Ditemukan 61419 data
30 — 11
penjualan setiap bungkus yang berisi 13 (tigabelas) butir obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro sebesar Rp.5.000,(Lima ribu rupiah) dan untuk obat jenis Trihexypinidil sebesar Rp.12.000, (Duabelas ribu rupiah) untuk setiap lembar atau stripnya. ; Bahwa pengakuan terdakwa mendapatkan obatobatan sediaan Farmasi jenis PilDextro dan obat jenis Trihexypinidil dapat beli dari Apotik di Kodya Cirebon. ; Bahwa apabila memakai obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan obatjenis Trihexypinidil
;Bahwa pengakuan terdakwa mendapatkan obatobatan sediaan Farmasi jenis PilDextro dan obat jenis Trihexypinidil dapat beli dari Apotik di Kodya Cirebon. ;Bahwa apabila memakai obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan obatjenis Trihexypinidil efek sampingnya menimbulkan ketergantungan.
;Bahwa barang bukti bisa diketahui adalah obatobatan sediaan Farmasi jenisPil Dextro dan obat jenis Trihexypinidil apabila sudah ada keterangan dariLaboratorium.
;Bahwa apabila meminum obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan pilTrihexypinidil melebihi dari dosis yang telah ditetapkan efek sampingnya akanbisa mengalami kematian. ;Bahwa Obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro dan pil Trihexypinidil bisa di belidi Toko Obat (Apotik) dan tidak boleh membeli bebas dan harus dengan resepdokter. ;Bahwa Terdakwa tidak boleh menjual obat sediaan Farmasi jenis Pil Dextro danpil Trihexypinidil. ;Bahwa menurut saksi Hasil Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
puluh empat ribu rupiah) serta 1 (satu) buah Handphone merekMito warna merah, pengakuan terdakwa harga setiap bungkus yang berisi 13 (tigabelas) butir obatobatan sediaan Farmasi jenis Pil Dextro sebesar Rp.5.000, (Limaribu rupiah) dan untuk obat jenis Trihexypinidil sebesar Rp.12.000, (Dua belas riburupiah) untuk setiap lembar atau stripnya, selain saksi mendapatkan obatobatansejenis Farmasi berupa 14 (empat belas) bungkus sejenis Farmasi jenis Pil Dextrodan setiap bungkus berisi 13 (tiga belas)
GUNTORO JANGKUNG WISNU MURDIYANTO, S.H
Terdakwa:
HARIS WISSON GUNAWAN Alias HO WAI SON Bin HARTO GUNAWAN
38 — 4
- Menyatakan terdakwa Haris Wisson Gunawan Alias Ho Wai Son Bin Harto Gunawan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1);
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Haris Wisson Gunawan Alias Ho Wai Son Bin Harto Gunawan oleh karena itu dengan pidana penjara selama
Jendral Sudirman No 501 PurwokertoKecamatan : Purwokerto TimurKabupaten : BanyumasMasa berlaku izin Toko Obat : 31 Desember 2020e Bahwa saksi tidak mengetahui jika Toko Obat Berkat menjualsediaan farmasi berupa obat tradisional tanpa ijin edar. Karena selama inisetahu saksi semua obat yang dijual di Toko Obat Berkat memilik iijinedar.e Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian di bidang farmasi.
Bahwa Terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa obattradisional. Bahwa sediaan farmasi berupa obat tradisional yang terdakwaedarkan tidak memiliki jin edar dari Badan POM RI. Bahwa Terdakwa memiliki Surat Izin Toko Obat (SITO) Nomor :004/ SITO/ BMS/ DPMPPTSP II/ 2019 tanggal 21 Februari 2019.Nama Toko Obat : BerkatNIB > 8120104982703Alamat Toko Obat : JI.
Jendral Sudirman No 501 PurwokertoKecamatan > Purwokerto TimurKabupaten : BanyumasMasa berlaku izinTokoObat : 31 Desember 2020 Bahwa Terdakwa mulai mengedarkan sediaan farmasi berupaobat tradisional sejak tahun 2010 di Toko Obat Berkat ; Bahwa Terdakwa tidak mengetahui komposisi yang terdapat padasediaan farmasi berupa obat tradisional yang terdakwa edarkan.
Bahwa pegawai terdakwa tidak ada yang mempunyai latarbelakang farmasi / pendidikan kefarmasian. Semuanya lulusan SMA,tetap ada penanggungjawab assisten farmasi adalah Sdr NURHAYATIyang telah mempunyai Surat IzinKerja Tenaga Teknis KefarmasianHalaman 15 dari 25 Putusan Nomor 69/Pid.Sus/2021/PN Pwt.(SIKTTK) Nomor : 19740808/SIKTTK33.02/2016/2133 tanggal 29Agustus 2016.
