Ditemukan 61420 data
30 — 14
Menyatakan Terdakwa SUHARTO Als ATU Bin MUHAMMAD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
Barito Kuala milikterdakwa SUHARTO Als ATU Bin MUHAMMAD digunakan untuk kegiatan jualbeli obatobatan sediaan farmasi;Bahwa dalam pemeriksaan ditemukan barang bukti sediaan farmasi berupaobat Carnophen sebanyak 82 (delapan puluh dua) butir dan uang tunai sebanyak Rp221.000, (dua ratus dua puluh satu ribu rupiah) milik terdakwa yang dimasukkandalam kantong plastik warna hitam dan diletakkan di atas lemari milik terdakwaSUHARTO Als AT Bin MUHAMMAD;Bahwa terdakwa SUHARTO Als ATU Bin MUHAMMAD mendapatkansediaan
farmasi berupa obatobatan jenis Carnophen dari sdr.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.Menimbang, bahwa unsur memproduksi atau mengedarkan adalah unsur yangbersifat alternatif. Begitu juga terhadap unsur sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanjuga merupakan unsur yang bersifat alternatif.
Obatobatan tersebut merupakan sediaan farmasi yang tidak lagi memiliki izin edar olehBPOM RI dan telah dilarang peredarannya di masyarakat.halaman 11 dari 15 halamanPutusan Nomor 232/Pid.Sus./2015/PN.
Rozy Haromain, S.H
Terdakwa:
ALFIAN EDO MAULANA ISHAK bin ASNAWI
140 — 16
- Menyatakan Terdakwa Alfian Edo Maulana Ishak Bin Asnawi tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Alfian Edo Maulana Ishak Bin Asnawi oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 4 (empat) bulan dan 15 (lima belas
Bondowoso karenadiketahui telah mengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y; Bahwa Terdakwa Alfian Edo Maulana Ishak Bin Asnawimengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y dengan cara menjualbebas kepada umum sesuai permintaan pembeli, untuk 1 (Satu) butirdijual dengan harga Rp. 2.500, (dua ribu lima ratus rupiah) dan untuk 4(empat) butir dijual dengan harga Rp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah); Bahwa Saksi berhasil mengamankan barang bukti berupa 104(seratus empat) butir pil logo Y persediaan yang
Bondowoso karenadiketahui telah mengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y; Bahwa Terdakwa Alfian Edo Maulana Ishak Bin Asnawimengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y dengan cara menjualbebas kepada umum sesuai permintaan pembeli, untuk 1 (Satu) butirdijual dengan harga Rp. 2.500, (dua ribu lima ratus rupiah) dan untuk 4(empat) butir dijual dengan harga Rp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah);Halaman 6 dari 17 Putusan Nomor 122/Pid.Sus/2020/PN Bdw Bahwa dalam kejadian tersebut Saksi berhasil mengamankandari
Bahwa yang dimaksud sediaan Farmasi Sesuai UndangundangRepublik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 ayat(4) : Sedian Farmasi adalah Obat, Bahan Obat, Obat tradisional danKosmetika;Halaman 7 dari 17 Putusan Nomor 122/Pid.Sus/2020/PN Bdw Bahwa Izin edar adalah bentuk persetujuan pendaftaran yangdikeluarkan oleh Kepala BPOM untuk dapat di edarkan di seluruhIndonesia; Bahwa untuk perkara yang dilakukan oleh Alfian Edo MaulanaIshak Bin Asnawi mereka adalah bukan Tenaga Kesehatan yangberkompenten
Dan obat/ pilwarna putin logo Y yang diedarkan adalah merupakan salah satubentuk sediaan farmasi berupa obat Trihexhipenidyl yang dikelompokandalam kategori Obat bebas terbatas namun peredarannya dalamsediaan tunggal sudah tidak diijinkan oleh BPOM dikarenakan banyakdisalahgunakan.
Bondowoso Terdakwa diamankan karena diketahui telahmengedarkan sediaan farmasi berupa pil logo Y;Menimbang, bahwa pada saat Terdakwa diamankan diketemukanbarang bukti berupa 104 (Seratus empat) butir pil logo Y persediaan yang akandijual, uang tunai Rp. 472.000, ( empat ratus tujuh puluh dua ribu rupiah ) yangmerupakan uang hasil penjualan dan 1 (satu) unit HP merk vivo Type Y12sebagai sarana komunikasi dengan pembeli;Menimbang, bahwa Terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa pillogo Y dengan cara
RASYID YULIANSYAH, SH
Terdakwa:
KANDAR Als BULE Bin TOWE Alm
37 — 18
Mengingat, ketentuan pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, serta Peraturan Hukum lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa KANDAR Als BULE Bin TUWE (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi
Yang mana 1 (satu) keping berisi 10 butir.Oleh karena itu keuntungan terdakwa dalam 1 (satu) boksnya / 100 butiradalah senilai Rp. 230.000, (dua ratus tiga puluh ribu rupiah); Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Batola; Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa, pada saatmelakukan giat Kepolisian kKemudian mendapatkan informasi dari Masyarakatbahwa ada seorang lakilaki melakukan kegiatan mengedarkan/membawaobatobatan sediaan farmasi tanpa ijin edar jenis Carnophen; Bahwa untuk menindak lanjuti informasi tersebut saksi melakukanpenyelidikan dan pengintaian, dan tidak berapa lama kami melihat seseorangyang sesuai dengan ciriciri yang didapatkan; Bahwa barang sediaan farmasi berupa obat obatan yang
Batola; Bahwa barang sediaan farmasi berupa obat obatan yang ditemukan padaterdakwa sebanyak 91 (Sembilan Puluh Satu) butir dan mengakui bahwa obatobatan tersebut adalah miliknya; 20 nenen nen ene ne nneBahwa obatobatan Sediaan farmasi berupa pil Carnophen tersebut didapatkandengan cara membeli dari seorang lakilaki yang tidak diketahui nanamanya,dan obat jenis carnophen tersebut dibeli pada hari Senin tanggal 18 September2017 Sekitar jam 22.00 Wita. di Alalak Selatan banjarmasin dengan harga Rp.270.000
Menyatakan Terdakwa KANDAR Als BULE Bin TUWE (Alm) telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DenganSengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar; 2.
72 — 18
Nota Penugasan dari Direktur Akademi Farmasi Banda Aceh kepada Syarifah Alawiyah/Nip.195910141988112001;2. Proposal Hibah Akademi Farmasi Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh Tahun 2012; 3. Laporan Pertanggungjawaban Dana Hibah Pemerintah Aceh Tahun 2012 Akademi Farmasi Banda Aceh;4. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL) ke Pulau Jawa tahun Akademi 2011/2012;5. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL) ke Medan tahun Akademi 2011/2012;6.
Tanda penerimaan pembayaran biaya perjalanan dinas dalam rangka membimbing praktek belajar lapangan mahasiswa Akademi Farmasi Banda Aceh tahun Akademik 2011/2012;7. Kwitansi nomor : 059/1X/KW/2012 tanggal 25 September 2012, dan Bon/faktur no : 059 09 tanggal 25 September 2012;8. Kwitansi nomor : 026/PN/KW/III/2012 dan bon/faktur nomor : 05 Maret 2012, dan bon/faktor No.189/PN/III/2012 tanggal 25 September 2012; 9.
Berkas pencairan dana kepada Akademi Farmasi Banda Aceh beserta surat perintah pencairan dana (SP2D) No.0025650/LS-PPKA/2012 tanggal 23 Oktober 2012;13. Satu buah buku cek No.AS517051 s/d AS517060;14. Kwitansi No.5 dan no.21 atas nama FINA MAYA DEWI;15. Kwitansi No.5 dan no.17 atas nama ASRA RUSI RIDLA;16. Kwitansi No.9 dan no.19 atas nama DINA KAMILA;Dikembalikan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara lain atas nama terdakwa Syarifah Alawiyah Binti Sayed Ismail;6.
Biaya perjalana dinas Dosen ke Pabrik Farmasi di pulau jawa (Bandung) RP.5.260.000 x 1 (satu) orang.e. Biaya perjalanan dinas Dosen ke Pabrik Farmasi di Pulau jawa (Jogjakarta) Rp.6.850.000 x 1 orang = Rp. 6.850.000.f. Biaya perjalana dinas Dosen pabrik farmasi dipulau jawa (semarang)Rp. 6.850.000 x 1 orang = Rp. 6.850.000.g. Biaya perjalanan dinas PBL Mahasiswa untuk tiket pesawat ke Pabrik farmasi diPulau Jawa.
Setelah SK ditanda tangani Gubernurbaru diberitahukan kepada Akademi Farmasi dan Akademi Farmasi membawapermohonan yang pernah diserahkan ke Tim Tapa dan diberikan kepadakami.
KemudianPak Busra mengatakan untuk akademi farmasi ada dana hibah sebanyak Rp700.000.000, (tujuh ratus juta rupiah);Bahwa naskah hibahnya tersebut ditanda tangani oleh Ermeyda CH, SE diAkademi Farmasi.
Tahun Anggaran 2012.10 Laporan Penggunaan Belanja Hibah Tahun Anggaran (TA) 2012 padaAkademi Farmasi Aceh tanggal 10 Januari 2013.11 Catatan Penerimaan dan Pengeluaran Akademi Farmasi Aceh tanggal 10Januari 2013.12 Nota Penugasan dari Direktur Akademi Farmasi Aceh Nomor: 892.2/25/b/2012 tanggal 29 Februari 201213 Surat Pernyataan Sdri.
PBL Mahasiswa untuk tiket pesawat ke Pabrik farmasi di PulauJawa.
Dwi Cipto Tunggal, SH.
