bahwa ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan
    Dengan sengaja, memproduksi, mengolah, menyimpan,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi;3.
    Maka dengan demikian, unsur setiap orangtelah terpenuhi;Ad.2 Unsur, dengan sengaja, memproduksi, mengolah, menyimpan,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum sebagaimana telahdiuraikan di atas, Terdakwa yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dibidang kefarmasian, menjual obat berupa pil yang di dalamnya terkandungsediaan farmasi Triheksifenidil kepada informan Polisi sebanyak 30 (tiga puluh)butir seharga Rp60.000,00 (enam puluh ribu rupiah)
    Terdakwajuga tidak memiliki keahlian dalam bidang farmasi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 196 jo.
Register : 29-04-2015 — Putus : 02-07-2015 — Upload : 11-12-2015
Putusan PN KOTABARU Nomor 104/Pid.Sus/2015/PN.Ktb
Tanggal 2 Juli 2015 — HENDRA SATRIADI Als. HENDRA Als. ODOY Bin (Alm) SURYADI
4815
  • maksud dari pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat sertapengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional; Bahwa yang berhak mengeluarkan sediaan farmasi untuk golongan obatbebas, bebas terbatas dapat dikeluarkan oleh toko obat yang mempunyaiyin yang dikeluarkaan oleh kantor Dinas Kesehatan di wilayah
    yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiat dibawah standar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia baik itupembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat,pengelolaan obat, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat,bahan obat dan obat tradisional;Bahwa yang dimaksud tidak memiliki keahlian atau kewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah
    Tentang Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar;Menimbang, bahwa ~ unsur imi bersifat alternatif, sehingga unsur inidinyatakan telah terpenuhi bilamana salah satu alternatif perbuatan tersebut dapatdibuktikan;Menimbang, bahwa elemen dengan sengaja artinya adalah tahu dandikehendaki.
    danalat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah ;Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan 106 UndangUndang RINomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa :(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar ;(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhipersyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan ;(3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar
    dan memerintahkan penarikan dariperedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh izinedar, yang kemudian terbukti tidak memenuhi persyaratan mutu dan/ataukeamanan dan/atau kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai denganketentuan peraturan perundangundangan ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahi SURYA WAYHUDI,S.Si Apt.
Register : 28-06-2019 — Putus : 26-07-2019 — Upload : 10-12-2019
Putusan PT BANDUNG Nomor 167/PID.SUS/2019/PT BDG
Tanggal 26 Juli 2019 — Pembanding/Penuntut Umum : ENDAH ASTUTI, SH
Terbanding/Terdakwa : ISWANDI Bin M JAMIL
5324
  • Bahwa terdakwa mengelola sendiri Toko Mulia yang menjual obat atausediaan farmasi sementara terdakwa tidak memiliki Keahlian khusus atausertifikasi di bidang farmasi untuk melayani pembelian obat kepadakonsumen yang datang untuk membeli obat yang tergolong dalam obatKeras tanpa menggunakan resep dokter maupun diawasi oleh Apoteker. Berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Laboratorium Balai BesarPengawas Obat dan Makanan di Bandung No. Contoh18.093.99.05.01.0111.
    Bahwa terdakwa mengelola sendiri Toko Mulia yang menjual obat atausediaan farmasi sementara terdakwa tidak memiliki keahlian khusus atausertifikasi di bidang farmasi untuk melayani pembelian obat kepadakonsumen yang datang untuk membeli obat yang tergolong dalam obatKeras tanpa menggunakan resep dokter maupun diawasi oleh Apoteker. Berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Laboratorium Balai Besar PengawasObat dan Makanan di Bandung No. Contoh : 18.093.99.05.01.0111.
    berupa Obattramadol tanpa disertai kelengkapan berupa persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu dimana terdakwa menjual dalam kemasanbungku plastikBahwa terdakwa mendirikan Toko Obat dan Kosmetik TOKO MULIA yangbergerak di bidang penjualan obatobatan dan kosmetik berbagai jenis yangmulai beroperasi sejak tanggal 06 Nopember 2018 yang tidak memiliki ijinpenyaluran sediaan farmasi berupa Obat Trmadol.Bahwa terdakwa mengelola sendiri Toko Mulia yang menjual obat atausediaan farmasi sementara
    berupa Obat Tramadol.Bahwa terdakwa mengelola sendiri Toko Mulia yang menjual obat atausediaan farmasi sementara terdakwa tidak memiliki kKeahlian khusus atausertifikasi di bidang farmasi untuk melayani pembelian obat kepadaHalaman 11 dari 18 halaman Putusan Nomor 167/PID.SUS/2019/PT.BDGkonsumen yang datang untuk membeli obat yang tergolong dalam obatKeras tanpa menggunakan resep dokter maupun diawasi oleh Apoteker.
    , pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasisebagaimana didakwakan Penuntut Umum pada dakwaan PertamaPrimair;.
Register : 02-07-2020 — Putus : 23-09-2020 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 227/Pid.Sus/2020/PN Gpr
Tanggal 23 September 2020 — Penuntut Umum:
1.LESTARI, SH.
2.ZANUAR IRKHAM, S.H
Terdakwa:
MOHAMAD FAUZI Als BAMBANG Bin SABAR
224
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa MOHAMAD FAUZI Alias BAMBANG Bin SABAR, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard keamaan , khasiat dan mutu";
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp3.000.000,00
    kefarmasian secara terbatas, misalnya dokter, dokter gigi, bidan danperawat yang dilaksanakan sesuai ketentuan ; Bahwa tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksud Apoteker adalah sarjana farmasi yang telahlulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apotekersedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantuapoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas sarjanafarmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan
    tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker ; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ; Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ; Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka
    Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Halaman 7 dari 16 Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2020/PN Gpr Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila dikonsumsi ; Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannya harusaman, berkhasiaat/
    , adalah bahwa proses produksi atauperedaran sediaan farmasi tersebut harus memenuhi standar yang ditetapkanberdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku sehinga apabila dalam prosesproduksi, pengolahan, dan peredarannya tidak sesuai dengan ketentuan yangberlaku maka dianggap sebagai perbuatan melawan hukum;Menimbang, bahwa standar dalam produksi dan peredaran sediaanfarmasi termasuk pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu
    Dida Prasetyo sebanyak total 70 (tujuh puluh butir) butir dengan total hargaRp145.000,00 (Seratus empat puluh lima ribu rupiah) adalah bentuk perbuatanmengedarkan sediaan farmasi namun Terdakwa tidak memiliki izin edar dansediaan farmasi berupa pil LL yang didapatkan pada saat penangkapanterhadap Terdakwa berada didalam plastik tanpa adanya label sehingga pil LLtersebut tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 227/Pid.Sus
Register : 01-08-2017 — Putus : 11-09-2017 — Upload : 17-10-2017
Putusan PN JEMBER Nomor 657/Pid.Sus/2017/PN Jmr
Tanggal 11 September 2017 — HADI PURNOMO
284
  • Saksi memiliki latar belakang pendidikan di bidang farmasi;Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat keras sehinggatidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganHalaman 6 dari 15 Putusan Nomor 657/Pid.Sus/2017/PN Jmrresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut Pasal1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurut Pasal1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
    Untukpemakaian obat Trihexyphenidil harus dengan resep dokter sesuai dengandiagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obat tersebut hanya dapat dijual disarana yang memiliki ijin seperti apotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang dibidang farmasi.
    Bahwa selain itu ahli Abdul Munif menyebutkanpekerjaan kefarmasian adalah kegiatan memproduksi, meracik, menyimpan,mendistriobusikan, mengedarkan, dan menyerahkan obat kepada yang berhak danpekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yang memiliki keahlian dibidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki atau bekerjadi apotek.
Register : 28-01-2013 — Putus : 26-03-2013 — Upload : 22-04-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 16/Pid.Sus/2013/PN.Kdi
Tanggal 26 Maret 2013 — WULANSARI Binti SUPARLAN
295
  • Als.KAMIM (DPO) dengan cara diberi sebanyak 818( delapan ratus delapan belas) butir selanjutnya terdakwa mengkonsumsi sendiri sediaan farmasidan sempat menjual sediaan farmasi berupa pil ll kepada sesoarng yang tidak dikenal sebanaykla40 (empat puluh) butir; Bahwa terdakwa WULANSARI Binti SUPARLAN dalam memiliki dan menyimpansediaan farmasi berupa pil LL tidak memiliki kewenangan dan keahlian karena terdakwa bukanseorang tenaga kefarmasian ; Bahwa sediaan farmasi berupa il LL yang telah memiliki
    WULANSARI Binti SUPARLAN ditangkap petugas polisi kedapatanmemiliki dan menyimpan sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 818 (delapan ratusdelapan belas) selanjutnya terdakwa mengkonsumsi sendiri sediaan farmasi dan sempatmenjual sediaan farmasi berupa pil LL kepada seseorang yang tidak dikenal sebanyak 40 (empat puluh) butir ;Bahwa tindakan saksi selanjutnya pada hari Selasa, tanggal 27 Nopember 2012 sekira jam10.00 wib bertempat di rumah terdakwa di Desa Mergosari, Kec. Banyakan, Kab.
