Ditemukan 61357 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi
Register : 27-04-2017 — Putus : 13-06-2017 — Upload : 19-09-2017
Putusan PN PEMALANG Nomor 113/Pid.Sus/2017/PN Pml
Tanggal 13 Juni 2017 — Pidana Muhammad Sofyan Alias Cakdon Bin Sakdun
1209
  • Menyatakan terdakwa Muhammad Sofyan Alias Cakdon Bin Sakdun telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;2.
    ;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, Ahli dan Terdakwa sertamemperhatikan bukti surat dan barang buktiyang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:MENUNTUTSupaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pemalang yang memeriksa danmengadili perkara ini, memutuskan :1.Menyatakan Terdakwa MOHAMMAD SOFYAN Alias CAKDON Bin SAKDUNtelah terbukti bersalah melakukan tindak pidana "dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi
    Putusan No 113/Pid.Sus/2017/PNPmlBahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan dihadapanpenyidik dan menandatangani berita acara pemeriksaannya sertamembenarkan semua isinya ;Bahwa saksi bekerja sebagai PNS pada Dinas Kesehatan KabupatenPemalang dan bertugas pada seksi Farmasi ;BahwaBahwa karena obat tersebut tidak ada bubgkus yang berlabel sedang bentukdan warnanya diduga adalah obat sediaan Farmasi ;Bahwa obat Tramadol, Trinexyphenidyl adalah obat standar farmasi danmenurut saksi pil Tramadol
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edarHalaman 12 dari 19 hal.
    Roni adalah tidak memenuhi syarat ijin edar sediaan farmasi yangdikeluarkan pihak yang berwenang, namun terdakwa tetap melakukanpengedaran obat tersebut dengan cara menjualnya kepada warga masyarakatumum, yang sebagian anakanak muda yang tidak tahu kegunaannya danhanya untuk kepuasan;Halaman 15 dari 19 hal.
    Menyatakan terdakwa Muhammad Sofyan Alias Cakdon Bin Sakdun telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana"DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI! YANG TIDAKMEMILIKI IJIN EDAR;2.
Register : 08-11-2017 — Putus : 12-02-2018 — Upload : 13-02-2018
Putusan PN PELAIHARI Nomor 14/Pid.Sus/2018/PN Pli
Tanggal 12 Februari 2018 — MIDIYANSYAH Alias MIDI Bin ABDUL
5525
  • Menyatakan Terdakwa MIDIYANSYAH Alias MIDI Bin ABDULbersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja MemproduksiAtau Mengedarkan Sediaan Farmasi Dan Atau Alat Kesehatan YangTidak Memiliki jin Edar sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 TentangKesehatan;2.
    Alat Kesehatan Yang Tidak Meliki Izin EdarSebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 106 Ayat (1)Menimbang, bahwa unsur kedua ini menunjuk pada ketentuan Pasal 106ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009, yang menyatakan bahwasediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapatkan izin edar, sehingga dari bunyi Pasal tersebut, dapatlahdisimpulkan bahwa yang dikehendaki unsur kedua ini adalah adanya perbuatanberupa Memproduksi atau Mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang
    tidak memiliki izin edar, sehingga yang dijerat oleh pasal iniadalah terhadap peredaran sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar, dengan kata lain yang harus memiliki izin edar adalahobyeknya yakni sediaan farmasi atau alat kesehatan, bukan subyeknya ataupelakunya, oleh karenanya, yang perlu dipertimbangkan terlebin dahulu yakni,apakah sediaan farmasi dar/atau alat kesehatan itu tidak memiliki izin edar?
    Carnophen yang merupakan jenis obat ilegal, telah dapatdikategorikan sebagai perbuatan mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar, dengan demikian cukup beralasan bagi Majelis untukmenyatakan unsur Memproduksi Atau Mengedarkan Sediaan Farmasi Dan/Atau Alat Kesehatan Yang Tidak Meliki Izin Edar Sebagaimana DimaksudDalam Pasal 106 Ayat (1) telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;Menimbang, bahwa berdasarkan uraianuraian pertimbangan tersebutdiatas, telah nyata bahwa seluruh rumusan unsur
    Menyatakan Terdakwa MIDIYANSYAH Alias MIDI Bin ABDUL,telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki IzinEdar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu denganpidana penjara selama 1 (satu) tahun dan pidana denda sebesarRp. 1.000.000, (satu juta Rupiah), dengan ketentuan, apabilapidana denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurunganselama 1 (satu) bulan;3.
