Ditemukan 61420 data
ARGA FEBRIANTO, S.H.
Terdakwa:
MUHAMMAD ALIAS MAMAD BIN M. JAPAR
60 — 25
Japar telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dan pidana denda sejumlah Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;
- Menetapkan masa
penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- Uang sejumlah Rp1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh rupiah);
- 2 (dua) bungkus plastik bening yang berisi sediaan farmasi dalam bentuk Pil sebanyak 1.330 (seribu tiga ratus tiga puluh) butir;
- 1 (satu
, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah;Sehingga dari penjelasan dalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dapat disimpulkanbahwa setiap orang di larang mengedarkan, menyimpan, mengadakansediaan farmasi jika tidak memiliki keahlian dan kewenangan.
Kemudianberdasarkan Pasal 106 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangkesehatan yang berisi sebagai berikut:Ayat (1)Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar;Ayat (2)Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan;Ayat (3)Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkanpenarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telahmemperoleh izin edar,
adalahmembuat, mencampur, mengolah, mengubah bentuk, mengisi, membungkusdan atau memberi, penandaan sediaan farmasi untuk diedarkan sedangkanyang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi adalah setiapkegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaanfarmasi dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan, Peredaran sediaan farmasi terdiri dari penyaluran danpenyerahan;Bahwa barang bukti berupa 2 (dua) bungkus plastik sediaan farmasi yangberisi Pil yang jumlah
Sekira pukul 21.00 WIB mobil yang Terdakwanaikin bersama orang Terdakwa tidak kenal diberhentikan oleh Polisi, Laludilakukan penggeledahan terhadap Terdakwa, dari hasil penggeledahanditemukan sediaan farmasi dalam bentuk Pil sebanyak 1.330 (seribu tigaratus tiga puluh) dalam tas hitam Terdakwa yang diletakkan di kursi tempatduduk belakang mobil tersebut;Bahwa sediaan farmasi dalam bentuk Pil tersebut dibungkus dalam plastikbening sebanyak 2 (dua) bungkus;Bahwa Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi
Andi (DPO) untuk mengantarkansediaan farmasi dalam bentuk Pil tersebut; Bahwa sebelumnya Terdakwa sudah pernah disuruh sdr.
Dirampas untuk negara;
1.EDWIN B. TUMUNDO, S.H., M.H.
2.FENY ALVIONITA, S.H.
Terdakwa:
RICO ADIPATI
19 — 10
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa RICO ADIPATI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan denda sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa, diganti dengan pidana kurungan selama 3
Menyatakan Terdakwa RICO ADIPATI telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalan melakukan tindak pidana dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 Undangundang RI No 36 tahun 2009 tentangkesehatan;2.
Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki jin edar khususnya obat keras Trihexyphenidyl sebagaimanadiatur dalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan MakananNomor 4 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika,Psikotropika, dan Perkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi.
Bahwa sediaan farmasi yaitu diantaranya obat yang mengandungbahan aktif Trihexyphenidyl / pil Hexymer (obat keras) tidak dapat diperjualbelikan atau diedarkan secara bebas dan penggunaannya harus disertaidengan resep dokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan padabagan V tentang penyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun1998 tentang Pedagang Besar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir(2) yang berwenang untuk menjual dan
Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki ijin edar khususnya obat keras Trihexyphenidyl sebagaimanadiatur dalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan MakananNomor 4 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika,Psikotropika, dan Perkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi.
94 — 13
Menetapkan barang bukti berupa :Obatobatan sediaan farmasi yang telah diracik terdakwa adalah : Obat PAPAIHONSIP sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) paket/bungkus Obat PIL HIJAU sebanyak 60 (enam puluh) paket/bungkus ; Obat REUMATIK TULANG sebanyak 450 (empat ratus lima puluh) paket/bungkus ; Obat REUMATIK SUPER sebanyak 190 (seratus sembilan puluh) paket/bungkus.Obatobatan sediaan farmasi yang akan diracik atau obatobatan bahan untuk diracikadalah :a.
Bahwa pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 sekira pukul 17.00 Wib, saksi SUHADAdan saksi INDRA MARTIN (petugas Polres Cirebon) melakukan penangkapan terhadapterdakwa dan berhasil mengamankan obatobatan sediaan farmasi yang dikuasai terdakwaberupa :Is Obatobatan sediaan farmasi yang telah diracik terdakwa adalah :a. Obat PAPAIHONSIP sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) paket/bungkusb. Obat PIL HIJAU sebanyak 60 (enam puluh) paket/bungkusc.
Terdakwa HAMZAH ASOBAR bin HISYAM dalam hal mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu.
dan berhasil mengamankan obatobatan sediaan farmasi yang dikuasai terdakwaberupa :Obatobatan sediaan farmasi yang telah diracik terdakwa adalah :a.
