Ditemukan 61419 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 01-10-2021 — Putus : 20-01-2022 — Upload : 24-01-2022
Putusan PN MAMUJU Nomor 206/Pid.Sus/2021/PN Mam
Tanggal 20 Januari 2022 — Penuntut Umum:
Muh. Agung, S.H., M.H.
Terdakwa:
Hairul alias Heril bin Ahmad Lamo
10060
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa Hairul alias Heril Bin Ahmad Lamo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja melakukan percobaan kejahatan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar
    Pemerintah No.72 tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi menyebutkan bahwapenyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat dilakukan olehbadan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur dari menteri sesuaidengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku untukmenyalurkan sediaan farmasi yang berupa bahan obat, obat, dan alatkesehatan;Bahwa Badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur dari menteriyang dimaksud adalah PBF atau Perdagangan Besar Farmasi untukmelakukan
    penyaluran sediaan farmasi berupa obat;Bahwa di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang pedagang besar farmasi Pasal 1 angka 1,yang dimaksud dengan Pedagang Besar Farmasi atau yang biasa disingkatPBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untukpenggandaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalamjumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;Bahwa penyerahan sediaan farmasi adalah rangkaian dari peredaransediaan
    farmasi untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan kepada pasienatau masyarakat.
    Hidayat Jusuf, Apt menerangkan bahwa penyerahansediaan farmasi adalah rangkaian dari peredaran sediaan farmasi untukdigunakan dalam pelayanan kesehatan kepada pasien atau masyarakat.Berdasarkan Pasal 16 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998tentang pengamanan sediaan farmasi menyebutkan bahwa penyerahansediaan farmasi dan alat kesehatan untuk digunakan dalam pelayanankesehatan dilakukan berdasarkan : a) resep dokter; dan b) tanpa resepdokter;Bahwa penyerahan sediaan farmasi berupa obat boleh
    2mg produksi industri farmasi PT.
Register : 10-01-2019 — Putus : 27-02-2019 — Upload : 19-11-2019
Putusan PN CIREBON Nomor 4/Pid.Sus/2019/PN Cbn
Tanggal 27 Februari 2019 — Penuntut Umum:
MUSTIKA D,SH
Terdakwa:
LUKI DWI SUMANTRI bin JOHARI
308
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa LUKI DWI SUMANTRI Bin JOHARI tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak Memenuhi Standar, Khasiat atau Kemanfaatan dan Mutu sebagaimana dalam dakwaan kesatu;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan
    pengakuan Terdakwasendiri;Bahwa Terdakwa menjual obatobatan sediaan farmasi tersebut tidakmempunyai ijin dan keahlian dan hanya mencari keuntungan saja;Bahwa Saksi sempat menanyakan kepada Terdakwa darimana Terdakwamendapatkan obatobatan tersebut dan Terdakwa menjawab denganmengatakan Terdakwa dapatkan obatabatan tersebut dari Sdr.
    Unsur Yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat Kesehatan;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif sehingga untuk dapatdinyatakan terpenuhi cukup dengan membuktikan salah satu unsur;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja yaitu pelakumengetahui dan menghendaki perbuatan yang dilakukannya;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 4 Undangundang RepublikIndonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengansediaan farmasi adalah obat, bahan
    sengaja menjualobatobatan tersebut, dengan demikian unsur dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi, telah terpenuhi;Ad. 3.
    dan alat kKesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa unsur ini berisi larangan untuk mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan sediaan farmasibagi orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan di bidang kesehatan,di mana pengedaraan sediaan farmasi haruSs memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta sebagaimana telah diuraikandalam
    Menyatakan Terdakwa LUKI DWI SUMANTRI Bin JOHARI tersebut di atas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak MemenuhiStandar, Khasiat atau Kemanfaatan dan Mutu sebagaimana dalamdakwaan kesatu;2.
Register : 23-04-2019 — Putus : 13-06-2019 — Upload : 20-06-2019
Putusan PN KENDAL Nomor 52/Pid.Sus/2019/PN Kdl
Tanggal 13 Juni 2019 — Penuntut Umum:
N.KRISTIN A, SH.MH
Terdakwa:
Aris Hanifal Iksan Alias Kucrit Bin Muni Antoro
297
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan terdakwa ARIS HANIFAL IKSAN Alias KUCRIT Bin MUNI ANTORO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
