Ditemukan 159 data
43 — 26
Jempong Baru, Kota Mataramberdasarkan surat Kuasa No. 001/SKPDT/PTIS/VI/2019 tanggal11 juni 2019, untuk selanjutnya disebut sebagaiT ERGUGAT;Halaman 1 dari 11 Putusan Perdata Gugatan Nomor 83/Pat.G/2019/PN MtrPengadilan Negeri tersebut;Setelah membaca berkas perkara beserta suratsurat yang bersangkutan;Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;TENTANG DUDUK PERKARAMenimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 06 Mei2019 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
80 — 10
Majelis berpendapat mempertahankan rumahtangga yang demikian adalah merupakan perbuatan siasia belaka dan hanyaakan menambah penderitaan lahir dan batin yang berkepanjangan serta akanmemunculkan kemudharatankemudharatan yang lebih besar lagi terhadaprumah tangga dan keluargakeluarga mereka, padahal agama Islammengajarkan menghilangkan kesulitan / kKemudharatan lebih diutamakan darimendapatkan kemaslahatan, hal ini sesuai maksud dalil ushul fikih yangberbunyi sebagai berikut :Cellwcrall cla glo ptis
14 — 10
Pmkdipertahankan juga maka keburukannya (madharatnya) lebih banyak dari kebaikannya(maslahatmya) sedangkan menolak keburukan haruslah diutamakan daripada mengambilkebaikan sebagaimana kaidah hukum yang berbunyi:elleaall ale 9 e ptis sulin! J 5 9Artinya:*Menolak kerusakan harus lebih didahulukan dari pada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa dengan demikian gugatan Penggugat telah beralasan hukum,sesuai dengan Pasal 39 ayat (1) UndangUndang Nomor Tahun 1974 jo.
75 — 22
NTB, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 007/SK.PID/PTIS/IX/2015, tertanggal 7 September 2015 yang telah didaftarkan diKepaniteraan Pengadilan Negeri Praya dibawah registrasi Nomor 24/SK.Pid/2015/PN.Pya, tertanggal 28 September 2015;Pengadilan Tinggi tersebut ;Menimbang, bahwa setelah membaca dan memperhatikan berkas perkaradan surat surat yang berhubungan dengan perkara ini ;Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umumpada Kejaksaan Negeri Praya, No.REG.PERKARA : PDM26/PRAYA/03
21 — 15
Jikamereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnianya.Dan Allah Maha Luas pemberiannya lagi Maha Mengetahu;Menimbang, bahwa oleh karena itu, melangsungkan perkawinan anakPara Pemohon dengan calon suaminya adalah upaya mencegah perbuatanyang melanggar hukum sesuai dengan kaidah hukum dalam kitab albajurihalaman 19 yang berbunyi :Dt alba tee , le pls dkahbcTheat Gly de ptis ww Lal 2Artinya: menolak kerusakan lebih didahulukan daripada merath kemaslahatan;Menimbang, bahwa permohonan Para Pemohon
36 — 15
Hal tersebutsejalan dengan maksud kaidah ushul figh berikut ini:Tlahl le le ptis olabl I>Artinya : Menolak kerusakan lebih utama daripada mengupayakankemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,Hakim memandang gugatan Penggugat telah terbukti dan beralasanhukum, serta telah memenuhi alasan perceraian. Sesuai petunjuk Pasal39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang PerkawinanJo.
14 — 1
Majelis berpendapat pula mempertahankan rumahtangga yang demikian adalah merupakan perbuatan siasia belaka dan hanyaakan menambah penderitaan lahir dan batin yang berkepanjangan serta akanmemunculkan kemudharatankemudharatan yang lebih besar lagi terhadaprumah tangga dan keluargakeluarga mereka, padahal agama Islammengajarkan menghilangkan kesulitan / kKemudharatan lebih diutamakan darimendapatkan kemaslahatan, hal ini sesuai maksud dalil ushul fikin yangberbunyi sebagai berikut :Cellwcrall cla glo ptis
15 — 2
Majelis berpendapat pula mempertahankan rumahtangga yang demikian adalah merupakan perbuatan siasia belaka dan hanyaakan menambah penderitaan lahir dan batin yang berkepanjangan serta akanmemunculkan kemudharatankemudharatan yang lebih besar lagi terhadaprumah tangga dan keluargakeluarga mereka, padahal agama Islammengajarkan menghilangkan kesulitan / kKemudharatan lebih diutamakan darimendapatkan kemaslahatan, hal ini sesuai maksud dalil ushul fikih yangberbunyi sebagai berikut :Cellwcrall cla glo ptis
16 — 2
Majelis berpendapat pula mempertahankan rumahtangga yang demikian adalah merupakan perbuatan siasia belaka dan hanyaakan menambah penderitaan lahir dan batin yang berkepanjangan serta akanmemunculkan kemudharatankemudharatan yang lebih besar lagi terhadaprumah tangga dan keluargakeluarga mereka, padahal agama Islammengajarkan menghilangkan kesulitan / kKemudharatan lebih diutamakan darimendapatkan kemaslahatan, hal ini sesuai maksud dalil ushul fikih yangberbunyi sebagai berikut :Cellwcrall cla glo ptis
13 — 10
le (le ptis tolill p>Artinya: Menghindari kemudharatan lebih didahulukan dari pada menarikkemaslahatan.Oleh sebab itu, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkindipertahankan lagi karena tidak akan terwujud tujuan rumah tangga yangsakinah, mawaddah, dan rahmah sebagaimana yang diharapkan Allah SWTdalam AlQuran surat ArRum ayat 21 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia jo.
