Ditemukan 61419 data
61 — 25
Menyatakan Terdakwa HASRUL Alias Bapak RISKI Bin EPPE tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TIDAK MEMILIKI KEWENANGAN MENGEDARKAN SEDIAN FARMASI;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sejumlah Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan;3.
Menetapkan barang bukti berupa :- 80 (delepan puluh) butir sedian farmasi berupa obat berbentuk bulat pipih berwarna putih yang dikemas dalam 16 (enam belas) sachet plastic klip/cetik masing-masing sachet berisi 5 (lima) butir;- 13 (tiga belas) lembar plastic klip kosong/cetik;- 1 (satu) lembar kantong plastic warna merah putih;- 1 (satu) buah topes plastikberwarna putih tempat obat TRIHEXYPHENIDYL;Dirampas untuk dimusnahkan;- Uang tunai sejumlah Rp. 280.000.- (dua ratus delapan puluh ribu
serta melakukan pengadaan, penyimpanan, pengedaransediaan farmasi tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah, selainitujuga orang yang telah membeli obat jenisTHD kepada terdakwa juga tidak ada menyertakan resep dokter.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 196 Jo.
dari yang berwenang sebagai pihak yang berhak atau memiliki ijin untukmengedarkan sedian farmasi;Terhadap Keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya;2.
penangkapan, Terdakwa juga tidak dapat menunjukkanijin dari yang berwenang sebagai pihak yang berhak atau memiliki ijin untukmengedarkan sedian farmasi;Terhadap Keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya;3.
; Bahwa saat dilakukan introgasi Terdakwa menerangkan jika sediaan farmasi yangditemukan dirumahnya tersebut rencananya akan diedarkan atau dijual kepadamasyarakat yang ada disekitar tempat tinggal Terdakwa dimana saat dilakukanpenangkapan juga menemukan 2 (dua) orang pemuda yaitu lelaki IRSAL dan lelakiAHMADI dirumah Terdakwa yang hendak membeli obat kepada Terdakwa; Bahwa sebelum dilakukan penangkapan dari sedian farmasi yang diterima olehTerdakwa dari lelaki AMO, Terdakwa telah berhasil menjual
(sepuluh ribu rupiah);karena telah dilakukan penyitaan sesuai dengan peraturan perundangundangan yangberlaku dimana barang bukti tersebut berupa 80 (delepan puluh) butir sedian farmasi,keberadaannya pada Terdakwa dilakukan tanpa ijin dari pihak yang berwenangHalaman 13 Putusan Nomor : 78/Pid.Sus/2017/PN Msb.demikian pula 13 (tiga belas) lembar plastic klip kosong dan 1 (satu) lembar kantongplastic warna merah putih adalah sarana/wadah yang dapat dijadikan Terdakwa untukmengedarkan sedian farmasi
41 — 28
Menyatakan Terdakwa GUSTI ARDIANSYAH Bin GUSTI RUSLAN (Alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR; 2.
, (dua ratus tiga puluh ribu rupiah) per satu box dengan isi100 (seratus) butir untuk obat sediaan farmasi jenis carnophensedangkan untuk obat sediaan farmasi jenis Dextromethorpan dibelidengan harga Rp.10.000, (sepuluh ribu rupiah) per satu bungkus plastickecil warna putih transparan yang mana setiap bungkusnya berisi 14butir;Kemudian obat sediaan farmasi jenis Carnophen tersebut dijual kembalioleh terdakwa dengan harga perkepingnya Rp. 35.000, (tiga puluh limaribu rupiah) per satu keping dengan
SubarjuKecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala dengan harga per boxnyaRp. 230.000, (dua ratus tiga puluh ribu rupiah) per satu box dengan isi100 (seratus) butir untuk obat sediaan farmasi jenis carnophensedangkan untuk obat sediaan farmasi jenis Dextromethorpan dibelidengan harga Rp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah) per satu bungkus plastickecil warna putih transparan yang mana setiap bungkusnya berisi 14butir;halaman 6 dari 22 halamanPutusan Nomor 107/Pid.Sus./2016/PN.Mrh.Kemudian obat sediaan farmasi
terdakwa dari hasil penjualannya obatsedian farmasi jenis Camophen adalah Rp.120.000, (seratus dua puluhribu. rupiah) perboxnya sedangkan untuk obat sedian farmasi jenisDextromethorpan tidak memperoleh keuntungan, kemudian keuntungantersebut digunakan terdakwa untuk membeli kembali obat sediaanfarmasi tersebut dan digunakan juga untuk kehidupannya seharihari;Terdakwa mengaku telah menjual obat obatan tersebut sekitar 3 (tiga)bulan yang lalu dan terdakwa menjual obat sediaan farmasi tersebutdisekitar
Ternyata salah satu dari 4 (empat) orangtersebut yakni saksi SARDI Als SAHDI Bin AMRI (Alm) telahmembawa sediaan farmasi jenis Carnophen dan Dextromethorpan. Bahwa saksi bersama saksi NYOMAN LATRE kemudian memeriksasaksi SARDI Als SAHDI Bin AMRI (Alm). Dalam pemeriksaan tersebutditemukan 100 (sepuluh) butir obat sediaan farmasi Jenis Carnophendan 42 (empat puluh dua) butir obat sedian farmasi jenisDextromethorpan.
Keseluruhan sediaan farmasi tersebut diakui olehsaksi SARDI Als SAHDI Bin AMRI (Alm) didapat dengan cara membelidari terdakwa GUSTI ARDIANSYAH Bin GUSTI RUSLAN (Alm). Bahwa saksi menanyakan kepada terdakwa, apakah memang benarterdakwa menjual obat sediaan farmasi kepada saksi SARDI AlsSAHDI Bin AMRI (Alm).