    Farm, Apt binti SLAMET SUJONOKeterangan dibacakan dipeisidangan pada pokoknya ;Bahwa yang dimaksud dengan pengertian sediaan farmasi berdasarkan UURI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan adalah obat, bahwan obat, obattradisional dan Kosmetika;Bahwa obat/pil Trinexyphenidyl sebagaimana termasuk sediaan farmasi;Bahwa obat/pil Trinexyphenidyl adalah golongan obat keras dan digunakansebagai obat penenang dan atau untuk pengobatan penyakit Parkinson;Bahwa yang dimaksud dengan Obat Keras adalah obatobatan
    Pada kemasan obat ini ditandai dengan lingkaranhitam dengan latar belakang warna merah dan di dalam lingkaran tersebutbertuliskan huruf K, juga disertai peringatan yang dicantumkan pada obatTrihexyphenidyl yaitu Awas Obat Keras harus dengan resep dokter;Hal12 Putusan No 52 /7 pid Sus /2019 /PN KdlBahwa yang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi adalahmeliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,pelayanan obat atas
    KUCRIT bin MUHNI ANTOROdalam mengedarkan sediaan farmasi tidak memenuhi standar sebab jikadilihat dari segi Keamanan obat tersebut seharusnya disimpan oleh yangbukan ahlinya maka diragukan sanitasi dan higienisnya.
    berupaobat Trinexpyphenidyl adalah apotik dan pedagang besar farmasi atau PBFdalam hal ini yang dapat menjual adalah memiliki ijin dari Dinas KesehatanKabupaten atau Kota;Bahwa perseorangan yang tidak memiliki ijin dari Dinas KesehatanKabupaten atau Kota, tidak boleh mengedarkan sediaan farmasi berupaobat Trihexpyphenidyl;Bahwa seseorang tidak boleh membeli obat Trihexpyphenidyl melebihiketentuan dosis dari pedagang besar farmasi dan Apotik terkait;Bahwa mekanisme mengenai peredaran obat Trihexpyphenidyl
    bin MUHNI ANTORO yang tidak memiliki ijin edar mengedarkansediaan farmasi berupa obat Trihexpyphenidyl melanggar peraturanperundang undangan sebab terdakwa adalah perseorangan yang tidakmemiliki payung hukum untuk ijin edar sediaan farmasi;Bahwa keterangan terdakwa sudah benar dan bisa untukdipertanggungjawabkan sesuai dengan hokum yang berlaku;Bahwa keterangan terdakwa sudah benar semuanya, dan semuanya dapatdi percaya dan dipertanggungjawabkan dipersidangan dan keteranganlainnya Sementara sudah
Register : 14-10-2020 — Putus : 01-12-2020 — Upload : 10-08-2021
Putusan PN CIBINONG Nomor 621/Pid.Sus/2020/PN Cbi
Tanggal 1 Desember 2020 — Penuntut Umum:
1.ANDI HERMAWATI, SH
2.RIDWAN,SH
Terdakwa:
IPAN MAULANA BIN ABDUL RANI
4425
    1. Menyatakan terdakwa IPAN MAULANA BIN ABDUL RANI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin sebagaimana dalam dakwaan kesatu;
    2. Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa IPAN MAULANA BIN ABDUL RANI dengan Pidana penjara selama 1 (Satu) Tahun;
    3. Menjatuhkan pula pidana denda sebesar Rp. 2.000.000 (dua Juta rupiah) jika tidak dibayar maka diganti dengan 2 (dua) bulan Kurungan
    Bogor, Untuk memberikansediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebut.Bahwa terdakwa tidak mengetahui darimana AGAM (DPO)mendapatkan obatobatan jenis Tramadol Hcl, Tramadol Polos, Tryhex danHexymer sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebut.Bahwa terdakwa tidak memiliki Surat Izin dari DeparetemenKesehatan RI atau Instansi terkait lainnya untuk mengedarkan atau menjualObatobatan yaitu jenis Tramadol Hci, Tramadol Polos, Tryhex dan Hexymeryang diduga sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebutSelanjutnya
    AGUNG DWI P, dibawah sumpah didepan persidangan pada pokoknyamemberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa saksi dan anggota lainnya telah menangkap 1 (satu) orang yangtelan memiliki, menyimpan, menguasai dan atau melakukanpenyalahgunaan sedian farmasi Obatobatan jenis Tramadol Hci danHexymer dan juga mengedarkan Sediaan farmasi jenis obatobatan tanpamemiliki ijin edar. bahwa Saksi melakukan penangkapan tersebut yaitu pada hari Senintanggal 22 Juni 2020, sekitar jam: 14.00 Wib, di Toko Kosmetik di
    Cbi.mengedarkan sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebut kepadapembeli.bahwa menurut keterangan terdakwa .
    IPAN MAULAN Bin ABDUL RANIbahwa obatobatan yaitu berupa 300 ( tiga ratus ) butir merk Hexymer , 90(sembilan sepuluh) butir merk Tramadol Hcl butir untuk dijual ataumengedarkan sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan tersebut kepadapembeli. sediaan Farmasi jenis Obat kesehatan yang disimpan atauditemukan didalam kios terdakwa.Bahwa menurut keterangan terdakwa IPAN MAULAN Bin ABDUL RANIbahwa rencananya terdakwa akan menjualnya dengan harga jenis TramadolHcl perbutirnya saya jual dengan harga Rp. 1.500
Register : 23-05-2018 — Putus : 17-07-2018 — Upload : 05-10-2018
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 319/Pid.Sus/2018/PN Gpr
Tanggal 17 Juli 2018 — Penuntut Umum:
1.RIBUT SUPRIATIN, SH
2.WAHYUNING DYAH WIDYASTUTI, SH
Terdakwa:
RIKI SULISTRIANTORO Bin PUGUH
303
  • 1.Menyatakan bahwa terdakwa RIKI SULISTRIANTORO Bin PUGUH terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan

    tindak pidana "Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Berupa Obat yang Tidak Memiliki Izin Edar";

    2.Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut diatas dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan serta

    pidana denda sejumlah Rp.3.000.000-(tiga juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak

    Rp. 1.400.000.00, (satu juta empat ratus ribu rupiah)dengan perjanjian uang untuk pembayaran atas sediaan farmasi berupa pil LL dibayarketika sediaan farmasi berupa pil LL tersebut telah laku/habis terjual dan mendapatpenawaran tersebut maka terdakwa mengiyakan.
    kediri, dimana terdakwatelah menjual sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 40 (empat puluh) butir yang dijualdengan harga sebesar Rp. 50.000.00.
    Pasal 108 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang pengadaan,penyimpanan, pengolahan, mempromosikan dan pengedaran diperbolehkan adalah yangsudah memenuhi syarat Farmakope Indnesia atau buku standart lainnya dan tentunyasudah mendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih dengan logo LL tersebutadalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari
    sediaan farmasi berupa pil LL kepada terdakwa sebanyak 2.000 (dua ribu)butir.Bahwa benar ketika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 2.000 (dua ribu) butir telahberada dalam penguasaan terdakwa selanjutnya diedarkan kepada : saksi EDIPURWANTO Bin TAWARIADI sebanyak 3 (tiga) kali dengan total sebanyak 120 (seratusdua puluh) butir yang dilakukan masing masing sebanyak 40 (empat puluh) butir yangdijual dengan harga Rp. 50.000.00, (lima puluh ribu rupiah) dan kepada sdr.
    empat ratus ribu rupiah) denganperjanjian uang untuk pembayaran atas sediaan farmasi berupa pil LL dibayar ketikasediaan farmasi berupa pil LL tersebut telah laku/habis terjual dan mendapat penawarantersebut maka terdakwa mengiyakan.Bahwa selanjutnya pada hari Rabu tanggal 14 Maret 2018 sekitar pukul 19.00 WIB, saksiERIK SETIAWAN Als KRECEK Bin (Aim) SUYOTO mendatangi rumah terdakwa danmenyerahkan sediaan farmasi berupa pil LL kepada terdakwa sebanyak 2.000 (dua ribu)butir.Bahwa ketika sediaan farmasi
Register : 16-04-2013 — Putus : 04-06-2013 — Upload : 13-03-2015
Putusan PN MOJOKERTO Nomor 181/PID.SUS/2013/PN.MKT
Tanggal 4 Juni 2013 — AGUS HARIYANTO Bin SUMANTRI
606
  • Menyatakan Terdakwa AGUS HARIYANTO Bin SUMANTRI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA IJIN EDAR 2.
    Terdakwa tidak mempunyaikeahlian farmasi sebagaimana Surat Laboratorium Forensik Cabang SurabayaNo.
    Terdakwatidak mempunyai keahlian farmasi = Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang atas jualbeli pil Double L tersebut dan berdasarkan Hasil Pemeriksaan LaboratoriumForensik Cabang Surabaya No.
    Terdakwatidak mempunyai keahlian farmasi j= Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang atas jualbeli pil Double L tersebut dan berdasarkan Hasil Pemeriksaan LaboratoriumForensik Cabang Surabaya No.
    berupa Pil Double L dan Terdakwa tidakmempunyai keahlian farmasi ;= Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang atas jualbeli pil Double L tersebut dan berdasarkan Hasil Pemeriksaan LaboratoriumForensik Cabang Surabaya No.
    Terdakwatidak mempunyai keahlian farmasi Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang atas jualbeli pil Double L tersebut dan berdasarkan Hasil Pemeriksaan LaboratoriumForensik Cabang Surabaya No.
Register : 18-09-2014 — Putus : 17-11-2014 — Upload : 26-11-2014
Putusan PN BANJARBARU Nomor 214/PID.SUS/2014/PN.Bjb
Tanggal 17 Nopember 2014 — M. SYARKANI alias CAMANG bin AHMAD;
4131
  • SYARKANI alias CAMANG bin AHMAD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ; Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa M.
    Apoteker dan tidakmempunyai sertifikasi uji konpetensi sebagai tenaga farmasi dan terdakwa telahmengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diatas kepada oranglain dengan tidak menggunakan resep dokter dan terdakwa menjual obat kerastersebut atas permintaan konsumen/pembeli.
    Asisten Apoteker dantidak mempunyai sertifikasi uji konpetensi sebagai tenaga farmasi dan terdakwatelah mengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diatas kepadaorang lain dengan tidak menggunakan resep dokter dan terdakwa menjual obat kerastersebut atas permintaan konsumen/pembeli.
    yang telahmenempuh pendidikan apoteker dan telah mengucapkansumpah jabatan apoteker sedangkan tenagatekniskefarmasian adalah tenaga yang membantu apotekerdalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian, yang terdiridari sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker;12e Bahwa apoteker dan tenaga teknis kefarmasianmenyediakan fasilitas pelayanan di apotek, instalasifarmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat danpedagang besar farmasi (PBF);e Bahwa CARNOPHEIN
    SYARKANI alias CAMANG bin AHMAD telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ; Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa M.
Register : 16-04-2019 — Putus : 24-06-2019 — Upload : 04-07-2019
Putusan PN TANGERANG Nomor 765/Pid.Sus/2019/PN Tng
Tanggal 24 Juni 2019 — Penuntut Umum:
M. IKBAL HADJARATI, SH
Terdakwa:
SHI JIE AD. SHI WEN HUI
5911
  • 1. Menyatakan Terdakwa SHI JIE AD SHI WEN HUI Terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum turut serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud Pasal 197 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;

    2. Menjatuhkan

    apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;

    3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

    4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ;

    5. Menetapkan barang bukti berupa :

    - 1 (satu) bungkus paket JNE dengan Nomor AWB 9245105940 Tujuan Malaysia -Jakarta yang berisikan sediaan farmasi