65 — 12
pihak pun sudah tidakterpengarun lagi dengan nasihatnasihat dari pihak keluarga untukmempertahankan keutuhan rumah tangganya;Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga yang sudah sedemikian inisudah tidak patut lagi untuk dipertahankan, karena akan menimbulkan eksesekses negatif bagi kedua belah pihak, juga kemudharatannya lebih besardaripada kemashlahatannya, dan hal itu harus dihindari sesuai dengan KaidahUshuliyah, selanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim, yangberbunyi:thal le (le ptis
13 — 2
Majelis berpendapat pula mempertahankan rumahtangga yang demikian adalah merupakan perbuatan siasia belaka dan hanyaakan menambah penderitaan lahir dan batin yang berkepanjangan serta akanmemunculkan kemudharatankemudharatan yang lebih besar lagi terhadaprumah tangga dan keluargakeluarga mereka, padahal agama Islammengajarkan menghilangkan kesulitan / kKemudharatan lebih diutamakan darimendapatkan kemaslahatan, hal ini sesuai maksud dalil ushul fikih yangberbunyi sebagai berikut :Cellwcrall cla glo ptis
8 — 7
rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat yang sudah rapuh dan sulit untuk dirukunkankembali, Majelis Hakim menilai bahwa memutus hubungan pernikahanPenggugat dan Tergugat dengan perceraian lebih mashlahah daripadamempertahankan rumah tangga yang sedemikian rupa yang tidak akanmembuahkan manfaat apapun bagi kedua belah pihak bahkan hanyamendatangkan kemudharatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak dankeluarganya, hal ini perlu dihindari sebagaimana kaedah fiqhiyah sebagaberikut :Cellcral) Gila (1S ptis
22 — 1
(rumah tangga yang sudah pecah/retak) bisamenimbulkan dan mengakibatkan akibat negatif bagi semua pihak dankesemuanya itu bisa mendatangkan mudharat, oleh karena itu harus dicarikemaslahatannya (yang terbaik), hal ini sesuai pula dengan kaidah figh yangberbunyi sebagai berikut:chek ete de ptis Lal 53Wt Lo UCN) 2 PI 1 UUM INU.
13 — 4
pertumbuhan kehidupan anak yang akan dilahirkan dari perkawinan tersebutsehingga lebih utama untuk dilindungi dan diprioritaskan, oleh karena itu dalamhal ini Majelis Hakim berpendapat sepanjang memenuhi rukun dan syaratpernikahan menurut ketentuan syariat Islam sebagaimana tersebut di atasguna menghindari dampak negatif (mafsadat) yang ditimbulkannya harus lebihdiutamakan daripada menjaga ketertiban prosedur dan administrasi perkawinan(maslahah), sesuai pula dengan kaidah figh yang berbunyi:Chek le de ptis
9 — 4
Hal ini sesuai dengan gaidah fiqhiyyah yang berbuny/i:ted) ota fe ptis tl iall 0Artinya: Menghindari mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatanMenimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dan juga ketentuan pasal 1 Undangundang nomor1 tahun 1974 tentang perkawinan, dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalahuntuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jikaPenggugat dan Tergugat selaku pasangan suami Isteri telah ternyata sudahtidak
122 — 27
Gub JatengNo. 477/03/1988/di Gereja Klaten pada tanggal 18 Agustus 1998 dandicatatkan di Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan SipilKabupaten Pati pada tanggal 18 Agustus 1998 dengan Kutipan AktaPerkawinan, Nomor : 405/1998 Tertanggal 18 Agustus 1998, adalahputus karena perceraian;Halamn 11 Putusan Nomor 43/Pdt/G/2020/PN PtiS.
18 — 16
Jikamereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnianya.Dan Allah Maha Luas pemberiannya lagi Maha Mengetahu;Menimbang, bahwa oleh karena itu, melangsungkan perkawinan anakPemohon dengan calon suaminya adalah upaya mencegah perbuatan yangmelanggar hukum sesuai dengan kaidah hukum dalam kitab albajuri halaman19 yang berbunyi :Dt alba tee , le pls dkahbcTheat Gly de ptis ww Lal 2Artinya: menolak kerusakan lebih didahulukan daripada merath kemaslahatan;Menimbang, bahwa permohonan Pemohon sebagaimana
25 — 14
pertumbuhan kehidupan anak yang akan dilahirkan dari perkawinan tersebutsehingga lebih utama untuk dilindungi dan diprioritaskan, oleh karena itu dalamhal ini Majelis Hakim berpendapat sepanjang memenuhi rukun dan syaratpernikahan menurut ketentuan syariat Islam sebagaimana tersebut di atasguna menghindari dampak negatif (mafsadat) yang ditimbulkannya harus lebihdiutamakan daripada menjaga ketertiban prosedur dan administrasi perkawinan(maslahah), sesuai pula dengan kaidah figh yang berbunyi:Chek le de ptis
13 — 7
cle de ptis Lelics!