Ditemukan 61415 data
85 — 24
;Bahwa ahli berpendapat jika dilihat kasat mata melalui label yang tertera, makabarang bukti perkara tersebut jenis obat tradisional dan sesuai dengan undangundang, bahwa obat tradisional masuk kedalam kategori sedian farmasi;Bahwa seseorang yang tidak memiliki keahlian, kewenangan dilarang/tidak bolehmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat danbahan yang berkhasiat obat ;Bahwa ahli tidak bisa mengtahui efek samping dari sedian farmasi tersebut, karenaharus diuji terlebih
dahulu, sedangkan dari barang bukti yang ada tidak tampakadanya efek dari sedian farmasi tersebut karena tidak tercantum dalam label;Bahwa dalam memproduksi sedian farmasi dalam bentuk obat tradisional harus adatenaga ahlinya dibidang kefarmasian;Bahwa terhadap obat atau jamu yang beredar seharusnya didaftarkan atau terdaftar diBPOM atau Departemen Kesehatan;Bahwa selanjutnya dalam kemasan obat seharusnya terdapat tanggal daluarsapemakaian;Bahwa dalam kemasan obat atau jamu seharusnya juga dicantumkan
Bahwa terdakwa sama sekali tidak memiliki latar belakang farmasi, tidak memiliki ijinproduksi, dan tidak memiliki ijin edar.e Bahwa jamu dan pil tersebut adalah untuk obat pegel linu, dan terdakwa mengetahui haltersebut hanya dari orang yang sudah lupa namanya.
dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasiyang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;1011Menimbang, bahwa sedian farmasi adalah bahan baku obat, sedian setengah jadi,obat tradisional dan kosmetika dan berdasarkan ketentuan Pasal 106 (1) menegaskan bahwasediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi FAISAL DEVID EKAMAHENDRA dan saksi DANNY TRI CAHYONO yang keterangannya satu sama lainsaling bersesuaian
obat tradisional, sedangkan 2 butir pil stelannya tergolong sediaan farmasiberupa obat, dan yang berwenang untuk memproduksi serta mengedarkan sediaan farmasitersebut harus mempunyai latar belakang farmasi dan mendapatkan ijin dari pihak yangberwenang yaitu BPOM;Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa tidak memiliki latar belakang farmasi, tidakmemiliki ijin produksi dan tidak memiliki ijin edar dari BPOM (Balai Pengawas Obat danMakanan), maka terdakwa sama sekali tidak memiliki kewenangan untuk memproduksi
32 — 2
Menyatakan barang bukti berupa :Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 1.134 (seribu seratus tiga puluh empat) dirampas untukdimusnahkan ;4.
Bahwa terdakwa NANDA YULISANTO Bin SUDIBYO dalammenjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LL/Artane tidak memiliki identitasatau label yang melekat yaitu harus berisi :Nama produk ;Daftar bahan yang digunakan ;Berat bersih atau isi bersih ;Nama dan alamat pihak yang memproduksi ;Tanggal, bulan, tahun kedaluwarsa ;Mendapat ijin edar dari Pemerintah ;sehingga perbuatan terdakwa NANDA YULISANTO Bin SUDIBYO yang telah mengedarkansediaan farmasi berupa obat jenis LL/Artane tersebut akan
dilakukan penggeledahan ditemukansediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 1.144 (seribu seratus empat puluh empat) butir beradadalam plastik warna putih yang telah disimpan oleh terdakwa di pojok dapur rumah terdakwatersebut adalah benar milik terdakwa.Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artane sebanyak 1.144 (seribu seratus empatpuluh empat) butir tersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan LaboratorisKriminalistik No.Lab. : 2007/NOF/2012 tanggal 19 Maret 2012.
Menyatakan Terdakwa : NANDA YULISANTO BIN SUDIBYO, telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Tanpa hak dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;122.
Menetapkan barang bukti berupa :Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 1.134 (seribu seratus tiga puluh empat) butir dalam plastikwarna putih dirampas untuk dimusnahkan ;6.
HERYANTO HAMONANGAN,S.H
Terdakwa:
JODY ANGGARA Bin REZA RINALDI
26 — 6
M E N G A D I L I :
- Menyatakan bahwa Terdakwa Jody Anggara bin Reza Rinaldi, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara
Polim yangdititipkan oleh Terdakwa untuk dijual/diedarkan lagi; Bahwa saksi membenarkan obat/sediaan farmasi (diperlihatkandipersidangan); Bahwa obat/sediaan farmasi mau dijual olen saksi ke orangorangyang saksi sudah kenal dan orangorang yang tinggal disekitaran saksi; Bahwa saksi menjual obat/sediaan farmasi tersebut yaitu untukobat/sediaan farmasi jenis Tramadol HCL seharga Rp. 60.000,00 (enampuluh ribu rupiah) per stripnya yang berisi 10 (Sepuluh) butir sedangkanuntuk jenis Hexymer dijual seharga
sediaan farmasi tersebut dengancara dititipbkan oleh Terdakwa, milik Sdr.