Terdakwa:
BAYU PRESTYANTO ALS CAO Bin MARSIDAN
79 — 5
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa Bayu Prestyanto Als Cao Bin Marsidan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA MEMILIKI IJIN EDAR sebagaimana dakwaan kesatu Penuntut Umum;
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu
Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) buah bungkus bekas rokok Marlboro warna hitam merah berisi 2 (dua) tik yang berupa plastik klip warna bening yang masing-masing tik atau plastik klip berisi 10 (sepuluh) butir berisi sediaan farmasi obat sejenis pil berwarna putih yang salah satu sisinya bertuliskan huruf Y;
- 1 (satu) buah Handphone merk Huawei warna Gold;
Dirampas untuk dimusnahkan;
- Uang sebesar Rp50.000,- (lima puluh ribu
pil, Kemudian Terdakwa menuju warung kopi milik Sdr JONI danmengobrol mengenai penawaran kepada Terdakwa apakah mau membawabarang tersebut (Sediaan farmasi obat sejenis pil), seketia terdakwamenjawab tidak mau karena Terdakwa tidak punya uang jajan, namunTerdakwa mau menerima tawaran dari Sdr JONI untuk menjual barangtersebut (Sediaan farmasi obat sejenis pil).
Terdakwa BAYU PRESTYANTO ALS CAO BIN MARSIDANmendapatkan telepon dari teman teman Terdakwa yang bernama SdrRIDWAN yang meminta Terdakwa untuk mencarikan sediaan farmasi obatsejenis pil yang salah satu sisinya bertuliskan huruf Y, dan Terdakwamenghubungi Sdr JONI dan menanyakan apakah ada persediaan obatsejenis pil, Kemudian Terdakwa menuju warung kopi milik Sdr JONI danmengobrol mengenai penawaran kepada Terdakwa apakah mau membawabarang tersebut (Sediaan farmasi obat sejenis pil), seketia terdakwamenjawab
tidak mau karena Terdakwa tidak punya uang jajan, namunTerdakwa mau menerima tawaran dari Sdr JONI untuk menjual barangtersebut (Sediaan farmasi obat sejenis pil).
Joni Saputra yang didugasebagai pelaku tindak pidana peredaran sediaan farmasi obat sejenis pil Y,selanjutnya saksi interogasi dan menyita 1 (Satu) buah handphone milikSdr. Joni Saputra dan membukanya dan mendapati whatsaap antara sdr.Joni Saputra dengan Terdakwa yang berisi tentang sediaan farmasi obatsejenis pil Y; Bahwa terdakwa membeli dari sdr. Joni Saputra pil Y tersebut satu tiknya seharga Rp.35.000, dan tiap tik berisi 10 butir; Bahwa untuk memancing transaksi sdr.
Joni Saputra yang didugasebagai pelaku tindak pidana peredaran sediaan farmasi obat sejenis pi Y,selanjutnya saksi interogasi dan menyita 1 (Satu) buah handphone milikSdr. Joni Saputra dan membukanya dan mendapati whatsaap antara sdr.Joni Saputra dengan Terdakwa yang berisi tentang sediaan farmasi obatsejenis pil Y; Bahwa terdakwa membeli dari sdr. Joni Saputra pil Y tersebut satu tiknya seharga Rp.35.000, dan tiap tik berisi 10 butir; Bahwa untuk memancing transaksi sdr.
26 — 2
Menyatakan terdakwa terdakwa Lukman Nurhakim terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Lukman Nurhakim dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) , dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu ) bulan ;
tentangkesehatan dengan pengertian memproduksi atau mengedarkan adalahmembuat sediaan farmasi dalam kapasitas jumlah yang banyak melaluiproses pabrikasi yang harus memenuhi CPOB (cara pembuatan obatyang baik) yang ditetapkan oleh peraturan Menkes, dan mengedarkanadalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran ataupenyerahan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdaganganmaupun pemindah tanganan harus sesuai peraturan Menkes kemudianmenerangkan pengertian Sediaan farmasi dan atau alat
kesehatanHalaman 9 dari 20 Putusan Nomor 215/Pid.Sus/2016/PN.Sda.10adalah Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika.
yang diproduksi hanya berisi bahan penyusun sediaanfarmasi sesuai usulan rancangan awal produksi sediaan farmasi yangdimaksud.
Persyaratan khasiat / kemanfaatan yang dimaksud bahwasetiap bahan penyusun sediaan farmasi telah memiliki dokumen ujipenelitian ilmiah yang terstandar dan tercantum dalam Farmakope( Indonesia maupun Internasional lainnya).
Persyaratan mutu yangdimaksud adalah produk sediaan farmasi secara menyeluruh mulai darimutu bahan baku, mutu proses produksi, mutu keamanan sesuaiperaturan perundang undangan ;Saksi menerangkan tentang pasal 197 UU RI No.39 tahun 2009 tentangKesehatan dengan pengertian Apakah pengertian memproduksi ataumengedarkan adalah membuat sediaan farmasi dalam kapasitas jumlahyang banyak melalui proses pabrikasi yang harus memenuhi CPOB (carapembuatan obat yang baik) yang ditetapkan oleh peraturan Menkes,
HERLINDA, SH
Terdakwa:
SYARFANI Bin ABDULLAH Alm
27 — 4
- Menyatakan terdakwa SYARFANI Bin ABDULLAH (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu Sebagaimana dalam dakwaan Ketiga Subsidair Kedua Penuntut Umum ;
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan
) bulan, denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan ;
- Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 8 (delapan) butir obat sediaan farmasi jenis carnopeh
Menyatakan terdakwa SYARFANI Bin ABDULLAH (Alm) terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamelakukan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal98 Ayat (2) dan Ayat (3) sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 196 UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;2.