    Kediri ;Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL yangterdakwa dan menemukan sediaan farmasi piljenis LL sebanyak 818 (delapan ratus delapanbelas) selanjutnya terdakwa mengkonsumsisendiri sediaan farmasi dan sempat menjualsediaan farmasi berupa pil LL kepadaseseorang yang tidak dikenal sebanyak 40( empat puluh) butir ;Bahwa ciriciri sediaan farmasi pil jenis LLmilik terdakwa bentuk bulat, kecil, warna putihdan ada tulisan LL;Bahwa terdakwa mendapatkan sediaan farmasipil jenis LL didapat dari orang yang
    Kediri ;Bahwa benar sediaan farmasi pil jenis LL yangterdakwa punya sebanyak 818 (delapan ratusdelapan belas) selanjutnya terdakwamengkonsumsi sendiri sediaan farmasi dansempat menjual sediaan farmasi berupa pil LLkepada seseorang yang tidak dikenal sebanyak40 ( empat puluh) butir ;Bahwa benar ciriciri sediaan farmasi pil jenisLL milik terdakwa bentuk bulat, kecil, warnaputih dan ada tulisan LL ; Bahwa benar terdakwa mendapatkan sediaanfarmasi pil jenis LL didapat dari orang yangtidak di kenal ;e
Register : 08-12-2015 — Putus : 21-12-2015 — Upload : 01-03-2016
Putusan PN MARABAHAN Nomor 335/Pid.Sus/2015/PN.Mrh
Tanggal 21 Desember 2015 — SURI Bin ANANG (Alm)
4024
  • Menyatakan terdakwa SURI Bin ANANG (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
    Menyatakan Terdakwa SURI Bin ANANG (Alm) bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sebagaimana dalam Dakwaan Primair kami melanggar Pasal 197Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;2.
    tersebut digunakan untuk kebutuhan hidup seharihari.Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
    berupa obatobatan jenisCarnophen dan Dextromethorpan adalah untuk dijual kembali olehterdakwa disekitar tempat tinggal terdakwa.Bahwa sediaan farmasi berupa obatobatan jenis Carnophen danDextromethorpan terdakwa beli dengan cara menitip kepada tukang taksiklotok yang bernama Haji Adul di Pasar Lima Banjarmasin.Bahwa sediaan farmasi berupa obatobatan jenis Carnophen danDextromethorpan terdakwa jual kembali dengan harga Rp.35.000, (tigapuluh lima ribu rupiah) per keping yang berisi 10 (sepuluh) butir
    Indonesia adalahmenyampaikan barang sesuatu dari satu orang kepada orang lain atau menyampaikan ataumengeluarkan membawa barang sesuatu kepada orang lain ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal UndangUndang RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, obat tradisional, dan kosmetika.
Register : 20-09-2017 — Putus : 02-11-2017 — Upload : 04-12-2017
Putusan PN JEMBER Nomor 816/Pid.Sus/2017/PN Jmr
Tanggal 2 Nopember 2017 — VENTI RISQIANASARI Binti MOCHAMMAD SYARIEF
304
  • Jember, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jember, Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat(1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkanHalaman 4 dari 17 Putusan Nomor 816/Pid.Sus/2017/PN Jmrsetelah mendapat izin edar, perobuatan tersebut dilakukan terdakwa dengancara sebagai berikut : Bermula terdakwa VENTI
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatHalaman 12 dari 17 Putusan Nomor 816/Pid.Sus/2017/PN Jmrkesehatan adalah instrumen
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Register : 18-06-2015 — Putus : 09-07-2015 — Upload : 05-08-2015
Putusan PN MARTAPURA Nomor 173/Pid.Sus/2015/PN.Mtp
Tanggal 9 Juli 2015 — MAHLAN bin PADLAN
273
  • Menyatakan Terdakwa MAHLAN bin PADLAN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dakwaan kesatu Penuntut Umum;2.