Register : 12-02-2015 — Putus : 17-03-2015 — Upload : 07-04-2015
Putusan PN WONOSARI Nomor 14/Pid.Sus/2015/PN WNO
Tanggal 17 Maret 2015 — KARSITO Bin MARTONO
937
  • ./2015/PN.Wno.memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutuyaitu Jamu Jawa Dwipa cap Tawon Klanceng, yang diproduksi oleh UD.Putri Kinasih, Banyuwangi, Jawa Timur Perbuatan tersebut dilakukanoleh terdakwa dengan caracara sebagai berikut : Bahwa berawal pada bulan Nopember tahun 2013 terdakwaberkenalan dengan saudara ERI (DPO) yang mana pada saat itusaudara ERI (DPO) datang ke rumah terdakwa
    Saksi SULIYANTO ; e Bahwa pekerjaan saksi sebagai/dibidang PemeriksaanPenyidikan Balai Besar Pengawas Obat dan makanan diYogyakarta sebagai Pengawas obat dan makanan dan pada saatini saksi sebagai kepala seksi Penyidikan sampai serkarang;e Bahwa tugas dan tanggung jwab saksi adalah berdasarkan pasal66 Peraturan pemerintah RI NO.72 tahun 1998 tentangpengamanan sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, Tugas dantanggung jawab' saksi sebagai tenaga pengawas Obat,Makanan , dan Komestika dapat memasuki setiap
    tempat yangdiduga digunakan dalam kegiatan produksi, penyimpanan,pengangkutan dan perdagangan Sediaan farmasi;e Bahwa benar saksi ditugaskan oleh Kepala Balai Besar POMYogyakarta dengan surat Tugas NO.
    dan Alat Kesehatan, Tugas dantanggung jawab' saksi sebagai tenaga pengawas Obat,Makanan , dan Komestika dapat memasuki setiap tempat yangdiduga digunakan dalam kegiatan produksi, penyimpanan,pengangkutan dan perdagangan Sediaan farmasi;Bahwa benar saksi ditugaskan oleh Kepala Balai Besar POMYogyakarta dengan surat Tugas NO.
    Putri Kinasih Banyuwangi) telah melanggar pasal196 Udang Undang RI NO. 36 tahun 2009 tentang kesehatanyaitu. tindak pidana setiap orang yang dengan sengajamengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar20dan/atau persyaratan keamanan kahsiat atau kemanfaatan danmutu;Bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan adalahmenyajikaan, memiliki atau menguasai persediaan di tempatpenjualan dalam industri obat Tradisional ataua di tempat laintermasuk di kendaraan dengaan tujuan untuk dijual kecualijikaa
Register : 24-12-2013 — Putus : 11-03-2014 — Upload : 21-04-2014
Putusan PN KAB MADIUN Nomor 381/Pid.B/2013/PN.Kb.Mn
Tanggal 11 Maret 2014 — SANEM SUNARTI binti (Alm) WIDJI
374
  • Menyatakan terdakwa SANEM SUNARTI binti (alm) WIDJI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2.
    Sehingga barang tereebut dapat digolongkansebagai sedaaan farmasi berupa obat tanpa ijin edar ;wn Bahwa sesuai dengan keterangan AHLI DEWI MAJASARI, S.Si Apt.
    kepala gudang farmasi pada DinasKesehatan Kab.
    Sehinggabarang tereebut dapat digolongkan sebagai sedaaan farmasi berupa obat tanpa ijinedar ;e Bahwa ketentuan dalam pasal 106 ayat (1) UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar;e Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya menjual obat sediaan farmasi tanpa ijin edar;Menimbang, bahwa selanjutnya majelis akan mempertimbangkan apakah dakwaandari Penuntut Umum telah sesuai dengan faktafakta hokum dipersidangan;Menimbang
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalamPasal 106 ayat (1);ad.1.
    Sehingga barangtereebut dapat digolongkan sebagai sedaaan farmasi berupa obat tanpa ijin edar, dimanadalam ketentuan pasal 106 ayat (1) UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah 666,sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar*;Menimbang, bahwa dari uraian tersebut di atas, maka unsur .
Putus : 13-05-2014 — Upload : 28-05-2014
Putusan PN BANGIL Nomor 116/Pid.Sus/2014/PN.Bgl
Tanggal 13 Mei 2014 — MOH. MIFTAH bin SUPARMAN
244
  • MIFTAH bin SUPARMAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar -------------------------2.
    Miftah Bin Suparman terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar melanggar Pasal 197 UndangUndang RepublikIndonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimanadakwaan pertama Penuntut Umum :2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Moh.
    Unsur Dengan Sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1); Menimbang, bahwa yang dimaksud dalam unsur ini bersifataltenatif artinya apabila salah satu unsur telah terbuktimaka terbuktilah semua unsurunsur tersebut, bahwaberdasarkan faktafakta yang terungkap dalam pemeriksaan17dipersidangan menurut keterangan saksisaksi dan keteranganterdakwa sendiri menerangkan bahwa benar terdakwa MOH.