Bahwa Sdr NURHAYATI selaku penanggungjawab kefarmasiantidak selalu berada di Toko Obat Berkat dan hanya datang 2 3 kalidalam seminggu; Bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan uji Laboratoriumtentang komposisi sediaan farmasi berupa obat tradisional yangterdakwa edarkan; Bahwa Terdakwa tidak mempunyai latar belakang farmasi/pendidikan kefarmasian, terdakwa lulusan SMA; Bahwa Terdakwa menyesal dan merasa bersalah telahmengedarkan sediaan farmasi berupa obat tradisional yang tidakmemiliki izin edar serta
71 — 3
Menyatakan Terdakwa DENY RAHMAN Bin KADERI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Ijin Edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
Rta Profesi Apoteker 2002;Bahwa Ahli sat ini bekerja sebagai PNS di Instalasi Farmasi DinasKesehatan, Kab.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagaiapoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker; Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantuapoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, yangterdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analiskesehatan dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker; Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaankefarmasian wajidb memiliki surat izin sesuai tempat tenagakefarmasian bekerja, surat izin sebagaimana dimaksud diatasberupa
belikan secara bebasapalagi dijual dirumah rumah penduduk, obat/oahan sediaan farmasihanya boleh diperjualbelikan difasilitas pelayanan kefarmasian (Apotek,toko obat berijin, rumah sakit atau fasilitas distribusi/penyalur) ;Bahwa yang dimaksud mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana tercantum dalamPasal 197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 yaitu sesuai dengan Pasal 106Ayat (1) sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapatkan
izin berupa nomor registrasi dari BPOM dan titikberat objek pada Pasal 197 yaitu sediaan farmasi (barangnya) dandipertegas pada Pasal 106 UU RI Nomor 36 Tahun 2009, sedangkanyang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi dar/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana tercantumdalam Pasal 196 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 yaitu sesuai denganPasal 98 Ayat (2) yaitu setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan
Unsur Dengan Sengaja MemproduksiatauMengedarkan SediaanFarmasi dan/atau Alat Kesehatan;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah tindakan yangdilakukan oleh seseorang yang didasari pada kehendak (willen) dan kepahaman(weten) terhadap suatu akibat yang dihasilkan dari suatu perbuatan tertentu,sedangkan yang di maksud sediaan farmasi dalam UndangUndang ini diaturdalam pasal 1 ayat (4) yaitu, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetik;Menimbang, bahwa berdasarkan
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
1.LUTVI Als UPI Bin NASIKIN
2.NAHA PUJA Als PUJA Bin NADI
133 — 94
PUJA Bin NADI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja atau mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau manfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa I LUTVI Als. UPI Bin NASIKIN dan Terdakwa II NAHA PUJA Als.
Bang Roy (Dpo)menanyakan apakah ada sediaan farmasi jensi obat pil trihexpenidy dansediaan farmasi jenis tramadol, kemudian terdakwa dan terdakwa II berangkatmenuju ke samping pos perlintasan kereta api kesambi kota cirebon, kemudianterdakwa dan terdakwa II membeli sediaan farmasi jenis pil trihexpenidylsebanyak 1 box berisikan 100 seharga Rp. 190.000 dan pil tramadol sebanyak1 box berisikan 100 butir seharga Rp. 320.000.
Selanjutnya terdakwa danHalaman 3 dari 19 Putusan Nomor 338/Pid.Sus/2020/PN Sbrterdakwa II menjual sediaan farmasi jenis tramadol kepada saksi Agis Prasetyosebanyak 2 butir seharga Rp. 12.000. dan sebelumnya terdakwa dan terdakwaIl sudah menjual sediaan farmasi jenis pil Trihexphenidyl kepada orang lainyang sudah tidak bisa diingat oleh terdakwa dan terdakwa II, Kemudiankeuntungan yang terdakwa dan terdakwa II per 1 box oil trinexphenidylberisikan 100 butir sebanyak Rp. 40.000 sedangkan pil Tramadol
barang sediaan farmasi dari BangRoy yang beralamat di Kesambi Kota Cirebon; Bahwa Terdakwa mendapat sediaan farmasi pada hari Minggutanggal 9 Agustus 2020 sekitar pukul 14.30 Wib di samping posperlintasan kereta api Kesambi Kota Cirebon; Bahwa Terdakwa membeli barang sediaan farmasi ke BangRoy tersebut bersama terdakwa Naha Puja; Bahwa Terdakwa terakhir membeli barang sediaan farmasi keBang Roy sebanyak 1 (satu) box (100 butir pil) Trihexiphenidhy!
Pembuat mengetahui bahwa yangdiproduksi atau diedarkan adalah sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan.
:1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar.2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatanharuSs memenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan sertatidak menyesatkan.3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkanpenarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yangtelah memperoleh izin edar, yang kemudian terbukti tidakmemenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/ataukemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan
22 — 2
dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimanadimaksud dalam pasal 106 ayat (1)UndangUndang RI Nomor:36 Tahun 2009 tentangKesehatan , perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan sediaan farmasi pil jenis LL tersebutpada hari Sabtu tanggal 01 September 2012 sekitar jam 16.30 WIB. di rumah Sdr.POLOK(belum tertangkap)dengan cara membeli sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 16(enambelas)butir seharga Rp.10.000
pada hari Minggu tanggal 16 September 2012 terdakwa mengkonsumsi lagisebanyak 2(dua)butir pil jenis LL sehingga sediaan farmasi pil jenis LL tersisa dandibawaoleh terdakwa sebanyak 8(delapan)butir dan akhirnya pada hari Senin tanggal 17September2012 sekitar jam 14.00 Wib.berada di Jalan Raya Ds.Kedawung,Kec.Mojo,Kab.Kediri Terdakwa ditangkap dan digeledah oleh Petugas Polres Kediri dan didapati terdakwa membawa sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 8(delapan)butir yang dimasukkankedalamsaku celana
sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 16(enambelas)butir seharga Rp.10.000,(sepuluh ribu rupiah) untuk dikonsumsi terdakwa sendiri kemudian sediaan farmasi pil jenis LL tersebut terdakwa konsumsi sendiri sebanyak 8(delapan) butir yaitu dengan rincian pada hari Sabtu tanggal 01 September 2012 sekitar 17.00Wib. sebanyak 3(tiga)butir di rumah nenek terdakwa yang berada di Dsn.Jeruk,Desa Pamongan ,Kec.Mojo,Kab.Kediri kemudian pada hari Selasa tanggal 04 September 2012 sekitar jam 19.30 Wib.terdakwa
juga mengkonsumsi sebanyak 3(tiga)butir di rumah nenek terdakwadan terdakwa pada hari Minggu tanggal 16 September 2012 terdakwa mengkonsumsi lagisebanyak 2(dua)butir pil jenis LL sehingga sediaan farmasi pil jenis LL tersisa dandibawaoleh terdakwa sebanyak 8(delapan)butir dan akhirnya pada hari Senin tanggal 17September2012 sekitar jam 14.00 Wib.berada di Jalan Raya Ds.Kedawung,Kec.Mojo,Kab.Kediri Terdakwa ditangkap dan digeledah oleh Petugas Polres Kediri dan didapati terdakwa membawa sediaan farmasi
Raya Ds.Kedawung,Kec.Mojo,Kab.Kediri Terdakwa ditangkap dan digeledah oleh Petugas Polres Kediri dan didapati terdakwa membawa sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 8(delapan)butir yang dimasukkankedalamsaku celana depan sebelah kiri yang terdakwa pakai dan diakui oleh terdakwa benar sediaanfarmasi pil jenis LL tersebut adalah milik terdakwa dan selanjutnya sediaan farmasi pil jenisLL tersebut disita oleh Petugas Polres Kediri dan Terdakwa dibawa ke Kantor Polres Kediriguna diusut perkaranya lebih
WAHYU WIBOWO SAPUTRO, SH
Terdakwa:
1.MUHAMMAD IMAM SIDIQ alias IMAM bin PRAESTYO PUJI SANTOSA.