Menetapkan barang bukti berupa :Obatobatan sediaan farmasi yang telah diracik terdakwa adalah :Obat PAPAIHONSIP sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) paket/bungkusObat PIL HIJAU sebanyak 60 (enam puluh) paket/bungkus ;Obat REUMATIK TULANG sebanyak 450 (empat ratus lima puluh) paket/bungkus ;Obat REUMATIK SUPER sebanyak 190 (seratus sembilan puluh) paket/bungkus.Obatobatan sediaan farmasi yang akan diracik atau obatobatan bahan untuk diracikadalah :o.
41 — 21
UBLUK (belum tertangkap)Bahwa Pil LL oleh terdakwa MISBAKHUL KHOIR als NDOWEH binMISNADI untuk dikonsumsi dan tidak untuk diedarkanBahwa dalam kemasan pil LL tidak terdapat label ijin edar dari pihak yangberwenang dan Terdakwa juga bukan seorang ahli farmasi atau apotekerataupun penderita penyakit yang diperbolehkan mengkonsumsi pil LLtersebut.Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;2.
NEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.A.pt yang dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagai berikut:Halaman 9 dari 20 Putusan Nomor 302/Pid.Sus/2017/PN GprBahwa benar sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuail dnegan Pasal 98 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang +mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa
benar yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan Pasal 108 UU RINo. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan = danpengedaran diperbolehkan adalah yang sudah memenuhisyaratFarmakope lIndnesia atau buku standart lainnya dan
tentunya sudahmendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat.Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk pada
Dengan sengaja memproduksi, mengedarkan, sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standard atau persyaratan keamanan,khasiat dan kemanfaatan dan mutu sebagaimana yang tidak memilikikeahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obatMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
37 — 14
Menyatakan TerdakwaJapar Sidik Bin Sawonhudintersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)sebagaimana dalam dakwaankesatu Primair;2.
Majelis Hakim Nomor 356/Pen.Pid.Sus/2014/PN.Cmstanggal 04Desember 2014 tentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, dan Terdakwa serta memperhatikanbukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut:1Menyatakan terdakwaJapar Sidik terbukti bersalah melakukan tindakpidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
Bahwa ia terdakwa Japar Sidik Bin Sawonhudin, pada hari Minggu tanggal 28September 2014 sekira jam 13.00 Wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalamtahun 2014 bertempat di Banjarwaru Desa Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamisatau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Ciamis, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksuddalam Pasall06 Ayat (1) Sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1) Sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar.
Apt, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut:e Bahwa riwAyat pendidikan ahli adalah kuliah di SI Farmasi dan ApotekerUnjani;e Bahwa riwAyat pekerjaan ahli adalah sejak bulan Januari 2011 sampai denganbulan Juli 2011 sebagai Apoteker di UPTD PKM Cijulang Ciamis, kemudiansejak Bulan Juli 2011 sampai dengan bertugas di Dinas Kesehatan KabupatenCiamis sebagai staf UPTD kesehatan Kefarmasian;e Bahwa peruntukan atau khasiat sediaan farmasi jenis obat tablet bulan berwarnakuning yang bertuliskan
DMP (dextrometrhorphan )tersebut adalah untuk obatbatuk tidak berdahak dan untuk perolehannya tidak harus menggunakan resepdokter namun tetap ada aturannya bahwa dalam kepemilikannya dalam jumlahbanyak serta untuk mengedarkan sediaan farmasi jenis obat tablet bular berwarnakuning yang bertuliskan DMP (dextromethirphan) adalah harus oleh apotek dantoko obat berijin.e Bahwa ijin edar sediaan farmasi jenis Dextromethorphan sudah dicabut sejaktanggal 27 Juni 2013 dengan Surat Edaran BPOM : NomorHK.04.1.35.06.13.3534
YOGI NATANAEL CHRISTANTO, SH
Terdakwa:
SUBLI Bin Alm H. MUHTAR
29 — 5
Muhtar terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah pidana telah dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan / atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Dakwaan Ketiga;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan denda sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap di tahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 7 (tujuh) butir obat sediaan farmasi jenis Carnophen;
- 1 (satu) buah dompet warna cokelat; <
Menyatakan barang bukti berupa :7 (tujuh) butir obat sediaan farmasi jenis Carnophen;Halaman 2 dari 21 Putusan Nomor 131/Pid.Sus/2020/PN Kgn1 (Satu) buah dompet warna cokelat.Dirampas untuk dimusnahkan.4.
Bahwa benar farmasi atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edaradalah izin yang tidak di keluarkan dari BPOM untuk sediaan farmasi, dankementrian kesehatan untuk alat kesehatan. Bahwa benar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 tahun2020 tentang Perubahan Golongan Narkotika menyatakanKARISOPRODOL termasuk dalam Narkotika Golongan telah diberlakukan.
Hulu Sungai Selatan,kemudian datang pihak kepolisian menghampiri terdakwa dan temantemanterdakwa lalu dilakukan pemeriksaan; Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan 7 (tujuh) butir obatsediaan farmasi jenis Carnophen yang mengandung Carisoprodol(Narkotika) yang terdakwa simpan di dalam dompet terdakwa yang terdapatdi kantong celana bagian belakang sebelah kiri terdakwa, dan terdakwamengakui kepemilikan obat tersebut; Bahwa terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenis Carnophen yangmengandung
jenis Carnophen yangmengandung Carisoprodol (Narkotika) dan terdakwa mengkonsumsinyauntuk mabukmabukan; Bahwa terdakwa mengetahui jika membawa, menyimpan, memiliki, danmenguasai obat sediaan farmasi jenis Carnophen tersebut dilarang; Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin atau kewenangan untuk membawa,menyimpan, memiliki, dan menguasai obat sediaan farmasi jenisCarnophen tersebut.
