Ditemukan 20882 data
38 — 11
Bim.Esa, vide Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, dan atau keluargayang sakinah, mawaddah dan rahmah, vide Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,sebagai implementasi Firman Allan SWT dalam AlQuran surat ArRum ayat 21;Menimbang, bahwa suatu ikatan pernikahan adalah dimaksudkan untukmemberikan kemaslahatan bagi Suami maupun istri, tetapi dengan melihatkondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itu bukan sajatidak lagi
38 — 0
dantekadnya yang kuat akan menceraikan Termohon setelah Majelis Hakimberusaha dengan sungguhsungguh dan tidak berhasil mempengaruhi Pemohonmengurungkan niatnya untuk bercerai, sedangkan Termohon telah ternyatatidak pernah datang di persidangan; fakta mana menunjukkan bahwa baikPemohon maupun Termohon merasa tidak ada lagi kecocokan antara Pemohondan Termohon dalam rumah tangga karena perkawinannya telah pecah ;Menimbang, bahwa Majelis perlu mendasarkan pertimbangan hukumdalam perkara a quo kepada firman Allan
8 — 0
Putusan No 3342/Pdt.G/2017/PA.Sda.demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan
15 — 7
dengan maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun 1975;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat adalah lebih adilmemutuskan perkawinan Penggugat dan Tergugat daripada membiarkandalam status suami isteri, karena sudah tidak menampakkan adanya salingmencintai bahkan sudah tidak saling melaksanakan tanggung jawab sebagaisuami isteri, olen karena itu dapat diyakini akan mendatangkan mudharatbagi Penggugat atau Tergugat apabila masin dalam ikatan perkawinan,sebagaimana bunyi firman Allan
21 — 22
dari harta yang kamu tinggalkan........... dst.Menimbang, bahwa sekalipun para pemohon tidak memohon dibagikanbagian masingmasing ahli waris, tetapi untuk diketahui berdasarkan segalaketentuan peraturan dan perundangundangan yang berhubungan denganperkara ini, maka Giyatmi binti Marto Pawiro (Pemohon I) memperoleh 50 % + (1/8 x 50 % ) = 56,25 %;Menimbang, bahwa untuk bagian 3 orang anak, maka pembagiantersebut didasari oleh ketentuan Pasal 176 Kompilasi Hukum Islam di Indonesiadan ketentuan firman Allan
12 — 5
No. xxx/Pdt.G/2020/PA.Btmsebagai implementasi Firman Allan SWT dalam AlQuran surat ArRum ayat 21,yang berbunyi sebagai berikut :Artinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu isteriister dari jenismu sendiri, Supaya kamu cenderungdan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramurasa kasih dan sayang.
11 — 4
sudah bertekad untuk tidak mau lagi mempertahankanperkawinannya, maka pilinan yang terbaik bagi pihakpihak adalah mengakhiriperkawinannya, karena dengan mempertahankan perkawinan tersebut akanlebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya bagi masingmasing pihak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga perlu mengetengahkan firmanAllah SWT. dalam surat alBagarah ayat 227 yang berbunyi :als arow alll yy ls MbI II 50 56015Artinya : Dan jika mereka berazam (berketetapan hati untuk) talak, makasesungguhnya Allan
7 — 3
Oleh karena itu tujuan perkawinansebagaimana dikehendaki oleh firman Allan SWT. dalam Al Quran surat ArRum ayat 21 di atas dan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, telah tidakakan tercapai, sehingga perceraian diantara mereka jauh lebin besar dampakpositifnya dari pada negatifnya, sebagaimana kaidah fighiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh Jalaluddin Abdurrahman asSuyuti,kemudian diambil alin menjadi pendapat Majelis
23 — 12
bisa dicapai;Menimbang, bahwa faktafakta tersebut diatas telah menunjukkan bahwaperkawinan Penggugat dan Tergugat benarbenar telah pecah dan telahsampai pada taraf yang sudah tidak bisa didamaikan lagi karena Penggugattelah jera dan menolak untuk melanjutkan perkawinannya dengan Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan
60 — 10