    Ahui agar saksi Zhu Hai Long menyerahkanpaket berisikan Sediaan Farmasi tersebut kepada saksi Terdakwa yangakan datang ke Apartemen.3.
    ; Bahwa yang mengirim Sediaan Farmasi jenis Ketamine dari Malaysiaadalah sdr.
    Bahwa saksi diperintah saksi Li Chuang Als Ahuy menemui saksi ZuHailong untuk menerima Sediaan Farmasi jenis Ketamine sebanyak 25 gram;3. Bahwa Terdakwa tidak penah mengkonsumsi Sediaan Farmasi jenisKetamine;4. Bahwa Terdakwa baru pertama kali diminta saksi Li Chuang untukmenerima Sediaan Farmasi jenis Ketamine;5.
    Bahwa saksi diperintah saksi Li Chuang Als Ahuy menemui saksi ZuHailong untuk menerima Sediaan Farmasi jenis Ketamine sebanyak 25 gram;3. Bahwa Terdakwa tidak penah mengkonsumsi Sediaan Farmasi jenisKetamine;4. Bahwa Terdakwa baru pertama kali diminta saksi Li Chuang untukmenerima Sediaan Farmasi jenis Ketamine;6.
    Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar.2). Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan.3).
Register : 04-05-2021 — Putus : 07-07-2021 — Upload : 21-07-2021
Putusan PN AMUNTAI Nomor 62/Pid.Sus/2021/PN Amt
Tanggal 7 Juli 2021 — Penuntut Umum:
1.TEDDY HARTAWAN,SH.MH
2.SENO AJI, SH
Terdakwa:
YUSNI bin H. SYARKAWI
12532
  • Syarkawi tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu;
  • Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) bulan, dan pidana denda sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana
    Jika sediaan farmasi diimport maka pengimportjuga harus memiliki izin. Kemudian produk/sediaan farmasi yang akandidaftarkan tersebut harus lulus penilaian/evaluasi oleh Badan PengawasObat dan Makanan yang disebut pengawasan pre market terkait khasiat,keamanan, kemanfaatan, termasuk jenis dan desain kemasan sertadokumen lainnya.
    Jika memenuhi seluruh persyaratan dan ketentuan yangtelah ditetapbkan, maka sediaan farmasi tersebut akan diberikan izin edar; Bahwa dapat Ahli jelaskan, bahwa sediaan farmasi dapat diedarkanatau dijual kepada masyarakat jika sudah memiliki izin edar.
    ; Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (6) Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Kefarmasian bahwa yangdimaksud dengan Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yangmembantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiriatas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan TenagaMenengah Farmasi/Asisten Apoteker;Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan(a de charge), walaupun Hakim Ketua sidang telah mejelaskan tentang hakTerdakwa
    Jika sediaan farmasi diimport maka pengimport juga harus memilikiizin. Kemudian produk/sediaan farmasi yang akan didaftarkan tersebut haruslulus penilaian/evaluasi olen Badan Pengawas Obat dan Makanan yang disebutpengawasan pre market terkait khasiat, keamanan, kemanfaatan, termasukjenis dan desain kemasan serta dokumen lainnya.
    Sedangkan sediaan farmasiberupa obat, untuk dapat mengedarkannya harus memiliki izin, dapat berupaPedagang Besar Farmasi, Instalasi Farmasi milik pemerintah, Apotek, RumahSakit, Klinik, Puskesmas, dan Toko Obat;Menimbang, Bahwa berdasarkan keterangan ahli dari barang bukti yangdisita tersebut seluruhnya termasuk dalam Sediaan Farmasi, bahwa barangbukti dari nomor (47) Allopurinol 100 sampai dengan nomor (216) TudermN mgmemiliki izin edar dan termasuk obat golongan obat keras.
Register : 04-02-2019 — Putus : 26-03-2019 — Upload : 26-03-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 99/Pid.Sus/2019/PN Byw
Tanggal 26 Maret 2019 — Penuntut Umum:
1.TEGUH BASUKI HERU YUWONO. SH.,MH
2.SUPRIYADI AHMAD, SH.
Terdakwa:
RINO YULIANTO KRISTANTO Bin HAIDORI
233
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa RINO YULIANTO KRISTANTO BIN HAIDORI tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan primair;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan denda sejumlah Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan
    pesan elektronik kepada terdakwa, danapabila terdakwa melakukan konfirmasi bahwa sediaan farmasi jenistrinexyphenidil tersedia, selanjutnya saksi SUYITNO datang kerumahterdakwa untuk membelinya.Bahwa terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis trinexyphenidildari seseorang yang terdakwa tidak kenal nama maupun tempattinggalnya dengan inisial BOSS GENG, adapun terdakwamenadapatkan nomor kontak BOSS GENG dari seseorang yangterdakwa baru kenal di arena balapan liar di depan kantor PemdaBanyuwangi.Bahwa
    cara terdakwa melakukan transaksi pembelian sediaanfarmasi jenis trihexyphenidil adalah menghubungi BOSS GENGmelalui pesan whatsapp dan setelah terdakwa mentransfer uangpembelian sesuai pesananan selanjutnya sediaan farmasi tersebutakan ditarunh pada suatu tempat yang telah ditentukan oleh BOSSGENG tersebut.Bahwa selain menjual kepada saksi SUYITNO, terdakwa jugamenjual sediaan farmasi jenis trinexyphenidil ke temanteman dekatterdakwa melalui sarana pesan elektronik SMS dan WhatsappHalaman 4 dari
    10(sepuluh) butir;Bahwa Terdakwa membeli sediaan farmasi tersebut dari orang yangbernama BOS GENG sebanyak 700 (tujuh ratus) butir;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin untuk dapat mengedarkansediaan farmasi;Bahwa sSediaan farmasi yang dijual olen Terdakwa tidak memiliki ijinedar;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkannya;2.
    dari Terdakwa sebanyak 10(sepuluh) butir;Bahwa Terdakwa membeli sediaan farmasi tersebut dari orang yangbernama BOS GENG sebanyak 700 (tujuh ratus) butir;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijjin untuk dapat mengedarkansediaan farmasi;Bahwa sediaan farmasi yang dijual olen Terdakwa tidak memiliki ijinedar;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkannya;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan pula berita acarapemeriksaan laboratories kriminalistik Nomor Lab. 9939/NOF/2018 yangkesimpulannya menyatakan
    dari Terdakwasebanyak 10 (Sepuluh) butir; Bahwa Terdakwa membeli sediaan farmasi tersebut dari orang yangbernama BOS GENG sebanyak 700 (tujuh ratus) butir; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai jjin untuk dapat mengedarkansediaan farmasi; Bahwa sediaan farmasi yang dijual oleh Terdakwa tidak memiliki ijin Bahwa barang yang dijual oleh Terdakwa adalah tablet denganbahan aktif triheksfenidil HCL mempunyai efek sebagai antiParkinson, tidak termasuk narkotika maupun psikotropika tetapitermasuk daftar obat
Register : 10-08-2020 — Putus : 03-09-2020 — Upload : 08-09-2020
Putusan PN POLEWALI Nomor 147/Pid.Sus/2020/PN Pol
Tanggal 3 September 2020 — Penuntut Umum:
ADRIAN DWI SAPUTRA, SH
Terdakwa:
MUH.FEBYAN Alias FEBY Bin JAMALUDDIN
9990
  • Febyan Alias Feby Bin Jamaluddin tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana PERCOBAAN DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal;
  • Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp. 100. 000. 000,- (satu ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar
    , ahlimadya farmasi atau analisa farmasi;Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin usaha menjual obat dan di rumahterdakwa tidak terdapat apotek sebagai tempat untuk menjual sediaanberupa obat/ pil;Bahwa Terdakwa di dalam menjual obat/ pilnya tanpa dibantu oleh seorangapoteker atau asisten apoteker;Bahwa obat THD/ pil koplo/ boje yang dijual Terdakwa tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu karena obat THD/ pil koplo/ bojetersebut tidak memiliki Kemasan/ label, tidak tertera informasi mengenaiobat
    Menurut UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (4)tentang kesehatan: Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika;b.
    Menurut Peraturan Pemerintan Republik Indonesia Nomor 51 Tahun2009 tentang pekerjaan kefarmasian Pasal 1 ayat (2): Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika; Bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandard an atau persyaratan keamanan, khasiat atau, kemanfaatan, danmutu adalah obat/ bahan obat/ obat tradisional atau kosmetik yang palsuatau diduga palsu, tidak memenuhi syarat kadar atau penadaan, ataudiedarkan dalam keadaan rusak akibat penyimpanan
    , ahli madya farmasi,analisis farmasi, dan tenaga menengah farmasi/ asisten apoteker; Bahwa tenaga tekhnis kefarmasian yang terdiri atas sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasi, dan tenaga menengah farmasi/ asistenapoteker jika seseorang tidak memiliki latar belakang pendidikan sepertiyang Saksi Ahli sebutkan maka orang tersebut bukanlah tenaga tekhniskefarmasian sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan kefarmasian,karena tidak memiliki kKeahlian dan kewenangan; Bahwa jika tidak memiliki
Register : 17-09-2015 — Putus : 28-10-2015 — Upload : 15-12-2015
Putusan PN MARABAHAN Nomor 232/Pid.Sus/2015/PN Mrh
Tanggal 28 Oktober 2015 — SUHARTO Als ATU Bin MUHAMMAD
2914
  • Menyatakan Terdakwa SUHARTO Als ATU Bin MUHAMMAD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
    Barito Kuala milikterdakwa SUHARTO Als ATU Bin MUHAMMAD digunakan untuk kegiatan jualbeli obatobatan sediaan farmasi;Bahwa dalam pemeriksaan ditemukan barang bukti sediaan farmasi berupaobat Carnophen sebanyak 82 (delapan puluh dua) butir dan uang tunai sebanyak Rp221.000, (dua ratus dua puluh satu ribu rupiah) milik terdakwa yang dimasukkandalam kantong plastik warna hitam dan diletakkan di atas lemari milik terdakwaSUHARTO Als AT Bin MUHAMMAD;Bahwa terdakwa SUHARTO Als ATU Bin MUHAMMAD mendapatkansediaan
    farmasi berupa obatobatan jenis Carnophen dari sdr.
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.Menimbang, bahwa unsur memproduksi atau mengedarkan adalah unsur yangbersifat alternatif. Begitu juga terhadap unsur sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanjuga merupakan unsur yang bersifat alternatif.
    Obatobatan tersebut merupakan sediaan farmasi yang tidak lagi memiliki izin edar olehBPOM RI dan telah dilarang peredarannya di masyarakat.halaman 11 dari 15 halamanPutusan Nomor 232/Pid.Sus./2015/PN.
Register : 11-11-2020 — Putus : 21-12-2020 — Upload : 23-12-2020
Putusan PN JEMBER Nomor 727/Pid.Sus/2020/PN Jmr
Tanggal 21 Desember 2020 — Penuntut Umum:
NATTY AYUNINGDIASTUTI ARIF,SH.
Terdakwa:
ANDIKA YANUAR
4519
  • Widjajaningsih, Apt, PNS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember,yang ada dalam Berita Acara Penyidikan (BAP) Polres Jember yang telahdiberikan di bawah sumpah, yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa ahli bekerja sebagai PNS pada Dinas Kesehatan KabupatenJember sejak tahun 1997, pernah menjadi staf di Seksi Pelayanan Farmakmin(Farmasi makanan dan minuman), dan sekarang menjadi staf di SeksiPembiayaan Kesehatan.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut Pasal1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurut Pasal 1angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alat kesehatanadalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung
    Bahwa selain itu ahli Dra.WIDJAJANINGSIH, Apt menyebutkan pekerjaan kefarmasian adalah kegiatanmemproduksi, meracik, menyimpan, mendistribusikan, mengedarkan, danHalaman 13 dari 16 Putusan Nomor 727/Pid.Sus/2020/PN Jmrmenyerahkan obat kepada yang berhak dan pekerjaan kefarmasian harusdilakukan oleh tenaga yang memiliki keahlian di bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki atau bekerjadi apotek
Register : 15-06-2020 — Putus : 30-07-2020 — Upload : 12-08-2021
Putusan PN BALE BANDUNG Nomor 379/Pid.Sus/2020/PN Blb
Tanggal 30 Juli 2020 — Penuntut Umum:
MELANI, SH.
Terdakwa:
ADE PRIYATNA Bin TATANG
255
  • _