    Kuin Kecil Rt.01 Rw.01Desa Kuin Kecil Kecamatan AluhAluh Kabupaten Banjar atau setidaknya disuatu tempatyang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Martapura, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), yang dilakukandengan cara sebagai berikut:Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, anggota KepolisianSektor AluhAluh mendapatkan informasi dari masyarakat
    berupa 1 (satu) box Carnopheneyang berisi 10 (sepuluh) keping dan setiap keping berisi 10 (Sepuluh) butir sertaditemukan uang hasil penjualan obat carnophensebesar Rp.250.000, (dua ratuslima puluh ribu rupiah) yang disimpan dan disembunyikan oleh Terdakwa dibawahmeja tempat terdakwa berjualan sembako yang berada di dalam rumah Terdakwa;Bahwa Terdakwa memperoleh sediaan farmasi berupa obat Carnophen tersebutdengan cara membeli di Pasar Cempaka Banjarmasin secara sembunyisembunyisebanyak 2 (dua) box
    Mahdalena Apt.M.Si. dengan kesimpulan bahwa sediaan tersebut mengandung Parasetamol,Kafein dan Karisoprodol;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat carnopheneyang disimpan dan diedarkan olehTerdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik ijin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesiadengan Nomor : HK.04.1.35.07.13.3856 tentang Perubahan Atas KeputusanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor :HK.04.1.35.06.13.3535 tentang Pembatalan
    HARI SETYANTO,S.Si,Apt., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkansebagai berikut:Bahwa riwayat pendidikan Ahli adalah S1 pada fakultas Farmasi UniversitasGajah Mada lulus tahun 1995 kemudian profesi Apoteker lulus tahun 1996,kemudian Ahli diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Dinas KesehatanKabupaten Banjar selanjutnya menjadi Kepala gudang Farmasi di DinasKesehatan Kabupaten Banjar dan sekarang menjabat sebagai KepalaPuskesmas Kecamatan Sei Rangas Kabupaten Banjar;Bahwa Ahli menerangkan yang
    dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Bahwa Ahli menerangkan tidak setiap orang dapat mengedarkan obat sediaanfarmasi secara bebas dan hanya orang tertentu saja yang memiliki ijin untukdapat mengedarkan sediaan farmasi;Bahwa setiap obat sediaan farmasi yang diedarkan harus memiliki ijin edar daripihak yang berwenang yaitu KPT (Kantor Perijinan Terpadu) atas rekomendasiDinas Kesehatan dan dalam kasus ini obat keras yang diedarkan Terdakwasudah ditarik
Register : 24-08-2017 — Putus : 25-09-2017 — Upload : 16-10-2017
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 533/Pid.Sus/2017/PN Byw
Tanggal 25 September 2017 — AGUS SANTOSO Bin SUDIRMAN
10118
  • MENGADILI: Menyatakan bahwa terdakwa AGUS SUSANTO Bin SUDIRMAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar; Menjatuhkan pidana kepada terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 8 (delapan) Bulan dan Denda sebesar Rp.200.000,- ( dua ratus rupiah ), apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut diganti dengan pidana Kurungan selama 1 (satu) Bulan; Menetapkan masa
    19.00 Wibyang kedapatan membawa sediaan farmasi jenis trilhexiphenidyl, dimana saksiSYAIFUL WAHED mengaku membeli sediaan farmasi jenis trilhexiphenidy!
    obat keras jenis T rihexyphenidyl yang dimiliki olehterdakwa tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah.Bahwa terdakwa memiliki dan menyimpan sediaan farmasi obat keras jenisTrihexyphenidyl tersebut tidak mempunyai kepentingan khusus baik untukpenelitian maupun untuk pengobatan.Bahwa terdakwa bukan mempakan pedagang farmasi maupun Toko Obatyang memiliki wewenang untuk menyimpan maupun mengedarkan.Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwaketerangan saksi benar;.
    obat keras jenis T rihexyphenidyl yang dimiliki olehterdakwa tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah.Bahwa terdakwa memiliki dan menyimpan sediaan farmasi obat keras jenisTrihexyphenidyl tersebut tidak mempunyai kepentingan khusus baik untukpenelitian maupun untuk pengobatan.Bahwa terdakwa bukan mempakan pedagang farmasi maupun Toko Obatyang memiliki wewenang untuk menyimpan maupun mengedarkan.Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwaketerangan saksi benar;Halaman 8 dari 18
    sekira jam 12.00 Wib bertempat diJalan raya Desa MangliJember;Bahwa barang bukti yang disita dari terdakwa sehubungan denganmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi jenis trihexyphenidyltersebut adalah :435 (empat ratus tiga puluh lima) butir sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl, Uang tunai Rp.20.000, (dua puluh ribu rupiah), 1 (satu) buahHp Oppo wama putih, 1 (satu) buah tas cangklong wama coklat, 10 (Sepuluh)butir obat trinexyphenidyl terdiri dari 2 (dua) tik masingmasing tik isi 5 (lima)butir
    trinexyphenidyl dan tidak memiliki ijin dariDinas Kesehatan untuk mengedarkan sediaan farmasi obat jenistrinexyphenidyl tersebut secara bebas kepada orang lain.Bahwa sediaan farmasi jenis Trinexyphenidyl tersebut tidak menmuhi standarkesehatan yaitu mencantumkan ijin edar, mencantumkan nama jenis obat,dikemas secara khusus petunjuk penggunaan obat.Bahwa terdakwa tidak pernah menggunakan sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl tersebut;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagaiberikut
Register : 22-04-2019 — Putus : 26-06-2019 — Upload : 03-07-2019
Putusan PN KAB SEMARANG Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Unr
Tanggal 26 Juni 2019 — Penuntut Umum:
Aris Shopian, S.H.