Putus : 13-06-2013 — Upload : 28-08-2013
Putusan PN BONDOWOSO Nomor 84/PID.B/2013/PN.BDW
Tanggal 13 Juni 2013 — ERI IRAWAN bin JAINI
344
  • Menimbang, bahwa selanjutnya telah didengar keterangan parasaksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum yang telah memberikanketerangan di persidangan yang pada intinya sebagai berikut :Saksi: OLIEF MASHUDA RASYID, di bawah sumpah, pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut :7e Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa dan tidak adahubungan keluarga ;e Bahwa benar saksi bersama saksi Wilio Agus Styawan telahmelakukan penangkapan terhadap terdakwa Eri Irawan bin Jainikarena terdakwa mengedarkan sediaan farmasi
    tanpa memiliki ijinedar atau mengedarkan sediaan farmasi tidak memenuhi standaratau persyaratan keamanan kasiat atau tidak memiliki keahliandan kewenangan dalam melakukan praktek kefarmasian pada hariSabtu tanggal 23 Pebruari 2013 sekira jam 20.00 Wib, di JalanDiponegoro Gang V No.07 Rt 14, Rw O08, Kelurahan Kota KulonKecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso ;e Bahwa benar saksi sebelum melakukan penangkapan saksimendapat informasi dari saksi Juni Purwanto yang telah ditangkapterlebih dahulu yang
    penjualan obattersebut tidak punya keahlian dan tidak punya ijin edar dari pihakyang berwenang ;Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan keterangan Saksitersebut adalah benar ;Saksi Il WILIO AGUS STYAWAN, disumpah, pada pokoknya menerangkansebagai berikut :8e Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa dan tidak adahubungan keluarga ;e Bahwa benar saksi bersama saksi Olief Mashudan Rasyid telahmelakukan penangkapan terhadap terdakwa Eri Irawan bin Jainikarena terdakwa mengedarkan sediaan farmasi
    Menyatakan terdakwa ERI IRAWAN bin JAINI, bersalah melakukantindak pidana dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandard an / atau persayaratan keamanan, kasiat atau kemanfaatandan mutu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 196,Undang Undang RI Nomor 36 tahun 2009, tentang kesehatan ;2.Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa ERI IRAWAN bin JAINIdengan pidana penjara selama 1 ( satu ) tahun dan 6 (enam) bulan,dikurangi
Putus : 22-11-2011 — Upload : 19-12-2011
Putusan PN BONDOWOSO Nomor 257/Pid.B/2011/PN.Bdw
Tanggal 22 Nopember 2011 — S E L A M E T. dkk
705
  • AHMADYOGI DANU ARTA, yang melakukan, yang menyuruh lakukan atauturut serta melakukan pada hari Rabu, tanggal 03 Agustus 2011sekitar pukul 15.30 Wib atau setidak tidaknya pada suatuwaktu) dalam tahun 2011 bertempat di jalan Raya depan RadioCITRA FM Desa Selolembu, Kecamatan Curahdami, KabupatenBondowoso, atau. setidak tidaknya pada suatu tempat dalamDaerah Hukum Pengadilan Negeri Bondowoso, Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin
    AHMAD YOGI DANU ARTA, yang melakukan, yang menyuruhlakukan atau turut serta melakukan pada hari Rabu, tanggal 03Agustus 2011 sekitar pukul 15.30 Wib, atau setidak tidaknyapada suatuwaktu) dalam tahun 2011 bertempat di jalan Raya depan RadioCITRA FM Desa Selolembu, Kecamatan Curahdami, KabupatenBondowoso, atau. setidak tidaknya pada suatu tempat dalamDaerah Hukum Pengadilan Negeri Bondowoso, Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar
    Dengan Sengaja.3. memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaat, dan mutu.4. Sebagai orang yang melakukan atau turut serta melakukan.Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkansatu. persatu unsure unsur dalam dakwaan Kedua Jaksa PenuntutUmum sebagai berikut141.
    Unsurmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /.ataualat kesehatan yang tidak memenuhistandar dan /atau persvaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan danmutu:Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 196 Undangundang Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan inl,berhubungan dengan pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) Undangundang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;Menimbang, bahwa sehubungan dengan pasal 98 ayat (2)Undang undang Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatantersebut disebutkan
    Ahmad Yogi Danu Arta, telahmengedarkan sediaan farmasi berupa obat' keras yaitu obatTrihexyphenidyl dan pil warna kuning berlogo SF kepada oranglain, sedangkan para terdakwa sendiri tidak memiliki keahliandan kewenangan untuk mengedarkannya, yang kemudian paraterdakwa ditangkap oleh saksi Wilio Agus Setyawan dan saksiDedy Setiawan, masing masing Anggota Polisi.
Putus : 08-06-2020 — Upload : 23-12-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1380 K/Pid.Sus/2020
Tanggal 8 Juni 2020 — MOCHAMAD AGUS SAMSUDIN alias AGUS alias ROSO bin SUSANTO;
288111 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Subsidair :Perobuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 196 juncto Pasal 98 Ayat (2) dan (3)UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Mahkamah Agung tersebut;Membaca Tuntutan Pidana Penuntut Umum pada KejaksaanNegeri Blitar tanggal 18 September 2019 sebagai berikut:Halaman 1 dari 6 halaman Putusan Nomor 1380 kK/Pid.Sus/2020Menyatakan Terdakwa MOCHAMAD AGUS SAMSUDIN alias AGUSalias ROSO bin SUSANTO bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sedian farmasi
    HAIER warna putih dengan Nomor sim card085 335 968588; Jaket warna hitam;Dirampas untuk dimusnahkan;Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesarRp5.000,00 (lima ribu rupiah);Membaca Putusan Pengadilan Negeri Blitar Nomor 301/Pid.Sus/2019/PN Bit, tanggal 3 Oktober 2019, yang amar selengkapnya sebagaiberikut:1.Menyatakan Terdakwa MOCHAMAD AGUS SAMSUDIN alias AGUSalias ROSO bin SUSANTO telah terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi
Register : 11-06-2014 — Putus : 10-07-2014 — Upload : 23-09-2014
Putusan PN MARTAPURA Nomor 184/Pid.Sus/2014 /PN. Mtp
Tanggal 10 Juli 2014 — DEDE ORBANUS BIN HERTER SANDICK (Alm)
373
  • Menyatakan Terdakwa DEDE ORBANUS BIN HERTER SANDICK (ALM) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar. 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (Tiga) bulan dan Denda sebesar Rp. 1.000.000,- ( Satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 1 (Satu ) bulan. 3.
