Ditemukan 61386 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 03-08-2018 — Putus : 19-09-2018 — Upload : 01-11-2018
Putusan PN BANGIL Nomor 400/Pid.Sus/2018/PN Bil
Tanggal 19 September 2018 — Penuntut Umum:
HENDI BUDI FIDRIANTO, SH
Terdakwa:
DAMAD Als MAT Bin SAURI
336
  • dari terdakwaDamad alias Mat Bin Sauri dengan cara saksi telpon dan selanjutnyasaksi SMS terdakwa dan pada hari Kamis, tanggal 03 Mei 2018 sekitarjam 22.00 wib saksi datang kerumah terdakwa yang bertujuan membelishabu lalu terdakwa masuk kedalam kamar mengambil 2 poket sabuseharga Rp.600.000, (enam ratus ribu rupiah) dan selanjutnya 2 poketsabu tersebut oleh terdakwa diserahkan kepada saksi;Bahwa terdakwa Apoteker maupun Dokter dan terdakwa bekerja dibidangswasta yang tidak ada hubungannya dengan farmasi
    maksud mendapatkan keuntungan ; Bahwa biasanya sebelum terdakwa menerima pesanan dari seseorangterdakwa lebih dulu meminta barang kepada saudara Krisdiantoro als Dian danmembayar uang muka lebih dulu, dan setelah uang muka ditransfer, saudaraKrisdiantoro als Dian memberi petunjuk tentang keberadaan sabu tersebutuntuk diambil terdakwa, dan kemudian sabu tersebut terdakwa jual kepadapemesan ; Bahwa terdakwa bukan Apoteker maupun Dokter dan berkerja dibidangswasta yang tidak ada hubungannya dengan farmasi
    Narkotikka hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi, pedagang besarFarmasi, dan sarana penyimpanan sediaan Farmasi Pemerintah sesuai denganketentuan Undangundang ini;(2).
    Industri Farmasi, pedagang besar Farmasi, dan sarana penyimpanan sediaanFarmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajid memiliki jin khususpenyaluran Narkotika dari Menteri.Menimbang, bahwa dari keterangan saksisaksi serta dari keterangan terdakwadipersidangan, dihubungkan dengan barang bukti yang diajukan dipersidangan sertahasil Berita Acara pemeriksaan Laboratoris kriminalistik No.5327/NNF/2018tanggal 5 Juni 2018, telah terungkap fakta hukum sebagai berikut : Bahwa terdakwa ditangkap pada hari
    tertentu yang memilikijin, dan bukan pula pedagang besar farmasi milik Negara yang memiliki ijin sertaterdakwa bukan petugas Lembaga pendidikan dan pelatinan serta penelitian danpengembangan yang memiliki ijin, dan terdakwa membeli atau memperoleh Shabushabu bukan dari lembaga yang memperoleh jin untuk menyalurkan, dengan demikianMajelis Hakim berpendapat bahwa dalam menguasai shabushabu tersebut terdakwatidak berhak atau penguasaan yang dilakukan oleh terdakwa tersebut telah melawanhukum, sehingga
Register : 14-12-2017 — Putus : 01-03-2018 — Upload : 11-04-2018
Putusan PN PALOPO Nomor 543/Pid.Sus/2017/PN Plp
Tanggal 1 Maret 2018 — Penuntut Umum:
1.Christofel H. Mallaka, S.H.
2.Suyanto Reksasumarta, S.H.
Terdakwa:
IMAM WAHYUDI Alias YUDI Bin PONIDI
2714
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa Imam Wahyudi alias Yudi bin Ponidi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, kasiat dan kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) Undang Undang
    Menyatakan Terdakwa Imam Wahyudi alias Yudi bin Ponidi,bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memenuhi standar atau persyaratankeamanan, kasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 196 jo. Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan dalam dakwaan tunggal kami;2.
    Euh.2/11/2017 tanggal 13 Desember 2017, sebagai berikut :Bahwa ia Terdakwa Imam Wahyudi alias Yudi bin Ponidi, pada hariMinggu, tanggal 08 Oktober 2017 sekitar pukul 01.00 WITA atau setidaktidaknya pada suatu waktu tertentu masih dalam bulan Oktober tahun 2017bertempat di Dusun Sentral, Desa Wiwitan Timur, Kecamatan Lamasi,Kabupaten Luwu atau setidaktidaknya pada suatu tempat tertentu yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Palopo, dengansengaja memproduksi dan mengedarkan sediaan farmasi
    Bahwa benar Terdakwa bukan dokter atau apoteker serta tidakmemiliki kKeahlian di bidang farmasi, Terdakwa juga tidak memilikiizin danwewenang untuk menyimpan serta mengedarkan obatobatan tersebut;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanapakah faktafakta hukum tersebut memenuhi unsurunsur dari pasal yangdidakwakan;Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa dengan dakwaan tunggal,melanggar Pasal 196 jo.