    1. Menyatakan bahwa Terdakwa Ade Priyatna Bin Tatang, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun ;
    3. Menghukum
    farmasi yangperlinatkan dipersidangan; Bahwa Terdakwa bukan TO (target operasi) sedangkan Sdr.
    Jody Anggara; Bahwa saksi menjual obat/sediaan farmasi tersebut ke orangdewasa, umur diatas 20 (dua puluh) tahun; Bahwa saksi menjual obat/sediaan farmasi tersebut yaitu untukobat/sediaan farmasi jenis Tramadol HCL seharga Rp. 50.000,00 (enampuluh ribu rupiah) per stripnya/iembar yang berisi 10 (Sepuluh) butirsedangkan untuk jenis Hexymer dijual seharga Rp.10.000,00 (Sepuluhribu rupiah) per 4 (empat) butir/tablet; Bahwa yang duluan berjualan obat/sediaan farmasi adalah saksi Bahwa saksi membenarkan
    Polim yangdititipkan oleh Terdakwa ke saksi untuk dijual/diedarkan lagi; Bahwa saksi membenarkan obat/sediaan farmasi (diperlihatkandipersidangan); Bahwa obat/sediaan farmasi mau dijual oleh saksi ke orangdewasa; Bahwa saksi menjual obat/sediaan farmasi tersebut yaitu untukobat/sediaan farmasi jenis Tramadol HCL seharga Rp. 60.000,00 (enampuluh ribu rupiah) per stripnya yang berisi 10 (Sepuluh) butir sedangkanuntuk jenis Hexymer dijual seharga Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)per 3 (tiga) butir/
    Polim yangdititipkan oleh saksi Fatahillah alias Fatoy bin Anwar Abdullah untukdijual/diedarkan lagi; Bahwaterdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan dipersidangan); Bahwa obat/sediaan farmasi mau dijual oleh terdakwa ke orangorang yang saksi sudah kenal dan orangorang yang tinggal disekitaransaksl; Bahwa terdakwa menjual obat/sediaan farmasi tersebut yaituuntuk obat/sediaan farmasi jenis Tramadol HCL seharga Rp. 60.000,00(enam puluh ribu rupiah) per stripnya yang berisi 10 (Sepuluh)
    Jody Anggara;e Bahwa benar yang duluan berjualan obat/sediaan farmasi adalahTerdakwa Bahwa benar Terdakwa menjual obat/sediaan farmasi tersebut ke orangdewasa, umur diatas 20 (dua puluh) tahun; Bahwa benar Terdakwa menjual obat/sediaan farmasi tersebutyaitu. untuk obat/sediaan farmasi jenis Tramadol HCL seharga Rp.50.000,00 (enam puluh ribu rupiah) per stripnya/lembar yang berisi 10(sepuluh) butir sSedangkan untuk jenis Hexymer dijual sehargaRp.10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah) per 4 (empat) butir/
Register : 15-01-2019 — Putus : 06-03-2019 — Upload : 02-04-2019
Putusan PN KANDANGAN Nomor 1/Pid.Sus/2019/PN Kgn
Tanggal 6 Maret 2019 — Penuntut Umum:
HERLINDA, SH
Terdakwa:
SYARFANI Bin ABDULLAH Alm
264
    1. Menyatakan terdakwa SYARFANI Bin ABDULLAH (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu Sebagaimana dalam dakwaan Ketiga Subsidair Kedua Penuntut Umum ;
    2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan
    ) bulan, denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan ;
  • Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
  • Menetapkan barang bukti berupa :
    • 8 (delapan) butir obat sediaan farmasi jenis carnopeh
      Menyatakan terdakwa SYARFANI Bin ABDULLAH (Alm) terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamelakukan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal98 Ayat (2) dan Ayat (3) sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 196 UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;2.
      Menyatakan barang bukti berupa : 8 (delapan) butir obat sediaan farmasi jenis carnopeh. Secarik plastik warna hitam.Dirampas untuk dimusnahkan.Halaman 2 dari 18 Putusan Pidana Nomor 1/Pid.Sus/2019/PN Kgn4.
      DahaSelatan Kab.Hulu Sungai Selatan atau setidaktidaknya pada suatu tempat yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yangberwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja melakukanmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2) danAyat (3).
      Menyatakan terdakwa SYARFANI Bin ABDULLAH (Alm) telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamelakukan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu Sebagaimana dalam dakwaan KetigaSubsidair Kedua Penuntut Umum ;2.
      Menetapkan barang bukti berupa : 8 (delapan) butir obat sediaan farmasi jenis carnopeh. Secarik plastik warna hitam.Dirampas untuk dimusnahkan,6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesarRp.5.000, (lima ribu Rupiah);Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis HakimPengadilan Negeri Kandangan, pada hari Rabu tanggal 6 Maret 2019, olehkami, SYAMSUNI.
Putus : 31-05-2016 — Upload : 12-07-2016
Putusan PN SIDOARJO Nomor 215 /Pid.Sus./2016/PN.SDA..
Tanggal 31 Mei 2016 — Lukman Nurhakim
262
  • Menyatakan terdakwa terdakwa Lukman Nurhakim terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Lukman Nurhakim dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) , dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu ) bulan ;
    tentangkesehatan dengan pengertian memproduksi atau mengedarkan adalahmembuat sediaan farmasi dalam kapasitas jumlah yang banyak melaluiproses pabrikasi yang harus memenuhi CPOB (cara pembuatan obatyang baik) yang ditetapkan oleh peraturan Menkes, dan mengedarkanadalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran ataupenyerahan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdaganganmaupun pemindah tanganan harus sesuai peraturan Menkes kemudianmenerangkan pengertian Sediaan farmasi dan atau alat
    kesehatanHalaman 9 dari 20 Putusan Nomor 215/Pid.Sus/2016/PN.Sda.10adalah Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika.
    yang diproduksi hanya berisi bahan penyusun sediaanfarmasi sesuai usulan rancangan awal produksi sediaan farmasi yangdimaksud.
    Persyaratan khasiat / kemanfaatan yang dimaksud bahwasetiap bahan penyusun sediaan farmasi telah memiliki dokumen ujipenelitian ilmiah yang terstandar dan tercantum dalam Farmakope( Indonesia maupun Internasional lainnya).
    Persyaratan mutu yangdimaksud adalah produk sediaan farmasi secara menyeluruh mulai darimutu bahan baku, mutu proses produksi, mutu keamanan sesuaiperaturan perundang undangan ;Saksi menerangkan tentang pasal 197 UU RI No.39 tahun 2009 tentangKesehatan dengan pengertian Apakah pengertian memproduksi ataumengedarkan adalah membuat sediaan farmasi dalam kapasitas jumlahyang banyak melalui proses pabrikasi yang harus memenuhi CPOB (carapembuatan obat yang baik) yang ditetapkan oleh peraturan Menkes,
Register : 23-11-2017 — Putus : 09-01-2018 — Upload : 15-01-2018
Putusan PN MARABAHAN Nomor 278/Pid.Sus/2017/PN Mrh
Tanggal 9 Januari 2018 — Penuntut Umum:
RASYID YULIANSYAH, SH
Terdakwa:
KANDAR Als BULE Bin TOWE Alm
3618
  • Mengingat, ketentuan pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, serta Peraturan Hukum lain yang bersangkutan;