Hulu Sungai Selatan karena telah menjual dan mengedarkanObat sediaan Farmasi jenis Carnophen yang diduga MengandungCarisoprodol (Narkotika) tanpa izin edar; Bahwa benar ditemukan 7 (tujuh) butir obat sediaan farmasi jenis Carnophenyang mengandung Carisoprodol (Narkotika) yang terdakwa simpan di dalamdompet terdakwa yang terdapat di kantong celana bagian belakang sebelah kiriterdakwa, dan terdakwa mengakui kepemilikan obat tersebut; Bahwa terdakwa membeli obat sediaan farmasi jenis Carnophen yangmengandung
55 — 14
Menyatakan Terdakwa YENI RAHMAN Alias YEYEN Binti ABDUL RAHMAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA HAK DAN MELAWAN HUKUM MENGUASAI, MENYIMPAN,, DAN MEMILIKI NARKOTIKA GOLONGAN I BUKAN TANAMAN DAN DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR;2.
Kefarmasian Pasal 1 Ayat (1) sedangkan yangdimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 Ayat (4),Bahwa Persyaratan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian adalahApoteker dan Tenaga Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa setiap
Adapun Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulussebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker,Bahwa tenaga tekhnis Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Apoteker,Bahwa yang dimaksud Praktik kefarmasian adalah pekerjaankefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutusediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyim
Selanjutnya pasal 39 menyebutkanbahwa narkotika hanya dapat disalurkan oleh industri farmasi, pedagang besar farmasi,dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah;Menimbang, bahwa perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, ataumenyediakan narkotika hanya dapat terjadi apabila sebelumnya telah dilakukankegiatan peredaran dan penyaluran Narkotika sehingga apabila hal ini dikaitkan denganketiga pasal diatas maka dapatlah disimpulkan yang berhak atau yang berwenangmemiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan narkotika hanyalah lembaga ilmupengetahuan, industri farmasi, pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanansediaan farmasi pemerintah yang telah mendapatkan izin dari menteri;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang bersesuaian denganketerangan terdakwa dan sudah merupakan fakta yang terungkap dipersidangan ternyataterdakwa bukanlah seorang yang berprofesi sebagai peneliti lembaga ilmu pengetahuan,pedagang besar farmasi, maupun petugas kesehatan, dimana sewaktu ditangkap
yang dilakukandengan sengaja, sehingga dengan demikian unsur ini telah terpenuhi;3 Yang tidak memiliki izin edar.Bahwa pasal 106 ayat (1) Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan menentukan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar.Bahwa yang dimaksud mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar adalah mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang belum didaftarkan izin edarnya atau yang sudah dicabut
44 — 4
Bahwa pada saat ini, ahli bekerja dan bertugas selaku Kepala Seksi Alat Kesehatan danLitbang pada bidang Farmasi dan Alkes di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru Bahwa saksi memperoleh keahlian pada bidang kefarmasian dan peraturannya yangberlaku di Indonesia dari bangku Kuliah ketika mengambil gelar Sarjana SaintApoteker dan selama ahli bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten KotabaruBahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional, dan kosmetika.Bahwa yang dimaksud
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut dipertimbangkan sebagaisebagai berikut :Ad. 1.
Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar.
sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar dari unsur kedua dakwaan ini terpenuhi terhadap diri terdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,ternyata semua unsur tindak pidana dalam Pasal 197 Jo.
KAT Bin (Alm) CAPLIN tersebut,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGANSENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHISTANDAR KEAMANAN, KHASIAT DAN MUTU dan DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZINEDAR;2.
31 — 5
15.00 Wita, atau setidak tidaknya pada suatu waktudalam bulan Oktober 2011, atau setidaktidaknya dalam tahun 2011, bertempatdi Toko Obat Zainal Pasar Kemakmuran Kecamatan Pulau Laut UtaraKabupaten Kotabaru atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kotabaru, tanpa memilikikeahlian dan Kewenangan dan tanpa memenuhi standar mutu pelayananfarmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, telah dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
jenis Berlosid dan 1 (satu) kotak obat jenis DesitaChlorpheniramine yang merupakan obat dagangan milik terdakwa dan dijualdengan harga Rp. 2.000, (dua ribu rupiah) per keping, dimana setelah dilakukanpemeriksaan, ternyata toko obat tersebut belum memiliki jjin dari DinasKesehatan Kabupaten Kotabaru, serta tidak ada Asisten Apoteker di toko obatmilik terdakwa sebagai penanggungjawab teknis toko obat;Bahwa terdakwa tidak memiliki Keahlian dan kewenangan serta tidak memenuhistandar mutu pelayanan farmasi
yang telah ditetapkan oleh peraturanpemerintah ketika mengedarkan sediaan farmasi berupa obatobatan jenisBerlosid dan obat jenis Desita Chlorpheniramine tersebut, dimana obatobatanHal 4 dari 21 halaman, No. 152/Pid.Sus/2012/PN.Ktb.yang diedarkan oleh terdakwa juga tidak memenuhi standar keamanan untukdiedarkan karena terdakwa telah mengedarkan obatobatan tersebut tanpamenggunakan resep dokter dan tanpa didampingi oleh Asisten Apoteker;n Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196
Melakukan praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter,pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional; 3. Tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktekkefarmasian; Ad.1.
