Ditemukan 848567 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 06-08-2019 — Putus : 17-09-2019 — Upload : 31-12-2019
Putusan PA ANDOOLO Nomor 0211/Pdt.G/2019/PA.Adl
Tanggal 17 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
9349
  • Penggugat dan Tergugat,akan tetapi pada kenyataannya justru Tergugat sering melakukan kekerasan(memukul) terhadap Penggugat, sehingga menyebabkan Penggugat tidaknyaman lagi untuk tetap mendampingi Tergugat dalam membina mahligai rumahtangga;maka dengan melihat keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahtera rumah tangga Penggugat danTergugat, semakin hari semakin goyah; Tergugat yang tidak menjalankan perandan kewajibannya sebagai seorang suami, mengakibatkan rasa
    saling hargamenghargai dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, memudar seiringdengan waktu; dan sikap Tergugat menimbulkan rasa traumatik yang dalamterhadap diri Penggugat, sehingga menyebabkan keengganan terhadap diriHalaman 12 dari 16 halaman Putusan Nomor 0211/Pdt.G/2019/PA Adl.Penggugat untuk tetap bertahan mendampingi Tergugat dalam ikatan rumahtangga; Melihat kondisi yang dialami rumah tangga Penggugat dan Tergugattersebut, maka Majelis Hakim menilai rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah
    Pasal 3Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1990 tentang Kompilasi Hukum Islam; yaituadanya ketentraman dan rasa kasih sayang antara Penggugat dan Tergugat sertauntuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa, tidak tercapai lagi dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat;Menimbang, bahwa apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugattetap dipertahankan, sementara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempattinggal sudah 1 (satu) tahun lamanya, Majelis
    berupaya menasihatiagar Penggugat kembali rukun dengan Tergugat, akan tetapi Penggugat tidakridha lagi melanjutkan rumahtangganya bersama Tergugat, maka antaraHalaman 13 dari 16 halaman Putusan Nomor 0211/Pdt.G/2019/PA Adl.Penggugat dan Tergugat telah sulit untuk merasakan keharmonisan dalammembina rumah tangga;Menimbang, bahwa perceraian adalah perbuatan yang dibolehkan namundibenci oleh Allah SWT, dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak adalagi hak dan kewajiban antara keduanya, tidak ada rasa
    saling menyayangi,mengasihi, rasa saling cinta mencintai dan rasa saling hormat menghormati antarakeduanya sebagaimana yang diamanatkan Pasal 33 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, sehingga jika mempertahankan rumah tanggayang telah pecah (broken marriage), halmana hakikat dari rumah tangga itusendiri telah hilang, maka akan berakibat fatal dan akan semakin menggiringPenggugat dan Tergugat ke dalam jurang ketersiksaan sehingga bahayanya akanlebih banyak daripada manfaatnya, oleh karenanya
Register : 10-10-2018 — Putus : 13-11-2018 — Upload : 16-11-2018
Putusan PN MUARA ENIM Nomor 488/Pid.Sus/2018/PN Mre
Tanggal 13 Nopember 2018 — Penuntut Umum:
1.LYNA MARLIANA, SH
2.SRIYANI, SH
Terdakwa:
ADI APRIAWAN BIN ISHAK
758
  • yuridis formil telahterpenuhi, akan tetapi untuk menentukan apakah dirinya secara yuridis materiilbenarbenar sebagai pelaku dari tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalamdakwaan Penuntut Umum, Majelis akan menggantungkan terhadap pembuktian unsurselanjutnya;Ad.2 Unsur Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 UU No. 23 Tahun 2004 TentangPenghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga bahwa yang dimaksud dengankekerasan fisik tersebut adalah perbuatan yang menimbulkan rasa
    sakit, jatuh sakitatau luka berat;Menimbang, bahwa tentang apa yang dimaksud melakukan kekerasanfisik sehingga menimbulkan rasa sakit, Undangundang tidak menjelaskannya.
    Olehkarena itu Majelis menafsirkan kekerasan fisik dan rasa sakit di sini Sama dengantindak pidana penganiayaan sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 351 ayat (1)Halaman 11 dari 15 Putusan No.488/Pid.Sus/2018/PN MreKUHP;Menimbang, bahwa KUHP pun ternyata juga tidak memberikan penjelasanapa yang dimaksud tindak pidana penganiayaan.
    Sedangkan rasa sakit (pijn) dianggap ada cukup ditafsiriapabila menimbulkan rasa sakit*.