    M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa KANDAR Als BULE Bin TUWE (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi
    Yang mana 1 (satu) keping berisi 10 butir.Oleh karena itu keuntungan terdakwa dalam 1 (satu) boksnya / 100 butiradalah senilai Rp. 230.000, (dua ratus tiga puluh ribu rupiah); Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
    Batola; Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa, pada saatmelakukan giat Kepolisian kKemudian mendapatkan informasi dari Masyarakatbahwa ada seorang lakilaki melakukan kegiatan mengedarkan/membawaobatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar jenis Carnophen; Bahwa untuk menindak lanjuti informasi tersebut saksi melakukanpenyelidikan dan pengintaian, dan tidak berapa lama kami melihat seseorangyang sesuai dengan ciriciri yang didapatkan; Bahwa barang sediaan farmasi berupa obat obatan yang
    Batola; Bahwa barang sediaan farmasi berupa obat obatan yang ditemukan padaterdakwa sebanyak 91 (Sembilan Puluh Satu) butir dan mengakui bahwa obatobatan tersebut adalah miliknya; 20 nenen nen ene ne nneBahwa obatobatan Sediaan farmasi berupa pil Carnophen tersebut didapatkandengan cara membeli dari seorang lakilaki yang tidak diketahui nanamanya,dan obat jenis carnophen tersebut dibeli pada hari Senin tanggal 18 September2017 Sekitar jam 22.00 Wita. di Alalak Selatan banjarmasin dengan harga Rp.270.000
    Menyatakan Terdakwa KANDAR Als BULE Bin TUWE (Alm) telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DenganSengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar; 2.
Register : 10-06-2020 — Putus : 08-07-2020 — Upload : 07-10-2020
Putusan PN BONDOWOSO Nomor 122/Pid.Sus/2020/PN Bdw
Tanggal 8 Juli 2020 — Penuntut Umum:
Rozy Haromain, S.H
Terdakwa:
ALFIAN EDO MAULANA ISHAK bin ASNAWI
14016
    1. Menyatakan Terdakwa Alfian Edo Maulana Ishak Bin Asnawi tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Alfian Edo Maulana Ishak Bin Asnawi oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 4 (empat) bulan dan 15 (lima belas
    Bondowoso karenadiketahui telah mengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y; Bahwa Terdakwa Alfian Edo Maulana Ishak Bin Asnawimengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y dengan cara menjualbebas kepada umum sesuai permintaan pembeli, untuk 1 (Satu) butirdijual dengan harga Rp. 2.500, (dua ribu lima ratus rupiah) dan untuk 4(empat) butir dijual dengan harga Rp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah); Bahwa Saksi berhasil mengamankan barang bukti berupa 104(seratus empat) butir pil logo Y persediaan yang
    Bondowoso karenadiketahui telah mengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y; Bahwa Terdakwa Alfian Edo Maulana Ishak Bin Asnawimengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y dengan cara menjualbebas kepada umum sesuai permintaan pembeli, untuk 1 (Satu) butirdijual dengan harga Rp. 2.500, (dua ribu lima ratus rupiah) dan untuk 4(empat) butir dijual dengan harga Rp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah);Halaman 6 dari 17 Putusan Nomor 122/Pid.Sus/2020/PN Bdw Bahwa dalam kejadian tersebut Saksi berhasil mengamankandari
    Bahwa yang dimaksud sediaan Farmasi Sesuai UndangundangRepublik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 ayat(4) : Sedian Farmasi adalah Obat, Bahan Obat, Obat tradisional danKosmetika;Halaman 7 dari 17 Putusan Nomor 122/Pid.Sus/2020/PN Bdw Bahwa Izin edar adalah bentuk persetujuan pendaftaran yangdikeluarkan oleh Kepala BPOM untuk dapat di edarkan di seluruhIndonesia; Bahwa untuk perkara yang dilakukan oleh Alfian Edo MaulanaIshak Bin Asnawi mereka adalah bukan Tenaga Kesehatan yangberkompenten
    Dan obat/ pilwarna putin logo Y yang diedarkan adalah merupakan salah satubentuk sediaan farmasi berupa obat Trihexhipenidyl yang dikelompokandalam kategori Obat bebas terbatas namun peredarannya dalamsediaan tunggal sudah tidak diijinkan oleh BPOM dikarenakan banyakdisalahgunakan.
    Bondowoso Terdakwa diamankan karena diketahui telahmengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y;Menimbang, bahwa pada saat Terdakwa diamankan diketemukanbarang bukti berupa 104 (Seratus empat) butir pil logo Y persediaan yang akandijual, uang tunai Rp. 472.000, ( empat ratus tujuh puluh dua ribu rupiah ) yangmerupakan uang hasil penjualan dan 1 (satu) unit HP merk vivo Type Y12sebagai sarana komunikasi dengan pembeli;Menimbang, bahwa Terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa pillogo Y dengan cara
Register : 06-12-2013 — Putus : 06-02-2014 — Upload : 20-09-2014
Putusan PN RANTAU Nomor 301/Pid.Sus/2013/PN.Rtu
Tanggal 6 Februari 2014 — - H. FAHRURRAZI Bin H. SARPANI;
305
  • SARPANI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
    Fahrul Razi Bin H.Sarpanibersalah melakukan tindak pidana telah dengansengaja telah mengedarkan sedian farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar daripihak yang berwenang, sebagai mana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 197 Undang UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Undang UndangKesehatan Republik Indonesia.2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa H.
    pekerjaankefarmasian tersebut adalah apoteker dan tenaga tekhniskefarmasian, yaitu tenaga yang membantu apotekerdalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atassarjana farmasi, ahli madya Farmasi, analisis farmasi dantenaga menengah farmasi/asisten apoteker,Bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar adalah mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang belum didaftarkan izin edarnya atausudah dicabut/dibatalkan izin
    AdapunApoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagaiApoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanApoteker, sedangkan Tenaga Teknis Kefarmasian adalahtenaga yang membantu Apoteker dalam menjalanipekerjaan kefarmasian yang terdiri atas sarjana farmasi,ahli madya farmasi, analis farmasi, dan tenaga menengahfarmasi/asisten Apoteker,Bahwa yang diperbolehkan untuk melakukan pekerjaankefarmasian adalah tenaga kefarmasian, yaitu apotekerdan tenaga tehnis kefarmasian dan terdakwa yangberpendidikan
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut MajelisHakim mempertimbangkannya, sebagai berikut :1.
    dan/atau alatkesehatan yang belum didaftarkan izin edarnya atauyang sudah dicabut/dibatalkan izin edarnya.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut,obat dextromethorphan dan carnophen' produksi ZenithPharmaceutical (Zenith) adalah bentuk sediaan farmasi danperbuatan Terdakwa yang menjual obat dextromethorphan dancarnophen produksi Zenith Pharmaceutical (Zenith) kepadaorang lain dengan tujuan mendapatkan keuntungan adalahperbuatan mengedarkan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta
Register : 18-09-2018 — Putus : 03-10-2018 — Upload : 16-11-2018
Putusan PN BUNTOK Nomor 81/Pid.Sus/2018/PN BNT
Tanggal 3 Oktober 2018 — Penuntut Umum:
MURDIYANTA SETYA BUDI, S.H.
Terdakwa:
MANSYUR bin UNAN
707
  • Menyatakan Terdakwa Mansyur bin Unan tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;