Menyatakan barang bukti berupa : 8 (delapan) butir obat sediaan farmasi jenis carnopeh. Secarik plastik warna hitam.Dirampas untuk dimusnahkan.Halaman 2 dari 18 Putusan Pidana Nomor 1/Pid.Sus/2019/PN Kgn4.
DahaSelatan Kab.Hulu Sungai Selatan atau setidaktidaknya pada suatu tempat yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yangberwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja melakukanmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2) danAyat (3).
Menyatakan terdakwa SYARFANI Bin ABDULLAH (Alm) telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamelakukan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu Sebagaimana dalam dakwaan KetigaSubsidair Kedua Penuntut Umum ;2.
Menetapkan barang bukti berupa : 8 (delapan) butir obat sediaan farmasi jenis carnopeh. Secarik plastik warna hitam.Dirampas untuk dimusnahkan,6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesarRp.5.000, (lima ribu Rupiah);Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis HakimPengadilan Negeri Kandangan, pada hari Rabu tanggal 6 Maret 2019, olehkami, SYAMSUNI.
1.WAHIDA, SH.
2.IDA HARYANI . SH
Terdakwa:
DIGO DWI SATRIYO BIN WAGIMIN
34 — 10
- Menyatakan Terdakwa Digo Dwi Satriyo bin Wagimin tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan
selama 2 (dua) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 30 (tiga puluh) butir obat Trihexyphenidyl terdiri dari 2 (dua) bungkus isi tiap bungkus 10 (sepuluh) butir;
- 1 (satu) bungkus isi 8 (delapan) butir dan 1 (satu) bungkus isi 2 (dua) butir (disisihkan 5 butir obat sediaan farmasi
di dalam bungkusrokok ProMild diletakkan di lipatan tutup kepala; Bahwa Terdakwa bukan merupakan pedagang farmasi dan atau tokoobat sehingga memiliki wewenang untuk mengedarkannya; Bahwa Terdakwa memiliki, menyimpan sediaan farmasi obatTrihexyphenidyl tersebut tidak mempunyai kepentingan khusus untuk ilmupengetahuan; Bahwa Saksi membenarkan barang bukti yang diajukan di persidangan; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapatmembenarkannya;2.
di dalam bungkusrokok ProMild diletakkan di lipatan tutup kepala; Bahwa Terdakwa bukan merupakan pedagang farmasi dan atau tokoobat sehingga memiliki wewenang untuk mengedarkannya; Bahwa Terdakwa memiliki, menyimpan sediaan farmasi obatTrihexyphenidyl tersebut tidak mempunyai kepentingan khusus untuk ilmupengetahuan; Bahwa Saksi membenarkan barang bukti yang diajukan di persidangan; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapatmembenarkannya;Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah
sudah kuranglebih 1 (Satu) tahun; Bahwa Terdakwa bukan merupakan pedagang farmasi dan atau tokoobat yang memiliki wewenang untuk mengedarkannya; Bahwa Terdakwa memiliki, menyimpan sediaan farmasi obat jenisTrihexyphenidyl tersebut tidak mempunyai kepentingan khusus untuk ilmupengetahuan;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akanmempertimbangkan apakah berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas,Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakankepadanya;Menimbang, bahwa
;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akanmempertimbangkan apakah sediaan farmasi yang diedarkan oleh Terdakwaberupa obat jenis Trihexyphenidyl tersebut dengan memiliki izin edar atau tidak;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 106 UU RI No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan, telah diatur:(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar;(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan' serta
tidakmenyesatkan;(3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkanpenarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telahHalaman 12 dari 17 Putusan Nomor 647/Pid.Sus/2019/PN Bywmemperoleh izin edar, yang kemudian terbukti tidak memenuhi persyaratanmutu) dan/atau keamanan dan/atau kemanfaatan, dapat disita dandimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;Menimbang, bahwa penekanan izin edar dari Pasal 197 UndangUndang a quo adalah pada sediaan farmasi
54 — 5
Farmasi Moh. 29/6/2013 61.162Saleh818607257 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 247.500Saleh818607258 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 440.105Saleh818608322 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 5.199.700.Saleh818651917 RS.Dr.
Farmasi Moh. 3/10/2012 280.000Saleh816781733 Inst. Farmasi Moh. 3/10/2012 42.000.Saleh816840849 Inst. Farmasi Moh. 13/10/2012 320.000.Saleh816840849 Inst. Farmasi Moh. 13/10/2012 48.000.Saleh814844469 Inst. Farmasi Moh. 13/102012 417.270Saleh814844469 Inst. Farmasi Moh. 15/10/2012 62.591.Saleh816849811 Inst. Farmasi Moh. 10/15/2012 28.045Saleh816873758 Inst. Farmasi Moh. 18/10/2012 462.725Saleh816873758 RS.Dr. R.Soedarsono 18/10/2012 69.409810831115 RS.Dr.
Farmasi Moh. 31/7/2013 98.876Saleh817965725 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 15.581Saleh818493562 Inst. Farmasi Moh. 27/8/2013 470.960Saleh818493563 Inst. Farmasi Moh. 25/7/2013 98.876Saleh818563142 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 465.796SalehJUMLAH 230.262.487.