    184/Pid.Sus/2014/PN Mtptentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi dan Terdakwasertamemperhatikan barang bukti bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:1.Menyatakan terdakwa DEDE ORBANUS Bin HERTER SANDICK(Alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
    dakwaan sebagai berikut :Bahwa terdakwa DEDE ORBANUS Bin HERTER SANDICK (Alm) pada hariKamis tanggal 08 Mei 2014 sekitar pukul 12.00 Wita atau setidaktidaknyapada suatu waktu dalam bulan Mei tahun 2014 bertempat di Toko Obat FikriJalan Martapura Lama Km. 12 Rt. 01 Desa Gudang Hirang KecamatanSungai Tabuk Kabupaten Banjar atau setidaktidaknya pada suatu tempatyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Martapurayang berwenang mengadili, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
    Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1).Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah apa yangdiperbuat harus dikehendaki dan juga harus diketahuinya.
    Bahwa terdakwadengan secara tanpa hak berdasarkan peraturan perundangan yang berlakutidak ada kewenangan yang diberikan kepadanya yang telah mengedarkansediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/Halaman 11 dari 14 Putusan Nomor 184/Pid. Sus/2014/PN.Mtppersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu.
    Menyatakan Terdakwa DEDE ORBANUS BIN HERTER SANDICK(ALM) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar.2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 3 (Tiga) bulan dan Denda sebesar Rp. 1.000.000,( Satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar digantidengan pidana penjara selama 1 (Satu ) bulan.3.
Register : 24-03-2014 — Putus : 03-06-2014 — Upload : 11-06-2014
Putusan PN BANJARBARU Nomor 54/Pid.Sus/2014/PN.Bjb
Tanggal 3 Juni 2014 — KHAIRUL HIFZI Alias ANANG Bin PARHANI
3022
  • Menyatakan TerdakwaKHAIRIL HIFZI Alias ANANG Bin PARHANItelah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tidak memenuhi standar mutu pelayanan farmasi dengan tidak memiliki keahliandan kewenangan;2.
    ANANG Bin PARHANI (Alm)bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemantaatan, dan mutu, yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, danmengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat yang harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan denganPeraturan Pemerintah, sebagaimana diatur dan diancam
    Bin PARHANI, pada Rabu,tanggal 22 Januari 2014 sekira jam 21.00 WITA Kecamatan Cempaka KotaBanjarbaru atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari tahun 2014,atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2014 bertempat di CempakaPasar yang terletak di Jalan Mujahidin Rt.21 Kelurahan Cempaka KecamatanCempaka Kota Banjarbaru atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Banjarbaru, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    Bahwa benar selanjutnyaterdakwa bersama dengan barang bukti dibawa ke Polsek Banjarbaru Timurguna pemeriksaan lebih lanjut; Bahwa terdakwa dalam menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi ataumenjual obat Carminofein tersebut tidak memenuhi standar/persyaratankeamanan dan mutu pelayanan farmasi serta terdakwa tidak memiliki keahliandan kewenangan serta tidak mempunyai sertifikasi uji kompetensi sebagaitenaga farmasi;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal196 Jo pasal 98
    Bahwa benar selanjutnyaterdakwa bersama dengan barang bukti dibawa ke Polsek Banjarbaru Timurguna pemeriksaan lebih lanjut;Bahwa terdakwa dalam melakukan praktik kefarmasian yang meliputipembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atasresep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obatdan obat tradisional tidak memenuhi standar/persyaratan keamanan dan mutupelayanan farmasi serta terdakwa tidak
    Menyatakan TerdakwaKHAIRIL HIFZI Alias ANANG Bin PARHANItelahterbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana"Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tidak memenuhi standarmutu) pelayanan farmasi dengan tidak memiliki keahliandankewenangan;Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut di atas oleh karena itu denganpidana penjara selama 1( satu) tahundan pidana denda sebesar Rp.1.000.000,(satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebuttidak dibayar maka diganti
Putus : 24-04-2013 — Upload : 05-06-2014
Putusan PN MARTAPURA Nomor 75/PID.SUS/2013/PN.MTP
Tanggal 24 April 2013 — AHMAD DEWA ARIFIN ALS TOLE BIN SUKAR
323
  • Menyatakan terdakwa AHMAD DEWA ARIFIN ALS TOLE BIN SUKAR tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard an/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu. 2.