Terdakwa:
Dion Pandi Ernawan Alias Pancing Bin Sabarudin
333
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan terdakwa DION PANDI ERNAWAN Alias PANCING Bin SABARUDIN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa DION PANDI ERNAWAN Alias PANCING Bin SABARUDIN oleh karena
    bukti berupa:
    • 32 (tiga puluh dua) bungkus plastik klip yang berisi masing-masing 10 (sepuluh) butir/pil berbentuk bulat berwarna kuning berlogo mf;
    • 11 (sebelas) bungkus plastik klip yang berisi masing-masing 10 (sepuluh) butir/pil berbentuk bulat berwarna kuning berlogo mf;
    • 1(satu) bungkus plastik klip yang berisi 8 (delapan) butir/pil berbentuk bulat berwarna kuning berlogo mf;
    • 1(satu) buah botol plastik warna putih bekas tempat obat sediaan farmasi
      Februari 2019 sekitar pukul 15.30 Wib, tersangka menghubungisaksi BUDI SANTOSO Bin MALADI melalui pesan WhatsApp,bahwa tersangka akan membeli sediaan farmasi obat / pil tabletjenis TRIHEXYPHENIDYL.
      tersebut saksi IMAM PUJISUKUR Alias ONYOL memesan sediaan farmasi obat / pil tabletjenis TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 3 (tiga) box atau 300 (tigaratus) butir, tetapi untuk harga belum disepakati.
      Februari 2019 sekitar pukul 15.30 Wib, tersangka menghubungisaksi BUDI SANTOSO Bin MALADI melalui pesan WhatsApp,bahwa tersangka akan membeli sediaan farmasi obat / pil tabletjenis TRIHEXYPHENIDYL.Halaman 7 dari 27 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Unr Berlangsungnya komunikasi, tersangka diminta oleh saksi BUDISANTOSO Bin MALADI untuk turun (ke Semarang) habis Maghribuntuk mengambil sediaan farmasi obat / pil tablet jenisTRIHEXYPHENIDYL pesanan tersangka tersebut.
      (lima ratus ribu rupiah); Selanjutnya pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019 sekirapukul 21.30 Wib, saksi IMAM PUJI SUKUR Alias ONYOL memesansediaan farmasi obat / pil tablet jenis TRIHEXYPHENIDYL kepadatersangka, dimana dalam transaksi tersebut saksi IMAM PUJISUKUR Alias ONYOL memesan sediaan farmasi obat / pil tabletjenis TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 3 (tiga) box atau 300 (tigaratus) butir, tetapi untuk harga belum disepakati.
      Menyatakan terdakwa DION PANDI ERNAWAN AliasPANCING Bin SABARUDIN terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
Register : 09-10-2014 — Putus : 25-11-2014 — Upload : 04-05-2015
Putusan PN MATARAM Nomor 396/Pid.Sus/2014/PN Mtr
Tanggal 25 Nopember 2014 — - FITRA JONNI
9940
  • Menyatakan terdakwa Fitra Jonni telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;2. Mejatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan denda Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan kurungan;3.
    menurut Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang dimaksud dengansediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.Bahwa sesuai dengan pasal 106 Undangundang RI No. 36 Tahun 2009tentang Kesehatan menyatakan bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar dan sesuai pasal 9 ayat(1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang PengamananSedian Farmasi dan Alat Kesehatan menyatakan sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya
    Dan yangmengeluarkan ijin edar untuk sediaan farmasi adalah Badan POM RI.Mekanismenya adalah produsen yang akan mengajukan ijin edar atas21sediaan farmasi haruslah produsen yang sudah memiliki ijin produksi.Setelah memiliki ijin produksi, produsen tersebut bisa mendaftarkansediaan farmasi yang dihasilkan ke Badan POM RI bisa datang langsungatau melalui pendaftaran online via web site Badan POM RI.
    KemudianBadan POM RI akan melakukan pemeriksaan dan verifikasi data sertapengujian sediaan farmasi untuk selanjutnya jika memenuhi persyaratanmaka akan dikeluarkan ijin edar sediaan farmasi tersebut.Bahwa terkait barang bukti yang disita dari Sdr. FITRA JONI, adalahtergolong sediaan farmasi berupa Obat; Obat Tradisinal; dan Kosmetikatanpa izin edar.Bahwa Sdr.
    Sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan ;5. Tidak memiliki izin edar.Ad1).