kefarmasian baik sebagai Apoteker maupun AsistenApoteker sementara kewenangannya adalah harus mempunyai sertifikasi ujikompetensi sebagai tenaga Farmasi yang mempunyai jin praktek di saranapelayanan kesehatan; Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum tersebut diatas telahterbukti benar terdakwa tidak mempunyai keahlian atau latar belakangpendidikan kefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker yangmempunyai sertifikasi uji Kompetensi sebagai tenaga Farmasi yang mempunyaliin praktek di
27 — 4
M E N G A D I L IMenyatakan Terdakwa SLAMET JOKO FITRIONO BIN KLIWON telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar, Persyaratan Keamanan, Khasiat, Kemanfaatan dan Mutu ;Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
obat Narkotika ;Bahwa obat adalah bahan atau paduan bahan termasuk produk biologi yangdigunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki system fisiologi atau keadaanpatologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia ;Bahwa sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard mutu dan ataupersyaratan keamanan yaitu sedian farmasi tersebut didapat dari jalur yang tidakresmi ;Bahwa saksi menerangkan bahwa sediaan farmasi yang diedarkan
pula didengar keterangan terdakwayang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :e Bahwa pada hari Kamis tanggal 26 Desember 2013 sekitar jam 02.00 Wibterdakwa telah ditangkap oleh Petugas Polres Nganjuk karena telahmengedarkan sediaan farmasi berupa pil dobel L kepada Sdr.
Kuntetsebanyak 70 butir dengan harga Rp 60.000, ;e Bahwa tujuan terdakwa mengedarkan sediaan farmasi adalah untukmendapat keuntungan sebesar Rp 15.000, perboxnya ;e Bahwa terdakwa membeli pil dobel L dari Sdr. Yanto als.
Nganjuk, saksi Yudha bersama dengan saksi Harybeserta Tim Opsnal (anggota Polisi Polres Nganjuk) telah melakukanpenangkapan terhadap terdakwa karena terdakwa telah mengedarkansediaan farmasi berupa obat dobel L yang tidak memenuhi standar danatau persyaratan keamanan yang dijual kepada masyarakat ;e Bahwa barang bukti yang ditemukan berupa 179 butir pil dobel L ;e Bahwa awalnya saksi telah melakukan penangkapan terhadap Sdr.
dan alat kesehatan harusmemenuhi standard mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan denganPeraturan PemerintahMenimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan dariketerangan saksisaksi, keterangan Ahli, keterangan terdakwa dihubungkan denganbukti surat dan barang bukti bahwa terdakwa bukanlah seorang dokter, bukan jugaseorang apoteker atau asisten apoteker sehingga terdakwa tidak mempunyaikeahlian dalam bidang farmasi/obatobatan ;Menimbang, bahwa karena terdakwa tidak mempunyai keahlian
JAMANURI. SH
Terdakwa:
Saptoni als Belang bin Casta. Alm
28 — 4
Terdakwa Saptoni als Belang bin Casta (alm) , tersebut diatas tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair ;
- Membebaskan Terdakwa dari dakwaan PRIMAIR tersebut ;
- Menyatakan Terdakwa Saptoni als Belang bin Casta (alm) , terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
Cirebon atau setidaktidaknya pada suatu tempat lainyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sumber, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar, yang dilakukan terdakwa dengan caraterdakwa menjual sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar berupa PilTrihexyphenidyl dan Pil kuning dengan logo DMP atau yang seharihari dikenaldengan nama pil Dextro atau Dextromethorphan yang terdakwa jual secaralangsung kepada setiap
A.Pt, keterangannya dibawah sumpahdibacakan didepan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa ahli menerangkan yang berhak menyimpan dan menjual/mengedarkan sediaan farmasi berupa obat adalah orang yang mempunyaikeahlian atau tenaga kefarmasian yaiut Apoteker dan tenaga kefarmasian; Bahwa Menurut pengetahuan ahli, sedian farmasi berupa obat merkTrihexyphenidyl tersebut terdaftar di Badan POM RI;Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 248/Pid.Sus/2019/PN Sbr Bahwa Trihexyphenidyl merupakan
Imam; Bahwa Kemudian terdakwa menjual kembali sediaan farmasi tersbut,untuk sediaan farmasi Dextromethorpha jual langsung kepada setiap orangyang mau membeli pil tersebut dengan harga satu strip sebesar Rp. 20.000;(dua puluh ribu rupiah); Bahwa Terdakwa tidak ingat kepada siapa saja menjual sediaan farmasitersebut, umumnya terdakwa tidak mengenalinya; Bahwa Terdakwa tidak ada keahlian ataupun tidak ada ijin sama sekalidalam mengedarkan sediaan farmasi tersebut;Halaman 7 dari 15 Putusan Nomor 248/
Imam; Bahwa benar terdakwa menjual kembali sediaan farmasi tersbut, untuksediaan farmasi Dextromethorpha jual langsung kepada setiap orangyang mau membeli pil tersebut dengan harga satu strip sebesar Rp.20.000; (dua puluh ribu rupiah); Bahwa benar Terdakwa tidak ingat kepada siapa saja menjual sediaanfarmasi tersebut, umumnya terdakwa tidak mengenalinya; Bahwa benar Terdakwa tidak ada keahlian ataupun tidak ada ijin samasekali dalam mengedarkan sediaan farmasi tersebut;Menimbang, bahwa selanjutnya
Menyatakan Terdakwa Saptoni als Belang bin Casta (alm) , terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standardan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, sebagaimanadalam dakwaan Subsidair ;4.