Polim yangdititipkan oleh Terdakwa ke saksi untuk dijual/diedarkan lagi; Bahwa Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan dipersidangan); Bahwa obat/sediaan farmasi mau dijual oleh Terdakwa ke orangdewasa; Bahwa Terdakwa menjual obat/sediaan farmasi tersebut yaituuntuk obat/sediaan farmasi jenis Tramadol HCL seharga Rp. 60.000,00(enam puluh ribu rupiah) per stripnya yang berisi 10 (Sepuluh) butirsedangkan untuk jenis Hexymer dijual seharga Rp.10.000,00 (Sepuluhribu rupiah) per 3 (tiga
Bandung Barat; Bahwa Terdakwa tidak tahu obat/sediaan farmasi tersebuttermasuk golongan obat apa dan tidak tahu efeknya; Bahwa Terdakwa belum pernah memakai obat/sediaan farmasitersebut; Bahwa untuk memakai obat/sediaan farmsi tersebut harus denganresep dari dokter; Bahwa Terdakwa bukan seorang dokter; Bahwa Terdakwa mengetahui obat/sediaan farmasi tersebutsudah tidak ada izin edarnya; Bahwa Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan dipersidangan); Bahwa obat/sediaan farmasi tersebut
Bandung Barat; Bahwa benar Terdakwa tidak tahu obat/sediaan farmasi tersebuttermasuk golongan obat apa dan tidak tahu efeknya; Bahwa benar Terdakwa belum pernah memakai obat/sediaanfarmasi tersebut; Bahwa benar untuk memakai obat/sediaan farmsi tersebut harusdengan resep dari dokter; Bahwa benar Terdakwa mengetahui obat/sediaan farmasi tersebutsudah tidak ada izin edarnya; Bahwa benar Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan dipersidangan); Bahwa benar obat/sediaan farmasi tersebut
Uly Rifi SH MH
Terdakwa:
Moch Ilham Faesol Alias Lolong Bin Jasimin
38 — 4
LOLONG bin JASIMIN tersebut dimuka telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tidak Memiliki Izin Edar, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama;
- Menjatuhkan pidana terdahap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (dua) bulan;
li>
- Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa : 6 (enam) bungkus plastik klip berisi sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih berlogo Y sejumlah seluruhnya 56 (lima puluh enam) butir didalam bungkus rokok Sukun putih; 1 (satu) unit handphone merk Xiomi warna Gold No. 0895422516092; Dirampas untuk dimusnahkan
Memproduksi atau Mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak meliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1);Ad. 1.
pada sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar, sehingga yang dijerat oleh pasal ini adalah terhadap peredaransediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, dengan katalain yang harus memiliki izin edar adalah obyeknya yakni sediaan farmasi atau alatkesehatan bukan subyeknya atau pelakunya;Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan yang dijerat oleh pasal ini adalahtentang obyeknya, maka yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu adalah apakahsediaan
farmasi dan/ atau alat kesehatan itu tidak memiliki izin edar ?
Menimbang, bahwa sedangkan yang dimaksud memproduksi danmengedarkan, Pasal 1 angka 3 dan 4 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998tentang Pengamanan Sedian Farmasi dan alat Kesehatan adalah kegiatan atauproses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membentuk, mengemas, dan/ataumengubah bentuk sediaan farmasi dan alatkesehatan.
Hakimuntuk menyatakan sedian farmasi tersebut tidak memiliki izin edar telah terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena yang dijerat oleh pasal ini adalah suatuperbuatan yang mengedarkan sediaan farmasi yang belum memiliki izin edarsedangkan obyek dalam perkara ini telah dinyatakan tidak memiliki izin edar makaterdakwa selaku subyek hukum dipersalahkan telah melanggar ketentuan Pasal 197Undangundang Nomor 36 Tahun 2009, meskipun nyatanyata terdakwa bukanorang yang berhak untuk mengedarkan sediaan farmasi
25 — 4
sebanyak (satu)bok bersisi 1000 ( seribu) butir seharga Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah),bahwa terdakwa dalam mengedarkan kesediaan farmasi tidak di lengkapi dengansurat jin edar atau surat jin produksi serta terdakwa dalam mengedarkankesediaan farmasi tersebut tidak mempunyai yin edar karena telah di cabut jinedarnya sejak 27 Oktober 2009 oleh BPOM dengan surat No.
dan obat Dextro sebanyak990 ( sembilan ratus sembilan puluh) butir yang di simpan di dalam kantongcelana terdakwa, terdakwa dalam menjual mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada siapa saja yang membutuhkan tanpa terkecuali dan terdakwa dalammengedarkan sediaan farmasi tersebut sudah cukup lama dan sudah menjadiincaran polsek hampang, bahwa sebelumnya terdakwa membeli obat zenith 1(satu) box berisi 100 (seratus) butir seharga Rp.270.000 ( dua ratus tujuh puluhribu rupiah) dan untuk obat dextro
terdakwa beli sebanyak 1 (satu) bok bersisi1000 ( seribu) butir seharga Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah), bahwa terdakwadalam mengedarkan kesediaan farmasi tidak di lengkapi dengan surat jin edaratau surat yin produksi, bahwa terdakwa tidak mempunyai pengetahuan tentangkefarmasian dan kesediaan farmasi yang tidak memenuhi standar atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu serta terdakwa dalam mengedarkankediaan farmasi tersebut hanya asalasalan saja sepengetahuan terdakwa saja.Pebuatan
dan obat Dextro sebanyak990 ( sembilan ratus sembilan puluh) butir yang di simpan di dalam kantongcelana terdakwa, terdakwa dalam menjual mengedarkan sediaan farmasi tersebutkepada siapa saja yang membutuhkan tanpa terkecuali dan terdakwa dalammengedarkan sediaan farmasi tersebut sudah cukup lama dan sudah menjadiincaran polsek hampang, bahwa sebelumnya terdakwa membeli obat zenith (satu) box berisi 100 (seratus) butir seharga Rp.270.000 ( dua ratus tujuh puluhribu rupiah) dan untuk obat dextro
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad. 1.