    Unsur ** Sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan :Menimbang, bahwa kesediaan farmasi menurut Undang Undang NO. 36Tahun 2009 tentang kesehatan adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
Register : 20-07-2018 — Putus : 21-08-2018 — Upload : 04-10-2018
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 402/Pid.Sus/2018/PN Gpr
Tanggal 21 Agustus 2018 — Penuntut Umum:
1.ADHI SATYO WICAKSONO, SH
2.SYAECHA DIANA, SH
Terdakwa:
DIDIK SUWOTO Bin DARSONO
315
    1. Menyatakan Terdakwa Didik Suwoto bin Darsono, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan sengaja mengedarkan sedian farmasi yang tidak memiliki izin edar " sebagaimna dalam dakwaan kesatu;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 9 (sembilan) bulan serta pidana denda sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar
    ,APt barang bukti PIL LL tersebut merupakan sediaanfarmasi berupa obat yang tidak boleh diedarkan (tidak memiliki ijin edar) danterhadap sedian farmasi berupa butirbutir Pil LL tersebut pengamannya harustenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidang farmasi.Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenisLL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karena pekeijaanterdakwa sehariharinya
    ,APt barang bukti PIL LL tersebut merupakan sediaanfarmasi berupa obat yang tidak boleh diedarkan (tidak memiliki ijin edar) danterhadap sedian farmasi berupa butirbutir Pil LL tersebut pengamannya harustenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidang farmasi.Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenisLL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karena pekerjaanterdakwa sehariharinya
    adalah buruh pupuk organic dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 196 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Jo.
    secara terbatas, misalnya dokter, dokter gigi, bidandan perawat yang dilaksanakan sesuai ketentuan ;Bahwa tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksud Apoteker adalah sarjana farmasi yangtelah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sSarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah
    farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat jin pemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai
Register : 16-07-2020 — Putus : 16-09-2020 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 268/Pid.Sus/2020/PN Gpr
Tanggal 16 September 2020 — Penuntut Umum:
RIBUT SUPRIATIN, SH
Terdakwa:
AGUNG BAHRONI Bin CHOIRI
273
    1. Menyatakan Terdakwa AGUNG BAHRONI Bin CHOIRI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar " ;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan denda sejumlah Rp.5.000.000,00
      Deden Alvian (DPO) yang menawarkansediaan farmasi bempa pil LL, dan terdakwa menyanggupinya, dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi brupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dijualdengan harga sebesar Rp. 800.000, (delapan ratus ribu rupiah).Bahwa sekitar pukul 23.00 WIB, terdakwa mengambil sediaan farmasiberapa pil LL yang telah diletakkan oleh sdr.
      Deden Alvian (DPO) yangmenawarkan sediaan farmasi berupa pil LL, dan Terdakwa menyanggupinya,dan sesuai kesepakatan jika sediaan farmasi brupa pil LL sebanyak 1.000(seribu) butir dijual dengan harga sebesar Rp. 800.000, (delapan ratus riburupiah);e Bahwa sekitar pukul 23.00 WIB, terdakwa mengambil sediaan farmasi berupapil LL yang telah diletakkan oleh sdr.
      Bahwa Terdakwa mendapatkan pil LL dari Deden Alvian (DPO) yangmenawarkan sediaan farmasi berupa pil LL, dan terdakwa menyanggupinya,dan sesuai kesepakatan jika sediaan farmasi brupa pil LL sebanyak 1.000(seribu) butir dijual dengan harga sebesar Rp. 800.000, (delapan ratus riburupiah);3. Bahwa sekitar pukul 23.00 WIB, terdakwa mengambil sediaan farmasi berupapil LL yang telah diletakkan oleh sdr.
      berupa pil LL, dan terdakwa menyanggupinya, dansesuai kesepakatan jika sediaan farmasi brupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 800.000, (delapan ratus ribu rupiah) dansekitar pukul 23.00 WIB, terdakwa mengambil sediaan farmasi berupa pil LL yangtelah diletakkan oleh sdr.
      farmasi berupa pil LL dari sdr.
Putus : 10-03-2014 — Upload : 17-03-2014
Putusan PN TUBAN Nomor 33/Pid.Sus/2014/PN.TBN
Tanggal 10 Maret 2014 — HANG YUDIAR Bin SUPRAPTO.
318
  • berupa obat jenis Pil Carnophen.Bahwa saksi sebelumnya telah mendapatkan informasi dari masyarakat bahwaterdakwa yang sebelum perkara ini juga pernah terlibat dalam peredaran obatjenis Pil Carnophen dan pernah dijatuhi pidana, ternyata telah mengulangiperbuatannya lagi mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis PilCarnophen.Bahwa setelah dilakukan pengintaian, pada waktu dan tempat sebagaimanatersebut diatas terdakwa akan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisPil Carnophen dengan cara
    Putusan No. 33/Pid.Sus/2014/PN.TBNe Bahwa terdakwa HANG YUDIAR Bin SUPRAPTO pada hari Kamis tanggal28 November 2013 sekitar pukul 07.00 WIB, bertempat di rumah terdakwayang terletak di Jalan AKBP Suroko Gang 3, Kelurahan Kebonsari, KecamatanTuban, Kabupaten Tuban, telah ditangkap oleh Petugas Kepolisian PolresTuban karena telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis PilCarnophen.e Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwa akanmengedarkan sediaan farmasi berupa obat
    berupa obat jenis PilCarnophen.Bahwa benar pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwaakan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis Pil Carnophen dengancara menunggu pembeli di rumahnya, namun tibatiba Petugas KepolisianResort Tuban mendatangi rumah terdakwa dan selanjutnya melakukanpenggeledahan rumah terdakwa dan Petugas Kepolisian Resort Tubanmenemukan Pil Carnophen sebanyak 425 (empat ratus dua puluh lima) butirHal. 7 dari 14 hal.