DWI ROMADONNA, SH
Terdakwa:
AGUS SALIM ALS AGUS BIN DULLADI ALM
40 — 4
M E N G A D I L I
- Menyatakan Terdakwa AGUS SALIM Alias AGUS Bin DULLADI (alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan, khasit atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan ;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara
Sebagai PenasehatHukum Terdakwa tanggal 10 Januari 2019; Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, dan Terdakwa sertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut:1.Menyatakan terdakwa AGUS SALAIM Alias AGUS Bin DULLADI (Alm)terbukti Ssecara sah dan meyakinkan bersalah telan dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1), perbuatan tersebut dilakukanterdakwa dengan cara sebagai berikut :Berawal dari informasi masyarakat bahwa di rumah terdakwa Agus Salim seringterjadi penyalagunaan atau mengedarkan sediaan farmasi tanpa jin edar,berdasarkan informasi tersebut Saudara Budi Haryono bersama sama dengan teamdari Polres Cirebon melakukan penyelididkan terhadap laporan tersebut kemudiansaudara Budi bersama rekan rekannya
Cirebon dengan jabatan sebagai PelaksanaSeksi Farmasi menerangkan bahwa sediaan farmasi jenis obat yang diedarkan olehterdakwa tersebut merupakan jenis /golongan obat keras dengan tanda khususlingkaran merah (K) yang yang berwenang menjual atau mengedarkan obat obatnsediaan farmasi berupa obat warna putih (TRAMADOL) dan Pil (TRIHEX) tersebutadalah orang yang memiliki keahlian atau kKewenangan dibidang kefarmasian yangdisertai dengan surat tanda registrasi apoteker (STRA) yang dikeluarkan KomiteFarmasi
Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 106 ayat (I);Bahwaterdakwa ditangkap dan diperiksa oleh Polisi bagian Sat ReserseNarkoba Polres Cirebon sehubungan Terdakwa menyimpan dan menjualatau mengedarkan sediaan farmasi jenis Pil atau obat keras lingkar merahJenis Pil TRAMADOL dan TRIHEX tersebut terdakwa tidak mempunyai izinedar dan keahlian serta kewenangan ; Bahwa terdakwa ditangkap dan
90 — 10
Menyatakan terdakwa HAIDAR Als ANDI Bin TAUFIK telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;2.
Azhari Lorong Kenduruan No.44 RT.59 RW.16Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang atau setidaktidaknya padawaktu dan tempat lain dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Palembang, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar.
orange sebanyak864 (delapan ratus enam puluh empat) botol.Yang diakui oleh terdakwa bahwa barang bukti tersebut adalah milik terdakwa yangdibeli dari pedagang kosmetik di Pasar Pagi Asemka Jakarta Pusat yang kemudianterdakwa jual kembali dikawasan pelabuhan di belakang gedung Pasar 16 IlirPalembang namun tidak secara terangterangan karena terdakwa tidak memiliki kios/lapak untuk menjual sediaan farmasi tersebut melainkan dengan cara yaitu terdakwamembawa sediaan farmasi tersebut masingmasing sebanyak
(satu) dus dan diletakkandi atas sepeda motor, lalu terdakwa hanya memperlihatkan contohnya saja kepada calonpembeli dan penjualan dilakukan minimal 1 (satu) lusin, adapun terdakwa sudah menjualsediaan farmasi tersebut sejak bulan Agustus 2014, padahal terdakwa mengetahui bahwasediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar tersebut dilarang untukdiperjualbelikan.