2.AGUS HARYANTO alias TOLE bin WALUYO
62 — 12
AGUS HARYANTO alias TOLE bin WALUYO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa keahlian dan kewenangan sengaja mengedarkan sediaan farmasi;
- Menjatuhkan pidana terhadap para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan
MUHAMMAD IMAM SIDIQ alias IMAM binPRAESTYO PUJI SANTOSA selama bulan April 2020 memberikan obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYL kepada Terdakwa Il.
uang tunaihasil penjualan sebesar Rp680.000,00 (enam ratus delapan puluh ribu rupiah).Bahwa penangkapan terhadap para Terdakwa karena tidak memiliki izin untukmengedarkan sediaan farmasi tersebut karena yang diperbolehkan untukmenyimpan dan membawa, menjual, mengedarkan sediaan farmasi berupaTRIHEXYPHENIDYL yaitu Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dan InstalasiFarmasi Klinik dengan menggunakan resep dokter;Bahwa TRIHEXYPHENIDYL yang diedarkan oleh para Terdakwa merupakanproduksi PT.
tunaihasil penjualan sebesar Rp680.000,00 (enam ratus delapan puluh ribu rupiah).Bahwa penangkapan terhadap para Terdakwa karena tidak memiliki izin untukmengedarkan sediaan farmasi tersebut karena yang diperbolehkan untukmenyimpan dan membawa, menjual, mengedarkan sediaan farmasi berupaTRIHEXYPHENIDYL yaitu Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dan InstalasiFarmasi Klinik dengan menggunakan resep dokter;Bahwa TRIHEXYPHENIDYL yang diedarkan oleh para Terdakwa merupakanproduksi PT.
AGUS HARIYANTO Als TOLE BinWALUYObukan termasuk tenaga kesehatan; Bahwa mekanisme distribusi atau proses penyaluran obat atau sediaanfarmasi sebagai berikut : Sarana produksi obat atau industri farmasi yangmemproduksi obat atau sediaan farmasi akan menyalurkan obat yangdiproduksi tersebut melalui sarana distribusi yaitu Pedagang Besar FarmasiHalaman 12 Putusan Perkkara Nomor 89/Pid.Sus.2020/PN Sgn(PBF) selanjutnya akan didistribusikan ke Sarana Pelayanan Farmasi antara ain Apotek, Instalasi Farmasi
sebagai berikut bahwa saranaproduksi obat atau industri farmasi yang memproduksi obat atau sediaanfarmasi akan menyalurkan obat yang diproduksi tersebut melalui saranadistribusi yaitu Pedagang Besar Farmasi (PBF) selanjutnya akandidistribusikan ke Sarana Pelayanan Farmasi antara lain Apotek, InstalasiFarmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, kKemudian dari Apotek danatau Rumah sakit obat diserahkan kepada pasien berdasarkan resep dokter(untuk golongan obat keras, psikotropika dan narkotika)
40 — 8
jenis kethamine yang disimpan secara terpisahdengan rincian 4 (empat) buah plastic klip berisikan serbuk putih disugasediaan farmasi jenis Kethamine dengan berat 200 gram yang dimasukkankedalam sepatu sebelah kanan yang digunakan oleh terdakwa, 4 (empat) buahplastic klip berisikan serbuk putih diduga sediaan farmasi jenis Kethaminedengan berat 200 gram yang dimasukkan kedalam sepatu sebelah kiri yangdigunakan oleh terdakwa, dan 12 (dua belas) plastic berisikan serbuk putihdiduga sediaan farmasi
jenis kethamine yang disimpan secaraterpisah dengan rincian 4 (empat) buah plastic klip berisikan serbuk putihdisuga sediaan farmasi jenis Kethamine dengan berat 200 gram yangdimasukkan kedalam sepatu sebelah kanan yang digunakan oleh terdakwa, 4(empat) buah plastic klip berisikan serbuk putih diduga sediaan farmasi jenisKethamine dengan berat 200 gram yang dimasukkan kedalam sepatu sebelahkiri yang digunakan oleh terdakwa, dan 12 (dua belas) plastic berisikan serbukputih diduga sediaan farmasi
jenis kethamine yang disimpan secara terpisahdengan rincian 4 (empat) buah plastic klip berisikan serbuk putih disuga15sediaan farmasi jenis Kethamine dengan berat 200 gram yang dimasukkankedalam sepatu sebelah kanan yang digunakan oleh terdakwa, 4 (empat) buahplastic klip berisikan serbuk putih diduga sediaan farmasi jenis Kethaminedengan berat 200 gram yang dimasukkan kedalam sepatu sebelah kiri yangdigunakan oleh terdakwa, dan 12 (dua belas) plastic berisikan serbuk putihdiduga sediaan farmasi
28 — 5
KACRUT Bin DULKIM telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard an/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 196 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa JUNAHIR Als.