    Yang dimaksud denganSediaan farmasi berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 4 UU No. 36 tahun 2009 adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
    WIB,bertempat di rumah terdakwa yang terletak di Jalan AKBP Suroko Gang 3, KelurahanKebonsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, telah ditangkap oleh PetugasKepolisian Polres Tuban karena telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisPil Carnophen.Menimbang, bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas,terdakwa akan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis Pil Carnophen dengancara menunggu pembeli di rumahnya, namun tibatiba Petugas Kepolisian ResortTuban mendatangi rumah terdakwa
Register : 15-02-2018 — Putus : 14-03-2018 — Upload : 27-03-2018
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 88/Pid.Sus/2018/PN Byw
Tanggal 14 Maret 2018 — Penuntut Umum:
1.NOVALITA EKA PURWANTI, SH
2.I KETUT GDE DAME NEGARA, SH
Terdakwa:
MUSAYANA Binti MISYONO
4516
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa MUSAYANA Binti MISYONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 7 (tujuh) Bulan dan Denda sebesar Rp.1.000.000,- ( satu juta rupiah ), apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut diganti
    saat itudibungkus kresek wama hitam dan dipegang dengan tangan kanan olehMusayana;Bahwa kemudian Musayana ditangkap dan sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl disita untuk dijadikan barang bukti.
    Bahwa ciriciri sediaan farmasi obat jeras jenis Trihexyphenidyl danTramadol yang diedarkan oleh terdakwa yaitu mmeiliki ciriciri bulat kecilkecil wama putin sedangkan tramadol berbentuk kapsul.Bahwa tempat penyimpanan obat milik Musayana tidak memenuhistandar mutu penyimpanan dan peredarannya. Bahwa sediaan farmasi obat keras jenis Trihnexyphenidyl dan tramadolyang dimiliki oleh Musayana tersebut tidak dilengkapi dengan dokumenyang sah.
    tangan kanan olehMusayana.Bahwa kemudian Musayana ditangkap dan sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl disita untuk dijadikan barang bukti.
    Bahwa obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl /trek tersebut tidakada petunjuk penggunaannya.Bahwa terdakwa tidak tahu kegunaan obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl (trek) menurut ahli dan fungsinya yang sebenamya.Halaman 11 dari 17 Putusan Nomor 88/Pid.Sus/2018/PN Byw Bahwa orang yang membeli obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidylkepada terdakwa bukan orang yang sedang sakit.
    dengan tangan kanan oleh Musayana.Bahwa ciriciri sediaan farmasi obat jeras jenis Trihexyphenidyl danTramadol yang diedarkan oleh terdakwa yaitu memiliki ciriciri bulat kecilkecil wama putin sedangkan tramadol berbentuk kapsul.
Register : 26-03-2015 — Putus : 20-05-2015 — Upload : 10-08-2015
Putusan PN KAB MADIUN Nomor 46/Pid.Sus/2015/PN.Mjy
Tanggal 20 Mei 2015 — SUDARNO BIN (alm) ASMO SAERAN
572
  • Menyatakan terdakwa SUDARNO BIN (alm) ASMO SAERAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar; 2.
    ASMOSAERAN beserta seluruh lampirannya;Telah mendengar keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwa;Telah melihat barang bukti yang diajukan di persidangan;Telah mendengar tuntutan pidana Penuntut Umum pada tanggal 13 Mei 2015yang pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara inimemutuskan sebagai berikut :1234Menyatakan terdakwa SUDARNO BIN (alm) ASMO SAERAN terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    SRIATIN, Apt yang telahdisumpah menurut agamanya yang menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :e Bahwa tugas pokok ahli yaitu melakukan pengawasan dan pembinaan tentangpengadaan produksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi pada masyarakatbaik pada pemerintah dan swasta ;Halaman 7 dari 21 Putusan Nomor : 46/Pid.Sus/201 5/PN.Mijye Bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika sesuai dengan Pasal angka 4 UURI No. 36 Tahun2009 tentang kesehatan
    Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar;Ad.1.
    dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, yaitu. apakahmemproduksi atau mengedarkan yang terbukti dan apakah sediaan farmasi ataualat kesehatan yang terbuktii;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal ayat 4 UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa sedangkan yang dimaksud dengan alat kesehatanmenurut Pasal 1 ayat 5 UU RI Nomor 36 tahun 2009
    diatas dapat digologkansebagai sediaan farmasi berupa obat yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan diatas,maka terbukti bahwa barangbarang bukti yang diperlihatkan dipersidangantersebut diatas merupakan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dibuktikan apakah terdakwa adamelakukan perbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar tersebut?