    Berkas perkara atas nama Terdakwa beserta seluruh lampirannya;Telah mendengar keterangan saksisaksi dan Terdakwa ;Telah melihat barang bukti yang diajukan di persid angan;Telah mendengar Tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang pada pokoknyamenuntut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan :1.Menyatakan terdakwa AHMAD DEWA ARIFIN als TOLE bin SUKAR, terbuktisecara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidanaSENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHISTANDAR
    Subsidaritas, yaitu sebagai berikut :Bahwa terdakwa AHMAD DEWA ARIFIN ALS TOLE BIN SUKAR, pada hariSenin tanggal 26 Nopember 2012 sekitar pukul 08.00 Wita, atau setidaktidaknya pada suatuwaktu dalam bulan Nopember 2012 atau setidaktidaknya masih dalam tahun 2012, bertempatdidalam LP Anak Klas II A Martapura Kab Banjar atau setidaktidaknya disuatu tempat lainyang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Martapura berwenang mengadili,telah dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    Bahwa terdakwa terdakwa telah mengedarkan obat jenis DEXTRO tersebuttanpa memiliki keahlian dan kewenangan mengedarkan obat serta tidakmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi.2. SYARIFUDDIN, SH bin M. RUSLISABRI (alm). Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan mengerti diperiksadi persidangan berkaitan dengan perkara peredaran obat jenis DEXTRO di LPMartapura yang dilakukan oleh terdakwa.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan berupa yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU No. 36/2009 ttg KesehatanAd. 1.
    Menyatakan terdakwa AHMAD DEWA ARIFIN ALS TOLE BIN SUKAR tersebuttelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard an/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu.2.
Register : 14-02-2013 — Putus : 18-04-2013 — Upload : 05-06-2014
Putusan PN MARTAPURA Nomor 52/Pid.Sus/2013/PN.Mtp
Tanggal 18 April 2013 — NURSIYAH alias INUR binti SYAMSI
305
  • Menyatakan terdakwa NURSYIAH alias INUR binti SYAMSI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA dan TANPA MEMILIKI KEAHLIAN DAN KEWENANGAN MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI;2.
    52/Pen.Pid/2013/PN.Mtp. tentang hari sidang perkara terdakwa ;Telah membaca berkas perkara terdakwa ;Telah mendengar keterangan saksisaksi dan terdakwa serta memperhatikan adanyabarang bukti dalam perkara terdakwa ;Telah mendengar tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum yang pada pokoknyamenuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :1 Menyatakan terdakwa NURSIYAH alias INUR binti SYAMSI terbukti bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
    penggeledahan tersebutSaksi SULISTTYONO dan Saksi ROBBI IRAWAN menemukan barang bukti berupa1216 (seribu dua ratus enam belas) butir Dektrometorphan yang terdiri dari 36 (tigapuluh enam) bungkus yang masingmasing bungkus berisi 30 (tiga puluh) butirDektrometorphan dan (satu) bungkus berisi 136 (seratus tiga puluh enam) butirDektrometorphan serta 2 (dua) pack plastik kecil bungkus paketan yang disimpan olehTerdakwa di bawah lantai dapur yang ditutupi dengan karpet;Bahwa Terdakwa memperoleh sediaan farmasi
    apoteker dan dibantu tenaga teknis kefarmasian sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) PP No.51 Tahun 2009 tentang pekerjaankefarmasian;Bahwa apoteker adalah sarjana farmasi yang telah menempuh pendidikan apotekerdan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, sedangkan tenagatekniskefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam melaksanakan pekerjaankefarmasian yang terdiri dari : Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasidan Tenaga Menengah Farmasi/ Asisten Apoteker,;Bahwa Apoteker
    dan Tenaga Teknis Kefarmasian memiliki keahlian dan kewenangandalam hal pembuatan, penyediaan, penyimpanan, pendistribusian atau penyaluran,pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat dan pengamanan sediaanfarmasi;Bahwa fasilitas pelayanan yang digunakan Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasianadalah di Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Toko Obat danPedagang Besar Farmasi (PBF);Bahwa menurut hasil laboratorium Balai POM, obat jenis Dextrometrophan yangberbentuk
    yang peredarannya harus dilakukan olehseorang yang memiliki keahlian untuk itu seperti apoteker dan ahli farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan terdakwa NURSIYAH binti SYAMSImenerangkan bahwa dirinya bukanlah orang yang mempunyai keahlian dalam ilmukefarmasian yang berhubungan dengan obatobatan yang berwenang menjual ataumengedarkan bahan sediaan farmasi tersebut, serta terdakwa tidak mempunyai ijin ataukewenangan dalam menjual bahan sediaan farmasi yang dikeluarkan oleh KPT (KantorPerijinan Terpadu
Register : 19-09-2017 — Putus : 18-10-2017 — Upload : 31-10-2017
Putusan PN PELAIHARI Nomor 260/Pid.Sus/2017/PN Pli
Tanggal 18 Oktober 2017 — I ARI SANJAYA ALS AHONG BIN RHEN SUPARJI (ALM), Terdakwa II ALI SAHUDDIN BIN ABDULLAH dan Terdakwa III FEBRI DWI DAMAYANTI BINTI MUHAMMAD SUPIANNOR
5920
  • Terdakwa sertamemperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;Halaman 4 dari 31 Putusan Nomor 260/Pid.Sus/2017/PN PiliSetelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:1.Menyatakan Terdakwa ARI SANJAYA ALS AHONG BIN RHENSUPARuJI (ALM), Terdakwa Il AL SAHUDDIN BIN ABDULLAH danTerdakwa Ill FEBRI DWI DAMAYANTI BINT MUHAMMADSUPIANNOR bersalah melakukan tindak pidana mereka yangmelakukan dengan sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi
    Tanah Laut atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pelaihari, setiap orangyang sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimanadimaksud dalam pasal 106 ayat (1), mereka yang melakukan, yangHalaman 6 dari 31 Putusan Nomor 260/Pid.Sus/2017/PN Pilimenyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan,yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :> Bahwa pada waktu dan tempat
    Memproduksi atau Mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak meliki izin edar sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1);3.
    dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar, dengan kata lain yang harus memiliki izin edaradalah obyeknya yakni sediaan farmasi atau alat kesehatan bukan subyeknyaatau pelakunya, oleh sebab itu yang perlu dipertimbangkan adalah, apakahsediaan farmasi dan/atau alat kesehatan itu memiliki izin edar atau tidak;Halaman 21 dari 31 Putusan Nomor 260/Pid.Sus/2017/PN PliMenimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sediaan farmasi adalahobat
    yang di Indonesia tidak mempunyai izin edarbahkan tidak memiliki izin produksi, dengan demikian obat/sediaan farmasiyang dijual oleh Para Terdakwa adalah melanggar ketentuan Pasal 106 ayat (1)UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Halaman 22 dari 31 Putusan Nomor 260/Pid.Sus/2017/PN PliMenimbang, bahwa oleh karena yang dijerat oleh ketentuan Pasal iniadalah suatu perbuatan yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sedangkan obyek dalam perkara ini adalah Carnophen
Register : 27-03-2014 — Putus : 19-05-2014 — Upload : 30-06-2014
Putusan PN MARTAPURA Nomor 94/Pid.Sus/2014/PN.MTP
Tanggal 19 Mei 2014 — FATIMAH binti YAKUB
234
  • Menyatakan bahwa terdakwa FATIMAH BINTI YAKUB terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa FATIMAH BINTI YAKUB dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan 15 (lima belas hari) dan denda Rp.1.000.000,00 (satujuta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti pidana kurungan selama 1 (satu) bulan; 3.
    Perk: PDM 041/Marta/Euh.2/03/2014 yang padapokoknya mohon supaya hakim yang mengadili perkara ini memutuskan:1Menyatakan terdakwa FATIMAH BINTI YAKUB bersalah melakukan tindakpidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo pasal 106 ayat (1)UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam suratdakwaan Jaksa Penuntut Umum.Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 5 (lima)bulan dan denda Rp.
    Maret 2014 sebagaimanatertera dalam surat dakwaan sebagai berikut:Bahwa terdakwa FATIMAH BINTI YAKUB pada hari Jumat tanggal 17 Januari 2014sekitar pukul 00.00 Wita atau setidaktidaknya pada waktuwaktu lain dalam bulanJanuari 2014 atau setidaktidaknya dalam tahun 2014 bertempat di Desa Simpang WargaLuar Rt. 02 Kecamatan Aluh Aluh Kabupaten Banjar atau setidaktidaknya di suatutempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Martapura,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    /Perkara Nomor: 94/Pid.Sus/2014/PN.Mtpe Bahwa carnophen dan dextrometrophan merupakan jenis obatobatan yangtermasuk ke dalam kategori keras atau daftar K, sebagaimana simbol hurufK berwarna hitam di dalam lingkaran merah yang tertera pada kotak kemasanobat;e Bahwa terkait obat jenis carnophen merupakan obat yang hanya dapat dijual dandiedarkan oleh pelaku usaha farmasi yang berbentuk Apotek, dan dalamperedarannya harus melalui pintupintu yang telah ditentukan oleh peraturan perundangundangan yang
    berlaku yakni melalui tahapan sebagai berikut:Perusahaan obat atau pemegang merk" Perusahaan Besar Farmasi" Apotek"Masyarakat/pengguna manfa at obat;e Bahwa pihak apotek dalam setiap penjualan obat jenis carnophen harusberdasarkan resep dokter.
    apotek kepada masyarakat dengan suatu resep dokter dandextrometrophan merupakan jenis obat keras, yang berdasarkan cara edarnyatermasuk ke dalam kualifikasi obat bebas terbatas yang dapat dijual pada pelakuusaha farmasi selain daripada apotek sepanjang memiliki izin untuk itu (contoh: tokoobat berizin);Bahwa benar terdakwa bukan pelaku usaha farmasi dan tidak memiliki latarbelakang pendidikan kefarmasian sama sekali;Menimbang, bahwa terdakwa dalam perkara ini oleh penuntut umum telahdidakwa dengan
Register : 25-09-2017 — Putus : 28-12-2017 — Upload : 10-01-2018
Putusan PN PELAIHARI Nomor 366/Pid.Sus/2017/PN Pli
Tanggal 28 Desember 2017 — M.Choiruel als Athok Bin Anwar Alm
5531
  • CHOIRUEL ATHOKBin ANWAR (Alm) ttersebut telah melanggar Pasal 197 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan karena tersangkatelah mengedarkan sediaan farmasi (obat) yang tidak memiliki izin edarsehingga tidak ada yang menjamin produk sediaan farmasi tersebut telahmemenuhi standart dan / atau persyaratan keamanan, khasiat, ataukemanfaatan dan mutu;Ahli menerangkan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kefarmasianadalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian sedangkanapoteker adalah sarjana
    farmasi yang telah lulus sebagai apoteker danHalaman 5 dari 13 Putusan Nomor 366/Pid.Sus/2017/PN Plitelah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, sedangkan tenaga tekniskefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalanipekerjaan kefarmasian yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madyafarmasi, analis farmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker.Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdakwa terdakwaM.