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3).Menimbang, bahwa tentang unsur pertama setiap orang,Menimbang, bahwa Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan tidak memberikan definisi secara khususmengenai pengertian setiap orang, namun secara umum yang dimaksudsetiap orang adalah siapa saja setiap orang
    Ayat (3), menyebutkan, Ketentuan mengenaipengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasidan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yangditetapkan dengan Peraturan Pemerintah,Menimbang, bahwa bertolak dari ketentuan Pasal 98 ayat (2) dan (3)Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatantersebut, maka standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu tidak hanya ditujukan pada sediaan farmasi saja,namun juga
Register : 01-08-2018 — Putus : 03-10-2018 — Upload : 19-10-2018
Putusan PN PROBOLINGGO Nomor 82/Pid.Sus/2018/PN Pbl
Tanggal 3 Oktober 2018 — Penuntut Umum:
DIMAS ATMADI BRATA ANANDIANSYAH,SH
Terdakwa:
AHMAD FIRDAUS SOLEHUDIN Bin ASNAN
613
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa AHMAD FIRDAUS SOLEHUDIN Bin ASNAN tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Ijin Dari Yang Berwenang sebagaimana dalam dakwaan alternatif Kesatu;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut di atas dengan pidana penjara selama 2 (dua) Tahun dan 4 (empat) Bulan dan denda sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu
    Menyatakan terdakwa AHMAD FIRDAUS SOLEHUDIN Bin ASNANbersalahn melakukan tindak pidana dengan sengaja Mengedarkansediaaan farmasi dan atau alat kesehatan tanpa izin edar sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009tentang Kesehatan dalam surat dakwaan Alternatif Pertama2.
    Seruni No. 11 B KelurahanSukabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo atau setidaktidaknya padasuatu tempat dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Probolinggo yangberwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar.
    Seruni No. 11 B KelurahanSukabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo atau setidaktidaknya padasuatu tempat dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Probolinggo yangberwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standar dan / atau persyaratan kKeamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu.
    dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar;Menimbang, bahwa Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan menentukanbahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diproduksi dan/atau diedarkanharuSs memenuhi persyaratan mutu, kKeamanan, dan kemanfaatan, dimanapersyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan untuk sediaan farmasi yangberupa bahan obat dan obat sesuai dengan persyaratan dalam buku farmakopeatau buku standar
    Menyatakan Terdakwa AHMAD FIRDAUS SOLEHUDIN Bin ASNANtersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa IjinDari Yang Berwenang sebagaimana dalam dakwaan alternatif Kesatu;2.
Register : 30-01-2018 — Putus : 26-03-2018 — Upload : 12-08-2021
Putusan PN KRAKSAAN Nomor 31/Pid.Sus/2018/PN Krs
Tanggal 26 Maret 2018 — Penuntut Umum:
COK GEDE PUTRA GAUTAMA, S.H.
Terdakwa:
MOCH ERLI al ERLI bin JUHRI
7310
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa Moch Erli Alias Erli bin Juhri telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi / obat dan atau alat kesehatan tanpa izin edar ;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 5 (lima) bulan, dan denda sejumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
      Menyatakan terdakwa MOCH ERLI al ERLI bin JUHRI telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkansediaan farmasi tanpa izin edar" sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalamdakwaan pertama;2.
      dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dalam pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 tahun 2009 dimanapasal tersebut berbunyi Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar", perbuatan mana dilakukan Terdakwadengan cara sebagai berikut: Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah dijelaskan diatas saksi SUSILO,AINUL HAQ dan MAHERNAWAN EKA PRAYOGA selaku anggotaResnarkoba Polres Probolinggo melakukan penangkapan terhadapterdakwa berawal dari adanya
      dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan peraturan pemerintah, perobuatan mana dilakukan Terdakwa dengancara sebagai berikut:Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah dijelaskan diatas saksi SUSILO,AINUL HAQ dan MAHERNAWAN EKA PRAYOGA selaku anggotaResnarkoba Polres Probolinggo melakukan penangkapan terhadapterdakwa berawal dari adanya informasi dari masyarakat jika di Kel.Semampir Kec.
      Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatanyang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat(1) yaitu Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
      Unsur memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksuddalam pasal 106 ayat (1) yaitu Sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa pengertian ijin edar adalah bentuk persetujuanregistrasi yang dikeluarkan badan POM agar produk tersebut secara sah dapatHalaman 14 dari 18 Putusan Nomor 31/Pid.Sus/2018/PN Krsdiedarkan di wilayah Indonesia (Peraturan Kepala Badan POM RI No.HK
Register : 07-12-2016 — Putus : 31-01-2017 — Upload : 09-02-2017
Putusan PN KANDANGAN Nomor 281/Pid.Sus/2016/PN Kgn
Tanggal 31 Januari 2017 — RIRI ARDIANSYAH Bin. UNIS.
524
  • Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak Memiliki Izin Edar;
    Menyatakan terdakwa RIRI ARDIANSYAH Bin UNIS terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 UndangUndang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalamDakwaan Pertama Penuntut Umum;2.
    Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa pengertian unsur ini adalah alternatif.
    Artinya, jikasalah satunya terbukti maka terbukti pula lah ketentuan unsur tersebut;Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan UndangUndang bahwasediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, sedangkan yang dimaksud denganalat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, media dan atau implan yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan
    ZenithPharmaceutical; tertanggal 27 Oktober 2009;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas ditambah dengan keyakinan Majelis, maka terdakwa telah melakukanperbuatan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi obat jenis Carnophenyang tidak memiliki ijin edar.
    Dengan demikian, maka unsur Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yangtidak memiliki ijin edar telah terbukti dan terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena didalam pembuktian semua unsur daridakwaan Pertama Penuntut Umum tersebut telah terbukti dan terpenuhi denganHal 17 dari 20 hal.
Register : 11-03-2015 — Putus : 06-05-2015 — Upload : 18-05-2015
Putusan PN KLATEN Nomor 13/Pid.Sus/2015/PN Kln
Tanggal 6 Mei 2015 — EDI PURWANTO Alias CODOT Bin SURATMIN
354
  • sudah 13 (tiga belas) butir dengan hargaperbutir Rp. 30.000,(tiga puluh ribu rupiah) kepada teman Terdakwa yangbernama ARIP dan MOKO, dan terakhir pada hari minggu tanggal 28Desember 2014 kepada GEOL seharga Rp. 30.000,(tiga puluh ribu rupiah)satu butir, namun baru menerima uangnya Rp 30.000,(tiga puluh riburupiah) dari GEOL dan hendak menyerahkan obat Klonazepam, GEOLsudah lari karena datang anggota Polisi.Bahwa Terdakwa bukanlah seorang apoteker, dokter, ataupun seseorangyang berkaitan dengan farmasi
    rupiah) dan untuk biaya dokter Rp. 50.000,(lima puluh riburupiah).Bahwa Terdakwa apabila tidak mengkonsumsi obat Klonazepam terasalemas, tidak semangat dan tidak segar, setelah minum menjadi badansegar dan bersemangat.Bahwa selama mendapatkan obat Klonazepam dari resep dokter, obattersebut Terdakwa tidak konsumsi seluruhnya namun disimpan sehinggapada waktu ditangkap Terdakwa masih memiliki obat Klonazepam.Bahwa Terdakwa bukanlah seorang apoteker, dokter, ataupun seseorangyang berkaitan dengan farmasi
    bersifat alternatif, artinyaapabila salah satu unsur sebagaiman tersebut dalam unsur ke dua terbukti, maka unsurHalaman 15 dari 21 Putusan Nomor : 13/Pid.Sus/2015/PN.Kinkedua telah terpenuhi secara keseluruhan dalam diri perbuatan pidana yang dilakukanoleh tedakwa ;Menimbang, bahwa dalam Pasal 12 ayat 1 UU Nomor 5 tahun 1997 tentangpsikotropika disebutkan bahwa : Penyaluran psikotropika dalam rangka peredaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hanya dapat dilakukan oleh pabrik obat,pedagang besar farmasi
    , dan sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah.Ayat 2 Penyaluran psikotropika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapatdilakukan oleh :a Pabrik obat kepada pedagang besar farmasi, apotek, sarana penyimpanansediaan farmasi Pemerintah, rumah sakit, dan lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan.b Pedagang besar farmasi kepada pedagang besar farmasi lainnya, apotek,sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, rumah sakit, danlembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan.c Sarana penyimpanan
    sediaan farmasi Pemerintah kepada rumah sakitPemerintah, puskesmas dan balai pengobatan Pemerintah.Ayat 3 Psikotropika golongan I hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan pedagangbesar farmasi kepada lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan gunakepentingan ilmu pengetahuan.Menimbang, bahwa Fakta yang terungkap dari hasil persidangan, baikketerangan saksi, surat, petunjuk, keterangan Terdakwa dan barang bukti diperolehfakta:e Bahwa Terdakwa sejak bulan Januari 2014 hingga bulan Juni 2014
Register : 12-10-2016 — Putus : 16-11-2016 — Upload : 18-11-2016
Putusan PN KANDANGAN Nomor 238/Pid.Sus/2016/PN Kgn
Tanggal 16 Nopember 2016 — MUHAMMAD YAHDI bin SAHID (Alm).
586
  • TURUT SERTA DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;
    besertaseluruh lampirannya;Telah mendengar atau memperhatikan keterangan SaksiSaksi, pendapat Ahli,Surat dan keterangan Terdakwa;Telah melihat barang bukti yang diajukan di persidangan;Telah mendengar tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang pada pokoknyamenuntut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan :1 Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD YAHDI bin SAHID (Alm) terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut serta dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    berikut :DAKWAAN :PERTAMABahwa Terdakwa MUHAMMAD YAHDI bin SAHID (Alm) pada hari Jum/at tanggal05 Agustus 2016 sekitar pukul 11.30 Wita atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalambulan Agustus tahun 2016, bertempat di Desa Gumbil Rt.04/II Kecamatan TelagaLangsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenangmemeriksa dan mengadili, Turut serta dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi
    DEDEYUDHA RESDIKA berawal dari adanya informasi dari masyarakat yangmengatakan bahwa telah terjadi peredaran sediaan farmasi berupa obat jeniscarnophen yang dilakukan Terdakwa di di Desa Gumbil Rt.04/IT KecamatanTelaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai SelatanBahwa saat itu Terdakwa datang dari arah Haruyan dengan tingkah laku yangmencurigakan seperti sedang menunggu seseorang lalu Saksi dan Saksi I.