dikawasan pelabuhan di belakanggedung Pasar 16 lir Palembang namun tidak secara terangterangan karenaterdakwa tidak memiliki kios/lapak untuk menjual sediaan farmasi tersebutmelainkan dengan cara yaitu terdakwa membawa sediaan farmasi tersebutmasingmasing sebanyak (satu) dus dan diletakkan di atas sepeda motor, laluterdakwa hanya memperlihatkan contohnya saja kepada calon pembeli danpenjualan dilakukan minimal 1 (satu) lusin, adapun terdakwa sudah menjualsediaan farmasi tersebut sejak bulan Agustus
di belakang gedung Pasar 16 Ilir Palembangnamun tidak secara terangterangan karena terdakwa tidak memiliki kios/lapak untuk menjual sediaan farmasi tersebut melainkan dengan cara yaituterdakwa membawa sediaan farmasi tersebut masingmasing sebanyak (satu) dus dan diletakkan di atas sepeda motor, lalu terdakwa hanyamemperlihatkan contohnya saja kepada calon pembeli dan penjualandilakukan minimal (satu) lusin.e Bahwa benar terdakwa sudah menjual sediaan farmasi tersebut sejak bulanAgustus 2014, padahal
50 — 9
Menyatakan Terdakwa DANU SURYA ABDI PRATAMA ALS KOMPOR BINFATAH ISMANU telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki ijin edar sebagaimana diatur dan diancampidana dalam pasal 197 jo pasal 106 ayat (1) UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatandalam Dakwaan Primair; 2.
/Kab.Trenggalek atau setidaktidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriTrenggalek, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar, perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagaiberikut: w Pada awalnya, terdakwa berkenalan dengan Sdr.Arif d/a Tulungagung dan dariperkenalan tersebut akhirnya terdakwa mengenal sediaan farmasi berupa pil LL warna putihdan pada hari Senin tanggal 09 Mei 2011 sekira
/Kab.Trenggalek atau setidaktidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriTrenggalek, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan /atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu, perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut: w Pada awalnya, terdakwa berkenalan dengan Sdr.Arif d/a Tulungagung dan dariperkenalan tersebut akhirnya terdakwa mengenal sediaan farmasi berupa
CTM;Bahwa benar pil LL tersebut merupakan jenis obat bebas, namun yang berhakmengedarkan/menjual adalah yang mempunyai kewenangan atau ijin (seperti pabrikobat, pedagang besar farmasi, apotik, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan,dokter); 10.
Bahwa benar terdakwa pekerjaannya pelajar, bukan seorang dokter, apoteker atautenaga kesehatan dan tidak pula mempunyai keahlian dalam bidang obatobatan/farmasi; 12.
Agung Prastyo Wibowo, S.H.
Terdakwa:
Imam Puji Syukur Alias Onyol Bin Alm Ismak
35 — 2
Ismak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Imam Puji Sukur alias Onyol bin (Alm.)
Semarang. atau setidaktidaknya padasuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriUngaran yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini:Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), UU No. 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan, yang berbunyi: Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanyadapat diedarkan setelah mendapat izin edar, Perbuatan tersebut dilakukan olehterdakwa dengan caracara antara lain sebagai
Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar;2. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat Kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan;3.
berupa obat jenis Trihexyphenidyl (THD) yang termasuk dalamgolongan sediaan farmasi dalam bentuk obat dan dengan melihat rangkaianperbuatan dari Terdakwa tersebut, maka nyata perbuatan tersebut dilakukandengan sengaja yakni atas kehendak Terdakwa sendiri;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, Majelis Hakim berkesimpulan, unsur yang dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi telah terbukti secara sah dan menyakinkanmenurut hukum;Ad.3.
Unsur Yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa kualifikasi terlarang dalam unsur ini adalahperbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa fakta menunjukkan Terdakwa telah terbuktimengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis Trihexyphenidyl (THD) yangtermasuk dalam golongan sediaan farmasi dalam bentuk obat;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dalampersidangan, pada hari Kamis tanggal 14 Februari
yang tidakmemiliki izin edar atau dakwaan mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar dan / atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu yang dilakukan terdakwa.
132 — 32
Menyatakan Terdakwa M.ASPALI HERMANTO Bin FADLI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : mengedarkan sediaan farmasi/obat tanpa ijin edar;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut diatas oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 5 (lima) bulan dan 15 (limabelas) hari, dan denda sebesar Rp.500.000,- (limaratus ribu rupiah) apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 5 (lima) bulan;3.
ASPALI HERMANTO bin FADLI ditangkap karena tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar dan atau memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persaratan keamanan kasiatatau kemanfaatan dan mutu berupa Pil warna putih jenis Trihexipinydil;Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang ditunjukkan kepadanya;Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak ada keberatan danmembenarkannya
ASPALI HERMANTO bin FADLI ditangkap karena tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin Edar dan atau memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persaratan keamanan kasiatatau kemanfaatan dan mutu berupa Pil warna putih jenis Trihexipinydil;Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang ditunjukan kepadanya;Atasketerangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak ada keberatan danmembenarkannya
Saksi PATROWOSWANDANU, S, Si, Apt;e Bahwa masyarakat umum yang tidak memiliki keahlian memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin Edardan atau memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan atau persaratan keamanan kasiat atau kemanfaatan danmutu sesuai dengan 197 Sub 196 UU No. 36 tahun 2009 (tentang kesehatan);e Bahwa Pil warna kuning jenis Dexstro dan Pil warna putih jenis Trihexipinydilmilik terdakwa
Probolinggo telah terjadi tindak pidana dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memilikiijin Edar Pil warna putih jenis Trihexpinydil yang diketahui oleh saksi RUDIHARTONO,AKHMAD HAERUDIN, HEPPY KRISMIA, ARIEF SEPTIANTO dan AGUSDWI SETYO AJI (Petugas) dan saudara SUGENG SUHERMAN yang dilakukan oleh M.ASPALI HERMANTO;Menimbang bahwa awalnya terdakwa M.