tersebut melalui Sdr.WARSILAH Alias OCO, dan dalam mengedarkan sediaan farmasi tersebut terdakwatidak memiliki keahlian dan kewenangan di bidang kefarmasian karena terdakwabukan seorang tenaga kefarmasian (Apoteker) ataupun tenaga teknis kefarmasian,serta tidak memenuhi ketentuan standar mutu pengedaran sediaan farmasi yangditetapkan dengan peraturan pemerintah.Bahwa perbuatan terdakwa yang mengedarkan sedian farmasi tanpa keahlian dankewenangan di bidang kefarmasian tersebut berakibat buruk untuk
Rp. 1.070.000, (satu juta tujuh puluh ribu rupiah) didalam dompetwarna coklat milik terdakwa ;Bahwa benar selanjutnya terdakwa berikut barang bukti yang ditemukandibawa ke Mapolres Cirebon untuk proses pemeriksaan lebih lanjut olehpenyidik ;Bahwa benar tidak memiliki ijin edar dalam pengedaran sediaan farmasi yangtidak memenuhi standar persyaratan keamanan tersebut ;Bahwa benar sediaan farmasi tersebut telah dilakukan uji lab, dan hasilnyamenyebutkan sediaan farmasi tersebut bukan termasuk jenis
Rp. 1.070.000, (satu juta tujuh puluh ribu rupiah) didalam dompetwarna coklat milik terdakwa ;Bahwa benar selanjutnya terdakwa berikut barang bukti yang ditemukandibawa ke Mapolres Cirebon untuk proses pemeriksaan lebih lanjut olehpenyidik ;Bahwa benar tidak memiliki ijin edar dalam pengedaran sediaan farmasi yangtidak memenuhi standar persyaratan keamanan tersebut ;Bahwa benar sediaan farmasi tersebut telah dilakukan ujilab, dan hasilnyamenyebutkan sediaan farmasi tersebut bukan termasuk jenis
Benar saksi mengerti diperiksa sehubungan dengan adanya tindakpidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarpersyaratan keamanan dan tidak memiliki ijin edar ;Bahwa benar yang dimaksud sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetik ;Bahwa benar yang berhak menyimpan, menjual/mengedarkan sediaan farmasiadalah tenaga kefarmasian yaitu apoteker dan tenaga teknis kefarmasian ;Bahwa benar menurut saksi perbuatan terdakwa yang telah mengedarkansediaan farmasi berupa
sehubungan dengan adanya tindakpidana pengedaran sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarperswyaratan keamanan dan tidak memiliki ijin edar ;Bahwa benar pada saat dilakukan penggeledahan di rumah terdakwaditemukan sediaan farmasi berupa 1 (satu) bungkusan palstik warna putihyanbg berisikan sediaan farmasi jenis Pil Eximer sebanyak 12 (dua) belaspaket @ 50 butir per paket (jumalah keseluruhan Pil Eximer 600 butir) dan PilTramadol 31 (tiga puluh satu) paket @ 50 butir per paket dan 1 (satu) paket
DESSY ADHYA PURWANDINY, SE, SH
Terdakwa:
BAHRUDIN BIN MADE
41 — 12
MENGADILI :
- Menyatakan Terdakwa BAHRUDIN BIN MADE tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah
)dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti dengan 2 (dua) bulan kurungan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
- Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus plastik klip transparan yang berisikan 30 (tiga puluh) butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer berwarna kuning yang bertuliskan MF dan 1 (satu
) bungkus plastik transparan yang berisikan 25 ( dua puluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat hexymer berwarna kuning yang bertuliskan MF, dengan jumlah keseluruhan 55 ( lima puluh lima butir) obat hexymer;
- Uang tunai sebesar Rp. 20.000, ( dua puluh ribu rupiah) .
Menyatakan barang bukti berupa :a. 1 (Satu) bungkus plastik klip transparan yang berisikan 30 (tiga puluh) butirsediaan farmasi jenis obat Hexymer berwarna kuning yang bertuliskan MFdan 1 (satu) bungkus plastik transparan yang berisikan 25 ( dua puluhlima) butir sediaan farmasi jenis obat hexymer berwarna kuning yangbertuliskan MF, dengan jumlah keseluruhan 55 ( lima puluh lima butir) obathexymer;( Dirampas untuk dimusnahkan);b. Uang tunai sebesar Rp. 20.000, ( dua puluh ribu rupiah) .
, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang buktisebagaimana yang tercantum dalam Daftar Barang Bukti didalam berkasperkara, antara lain :Halamaniidari19 Putusan Nomor 151/Pid.Sus/2020/PN.Cms. 1 (Satu) bungkus plastik klip transparan yang berisikan 30 (tiga puluh) butirsediaan farmasi jenis obat Hexymer berwarna kuning yang bertuliskan MFdan 1 (satu) bungkus plastik transparan yang berisikan 25 ( dua puluh lima)butir sediaan farmasi jenis obat hexymer berwarna kuning yang bertuliskanMF, dengan jumlah
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakim akanmempertimbangkan sebagai berikut :Ad. 1.
Kamurang Rt.002 Rw.012 DS Babakan KecamatanPangandaran Kabupaten pangandaran ;Menimbang, bahwa Terdakwa bukanlah apoteker maupun tenagakefarmasian yang berwenang mengedarkan sediaan farmasi berjenis hexymersebanyak 4 ( empat) butir kepada sdr.Nurjaman bin Ujang Nurkholis;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan ahli sediaan farmasi jenisobat hexymer yang diedarkan oleh Terdakwa termasuk di dalam golongan obatkeras yang mengandung Trihexyphenidil, kegunaan obat hexymer untukmengobati penyakit parkinson
Menetapkan barang bukti berupa :ok 1 (satu) bungkus plastik klip transparan yang berisikan 30 (tiga puluh)butir sediaan farmasi jenis obat Hexymer berwarna kuning yangbertuliskan MF dan 1 (Satu) bungkus plastik transparan yang berisikan 25( dua puluh lima) butir sediaan farmasi jenis obat hexymer berwarnakuning yang bertuliskan MF, dengan jumlah keseluruhan 55 (lima puluhlima butir) obat hexymer;Dirampas untuk dimusnahkan; Uang tunai sebesar Rp. 20.000, ( dua puluh ribu rupiah) .Dirampas untuk negara6
Dirampas untuk dimusnahkan;
30 — 2
DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;
AINI Als AINI (Alm)terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UndangUndangNo. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Dakwaan Alternatif Pertama;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa KASMIRI Als ANGKIR Bin M.