    Apt binti BACHRUN (alm) (dibacakan) yangpada pokoknya memberikan pendapat sebagai berikut :e Bahwa Saksi sebagai ahli dibidang kefarmasian;e Bahwa saat ini Ahli menjabat sebagai Kasi Farmasi di Dinas Kesehatan Kab.Hulu Sungai Selatan yang mana tugas dan wewenang Saksi dalam jabatantersebut adalah melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap peredaransemua obat dan perbekalan kesehatan termasuk Psikotropika dan Narkotika padasarana pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta diwilayah Kab.
    POL.16.08.E.820berupa 2 (dua) butir tablet Carnophen warna putih dengan penandaan ZENITH pada satusisi dan pada sisi lainnya adalah benar tablet yang mengandung bahan aktif obat yaituParasetamol, Kafein, Karisoprodol;Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim untukunsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat(1) ini telah pula terpenuhi.A.d.3.
Register : 28-01-2015 — Putus : 17-03-2015 — Upload : 06-05-2015
Putusan PN BARABAI Nomor 6/Pid.Sus/2015/PN Brb
Tanggal 17 Maret 2015 — -KHAIRULLAH ALS AMIULLAH BIN AHMAD SAID
226
  • Menyatakan Terdakwa KHAIRULLAH ALS AMIULLAH BIN AHMAD SAID tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standard Dan / Atau Persyaratan Keamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;2.
    tentang penetapan harisidang ;= Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan ;Setelah Mendengar Keterangan saksisaksi, Ahli dan Terdakwa serta memperhatikanbukti surat dan barang bukti yang diajukan dipersidangan ;Setelah mendengar Pembacaan tuntutan pidana, yang diajukan oleh Penuntut umumyang pada pokoknya sebagai berikut :1Menyatakan terdakwa KHAIRULLAH ALS AMIULLAH BIN AHMADSAID terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidanatelah dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
    kepersidangan oleh Penuntut Umum didakwaberdasarkan surat dakwaan sebagai berikut;Kesatu :Bahwa terdakwa KHAIRULLAH Als AMIULLAH BIN AHMAD SAID, pada hariKamis tanggal 20 Nopember 2014 sekitar jam 10.00 WITA atau pada suatu waktu dalam bulanNopember 2014, bertempat di Jalan Sarigading RT. 004/004, Kelurahan Barabai UtaraKecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah atau pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Barabai, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
    IPUL (daftar pencarianorang) dan terdakwa menjual obat jenis Carnophen tersebut dengan hargaRp.40.000, (empatpuluh ribu rupiah) per kepingnya yang berisi 10 (sepuluh) butirdan terdakwa tidak pernah mengikuti sekolah farmasi dan tidak mempunyaipengetahuan mengenai obat yang di edarkannya, serta tidak memiliki ijin dari pihakyang berwenang untuk mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan obat obat jenis Carnophen tersebut yang mengandung bahan aktifKarisopodol, Asetaminofen, Kaffein
    kefarmasian (mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan serta mengedarkan), kecuali orang yang telah memilikikeahlian dan kewenangan;=> Bahwa setiap orang yang dimaksud dalam pasal 198 setiap orangyang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktikkefarmasian dilarang karena akan menimbulkan dampak membahayakanbagi setiap orang yang menjadi konsumennya.=> Bahwa tidak dibenarkan memiliki, menyimpan dalam jumlahyang melibihi batas untuk keperluan pengobatan dan atau menjualsediaan farmasi
    maupun bahan sediaan farmasi karena tidak memilikikeahlian khusus dalam kefarmasian (penyimpanan obat dan farmologiobat), serta tidak ada ketentuan berapa jumlahnya tergantung kebutuhandosis untuk mengobati penyakit tertentu;=> Bahwa ahli menerangkan perbuatan yang dilakukan olehterdakwa telah melanggar pasal 196 UURI No. 36 tahun 2009.Halaman 11 dari 20 Putusan Nomor : 6/Pid.Sus/2015/PN BrbMenimbang, bahwa terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang padapokoknya sebagai berikut :=>
Putus : 01-09-2015 — Upload : 15-10-2015
Putusan PN TANAH GROGOT Nomor 150/Pid.Sus/2015/PN.TGT
Tanggal 1 September 2015 — -MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN
305
  • Menyatakan terdakwa MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar; 2.
    Perkara: PDM46/Tagro/06/2015,yang selengkapnya sebagaiberikut:Bahwa Terdakwa MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN pada hari Senintanggal 16 Maret 2015 sekira pukul 20.00 Wita atau setidaktidaknya padasuatu waktu tertentu dalam bulan Maret tahun 2015, bertempat di Dusunmalungun Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser Kalimantan Timuratau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Tanah Grogot, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 106 ayat (1);Ad. 1.
    Selanjutnya Pasal 108ayat (1) menyatakan bahwa Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatantermasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter,Lembar. 11 dari 17 Hlm.
    Put Perkara No : 150/Pid.Sus/2015/PN.TGT 4479/2015/NOF tablet dengan bahan aktif Destrometorfan mempunyaiefek sebagai antitusin atau anti batuk tidak termasuk Narkotika maupunPsikotropika;Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakimmenyimpulkan terdakwa telah mengerti bahwa untuk mengedarkan sediaanfarmasi in casu haruslah menggunakan izin edar, namun terdakwamenyimpangi ketentuan tersebut dengan membeli dan mengedarkansediaan farmasi tersebut tanpa izin edar, hal inilah yang
    Menyatakan terdakwa MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaMengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN,oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 1 (Satu) tahun dan 8(delapan) bulan serta denda sebesar Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti denganpidana kurungan selama : 1 (satu) bulan;3.