113 — 27
PPK telah menerima Daftar SpesifikasiTeknis dan Harga dari Dekan Fakultas Farmasi USU Prof.
Dekan Fakultas Farmasi USU Prof.
MAREL MANDIRI dan Farmasi Lanjutan adalah PT.
Exartech Technology Utama pernah mengikuti prosespelelangan pada Pengadaan Peralatan Farmasi di Fakultas Farmasi USUpada tahun 2010.Bahwa setelah melalui tahapan pelelangan selanjutnya PT.
danoleh dasar itu saksi mengatakan dimana Bapak butuh lalu dikatakan RektorPage 154Putusan Pengadilan TIPIKORNo.31/Pid.Sus.K/2015/PN.Mdnkami ingin ada Laboratorium mini Farmasi karena Fakultas Farmasi inibelum ada Laboratoriumnya.Bahwa setelah itu kami diantar ke ruaangan Dekan Fakultas Farmasi dandisitulah berkenalan dengan Prof.
1.Martin Eko Priyanto, S.H.
2.Muchammad Huzaifi, S.H.
Terdakwa:
MISTAN Bin MURNA Alm
137 — 59
Memperhatikan, Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa Mistan Bin Murna Alm telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar
Batola,saksi ada mengamankan seorang pelaku yang melanggar tindak pidanasetiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar; Bahwa pada saat di amankan terdakwa sedang tiduran di rumahnya danhanya seorang diri; Bahwa pada saat saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwamenemukan barang berupa 1 (Satu) kantong pelastik warna hitam yangberisi Obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atau Dextrometorphansebanyak 930 (Sembilan ratus tiga puluh) butir
pastinya dan nama penjualnya terdakwa tidakmengetahuinya karena tukang ojek yang mengantar dan mengarahkanterdakwa ke tempat penjual obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atauDextrometorphan tersebut;Bahwa menurut keterangan terdakwa membeli obatobatan sediaanfarmasi jenis DMP atau Dextrometorphan di Pasar Lima Banjarmasintersebut dengan harga Rp.475.000, (empat ratus tujuh puluh lima ribu)rupiah per 1(satu) bungkus atau 1000 (seribu) butir;Bahwa tujuan terdakwa memiliki obatobatan sediaan farmasi
) butir obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atauDextrometorphan;Bahwa cara terdakwa menjual obatobatan sediaan farmasi jenis DMPatau Dextrometorphan dengan cara menunggu pembeli datang ke rumahterdakwa kemudian menjualnya di dalam rumah setelah itu pembelimeninggalkan rumah terdakwa;Bahwa menurut keterangan terdakwa obatobatan sediaan farmasi jenisDMP atau Dextrometorphan karena pelaku baru membeli pada hari Senintanggal 06 Juli 2020 di Pasar Lima Banjarmasin dan baru terjual sebanyak70 (tujuh puluh
Batola, saksi adamengamankan seorang pelaku yang melanggar tindak pidana setiap orang yangdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki in edar;Bahwa pada saat di amankan terdakwa sedang tiduran di rumahnya dan hanyaseorang diri;Banwa pada saat saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwamenemukan barang berupa 1 (Satu) kantong pelastik warna hitam yang berisiObatobatan sediaan farmasi jenis DMP atau Dextrometorphan sebanyak 930Halaman 9 dari 19 Putusan Nomor 126
Batola dirumah yang terdakwa tempati bersama dengan istri dan anak anak; Bahwa ditemukan obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atau Dextrometorphandi dalam gudang banih dekat rumah terdakwa dan di akui adalah milik terdakwa; Bahwa Obatobatan sediaan farmasi jenis DMP atau Dextrometorphan yangsimpan sebanyak 1 (Satu) bungkus atau 1000 (seribu) butir dan sudah diedarkanatau dijual sebanyak 70 (tujuh puluh) butir; Bahwa Cara terdakwa menjual atau edarkan Obatobatan sediaan farmasi DMPatau Dextrometorphan
- Menyatakan terdakwa Mistan Bin Murna Alm telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar
28 — 11
ribu rupiah).e Bahwa selanjutnya terdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi pil jenis LL yangbaru dibeli sebanyak 2 butir, sehingga tersisa 13 butir dan terdakwa simpandidalam saku depan sebelah kiri dari celana yang terdakwa pakai ;e Bahwa pada hari yang sama sekira jam 20.30 wib, bertempat di tepi jalanumum Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri terdakwa ditangkapoleh Petugas Kepolisian karena setelah dilakukan penggeledahan pada diriterdakwa, Petugas Kepolisian menemukan sediaan farmasi pil jenis
pada diriterdakwa Petugas Kepolisian menemukan sediaan farmasi pil jenis LLsebanyak 13 butir dibungkus plastic warna hitam didalam saku depan sebelahkiri dari celana yang terdakwa pakai, dan terdakwa mengakui kepemilikandari pil LL tersebut.e Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL /Artane yang disedarkan dan disimpanoleh terdakwa adalah belum mendapat izin edar dari pejabat yang berwenang.Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dariPusat Laboratorium Forensik Cabang Surabaya
dalam berita acarapemeriksaanPenyidik dibacakan dipersidangan yang menerangkan pada pokoknyaBahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisional dankosmetik ;Bahwa berdasarkan pasal 98 UU RI Nomr : 36 Tahun 2009 tengangKesehatan, bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan,dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan sediaan farmasi ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang bolehdiedarkan adalah yang sudah memenuhi syarat
danalat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu dan terjangkau.e Bahwa terdakwa bukanlah tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dankewenangan untuk membeli, membawa, menyimpan dan mengedarkansediaan farmasi dan dalam mengkonsumsi tidak mempunyai resep doktersehingga tidak tepat indikasi, tidak tepat dosis pemakaian dan tidak tepatsasaran sehingga peredaran sediaan farmasi pil jenis LL tersebut berbahayabagi kesehatan.Menimbang, bahwa dari faktafakta dan keadaan terseut diatas Majelis
.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ialah :1) setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat;2) ketentuan mengenai penadaan, penyimpanan, penolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standart mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan, padahari Rabu tanggal 11 April
29 — 9
Menetapkan barang bukti berupa :e Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 6 (enam) butir dalam bungkusan kertas grenjenganrokok.e Sedian farmasi pil jenis LL sebanyak 2 ( dua) butir dalam bungkusan kertas grenjenganrokok .Dipergunakan dalam pembuktian perkara SUMARSIH BINTI SULARI dan BINTISHOLICHATIN BIN HAKIM.4.