Hulu Sungai Selatan karena telahmenjual, mengedarkan, menyimpan dan memiliki sediaan farmasi tanpakeahlian dan ijin edar;Bahwa berawal Saksi Khaidir Nor llmi dan Saksi Edwin Cahaya Saputramendapatkan informasi dari warga masyarkat bahwa adanya seorangwarga yang mengedarkan obatobat terlarang di warung malam di DusunMarikit Desa Panggungn Kec.
/PN.Kgnditemukan uang hasil penjualan didalam saku celana bagian belakangsebelah kiri Terdakwa sebesar Rp.28.000, (dua puluh delapan riburupiah) dan diakui oleh Terdakwa bahwa obat sediaan farmasi jenisCarnophen dan Dextro beserta uang hasil penjualan adalah miliknya,kemudian Terdakwa beserta barang bukti diamankan di Ke PolsekLoksado untuk pemeriksaan lebih lanjut;Bahwa Obat sedian farmasi yang dijual, diedarkan, disimpan dan dimilikiTerdakwa berupa obat jenis Carnophen dan Dexstro;Bahwa Terdakwa
AINI Als AINI (Alm) telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAKMEMILIKI IJIN EDAR,2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa KASMIRI Als ANGKIR Bin M.
26 — 4
Menyatakan Barang Buktiberupa;e Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 25 (dua puluh lima) butir;Dirampas untuk dimusnahkan.4.
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL / Artanesebanyak 35 (tiga puluh lima) butir tersebut adalah obat kerassebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab. : 4866/NOF/2013 tanggal 29 Juli 2013.
Bahwa terdakwa RUDI ISMIANTO BinKUSLAN dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obatjenis LL / Artane tersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yangberwenang.Sea Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 Undang undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009tentang Kesehatan.ATAUKEDUA :oon Bahwa terdakwa RUDI ISMIANTO Bin KUSLAN pada waktu dantempat seperti tersebut dalam Dakwaan Kesatu di atas, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan
AZIS SAMSURIZAL yangketerangannya dibacakan dalam persidangan, bahwa barang bukti yangberupa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Trineksifenidil HCLtersebut pengamanannya harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan serta sediaan farmasi tersebutmendapat ijin edar, sedangkan untuk penggunaannya agar berkahsiat danbermanfaat harus dengan resep dokter;Menimbang, bahwa berdasarkan berdasarkan fakta yang terungkapdipersidangan, rangkain perbutan Terdakwa dari
IIN FEBRINA, M, S.H.M.H
Terdakwa:
IRSANDI ISMAIL ALS SANDI BIN ISMAIL
29 — 3
- Menyatakan Terdakwa IRSANDI ISMAIL Als SANDI Bin ISMAIL terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan ;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 72 tahun 1998tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan,Pasal 1 ayat (1) : Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional dan kosmetika;Bahwa Ahli menjelaskan bahwa Obatobatan dapat digolongkankedalam :a. Obat Bebas. Obat Bebas TerbatasObat Keras. ObatObat Tertentu. PrekursorNarkotika> Oo Qa 8cg.
PsikotropikaBahwa UndangUndang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009tentang Kesehatan, Pasal 1 ayat (4) : Sediaan Farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 72 tahun 1998tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, Pasal 1Hal 10 dari 24 hal. Putusan nomor 170/Pid.Sus/2018/PN.
Putusan nomor 170/Pid.Sus/2018/PN.MrsPasal 2 ayat (1) : Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang diproduksi dan/atau diedarkan harus memenuhi persyaratanmutu, keamanan dan kemanfaatan.Sedangkan pada pasal 2 ayat (2.a) : Persyaratan mutu,keamanan dan kemanfaatan, untuk sediaan farmasi yangberupa bahan obat dan obat sesuai dengan persyaratan dalambuku Farmakope serta buku standar lainnya yang ditetapkanoleh Menteri.
, Ahli MadyaFarmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menegah Farmasi / AsistenApoteker.Hal 12 dari 24 hal.
pelayanan farmasi yang ditetapkanPeraturan Pemerintah ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut diatas MajelisHakim akan mempertimbangkan sebagai berikut:Ad. 1.
15 — 2
Menyatakan Terdakwa BAYU HANDOKO bin HARIONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard an atau persyaratan keamanan, khasiat dan mutu .2.
dan uangnya akandiberikan kepada terdakwa pada saat sediaan farmasi pil jenis LL sudahterdakwa peroleh.Selanjutnya pada jam 19.30 WIB bertempat dipinggir jalanumum Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri terdakwa membelisediaan farmasi pil jenis LL kepada IMAM NUR PRASETTYO bin NUR IMAN(Penuntutan dilakukan terpisah) dengan perhitungan harga sebesar Rp15.000,00 (lima belas ribu rupiah) dan mendapatkan sediaan farmasi pil jenisLL sebanyak 27 (Dua puluh tujuh) butir, namun saat itu uangnya
pil jenis LL, namun saat ituterdakwa belum dikasih uang pembelian oleh GUNDINdan uangnya akan diberikan kepada terdakwa pada saatsediaan farmasi pil jenis LL sudah terdakwaperoleh.Selanjutnya pada jam 19.30 wib bertempat dipinggir jalan umumDesa Jambean Kecamatan Kras Kabupaten Kediri terdakwamembel sediaan farmasi pil jnis LL kepada IMAMNUR PRASETIYO bin NUR IMAN (Penuntutan dilakukanterpisah ) dengan perhitungan harga sebesar Rp15.000, (lima belas ribu rupiah ) dan mendapatkan sediaanfarmasi pil
Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL/Artane yang disimpan dan diedarkanoleh terdakwa adalah belum mendapat izin edar dari pejabat yangberweenang.
untuk membuktikan dakwaannya telah mengajukan barang bukti berupa:sediaan farmasi pil jenis LL atau Artene sebanyak 17 butir dalam plastikklip.