Farmasi Moh. 31/7/2013 98.876Saleh817965725 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 15.581 Saleh 818493562 Inst. Farmasi Moh. 27/8/2013 470.960Saleh818493563 Inst. Farmasi Moh. 25/7/2013 98.876Saleh818563142 Inst. Farmasi Moh. 31/7/2013 465.796SalehJUMLAH 230.262.487.
99 — 23
Menyatakan terdakwa THAMRIN Alias ERWIN telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki izin edar sebagaimana dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum.2.
SBP) yang bergerak di bidang farmasi;Bahwa pihak perusahaan Glaxo Smith Kline / PT.
Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan olehHalaman 34 dari 58 Putusan Nomor 1507/Pid.Sus/2016/PN Bksorang yang memiliki keahlian dibidang farmasi dan kewenangan sesuaiperaturan dan ketentuan yang disebut tenaga kefarmasian;Bahwa tenaga kefarmasian yang dimaksud terdiri dari apoteker dantenaga teknis kefarmasian (sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analisfarmasi, tenaga menengah farmasi (asisten apoteker);Bahwa untuk menyelenggarakan kegiatan pengadaan, penyimpanan danpenyaluran vaksin harus memiliki
Berdasarkan ketentuan PP No. 51 tahunHalaman 36 dari 58 Putusan Nomor 1507/Pid.Sus/2016/PN Bks2009 tentang Pekerjaan kefarmasian, disebutkan bahwa FasilitasDistribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yangdigunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan Farmasi,yaitu Pedagang Besar Farmasi dan Instalasi Sediaan Farmasi;Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya..
Berdasarkan ketentuan PP No. 51 tahun2009 tentang Pekerjaan kefarmasian, disebutkan bahwa FasilitasDistribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yangdigunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan Farmasi,yaitu Pedagang Besar Farmasi dan Instalasi Sediaan Farmasi;Atas keterangan ahli tersebut, terdakwa membenarkannya..
26 — 1
Menyatakan terdakwa : ABDUL WAHID BIN ZAINUL tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : DENGAN SENGAJA TELAH MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR " ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa : ABDUL WAHID BIN ZAINUL tersebut oleh karenanya dengan pidana penjara selama : 8 (Delapan ) Bulan dan denda sebesar Rp. 100.000,- ( Seratus ribu rupiah ) Subsidair 1 (satu ) Bulan Kurungan ;3.
Jember atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain di dalam daerah hukum PengadilanNegeri Jember dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam 106 ayat (1) UU No. 36tahun 2009.
, tindak pidana tanpa ijin menyediakan farmasi yang tidak memenuhipersyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan tersebut terjadi di Dsn.
Jember yang dilakukan oleh saudara ABDUL WAHID ; Bahwa benar, tindak pidana tanpa ijin menyediakan farmasi yang tidak memenuhipersyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan tersebut dilakukan oleh saudara ABDULWAHID pada Hari Senin tanggal 12 Mei 2014 ; Bahwa benar, saksi sebelumnya mendapatkan informasi bahwa saudara ABDUL WAHIDtanpa ijin menyediakan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan khasiat ataukemanfaatan ; Bahwa benar, selajutnya saksi bersama rekan saksi dari unit Reskoba Polres
tanpa ijin menyediakan farmasi yang tidak memenuhipersyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan tersebut terjadi di Dsn.
farmasi yang tidak memenuhi persyaratankeamanan khasiat atau kemanfaatan tersebut pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014 sekitarjam 12.00 Wib di Dsn.
25 — 4
BAGUS (DPO) dan meminta agar terdakwa mencarikan sediaan farmasi berupa pil LL dandiberikan uang sebesar Rp.50.000, (lima puluh ribu rupiah), dan jika terdakwa mendapatkansediaan farmasi berupa pil LL maka terdakwa akan mendapatkan imbalan ;Bahwa selanjutnya terdakwa menghubungi sdr.
farmasi berupa pil jenis LL tersebutkepada Sdr.
BAGUS (DPO) dan meminta agar terdakwa mencarikan sediaan farmasi berupa pil LL dandiberikan uang sebesar Rp.50.000, (lima puluh ribu rupiah), dan jika terdakwa mendapatkansediaan farmasi berupa pil LL maka terdakwa akan mendapatkan imbalan ; Bahwa selanjutnya terdakwa menghubungi sdr.
umum di Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri karenamemiliki dan menyimpan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 32 (tiga puluh dua) butir ;Bahwa benar sediaan farmasi berupa pil LL tersebut didapatkan pada hari Rabu, tanggal 27Pebruari 2013 sekitar jam.13.00 wib dirumah sdr.
1.NOVALITA EKA PURWANTI, SH
2.SUPRIYADI AHMAD, SH.
Terdakwa:
ONGKI ARI SANDI Als KINGKONG Bin RIDWAN
32 — 5
p>
Memperhatikan, Pasal Pasal 197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Ongki Ari Sandi als Kingkong Bin Ridwan tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
Bahwa sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl dan dektro ditemukan didalam jok sepeda motor No. Polisi P 4676 UY yang ada pada penguasaanterdakwa.
Bahwa ciriciri sediaan farmasi obat keras jenis Trihexyphenidyl yangdiduga diedarkan oleh terdakwa kepada orang lain yaitu memiliki ciriciri bulatkecilkecil warna putih. Bahwa tempat penyimpanan obat milik terdakwa tidak memenuhistandar mutu penyimpanan dan peredarannya. Bahwa sediaan farmasi obat keras jenis Trihexyphenidyl yang dimilikioleh terdakwa tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah.
Bahwa sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl dan dektro ditemukan di dalamjok sepeda motor No. Polisi P 4676 UY yang ada pada penguasaan terdakwa.
Bahwa ciriciri sediaan farmasi obat keras jenis Trihexyphenidyl yang didugadiedarkan oleh etrsangka kepada orang lain yaitu memiliki ciriciri bulat kecilkecilwarna putih. Bahwa tempat penyimpanan = obat milik terdakwa tidakmemenuhi standar mutu penyimpanan dan peredarannya.Halaman 8 dari 16 Putusan Nomor 745/Pid.Sus/2018/PN.Byw. Bahwa sediaan farmasi obat keras jenis Trihexyphenidyl yang dimiliki olehterdakwa tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah.
Bahwa terdakwa memiliki dan menyimpan sediaan farmasi jenisTrihexyphenidyl tersebut tidak mempunyai kepentingan khusus baik untuk ilmupengetahuan maupun untuk pengobatan. Bahwa terdakwa tidak mempunyai kepentingan khusus baik untuk penelitianilmu pengetahuan maupun untuk pengobatan. Bahwa terdakwa bukan merupakan pedagang farmasi maupun Toko Obatyang memiliki wewenang untuk menyimpan maupun mengedarkannya.
28 — 10
Kediri, terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLkepada Sdr.
Bahwa selain mengedarkan sediaan pil farmasi berupa pil LL terdakwa jugamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut sebanyak 5 (lima) butiruntuk setiap minggunya dimana dengan tujuan untuk menambah semangat dalambekerja dan untuk menenangkan pikiran.
Bahwa selain mengedarkan sediaan pil farmasi berupa pil LL terdakwa jugamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut sebanyak 5 (lima) butiruntuk setiap minggunya dimana dengan tujuan untuk menambah semangat dalambekerja dan untuk menenangkanpikiran.
54 — 22
Farm,Apt dari Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Pontianak bahwa terhadap19 (Sembilan belas) macam sediaan farmasi jenis obat milik Terdakwa adalahmerupakan sediaan farmasi jenis obat keras yang ciricirinya terdapat TandaKhusus Obat Keras daftar G adalah lingkaran bulat erwarna merah dengangaris tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi dansediaan farmasi jenis obat keras yang disimpan dan atau diedarkan adalahdilarang.Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
Farm, Aptdari Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Pontianak terhadap 19(Sembilan belas) macam sediaan farmasi jenis obat milik Terdakwa adalahmerupakan sediaan farmasi jenis obat keras yang ciricirinya terdapatTanda Khusus Obat Keras daftarG adalah lingkaran bulat berwarna merahdengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garistepi dan sediaan farmasi jenis obat keras yang disimpan dan ataudiedarkan adalah dilarang;Menimbang, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanapakah
Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 yang dimaksudTenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian,yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, dimana Apotekeradalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telahmengucapkan sumpah jabatan Apoteker, sedangkan Tenaga TeknisKefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalaniPekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten
yang telah lulussebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanApoteker.Sedangkan Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yangmembantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atasSarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga MenengahFarmasi/Asisten Apoteker, dimana di dalam melaksanakan pekerjaankefarmasian Apoteker telah memiliki Sertifikat kompetensi profesi adalah surattanda pengakuan terhadap kompetensi seorang Apoteker untuk dapatmenjalankan pekerjaan
Farm,Apt dari Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Pontianak terhadap 19(Sembilan belas) macam sediaan farmasi jenis obat milik Terdakwa adalahmerupakan sediaan farmasi jenis obat keras yang ciricirinya terdapat TandaKhusus Obat Keras daftar G adalah lingkaran bulat berwarna merah dengangaris tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi dansediaan farmasi jenis obat keras yang disimpan dan atau diedarkan adalahdilarang;Menimbang, bahwa Terdakwa mengetahui ciriciri obat kerasdiantaranya
KUSTRIYO, S.H.
Terdakwa:
MUHAMAD FIRMANSYAH Bin RAKIYA
29 — 8
Menyatakan terdakwa Muhamad Firmansyah bin Rakiya tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "dengan sengaja mengedarkan kesediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)";
2.
dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan denganperaturan pemerintah, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan carasebagai berikut :Bahwa terdakwa MUHAMAD FIRMANSYAH Bin RAKIYA telah menjual ataumengedarkan Pil Dextromethorphan kepada masyarakat yang tanpadilengkapi dengan izin edar, dimana terdakwa mendapatkan PilDextromethorphan dengan cara membeli dari Sdr.
(Soedarto, Hukum Pidana 1, 1990 :102);Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum, bahwa pada hariSelasa tanggal 25 September 2018, Terdakwa berangkat ke tempat SaudaraIrwandi alias Jay yang beralamat di Kecamatan Palimanan Kecamatan Cirebondengan tujuan membeli sediaan farmasi jenis obat Dextromethorpan sebanyaksatu toples berisi 1.000 (Seribu) butir seharga Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah)per toples.
, yang dimaksud dengan peredaran adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupermindahtanganan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 UndangundangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan sediaanfarmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa izin edar sediaan farmasi dikeluarkan oleh BadanPengawasan Obat dan Makanan termasuk
pencabutan izin edar;Menimbang, bahwa pencabutan izin edar mempunyai akibat hukumsediaan farmasi tidak mempunyai izin edar lagi;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum, awal mulanya pada hariSelasa tanggal 25 September 2018, Terdakwa berangkat ke tempat SaudaraIrwandi alias Jay yang beralamat di Kecamatan Palimanan Kecamatan Cirebondengan tujuan membeli sediaan farmasi jenis obat Dextromethorpan sebanyaksatu toples berisi 1.000 (Seribu) butir seharga Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah)per toples.
Menyatakan Terdakwa Muhamad Firmansyah bin Rakiya tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalan melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan kesediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat(1);2.
1.ZANUAR IRKHAM, S.H
2.YUNI PRIYONO, S.H
Terdakwa:
EKO TRIWAHYUDI Bin KADRI
26 — 7
- Menyatakan Terdakwa EKO TRIWAHYUDI Bin KADRI,telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard keamanan , khasiat dan mutu";
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama
kesehatan yang memilikikeahlian dan kewenangan dalam menyimpan serta mengedarkan sediaanfarmasi berupa obat dengan bentuk pil yang berlogo LL sehingga dengandemikian terdakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang dalammengedarkan sediaan farmasi berupa obat dengan bentuk pil yang berlogo LL;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bentuk pil yang berlogo LLtersebut tidak boleh diedarkan, karena suatu produk boleh diedarkan apabiladikemasannya wajib diberi tanda atau lebel yang berisi Nama
kesehatan yang memilikikeahlian dan kewenangan dalam menyimpan serta mengedarkan sediaanfarmasi berupa obat dengan bentuk pil yang berlogo LL sehingga dengandemikian terdakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang dalammengedarkan sediaan farmasi berupa obat dengan bentuk pil yang berlogo LL;Bahwa terhadap sediaan farmasi bentuk pil dengan logo LL tersebuttidak diketahul namanya, khasiat atau kemanfaatan dan mutu karena sediaanfarmasi tersebut dikemasannya tidak ada identitas/label yang melekat
, adalah bahwa proses produksi atau peredaransediaan farmasi tersebut harus memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkanperaturan pemerintah yang berlaku sehinga apabila dalam proses produksi,pengolahan, dan peredarannya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlakumaka dianggap sebagai perbuatan melawan hukum;Menimbang, bahwa standar dalam produksi dan peredaran sediaanfarmasi termasuk pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu
sesualketentuan yang berlaku;Menimbang, bahwa dalam hal ini orang yang memproduksi,menyimpan, mengedarkan dan mempromosikan sediaan farmasi adalah orangyang harus memiliki keahlian atau kKewenangan;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut maka yang dapatdipidana atau masuk dalam rumusan delik adalah perbuatan orang yangmemproduksi atau mengedarkan serta menyimpan dan mempromosikansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atauHalaman 11 dari 16 Putusan Nomor 259/
Toni Hartono sebanyak 2 (dua) butir tersebut adalah bentukperbuatan mengedarkan sediaan farmasi namun Terdakwa tidak memiliki izinedar dan sediaan farmasi berupa pil LL yang didapatkan pada saatpenangkapan terhadap Terdakwa berada didalam plastik tanpa adanya labelHalaman 12 dari 16 Putusan Nomor 259/Pid.Sus/2020/PN Gprsehingga pil LL tersebut tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;Menimbang, bahwa Terdakwa bukanlah orang yang berhak untukmengedarkan
26 — 3
Menyatakan Terdakwa MULYONO Bin SUKARNO, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1)UndangUndang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana diaturdan diancam pidana dalam Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatandalam Surat Dakwaan Kesatu kami; 2.
Kediri, Terdakwa kembalimengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL kepada saksi WAHYUDIUTOMO als PLONCO Bin HARTOMO sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) butirdengan harga sebesar Rp. 2.000.000, (dua juta rupiah); e Selanjutnya pihak Kepolisian menangkap saksi WAHYU UTOMO als PLONCOBin HARTOMO, dan mendapatkan informasi jika sediaan farmasi berupa pil jenisLL sebanyak 7.000 (tujuh ribu) butir didapatkan dari Terdakwa, dan selanjutnyapada waktu dan tempat seperti tersebut pada awal bagian dakwaan ini
Kediri, Terdakwa kembalimengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL kepada saksi WAHYUDIUTOMO als PLONCO Bin HARTOMO sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) butirdengan harga sebesar Rp. 2.000.000, (dua juta rupiah); 5e Selanjutnya pihak Kepolisian menangkap saksi WAHYU UTOMO als PLONCOBin HARTOMO, dan mendapatkan informasi jika sediaan farmasi berupa pil jenisLL sebanyak 7.000 (tujuh ribu) butir didapatkan dari Terdakwa, dan selanjutnyapada waktu dan tempat seperti tersebut pada awal bagian dakwaan ini
Kediri,Terdakwa kembali mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL kepada saksiWAHYUDI UTOMO als PLONCO Bin HARTOMO sebanyak 10.000 (sepuluhribu) butir dengan harga sebesar Rp. 2.000.000, (dua juta rupiah); ~Fe Bahwa benar Terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian; n Menimbang, bahwa apakah dari fakta fakta dan keadaan tersebut diatasTerdakwa dapat dipersalahkan melakukan
Menyatakan, bahwa Terdakwa MULYONO Bin SUKARNO telah terbukti secarasyah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengajamemiliki, menyimpan, serta mengedarkan sediaan farmasi; 2.
76 — 9
MISTO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan alternative pertama;
- Menjatuhkan pidana kepada Anak tersebut oleh karena itu dengan pidana pelatihan kerja selama 5 (lima) bulan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) As.Syamsuri Dusun Alamrejo RT.01 RW.03, Desa Sumbergondo Kec. Glenmore. Kab.
Rizal, dansetelah dilakukan penggeledahan badan ditemukan 8 (delapan)sediaan farmasi berupa pil trinexyphenidyl pada Santoso, dan diakuioleh Santoso bahwa sediaan farmasi berupa pil trinexyphenidyltersebut dapat membeli kepada Moh. Rizal, lalu saksi dan DianArisandy melakukan penangkapan terhadap Moh Rizal, dan Moh RizalHalaman 8 dari 16 Putusan Nomor 18/Pid.
SusAnak/2019/PN Bywtersebut melakukan penangkapan terhadap Anak A, dan setelahdilakukan penggeledahan badan terhadap Anak A tidak ditemukansediaan farmasi berupa pil trihnexyphenidyl, akan tetapi Anak Amengaku bahwa sediaan farmasi berupa pil trinexyphenidyl disimpandisemaksemak disekitar RTH Glenmore; Bahwa kedua saksi tersebut menemukan sediaan farmasi berupa piltrinexyphenidyl sebanyak 80 (delapan puluh) butir yang sudahdikemas dalam klip plastik yang masingmasing berisi 4 (empat) butiryang disimpan
SusAnak/2019/PN Bywmengaku bahwa ia mengedarkan / menjual sediaan farmasi berupa piltrinexyphenidyl tersebut bersama dengan Anak A. Bahwa atas pengakuanMoh. Rizal tersebut, selanjutnya kedua saksi menyuruh Moh.
Rizal untukmenghubungi Anak A agar datang ke RTH Glenmore karena ada yang akanmembeli pil trihexyphenidyl, dan setelah Anak A agar datang ke RTHGlenmore lalu kedua saksi tersebut melakukan penangkapan terhadap AnakA, dan setelah dilakukan penggeledahan badan terhadap Anak A tidakditemukan sediaan farmasi berupa pil trihexyphenidyl, akan tetapi Anak Amengaku bahwa sediaan farmasi berupa pil trihexyphenidyl disimpandisemaksemak disekitar RTH Glenmore.
atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatantelah terpenuhi;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 18/Pid.
69 — 6
SARBANI alias BANI bin MIHDAR tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja bersama-sama mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum;2.
oleh tenaga tekniskefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) PP Nomor 51tahun 2009 tetang pekerjaan kefarmasian;Bahwa yang dimaksud apoteker adalah sarjana farmasi yang menempuhpendidikan apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker,sedangkan yang dimaksud tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian terdiridari sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/ asisten apoteker;Bahwa apoteker
Nomor 311/Pid.Sus/2016/PN MtpPage 8 of 22Bahwa fasilitas yang digunakan apoteker dan tenaga teknis kefarmasianadalah apotek, Instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, tiko obat,dan pedagang besar farmasi (PBF);Bahwa sediaan farmasi yang diedarkan oleh NASRULLAH bin H.JAMHARI, dkk, berupa obat Carnophene/zenith tersebut merupakan obatkeras dan telah ditarik dari peredaran serta tidak diperbolehkan untukdiperjualbelikan lagi sebagaimana Surat Keputusan Kepala BadanPengawas Obat dan Makanan
tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian terdiri darisarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengahfarmasi/ asisten apoteker;Bahwa apoteker dan tenaga teknis kefarmasian memiliki keahlian dankewenangan dalam pembuatan, penyediaan, penyimpanan, pendistribusianatau penyaluran, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasiobat dan pengamanan sediaan farmasi;Bahwa fasilitas yang digunakan apoteker dan tenaga
Adanya Kehendak pada pelaku untuk memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;2.
, bahwa para Terdakwa mengetahui bahwa obat jenisCarnophen tersebut telah dicabut ijin edarnya oleh Pemerintah sehingga tidakboleh di edarkan lagi;Menimbang, bahwa dengan demikian para Terdakwa berkehendak untukmengedarkan sediaan farmasi selain itu para Terdakwa juga mengetahuibahwa sediaan farmasi yang ia edarkan tersebut adalah sediaan farmasi yangtidak memiliki ijin edar sehingga dengan demikian unsur mengedarkan sediaanPutusan!