    2.

    Menetapkan barang bukti berupa:

    • Sediaan farmasi jenis Seledryl sebanyak 5.940 (lima ribu sembilan ratus empat puluh) tablet/butir atau 495 (empat ratus sembilan puluh lima) strip;
    • Sediaan farmasi warna putih berlogo JM sebanyak 86 (delapan puluh enam) butir/tablet;
    • 1 (satu) buah dompet warna hitam merk Lacoste;
    • 1 (satu) buah dompet warna kuning;
    • 1 (satu) buah karung warna putih merk Segitiga Biru;

    Dimusnahkan

    Bahwa Terdakwa sudah menjual danmengedarkan obat jenis Seledryl dan Pil warna putih bertuliskan JM selama1 tahun 5 bulan; Bahwa dalam penjualan obat jenis Seledryl yang merupakan obatdaftar G yaitu obat bebas terbatas dimana dalam mengedarkannya harusdilakukan atas resep dokter dan dilakukan oleh orang yang memilikikeahlian dan kewenangan dalam mengedarkan sediaan farmasi serta Pilwarna putih dengan tulisan JM tidak diketahui jenis dan indikasi dari obattersebut dimana dalam mengedarkan sediaan farmasi
    2009, dalam Pasal 33 ayat (1) tenaga kefarmasian terdiridari apoteker dan tenaga teknis kefarmasiaan dan dalam Pasal 33 ayat (2)menjelaskan bahwa tenaga teknis kefarmasiaan terdiri dari Sarjana Farmasi,Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan tenaga menengah Farmasi/Asisten Apoteker; Bahwa obatobatan yang di jual oleh Terdakwa, apabila dikonsumsiberlebihan dapat membahayakan dan bisa mengakibatkan perilaku menyimpang bahkan kematian; Bahwa apabila obatobatan tersebut di konsumsi, dapat menimbulkanefek
    Sediaan farmasi jenis Seledryl sebanyak 5.940 (lima ribu sembilanratus empat puluh) tablet/butir atau 495 (empat ratus sembilan puluh lima)strip;2. Sediaan farmasi warna putin berlogo JM sebanyak 86 (delapan puluh enam) butir/tablet;3.
    dalam golongan sediaan farmasi dalam bentukOobat, dimana menurut keterangan Ahli Aulia Rahman, A.
    Sediaan farmasi jenis Seledryl sebanyak 5.940 (lima ribu sembilanratus empat puluh) tablet/butir atau 495 (empat ratus sembilan puluh lima)strip;2.