Menyatakan Terdakwa BAYU HANDOKO bin HARIONO telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard an ataupersyaratan keamanan, khasiat dan mutu .2.
1.MAYORUDIN FEBRI, SH.
2.JOKO SUTRISNO, S.H.
Terdakwa:
JANWAR Alias JANU BIN TABA
33 — 17
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa JANWAR Alias JANU Bin TABA Tersebut diatas,terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA KEWENANGAN MENGEDARKAN SEDIAN FARMASI
juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana Kurungan selama 1 (satu) bulan
- Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari Pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa Tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa;
- 2 (dua) butir tablet bulat pipih warnah putih yang pada bagian tengahnya terdapat logo Y yang diduga sediaan farmasi
berupa obat jenis Trihexyphenidyl (THD) terbungkus potongan kertas timah rokok warna kuning emas;- 1 (satu) butir tablet bulat pipih warna putih yang pada bagian tengahnya terdapat logo huruf Y yang diduga sediaan farmasi berupa obat jenis Trihexyphenidyl (THD) yang terbungkus potongan kertas timah rokok warna kuning emas;s
- 220 (dua ratus dua puluh) butir tablet bulat pipih warna
putih yang pada bagian tegahnya terdapat logo huruf Y yang diduga sedian farmasi berupa obat jenis Trihexyphenidyl (THD) yang dikemas dalam 55 (lima puluh lima) bungkus potongan kertas timah rokok warna putih silver yang masing-masing bungkus 4 (empat) butir; .
- 517 (lima ratus tujuh belas) butir tablet pipih warna putih yang pada bagian tengahnya terdapat logo huruf Y yang diduga sediaan farmasi berupa obat jenis Trihexyphenidyl (THD) yang tersimpan dalam plastik bening;
- 1 (satu) buah pembungkus bekas rokok merk Mild warna putih;
- 1 (satu) buah dompet kulit warna
Sekitarpukul 19.00 Wita bertempat di Lapangan Pancasila jalan Anggrek kotaPalopo.Bahwa terdakwa mendapat keuntungan dengan menjual atau mengedarkanobatobatan jenis TRAMADOL dan THD dimana sediaan farmasi tersebutdiperoleh dengan cara dibeli melalui perantara IDAL sebanyak 1 (satu) boxyang berisi sekitar 1000 (seribu) butir tepatnya dipinggir jalan jalur duadekat kantor Walikota Kota Palopo dengan harga Rp. 700.000, (tujuh ratusribu rupiah) obatobat jenis farmasi yang kemudian sediaan farmasi tersebutjenis
serta melakukanpengadaan, penyimpanan, pengedaran sediaan farmasi tanpa memenuhiHalaman 5 dari 23 Putusan Nomor :158/Pid.Sus/2017/PNMsbstandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal196 Jo.
tanggal 30 September 2017 sekira pukul 19.00 Witabertempat dibelakang Kantor Walikota Palopo kami melakukanpenangkapan terhadap lelaki Jumahir dimana pada waktu itu kamimenemukan sebanyak 1 (satu) kaleng atau box yang berisi 1000(seribu butir) sediam farmasi yang kami duga berupa obat THD yangsebelumnya dipesan oleh Terdakwa; Bahwa saat ditanyakan, Terdakwa tidak dapat menunjukkan ijin untukmemiliki, ataupun untuk mengedarkan sedian farmasi baik berupa obatataupun sedian farmasi lainnya dari pihak
Luwu Utara; Bahwa menurut ahli yang dimaksud dengan sedian farmasi sebagaidalam UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ialahobat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika; Bahwa sedian farmasi berupa obat berbentuk bulat pipih berwarnaputih yang diperlinatkan kepada ahli pada saat pemeriksaan di Penyidikmenurut ahli adalah sedian farmasi berupa obat Trihexyphendyl (THD)dengan kandungan 2 mg; Bahwa menurut ahli sedian farmasi berupa obat Trihexyphendyl!
(dua ratus lima ribu rupiah) dan dari jarak kuranglebih 10 (Ssepuluh) meter dari tempat Terdawa ditangkap juga ditemukan220 (dua ratus dua puluh butir) sediaan farmasi berupa obat yang didugasebagai obat THD yang dibungkus dalam 55 (lima puluh lima) bungkuskertas alumunium foil rokok dimana dalam setiap bungkusnya berisi 4(empat) butir sedian farmasi; Bahwa sediaan farmasi berupa obat yang diduga sebagai obat THDtersebut adalah milik Terdakwa dan Terdakwa membuangnya saatTerdakwa melihat anggota
20 — 3
SETRO bin IMAM SUPENO, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Tanpa keahlian dan kewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau peryaratan keamanan dan mutu ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama : 3 ( tiga ) tahun, dan 6 (enam) bulan, denda Rp.500.000.- (lima ratus ribu rupiah), Subsidair 1 (satu) bulan kurungan ;3. Menetapkan..3.
Menyatakan barang bukti berupa :- Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 36.990 (tiga puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh) butir dalam 37 plastik dimasukkan dalam tas warna hitam dirampas untuk dimusnahkan ;- Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 1.483(seribu empat ratus delapan puluh tiga) butir dalam 5 plastik dimasukkan dalam bekas kardus HP merk Sony Ericson, dipergunakan dalam perkara lain a/n. terdakwa MUHAMAT TAUFIK als. BADUT bin SOLEH ;6.