Register : 08-10-2019 — Putus : 28-10-2019 — Upload : 29-10-2019
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 429/Pid.Sus/2019/PN Gpr
Tanggal 28 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
1.TOMY MARWANTO, SH
2.YUNI PRIYONO, S.H
Terdakwa:
NUR KOLIS Als. Bowo Bin MISDI
309
  • Bowo Bin Misdi tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu";
  • Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (Sembilan) bulan dan denda sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
  • Menetapkan
    Misdi yang melakukan tindak pidana menyimpan dan mengedarkansediaan Farmasi pil jenis LL yang tidak memiliki ijin edar pada hariKamis tanggal 15 Agustus 2019 pukul 19.30 Wib di Dsn. Gebyaran RT.01RW.06 Ds Puhjarak, Kec.
    Misdi yang melakukan tindak pidana menyimpan dan mengedarkansediaan Farmasi pil jenis LL yang tidak memiliki ijin edar pada hari Kamistanggal 15 Agustus 2019 pukul 19.30 Wib di Dsn. Gebyaran RT.O1 RW.06Ds Puhjarak, Kec.
    teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriHalaman 8 dari 18 Putusan Nomor 429/Pid.Sus/2019/PN Gpratas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin
    pemerintah ; Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ; Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ; Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila
    Paur Subbid narkobaForensik dengan kesimpulan setelah dilakukan pemeriksaan atas sampel obat,merupakan sediaan farmasi berupa obat warna putih logo LL, tablet denganbahan aktif triheksifenidil HC!
Register : 01-02-2021 — Putus : 01-03-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 44/Pid.Sus/2021/PN Gpr
Tanggal 1 Maret 2021 — Penuntut Umum:
TOMY MARWANTO, SH
Terdakwa:
ALI SAID Bin H. ABDUL HALIM
212
  • ABDUL HALIM, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan";
  • Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) Bulan dan denda sejumlah Rp
    Kediri atau setidaktidaknya dalam wilayah hukumPengadilan Kabupaten Kediri, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi berupa obat yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 106 Ayat (1) Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:Bahwa awalnya terdakwa membeli pil LL dari sdr.
    Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal197 Undangundang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.AtauKeduaBahwa terdakwa MALI SAID Bin H.
    Kediri atau setidaktidaknya dalam wilayah hukumPengadilan Kabupaten Kediri, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 Ayat (2) dan Ayat (3) Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa awalnya terdakwa membeli pil LL dari sdr.
    Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian.8. Bahwa para saksi dan Terdakwa mengenali dan membenarkan barang buktiyang di perlihatkan dipersidangan ;9.
    Kediri telah ditangkap oleh Petugas Kepolisian diantaranya SaksiARIS TRI WAHYUDI dan saksi ARI AGIT karena memiliki dan mengedarkansediaan farmasi berupa obat yang tidak memiliki jin edar;Bahwa awalnya terdakwa membeli pil LL dari sdr. EKO PURNOMO pada HariKamis tanggal 03 Desember 2020 sekira pukul 19.30 wib sebanyak 490 (empatratus sembilan puluh) butir dengan harga Rp. 500.000, (lima ratus ribu rupiah);Bahwa pada hari yang sama sekira pukul 20.30 sdr.
Register : 14-05-2019 — Putus : 14-08-2019 — Upload : 29-10-2019
Putusan PN MOJOKERTO Nomor 240/Pid.Sus/2019/PN Mjk
Tanggal 14 Agustus 2019 — Penuntut Umum:
AHMAD FITRAH KUSUMA, SH.,MH.
Terdakwa:
Mokhamad Sholeh Alias Taho Bin Mariyono
297
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa Mokhamad Sholeh alias Taho bin Mariyono, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut, dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana
    Bahwa setelah diperiksa ternyata terdakwa yang mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edardari yang berhak mengeluarkan surat ijin edar sediaan farmasi adalahMentri Kesehatan RI berdasarkan PP No. 72 tahun 1988 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan dan tidak adahubungannya dengan tugas dan jabatan terdakwa seharihari. Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
    Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan;3. Unsur tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa terhadap Unsurunsur tersebut, Majelis Hakim telahmempertimbangkan sebagai berikut;Ad. 1.
    Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar;2. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatanharuSs memenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan;3.
    dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar, menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan, Pasal 9 ayat(1) menyatakan Sediaan farmasi dan alat kKesehatan hanya dapat diedarkansetelah memperoleh izin edar dari Menteri;Menimbang, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan LaboratorisKriminalistik Pusat Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya No.Lab.:02155/NOF/2019 tanggal 8 Maret 2019, barang bukti No.
    Menyatakan Terdakwa Mokhamad Sholeh alias Taho binMariyono, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edar;2.