Dengan sengaja Memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan atau alat kesehatan ;3. Tidak memiliki ijin edar ;Ad 1.
, Alat Kesehatan, dan harus dapat menjamin rasio manfaat lebihbesar daripada risiko kesehatan, khasiat atau kemanfaatan bahwa Sediaan Farmasi, AlatKesehatan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. dan mutu, *bahwaSediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan harus dapat menjamin pembuatan Sediaan Farmasi, AlatKesehatan, dan dilaksanakan sesuai dengan cara pembuatan yang baik dan bahanbahan yangdigunakan sesuai dengan standar dan persyaratan, bahan obat yang baik, berkhasiat maupun
tidak14berkhasiat yang digunakan dalam pembuatan obat dengan standar dan persyaratan mutu sebagaibahan baku farmasi dan dilakukan Pengawasan Sediaan Farmasi tersebut, melindungi masyarakatdari bahaya penyalahgunaan dan/atau penggunaan yang salah dari Sediaan Farmasi, Alat Kesehatanini merupakan pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah diatur di dalamPasal 2 huruf b, c dan d, UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa dari pengakuan terdakwa sedian farmasi
Menetapkan barang bukti berupa:e Sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 6 (enam) butir dalam bungkusan kertas grenjenganrokok.e Sedian farmasi pil jenis LL sebanyak 2 ( dua) butir dalam bungkusan kertas grenjenganrokok.Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara SUMARSIH bintiSULARI dan binti SHOLICHATIN;7.
92 — 23
Menyatakan Terdakwa FAHRI Bin MUHAMMAD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan, sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
Menyatakan terdakwa FAHRI Bin MUHAMMAD bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo Pasal 106 Ayat (1) UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dalam Surat DakwaanPrimair.2.
Kefarmasian Pasal 1 Ayat (1) sedangkan yangdimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 Ayat (4),Bahwa persyaratan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian adalahApoteker dan Tenaga Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa yang
berwenang melakukan pekerjaan kefarmasian yang terdiridari sarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar adalah mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang belum didaftarkan ijinedarnya atau yang sudah dicabut ijin edarnya,Bahwa yang dimaksud keahlian dan kewenangan adalah tenagakefarmasian yang dibuktikan dengan memiliki surat izin
praktik,Bahwa Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaankefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Tehnis kefarmasian.Adapun Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagaiApoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker,Bahwa tenaga tekhnis Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Apoteker,Bahwa yang dimaksud Praktik
Yang tidak memiliki izin edar.Bahwa pasal 106 ayat (1) Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan menentukan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar.Bahwa yang dimaksud mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar adalah mengedarkan sediaan farmasidan/atau alat kesehatan yang belum didaftarkan izin edarnya atau yang sudahdicabut/dibatalkan izin edarnya.Bahwa fakta yang terungkap di persidangan adalah, sebagai berikut
28 — 9
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RONI alias TOLE bin BUNADI tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR sebagaimana dakwaan Penuntut Umum dalam dakwaan alternatif kesatu;2.
lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, Ahli dan Terdakwasertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut:MENUNTUTSupaya Hakim Pengadilan Negeri Martapura, yang memeriksa dan mengadiliperkara ini memutuskan:1Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RONI alias TOLE bin BUNADI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi
praktek untuk melakukanpekerjaan kefarmasian, Terdakwa telah menjual sediaan farmasi berupa obatjenis Carnophen dengan harga setiap (satu) kepingnya 30.000,00 (tiga puluhribu rupiah) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp5000,00 (limaribu rupiah) per kepingnya;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat Carnophen yang disimpan dan diedarkanoleh Terdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik izin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan pusat Jakarta denganNomor HK
telah menjual sediaan farmasi berupa obatjenis Carnophen dengan harga setiap (satu) kepingnya Rp30.000,00 (tigapuluh ribu rupiah) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp5000,00(lima ribu rupiah) per kepingnya;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat Carnophen yang disimpan dan diedarkanoleh Terdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik izin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan Pusat Jakarta denganNomor HK.04.1.35.07.13.3856 tentang Perubahan Atas Keputusan
yang telah menempuh pendidikanapoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, sedangkan tenagateknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalammelaksanakan pekerjaan kefarmasian yang terdiri dari: Sarjana Farmasi, AhliMadya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/ AsistenApoteker;Bahwa apoteker dan tenaga teknis kefarmasian memiliki keahlian dankewenangan dalam pembuatan, penyediaan, penyimpanan, pendistribusianatau penyaluran, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obatdan pengamanan sediaan farmasi;Bahwa fasilitas yang digunakan apoteker dan tenaga teknis kefarmasianadalah apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat,dan Pedagang Besar Farmasi (PBF);Bahwa dari kemasan obat Carnophen tersebut merupakan obat daftar K (obatkeras) berisi Karisoprodol, Parasetamol, dan Kafein;Bahwa obat jenis Carnophen yang disimpan dan diedarkan oleh Terdakwasudah dicabut izin edarnya sejak tanggal 29 Oktober 2009 berdasarkan suratBalai POM (Pengawas
AGUNG SETYOLAKSONO ATMOJO,SH
Terdakwa:
M.YUSUF Als USUP Bin ABDUL GAFAR
19 — 17
YUSUF Als USUP Bin ABDUL GAFAR telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan pidana denda sebesar
YUSUF Als USUP BinABDUL GAFAR tersebut saksi menemukan barang bukti sediaan farmasiberupa obat obatan yaitu pil Carnophen Sediaan farmasi berupa pilCarnophen yang saksi temukan sebanyak 95 (sembilan puluh lima) butir; Bahwa sediaan farmasi berupa pil Carnophen tersebut saksi temukan didalam laci lemari yang ada di ruang tengah rumah milik pelaku Sdra.
, sedangkan istri dan anak tersangka tidur didalam kamar; Hal 8 dari 19 halaman, No. 55/Pid.Sus/2018/PN MrhBahwa terdakwa ditangkap dan dilakukan pemeriksaan Oleh PetugasKepolisian saksi HENDRA WAHYUDI berada dirumah terdakwa dan baru sajamengkonsumsi Obat Carnophen yang dibeli dari terdakwa; Bahwa pada saat itu obatobatan sediaan Farmasi yang terdakwa miliki danditemukan oleh petugas Kepolisian sebanyak 95 (Sembilan puluh lima) butir PilCarnophen (Zenith); Bahwa Obatobatan sediaan Farmasi tersebut
(tigapuluh ribu rupiah), kemudian sekitar jam 23.00 Wita datang Saudara HENDRAWAHYUDI dan membeli 5 (lima) butir dengan harga Rp. 15.000, (lima belasribu rupiah);Bahwa terdakwa sebelumnya sudah pernah menjual atau mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar jenis Carnophen (Zenith) yaitu pada tahun 2017namun berhenti berjualan karena ditangkap oleh Petugas Kepolisian; Bahwa terdakwa menjual Obatobatan sediaan Farmasi tersebut baru satu kali ini Saja setelah keluar dari penjara;Bahwa keuntungan yang
sebanyak 95 (Sembilan puluh lima) butir PilCarnophen (Zenith); Bahwa Obatobatan sediaan Farmasi tersebut ditemukan oleh Petugaskepolisian didalam laci lemari yang posisinya berada diruang tengah rumahterdakwa;Bahwa Obat sediaan farmasi tanpa ijin edar berupa pil Carnophen (Zenith) tersebut terdakwa dapatkan dari seseorang Lakilaki yang tidak tersangkaketahui namanya di daerah Pasar Cempaka Banjarmasin dengan cara membelilangsung ditempat tersebut di sebuah Parkiran Sepeda Motor; Bahwa terdakwa membeli
tanpa ijin edar jenis Carnophen (Zenith) yaitu pada tahun 2017namun berhenti berjualan karena ditangkap oleh Petugas Kepolisian; Bahwa terdakwa menjual Obatobatan sediaan Farmasi tersebut baru satu kaliini Saja setelah keluar dari penjara; Bahwa keuntungan yang diperoleh dari penjualan obatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar jenis Carnophen (Zenith) tersebut sebesar Rp. 1.500, (Seribulima ratus rupiah) perbutirnya; Bahwa Terdakwa tidak ada mempunyai surat izin untuk melakukan penjualanataupun
26 — 3
yang akan dijatuhkan kepadanya ;Menimbang, bahwa terdakwa oleh Penuntut Umum didakwa sebagai berikut :Bahwa terdakwa LISWARI Alias CENDOL Bin KASMIRAN pada hari Minggutangga 22 Juli 2012, sekira jam 15.00 Wib atau setidaktidaknya pada waktu tertentudalam Bulan Julik 2012, bertempat dirumah terdakwa di Jl.Dharma Wangsa DesaSekoto, Kecamatan Badas Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, SENGAJAMEMPRODUKSI ATAU MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI
BERUPAOBAT YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN / ATAU ALATKESEHATAN YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN/ATAUPERSAYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAAATAN, DANMUTU* sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU.RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengancara sebagai berikut :e Bahwa awalnya pada hari Sabtu Tanggal 21 Juli 2012 sekira jam 23.00Bertempat di tepi Jl.Sekoto, Kecamatan Badas, Kab.Kediri terdakwa telahmembeli sediaan farmasi pil
jenis LL dari Sdr.Jumawan Bin Misali sehargaRp.45.000, (empat puluh lima ribu rupiah) dan mendapatkan sediaanfarmasi berupa pil jenis LL sebanyak 90 (sembilan puluh) butir selanjutnyasekitar jam 23.30 Wib bertempat dirumah terdakwa, terdakwa mengkonsumsisediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 32 (tiga puluh dua) butir ;Bahwa pada hari Minggu Tanggal 22 Juli 2012 sekira jam 06.00 Wibbertempat di rumah terdakwa kembali terdakwa LISWARI Alias CENDOLBin KASMIRAN mengkonsumsi sediaan farmasi berupa
pil jenis LLsebanyak, 32 (tiga puluh dua) butir ;Pada waktu dan tempat seperti tersebut pada awal bagian dakwaan ini,Selanjutnya petugas Kepolisian yang telah menerima informasi darimasyarakat jika terdakwa mempunyai sediaan farmasi berupa pil jenis LLlangsung melakukan penangkapan dan setelah dilakukan penggeledahan makadidapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 32 (tiga puluh dua)butir yang terdapat dalam bekas bungkus rokok merk Surya Pro ;Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL tersebut
Saksi SATRIA WICAKSANA memberikan keterangan :e Bahwa sepengetahuan saksi kejadian dalam perkara ini pada hari Minggu,tanggal 22 Juli 2012, sekira jam 15.00 wib bertempat di rumah terdakwa diJl.Dharma Wangsa Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri dansaat ditangkap Petugas ditemukan 32, (tiga puluh dua ) butir LL dalam bekasbungkus rokok merk Surya Pro yang disimpan dengan cara di selipkan dibawah kranjang plastik diatas meja di dalam kamar rumah tersangka dandiakui sediaan farmasi pil jenis
57 — 5
Kota kodya Kediri dan didalam tas kresek warna hitam di atas almari pakaian dikamar tidur di rumah ditemukan sediaan farmasi pil jenisLL sebanyak 1.289 (seribu dua ratus delapan puluhsembilan) butir dalam 2 (dua) plastik dan diakui sediaanfarmasi pil jenis LL tersebut adalah milik terdakwaselanjutnya sediaan farmasi pil jenis LL tersebut sayabawa ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut ;Bahwa sepengetahuan saksi terdakwa mendapatkan pil LL dariSdr.
Kota kodyaKediri dan di dalam taskresek warna hitam di atasalmari pakaian di kamartidur di rumah ditemukansediaan farmasi pil jenisLL sebanyak 1.289 (seribudua ratus delapan puluhsembilan) butir dalam 2(dua) plastik dan diakuisediaan farmasi pil jenisLL tersebut adalah milikterdakwa selanjutnyasediaan farmasi pil jenisLL tersebut saya bawa kekantor polisi untukdiproses lebih lanjut ;Bahwa sepengetahuan saksiterdakwa mendapatkan pilLL dari Sdr.
Kota KodyaKediri ditemukan sediaanfarmasi jenis pil LLsebanyak 1.289 (seribu duaratus delapan puluhsembilan butir dalam 3(tiga) plastik ;Bahwa Terdakwa memilikisediaan farmasi jenis LLtersebut akan Terdakwajual atau di edarkankembali dan sebagian akanTerdakwa konsumsisendiri ;Bahwa Terdakwa menjualsediaan farmasi jenis pilLL setiap 100 (seratus)butirnyapuluh ribu rupiah) ;Bahwa keuntungan yangTerdakwa dapat darimenjual atau. mengedarkansediaan farmasi pil jenisLL setiap 100 (seratus)butirnya Terdakwamendapatkan
keuntungansebesar Rp.20.000, (duapuluh ribu rupiah);Bahwa Terdakwa mengenalsediaan farmasi jenis pilLL sejak Januari 2000 danpertengahan 2008 menjadipenjual dan pengedar dandijatuhi pidana selama 1(satu) tahun ;Bahwa Terdakwamengkonsumsi setiap 3(tiga) hari dengan sekalimengkonsumsi sebanyak 5(lima) butir ;Bahwa terdakwa tidakmempunyai ijin dalammenjual atau. mengedarkansediaan farmasi pil jenisLL/Artane ;Bahwa terdakwa tidakmempunyai keahlian dalammenjual atau) mengedarkansediaan farmasi pil jenisLL
2009 tentang Kesehatan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahliandankewenangan ;Bahwa benar yang berhak mengedarkan sediaan farmasi yangberupa obat dan bahanbaku obat tersebut adalah tenaga kefarmasiaan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang undangan ;Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan bakuobat yang boleh diedarkan adalah yang sudah memenuhisyarat Farmakope Indonesia
33 — 7
Menetapkan barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil jenis LL / Artane sebanyak 1.447 (seribu empatratus empat puluh tujuh) butir dirampas untuk dimusnahkan ;4.
GANDEN (DPO), sebanyak 1.920 (seribu sembilan ratus duapuluh) butir dalam 2 (dua) kantong plastik warna bening yang dibeli sehargaRp.520.000, (lima ratus dua puluh ribu rupiah) ; Selanjutnya terdakwa menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut kepada orang yang tidak dikenal oleh terdakwa sebanyak427 (empat ratus dua puluh tujuh) butir, dan pada hari Sabtu tanggal 23 Juni2012 jam 15.00 wib, bertempat dirumah terdakwa, terdakwa kembalimengedarkan sediaan farmasi berupa pil
farmasi berupa pil jenis LL kemudian menangkap saksi MOCH.IWAN bin KARNAJI (diproses dalam berkas tersendiri), dan mendapatkaninformasi jika sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 36 (tiga puluhenam) butir tersebut didapatkan dari diri terdakwa, dan selanjutnya padawaktu dan tempat seperti tersebut pada awal bagian dakwaan ini pihakKepolisian langsung melakukan penangkapan terhadap diri terdakwa danmendapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 1.457 (seribuempat ratus lima puluh
RISA ARINTAHADI, SH
Terdakwa:
JAMRI Bin alm SARKAWI
28 — 6
MENGADILI :
- Menyatakan Terdakwa Jamri bin (alm) Sarkawi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dakwaan primair;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan dan pidana denda sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana
denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
- Menyatakan barang bukti berupa :
- 20 (dua puluh ) butir obat sediaan farmasi jenis dextro yang dibungkus plastik klip {selanjutnya setelah disisihkan untuk pengujian di Balai Besar Pengawas Obat
Bahwa awalnya pada hari selasa tanggal 14 januari 2020 skp 11.00wita dari adanya informasi dari masyarakat bahwa ada orang telahmengedarkan obat sediaan farmasi jenis dextro kemudian, saksibersama dengan saksi FAHRUL RAJI Bin H.
Bahwa saksi menjelaskan dengan benar bahwa uang hasil penjualanobat sediaan farmasi jenis dextro tersebut telah habis terdakwapergunakan.Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatandan membenarkannya;2.
penghentian kegiatan produksisehingga obat sediaan farmasi jenis dextro tidak boleh diedarkan lagi.
dan/ataualatkesehatan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,mengolah, membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasidan alat kesehatan.Menimbang, bahwa mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran ataupenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan, atau pemindahtanganan.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutpasal 1 angka 4 Undangundang
Menyatakan Terdakwa Jamri bin (alm) Sarkawi telah terbukti Ssecara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimanadakwaan primar;2.
- 20 (dua puluh ) butir obat sediaan farmasi jenis dextro yang dibungkus plastik klip {selanjutnya setelah disisihkan untuk pengujian di Balai Besar Pengawas Obat
1.I GUSTI LANANG SUYADNYANA. SH.
2.ARI DEWANTO, SH
Terdakwa:
JOIS FEBRIANTO Bin WARAS
33 — 5
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Jois Febrianto Bin Waras tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Memiliki Ijin Edar;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp.2.000.000,00 (dua juta rupiah) apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;<
Bertempat di rmah seseorang yangbernama WITONO terdakwa menerima penyerahan sediaan farmasi jenistrinexyphenydil sebanyak 3 (tiga) kaleng yang berisi 1000 (seribu) butir perkalengnya dengan harga Rp. 2.800.000, (dua juta delapan ratus ribu rupiah),kemudian masih dala bulan Maret 2018 sekira pukul 20.00 Wib terdakwamenerima penyerahan sediaan farmasi jenis trihexyphenydil sebanyak 4(empat) kaleng yang berisi 1000 (seribu) butir per kalengnya dengan harga Rp.3.800.000, (tiga juta delapan ratus ribu
rupiah) dan yang terakhir pada hariSenin tanggal 2 April 2018 sekira pukul 20.00 Wib terdakwa menerimapenyerahan sediaan farmasi jenis trinexyphenydil sebanyak 4 (empat) kalengyang berisi 1000 (seribu) butir per kalengnya dengan harga Rp. 3.800.000, (tigajuta delapan ratus ribu rupiah); Bahwa selanjutnya terdakwa mengedarkansediaan farmasi jenis Trihnexyphenydil tersebut kepada orangorang yang maumembeli obat trinexyphenydil tersebut diantaranya kepada saksi Yoga PratamaBin Misman Eko Santoso dengan
2018sekira pukul 20.00 Wib terdakwa menerima penyerahan sediaan farmasi jenistrinexyphenydil sebanyak 4 (empat) kaleng yang berisi 1000 (seribu) butir perkalengnya dengan harga Rp. 3.800.000, (tiga juta delapan ratus ribu rupiah)dan yang terakhir pada hari Senin tanggal 2 April 2018 sekira pukul 20.00 Wibterdakwa menerima penyerahan sediaan farmasi Jenis trihexyphenydil sebanyak4 (empat) kaleng yang berisi 1000 (Seribu) butir per kalengnya dengan hargaRp. 3.800.000, (tiga juta delapan ratus ribu
rupiah); Bahwa selanjutnyaterdakwa mengedarkan sediaan farmasi jenis Trihexyphenydil tersebut kepadaOrangorang yang mau membeli obat trinexyphenydil tersebut diantaranyakepada saksi Yoga Pratama Bin Misman Eko Santoso dengan cara tedakwabertemu langsung dengan saksi Yoga Pratama kemudian sediaan farmasi enistrinexyphenydil sebanyak 1 (satu) box terdakwa serahkan kepada saksi YogaPratama yang selanjutnya sediaan farmasi jenis trinexyphenydil tersebut akandijual lagi oleh saksi Yoga Pratama kepada
rupiah) dan yang terakhir pada hariSenin tanggal 2 April 2018 sekira pukul 20.00 Wib terdakwa menerimapenyerahan sediaan farmasi jenis trihexyphenydil sebanyak 4 (empat) kalengyang berisi 1000 (seribu) butir per kalengnya dengan harga Rp. 3.800.000, (tigajuta delapan ratus ribu rupiah);Menimbang, bahwa terdakwa mengedarkan sediaan farmasi jenisTrinexyphenydil tersebut kepada orangorang yang mau membeli obattrinexyphenydil tersebut diantaranya kepada Yoga Pratama Bin Misman EkoSantoso dengan cara
FARID ANFASYA, SH.
Terdakwa:
YUNANTO anak dari HO IKLIEN
55 — 5
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Yunanto anak dari Ho Iklien terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edarsebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum;.
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa
- 17 (tujuh belas) Sediaan farmasi tanpa ijin edar yaitu Montalin, Godong Ijo, Urat Madu, Qiang Gu Shu Jin Huo Luo Wan, Tong Mai Dan, Ginseng Kian Ki Pill, Snake Itch Removing Pill, BL (OTC), Zam Buk, Fung She Gu Tong Wan, Chuifong Loukuwan (anti rematik),
Herjanto PuspaMulya, Apt Bin Punung Sukirno menemukan sediaan farmasi tanpa ijin edaryang tidak diperbolehkan untuk diperjual belikan yang ditemukan di bagianruang depan rak sudut atas ditutupi oleh sedian farmasi lainnya.