RIBUT SUPRIATIN, SH
Terdakwa:
KEVIN DIYAS RAMADHAN Bin YAN TASIB
18 — 2
Sarip (DPO) dan memesansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 900.000, (Sembilan ratus ribu rupiah).O Dan sekitar pukul 21.00 WIB bertempat ditepi jalan persawahan di DesaKarangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, terdakwa bertemudengan sdr.
barangbarang tersebut dilakukan penyitaanuntuk dipergunakan sebagai barang bukti dipersidangan.O Selain mengedarkan/menjual sediaan farmasi berupa pil LL, terdakwajuga mengkonsumsi pil LL dengan tujuan agar tidak mudah mengantuk,tidak mudah capek dan bersemangat dalam bekeija.
Sarip (DPO) dan memesansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu) butir dan sesuaikesepakatan jika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000 (seribu)butir dijual dengan harga sebesar Rp. 9(30.000, (Sembilan ratus riburupiah).O Dan sekitar pukul 21.00 WIB bertempat ditepi jalan persawahan di DesaKarangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, terdakwa bertemudengan sdr.
mempunyai efek sebagai antiparkinson, tidak temasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapi termasukDaftar Obat Keras atau sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifinidil;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 505/Pid.Sus/2020/PN GprMenimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutu telah terpenuhi menurut Hukum ;Menimbang, bahwa
Menyatakan Terdakwa Kevin Diyas Bin Ramadhani tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana"Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalam dakwaanalternatif kedua;2.
92 — 16
Saksi VERONIKA SUSI PURWANTI RAHAYU bahwa saksi bekerja di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan menjabatsebagai Kepala Instalasi Farmasi di Ruang Satelit Farmasi dan bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelayanan obat ; bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena terdakwa adalah perawat dibagian Stroke bekerja di RS.
WIB di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ; bahwa barang barang yang di ambil oleh saksi Yohanes Budi yang saksiketahui antara lain 4 (empat) dus obat jenis Plavik 75 Mg berupa Tablet, 1(satu) dus obat jenis CPG 75 Mg berupa Tablet. 3 (tiga) dus obat jenisCiproxin 500 Mg berupa Tablet. ; bahwa saksi mengetahui yang bahwa mengambil obat obatan di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta adalahsaksi Yohanes Budi Prasetyono karena ketika saksi bersama
saksi Agnesdan saksi Adhitya melihat rekaman CCTV yang dipasang di Ruang Satelit Farmasi Rawat Jalan ;Hal 4 dari 15 hal Putusan No. 336/Pid.B/2015/PN.Yykmembenarkan dan tidak keberatan ;bahwa akibat kejadian tersebut ruang satelit farmasi rawat jalan RumahSakit Bethesda Yogyakarta mengalami kerugian sejumlah Rp. 5.611.192,00(lima juta enam ratus sebelas ribu seratus sembilan puluh dua rupiah) ; bahwa setelah saksi Yohanes Budi ditangkap pihak kepolisian, saksi barumengetahui bahwa barang barang
WIB di RuangSatelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ; bahwa yang melakukan pencurian obat di Ruang Satelit Farmasi RawatJalan Rumah sakit Bethesda Yogyakarta adalah saksi Yohaqnes BudiPrasetyono dan Saksi mengetahui yang melakukan pencurian tersebutadalah Saksi Yohanes Budi Prasetyono ketika saksi diajak saksi Susimelihat rekaman Kamera CCTV yang dipasang diruang Farmasi RawatJalan ; bahwa berdasarkan perhitungan saksi barang yang hilang yaitu : Tanggal 19 Agustus 2015, obat Plavix
Saksi ADHITYA NUGRAHA ARISADHA bahwa Terdakwa dihadapkan dipersidangan karena ada hubungannya hilangnya obatobatan di Ruang Satelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ;Hal 6 dari 15 hal Putusan No. 336/Pid.B/2015/PN.Yykbahwa saksi mengetahui adanya kejadian pencurian tersebut pada hari dantanggal lupa tetapi dalam bulan Agustus 2015 setelah ada Audit dariYayasan di bagian Farmasi dan saat itu ditemukan kejanggalan tentangtransaksi obat ; bahwa setelah mengetahui adanya kejanggalan
1.AGUS SUHAIRI, SH
2.SUPRIYADI AHMAD, SH.
Terdakwa:
ANSORI Bin MISTUR ABU YAMIN
37 — 10
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Ansori bin Mistur Abu Yamin tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan primer;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
dari Nurasiayati, kemudian Saksi bersamaHalaman 5 dari 16 Putusan Nomor 525/Pid.Sus/2019/PN BywSaksi Risgi Susanto melakukan penggeledahan terhadap Nurasiayati tidakdiketemukan barang bukti obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidy!
BahwaTerdakwa memperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dariorang yang tidak dikenal oleh Terdakwa yang beralamat di Surabaya dantempat Terdakwa transaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. BahwaTerdakwa pernah menjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
BahwaTerdakwa memperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dariorang yang tidak dikenal olen Terdakwa yang beralamat di Surabaya dantempat Terdakwa transaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. BahwaTerdakwa pernah menjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
Bahwa Terdakwamemperoleh obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl dari orang yang tidakdikenal oleh Terdakwa yang beralamat di Surabaya dan tempat Terdakwatransaksi di Terminal Bungorasi Wonokromo. Bahwa Terdakwa pernahmenjual obat trihexyphenidy! kepada Sdr.
AS merupakan perbuatanmengedarkan;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa obat jenis Trihexyphenidyl yangTerdakwa edarkan tersebut termasuk sediaan farmasi:;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan, bahwa Terdakwa tidak mempunyai izin edar untuk menyimpanmaupun mendistribusikan sediaan farmasi berupa obatobatan jenisTrihexyphenidy!
105 — 14
MENGADILI: Menyatakan Terdakwa MIFTAHUL FALAH tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar; Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 10 (sepuluh) bulan serta denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200 (duaratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut;Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dengan No.Lab : 0834/NOF/2017 tanggal 06 Februari 2017 dapat disimpulkan barangbukti nomor : 1075/2017
(dituntut dalam berkasterpisah) karena kedapatan memiliki obat sediaan farmasi jenisTrinexyphenidyl sebanyak 54 (lima puluh empat) butir, selanjutnya SaksiSugeng Hariyanto, SH dan Saksi Ragang Prasetyo, SH melakukaninterogasi terhadap Saksi Niko Ali Yusiyanto dan mendapat keteranganbahwa Saksi Niko Ali Yusiyanto memperoleh obat Trihexyphenidy!
HCL mempunyai efekHalaman 6 dari 20 Putusan Nomor 588/Pid.Sus/2017/PN Bywsebagai anti parkinson, tidak termasuk Narkotika maupun Psikotropika,tetapi termasuk Daftar Obat Keras;e Bahwa Terdakwa bukan petugas yang berwenang untuk mengedarkansediaan farmasi jenis trilhexiphenidyl ataupun jenis yang lainnya;Perbuatan Terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal196 Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut, Terdakwa menyatakanmengerti akan
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200(dua ratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh riburupiah); Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut; Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik denganNo.
jenis trinexyphenidyldari seorang lakilaki yang tidak tahu namaya di Kalibaru sebanyak 200(dua ratus) butir dengan harga Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh riburupiah);Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl untuk dijual lagi sehingga Terdakwa memperolehkeuntungan dari hasil penjualan tersebut;Halaman 9 dari 20 Putusan Nomor 588/Pid.Sus/2017/PN Byw Bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik denganNo.
1.SUHADI,SH
2.MURSIDAH, SH
Terdakwa:
HARIYADI alias YADI bin BASRAN
35 — 8
- Menyatakan Terdakwa HARIYADI Alias YADI Bin BASRAN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Secara bersama-sama dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) bulan dan pidana denda sejumlah Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh
dan ketentuan tekhnisnya adalah setiap sediaan farmasiyang diedarkan harus mendapatkan ijin edar dari Departemen KesehatanRepublik Indonesia atau Badan POM RI;Bahwa persyaratan bagi pelaku usaha penyelenggara sarana kesehatanuntuk mengedarkan sediaan farmasi adalah terutama harus mendapatkanizin dari Dinas Kesehatan kabupaten / Kota;Bahwa sediaan farmasi yang telah dicabut izin edarnya tidak bolehdiedarkan di wilayah Republik Indonesia dan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar, khususnya
persyaratan jaminan mutu,keamanan dan kemanfaatan sehingga sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar tidak boleh diedarkan di wilayah Republik Indonesia;Bahwa seseorang yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar dapat dikenakan telah melanggar Undangundang RebulikIndonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 197 yangberbunyi Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar sebagaimana
kontroltekhnis yang jelas dari instansi yang terkait;Bahwa cara yang digunakan oleh BPOM Palangka raya melakukanpemeriksaan terhadap barang bukti sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar yang disita dari Terdakwa MUHIDI Alias IDI Bin SABRI adalah melihatfisik kemasan sediaan farmasi apakah sudah mencantumkan nomor ijin edar(register) dari Badan POM RI dan melihat brosur pada kemasan obat tidaksesuai dengan ketentuan, cara BPOM menentukan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar berupa zenith
, bahwa perusahaan industri farmasi wajid memperoleh izinusaha industri farmasi, oleh karenanya maka industri tersebut wajib memenuhipersyaratan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri Farmasi;Menimbang, bahwa Pengaturan mengenai sediaan farmasi di Indonesiadiatur di dalam Pasal 98 ayat (3) UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan, yaitu: Ketentuan mengenai pengadaan
, penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan PeraturanPemerintah.
75 — 32
khusus pria dewasa dengan maksuduntuk dijual atau diedarkan, selanjutnya saksi KADEK SUDARMA, S.H. dansaksi SUGIMAN HADI SAPUTRA berpurapura sebagai pembeli danmenghubungi terdakwa melalui nomor handphone yang tertera di akunHalaman 2 dari 11 Putusan No. 61/PID.SUS.KESEHATAN/2017/PT.MTRterdakwa dengan nomor 082340221009 dan menanyakan kepada terdakwasediaan farmasi khusus pria dewasa apa saja yang dijual, kemudian dijawaboleh terdakwa bahwa ia menjual beberapa jenis sediaan farmasi khusus priadewasa
, lalu saksi menyatakan berminat terhadap sediaan farmasi tersebutdan saksi meminta pada saat dilakukan transaksi agar terdakwa membawasemua jenis sediaan farmasi yang dijualnya; Bahwa pada tanggal 7 bulan November tahun 2016 disepakati untukmelakukan transaksi di jalan Udayana Kota Mataram, dan pada saatdilakukan transaksi, saksi memeriksa sediaan farmasi yang dibawa olehterdakwa dan dicurigai tidak memenuhi izin edar sehingga kemudian saksimembawa terdakwa dan sediaan farmasi miliknya untuk dilakukanpemeriksaan
Dari Balai Besar POM selaku ahli yangdisaksikan oleh Penyidik dari POLDA NTB yakni KADEK SUDARMA, SH danSUGIMAN HADI PUTRA menyimpulkan bahwa 13 (tiga belas) item produksediaan farmasi yang dijual oleh terdakwa tanpa izin edar ;Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 jo. Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan.AtauHalaman 3 dari 11 Putusan No. 61/PID.SUS.KESEHATAN/2017/PT.
MTRsediaan farmasi khusus pria dewasa apa saja yang dijual, kemudian dijawaboleh terdakwa bahwa ia menjual beberapa jenis sediaan farmasi khusus priadewasa, lalu saksi menyatakan berminat terhadap sediaan farmasi tersebutdan saksi meminta pada saat dilakukan transaksi agar terdakwa membawasemua jenis sediaan farmasi yang dijualnya; Bahwa pada tanggal 7 bulan November tahun 2016 disepakati untukmelakukan transaksi di jalan Udayana Kota Mataram, dan pada saatdilakukan transaksi, saksi memeriksa sediaan
farmasi yang dibawa olehterdakwa dan dicurigai tidak memenuhi izin edar, sehingga kemudian saksimembawa terdakwa dan sediaan farmasi miliknya untuk dilakukanpemeriksaan lebih lanjut, yang berupa:a. 4 (empat) kotak obat KLG;lima) kotak Vimax Oil:dua) kotak Viagra;tiga) botol Minyak Bulus NORI;tiga) kotak saleb super STUD 007;)dua) buah mascara tanpa merek;+> @ 2 9satu) buah mascara the MAGNUM volum express:dua) kotak Blue Wizard;satu) box dan 2 (dua) kotak Hajar Jahanam Mesir;7 j. satu) kotak creame
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
SUNTANA Bin EDI SUHAEDI
27 — 4
Mengadili :
1.Menyatakan terdakwa Suntana bin Edi Suhaedi, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Mengedarkan sediaan farmasi dan/alat kesehatan
tersebut dari tahun 2016 dan sempat berhenti dan setiapmembeli obat /pil sediaan farmasi jenis Pil LI tersebut kepoada Sdr Toto( DPO)kemudian pada tanggal 13 Mei 2019 sekitar pukul 20.00 Wib datang saksi YudiSetiadi Als Yudi Bin Nurhasani untuk membeli sediaan farmasi jenis PilLL( dobel L) kerumahnya terdakwa kemudian saksi Yudi membeli pil LLsebanyak 10 Butir seharga Rp. 32.000, kemudian terdakwa diamankan olehpihak kepolisian dengan barang bukti yang diamankan sebanyak 681 yangdisimpan dibelakang
tersebut dari tahun 2016 dan smepat berhenti dan setiapmembeli obat /pil sediaan farmasi jenis Pil LL tersebut kepada Sdr Toto( DPO)kemudian pada tanggal 13 Mei 2019A sekitar pukul 20.00 Wib datang saksiYudi Setiadi Als Yudi Bin Nurhasani untuk membeli sediaan farmasi jenis PilLL( dobel L) kerumahn terdakwa kemudian saksi Yudi membeli pil LL sebanyak10 Butir seharga Rp. 32.000, kemudian terdakwa diamankan oleh pihakkepolisian dengan barang bukti yang diamankan sebanyak 681 yang disimpandibelakang
Waled,Kabupaten Cirebon; Bahwa benar pada saat dilakukian penangkapan terhadap terdakwasaksi bersama dengan saksi Briptu Petrus Parlin Sagala Anggota satuanNarkoba Polres Cirebon; Bahwa benar pada saat melakukan penangkapan terhadap terdakwaditemukan berupa sediaan farmasi jenis Pill LL/Dobel L sebanyak 681 butiryang disimpan dibelakang pintu kamar; Bahwa benar terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis pil LL/DobelL dengan cara membeli kepada Sdre.
Bahwa setiap orang yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, meyimpan,mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obatserta mengenai ketentuan tersebut harus memenuhi standar umumpelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah; Bahwa benar Ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi berupa obatjrenis pil LL / Dobel L tidak terdaftar di Badan POM RI apabila ada keteranganlabel daftar register dan keterangan kegunaan, serta manfaat namun tidakdesertai
Apoteker (STRA) yang dikeluarkan oleh Komite Farmasi Nasional(KFN) dan Surat Tanda Register Tenaga Kerja kefarmasian (STRTTK) yangdikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; Bahwa benar persyaratan mutu keamanan, khasiat atau kemanfatanuntuk sediaan farmasi yang berupa bahan obat dan obat yaitu harus sesuaidengan persyaratan dalam buku Farmakope atau buku standar lainnya yangditetapkan oleh Menteri; Bahwa benar untuk mendapatkan obatobatan sediaan farmasi sepertiobat merk jenis LL harus disertai resep dari
70 — 7
SUHAENTI tersebut yaitupada hari Rabu tanggal 02 Ujanuari 2013 sekitar jam 16.00 wib, dirumahnyatermasuk Desa Kedung Bunder Blok Pejaganasem Rt.01 Rw.01 KecamatanGempol Kabupaten Cirebon;Bahwa bisanya Sdri SUHAENI kami tangkap karena yang bersangkutantertangkap tangan kedapatan memiliki, menguasai atau sedang mengedarkanobatobatan sediaan farmasi jenis pil Dextro dan pil Trihexyphenidyl; Bahwa obatobatan sediaan farmasi jenis Pil Dextro dan Pil Trihexyphenidylyang dimiliki, kuasai atau sedang diedarkan
HARMADI AZIS dan SAUR GALIH MUFTIEmendapatkan info dari masyarakat bahwa ada seseorang di Desa KedungbunderBlok Pejaganasem Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang sering menjualobatobatan sediaan farmasi jenis Dextro dan Trihex;Setelahnya mendapatkan informasi tersebut selanjutnya kami melakukanmenuju ke tempat kejadian dan memancing dia dan ternyata benar terdakwakedapatan sedang menjual obatobatan sediaan farmasi jenis pil Dextro dan pilTrihex tersebut; Bahwasetelah menemukan barang bukti tersebut
selanjutnya kamimengamankan terdakwa dan barang buktinya dan langsung dibawa ke PolresCirebon untuk diproses lebih lanjut;Bahwa menurut keterangan Sdr. terdakwa SUHAENI bahwa dia menjualsidiaan farmasi jenis Dextro dan Pil Trihexy tersebut kepada orang yang datangkerumahnya yang ingin membeli obat tersebut;Bahwa menurut pengakuan dari Sdn.
SANIRI, S.Si,Apt:Dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetik; Bahwa yang berhak menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi adalahtenaga kefarmasian yaitu Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian; Bahwa obat yang berupa Pil Dextro dan Pil Trihexy Penidhyl yaitu terdaftar diBadan POM RI apabila ada keterangan label daftar Register dan keterangankegunaan serta manfaat, namun apabila
terdakwa dalam menjual obatobatan sediaan farmasi tersebut tidakpiemiililel, fin Gdn een erence ener nena NacenR ERRBahwa didalam mengedarkan/menjual obatobatan sediaan farmasi tersebut diaterdakwa tidak mempunyai keahlian;Bahwa benar atas kejadian ini terdakwa merasa bersalah dan menyesal atasperbuatannya tersebut;21Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan, apakahberdasarkan faktafakta tersebut terdakwa dapat dinyatakan telah terbukti melakukan tindakpidana yang akan dijatuhkan
39 — 33
Menyatakan terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLAN dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan denda sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) Bulan ;3.
Menyatakan Terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLAN bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dalam Dakwaan Primair kami melanggar pasal 197UU No: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;2.
sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Indonesia adalahmenyampaikan barang sesuatu dari satu orang kepada orang lain atau menyampaikan ataumengeluarkan membawa barang sesuatu kepada orang lain ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 UndangUndang RI Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, obat tradisional, dan kosmetika.
Menyatakan terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLAN telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MASSYUKUR Als SYUKUR Bin HAMLANdengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan denda sebesar Rp. 2.000.000 (duajuta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidanakurungan selama 2 (dua) Bulan ;3.
25 — 20
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD PRAYUDA AL FAJAR Als PRAYUDA ALPAYAR Als YUDA Bin ISMAIL (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2.
sertifikasi uji kompetensisebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwa telahmengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diataskepada orang lain dengan cara menjual dan melayani pembeli obat kerasdengan tidak menggunakan resep dokter.sonnone= Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 Jo pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan. 0222ne enn nennn=KEDUAwnnn== Bahwa ia terdakwa MUHAMMAD PRAYUDA AL FAJAR Als PRAYUDAALPAYAR Als
telah mengakui bahwa telahmengedarkan sediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diataskepada orang lain dengan cara menjual dan melayani pembeli obatkeras dengan tidak menggunakan resep dokter.
atau menjual obattersebut tidak memenuhi standar / persyaratan keamanan dan mutupelayanan farmasi serta terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenanganyaitu terdakwa hanya berlatar pendidikan terakhir Madrasah Kelas Il (Tidaktamat), dan terdakwa tidak mempunyai latar belakang pendidikankefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker dan terdakwajuga tidak mempunyai sertifikasi uji kompetensi sebagai tenaga farmasi danterdakwa telah mengakui bahwa telah mengedarkan sediaan farmasi ataumenjual
atau menjual obat tersebut tidak memenuhi standar /persyaratan keamanan dan mutu pelayanan farmasi serta terdakwa tidakmemiliki keahlian dan kewenangan yaitu terdakwa hanya berlatarpendidikan terakhir Madrasah Kelas Il (Tidak tamat), dan terdakwa tidakmempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian baik sebagai Apotekermaupun Asisten Apoteker dan terdakwa juga tidak mempunyai sertifikasi ujikompetensi sebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwatelah mengedarkan sediaan farmasi atau
atau menjual obat tersebut tidakmemenuhi standar / persyaratan keamanan dan mutu pelayanan farmasi sertaterdakwa tidak memiliki kKeahlian dan kKewenangan yaitu terdakwa hanya berlatarpendidikan terakhir Madrasah Kelas Il (Tidak tamat), dan terdakwa tidakmempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian baik sebagai Apoteker maupunAsisten Apoteker dan terdakwa juga tidak mempunyai sertifikasi uji kompetensisebagai tenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwa telah mengedarkansediaan farmasi atau
113 — 27
PPK telah menerima Daftar SpesifikasiTeknis dan Harga dari Dekan Fakultas Farmasi USU Prof.
Dekan Fakultas Farmasi USU Prof.
MAREL MANDIRI dan Farmasi Lanjutan adalah PT.
Exartech Technology Utama pernah mengikuti prosespelelangan pada Pengadaan Peralatan Farmasi di Fakultas Farmasi USUpada tahun 2010.Bahwa setelah melalui tahapan pelelangan selanjutnya PT.
danoleh dasar itu saksi mengatakan dimana Bapak butuh lalu dikatakan RektorPage 154Putusan Pengadilan TIPIKORNo.31/Pid.Sus.K/2015/PN.Mdnkami ingin ada Laboratorium mini Farmasi karena Fakultas Farmasi inibelum ada Laboratoriumnya.Bahwa setelah itu kami diantar ke ruaangan Dekan Fakultas Farmasi dandisitulah berkenalan dengan Prof.
92 — 23
Menyatakan Terdakwa FAHRI Bin MUHAMMAD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan, sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
Menyatakan terdakwa FAHRI Bin MUHAMMAD bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo Pasal 106 Ayat (1) UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dalam Surat DakwaanPrimair.2.
Kefarmasian Pasal 1 Ayat (1) sedangkan yangdimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 Ayat (4),Bahwa persyaratan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian adalahApoteker dan Tenaga Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa yang
berwenang melakukan pekerjaan kefarmasian yang terdiridari sarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar adalah mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang belum didaftarkan ijinedarnya atau yang sudah dicabut ijin edarnya,Bahwa yang dimaksud keahlian dan kewenangan adalah tenagakefarmasian yang dibuktikan dengan memiliki surat izin
praktik,Bahwa Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaankefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Tehnis kefarmasian.Adapun Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagaiApoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker,Bahwa tenaga tekhnis Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Apoteker,Bahwa yang dimaksud Praktik
Yang tidak memiliki izin edar.Bahwa pasal 106 ayat (1) Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan menentukan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar.Bahwa yang dimaksud mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar adalah mengedarkan sediaan farmasidan/atau alat kesehatan yang belum didaftarkan izin edarnya atau yang sudahdicabut/dibatalkan izin edarnya.Bahwa fakta yang terungkap di persidangan adalah, sebagai berikut
27 — 9
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RONI alias TOLE bin BUNADI tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR sebagaimana dakwaan Penuntut Umum dalam dakwaan alternatif kesatu;2.
lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, Ahli dan Terdakwasertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut:MENUNTUTSupaya Hakim Pengadilan Negeri Martapura, yang memeriksa dan mengadiliperkara ini memutuskan:1Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RONI alias TOLE bin BUNADI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi
praktek untuk melakukanpekerjaan kefarmasian, Terdakwa telah menjual sediaan farmasi berupa obatjenis Carnophen dengan harga setiap (satu) kepingnya 30.000,00 (tiga puluhribu rupiah) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp5000,00 (limaribu rupiah) per kepingnya;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat Carnophen yang disimpan dan diedarkanoleh Terdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik izin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan pusat Jakarta denganNomor HK
telah menjual sediaan farmasi berupa obatjenis Carnophen dengan harga setiap (satu) kepingnya Rp30.000,00 (tigapuluh ribu rupiah) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp5000,00(lima ribu rupiah) per kepingnya;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat Carnophen yang disimpan dan diedarkanoleh Terdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik izin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan Pusat Jakarta denganNomor HK.04.1.35.07.13.3856 tentang Perubahan Atas Keputusan
yang telah menempuh pendidikanapoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, sedangkan tenagateknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalammelaksanakan pekerjaan kefarmasian yang terdiri dari: Sarjana Farmasi, AhliMadya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/ AsistenApoteker;Bahwa apoteker dan tenaga teknis kefarmasian memiliki keahlian dankewenangan dalam pembuatan, penyediaan, penyimpanan, pendistribusianatau penyaluran, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obatdan pengamanan sediaan farmasi;Bahwa fasilitas yang digunakan apoteker dan tenaga teknis kefarmasianadalah apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat,dan Pedagang Besar Farmasi (PBF);Bahwa dari kemasan obat Carnophen tersebut merupakan obat daftar K (obatkeras) berisi Karisoprodol, Parasetamol, dan Kafein;Bahwa obat jenis Carnophen yang disimpan dan diedarkan oleh Terdakwasudah dicabut izin edarnya sejak tanggal 29 Oktober 2009 berdasarkan suratBalai POM (Pengawas
26 — 3
yang akan dijatuhkan kepadanya ;Menimbang, bahwa terdakwa oleh Penuntut Umum didakwa sebagai berikut :Bahwa terdakwa LISWARI Alias CENDOL Bin KASMIRAN pada hari Minggutangga 22 Juli 2012, sekira jam 15.00 Wib atau setidaktidaknya pada waktu tertentudalam Bulan Julik 2012, bertempat dirumah terdakwa di Jl.Dharma Wangsa DesaSekoto, Kecamatan Badas Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, SENGAJAMEMPRODUKSI ATAU MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI
BERUPAOBAT YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN / ATAU ALATKESEHATAN YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN/ATAUPERSAYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAAATAN, DANMUTU* sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU.RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengancara sebagai berikut :e Bahwa awalnya pada hari Sabtu Tanggal 21 Juli 2012 sekira jam 23.00Bertempat di tepi Jl.Sekoto, Kecamatan Badas, Kab.Kediri terdakwa telahmembeli sediaan farmasi pil
jenis LL dari Sdr.Jumawan Bin Misali sehargaRp.45.000, (empat puluh lima ribu rupiah) dan mendapatkan sediaanfarmasi berupa pil jenis LL sebanyak 90 (sembilan puluh) butir selanjutnyasekitar jam 23.30 Wib bertempat dirumah terdakwa, terdakwa mengkonsumsisediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 32 (tiga puluh dua) butir ;Bahwa pada hari Minggu Tanggal 22 Juli 2012 sekira jam 06.00 Wibbertempat di rumah terdakwa kembali terdakwa LISWARI Alias CENDOLBin KASMIRAN mengkonsumsi sediaan farmasi berupa
pil jenis LLsebanyak, 32 (tiga puluh dua) butir ;Pada waktu dan tempat seperti tersebut pada awal bagian dakwaan ini,Selanjutnya petugas Kepolisian yang telah menerima informasi darimasyarakat jika terdakwa mempunyai sediaan farmasi berupa pil jenis LLlangsung melakukan penangkapan dan setelah dilakukan penggeledahan makadidapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 32 (tiga puluh dua)butir yang terdapat dalam bekas bungkus rokok merk Surya Pro ;Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL tersebut
Saksi SATRIA WICAKSANA memberikan keterangan :e Bahwa sepengetahuan saksi kejadian dalam perkara ini pada hari Minggu,tanggal 22 Juli 2012, sekira jam 15.00 wib bertempat di rumah terdakwa diJl.Dharma Wangsa Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri dansaat ditangkap Petugas ditemukan 32, (tiga puluh dua ) butir LL dalam bekasbungkus rokok merk Surya Pro yang disimpan dengan cara di selipkan dibawah kranjang plastik diatas meja di dalam kamar rumah tersangka dandiakui sediaan farmasi pil jenis
21 — 3
BOWO Bin YAHMAN telah terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standart persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu; -------2.
BOWO Bin YAHMAN mendapatkansediaan farmasi berupa pil LL kepada SELAMET (DPO) dengan cara membeli sebanyak277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) butir seharga Rp. 150.000, (seratus lima puluh riburupiah) kemudian Terdakwa YUNI PRASETIO Als.
BOWO Bin YAHMAN telah menyimpan sediaan= Fefarmasi berupa pil LL langsung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa danmendapatkan sediaan farmasi pil LL sebanyak 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) butir didalam sepatu dalam kamar rumah Terdakwa;Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut mengandung bahan aktiftriheksifenidil HCL ( tidak termasuk Narkotika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras)sebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
BOWO Bin YAHMAN telah menyimpan sediaanfarmasi berupa pil LL langsung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa danmendapatkan sediaan farmasi pil LL sebanyak 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) butir didalam sepatu dalam kamar rumah Terdakwa;Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut mengandung bahan aktiftriheksifenidil HCL ( tidak termasuk Narkotika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras)sebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab : 5687/KNF/2011/tanggal 12 Agustus 2011.
Kedirikarena menyimpan pil jenis LL sebanyak 277 butir;e Bahwa Terdakwa telah membeli sediaan farmasi berupa pil jenis LL dariSELAMET (DPO) sebanyak 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) butir seharga Rp.150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah) kemudian Terdakwa simpan sediaanfarmasi tersebut di dalam sepatu di kamar rumah Terdakwa;e Bahwa benar Terdakwa memiliki pil doble L tersebut tanpa ijin dari pihak yangberwenang serta bukan sebagai tenaga kesehatan atau ahli farmasi; Menimbang, bahwa apakah dari