EDI SUNOTO als.COPET bin SUKRI untuk mengambilsediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 2.000 butir yang terdakwa simpan diatasgenting rumag tetangga sdr.EDI SUNOTO als. COPET bin SUKRI dan menyuruhyang bersangkutan untuk menjual atau mengedarkan sediaan farmasi pil LLtersebut.Bahwa setelah disuruh oleh terdakwa sdr. EDI SUNOTO als.
MUHAMAD TAUFIK als BADUT bin SOLEH(penuntutan dilakukan terpisah) dengan harga Rp.400.000, (empat ratus riburupiah), dan selanjutnya sdr, EDI SUNOTO als COPET bin SUKRI menyerahkanuang hasil penjualan sediaan farmasi pil jenil LL sebanyak Rp.400.000, (empatratus ribu rupiah) kepada terdakwa.Bahwa selanjutnya sdr, MUHAMAD TAUFIK als. BADUT bin SOLEH menjualsediaan farmasi yang dia beli dari sdr. EDI SUNOTO als.
MUHAMAD TAUFIK als BADUT bin SOLEH(penuntutan dilakukan terpisah) dengan harga Rp. 400.000, (empat ratus riburupiah).....rupiah), dan selanjutnya sdr, EDI SUNOTO als COPET bin SUKRI menyerahkanuang hasil penjualan sediaan farmasi pil jenil LL sebanyak Rp.400.000, (empatratus ribu rupiah) kepada terdakwa.Bahwa selanjutnya sdr, MUHAMAD TAUFIK als. BADUT bin SOLEH menjualsediaan farmasi yang dia beli dari sdr. EDI SUNOTO als.
CORONG dengan harga Rp.80.000, (dlapan puluh ribu rupiah) ;Bahwa selain menjual sediaan farmasi pil LL, sdr.
1.AGUS KURNIAWAN, S.H.
2.ZANUAR IRKHAM, S.H
Terdakwa:
AWANG EWA ARGADIANSYAH Bin IMAM EFENDI
27 — 3
,terhadap obat dengan logo LL yang didapat dari terdakwa merupakansediaan farmasi bempa obat selanjutnya terdakwa bukan seorang tenagakesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan ' dalammengedarkannya.
,terhadap obat dengan logo LL yang didapat dari terdakwa merupakansediaan farmasi bempa obat selanjutnya terdakwa bukan seorang tenagakesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan = dalammengedarkannya.
Bahwa Ahli mengetahui tentang sediaan farmasi adalah obat, obattradisional, dan kosmetik. Bahwa berdasar pasal 98 UU RI No : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkansediaan farmasi bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.
kewenangan bilaterdakwa dimaksud bukan tenaga kefarmasian atau tenaga kesehatantertentu.Bahwa barang bukti pil LL tersebut merupakan sediaan farmasi yangberupa obat yang kemasannya tida ada label / identitas yang melekat.Bahwa pil LL tersebut merupakan sediaan farmasi berupa obat denganbahan aktif Triheksinifenidil HCL tersebut pengamanannya harus dengantenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sertasediaan farmasi tersebut mendapat ijin edar, sedangkan untukpenggunaannya harus dengan
No.36/2009tentang Kesehatan menyatakan sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa sediaan farmasi termasuk obatobatanharus memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan mengedarkanadalah kegiatan membagikan, menyalurkan atau mendistribusikanbarang kepada orang lain ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hokum terdakwamendapatkan sediaan farmasi berbentuk obat dengan logo LL dengancara membeli dari sdr.
62 — 3
dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu
PDM169 /KANDA /Euh.2/09 / 2015;Setelah mendengar keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwa dipersidanganserta memperhatikan barang bukti yang diajukan dipersidangan;Setelah mendengar tuntutan Jaksa Penuntut Umum No.Reg.Perkara : PDM169 /KANDA / 09 / 2015 tertanggal 27 Oktober 2015 yang pada pokoknya supaya Majelis HakimYang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :1 Menyatakan terdakwa RAHMADI Als MADI Bin DARSANI (Alm) bersalahmelakukan tindak pidana Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Unsur : Yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasidan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu.Menimbang, bahwa memproduksi sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan adalahkegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengemas, dan/ataumengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.Menimbang, bahwa mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan adalah setiapkegiatan atau serangkaian
kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, atau pemindahtanganan.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurut pasal 1 angka 4Undangundang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat, bahan obat, obattradisional, dan kosmetika.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurut pasal 1 angka 5Undangundang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan padamanusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.Menimbang, bahwa menurut pasal 98 Undangundang No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu,dan terjangkau.
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahanyang berkhasiat obat.Menimbang, bahwa pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan14sebagai salah satu upaya dalam pembangunan kesehatan dilakukan untuk melindungimasyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatanyang tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan.Menimbang, bahwa dipersidangan
ARDHANA RISWATI PRIHANTINI .,S.H
Terdakwa:
M. AULIA RAHMAN bin MASJIDI
63 — 3
AULIA RAHMAN bin MASJIDI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan pertama Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa M.
Sus/201 7/PN.MtpBahwa sediaan farmasi berupa obat keras jenis Carnophen yang berhasildiamankan dari Terdakwa tersebut telah disisinkan sebanyak 5 (lima) butir dantelah dilakukan pemeriksaan sebagaimana Laporan Pengujian Badan POMNomor : LP.Nar.K.17.1127 yang berkesimpulan bahwa contoh yang diujimengandung Parasetamol, Kafein, dan Karisoprodol;Bahwa sediaan farmasi berupa obat carnophene yang diedarkan oleh Terdakwatersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik ijin beredar berdasarkan SuratKeputusan
Banjar dekat Alkah SungaiTabuk ada yang mengedarkan sediaan farmasi Jenis Carnophen denganmenggunakan 1 (satu) buah sepeda motor YAMAHA FORCE ONE warnaHalaman 10 dari 23 Putusan Nomor.420/Pid. Sus/201 7/PN.
Unsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasiMenimbang, bahwa yang di maksud sediaan farmasi dalam UndangUndang ini diatur dalam pasal 1 ayat (4) yaitu, sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetikMenimbang, bahwa dalam fakta di persidangan terungkap bahwa SaksiDODY IRAWAN dan saksi FAHRUDIN NOOR telah melakukan penangkapanterhadap Terdakwa yang telah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaanfarmasi berupa obat keras merek Carnophen tanpa ada jjin dari pihak yangberwenang
Banjar dekat Alkah Sungai Tabuk ada yangmengedarkan sediaan farmasi Jenis Carnophen dengan menggunakan 1 (satu)buah sepeda motor YAMAHA FORCE ONE warna hitam, selanjutnya saksiHalaman 19 dari 23 Putusan Nomor.420/Pid. Sus/201 7/PN.
AULIA RAHMAN bin MASJIDI tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dalam dakwaan Pertama Penuntut Umum;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa M.
1.LUSYA MARHAENDRASTIANA, S.H
2.OULA DEWI NURLAILY, S.H
Terdakwa:
FIRMAN SAHRONI Bin Alm. BASUKI
28 — 16
Mengadili :
- Menyatakan Terdakwa Firman Sahroni Bin (Alm) Basuki terbukti secara Sah dan Meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak Memiliki Ijin Edar.
Lab:11135/NOF/2018 tanggal 10 Desember 2018 yang diperiksa oleh sdr.IMAM MUKTI, S.Si., M.Si, Apt, dkk diperoleh kesimpulan bahwa barangbukti nomor: 12723/2018/NOFseperti tersebut dalam (I) adalah benartablet dengan bahan aktif Trineksifenidil HCL, mempunyai efek sebagaianti parkinson tidak termasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapitermasuk dalam daftar obat keras.Bahwa dalam mengedartan sediaan farmasi berupa obat jenfs LLtersebut, Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan dalambidang farmasi
adalah obat,bahan baku obat, obat tradisional dan kosmetik;Ahli menerangkan sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan bakuobat sesuai pasal 98 UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentangKesehatan dilarang = mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan bagi setiap orang yang tidakmemiliki keahliaan dan kewenangan;Ahli menerangkan yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yangberupa obat dan bahan baku obat tersebut harus tenaga
/2019/PN.GprTenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apotekerdalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas SarjanaFarmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga MenengahFarmasi/Asisten Apoteker;Ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahanbaku obat yang pengadaannya, penyimpanannya, pengolahannya,mempromosikannya dan pengedarannya diperbolehkan adalah yangsudah memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau buku standarlainnya dan tentunya sudah mendapat ijin
tidak mengetahui nama, khasiat atau kemanfaatandan mutu barang bukti pil warna putin dengan logo LL yang disita dariTerdakwa tersebut karena sediaan farmasi yang berupa obat tersebutdikemasannya tidak ada identitas/label yang melekat;Ahli menerangkan bahwa sediaan Farmasi berupa obat dengan bahanaktif Triheksifenidil HCI tersebut pengamanannya harus tenagakesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan serta sediaanfarmasi tersebut mendapat ijin edar, sedangkan untuk penggunaannyaharus dengan resep
Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar.2. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan.3.
41 — 7
Menyatakan terdakwa KAIRUL ANWARUDIN BIN YATIMIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA MEMILIKI IJIN EDAR ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 5 (lima) bulan ;3. Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;4. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ;5.
yang memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yaitu bahwa obat harus disimpan dalam kemasan asli ,terlindung dari sinar matahari langsung , suhu ruangan penyimpanan disesuaiakndengan sifat kimia dan fisika dari sediaan farmasi tersebut.* Orang yang berwenang mengedarkan sediaan farmasi adalah orang yang mempunyaikeahlian atau kewenangan yaitu bahwa orang tersebut mempunyai ijasah apoteker ,asisten apoteker yang mempunyai ijin kerja dimana yang bersangkutan bekerja disuatu apotek atau suatu perusaahaan
farmasi maupun institusi pemerintah.* Bahwa seseorang yang berpendidikan SLTP dan berpengalaman kerja sebagaipekerja penjaga toko tidak mempunyai keahlian atau kewenangan untukmengedarkan pil dobel L karena orang tersebut mempunyai ijasah apoteker , asistenapoteker yang mempunyai ijin kerja dimana yang bersangkutan bekerja di suatuapotek atau suatu perusaahaan farmasi maupun institusi pemerintah.Bahwa pil dobel L yang dibungkus / dilinting dengan kertas grenjeng rokok dandimasukkan dalam bungkus
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan ;3. yang tidak memiliki ijin edar ;Ad. 1.)
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatanMenimbang, bahwa unsur memproduksi atau mengedarkan dan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan tidak bersifat komulatif sehingga salah satu saja yang terpenuhi cukup sebagaisyarat terpenuhinya unsur secara keseluruhan ;Menimbang, bahwa sediaan farmasi dalam pasal 1 ke4 ketentuan unum UU RI No.36 Tahun 2009 adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika selanjutnya ketentuanpasal 106 ayat (1) menyatakan bahwa
Menerangkan : Sebagaimana ketentuandalam UU Nomor 36 Tahun 2009 , yang berwenang mengedarkan sediaan farmasi adalah orangyang mempunyai keahlian atau kewenangan yaitu bahwa orang tersebut mempunyai ijasahapoteker , asisten apoteker yang mempunyai ijin kerja dimana yang bersangkutan bekerja disuatu apotek atau suatu perusaahaan farmasi maupun institusi pemerintah ;Menimbang, bahwa berdsarkan hal di atas Majelis Hakim menyimpulkan bahwaterdakwa adalah seorang yang berpendidikan SLTP dan berpengalaman