    dan alatKesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan izin edar, sehingga dapatdisimpulkan bahwa yang dikehendaki unsur kedua ini adalah perbuatan berupaMemproduksi atau Mengedarkan pada sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar, sehingga yang dijerat oleh pasal ini adalah terhadap sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, dengan kata lain yangharus memiliki iz edar adalah obyeknya yakni sediaan farmasi atau alat kesehatanbukan subyeknya
    atau pelakunya, oleh sebab itu yang perlu dipertimbangkan adalah,apakah sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan itu memiliki izin edar atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal angka 1 UndangundangNomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional dan kosmetika, sedangkan barang bukti yang diajukan dalam perkarain yakniuang tunai Rp. 220.000, (dua ratus dua puluh ribu rupiah), 2 (dua) box/ 20(dua puluh) keping obat Carnophen, 1 (satu) lembar
    yang di Indonesia tidak mempunyai izin edar bahkan tidakmemiliki izin produksii dengan demikian obat/sediaan farmasi yang diyual olehHalaman 9 dari 13 Putusan Nomor 366/Pid.Sus/2017/PN PiliTerdakwa adalah melanggar ketentuan Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa oleh karena yang dijerat oleh ketentuan Pasal ini adalahsuatu perbuatan yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsedangkan obyek dalam perkara ini adalah Carnophen yang
Register : 08-01-2015 — Putus : 28-01-2015 — Upload : 24-02-2015
Putusan PN MARTAPURA Nomor 11/Pid.Sus/2015/PN MTP
Tanggal 28 Januari 2015 — TAUFIK HIDAYAT Bin SABRI MUHAMMAD
273
  • Menyatakan Terdakwa TAUFIK HIDAYAT Bin SABRI MUHAMMAD terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar, sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum; -----2.
    sidangdalam perkara tersebult; n2 neem nnn secre nee neeBerkas perkara dan suratsurat lain yang ada hubungannya denganperkara ini; 22222 ==Setelah mendengar keterangan SaksiSaksi, Terdakwa sertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1.Menyatakan Terdakwa TAUFIK HIDAYAT Bin SABRI MUHAMMADbersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi
    Terdakwa TAUFIK HIDAYAT Bin SABRI MUHAMMAD pada hariSelasa, tanggal 2 Desember 2014, sekitar pukul 18.00 WITA, atau setidaktidaknya pada suatu waktu yang masih dalam bulan Desember tahun 2014,bertempat di sebuah kios obat Afiva Jl. lrigasi, Komplek Raudah 5, RT. 13,Kelurahan Gambut, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Martapura yang berwenang mengadili, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    KOESNADI, M.Si danmenyimpulkan bahwa barang bukti Nomor: 10170/2014/NOF dan Nomor:10171/2014/NOF positif Dekstrometorfan; wn Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dalam menjual ataumengedarkan bahan sediaan farmasi tersebut, serta Terdakwa tidakmempunyai izin edar atau kewenangan dalam menjual bahan sediaanfarmasi yang dikeluarkan oleh KPT (Kantor Perizinan Terpadu) denganrekomendasi Dinas Kesehatan Setempat; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 197 JoPasal 106 ayat (1
    akan tetapi hukum pidana melihat dan menilaidari persfektif yang berbeda yakni sekedar bagaimana proses levering atassuatu barang dari seseorang kepada seseorang lainnya); Sediaan farmasi: adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Hal. 9 dari 14 hal.
    Menyatakan Terdakwa TAUFIK HIDAYAT Bin SABRI MUHAMMADterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang TidakMemiliki Izin Edar, sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum; Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu denganpidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan denda sebesarRp1.000.000,00 (satujuta Rupiah) dengan ketentuan apabila dendatersebut tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan selama1 (satu) bulan
Register : 03-09-2017 — Putus : 11-12-2017 — Upload : 15-12-2017
Putusan PN PELAIHARI Nomor 333/Pid.Sus/2017/PN.Pli
Tanggal 11 Desember 2017 — MARJANI Als JANI Bin H.ARBAIN
7732
  • Menyatakan terdakwa MARJANI Als JANI Bin H.ARBAIN terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalampasal 197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sesuai dakwaanpenuntut umum;2.
    berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:Bahwa terdakwa MARJANI Als JANI Bin H.ARBAIN, pada hari Sabtutanggal 02 September 2017 sekira pukul 12.00 Wita atau setidaktidaknya padawaktu lain dalam bulan September tahun 2017, bertempat di Desa Banyu IrangRt.09 Kec.Batibati Kabupaten Tanah Laut atau setidaktidaknya pada suatutempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pelaihari yangberwenang memeriksa dan mengadilinya, Setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memilikiijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU RI No.36 tahun 2009tentang kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkap selamapersidangan bahwa benar pada hari Sabtu, tanggal 02 September 2017, skj. 12.00Wita di rumah / mess terdakwa yang beralamat di Desa Banyu Irang, At. 09
    ARBAIN telah terbukti secarasah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama1 (satu) tahun dan pidana denda sebesar Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)dengan ketentuan apabila pidana denda ini tidak dibayar maka harus digantidengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
Register : 09-02-2017 — Putus : 02-03-2017 — Upload : 23-10-2017
Putusan PN MARABAHAN Nomor 31 / Pid.Sus / 2017 / PN Mrh
Tanggal 2 Maret 2017 — ADI Bin ALI
3724
  • Menyatakan Terdakwa ADI Bin ALI tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Memiliki Izin Edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (Satu) Tahun dan 9 (Sembilan) Bulan dan denda sebesar Rp.3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka harus diganti dengan pidana kurungan selama 3 (Tiga) Bulan ;3.
    WIDIO PRAMONO(anggota kepolisian Polres Batola) mendapatkan informasi dari masyarakat bahwaada seseorang yang membawa sediaan farmasi menuju balukung Kab.
    izinmenjual maupun izin mengedarkan sediaan farmasi tersebut.
    Keuntungan yang diperoleh terdakwa dari menjual sediaan farmasi jenisCarnophen tersebut adalah Rp. 165.000, (seratus enam puluh lima ribu rupiah) per100 butirnya;Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
    Dengan Sengaja Memproduksi Atau Mengedarkan Sediaan Farmasi Atau AlatKesehatan Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;Ad.1.
    Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar ;Halaman 13 dari 18 Putusan Nomor 31/Pid.Sus/2017/PN Mrhb. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan;c.
Putus : 17-01-2013 — Upload : 22-11-2013
Putusan PN KEPANJEN Nomor 828/Pid.B/2012/PN.Kpj
Tanggal 17 Januari 2013 — ABDUL FAKHI
3510
  • Menyatakan terdakwa ABDUL FAKHI bersalah melakukan tindak pidana "dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar"2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ABDUL FAKHI berupa pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan penjara dan denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) apabila tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan ;3. Menetapkan masa tahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;4.
    Malang atau setidaktidaknya pada suatu tempat dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Kepanjen, telah dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, yangdilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:Bahwa terdakwa Abdul Fakhi yang telah mengetahui diri terdakwa tidak memilikipengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan dan tidakmengetahui Jchasiat sediaan farmasi berupa obat yang bentuknya tablet warna
    Agnes bayu dan saksi saksi jani Afanto(masingmasing anggota POLRI ) telah mendapat informasi dari masyarakat jika terdakwaABDUL FAKHI, secara tanpa hak yakni tidak memiliki pengetahuan dan atau ketrampilanmelalui pendidikan di bidang kesehatan telah memperjualbelikan sediaan farmasi yakni obatberbentuk tablet berwarna putih dengan logo "LL" yang biasa disebut dengan "PIL KOPLO"kepada khalayak umum yang tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakatnamun dimaksudkan untuk dikonsumsi guna
    Yasin(dalam Daftar Pencarian Orang Nomor : DPO/29/TX/2012/RESKOBA tgl. 13 September2012) dan maksud peredaran sedian farmasi tersebut oleh terdakwa adalah sematamata untukmencari keuntungan semata dan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan laboratoriesKriminalistik Puslabfor POLRI Cabang Surabaya tanggal 18 September 2012 Nomor : 6214/NOF/2012, diketahui terhadap 7 (tujuh) butir tablet warna putih dengan logo "LL" denganberat netto 1,163 gram dengan label barang bukti Nomor 6181/2012/NOF adalah bear
    Menyatakan terdakwa ABDUL FAKHI bersalah melakukan tindak pidana "Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar" sebagaimana diatur dandiancam dengan pidana dalam pasal 197 UU RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan ;2.
    Menyatakan terdakwa ABDUL FAKHI bersalah melakukan tindak pidana "dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar"2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ABDUL FAKHI berupa pidana penjara selama 7(tujuh) bulan penjara dan denda sebesar Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah) apabila tidakdibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama (satu) bulan ;3. Menetapkan masa tahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya daripidana yang dijatuhkan ;4.
Register : 27-11-2019 — Putus : 14-01-2020 — Upload : 24-05-2022
Putusan PN NGANJUK Nomor 265/Pid.Sus/2019/PN Njk
Tanggal 14 Januari 2020 — Penuntut Umum: 1.ENDANG DWI RAHAYU,SH 2.ATIK JULIATI,SH Terdakwa: PANJI WANTORO Als. PECE Bin SARJI
9948
  • Menyatakan Terdakwa PANJI WANTORO Als PECE Bin SARJI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam dakwaan penuntut umum;Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan denda sejumlah Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) dengan