hukum dan sekaligus mendapatkan perlindungan dari negaradengan adanya bukti berupa akta perkawinan/akta nikah antara keduanya,sesuai dengan Pasal 68 ayat (1) huruf c UndangUndang Nomor 24 Tahun2013 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2006Tentang Administrasi Kependudukan, sehingga hakhaknya sebagai warganegara dapat dipenuhi oleh pemerintah seperti dalam hal kependudukan,bidang kesehatan, jaminan sosial dan bidangbidang yang lainnya;Menimbang, bahwa dalam surat alBagoroh ayat 282 Allan
26 — 7
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah diupayaka damai olehpihak keluarga, namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa faktafakta yang terungkap tersebut di atas, apabiladihubungkan dengan dalil pokok gugatan Penggugat, maka Majelis akanmempertimbangkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan firman Allan SWT pada surat alRumayat 21 dan ketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan dapat diketahui bahwa tujuan perkawinan adalah untukmendapatkan ketentraman dan dalam
30 — 10
Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil danbermanfaat bagi kedua belah pihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
11 — 5
perkawinannya dengan perceraian, meskipun hal itu adalahmerupakan perbuatan halal yang sangat dibenci oleh Allah SWT ;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsaqon gholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dansebisa mungkin hanya dipisahkan dengan kematian, oleh karena itu Islammenetapkan bahwa perceraian itu adalah suatu kebolehan yang tercela atauperbuatan halal yang dibenci oleh Allan
12 — 1
Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam, oleh karenanya maka petitum permohonan Pemohon agarPengadilan menjatuhkan talak satu bain sugro Termohon terhadap Pemohondapat dikabulkan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini, Majelis Hakim perlumengetengahkan Firman Allah dalam surat Al Baqgoroh ayat 227 yang berbunyi:pals grow alll uls GW loose olsArtinya: Dan jika kamu berazam (berketetapan hati) untuk talak, makasesungguhnya Allan Maha Mendengar lagi MahaMengetahul.Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini
8 — 1
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
14 — 3
Oleh karena itu tujuan perkawinansebagaimana dikehendaki oleh firman Allan SWT. dalam Al Quran surat ArRum ayat 21 di atas dan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, telah tidakakan tercapai, sehingga perceraian diantara mereka jauh lebin besar dampakpositifnya dari pada negatifnya, sebagaimana kaidah fighiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh Jalaluddin Abdurrahman asSuyuti,kemudian diambil alin menjadi pendapat Majelis
9 — 9
sebagaimanatercatat dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: xxxxxxxx tertanggal 25 April1986;Bahwa, Pernikahan Penggugat dengan Tergugat tersebut dilaksanakansecara Islam dan atas dasar suka sama suka dengan tujuan untukmembangun keluarga Sakinah, Mawaddah wa Rahmah, yakni membangunrumah tangga yang di dalamnya tidak lain hanya untuk diisi dengan salingmemberikan rasa Sakinah, nyaman dan betah; saling mencurahkanMawaddah, rasa Cinta, kasih sayang, penghargaan danpenghormatan;serta senantiasa mengharap Rahmah Allan
7 — 0
untuk bisa dicapai;Menimbang, bahwa faktafakta tersebut diatas telah menunjukkan bahwaperkawinan Pemohon dan Termohon benarbenar telah pecah dan telahsampai pada taraf yang sudah tidak bisa didamaikan lagi karena Pemohontelah jera dan menolak untuk melanjutkan perkawinannya dengan Termohon.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan
10 — 5
bahwa dengan memperhatikan muatan dan kriteriaketidakharmonisan yang terjadi dalam rumah tangga pemohon dantermohon serta mudharat atau aspek negatif yang akan ditimbulkankemudian daripada aspek kemaslahatannya apabila pemohon dantermohon tetap dipersatukan dalam sebuah rumah tangga, maka majelishakim berkeyakinan, perceraian sudah merupakan alternatif satusatunyayang terbaik bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa bertalian dengan pertimbangan di atas, majelishakim perlu mengetengahkan firman Allan
9 — 0
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid