Ditemukan 61419 data
HERDIAN RAHADI, SH.
Terdakwa:
MUHAMMAD ALFIAN BAYU TAMAMI bin SAIFUL
22 — 5
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa Muhammad Alfian Bayu Tamami Bin Saiful telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi ;
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Muhammad Alfian Bayu Tamami Bin Saifil oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan 15 (lima belas) hari dan pidana denda sebesar Rp. 200.000,- ( dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti dengan
Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi; Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Halaman 12 dari 17 Putusan Nomor 249/Pid.Sus/2019/PN JmrMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanalat kesehatan adalah instrumen
WIDJAJANINGSIH, Aptmenyebutkan pekerjaan kefarmasian adalah kegiatan memproduksi, meracik,menyimpan, mendistribusikan, mengedarkan, dan menyerahkan obat kepadayang berhak dan pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yangmemiliki keahlian di bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki ataubekerja di apotek.
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD ALFIAN BAYU TAMAMI BinSAIFUL telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalan melakukantindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi;2.
AJI IBNU RUSYD, SH
Terdakwa:
WANTO ALIAS BUJAL BIN SADIYAH
22 — 2
- Menyatakan Terdakwa Wanto alias Bujal bin Sadiyah telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana Dakwaan Alternatif Pertama Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun<
Jaenudin;0Bahwa saksi mendapat Informasi dari masyarakat bahwa ada orangyang sering mengedarkan obatobatan farmasi tanpa ada ijin dari yangberwenang, dan selanjutnya saksi bersama Sdr.
Jaenudin mendapat obat sediaan farmasi tersebut dari Sdr.Bos;0Bahwa Sdr. Jaenudin membayar harga obat kepada Sdr. Bos secaralangsung;0Bahwa Sdr. Jaenudin membeli obat sediaan farmasi kepada Sdr. Bostidak memakai resep dokter;0Bahwa Sdr. Jaenudin memesan obat sediaan farmasi tersebut dengancara mengubungi Sdr.
Bos melalui handphone;0Bahwa dari penjualan obat sediaan farmasi, Terdakwa mendapatkeuntungan setiap harinya sekitar sebesar Rp50.000,00 (lima puluh riburupiah);0 Bahwa Terdakwa membayar seluruh obat kepada Sdr.
Sukandarsebanyak 1 paket berisi 10 tablet seharga Rp10.000,00 (Ssepuluh riburupiah);0 Bahwa Terdakwa tidak ada jjin dari yang berwenang dalam menjual danmembeli obat sediaan farmasi tersebut;0 Bahwa Terdakwa bukan sebagai apoteker;0 Bahwa obat sediaan farmasi yang di jual Terdakwa adalah berupa obatjenis pil Hexymer, doubel L dan Dextromethorphan;UBahwa Terdakwa mendapat obat sediaan farmasi tersebut darisaksi pada hari Minggu tanggal 9 Desember 2018 sekira pukul19.00 WIB;0 Bahwa yang ditangkap terlebih
Tasadi baru 1 kali membeli obat farmasi tersebut dariTerdakwa;0 Bahwa Terdakwa tidak ada ijin dari yang berwenang untuk menjual obatsediaan farmasi tersebut;Halaman 14 dari 25 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Idm0 Bahwa Sadr. Tasadi dan Sdr. Sukandar tidak ada resep dokter dalammembeli obat sediaan farmasi tersebut dari Terdakwa;0 Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Jaenudin sudah lama karena satudesa;0 Bahwa Terdakwa mendapatkan obat tersebut dari Sdr.
65 — 24
Menyatakan terdakwa SUPRIONO Bin SAIDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa SUPRIONO Bin SAIDI dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan pengganti pidana denda selama 2 (dua) bulan;3.
SUPRIONO Bin SAIDI besertaseluruh lampirannya;Telah mendengar keterangan saksisaksi dan keterangan terdakwa;Telah melihat barang bukti yang diajukan di persidangan;Telah mendengar tuntutan pidana Penuntut Umum pada tanggal 20 Mei 2015yang pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara inimemutuskan sebagai berikut :1 Menyatakan terdakwa SUPRIONO Bin SAIDI terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi
SRIATIN, Apt di persidangan, yang telah disumpahmenurut agamanya yang menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :e Bahwa jabatan ahli adalah Kepala Gudang Farmasi Dinkes Kabupaten Madiunserta spesifikasi ahli adalah tentang tentang pengadaan, produksi, distribusi danpelayanan sediaan farmasi pada masyarakat;e Bahwa tugas pokok ahli adalah pengawasan dan pembinaan tentang pengadaanproduksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi pada masyarakat baik padapemerintah dan swasta ; Bahwa yang dimaksud
Mencantumkan BATCH number/MFG (tanggal pembuatan);e Bahwa mekanismen peredaran obat atau sediaan farmasi adalah dari perusahaanobat atau alat kesehatan ke Pedagang besar farmasi (PBF), Gudang FarmasiDinas Kesehatan melalui tender, Apotik, Toko obat berijin dan sarana pelayanankesehatan misalnya Rumah sakit, Balai pengobatan;e Bahwa dampak secara umum bagi konsumen obatobatan yang tidak memenuhistandar, mutu dan manfaat dapat berakibat sangat membahayakan dan bisaberakibat fatal bagi konsumen;Menimbang
dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, yaitu apakahmemproduksi atau mengedarkan yang terbukti dan apakah sediaan farmasi ataualat kesehatan yang terbuktii;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 ayat 4 UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa sedangkan yang dimaksud dengan alat kesehatanmenurut Pasal 1 ayat 5 UU RI Nomor 36 tahun 2009
diatas dapat digolongkan sebagai sediaanfarmasi berupa obat yang tidak memiliki izin edar ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan diatas,maka terbukti bahwa barangbarang bukti yang diperlihatkan dipersidangantersebut diatas merupakan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dibuktikan apakah terdakwa adamelakukan perbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar tersebut?
30 — 31
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD MUKHTAR alias UTAR bin MUHAMMAD ASLAN ROHADI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;3.
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD MUHTAR Als UTAR Bin MUHAMMADASLAN ROHADI bersalah melakukan tindak pidana Setiap orang yangdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 197 jo.Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RepublikIndonesia No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;2.
dan ataualat kesehatan yang tidak memilik izin edar, sedian farmasi dan alatkesehatan hanya dapat di edarkan setelah mendapat izin edar, perbuatanmana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :> Bahwa berawal ketika anggota Anggota Satresnarkoba Banjarbarumendapatkan laporan bahwa telah terjadi tindak pidana mengedarkansedian farmasi tanpa ijin jenis obat CARNOPHEN (ZENITH), Kemudianmenindaklanjuti laporan tersebut anggota satresnarkoba terdiri dari saksiAdi Julian Sitepu, saksi Muhammad Lutfi
/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu, yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiatobat, ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sedian farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturanpemerintah, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagaiberikut:> Bahwa berawal ketika anggota
tanpa izintersebut ;Bahwa Terdakwa menerangkan ditangkap oleh petugas anggota KepolisianBanjarbaru pada hari Senin tanggal 03 Oktober 2016 sekira pukul 17.30Wita di depan Jalan Suka Maju Gang Rahmat Kelurahan Landasan UlinUtara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru karena telah didugamengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar dan tanpa keahlian dibidang farmasi ;Bahwa Terdakwa menerangkan pada saat Terdakwa ditangkap ditemukanbarang bukti berupa 500 (lima
Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) ;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 4 UndangUndang No.36 Tahun2009 tentang Kesehatan disebutkan Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional , dan kosmetika ; selanjutnya dalam angka 5 disebutkan AlatKesehatan adalah instrumen , aparatus, mesin dan/atau implant yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan
17 — 1
KOWOK bin BIBIT HARIYONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar dan tanpa hak memiliki Psikotropika golongan IV ; 2.
Menetapkan agar barang bukti berupa :- Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribu sembilan ratus sembilan puluh ) butir dalam 94 (sembilan puluh empat empat) plastik warna putih, Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuh ratus tiga puluh) butir dalam 73 (tujuh puluh tiga) emplek, dirampas untuk dimusnahkan ;6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Menetapkan barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribusembilan ratus sembilan puluh) butir dalam 94 (sembilan puluh empat)plastik warna putih ; Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuh ratus tiga puluh) butir dalam 73(tujuh puluh tiga) emplek dirampas untuk dimusnahkan ;4.
KOWOK bin BIBITHARIYONO mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 99.000(sembilan puluh sembilan ribu) butir dan 740 (tujuh ratus empat puluh) butirpil XANAX kepada Tejo (DPO) seharga Rp.14.276.000, ( empat belas jutadua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah), selanjutnya pada waktu dan tempatseperti tersebut diatas, terdakwa menjual sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 5000 (lima ribu) butir kepada saksi NUR GIANTO als.
KOWOK bin BIBITHARIYONO mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 99.000(sembilan puluh sembilan ribu) butir dan 740 (tujuh ratus empat puluh)butirpil XANAX kepada Tejo (DPO) seharga Rp.14.276.000, (empat belasjuta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) Selanjutnya pada waktu dan tepatseperti tersebut diatas, terdakwa menjual sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 5000 (lima ribu) butir kepada sakst NURGIANTO als.
KOWOK bin BIBIT HARIYONOdalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil LL tanpa kewenangan dantidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang ;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal196 UndangUndang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;DanKetigaBahwa terdakwa SLAMET RIYADI als.
Menetapkan agar barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribusembilan ratus sembilan puluh ) butir dalam 94 (sembilan puluh10empat) plastik warna putih, Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuhratus tiga puluh) butir dalam 73 (tujuh puluh tiga) emplek, dirampasuntuk dimusnahkan ;6.
41 — 4
Menetapkan barang bukti berupa :e Sediaan farmasi berupa pil jenis LL 436 (empat ratus tiga puluh enam) butirdalam 5 (lima) bungkus kertas dimasukkan plastik warna hitam dirampasuntuk dimusnahkan ;4.
Kediri, setiap orang yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) UU RINomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Perobuatan tersebut dilakukan terdakwadengan cara sebagai berikut :Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan sediaan farmasi pil jenis LLtersebut pada hari Rabu tanggal 06 Februari 2013 sekitar jam 18.30 Wib di Ds.Mojokerep, Kec. Purwoasri, Kab.
Kediri terdakwa menjualsediaan farmasi tersebut sebanyak 90 (sembilan puluh) butir yang dibungkus dalamsatu plastik warna hitam seharga Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) kepada saksiNURKHAMIM alias TUKUL BIN MUBARI (terdakwa dalam berkas perkara yang lain)sehingga sediaan farmasi pil jenis LL tinggal tersisa sebanyak 436 (empat ratus tigapuluh enam) butir yang dibungkus dalam 6 (enam) plastik warna hitam selanjutnyapada hari dan tanggal yang sama sekitar jam 23.00 Wib pada saat terdakwa beradadi
Kediri terdakwa langsung ditangkap oleh petugas Polres Kediri dan setelahdilakukan penangkapan terhadap diri terdakwa lalu dilakukan penggeledahan dilemari kamar rumah terdakwa dan ditemukan sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak436 (empat ratus tiga puluh enam) butir dalam 5 (lima) bungkus kertas dimasukkanplastik warna hitam dan diakui oleh terdakwa bahwa benar sediaan farmasi pil jenisLL tersebut adalah milik terdakwa.Bahwa terhadap barang bukti pil jenis LL tersebut setelah dilakukan pemeriksaan
29 — 17
Menyatakan terdakwa FAUZAN Als OZAN Bin AHAN (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) Bulan ;3.
Batola di sekitaran rukoruko dimana tempat orangmenjual bahan bangunan digunakan sebagai tempat terjadinya jualbeli obatobatan sediaanfarmasi, kemudian dilakukan penyelidikan dan pemantauan;Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudah berlangsung selama + 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki izin menjual maupun izin mengedarkan sediaanfarmasi tersebut yang mana terdakwa menjual sediaan farmasi tersebut dengan caraawalnya pembeli menghubungi terdakwa melalui telepon untuk memesan barang
Batola.e Bahwa benar terdakwa memiliki sediaan farmasi berupa obatobatan jenisCarnophen.e Bahwa benar terdakwa memiliki sediaan farmasi berupa obatobatan yaituCarnophen sebanyak 104 (seratus empat) butir.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obatobatan yang dimiliki terdakwa tersebutditemukan petugas kepolisian di dalam kantong celana milik terdakwa.Bahwa benar terdakwa memperoleh sediaan farmasi berupa obat jenis carnophentersebut membeli dari Sdr.Rudi Gajah di daerah Alalak Banjarmasin.Bahwa benar
Batola.e Bahwa benar terdakwa memiliki sediaan farmasi berupa obatobatan jenisCarnophen.e Bahwa benar terdakwa memiliki sediaan farmasi berupa obatobatan yaituCarnophen sebanyak 104 (seratus empat) butir.e Bahwa benar sediaan farmasi berupa obatobatan yang dimiliki terdakwa tersebutditemukan petugas kepolisian di dalam kantong celana milik terdakwa.e Bahwa benar terdakwa memperoleh sediaan farmasi berupa obat jenis carnophentersebut membeli dari Sdr.Rudi Gajah di daerah Alalak Banjarmasin.
Batola di sekitaran rukoruko dimana tempat orang menjual bahan bangunandigunakan sebagai tempat terjadinya jualbeli obatobatan sediaan farmasi, kemudiandilakukan penyelidikan dan pemantauan;Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudah berlangsung selama + 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki izin menjual maupun izin mengedarkan sediaanfarmasi tersebut yang mana terdakwa menjual sediaan farmasi tersebut dengan caraawalnya pembeli menghubungi terdakwa melalui telepon untuk memesan barang
M.HERRIS PRIYADI,SH
Terdakwa:
IQBAL FAISAL AL FARIZI Bin SYAFRUDIN
47 — 8
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa IQBAL FAISAL AL FARIZI Bin SYAFRUDIN terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
- Menjatuhkan
- (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Memerintahkan barang bukti berupa:
- 8 (delapan) Strip yang berisikan 80 (delapan puluh) butir sediaan farmasi
Ciamis adaseorang laki laki yang di duga suka mengadakan, menyimpan danmengedarkan sediaan Farmasi jenis obat Tramadol tanpa memilikikewenangan, selanjutnya saksi ANDHY SOMANTRY Bin H.
Apt sebagaimana teruraidalam Berita Acara pemeriksaan penyidikan tanggal 12 Agustus 2019, padapokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa ahli melihat barang bukti yang diperlinatkan oleh pemeriksa yaitusediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna putih tersebut bernamaTramadol;Bahwa sediaan farmasi jenis obat Tramadol tersebut termasuk golonganobat Keras;Bahwa yang ahli ketahui sediaan farmasi jenis obat Tramadolkadungannya yaitu Tramadol Hidroklorida;Bahwa obat Tramadol tersebut kegunaan dan
Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar;2. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan;3.
1.FENY ALVIONITA, S.H.
2.EDWIN B. TUMUNDO, S.H., M.H.
Terdakwa:
ABDI Z
27 — 10
- Menyatakan terdakwa ABDI Z terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan denda sebesar Rp. 50.0000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka
;Bahwa yang menjadi dasar terkait dengan sediaan farmasi yang harusmemiliki ijin edar khususnya obat keras Trihexyphenidyl sebagaimana diaturdalam pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 Tahun2018 Tentang Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, danPerkusor Farmasi di Fasiltas pelayanan Farmasi;Bahwa sediaan farmasi yaitu diantaranya obat yang mengandungbahan aktif Trinexyphenidyl/ pil Hexymer (obat keras
) tidak dapat diperjualbelikan atau diedarkan secara bebas dan penggunaannya harus disertai denganresep dokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian;Bahwa Terdakwa dalam
bebas dan penggunaannya harus disertai dengan resepdokter sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentangpengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada bagan V tentangpenyaluran dan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 tentang PedagangBesar Farmasi pada Pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang berwenang untukmenjual dan mengedarkan sediaan farmasi adalah badan usaha yang telahmemiliki ijin edar dari Kementerian.Bahwa Terdakwa dalam mengedarkan berupa obat Trihexyphenidyl tidakmemiliki
Setiap orang;2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;1.
Bahwa dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian Dalam PengadaanSediaan Farmasi sesuai dengan ketentuan Pasal 6 PP RI NO. 51 Tahun2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan dalam ayat (1)Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitasdistribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi.
KUSTRIYO, S.H.M.H
Terdakwa:
SOLEH MUJI Alias OLEH Bin SUKARI
30 — 7
MenyatakanTerdakwaSoleh Muji Alias Oleh Bin Sukari terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan, kemanfaatan dan mutusebagaimana dalam dakwaan tunggal;
2.
Menetapkan barang bukti berupa :
- 37 (tiga puluh tujuh) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik;
- 1 (satu) buah Handphone merk MAXTRON warna Gold besrta simcardnya;
Dirampas untuk dimusnahkan;
- Uang Tunai sebesar Rp. 230.000,- (dua ratus tiga puluh ribu rupiah;
Dirampas untuk negara;
- 1 (satu) buah celana pendek warna hitam bertuliskan DSTRYR;
danayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah,perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 04 Juni 2020 sekira jam 15.00 Wibbertempat di JI.
berupa :0 937.000 (Sembilan ratus tiga puluh tujuh) Butir farmasi jenis obat ataupil warna putin polos yang dibungkus plastik warna bening dandimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam;0 26.090 (dua puluh enam ribu sembilan puluh) Butir farmasi jenis obatatau pil Trihexyphenidyl yang masih dalam kemasan pabrik yangdimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam;oO 10.140 (sepuluh ribu seratus empat puluh) Butir farmasi jenis obatatau pil Tramadol yang masih dalam kemasan pabrik yangdimasukkan
Rizal pada sekitar bulan Oktober 2019 sekitar pukul02.00 Wib bertempat di rest area tol Cikampek Jawa Barat yangdiantaranya terdiri dari 900 Toples/900.000 Butir farmasi jenis obat atauPil warna putin polos, 300 Box/30.000 Butir farmasi jenis obat atau PilTramadol dan 300 Box/30.000 Butir farmasi jenis obat atau Pil Trihex;Bahwa menurut keterangan Terdakwa, keuntungan yang didapatkanuntuk obat atau Pil jenis Tramadol per 10 Butir sebesar Rp. 50.000,00(lima puluh ribu rupiah);Bahwa menurut keterangan
berupa :Halaman 9 dari 21 Putusan Nomor 330/Pid.Sus/2020/PN Sbr0 937.000 (Sembilan ratus tiga puluh tujuh) Butir farmasi jenis obat ataupil warna putin polos yang dibungkus plastik warna bening dandimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam;0 26.090 (dua puluh enam ribu sembilan puluh) Butir farmasi jenis obatatau pil Trihexyphenidyl yang masih dalam kemasan pabrik yangdimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam;Oo 10.140 (sepuluh ribu seratus empat puluh) Butir farmasi jenis obatatau pil
Rizal pada sekitar bulan Oktober 2019 sekitar pukul02.00 Wib bertempat di rest area tol Cikampek Jawa Barat yangdiantaranya terdiri dari 900 Toples/900.000 Butir farmasi jenis obat atauPil warna putih polos, 300 Box/30.000 Butir farmasi jenis obat atau PilTramadol dan 300 Box/30.000 Butir farmasi jenis obat atau Pil Trihex;Bahwa menurut keterangan Terdakwa, keuntungan yang didapatkanuntuk obat atau Pil jenis Tramadol per 10 Butir sebesar Rp. 50.000,00(lima puluh ribu rupiah);Bahwa menurut keterangan
KRISNA DEWITA, SH
Terdakwa:
YANED SAPUTRI ADHA
111 — 20
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap diri Terdakwa tersebut di atas dengan
Menyatakan terdakwa YANED SAPUTRI ADHA bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilkiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo. Pasal 106 ayat (1) UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.2.
dan ikut menyaksikan pemeriksaandan penyitaan yang dilakukan petugas Balai Besar POM di Pontianak.Bahwa Petugas Balai Besar POM di Pontianak menyita barang buktisediaan farmasi sebanyak 53 (lima puluh tiga) jenis dari Yaned SaputriAdha.Bahwa pada saat pemeriksaan saudara Yaned Saputri Adha menyatakanbahwa dirinya sebagai pemilik 53 (lima puluh tiga) jenis sediaan farmasitanpa ijin edar.Bahwa Sediaan farmasi tanpa jjin edar yang disita dari terdakwa YANEDSAPUTRI ADHA Adapun 55 (lima puluh lima) dan
Ijin edar;Bahwa Setelah diamati secara seksama satu persatu barang buktisebanyak 55 (lima puluh lima) dan 23 (dua puluh tiga) item tersebutmaka seluruh sediaan farmasi berupa kosmetik tersebut tidakmemiliki izin edar atau tanpa izin edar;Bahwa Sediaan farmasi berupa kosmetika seperti pada Barang Buktitersebut dilarang untuk diperjualbelikan, karena belum memperoleh izinedar / belum terdaftar di Badan POM RI;Bahwa dalam rangka melindungi masyarakat dari kosmetika yang dapatmerugikan kesehatan, maka
tersebut, sehinggaapabila suatu sediaan farmasi berupa Kosmetika sudah diberikanpersetujuan pendaftaran, maka pemerintah telah menjamin mutu sediaanfarmasi tersebut dan mempunyai manfaat bagi kesehatan orang yangmenggunakannya.
Menyatakan Terdakwa Yaned Saputri Adha terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
25 — 4
Menyatakan Terdakwa ERWANTO bin MARPII tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA IZIN MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
Memerintahkan barang-barang bukti berupa :- 20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl ;- 1 (satu) buah handphone merk Nokia type 2730 dengan simcard 087755712025 ;dirampas untuk dimusnahkan ;- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX warna hitam biru tanpa diketahui nomor polisinya ;dikembalikan kepada yang berhak melalui Terdakwa ;6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000 (dua ribu rupiah) ;
oleh Terdakwa untuk berkomunikasi dengansaksi, yang mana saat itu saksi berpurapura memesan 20 (duapuluh) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl kepadaTerdakwa;e Bahwa, Terdakwa ditangkap saat Terdakwa akan mengantarkan20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HClkepada saksi yang berpurapura menjadi calon pembeli ;e Bahwa, Terdakwa bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras
sediaan farmasi jenisTriheksifenidil HCl dari Nixo sejumlah 100 (seratus) butir yangterbagi dalam 10 (sepuluh) klip, yang masingmasing klip berisi10 (sepuluh) butir, dengan harga keseluruhan Rp. 125.000,(seratus dua puluh lima ribu rupiah);Bahwa, Terdakwa telah menjual 80 (delapan puluh) butirsediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl dengan harga Rp.30.000, (tiga puluh ribu rupiah) untuk setiap 10 (sepuluh)butirnya ;Bahwa, Terdakwa bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan
) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HClkepada saksi Eko Wahyudi yang berpurapura sebagai calonpembeli ;Bahwa, barang bukti berupa handphone merk Nokia tersebuttelah digunakan oleh Terdakwa untuk berkomunikasi dengansaksi Eko Wahyudi yang berpurapura memesan 20 (dua puluh)butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl kepadaTerdakwa ;e Bahwa, Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenisTriheksifenidil HCl dari seseorang bernama Nixo di Jembersekitar pada akhir bulan Februari 2013 dengan nomor
bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras ;e Bahwa, 20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl yang disita dariTerdakwa tidak dilengkapi brosur nama obat dan aturan penggunaannya ;e Bahwa, di persidangan telah diajukan bukti surat berupa Berita Acara PemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.
Mengedarkan sediaan farmasi dan atau latkesehatan yang tidak memiliki izin edar ;Ad. 1.
MUHAMMAD JAKA TRISNADI, SH
Terdakwa:
MASYANI Als IDANG Bin Alm BASRAN
36 — 8
(Alm) BASRAN tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi jenis Dextro yang telah dicabut ijin edarnya sebagaimana dakwaan alternatif pertama;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana kurungan selama
4 (empat) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- Obat sediaan farmasi jenis Dextro sebanyak 60 (enam puluh) butir;
- 1 (satu) buah kaleng rokok merk Gudang Garam tanpa tutup;
- 1000 (seribu) lembar plastik klip;
Dirampas untuk dimusnahkan, dan
Menyatakan terdakwa MASYANI Als IDANG Bin (Alm) BASRAN terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal106 ayat (1) sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana dalamDakwaan alternatif pertama Penuntut Umum;2.
Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dengan pidanapenjara selama 5(lima) bulan penjara dikurangkan selama terdakwa beradadalam tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan pidanadenda sebesar Rp.1.000.000, (satu juta rupiah) Subsidiair selama 4(empat)bulan kurungan;3.
Menyatakan barang bukti berupa :Obat sediaan farmasi jenis Dextro sebanyak 60 (enam puluh) butir.,1 (Satu) buah kaleng rokok merk Gudang Garam tanpa tutup;1000 (seribu) lembar plastik klipDirampas untuk dimusnahkanUang tunai Rp 210.000, (dua ratus sepuluh ribu rupiah)Dirampas untuk negara4.
Keminting Batu Rt.003 Rw. 002 Desa Tambangan Kecamatan Daha Selatan Kabupaten HuluSungai Selatan tepatnya di rumah terdakwa, atau setidaktidaknya padasuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriKandangan yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat(1).
Menetapkan barang bukti berupa : Obat sediaan farmasi jenis Dextro sebanyak 60 (enam puluh) butir; 1 (Satu) buah kaleng rokok merk Gudang Garam tanpa tutup; 1000 (seribu) lembar plastik klip;Dirampas untuk dimusnahkan, dan Uang tunai Rp 210.000, (dua ratus sepuluh ribu rupiah);Dirampas untuk Negara;6.
YERICH MOHDA, SH., MH.
Terdakwa:
LAVENIA APRIANI.
88 — 40
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa Lavenia Apriani telah terbukti secara sah dan menyakin bersalah melakukan perbuatan pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) yaitu tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk menyimpan, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan obat yang berkhasiat
obat yang harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 196 Undang-Undang R.I.
Setelah VaksinCovid 19 diterima petugas staf farmasi sudah dikemas dalam coolbox,baru dibawa ke ruangan instalasi farmasi dan dimasukan ke kulkaskhusus penyimpanan vaksin Covid 19 dengan suhu 28 derajat celciusyang ada di ruangan instalasi farmasi lantai 1 Rumah Sakit MitraKeluarga dan untuk petugas yang mengambil tersebut melaporkankepada saya dengan menyerahkan Surat Bukti Barang Keluar (SABK)Vaksin Covid 19 dari Puskesmas Kalideres Jakarta Barat.Bahwa untuk ruangan khusus untuk menyimpan Vaksin
Bahwa penyimpanan vaksin covid19 di R.S Mitra Keluarga KalideresJakarta Barat adalah di kulkas khusus vaksin covid19, dimana kulkasvaksin covid19 tersebut tersimpan di ruang Farmasi R.S Mitta Keluargakalideres.Bahwa benar yang dapat masuk kedalam ruang farmasi adalahkaryawan RS. Mitra Keluarga Kalideres yang ditugaskan sebagai staffarmasi, dimana pintu farmasi hanya bisa diakses mengunakan prinjerdan sidik jari staf farmasi yang sudah terdaftar.
Bahwa benar ada SOP untuk masuk kedalam ruang instalasi Farmasiyaitu karyawan R.S Mitra Keluarga Kalideres Jakarta Barat yang ditugaskandibagian Farmasi dan juga sudah memiliki Fringer sidik jari, dan yangHalaman 26 dari 40 Putusan Nomor 1262/Pid.Sus/2021/PN Jkt. Utrberwenang masuk kedalam ruang farmasi adalah karyawan yangditugaskan dibagian Farmasi R.S Mitra Keluarga Kalideres Jakarta Barat. Bahwa terdakwa tidak mengetahui procedural keluar masuknya barangdi ruang farmasi.
Bahwa benar terdakwa mengambil 2 (dua) box yang berisi 20 (duapuluh) vial Vaksin Covid19 dari dalam kulkas di di ruangan Farmasi RumahSakit Mitra keluarga Jakarta Barat tempat terdakwa bekerja tersebut, tidakseijin kepala Farmasi /kepepala rumah sakit.
UtrMenimbang, bahwa Unsur yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandard dan / atau persyaratan keamanan khasiat atau kKemanfaatan, dan mutudengan tidak memiliki kKeahlian dan kewenangan,Menimbang, bahwa memproduksi sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah,membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alatkesehatan.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan
112 — 14
MENGADILI
- Menyatakan Anak AN NASIR PUJI MAHENDRA Alias NASIR Bin PUJI MAHENDRA (Alm) tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki keahlian dan kewenangan;
- Menjatuhkan pidana kepada Anak AN NASIR PUJI MAHENDRA Alias NASIR Bin PUJI MAHENDRA (Alm) oleh karena itu dengan pidana pembinaan di Yayasan Lentera Bangsa Indonesia (YLBI) dengan
Perbuatantersebut dilakukan oleh terdakwa dengan caracara sebagai berikut: Bahwa terdakwa memperoleh obatobat/sediaan farmasi jenisTRIHEXPHENIDYL dari GANDUM beberapa kali, terdakwa membeli obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYL dengan maksud untuk dijuallagi untuk memperoleh keuntungan.
Karena saksisebelumnya pernah membeli obat/sediaan farmasi jenisTRIHEXPHENIDYL dari terdakwa sebanyak kurang lebih 10 (Sepuluh) kali,maka pada hari Selasa tanggal 05 Januari 2021 sekitar pukul 10.00 Wibbertempat dirumah terdakwa, saksimembeli obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYL sebanyak5 (lima) butir dari terdakwa senilai Rp. 20.000, (dua puluh ribu rupiah); Bahwa berdasarkan informasi dari masyarakat mengenai kegiatanterdakwa mengedarkan obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYL,sehingga
hasil penjualan senilai Rp. 36.000, (tiga puluh enam ribu rupiah)sehingga dari barang bukti tersebut dilakukan penangkapan terhadapterdakwa; Bahwa penangkapan terhadap terdakwa karena tidak memiliki izinuntuk mengedarkan sediaan farmasi tersebut karena yang diperbolehkanuntuk menyimpan dan membawa, menjual, mengedarkan sediaan farmasiberupa TRIHEXYPHENIDYL yaitu Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,dan Instalasi Farmasi Klinik dengan menggunakan resep dokter; Bahwa TRIHEXYPHENIDYL yang diedarkan
biru tosca sebanyak 200 (dua ratus) butir dan jugauang hasil penjualan senilai Rp. 36.000, (tiga puluh enam ribu rupiah)sehingga dari barang bukti tersebut dilakukan penangkapan terhadapterdakwa; Bahwa penangkapan terhadap terdakwa karena tidak memiliki izinuntuk mengedarkan sediaan farmasi tersebut karena yang diperbolehkanuntuk menyimpan dan membawa, menjual, mengedarkan sediaan farmasiberupa TRIHEXYPHENIDYL yaitu Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,dan Instalasi Farmasi Klinik dengan menggunakan
ke Sarana Pelayanan Farmasi antara lainApotik, Instalasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik kemudian dari Apotikatau Rumah sakit, obat diserahkan kepada pasien berdasarkan resepdokter; Bahwa, Obat Trihexyphenidyl ataupun Tramadol HCI digunakan tanparesep dokter, dapat mengakibatkan pemakaian diatas dosis terapi yangakan menyebabkan efek samping nyeri dada, penurunan denyut jantung,pingsan dan gangguan memori serta kesadaran;Bahwa, terhadap obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYLyang diperoleh
20 — 4
plastik klip yang masing-masing berisi 10 (sepuluh) butir dengan jumlah total keseluruhan sebanyak 170 (seratus tujuh puluh) butir obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl yang disimpan oleh terdakwa disaku celana sebelah kiri.- Bahwa selanjutnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDI T.A. melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan didapatkan informasi bahwa terdakwa mendapatkan obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl tersebut dari Sdr.
LIHIN (DPO) dengan alamat Desa krikilan Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi, dan obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl ada pada terdakwa dengan maksud dan tujuan untuk dijual kepada orang lain, dan dari hasil penjual obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl tersebut terdakwa mendapatkan keuntungan dari setiap sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dari setiap penjualan sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), berbekal informasi tersebut selanjutnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan
AtauKedua:Bahwa ia terdakwa AHMAD SATFIIL FARUQ Bin AHMAD RAJI pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Pertama diatas dengan sengaja rnemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard atau persyaratan keamanan, kasiat atau kemanfaatan, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:- Bahwa awalnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDI T.A.
plastik klipyang masingmasing berisi 10 (sepuluh) butir dengan jumlah total keseluruhan sebanyak170 (seratus tujuh puluh) butir obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl yang disimpanoleh terdakwa disaku celana sebelah kiri.Bahwa selanjutnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDIT.A. melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan didapatkan informasi bahwaterdakwa mendapatkan obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl tersebut dari Sdr.LIHIN (DPO) dengan alamat Desa krikilan Kecamatan Glenmore
masingmasing berisi 10 (sepuluh) butir dengan jumlah total keseluruhan sebanyak170 (seratus tujuh puluh) butir obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl yang disimpanoleh terdakwa disaku celana sebelah kiri.Bahwa selanjutnya saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDIT.A. melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan didapatkan informasi bahwaterdakwa mendapatkan obat sedian farmasi jenis Trihexyphenidyl tersebut dari Sdr.LIHIN (DPO) dengan alamat Desa krikilan Kecamatan Glenmore KabupatenBanyuwangi
Unsur Dengan Sengaja Memproduksi atau Mengedarkan Sediaan Farmasi dan atauAlat Kesehatan Yang Tidak Memiliki Izin Edar : Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Bambang Edy Sumantri, dansaksi Eko Wahudi TA, saksi Ahli : Dra.
BELLY KOES HARWANTI dalamketerangannya di BAP Polisi menerangkan bahwa obat Dextro cara perolehannya harusdengan resep dokter dan tidak berhak untuk menjual ataupun mengedarkan jika bukanpedagang farmasi yang telah memiliki ijin dan keahlian kefarmasian ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut diatas, majelisberpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi menurut hukum, karena terdakwa telahmenjual / mengedarkan sediaan farmasi daftar G jenis pil Trilhexphenidyl padahalterdakwa tidak
mempunyai toko farmasi maupun toko obat yang memiliki wewenanguntuk menjual sediaan farmasi daftar G jenis pil Trilhexphenidyl yang tidak memilikiizin edar ;Menimbang, bahwa karena perbuatan terdakwa telah terbukti memenuhi semua unsurtindak pidana dari pasal yang didakwakan, dan alat bukti yang diajukan dipersidangan telahmemenuhi syarat dua alat bukti yang sah seperti ditentukan dalam pasal 183 KUHAP. dimanaantara alat bukti yang satu dengan lainnya terdapat hubungan yang berkaitan erat, sehinggamenimbulkan
KUSTRIYO, S.H.M.H
Terdakwa:
RELIANA ARAFFAH Alias RARA Binti WELLY DARMAWAN
41 — 16
M E N G A D I L I :
Menyatakan Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara Binti Welly Darmawan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;
2.
Terdakwamengedarkan Pil Trihexyphenidyl yang termasuk Sediaan Farmasi tanpakeahlian dan kewenangan yang tidak disertai dengan Surat TandaRegistrasi Apoteker (STRA) yang dikeluarkan oleh Komite Farmasi Nasional(KFN) dan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan.
Cirebon, dan pada saat dilakukan penggeledahan tidakditemukan sediaan farmasi jenis obat dan hanya dilakukan penyitaan 1(satu) buah handphone merk Samsung warna biru tua, yang menurutketerangan dari Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara, digunakan sebagaisarana komunikasi untuk jual beli sediaan farmasi jenis obatTrihexyphenidyl.
Cirebon, dan pada saat dilakukan penggeledahan tidakditemukan sediaan farmasi jenis obat dan hanya dilakukan penyitaan 1(satu) buah handphone merk Samsung warna biru tua, yang menurutketerangan dari Terdakwa Reliana Araffah Alias Rara, digunakan sebagaiHalaman 9 dari 21 Putusan Nomor 255/Pid.Sus/2020/PN Sbrsarana komunikasi untuk jual beli sediaan farmasi jenis obatTrihexyphenidyl.
19 — 2
Kediri, terdakwa lalu ditangkap oleh petugas Kepolisian,dimana setelah dilakukan penggledahan ditemukan sediaan farmasi pil jenis LLsebanyak 1000 (seribu) butir dalam plastik warna putih dan telah disimpan olehterdakwa di bawah kasur yang berada di dalam kamar tidur rumah terdakwa tersebutadalah benar milik terdakwa. Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artanesebanyak 1000 (seribu) butir tersebut adalah obat keras sebagaimanahasilpemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artanesebanyak 1000 (seribu) butir tersebut adalah obat keras sebagaimanahasilpemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab. :5940/NOF/2012 tanggal 30 Agustus2012. Bahwa terdakwa DIDIK HARIANTO Als.
AZIZ SAMSURIZAL, keterangannya dalam berita acarapemeriksaan di Penyidik dibacakan dipersidangan yang menerangkan padapokoknya :Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat sesuai pasal98 UU RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan setiap orang yangtidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang : mengadakan,menyimpan, mengolah mempromosikan, dan mengedarkan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standard an/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu.Tentang ad 1.
terdakwadan kemudian dijual lagi adalah sediaan farmasi berrupa tablet dengan bahan aktifTriheksifenidil HCL mempunyai efek sebagai anti parkison, tidak termasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras yang dalammembawa, menyimpan atau memiliki harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan dan dalam mengedarkan harus mempunyai ijindedar dari yang berwenang.Menimbang, bahwa sediaan farmasi berupa tablet jenis LL yang dibeli olehterdakwa dan kemudian
DODDY SUSANTO, SH
Terdakwa:
SAMSUL ARIFIN Bin ABDULLAH
29 — 9
M E N G A D I L I
- Menyatakan Terdakwa Samsul Arifin Bin Abdullah telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standart dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Samsul Arifin Bin Abdullah oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar
Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi;Halaman 5 dari 14 Putusan Nomor 263/Pid.Sus/2021/PN Jmr Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin Seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
Bahwaselain itu ahli YENNY AR TANJUNG, S.si, Apt menyebutkan pekerjaankefarmasian adalah kegiatan memproduksi, meracik, menyimpan,mendistribusikan, mengedarkan, dan menyerahkan obat kepada yang berhakdan pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yang memiliki Keahliandi bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki ataubekerja di apotek.
26 — 4
Menyatakan Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi tanpa ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET dengan pidana penjara selama 4 ( empat ) bulan dan Denda sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
IRVAN SLAMET pada hari Rabu tanggal 3April 2013 sekira jam 16.00 atau setidaktidaknya pada suatu waktudalam bulan April 2013 di jalan masuk Desa Selogudik Wetan,Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, atau setidaktidaknya disuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kraksaan yangberwenang mengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)yaitu sediaan farmasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2)dan ayat (3) yaitu pasal 98 ayat (2) : setiap orang ynag tidak memilikikeahlian dan kewenangan' dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yangberkhasiat obat, pasal 98 ayat (3) : ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi danalat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yangditetapkan oleh Peraturan Pemerintah, perbuatan terdakwa dilakukandengan cara
Pasal 106 ayat (1) UU No.36tahun 2009 tentang Kesehatan, yang unsurunsurnya adalah sebagaiberikut :e Barang Siapa ;e Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimakan mempertimbangkannya sebagai berikut :e Unsur barang Siapa ;Menimbang, bahwa
Als Oogmerk (kesengajaansebagai maksud) dari perbuatan Terdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas MajelisHakim berpendapat unsur Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar, telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut, ternyata perbuatan Terdakwa
Menyatakan Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi tanpa ijinedar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MOCH IRVAN SLAMETdengan pidana penjara selama 4 ( empat ) bulan dan Dendasebesar Rp. 300.000, (tiga ratus ribu rupiah), dengan ketentuanjika denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurunganselama 2 (dua) bulan ;3.