Selanjutnya obatobatan tersebut, olehterdakwa dijual kepada saksi Suherman dan saksi Sugeng sebanyak 12 (dua belas) butir denganharga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah), padahal terdakwa bukanlah petugas farmasi ataubukan petugas Kesehatan dan bukan Apoteker.
42 — 9
M E N G A D I L I- Menyatakan Terdakwa bernama SUMARNO als PAK MARNO bin MANOWO terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar.- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) hari dan denda sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 7 (tujuh) hari.- Menetapkan lamanya
RIDHO sebelumnya mendapat informasiyang mengatakan bahwa di gudang milik terdakwa yang beralamat di JalanPurna Sakti Jalur Utama Rt. 31 Kelurahan Basirih Kecamatan BanjarmasinBarat Kota Banjarmasin terdapat sediaan farmasi berupa Obatobatan yangtidak ada ijin edar.
Bahwa terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa obatobatan dan jamutradisional tanpa izin edar. Bahwa barang bukti dibenarkan oleh saksi.Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar.2. Saksi GUSTI M.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1).Ad. 1. Unsur Barang Siapa.Menimbang, bahwa yang dimaksud barang siapa adalah setiap orang/siapasaja, ia adalah subyek hukum, subyek hukum mana harus mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukannya.
berupa carnophen tablet dansomadril tablet yang diedarkan kepada masyarakat harus mempunyai izin edaryang dikeluarkan Badan POM guna mengetahui apakah sediaan farmasi tersebutberbahaya atau tidak bagi, kesehatan masyarakat pada umumnya, namun karenasediaan farmasi berupa carnophen tablet product zenith pharmateucais milikterdakwa tidak dilengkapi dengan Surat izin Edar dari Balai POM.Menimbang, bahwa terdakwa menjual atau mengedarkan obat Carnophendan Samodril tersebut tidak memilik kKeahlian kKnusus
FAHRUROJI, SH.
Terdakwa:
RAMADHAN KUKUH PRAHARA Bin ABDUL KHOLIK
26 — 4
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Ramadhan Kukuh Prahara Bin Abdul Kholik telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Persyaratan Keamanan, Khasiat atau kemanfaatan dan Mutu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Ramadhan Kukuh Prahara Bin Abdul Kholik dengan pidana penjara
Saksi Arif Budiman bin Suprayitno, dibawah sumpahpada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa Saksi mengerti dihadirkan dalam persidangan inisehubungan dengan Saksi telah menangkap seseorang penjualsediaan farmasi yang tidak memenuhi standar/izin edar; Bahwa benar Saksi sudah pernah diperiksa di kepolisiansehubungan dengan perkara ini; Bahwa benar keterangan yang Saksi terangkan benarsemua; Bahwa Saksi menangkap Terdakwa karena mengedarkanobat pil warna kuning yang merupakan jenis sediaan farmasi
kewenangan untuk mengedarkan kembali kepadakonsumen seperi apotik, puskesmas; Bahwa sediaan farmasi dikategorikan telah memenuhistandar atau persyaratan keamanan, khasiat, kKemanfaatan danmutu apabila obat atau sediaan farmasi tersebut telah dilakukan ujidari badan pengawasan obat dan makanan yang telah memenuhistandar keamanan, khasiat, kemanfaatan, mutu dan ada ijin edar.Dalam pemasaran disertai dengan tulisan dosis atau aturanHalaman 13 dari 32 Putusan Nomor 7/Pid.Sus/2019/PN Pm.pemakaian, kode
Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandar dan/atau. persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98ayat (2) dan ayat (3);Ad.1.
Pasal 98 ayat (8) :Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah.Halaman 23 dari 32 Putusan Nomor 7/Pid.Sus/2019/PN Pm.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan berdasarkan keterangan saksi, ahli, barang bukti, buktisurat dan keterangan Terdakwa terungkap yaitu bahwa pada hariSenin tanggal 12 Nopember 2018 sekitar Jam 19.30 Wib
bila dikemasdengan bungkus dan lebelnya, namun sesuai obat yang ditunjukkanHalaman 24 dari 32 Putusan Nomor 7/Pid.Sus/2019/PN Pm.oleh pemeriksa kepada Ahli yang tidak dilengkapi bungkus danlebelnya dikatakan tidak estandar farmasi maka dari pada ituTerdakwa yang secara tertangkap tangan membawa obat warnakuning yang merupakan obat sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar / ijin edar;Menimbang, bahwa obat TRIHEXYPHENIDIL adalah obatyang dipergunakan untuk pengobatan parkinson atau ekstra piramidaldengan
MUHAMMAD JAKA TRISNADI, SH
Terdakwa:
ILMI Als MACIN Bin ABDUL HAMID Alm
52 — 8
Macin Bin Abdul Hamid Alm tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu.
