Ditemukan 71931 data
6 — 0
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah diupayakan perdamaian, namuntidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjian suciyang sangat kokoh (mitsagon gholidzo) dengan tujuan untuk membentuk keluargayang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkan dengan kematian,oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian itu adalah suatu kebolehan yangtercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikan diatastidak selalu dapat terwujud menjadi
9 — 1
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah diupayakan perdamaian,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsagon gholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkandengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikandiatas tidak selalu dapat terwujud menjadi
22 — 4
di rumah orang tua Pemohon, dan pemohondengan termohon Pemohon dan Termohon telah berpisah sejak bulan Juni2018 yang lalu sampai sekarang Termohon pergi meninggalkan Pemohon ;sampai sekarang telah terbukti dan menjadi fakta hukum;Menimbang, bahwa prinsip dasar perkawinan adalah pernikahan yakniakad yang sangat kuat atau mitsagan ghalidzan untuk mentaati perintah Allahyang bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan rahmah;Menimbang, bahwa untuk mewujudkan prinsip ideal
12 — 10
tentunya lebih bermanfaat bagi keduabelah pihak ;Menimbang, bahwa suatu rumah tangga yang bahagia dan kekal akanterwujud jika antara suami istri saling cinta mencintai, saling memberi danmenerima serta hormat menghormati antara satu dengan yang lainnyasebagaimana maksud pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal74 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, namun pada kenyataannya suamiisteri Him. 8 dari 11 Hlm.Putusan No. 0495/Pdt.G/2018/PA.Dptersebut kehilangan rasa cinta dan kasih sayang, maka cita ideal
12 — 1
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang bertikir Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahtera akanterwujud jika antara suami isteri saling mencintai dan menyayangi satu sama lain,namun apabila salah satu pihak kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, makacita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pemah menjadikenyataan bahkan kehidupan perkawinan itu akan menjadi belenggu kehidupanbagi kedua belah pihak;Menimbang,
17 — 5
bahwa untuk terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,yakni terbentuknya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, diperlukan adanya unsur salingmencintai dan saling menyayangi di antara kedua belah pihak sebagai suamiisteri, Sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat Ar Ruum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita ideal
11 — 7
lahir maupun batin dan tidak pernah berkomunikasisebagaimana layaknya suami istri; Bahwa keduanya telah didamaikan oleh keluarga/orang dekatakan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsagon gholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkandengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal
11 — 4
Bahwa Tergugat sebagai seorang istri ternyata tidak lagi dapat menjadisosok ibu rumah tangga yang ideal dan bertanggung jawab terhadapkeluarga yang seharusnya dapat memberikan kebahagian baik jasmanimaupun rohani bagi Penggugat termasuk anakanaknya dan selama iniPenggugatlah yang merawat, memelihara, mengawasi serta mengasuhanak tersebut sampai sekarang, sedangkan Tergugat selalu pulangpagi;10.Bahwa Penggugat sebagai seorang suami telah berusaha membina danmenyadarkan Tergugat untuk memperbaiki dirinya
9 — 7
Bjrseperti itu tidak mencerminkan sebagai rumah tangga yang rukun, harmonisdan bahagia karena masingmasing pihak sudah hidup secara terpisah, dengandemikian dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah kehilangan hakikat dan makna dari sebuah perkawinan yang ideal, danjuga sebagaimana terungkap fakta di muka persidangan bahwa Penggugat jugatetap bersikeras ingin bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan beberapa faktafakta tersebut MajelisHakim berkesimpulan bahwa
6 — 5
dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai bagian yangtidak terpisahkan dari isi penetapan ini;PERTIMBANGAN HUKUMMenimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalahsebagaimana telah diuraikan di muka;Menimbang, bahwa Hakim telah memberikan nasehat kepada Pemohon,anak Pemohon, calon menantu Pemohon dan orang tuanya untuk menundaperkawinan ini Sampai dengan usia anak Pemohon memenuhi ketentuanperundangundangan yang berlaku, mengingat bahwa menikahkan anak yangbelum mencapai usia yang ideal
16 — 2
bahwa untuk terwujudnya tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,yakni terbentuknya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, diperlukan adanya unsur salingmencintai dan saling menyayangi di antara kedua belah pihak sebagai suamiisteri, Sebagaimana diisyaratkan di dalam Al Quran Surat Ar Ruum ayat 21;Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cintadan kasih sayangnya, maka cita ideal
34 — 47
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir;Menimbang, bahwa untuk mewujudkan rumah tangga yang bahagia dansejantera sebagaimana dimaksud oleh pasal dan ayat diatas, maka suami Istriharus saling menyayangi dan saling mencintai antara satu dengan yang lain.Apabila salah satu atau kedua belah pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasin sayangnya, maka citacita ideal bagi suatu kehidupan rumah tanggatersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan
9 — 9
dalam rumah tangga mereka sebagaimana tujuan adanya perkawinan.Menimbang, bahwa terjadinya pertengkaran yang mengakibatkansalah satu pihak meninggalkan pihak lain, sudah tidak ada komunikasi lagi dantidak pernah lagi tinggal bersama merupakan pertengkaran terus meneruskarena yang mengakibatkan hilangnya rasa cinta dan kasih sayang diantarasuami istri serta pertanda kehidupan rumah tangga yang sudah hancurberantakan, sehingga dalam kondisi demikian sudah berat bahkan sulitmembangun rumah tangga yang ideal
7 — 0
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah diupayakan perdamaian,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsagon gholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkanHalaman 8 dari 11 Putusan Nomor: 2922/Pdt.G/2018/PA.Grtdengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan
9 — 1
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah diupayakan perdamaian,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsagon gholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkandengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikandiatas tidak selalu dapat terwujud
9 — 3
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah diupayakan perdamaian,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsagon gholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkandengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikandiatas tidak selalu dapat terwujud menjadi
7 — 0
telahmenunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai, sikap tersebut berartiPenggugat sudah tidak mencintai Tergugat lagi dan tidak berkehendakmempertahankan perkawinannya dan sudah tidak ada ikatan bathin lagi danperkawinan itu sudah tidak utuh dan menjadi rapuh ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika antara suami isteri saling mencintaidan menyayangi satusama lain, namun apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita ideal
9 — 2
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah diupayakan perdamaian,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsagon gholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkandengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikandiatas tidak selalu dapat terwujud menjadi
9 — 0
Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat telah diupayakan perdamaian,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsagon gholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkandengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikandiatas tidak selalu dapat terwujud
7 — 1
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah diupayakan perdamaian,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa perkawinan dalam Islam adalah sebuah perjanjiansuci yang sangat kokoh (mitsagon qholidzo) dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia secara kekal dan sebisa mungkin hanya dipisahkandengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikandiatas tidak selalu dapat terwujud