Putus : 10-08-2016 — Upload : 16-05-2017
Putusan PN MAROS Nomor 132/Pid.Sus/2016/PN.Mrs
Tanggal 10 Agustus 2016 — Terdakwa : Syamsul Alam als. Sul Bin Abd. Rasyid JPU : Aminah, S.H
916
  • Rasyid telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Turut Serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ";2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Syamsul Alam als. Sul Bin Abd. Rasyid dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan.3.
    Menyatakan Terdakwa SYAMSUL ALAM ALS SUL BIN ABD RASYID, telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " yangmelakukan,menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatandengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tindak memiliki ijin edar" sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 197 Undangundang RI.
    Lilis Sukmawati, S.Farm.Apt Bahwa saksi saat ini menjabat sebagai Kepala Instalasi farmasi DinasKesehatan kab. Maros sejak dari tahun 2010.
    Maros.Bahwa maksud Terdakwa menitipkan obat berbentuk tablet warna putihberlogo putih kepada saksi Ilham untuk dijual kepada orang lain.Bahwa dalam melakukan pengedarkan atau penjualan obat Terdakwa tidakmemiliki izin untuk menjual atau mengedarkan obat tersebut dan Terdakwatidak memiliki apotik maupun toko obat.Bahwa Terdakwa tidak pernah bekerja di bidang farmasi, apotik maupun tokoobat dan Terdakwa memiliki pekerjaan tetap sebagai karyawan.Hal. 9 dari 17 hal.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan.3. Tidak memiliki izin edar.4. Turut serta melakukanMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
    Rasyid telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Turut Sertadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ";Hal. 15 dari 17 hal. Putusan nomor 132/Pid.Sus/2016/PN. Mrs. (Kesehatan)2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Syamsul Alam als.
Register : 03-09-2019 — Putus : 23-10-2019 — Upload : 24-10-2019
Putusan PN JOMBANG Nomor 426/Pid.Sus/2019/PN Jbg
Tanggal 23 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
TEDHY WIDODO,SH
Terdakwa:
AHMAT AGUNG KURNIAWAN bin HARI SUHARDI
267
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan terdakwa Ahmat Agung Kurniawan bin Hari Suhardi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standart keamanan dan mutu sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;

    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana

    Menyatakan terdakwa Ahmat Agung Kurniawan bin Hari Suhardi telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanasetiap orang dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa dan ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan,Halaman 1 dari 16 Putusan Nomor 426/Pid.Sus/2019/PN Jbgkhasiat atau kemanfaatan dan mutu yang diatur dan diancam dalam pasal196 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana dalamdakwaan kami;2.
    Jatirejo Kec.DiwekKab.Jombang atau setidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalamWilayah Hukum Pengadilan Negeri Jombang,setiap orang dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tanpa dan atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutu yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : Berawal pada sekitarbulan Juni 2019 terdakwa Ahmat Agung Kurniawan bin Hari Suhardimenghubungi Sdra.
    Berdasarkan surat keterangan yangdibuat dan ditandatangani dr, Sudaryanto, M.Kes selaku kepala DinasKesehatan Kabupaten Jombang tanggal 28 Mei 2019, menerangkan bahwasecara aturan sah dan peredarannya, Triheksifenidil HCL harus didapat darisumber resmi dengan dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan,sedangkan masyarakat hanya dapat memperoleh sediaan farmasi ini dariapotek berdasarkan resep dokter.
    Terdakwa tidak menjelaskan aturan penggunaan pildouble L kepada pembeli;Dengan merujuk pada ketentuan pasal 98 ayat (2) dan pasal 98 ayat (3)Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Majelis Hakimmenyimpulkan bahwa Terdakwa adalah orang yang tidak berhak untukmelakukan perbuatan mengedarkan sediaan farmasi berupa pil double L karenaTerdakwa dalam membeli maupun menjual pil double L tersebut tidak memilikiijin dari pejabat yang berwenang.
    Menyatakan terdakwa Ahmat Agung Kurniawan bin Hari Suhardi telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandart keamanan dan mutu sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;2.
Register : 27-08-2018 — Putus : 17-10-2018 — Upload : 25-10-2018
Putusan PN KOTABARU Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Ktb
Tanggal 17 Oktober 2018 — Penuntut Umum:
SAMSISKA DIEN ERMIKA SYAMSU,SH.MH
Terdakwa:
FAZRIAN NOOR als AJI bin Alm. MAMING
205
  • M E N G A D I L I

    1. Menyatakan terdakwa FAZRIAN NOOR als AJI bin (alm) MAMING telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan pidana denda sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta Rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
    Menyatakan terdakwa Fazrian Noor als Aji bin (alm) Maming terbukti secara sah danmeyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 197 Jo. 106 UURI Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan sebagaimana dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum;2.
    Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad. 1.
    Achmad Rahendra, memberi keyakinan bagi Majelis hakim bahwaperbuatan Terdakwa telah nyata dengan sengaja mengedarkan obat jenis carnophen/zenith;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, bahan tradisional, dan kosmetika, selanjutnya sebagaimana Keputusan KepalaBadan POM RI No.
    MK.00.05.1.31.3996 perihal Pembatalan Persetujuan Nomor Izin EdarCarnophen Tablet, ternyata obat jenis carnophen/zenith telah dibatalkan izin edar dankegiatan produksinya telah dihentikan, sehingga nyata bahwaterdakwa telahmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, dengan demikian unsurkedua, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar telah terpenuhi;Halaman 11 dari 14 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Ktb.Menimbang
    Menyatakan terdakwa Fazrian Noor als Aji bin (alm) Maming telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 (Sepuluh)bulan, dan pidana denda sebesar Rp.200.000.000, (dua ratus juta Rupiah) denganketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan pidana kurunganselama 6 (enam) bulan;3.
Register : 01-11-2016 — Putus : 22-11-2016 — Upload : 07-12-2016
Putusan PN KANDANGAN Nomor 255/Pid.Sus/2016/PN Kgn
Tanggal 22 Nopember 2016 — SAFARI Als. UTUH Bin. AKHMAD KABUL (Alm).
735
  • Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak Memiliki Izin Edar;
    DuhaDesa Gambah Luar Muka Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu SungaiSelatan, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenangmemeriksa dan mengadili, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1).
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis akanmempertimbangkannya sebagai berikut :1. Unsur Setiap Orang;Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan unsur Setiap Orangadalah menunjuk kepada subjek hukum manusia dalam hal ini terdakwaSAFARI Als. UTUH Bin.
    Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa pengertian unsur ini adalah alternatif.
    Artinya, jikasalah satunya terbukti maka terbukti pula lah ketentuan unsur tersebut;Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan UndangUndang bahwasediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, sedangkan yang dimaksud denganHal. 15 dari 20 hal. Putusan Nomor 255/Pid.
    ZenithPharmaceutical; tertanggal 27 Oktober 2009;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas ditambah dengan keyakinan Majelis, maka terdakwa telah melakukanperbuatan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi obat jenis CarnophenHal. 17 dari 20 hal. Putusan Nomor 255/Pid. Sus/2016/PN Kgnyang tidak memiliki ijin edar.
Register : 23-11-2016 — Putus : 04-01-2017 — Upload : 12-01-2017
Putusan PN KANDANGAN Nomor 273/Pid.Sus/2016/PN Kgn
Tanggal 4 Januari 2017 — RISNA Binti SAMIDRI (Alm).
283
  • Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak Memiliki Izin Edar;
    Menyatakan terdakwa RISNA Binti SAMIDRI (Alm) terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197UndangUndang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalam DakwaanPertama Penuntut Umum;2.
    Lingkar Selatan DesaBayanan Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, atausetidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Kandangan yang berwenang memeriksa dan mengadili,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal106 ayat (1).
    Lingkar Selatan Desa Bayanan KecamatanDaha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, atau setidaktidaknya padasuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriKandangan yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemantaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) danayat (3).
    Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa pengertian unsur ini adalah alternatif.
    Artinya, jika salahsatunya terbukti maka terbukti pula lah ketentuan unsur tersebut;Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan UndangUndang bahwasediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izinedar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, sedangkan yang dimaksud denganalat kesehatan adalah instrumen, aparatus, media dan atau implan yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan
Register : 10-10-2019 — Putus : 12-11-2019 — Upload : 13-11-2019
Putusan PN WATES Nomor 134/Pid.Sus/2019/PN Wat
Tanggal 12 Nopember 2019 — Penuntut Umum:
1.DIAN NATALIA, S.H.
2.YOVERIDA LIVENNI,SH
3.KUNTO SINGGIH PRAMONO, SH
Terdakwa:
DENI DWI PURNOMO Als LONDO Bin UNTUNG SAPUTRO
13514
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa Deni Dwi Purnomo Alias Londo Bin Untung Saputro telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dalam dakwaan kesatu;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (Enam) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,00 (Dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila
    Umum didakwaberdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:Kesatu:Bahwa Terdakwa Deni Dwi Purnomo Alias Londo Bin Untung Saputro pada hariJumat tanggal 02 Agustus 2019 sekira pukul 16.00 WIB, atau setidaktidaknyapada suatu waktu dalam bulan Agustus tahun 2019 bertempat di DusunKenteng Pedukuhan VII RT.027/RW.014 Desa Banaran, Kec.Galur, Kab.KulonProgo atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Wates, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
    Bahwa sesuai dengan pasal 1 ayat 4 peraturan pemerintah No. 72 tahun1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang dimaksud Peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baikdalam rangka perdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan bahwa kegiatan tersebut yang dilakukan oleh saksi AndiSaputra alias Poting dan Terdakwa adalah merupakan peredaran.Menimbang bahwa di persidangan, Penuntut Umum telah mengajukanbukti
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalamPasal 106 Ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur delik tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
    atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar,telah terpenuhi;Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan hukum, MajelisHakim berpendapat bahwa oleh karena seluruh unsur dari Pasal 197 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Jo.
    Menyatakan Terdakwa Deni Dwi Purnomo Alias Londo Bin Untung Saputrotelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar, sebagaimana dalam dakwaan kesatu;2.