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 692 (enam ratus sembilan puluh dua) butir obat sediaan farmasi jenis Samcodin dan
- 284 (dua ratus delapan puluh empat) butir obat sediaan farmasi jenis Seledryl,
- uang sebesar Rp80.000,00 (delapan puluh ribu rupiah),
dirampas untuk dimusnahkan;
dirampas untuk negara.
6.
Sus/2018/PN KgnAhli pada hari Kamis, tanggal 9 Agustus 2018 sebagai berikut : Bahwa ahli menjalani pendidikan S1 di Fakultas Farmasi UniversitasAhmad Dahlan (UAD) di Yogyakarta Iulus tahun 2006, setelah itu abhlikuliah lagi di Jurusan Profesi Apoteker di Universitas Gajah Mada (UGM)Yogyakarta lulus tahun 2007 dan ahli mengambil lagi S2 dengan JurusanApoteker Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta lulustahun 2009.
Bahwa persyaratan keamanan, khasiat, atau kemanfaatan dan mutudalam mengedarkan sediaan farmasi adalah sediaan farmasi yangdiserahkan ke pasien atau konsumen harus diberikan penjelasan daninformasi terkait produk yaitu info nama obat, dosis obat, khasiat, ataumanfaat secara klinis, cara penggunaan yang tepat untuk memperolehtujuan terapi Sesuai petunjuk tenaga medis atau tenaga kefarmasian.Bahwa setiap orang yang mengedarkan obat haruS mempunyaikeahlian dan kewenangan.
Unsur : Yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standardan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu.Menimbang, bahwa memproduksi sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,mengolah, membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasidan alat kesehatan.Menimbang, bahwa mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian
kegiatan penyaluran ataupenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan, atau pemindahtanganan.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutpasal 1 angka 4 Undangundang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.halaman 9 dari 14, Putusan Nomor 201/Pid.
Menurut pasal 196 UU RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, seseorang tidak diperbolehkan atau diijinkanuntuk mengedarkan obat sediaan farmasi apabila tidak mempunyai keahliankefarmasian.
JOKO SUTRISNO, S.H.
Terdakwa:
1.Ade Yoga Ale Syabana Alias Dampong bin Agus Triyoga
2.Donny Prastyo Aditomo bin Sugiarto
39 — 4
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa I ADE YOGA ALE SYABANA als DAMPONG Bin AGUS TRIYOGA dan Terdakwa II DONNY PRASTYO ADITOMO Bin SUGIARTO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu dengan tidak memiliki
sediaan farmasi tersebut, telah mengedarkan atau menjual pilwarna putin berlogo LL sebanyak 1 (satu) paket berisi @ 3 (tiga) butirdengan harga Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) butir kepadaMUHAMMAD IQBAL FIRDAUS bin (Alm) MIYARSO.Bahwa terdakwa II Donny telah mengedarkan atau menjual sediaan farmasi(pil warna putin berlogo LL/THD) kepada saksi MUHAMMAD IQBALFIRDAUS bin (Alm) MIYARSO kurang lebih sebanyak 2 (dua) kali.Bahwa terdakwa Ade Yoga bersama terdakwa II Donny memperolehsediaan farmasi (
Donny memiliki, mengedarkan atau menjual sediaan farmasi merupakanobat yang tidak dapat diedarkan, dijual secara bebas karena termasukdalam golongan obat keras yang hanya boleh didapatkan / diperolehdengan menggunakan resep dari dokter dan diserahkan oleh apoteker,serta obatobat tersebut sebagai obat penenang dan atau untukpengobatan parkinson' serta dapat menimbulkan ketergantungan,overdosis, gangguan syaraf, hati dan ginjal bahkan sampai kematian.Bahwasediaan farmasi yang dimaksud sediaan farmasi
dalam pasal 98 ayat(2) dan ayat (3) adalah setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengelola,mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan berkhasiat obat sertaketentuan mengenal pengadaan, penyimpanan, pengelolaan,promosi,pengedaram sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan oleh pemerintah;Halaman 7 dari 28 Putusan Nomor 46/Pid.Sus/2019/PN kdl Bahwa berdasarkan Surat Keterangan dari Dinas Kesehatan
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu, sertatidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,menyimpan, mengelola, mempromosikan dan mengedarkan obat danbahan berkhasiat obat serta ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengelolaan, promosi, pengedaran sediaan farmasi danalat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yangditetapkan oleh
dengan surat yang mendasarinya, adalah termasuk dalam kegiatanmengedarkan sediaan farmasi yang dilakukan dengan sengaja tanpa memilikikewenangan untuk itu;Menimbang, bahwa atas pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakimberkesimpulan unsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu dengan tidak memiliki kewenangan telah terpenuhi;Ad. 3.