.Sedian farmasi tanpa ijin edar tersebut kemudian disita untuk dijadikanbarang bukti.
Sarpan menemukan sediaan farmasi tanpa ijin edaryang tidak diperbolehkan untuk diperjual belikan yang ditemukan di bagianruang depan rak sudut atas ditutupi olen sediaan farmasi lainnya;Bahwa sediaan farmasi tanpa jjin edar yang ditemukan di bagian ruangdepan rak sudut atas ditutupi oleh sediaan farmasi lainnya berupa sediaanfarmasi tanpa ijin edar dengan nama produk sebagai berikut : Montalin,Godong Ijo, Urat Madu, Qiang Gu Shu Jin Huo Luo Wan, Tong Mai Dan,Ginseng Kian Ki Pill, Snake Itch Removing
Sediaan farmasi tanpa ijin edar tersebut kemudiandisita untuk dijadikan barang bukti;Bahwa barang bukti tersebut dinyatakan sebagai sediaan farmasi tanpa jinedar karena tidak memiliki nomor registrasi yang ada dalam label, etiketmaupun kemasan produk dimaksud;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkannya;3.
tanpa jin edar yang tidakdiperbolehkan untuk diperjual belikan yang ditemukan di bagian ruangdepan rak sudut atas ditutupi olen sediaan farmasi lainnya;Bahwa sediaan farmasi tanpa jjin edar yang ditemukan di bagian ruangdepan rak sudut atas ditutupi oleh sediaan farmasi lainnya berupa sediaanHalaman 5 dari 15 Putusan Nomor 1453/Pid.Sus/2018/PN Tjkfarmasi tanpa ijin edar dengan nama produk sebagai berikut : Montalin,Godong Ijo, Urat Madu, Qiang Gu Shu Jin Huo Luo Wan, Tong Mai Dan,Ginseng Kian Ki
ASEP KURNIA, SH
Terdakwa:
DIO SETIAWAN Bin SUPRIYONO
43 — 10
M E N G A D I L I
- Menyatakan terdakwa Dio Setiawan Bin Supriyono telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki keahlian ataupun kewenangan ;
- Menjatuhkan pidana
dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan peraturan pemerintah.
Dari hasil penggeledahan di temukanbarang bukti sediaan Farmasi Jenis Obat tau Pil TRIHEXIPHENIDHYL sebanyak195 ( seratus Sembilan puluh lima) Butir, Uang hasil Penjualan sebesar. Rp.65.000,.
Bahwa saksi membeli sediaan Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkar merahJenis Tramadol tersebut sebanyak 5 ( lima) butir Bahwa Membeli sediaan Farmasi farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkarmerah Jenis Tramadol tersebut untuk di konsumsi Bahwa membeli sediaan Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkar merahJenis Tramadol tersebut seharga Rp. 40.000 (empat puluh ribu rupiah) Per 5(lima) butir Bahwa membeli sedaian Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkar merahJenis Tramadol tersebut kepada Sdr
DIO SETIAWANHalaman 7 dari 21 halaman Nomor 185/Pid.Sus /2020/PN Sbr.7Bahwa membeli sedaian Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkar merahJenis Tramadol tersebut kepada Sdr. DIO SETIAWAN tersebut sudah 3 (tiga)Kali iniBahwa tidak mengetahui dari mana dan berapa lama Sdr. DIO SETIAWANmengedarkan dan menjual sedaian Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkarmerah Jenis Tramadol tersebut Bahwa saksi membeli sedaian Farmasi jenis Pil atau Obat keras lingkarmerah Jenis Tramadol tersebut dari Sdr.
sediaan farmasi, yaitu :a.
1.BAIATUS SHOLIHAH, S.H.
2.KETUT ARI SANTINI,SH.
3.PINTONO HARTOYO, SH
Terdakwa:
DONI RAMDANI Alias DONI
91 — 29
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa Terdakwa Doni Ramdani terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar .
kesehatan dan terdakwa tidak memiliki izin untukmenjual sediaan farmasi tersebut.Bahwa saksi menernagkan menurut pengakuan terdakwa saat ituterdakwa sudah menjual sediaan farmasi kurang lebih selama 2 bulan.Bahwa saksi menerangkan barang bukti berupa sediaan farmasi jenisTRIHEXPENIYDL yang dipelihatkan di depan persidangan merupakansediaan farmasi yang ditemukan pada saat pemeriksaan badan terdakwadan diakui oleh terdakwa merupakan milik terdakwa.Halaman 6 dari 22 Putusan Nomor 834/Pid.Sus/2020/
kesehatan dan terdakwa tidak memiliki izin untukmenjual sediaan farmasi tersebut.Bahwa saksi menernagkan menurut pengakuan terdakwa saat ituterdakwa sudah menjual sediaan farmasi kurang lebih selama 2 bulan.Bahwa saksi menerangkan barang bukti berupa sediaan farmasi jenisTRIHEXPENIYDL yang dipelihatkan di depan persidangan merupakanHalaman 8 dari 22 Putusan Nomor 834/Pid.Sus/2020/PN Mitrsediaan farmasi yang ditemukan pada saat pemeriksaan badan terdakwadan diakui oleh terdakwa merupakan milik terdakwa
Unsur Sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan5. Unsur Tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Unsur Sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan :Bahwa kesediaan farmasi menurut Undang Undang NO. 36 Tahun 2009tentang kesehatan adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.Bahwa fakta di persidangan diajukan barang bukti berupa obatTRIHEXYPHENDIL yang dijual oleh terdakwa merupakan sediaan farmasi danditegaskan kembali oleh ahli bahwa menurut Undang Undang No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.Dengan
demikian, maka unsur Sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan telah terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukumAd.5.