    Dalam hal ini pula Hoge Raad menafsirkanpenganiayaan (mishandeling) sebagai: Setiap perbuatan yang dilakukan dengansengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain, yang sematamatamerupakan tujuan daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi, pengakuanterdakwa serta didukung dengan barang bukti serta alat bukti surat berupa Visum etRepertum dari Rumah Sakit Bukit Asam Medika Nomor : 2033Eks10400/BAM 2/SRTK4/VII/2018 tanggal 06 Juli 2018 yang dibuat
Register : 07-11-2019 — Putus : 26-11-2019 — Upload : 27-11-2019
Putusan PA ANDOOLO Nomor 0310/Pdt.G/2019/PA.Adl
Tanggal 26 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
2918
  • Maka dapat disimpulkan bahwa bahtera rumah tangga Penggugat danTergugat, semakin hari semakin goyah; dan Tergugat kini telah menikah denganperempuan lain bahkan telah dikaruniai 1 (Satu) orang anak, sikap Tergugattersebut oleh Majelis Hakim dinilai telah mengkhianati Penggugat, sehinggaMajelis Hakim menyimpulkan bahwa Tergugat yang tidak menjalankan peran dankewajibannya sebagai seorang suami, mengakibatkan rasa saling hargamenghargai dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, memudar seiringdengan
    Sehinggadengan demikian Majelis hakim menilai perselisihan antara Penggugat danTergugat terjadi secara terus menerus dan hingga saat ini belum menemukanHalaman 12 dari 16 halaman Putusan Nomor 0310/Pdt.G/2019/PA Adl.solusi, dan pihak keluarga Penggugat telah berupaya untuk menasihatiPenggugat, namun Penggugat menampakkan rasa keengganannya untukmempertahankan rumah tangganya dengan Tergugat bahkan rasa keengganantersebut semakin besar, sehingga bukan solusi yang ada namun semakinmenambah lebar konflik
    Pasal 3Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1990 tentang Kompilasi Hukum Islam; yaituadanya ketentraman dan rasa kasih sayang antara Penggugat dan Tergugat sertauntuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa, tidak tercapai lagi dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat;Menimbang, bahwa apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugattetap dipertahankan, sementara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempattinggal sudah 5 (lima) tahun lamanya, Majelis
    Hakim telah berupaya menasihatiagar Penggugat kembali rukun dengan Tergugat, akan tetapi Penggugat tidakridha lagi melanjutkan rumahtangganya bersama Tergugat, maka antaraPenggugat dan Tergugat telah sulit untuk merasakan keharmonisan dalammembina rumah tangga;Menimbang, bahwa perceraian adalah perbuatan yang dibolehkan namundibenci oleh Allah SWT, dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak adalagi hak dan kewajiban antara keduanya, tidak ada rasa saling menyayangi,mengasihi, rasa saling cinta
    mencintai dan rasa saling hormat menghormati antarakeduanya sebagaimana yang diamanatkan Pasal 33 UndangUndang Nomor 1Halaman 13 dari 16 halaman Putusan Nomor 0310/Pdt.G/2019/PA Adl.Tahun 1974 tentang Perkawinan, sehingga jika mempertahankan rumah tanggayang telah pecah (broken marriage), halmana hakikat dari rumah tangga itusendiri telan hilang, maka akan berakibat fatal dan akan semakin menggiringPenggugat dan Tergugat ke dalam jurang ketersiksaan sehingga bahayanya akanlebih banyak daripada manfaatnya
Register : 20-12-2012 — Putus : 28-03-2013 — Upload : 20-05-2013
Putusan PN BANTUL Nomor 99/Pid.Sus/2012/PN.Btl
Tanggal 28 Maret 2013 — Joko Waluyo
8128
  • Bahwa saksi JUNIATI selaku istri sah terdakwa yang menikah sejak tanggal06 April 1997 di KUA Kasihan dan sudah dikaruniai 3 (tiga) orang anak dalammenjalani hubungan rumah tangga mengetahui bahwa terdakwa memilikihubungan dengan wanita lain, saksi JUNIATI selaku istri terdakwa kemudianmenanyakan hal tersebut kepada terdakwa sehingga hal tersebut menjadipenyebab adanya pertengkaranpertengkaran antara terdakwa dan saksiJUNIATI, namun pertengkaran tersebut disertai dengan perbuatan yangmenimbulkan rasa
    bagi saksi JUNIATI yang dilakukan oleh terdakwaantara lain pada hari Selasa tanggal 28 Februari 2012 sekira pukul 09.00 Wibterdakwa membenturkan kepala saksi JUNIATI ke tembok selanjutnya padahari Rabu tanggal 28 Maret 2012 sekira pukul 09.00 Wib terdakwa melakukanperbuatannya kembali dengan cara mencengkram lengan kanan saksi JUNIATIlalu mendorongnya ketembok hingga saksi JUNIATI terjatuh kemudian padahari Kamis tangal 26 April 2012 sekira pukul 11 Wib terdakwa kembalimelakukan yang menimbulkan rasa
    sakit terhadap saksi JUNIATI dengan caramenampar pipi kiri saksi JUNIATI kemudian tubuh saksi di pepet ke temboklalu terdakwa membenturkan kepalanya yang masih menggunakan helm kekepala saksi JUNIATI, atas kejadiankejadian tersebut akhirnya saksiJUNIATI kemudian mengadukan perbuatan terdakwa ke pihak Kepolisian;Perbuatanperbuatan yang menimbulkan rasa sakit yang dilakukan olehterdakwa terhadap saksi JUNIATI selaku istri sah terdakwa mengakibatkansaksi JUMIATI mengalami luka namun tidak menghalangi
    Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalamrumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa Pasal 6 Undang undang Republik Indonesia nomor 23 tahun2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga memuat ketentuan:Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah perbuatanyangmengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat;Menimbang, bahwa Pasal 90 Kitab Undang undang Hukum Pidana memuatketentuan:Luka berat berarti:Penyakit tau luka yang tak dapat diharap akan sembuh
    Pukulan yangdilakukan oleh Terdakwa tersebut tidak sampai melukai atau menimbulkan rasa sakit bagiSaksi JUNIATI;Menimbang, bahwa Pasal 185 ayat (2) Kitab Undangundang Hukum Acara Pidanamemuat ketentuan:Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwabersalah terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya;Menimbang, bahwa Pasal 185 ayat (3) Kitab Undangundang Hukum Acara Pidanamemuat ketentuan:Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku apabila disertaidengan
Register : 11-12-2017 — Putus : 01-02-2018 — Upload : 27-08-2018
Putusan PN PRABUMULIH Nomor 322/Pid.B/2017/PN Pbm
Tanggal 1 Februari 2018 — Penuntut Umum:
E.E.F Rajagukguk
Terdakwa:
NURAINI Binti AHMAD DAMIRI
9362
  • Melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa sakit;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1. Unsur Dengan SengajaMenimbang, bahwa Dalam tindak pidana penganiayaan unsurkesengajaan harus diartikan secara luas yaitu meliputi kKesengajaan sebagaimaksud, kesengajaan sebagai kepastian dan kesengajaan sebagaikemungkinan.
    Unsur Melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa sakit;Menimbang, bahwa yang dimaksud perbuatan dalam penganiayaanadalah perbuatan dalam arti positif.
    Artinya perbuatan tersebut haruslahmerupakan aktivitas atau kegiatan dari manusia dengan menggunakan(sebagaian) anggota tubuhnya sekalipun sekecil apapun perbuatan itu.Sedangkan Rasa sakit dalam konteks penganiayaan mengandung arti sebagaiterjadinya atau timbulnya rasa sakit, rasa perih, atau tidak enak penderitaan.unsur akibat baik berupa rasa sakit atau luka dengan unsur perbuatan harusada hubungan kausal.
    Artinya, harus dapat dibuktikan, bahwa akibat yangberupa rasa sakit atau luka itu merupakan akibat langsung dari perbuatantersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan dalam unsurkesatu tersebut di atas telah dijelaskan bahwa pada saat kejadian Terdakwamemegang sapu ijuk yang gagang sapunya sudah bengkok dan Terdakwatusukan ujung sapu ijuk tersebut kearah muka sebelah kiri saksi korban Yulisadan mengenai muka dipipi sebelah kiri hingga ke leher samping sebelah kiri;Halaman 12 dari 16
Register : 28-02-2018 — Putus : 26-04-2018 — Upload : 27-08-2018
Putusan PA MAROS Nomor 123/Pdt.G/2018/PA.Mrs
Tanggal 26 April 2018 — Penggugat melawan Tergugat
2310
  • Bahwa semenjak berlangsungnya pernikahan antara Penggugat denganTergugat tidak ada rasa kasih sayang antara Penggugat dengan Tergugat;5. Bahwa hubungan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugatsejak terjadinya pernikahan tidak saling menyayangi layaknya suami istridan tidak pernah tinggal bersama6. Bahwa Penggugat tidak pernah di berikan nafkah baik lahir maupunbatin semenjak berlangsungnya pernikahan, disebabkan karena antaraPenggugat dengan Tergugat tidak ada perasaan sayang lagi;7.
    Bahwa tidak adanya rasa kasih sayang antara Penggugat denganTergugat semenjak Pernikahannya berlangsung sehingga dalam hubunganrumah tangganya selalu terjadi perselisinan terus menerus;9. Bahwa hubungan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugatsudah tidak bisa lagi di pertahankan disebabkan tidak adanya rasa salingmenyayangi sehingga Penggugat dalam gugatan ini memilih alternativeyang terbaik adalah perceraian;10.
Register : 13-10-2010 — Putus : 22-02-2011 — Upload : 07-09-2012
Putusan PA BANYUWANGI Nomor 4242/Pdt.G/2010/PA.Bwi
Tanggal 22 Februari 2011 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
161
  • Bahwa sejak semula antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan,dikarenakan perkawinan tersebut atas paksaan orang tua masingmasing,sehingga tidak ada rasa saling cinta ;4.
    Rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak semula antara Penggugat danTergugat telah terjadi perselisihan, dikarenakan perkawinan tersebut ataspaksaan orang tua masingmasing, sehingga tidak ada rasa saling cinta ;2.
    AHMAD AL GHUNDUR halaman 40;tnU~ %aP2 EYx PP EC,upU #ZOCU EaRla Oz%i~ sC Pri CZNO aeU7E,LU tccA a7Artinya : " Bahwa sebab diperbolehkannya perceraian ialah adanya hajat untukmelepaskan ikatan perkawinan pada saat terjadi pertentangan akhlaq dantimbulnya rasa benci yang mendalam (antara suami isteri) yang mengakibatkanmereka tidak ada kesanggupan untuk menegakkan hukumhukum Allah" ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebutdiatas maka gugatan Penggugat a quo cukup beralasan dan
Register : 09-05-2012 — Putus : 04-07-2012 — Upload : 26-09-2012
Putusan PTA SURABAYA Nomor 154/Pdt.G/2012/PTA.Sby.
Tanggal 4 Juli 2012 — Pembanding v Terbanding
4120
  • Pengadilan Tinggi Agamaakan melengkapi pertimbangan tersebut sebagai berikut;Menimbang, bahwa sikap bertahan Tergugat/Pembanding yang tetapberusaha mempertahankan keutuhan rumah tangganya sangat kuat sekali,akan tetapi tidak seharusnya Tergugat/ Pembanding mengungkap prilakuprilaku Penggugat/Terbanding yang dianggap buruk seperti serong danberselingkuh, hal tersebut sangat bertentangan dengan pernyataan Tergugat/Pembanding yang masih mencintai Penggugat/Terbanding dan ingin hiduprukun kembali, rasa
    cinta seharusnya mampu mengubur semua rasa curigadan menutup rapat semua sifat buruk orang yang dicintai.
    No. 154/Pdt.G/2012/PTA.Sby.mudlarat daripada manfaatnya, sedangkan apabila rumah tangga inidiceraikan, akan dapat memberikan beberapa alternatif bagi kedua belahfihak, keduanya lebih banyak mempunyai kesempatan untuk berfikir danmerenung tentang keputusan yang telah diambilnya dan memungkinkankeduanya bisa menyadari kesalahannya masingmasing kemudian berdamaikembali atau sebaliknya masingmasing keduanya bisa mendapatkanpasangan yang baru yang akhirnya mampu memberikan rasa bahagia danaman bagi masingmasing
Register : 20-02-2015 — Putus : 31-03-2015 — Upload : 21-05-2015
Putusan PN PALEMBANG Nomor 225/Pid.B/2015/PN.Plg
Tanggal 31 Maret 2015 — Muhammad Taufik alias Taufik bin Suparman.
532
  • Korban, sedangkan tikaman kedua pisaunya ditangkap oleh Saksikorban sehingga jari tangan kiri dan kanan Saksi korban yang mengalami lukasayat, antara Terdakwa dengan korban tidak ada perdamaian, Terdakwamenyesali perobuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannyaserta Terdakwa belum pernah dihukum;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas Majelis berpendapatbahwa unsurunsur dari dakwaan Pasal 351 ayat (1) KUHP, yakni barang siapa,melakukan kekerasan yang mengakibatkan rasa
    sakit bagi orang lain telahterpenuhi, oleh karenanya Terdakwa harus dinyatakan bersalah terhadapperbuatan/tindak pidana yang dilakukannya;Menimbang, bahwa di dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasanalasan yang dapat menghapuskan pidana, baik alasan pemaaf maupun alasanpembenar, maka Terdakwa harus dijatuhi pidana yang setimpal denganperbuatannya dan sesuai pula dengan rasa keadilan;Menimbang, bahwa mengingat terdakwa ditahan, maka pidana yang akandijatuhkan dikurangkan seluruhnya dari masa
    Terdakwa dinyatakan tetap ditahan;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka Terdakwadibebani pula untuk membayar biaya perkara;Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa baju kaos oblong warnahitamhijau karena sudah disita secara resmi, maka akan ditetapkan dalam amarputusan perkara ini;Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana, perludipertimbangkan halhal yang memberatkan dan meringankan kesalahanTerdakwa ;Halhal yang memberatkan :e Perbuatan Terdakwa menimbulkan rasa
Register : 12-04-2018 — Putus : 30-05-2018 — Upload : 20-09-2018
Putusan PN SEMARANG Nomor 211/Pid.B/2018/PN Smg
Tanggal 30 Mei 2018 — Penuntut Umum:
AULIA HAFIDZ,SH,MH
Terdakwa:
EDY WIDARMONO Bin HARYANTO
566
  • Semarang Utara KotaSemarang atau setidaktidaknya pada suatu tempat tertentu yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kota Semarang yangberwenang memeriksa dan mengadili perkara ini,telah melakukanpenganiayaan atau sengaja menimbulkan rasa sakit terhadap saksi WardoyoBin Parto Sentono hingga mengakibatkan luka berat, perbuatan tersebutdilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa pada hari dan tempat tersebut di atas, terdakwa Catur Prawotoals Koto Bin Radi yang tidak terima
    Melakukan penganiayaan atau menimbulkan rasa sakit ;3. Mengakibatkan luka berat ;Ad. 1.
    235/Pid.B/2018/PN SmgAd. 2.Ad. 3.Menimbang, bahwa unsure barang Siapa ini menunjukkan kepadaSiapa orangnya yang harus bertanggung jawab atas perbuatan/kejadianyang didakwakan itu atau setidaktidaknya mengenai siapa orangnyayang harus dijadikan terdakwa dalam perkara ini.Bahwa oleh karena terdakwa adalah benar subjek hukum yangdimaksud dalam surat dakwaan dan terdakwa memiliki kemampuanbertanggung jawab.Dengan demikian unsur barang siapa telah terpenuhi ;Melakukan penganiayaan atau mengakibatkan rasa
    sakit;Menimbang, bahwa pengertian penganiayaan tidak dijumpaidalam Kitab Undangundang Hukum Pidana maupun dalam peraturanhukum lainnya, namun pengertian Penganiayaan dapat dijumpai dalampraktik Hukum seperti tampak dalam arrest Hoge Raad (HR) tanggal 2561894 yang menyatakan bahwa penganiayaan adalah dengan sengajamenimbulkan rasa sakit atau luka terhadap seseorang (vide KUHP danKUHAP Soenarto Soerodibroto).Menimbang, bahwa unsure dengan kesengajaan dalam hal ini initidak diuraikan secara tertulis
    sakitterhadap saksi korban Wardoyo Bin Parto Sentono dengan caraterdakwa telah membacok saksi Wardoyo Bin Parto Sentono sebanyak 1(satu) kali ke bagian tubuh punggung kanan saksi Wardoyo Bin PartoSentono dengan senjata tajam jenis celurit.Menimbang, bahwa unsure melakukan penganiayaan ataumengakibatkan rasa sakit ini dapat dibuktikan berdasarkan faktafaktahokum yang terungkap dipersidangan yaitu dari keterangan saksisaksi,keterangan terdakwa, petunjuk ;Dengan demikian unsur Melakukan penganiayaan
Register : 22-10-2020 — Putus : 10-11-2020 — Upload : 10-11-2020
Putusan PA KOLAKA Nomor 526/Pdt.G/2020/PA.Klk
Tanggal 10 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
3912
  • Sehinggadengan demikian Majelis hakim menilai perselisihan antara Penggugat danTergugat terjadi secara terus menerus dan hingga saat ini belum menemukansolusi, dan dipersidangan Penggugat menampakkan rasa keengganannya untukmempertahankan rumah tangganya dengan Tergugat bahkan rasa keengganantersebut semakin besar, sehingga bukan solusi yang ada namun semakinmenambah lebar konflik antara keduanya.
    Pasal 3Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1990 tentang Kompilasi Hukum Islam; yaituadanya ketentraman dan rasa kasih sayang antara Penggugat dan Tergugat sertauntuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa, tidak tercapai lagi dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat;Menimbang, bahwa apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugattetap dipertahankan, sementara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempattinggal sudah 2 (dua) tahun lamanya, Majelis
    berupaya menasihatiagar Penggugat kembali rukun dengan Tergugat, akan tetapi Penggugat tidakridha lagi melanjutkan rumahtangganya bersama Tergugat, maka antaraPenggugat dan Tergugat telah sulit untuk merasakan keharmonisan dalammembina rumah tangga;Halaman 11 dari 14 halaman Putusan Nomor 526/Pdt.G/2020/PA.KlkMenimbang, bahwa perceraian adalah perbuatan yang dibolehkan namundibenci oleh Allah SWT, dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak adalagi hak dan kewajiban antara keduanya, tidak ada rasa
    saling menyayangl,mengasihi, rasa saling cinta mencintai dan rasa saling hormat menghormati antarakeduanya sebagaimana yang diamanatkan Pasal 33 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, sehingga jika mempertahankan rumah tanggayang telah pecah (broken marriage), halmana hakikat dari rumah tangga itusendiri telan hilang, maka akan berakibat fatal dan akan semakin menggiringPenggugat dan Tergugat ke dalam jurang ketersiksaan sehingga bahayanya akanlebih banyak daripada manfaatnya, oleh karenanya
Register : 16-03-2021 — Putus : 06-04-2021 — Upload : 06-04-2021
Putusan PA KOLAKA Nomor 143/Pdt.G/2021/PA.Klk
Tanggal 6 April 2021 — Penggugat melawan Tergugat
159
  • Bahwa pihak keluarga telah berupaya untuk merukunkan Pemohondan Termohon, namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, halmana Pemohondan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak 2 (dua) tahun yang lalu sampaisekarang dan tidak pernah kembali rukun lagi; dengan melihat kehidupan rumahtangga Pemohon dan Termohon dapat dikatakan bahwa sendisendi rumahtangga sudah tidak dapat menopang lagi, karena seyogianya dalam rumahtangga rasa percayamempercayai, rasa sSayangmenyayangi
    , rasacintamencintal, rasa kasihmengasihi, adalan merupakan pondasi dasar dalammembangun rumah tangga, sedangkan hal tersebut di atas sudah tidaktergambar lagi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, halmana Termohonsering menuduh Pemohon berselingkuh dengan perempuan lain sehingga rumahtangga keduanya menjadi goyah, selain itu dalam mengarungi biduk rumahtangganya baik Pemohon maupun Termohon masingmasing tidak lagimenjalankan kewajibannya sebagai suami istri, sehingga rasa sayangmenyayangi tidak
    Dengan kondisidemikian maka tujuan perkawinan sebagaimana yang diamanatkan dalam QS ArRum ayat 21, yaitu adanya ketentraman dan rasa kasih sayang antara Pemohondan Termohon, tidak tercapai lagi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa kondisi tersebut telah sejalan dengan maksudyurisprudensi Nomor : 379 K/ AG/1995 tanggal 26 Maret 1997, yang intinyamenyatakan Suami isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak adaharapan untuk dapat hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut
    dalam alQur'an Surah AIlBaqarah ayat 231 sebagai berikut:Sanz =J.. w 3 < o FyLg rinad jl jo (pdbgSsuss V5Artinya:" ...Dan janganlah kamu sekalian (para Suami) mempertahankan isteriisteri(kalian) sebagai kemudharatan, karena dengan demikian (berarti) kamumenganiaya mereka...HIlm 11 dari 14 halaman putusan Nomor 143/Pdt.G/2021/PA.KIkMenimbang, bahwa perceraian adalah perbuatan yang dibolehkan namundibenci oleh Allah SWT, namun mempertahankan rumah tangga yang telah pecah(broken marriage), tidak ada rasa
Putus : 28-04-2015 — Upload : 11-03-2016
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 43 K/MIL/2015
Tanggal 28 April 2015 — JHON CHOLID
6533 Berkekuatan Hukum Tetap
  • menguatkan putusan Pengadilan Militer I08 Jakarta, yaitu denganpidana penjara selama (satu) tahun, menetapkan masa penahanan yang telah dijalanioleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan dan tanpa pidanaHal. 5 dari 12 halaman Putusan Nomor 43 K/MIL/2015tambahan dipecat dari Dinas Militer cq TNIAD, oleh karena itu Pemohon Kasasimemohon kiranya Majelis Hakim Agung berkenan membuka kembali persidangandengan memberikan pertimbangan maupun amar/diktum putusan yang mencerminkanhukum dan rasa
    Akan tetapi rasa keadilan tidaklah sematamata didasarkan padakeadilan hukum (legal justice) karena hukum sebagai kaidah bersifat rigit (kaku),sedangkan kepastian hukum dimaksudkan untuk menjamin subyek hukum (pelakutindak pidana) sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang memiliki batasankeadilan menurut moral (moral justice) dan menurut rasa keadilan masyarakat(social justice).Bahwa Majelis Hakim berpendapat sistem pengaturan pidana sebagaimana tersebutdi atas tidak memenuhi rasa keadilan
    Narkotika.Bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas dan faktafaktayang melekat pada diri Terdakwa, Majelis Hakim menilai ancaman pidana tersebutdalam Pasal 127 Ayat (1) Huruf a UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35Tahun 2009 terlalu berat dan tidak adil bagi Terdakwa serta mengurangi kebebasanHakim dalam menjatuhkan pidana, oleh karenanya dalam perkara Terdakwa iniMajelis Hakim akan menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa yang menurutpandangan Majelis adalah putusan yang adil sesuai dengan rasa
    Bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding telah keliru dalam menerapkan hukumsehingga dalam putusannya tidak mencerminkan hukum dan rasa keadilan.b.
Register : 02-07-2014 — Putus : 28-10-2014 — Upload : 06-11-2014
Putusan PN SIMALUNGUN Nomor 413/Pid.B/2014/PN.Sim
Tanggal 28 Oktober 2014 — RENA BR.SIAGIAN
323
  • :Bahwa ia terdakwa RENA BR SIAGIAN, Pada hari Sabtu tanggal 01 Juni2013 sekira pukul 18.00 Wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu laindalam bulan Juni tahun 2013 atau setidaktidaknya pada suatu waktu laindalam tahun 2013, bertempat di depan rumah BUKIT MANIK di Huta IllLosung Pining Nagori Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa KabupatenSimalungun atau setidaktidaknya yang masih berada di dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Simalungun, telah melakukan penganiayaan yaitudengan sengaja menyebabkan rasa
    Lalu saksi korban membalas perbuatanterdakwa dengan menjambak rambut terdakwa menggunakan keduatangannya dan juga meninju pelipis kiri terdakwa sebanyak 2 (dua) kali.Selanjutnya saksi MANALSAL SILALAHI dan BR SITUMEANG (selaku istridari saksi Bukit Manik) datang melerai dengan cara MANALSAL SILALAHImenarik saksi korban sedangkan BR SITUMEANG menarik terdakwa.Akibat perobuatan terdakwa tersebut, saksi korban mengalami rasa sakit dikepala dan bengkak pada jempol tangan kanan sehingga saksi korbanmenjadi
    kali dan yang kedua kalinya saksi tangkis dan parangtersebut saksi tangkap dan saksi buangkan ke samping rumah BukitManik, setelah itu Terdakwa menjambak rambut saksi denganmengunakan kedua tangannya, selanjutnya meninju pelipis kiri saksisebanyak 2 kali, kemudian datang suami saksi Manalsal Silalahi dan BrSitumeang alias Oppung Rian melerai saksi dengan Terdakwa dimanasuami saksi menarik saksi dan br Situmeang menarik Terdakwa,kemudian kami pulang kerumah masingmasing ;e Bahwa saksi mengalami rasa
    di halaman depan rumahmilik Bukit Manik di Huta Ill Losung Pining , Nagori Bosar Galugur,Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun ;Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan dengan cara terdakwamemukulkan satu bilah parang yang memakai sarung terbuat dari kayukebagian kening saksi sebanyak 2 kali dan menampar pipi kiri saksisebanyak 1 kali, selanjutnya menjambak rambut saksi denganmenggunakan kedua tangannya ;Putusan Nomor: 413/Pid.B/2014/PN.Sim halaman 11 dari 14 halaman.12e Bahwa saksi mengalami rasa
    oleh karena Terdakwa mampu bertanggungjawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telahdikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penahanantersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap T erdakwa,maka perlu dipertimbangkan terlebin dahulu kKeadaan yang memberatkandan yang meringankan Terdakwa ;Keadaan yang memberatkan:e Terdakwa telah menyebabkan rasa
Register : 29-10-2018 — Putus : 20-03-2019 — Upload : 02-04-2019
Putusan PA KARANGANYAR Nomor 1472/Pdt.G/2018/PA.Kra
Tanggal 20 Maret 2019 — Penggugat melawan Tergugat
171
  • Ar Rum : 21 yang artinya : Dandiantara tandatanda (kebesaranNya) ialah Dia menciptakan pasanganpasanganuntukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteramkepadanya, dan dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh padayang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda (kebesaran Allah) bagi kaumyang berfikir;Menimbang, bahwa Salah satu dari tujuan pernikahan atau perkawinan adalahuntuk memperoleh keluarga yang sakinah.
    Tujuan pernikahan Mawadah yaitu untukmemiliki keluarga yang di dalamnya terdapat rasa cinta, berkaitan dengan halhalyang bersifat jasmaniah. Cinta adalah hal utama yang harus ada padanya.
    DanKetika hubungan sudah berjlan dan mendapatkan rasa nyaman, maka cinta yangsudah ada akan tumbuh menjadi cinta yang semakin besar dan kuat yang akhirnyamemberikan kemanfaatan pada pasangan;Menimbang, bahwa Tujuan pernikahan Rahmah yaitu untuk memperolehkeluarga yang di dalamnya terdapat rasa kasih sayang, yakni yang berkaitan denganhalhal yang bersifat kerohanian.
    Dan menjalin hubungan keluarga rasa kasihsayang merupakan inti dari banyak factor yang harus ada, dengan adanya rasa kasihsayang keluarga tersebut bisa menjadi lebin harmonis dan memperoleh sebuahkebahagiaan yang mana kebahagiaan itu akan menjadi benteng yang dapatmemperkuat hubungan agr ketika setiap kali ada rintangan atau hambatanmenerjang, akan mudah terselesaikan tanpa menimbulkan perselisihan danpertengkara dan berakibat fatal;Menimbang, bahwa implementasi dari tujuan pernikahan mawaddah warahmah
Register : 07-03-2016 — Putus : 30-05-2016 — Upload : 07-10-2016
Putusan PN GUNUNG SITOLI Nomor 40/Pid.B/2016/PN Gst
Tanggal 30 Mei 2016 — Atofona Laia Alis Anton Als Ato
6616
  • Dalam halini, pengertian dengan sengaja dan tanpa hak adalah bahwa Terdakwa telahmelakukan perbuatannya sengan kesadaran penuh akan apa yang hendakdilakukannya dan Terdakwa mengetahui akibat dari perobuatannya tersebut sertaTerdakwa mengetahui bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan oleh undangundang untuk dilakukannya;Menimbang, bahwa perbuatan yang dilarang oleh Pasal 351 KUHPidanaadalah suatu perbuatan yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan suatuperbuatan yang dapat menyebabkan rasa sakit
    Secara yuridis, terminologi penganiayaansebagaimana diatur dalam Pasal 351 KUHPidana adalah suatu perbuatan yangbertujuan untuk menimbulkan rasa sakit pada orang lain secara tanpa hak.Perbuatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tidak sah sepertimemukul, mencubit, menikam, menusuk, mengiris, memotong dan lainsebagainya.
    Dalam hal ini, perbuatan yang menimbulkan rasa sakit barulahdisebut sebagai penganiayaan manakala perbuatan tersebut dengan sengaja dantanopa hak bertujuan untuk menimbulkan rasa sakit pada orang lain.
    DenganHalaman 9 dari 16 Putusan No. 40/Pid.B/2016/PN Gstdemikian, tujuan dari perouatan merupakan unsur yang paling penting agar suatuperbuatan yang menimbulkan rasa sakit tersebut dapat dikatagorikan sebagaipenganiayaan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini berdasarkan bukti surat Visum EtRepertum Nomor : 183.04/07/Med tanggal 27 Desember 2015 yang dibuat danditandatangani oleh dr. S.
    Faktafakta dan kondisikondisi tersebut, menurutMajelis Hakim telah mendorong Terdakwa untuk melakukan perbuatannyasehingga tujuan Terdakwa memukul kearah bagian wajah korban yangmengakibatkan luka lecet dipipi kiri ukuran 2x0,5 cm dan 3x0,1 cm, bengkak pipikanan ukuran 3x2 cm disertai memar 1x0,2 cm, memar dibawah mata kanan2x0,2 cm, luka lecet dibibir bawah bagian dalam ukuran 0,5x0,5 cm sebagaimanatersebut diatas tentunya merupakan tujuan yang disadari oleh Terdakwa yaitumenimbulkan rasa sakit
Register : 14-05-2013 — Putus : 12-06-2013 — Upload : 24-06-2013
Putusan PN KOTABARU Nomor 166 / Pid. B / 2013 / PN. Ktb
Tanggal 12 Juni 2013 — MASRUDIN Als ACO Bin H.SUKU
354
  • terdakwa hanya diam saja dengan posisi jaritangan ke pinggang belakang dan sesaat setelah itu terdakwa langsung menganiayasaksi korban dengan cara menyabetkan pisau carter sepanjang 10 cm kearah jaritelunjuk, tengah, manis dan kelingking luar bagian depan tangan sebelah kiri saksikorban sebanyak (satu) kali ;e Bahwa setelah melakukan Penganiayaan tersebut terdakwa langsung kabur melarikandiri ;e Bahwa setelah berhasil melakukan penganiayaan terhadap saksi Iriyadi, terdakwamerasa puas dan tidak ada rasa
    URFA;e Bahwa benar setelah terdakwa berhasil menganiaya saksi korban, terdakwa merasapuas dan tidak ada rasa penyesalan serta terdakwa tidak bersedia meminta maafterhadap saksi korban;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum tersebut Majelis Hakim akanmempertimbangkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebagai berikut dibawah ini;Menimbang, bahwa untuk menyatakan apakah terdakwa telah bersalah melakukantindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya, maka seluruh unsurunsur dari pasalpasalyang didakwakan
    Unsur Melakukan Penganiayaan Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan menurut doktrin hukumadalah suatu perbuatan yang mengakibatkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit(pijn), atau luka;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, sehingga cukup bilamana salah satualternatif dari perbuatan materiil dalam unsur tersebut telah terbukti, maka unsur tersebut telahterpenuhi;Menimbang, bahwa dari faktafakta yang terungkap dipersidangan baik itu dariketerangan saksi, keterangan terdakwa
    yang berkepanjangan terhadapkorban dan keluarganya dan disamping itu terdakwa dipersidangan menyatakan setelahberhasil melakukan penganiayaan terhadap saksi korban Iriyadi, terdakwa merasa puas dantidak ada perasaan menyesal serta terdakwa tidak bersedia untuk meminta maaf kepada saksikorban Iriyadi sehingga kemudian Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana penjara yanglamanya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini, yang menurut hemat Majelis Hakimsudah sesuai dengan kesalahan terdakwa serta rasa
    keadilan yang tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat ;15Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas maka menurut hemat MajelisHakim hukuman sebagaimana yang akan disebutkan pada amar putusan ini sudahlahmemenuhi rasa keadilan;Mengingat Pasal 351 ayat (1) KUHP dan Pasal 197 ayat (1) KUHAP serta peraturanperundangundangan lain yang bersangkutan;MENGADILI 1.
Register : 23-07-2019 — Putus : 02-09-2019 — Upload : 02-09-2019
Putusan PA MAGETAN Nomor 0817/Pdt.G/2019/PA.Mgt
Tanggal 2 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
181
  • Ditambah lagi, faktor sudahberkurangnya rasa kepercayaan diantara keduanya, kedua pihak jugasaling cemburu dan mencurigai satu sama lain, sehingga menyebabkankedua pihak saling cekcok dan berselisin terus menerus yang tidak jelasujung pangkalnya;Disamping masalah diatas, perselisihan dan pertengkaran disebabkanadanya perbedaan pola fikir, Termohon sebagai seorang istri sudah tidakmempunyai rasa taat dan menghormati Pemohon sebagai suami, bahkanTermohon sering mengatur dan berani menentang Pemohon
    Ditambah lagi, faktor sudahberkurangnya rasa kepercayaan diantara keduanya, kedua pihak jugasaling cemburu dan mencurigai satu sama lain, sehingga menyebabkankedua pihak saling cekcok dan berselisin terus menerus yang tidak jelasujung pangkalnya ;b. adanya perbedaan pola fikir, Termohon sebagai seorang istri sudah tidakmempunyai rasa taat dan menghormati Pemohon sebagai suami, bahkanTermohon sering mengatur dan berani menentang Pemohon, yang padaakhirnya antara kedua belah mengalami cekcok dan berselisin
    Ditambah lagi, faktor sudah berkurangnya rasa kepercayaandiantara keduanya, kedua pihak juga saling cemburu dan mencurigai satusama lain, sehingga menyebabkan kedua pihak saling cekcok dan berselisihteruS menerus yang tidak jelas ujung pangkalnya dan adanya perbedaan polafikir, Termohon sebagai seorang istri sudah tidak mempunyai rasa taat danmenghormati Pemohon sebagai suami, bahkan Termohon sering mengaturdan berani menentang Pemohon, yang pada akhirnya antara kedua belahmengalami cekcok dan berselisih
Putus : 09-09-2009 — Upload : 02-08-2012
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 66 PK/Pdt.Sus/2009
Tanggal 9 September 2009 — YAYASAN PENDIDIKAN METHODISI INDONESIA I vs. Drs. P. PANGARIBUAN
8249 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Pangaribuan berstatus Pegawai Negeri Sipildan permohonannya untuk mengajar di tempat Pemohon tanpa ada penugasandari pimpinannya (pejabat yang berwenang), maka dengan rasa belas kasihandan rasa peri kKemanusiaan maka Pemohon menerima Drs. P. Pangaribuansebagai guru honor (part time) dan dapat diberhentikan setiap waktu;6. Bahwa oleh karena keberadaan Drs. P.
    Pangaribuan memohon agar tetap diberikan mengajar di tempatPemohon, maka dengan rasa belas kasihan dari Pemohon PK dan rasaperikemanusian kepada Drs. P. Pangaribuan, maka keberadaan Drs. P.Pangaribuan sebagai guru honor berlanjut terus, akan tetapi kebaikan dariPemohon PK tersebut telah disalahgunakan oleh Drs. P. Pangaribuan, dimanaDrs. P.
    Pangaribuan sebagai guru honor (part time), putusan tersebutjelasjelas tidak mencerminkan rasa keadilan bagi Pemohon PK;15.Bahwa oleh karena keputusan dari P4D Sumatera Utara tidak mencerminkanrasa keadilan hukum terutama keadilan hukum bagi Pemohon, maka Pemohonmengajukan Banding kepada TERMOHON PK;16.Bahwa Putusan Termohon PK yang telah memperkuat Keputusan PanitiaPenyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah Propinsi Sumatera Utara diMedan No. 213018/996/55814/PHK/11/012005 tanggal 27 Januari, adalahkeputusan
    Pangaribuan sebagai guru honor (part time) padaPemohon PK tidak berdasarkan penugasan dari pejabat yang berwenangmelainkan hanya karena betas kasihan dan rasa perikemanusiaan dan tidakdiangkat berdasarkan peraturan yang berlaku sehingga bertentangandengan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1974 tentangPembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Dalam Usaha Swasta, yangmenentukan : " Pegawai Negeri Sipil dan Anggota ABRI serta Pejabat hanyadapat bekerja pada Perusahaan Milik Negara atau Perusahaan Swasta
    Pangaribuan di tempat Pemohon PK adalah oleh karenabelas kasihan dan rasa peri kemanusiaan sehingga hubungan antara PemohonHal. 12 dari 12 hal. Put. No. 066 PK/Pdt.Sus/2009.PK dan Drs. P. Pangaribuan dapat diakhiri sewaktuwaktu. Seharusnyapemberian waktu jam mengajar selama 20 Jam sudah menunjukan itikad baikPemohon PK sebab sesuai dengan keadaan dan tingkat kemampuan Drs.
Register : 28-05-2018 — Putus : 05-07-2018 — Upload : 24-07-2019
Putusan PA TALIWANG Nomor 0152/Pdt.G/2018/PA.Tlg
Tanggal 5 Juli 2018 — Penggugat melawan Tergugat
1910
  • melawan hukum baik yang terjadi diarea publikmaupun domestik dalam lingkup rumah tangga;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 5 UndangUndang Nomor 23 Tahun2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga menegaskan BahwaSetiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orangdalam lingkup rumah tangganya, dengan cara :kekerasan fisikkekerasan psikiskekerasan seksualpenelantaran rumah tangga;Menimbang, bahwa kekerasan fisik (Physical Abuse) yaitu setiap perbuatanyang mengakibatkan rasa
    kecantikan bagi wanita apalagi tindakan pemukulan tersebutmenimbulkan adanya memar dan berbekas pada sekujur tubuh yang tidak dapat hilangdalam waktu sekejap sehingga membutuhkan proses pemulihan dan pengobatan;Menimbang, bahwa perbuatan pemukulan yang dilakukan Tergugat kepadaPenggugat menimbulkan bekas memar dibagian tangan kanan dan kiri, memar didada,bagian pinggul kaki sebelah kiri, bengkak kepala bagian belakang, memar bagianpelipis kiri dan kanan, dan memar pada bagian tubuh menimbulkan rasa
    isteri haruslah dibangun atas dasar cinta kasihsebagaimana sabdanya An yadribu ahadukum imroatahu kama yadribul abda tsummaHalaman 8 dari 13 Putusan Nomor 0152/Pdt.G/2018/PA.TLGyujamiuha fii akhiril yaum (H.R Al Bukhori, Al Baihaqi), artinya : aku heran denganlakilaki yang tega memukul isterinya sebagaimana ia memukul budaknya, tetapi iamenyetubuhinya dimalam hari ;Menimbang, bahwa tindakan pemukulan yang dilakukan Tergugat kepadaPenggugat dilakukan secara berulang kali dan terus menerus tanpa ada rasa
    perbuatan sangat bertentangan dengan syariat Islam juga bertentangan denganketentuan Pasal 5 huruf (a dan b) dan Pasal 7 Undangundang Nomor 23 Tahun 2004tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga;Menimbang, bahwa dampak hukum dari peristiwa KDRT berupa kekerasanfisik yang dilakukan Tergugat kepada Penggugat dapat diduga tidak akan hilang dariperasaan batin Penggugat dan dilihat dari sudut pandang manapun perbuatan tersebuttelah melukai fisik, psikis dan mental Penggugat sehingga berakibat rasa
    sakit, jatuhsakit atau luka berat, ketakutan, kecemasan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnyakemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat bagiPenggugat sebagai isteri;Menimbang, bahwa akibat hukum dari adanya peristiwa KDRT melahirkankonsekwensi hukum bagi pelaku/ Tergugat untuk mempertanggung jawabkanperbuatannya karena KDRT merupakan perbuatan tercela (alqabih) yang melanggarhukum syara serta bentuk kriminalitas dan kejahatan kemanusiaan yang dapat dijerathukum