Register : 27-03-2017 — Putus : 10-05-2017 — Upload : 03-08-2017
Putusan PN BANJARBARU Nomor 98/Pid.Sus/2017/PN Bjb
Tanggal 10 Mei 2017 — SYARKANI AIs KANI Bin Alm. HAMDAN
4032
  • HAMDAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) Bulan;3.
    HAMDAN terbuktibersalah melakukan tindak pidana "dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)" sebagaimanadiatur dalam Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dalamdakwaan alternative kedua Penuntut Umum;2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa SYARKANI Als KANI BinAlm.
    Cempaka Kota Banjarbaru tepatnya di rumah milik terdakwasendiri atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Banjarbaru, dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3), yangdilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :meena Bermula dengan adanya informasi
    Cempaka Kota Banjarbaru karenatelah mengedarkan obat Charnophen tanpa izin edar;Bahwa Terdakwa selain mengedarkan obat carnophen tersebut jugaTerdakwa konsumsi sendiri;Bahwa Terdakwa tidak ada mempunyai ijin dari Dinas Kesehatan Banjarbaruuntuk mengedarkan obat carnophen yang memenuhi standar / persyaratankeamanan dan mutu pelayanan farmasi;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang farmasi atau adakaitannya dengan pekerjaan seharihari dalam mengedarkan obat carnophentersebut.Bahwa Terdakwa
    adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalamrangka perdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan;Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alatkesehatan, dimana yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat tradisional dan kosmetika sedangkan yang dimaksud dengan alatkesehatan adalah bahan, instrument, apparatus, mesin
    HAMDAN telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijinedar2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan dan denda sebesar Rp.2.000.000, (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidakdibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) Bulan;3.
Register : 02-11-2016 — Putus : 15-12-2016 — Upload : 19-12-2016
Putusan PN KANDANGAN Nomor 259/Pid.Sus/2016/PN Kgn
Tanggal 15 Desember 2016 — LAHMUDIN Als. ILAH Bin. M. ZAINI (Alm).
855
  • Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak Memiliki Izin Edar;
    ZAINI (Alm), terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 Jo pasal 106ayat (1) UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana telahdiuraikan dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum.2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa LAHMUDIN Als ILAH Bin M.
    Hulu Sungai Selatan, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Kandangan, dengan sengaja melakukan, yang menyuruhmelakukan atau turut serta melakukan memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standardan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2) dan Ayat (3).
    KETERANGAN AHLI NUZULA EVA RAHMAN, S.Si Apt Binti BACRUN,bahwa keterangan ahli tersebut telah disumpah di BAP, dan keterangannyadibacakan di Persidangan menerangkan sebagaimana lengkapnya termuatdidalam Berita Acara Persidangan, yang pada pokoknya menerangkanantara lain: Bahwa saat ini Ahli menjabat sebagai Kasi Farmasi di DinasKesehatan Kab. Hulu Sungai Selatan yang mana tugas danHal. 8 dari 17 hal.
    Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa pengertian unsur ini adalah alternatif.
    Artinya, jikasalah satunya terbukti maka terbukti pula lah ketentuan unsur tersebut;Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan UndangUndang bahwasediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, sedangkan yang dimaksud denganalat kesehatan adalah instrumen, aparatus, media dan atau implan yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan
Register : 04-07-2018 — Putus : 01-10-2018 — Upload : 07-11-2018
Putusan PN PASURUAN Nomor 96/Pid.Sus/2018/PN Psr
Tanggal 1 Oktober 2018 — Penuntut Umum:
ERMA NURJANAH, SH
Terdakwa:
SESILIA EVO DWI KRISTIANA
9623
    1. Menyatakan terdakwa SESILIA EVO DWI KRISTIANA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak dan Kewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan denda sejumlah Rp
    Kartini No 92 94Pasuruan;Bahwa pada saat pemeriksaan di Toko Jelita Cosmetics Jl.Kartini No 92 94 Pasuruan ditemukan kosmetik tanpa izinedar dan label kosmetik;Bahwa temuan barang bukti tersebut kemudian dihitung,dicatat dan dilakukan penyitaan, kemudian dibuatkan beritaacara penyitaan;Bahwa terdakwa mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan dan mutu dan/ atau Setiap orang yangdengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki
    Kartini No 92 94 Pasuruan;Halaman 8 BA Nomor 45/Pid.Sus/2018/PN Psr BA.PID.B.1.1 Bahwa yang menjadi dasar saksi melakukan penyitaanterhadap produk sediaan farmasi berupa kosmetik tanpa izinedar yang ditemukan di Toko Jelita Cosmetics Jl.
    Kartini No 92 94 Pasuruanditemukan kosmetik tanpa izin edar dan label kosmetik;Bahwa temuan barang bukti tersebut Kemudian dihitung, dicatat dan dilakukan penyitaan,kemudian dibuatkan berita acara penyitaan;Bahwa terdakwa mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/ ataupersyaratan kKeamanan, khasiat atau kKemanfaatan dan mutu dan/ atau Setiap orang yangdengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;Bahwa kosmetik tanpa izin edar dan label kosmetik tersebut
    telah diatur dalam pasal 106ayat (1) Undang Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentangKesehatan, berbunyi Sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar.
    Sehinggaberdasarkan peraturan tersebut, sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar tidak boleh diedarkan;Bahwa Terdakwa SESILIA EVO DWI KRISTIANA melanggar UURI No. 36 Th. 2009 tentang Kesehatan Pasal 196, berbunyiSetiap orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidanapenjara paling
Register : 13-04-2016 — Putus : 07-06-2016 — Upload : 30-06-2016
Putusan PN MARTAPURA Nomor 115/Pid.Sus/2016/PN Mtp
Tanggal 7 Juni 2016 — NOVIARI CHOIRUTTABAH bin ERI SETIONO
3313
  • Menyatakan Terdakwa NOVIARI CHOIRUTTABAH bin ERI SETIONO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Percobaan Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dakwaan alternatif kedua Penuntut Umum;2.
    tanggal 14 April2016 tentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi dan Terdakwa serta memperhatikanbukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut:1Menyatakan Terdakwa NOVIARI CHOIRUTTABAH bin ERI SETIONOterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana percobaanmengedarkan sediaan farmasi
    Muhajirin Kelurahan Keraton Kecamatan MartapuraKabupaten Banjar atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Martapura yang berwenang mengadili, Dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1), jikaniat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainyapelaksanaan itu, bukan sematamata disebabkan karena kehendaknya
    membenarkan barang bukti yang dihadirkan di persidanganadalah barangbarang yang ditemukan pada diri Terdakwa;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat semua keterangansaksi benar;Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagai berikut:3 ARIEF RACHMAN,S.Si,Apt., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkansebagai berikut:e Bahwa Ahli hadir di persidangan berdasarkan surat tugas dari Kepala DinasKesehatan Kabupaten Banjar;e Bahwa riwayat pendidikan Ahli adalah S1 pada fakultas Farmasi
    hukum, yang didasarkan pada keterangan saksisaksi dan alat bukti lainnya,bahwa Terdakwa NOVIARI CHOIRUTTABAH bin ERI SETIONO dengan identitasdi atas dan di akui oleh Terdakwa sebagai dirinya sendiri yang diajukan dalam perkaraini, sehat jasmani dan rohani serta mampu mempertanggungjawabkan semuaperbuatannya, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur Setiap Orang dariPasal di atas telah terpenuhi secara dan meyakinkan menurut hukum ;Ad.2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    merupakan barang bukti yang dipergunakan untuk melakukankejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan maka perluditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan sehingga tidak dapat dipergunakanlagi;Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perludipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankanTerdakwa;Keadaan yang memberatkane Perbuatan Terdakwa tidak membantu program pemerintah untuk membasmiperedaran gelap sediaan farmasi
Putus : 09-10-2014 — Upload : 16-12-2014
Putusan PN MADIUN Nomor 185/Pid.Sus/2014/PN.Mad
Tanggal 9 Oktober 2014 — ANIS EKOWATI binti MUKADI
15832
  • Apt. yang memberikanketerangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut :Bahwa saksi bekerja sebagai Staff Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan padaDinas Kesehatan Kota Madiun ;Bahwa keahlian saksi sesuai dengan pendidikan yang telah ditempuh selakuSarjana Farmasi Apoteker ;Bahwa yang mempunyai wewenang untuk mendistribusikan obat adalahapotik atau sarana kesehatan yang diberi wewenang sesuai peraturan untukmendistribusikannya ;Bahwa selain apotik, boleh mendistribusikan obat tertentu, yaitu obat
    Wirabumi No. 19, RT. 04 RW. 01, KelurahanWinongo Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun yang disaksikan oleh saksiSUDIONO karena terdakwa telah menjual obat tanopa memiliki keahlian dibidang farmasi ;e Bahwa benar jenis obat yang dijual oleh terdakwa adalah jenis obat kerasyaitu Kaplet salut selaput Super tetra produk Darya Varia Bogor, kaplet 500mg obat Asam Mefenamat Produksi PT. Errita Pharma BandungIndonesia,kaplet 500 mg Amoxicilin produksi PT.
    berupa obat, sesuai dengan ketentuan Pasal 5Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentangPraktek Kefarmasian hal tersebut adalah bagian dari pekerjaan kefarmasian, halmana sejalan pula dengan Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Praktek Kefarmasian yang berisi :Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutuSediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusiatau penyaluranan obat, pengelolaan
    pada ayat(1) dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga TeknisKefarmasian ;Menimbang, bahwa dari rangkaian peraturan perundangundangantersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat bertindak dalamperedaran maupun distribusi sediaan farmasi berupa obat harus dilakukan olehseseorang yang berprofesi apoteker yang dibantu oleh apoteker pendampingdan/atau tenaga teknis kefarmasian ;Menimbang, bahwa di persidangan telah diperoleh fakta fakta hukumsebagai berikut :e Bahwa benar telah
    Wirabumi No. 19, RT. 04 RW. 01, KelurahanWinongo Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun yang disaksikan oleh saksiSUDIONO karena terdakwa telah menjual obat tanopa memiliki keahlian dibidang farmasi ;13e Bahwa benar jenis obat yang dijual oleh terdakwa adalah jenis obat kerasyaitu Kaplet salut selaput Super tetra produk Darya Varia Bogor, kaplet 500mg obat Asam Mefenamat Produksi PT. Errita Pharma BandungIndonesia,kaplet 500 mg Amoxicilin produksi PT.