HUDA HAZAMAL HEDY SH.MH
Terdakwa:
ELDI FEBRIAN Bin ZAINUDIN Alm
22 — 3
MENGADILI
- Menyatakan Terdakwa Eldi Febrian bin Zainudin (alm) tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam dakwaan kedua;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 11 (sebelas) bulan dan denda
FAISALAMRI, keuntungan yang didapat dari mengedarkan sediaan farmasi adalahdengan sistem pembagian prosentase dimana Sdr.
tersebut untuk dijual atau diedarkan kepadaSaudara Herman;Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, Terdakwa tidak tahu harga jualsediaan farmasi tersebut karena yang menentukan harga adalah SaudaraFaisal Amri (DPO).
farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika sebagaimana dimaksuddalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa yang dimaksud persediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan,dan mutu, adalah sediaan farmasi yang berupa bahan obat yang tidak sesualdengan persyaratan buku farmakope atau buku standar lainnya yang ditetapkanHalaman 21 dari 27 Putusan Nomor 24/Pid.Sus/2019/PN Sbroleh Menteri sebagaimana
Lab5311/NOF/2018;Pil warna kuning yang mengandung bahan aktifDextromethorpan dan Pil Trihexyphenidyl yang mengandung bahan aktifTrinexyphenidyl adalah sediaan farmasi jenis obat;2.
53 — 4
Kediri ;Bahwa yang. saksi ketahuidalam perkara terdakwa adamasalah narkoba yaitu piljenis LL sebelumnya = saksimenjual atau. mengedarkansediaan farmasi jenis LLkepada terdakwa sebanyak270 (dua ratus tujuhpuluh) butir dalam 3(tiga) plastik dibungkustas kresek warna hitamdengan harga Rp.105.000,(seratus lima riburupiah), sebelumnya padahari Selasa tanggal 14Juni 2011 sekira jam 18.30Wib di rumah saya di DesaKampung Baru Kec. KepungKab. Kediri saksi membelisediaan farmasi pil jenisLL dari Sdr.
Kediri uang sebesar105.000, (seratu lima ribu rupiah) terdakwa belikansediaan farmasi pil jenis LL pada Sdr. EKO PRASETYO Als.KODOK dan mendapatkan 270 (dua ratus tujuh puluh) butirdalam 3 (tiga) plastik ; Bahwa terdakwa memilikisediaan farmasi jenis LLtersebut akan terdakwaserahkan ke Sdr.
TONO Als.PETRUK (belum tertangkap)dan sebagian akan terdakwakonsumsi sendiri Bahwa terdakwa mengenalsediaan farmasi jenis piltersebut sejak Januari2011 ; Bahwa terdakwamengkonsumsi pil sekaliminum sebanyak 2 (dua)butir sampai 4 (empat)butir ; Bahwa terdakwa tidakmempunyai ijin dalammenjual atau) mengedarkansediaan farmasi pil jenisLL/Artane ; Bahwa terdakwa tidakmempunyai keahlian dalammenjual atau) mengedarkansediaan farmasi pil jenisLL/Artane ; Bahwa yang terdakwarasakan setelahmengkonsumsi sediaanfarmasi
Bahwa benar terdakwa tidak mempunyai keahlian dalammenjual atau) mengedarkan sediaan farmasi pil jenisLL/Artane ?
berhak mengedarkan sediaan farmasi yangberupa obat dan bahan baku obat tersebut adalah tenagakefarmasiaan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang undangan ;Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan bakuobat yang boleh diedarkan adalah yang sudah memenuhisyarat Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya dantentunya sudah mendapat ijin edar dari Pemerintah ;Bahwa benar sediaan farmasi jenis. pil milik terdakwamenurut saksi ahli sediaan farmasi tersebut
81 — 11
Menyatakan terdakwa AGISA ELLIF PRATAMA Bin IMAM TAMAMI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA MEMILIKI IJIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 7 (tujuh) bulan ;3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;5.
Menyatakan terdakwa AGISA ELLIF PRATAMA BIN IMAM TAMAMI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanatanopa hak mengedarkan sediaan farmasi melanggar pasal 197 UURINO.36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan pada surat dakwaan pertama.2.
yaitu bahwa obatharus disimpan dalam kemasan asli, terlindung dari sinar matahari langsung,suhu ruangan penyimpanan disesuaikan dengan sifat kimia dan fisika darisediaan farmasi dan Tata cara penyimpanan dan peredaran tergantung darigolongan sediaan farmasi tersebut.Menurut Ahli jika obat dibungkus dalam plastik adalah tidak lazim, disampingitu standar khasiat, keamanan, serta kemanfaatan dan mutu tidak dapatdipertanggungjawabkan.Sepengetahuan Ahli yang dimaksud memiliki keahlian dan kewenangandalam
praktik kefarmasian disini adalah tenaga kefarmasian yang meliputiApoteker, Analis Farmasi dan Asisten Apoteker, dimana tenaga kefarmasian16tersebut wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakandengan ijazah darie Lembaga Pendidikan.
yang bersangkutan bekerja di suatu apotik atau suatuperusahaan farmasi maupun institusi Pemerintah.e Ahli menerangkan berdasarkan data yang ada di Kantor Dinas KesehatanKab.
Unsur Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak MemilikiIjin Edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan satu persatu unsurunsur dari dakwaan tersebut diatas sebagai berikut:Ad .1. Unsur Barang Siapa22Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Barang Siapa dalam HukumPidana merujuk pada subyek hukum sebagai pelaku daripada suatu delik, yaituBarang Siapa yang dipandang mampu untuk mempertanggungjawabkanperbuatannya menurut hukum.