Ditemukan 35417 data
62 — 15
KelasSekolah Dasar Tahun Anggaran 2015 antara Pejabat PembuatKomitmen Dengan Kepala Sekolah SDN 4 Tunggilis Nomor:17762.146/ D2.3/ BP2. 06/ VII/ SPPB/ 2015 tanggal 21 Agustus2015.Surat Pernyataan Tanggungjawab Multlak.Kuitansi Penerimaan Dana Bantuan sebesar Rp.357.000.000, (tigaratus lima puluh tujuh juta rupiah).Keputusan Kepala SD Negeri 4 Tunggilis Nomor : 421/ 12SD.20/UPTD.03/ 2015 Tentang Penetapan Tim Pelaksana RehabilitasiRuang Kelas SD Negeri 4 Tunggilis Tanggal 24 Agustus 2015.Berita Acara Pembentukan
(tiga ratuslima puluh tujuh juta rupiah) dan terdakwa juga menandatangani suratpertanggungjawaban mutlak Kepala Sekolah.Bahwa Terdakwa selaku Kepala Sekolah SDN 4 Tunggilis dan selakuPenanggungjawab kegiatan menunjuk Saksi Darda Kusnendra Mugrianaselaku konsultan perencana dan pengawas kegiatan dan membentuk TimPelaksana Rehab Ruang Kelas (TPR2K) sesuai Keputusan Kepala SDN 4Tunggillis Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran Nomor : 421.2/10SD.20/ UPTDM/ 2015 tanggal 24 Agustus 2015 tentang Pembentukan
Kalipucang yaitu saksi Hj.SUSILAWATI melihat ruangan kelas yang sedang di rehab ;Bahwa menurut Saksi ruang kelas SDN 4 Tunggilis dapat dikategorikanrusak sedang ;Bahwa pernah ada rapat yang dipimpin oleh terdakwa untuk membahasmengenai pembentukan panitia Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN4 Tunggilis di ruaang Kepala Sekolah yang dibahas yaitu akan adanyadana Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas di SDN 4 Tunggilis sebesarRp.357.000.000, (tiga ratus lima puluh tujuh juta rupiah) ;Bahwa dana bantuan
SUYATO) dan PPK menyampaikan kepada KepalaSekolah Penerima dana agar sekembalinya dari acara tersebut segeramembentuk Tim Pelaksana Rehabilittasi Ruang Kelas (TPR2K) danTPR2K menunjuk Konsultan Perencana dan Pengawas Kegiatan ;Bahwa berdasarkan Berita Acara Pembentukan Tim PelaksanaRehabilitasi Ruang Kelas No.421.2/10SD.20/UPTD.03/2015 tanggal 24Agustus 2015 dengan susunan Panitia Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 4Tunggilis sebagai berikut : Penanggungjawab : MUMU, S.pd. Ketua : Wahyu, S.Pd.
Berita Acara Pembentukan Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang KelasNomor : 421/ 10SD.20/ UPTD.03/ 2015 tanggal 24 Agustus 2015. Surat Tugas Perencana Pengawas Rehabilitasi Ruang Kelas Nomor :421/ 13 SD.20/ UPTD.03/ 2015. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan. Laporan Bulanan September s.d. Desember 2015. Laporan Penggunaan dana dan Laporan Pajak. Surat Setoran Pajak (SSP) sebesar Rp.31.634.715, tertanggalpenerimaan 24 Nopember 2015. Surat Tanda Terima Setoran Pajak dari PT.
7 — 3
tidak berkumpulnya suamiistri dalam satu kediaman bersama.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan
Yuliana binti Bido
Tergugat:
Sappe bin Baba
13 — 12
merukunkan rumah tangga Penggugat dan Tergugattidak berhasil.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan
8 — 4
konkritnya dari suatuketidakharmonisan sebuah rumah tangga;Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan
12 — 4
tidakberkumpulnya Penggugat dan Tergugat dalam satu kediaman bersama.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga ataurumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oJeh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syarat yangsangat urgen bagi pembentukan
9 — 4
tidak berkumpulnyasuami istri dalam satu kediaman bersama.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan
7 — 8
dengan baik dalam satu atap rumah dan satumeja makan;Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan
8 — 8
membangun rumahtangganya dalam satu meja makan dan satu atap;Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa.Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan
7 — 2
tidak berkumpulnya suami istri dalam satukediaman bersama.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluargaatau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syarat yangsangat urgen bagi pembentukan
17 — 9
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa".Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga ataurumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syarat yangsangat urgen bagi pembentukan
LENI PURWANINGSIH
18 — 3
mengenaiformalitas dari permohonan a quo apakah telah memenuhi syarat formil darisuatu permohonan (gugatan voluntair);Menimbang, bahwa bentuk permohonan (gugatan voluntair) sendiri telahjelas diatur melalui Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik IndonesiaNomor : KMA/032/SK/IV/2006 tentang Pemberlakuan Buku Il PedomanPelaksanaan Tugas Dan Administrasi Pengadilan dan mulai berlaku sejakditetapkan pada tanggal 4 April 2006 juncto Keputusan Ketua Mahkamah AgungRepublik Indonesia Nomor : 012/KMA/SK/II/2007 tentang Pembentukan
12 — 3
tidak berkumpulnya suamiistri dalam satu kediaman bersama.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan
7 — 2
tidak berkumpulnya suami istri dalam satukediaman bersama.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluargaatau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syarat yangsangat urgen bagi pembentukan
9 — 3
tidak berkumpulnya suamiistri dalam satu kediaman bersama.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan
12 — 6
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak dapatterwujud;Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tersebutadalah suatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun bathin (psikis), danmerupakan syarat yang sangat urgen bagi pembentukan rumah tangga untukmewujudkan kebahagaiaan, Hal tersebut menunjukkan pula bahwapembentukan kebagahagiaan suami isteri sangat ditentukan oleh kesatuandan keterikatan lahir dan bathin;Menimbang, bahwa berdasarkan
16 — 15
No. 141/Pdt.G/2013/PA Ek.adalah suatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun bathin (psikis), danmerupakan syarat yang sangat urgen bagi pembentukan rumah tangga untukmewujudkan kebahagiaan, hal tersebut menunjukkan pula bahwapembentukan kebahagiaan suami isteri sangat ditentukan oleh kesatuan danketerikatan lahir dan bathin;Menimbang bahwa Islam memandang perkawinan adalah suatu halyang sakral, namun di dalam menjalaninya kadangkala ditemui halhal yangdirasakan pahit sebagaimana dialami oleh penggugat
14 — 16
tempat tinggal sejak akhir bulan Maret 2011 hinggasaat ini dan pemohon memilih untuk mengajukan permohonannya ke Pengadilan Agama;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974,dimana perkawinan itu bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan rahmah;Menimbang, bahwa kebahagiaan suatu rumah tangga sebagaimana maksud Pasal 1UndangUndang Nomor Tahun 1974 ditentukan oleh adanya kehendak kuat dari suamiisteri untuk membangun keutuhan rumah tangganya pembentukan
58 — 8
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik IndonesiaNomor 012/KMA/SK/I/2007 tentang Pembentukan tim Penyempurnaan Buku ,Buku Il, Buku Ill dan Buku Tentang Pengawasan (Buku IV) tanggal 5 Februari2007 dan sampai batas waktu 14 (empat belas) hari terhitung setelah tanggalpengumuman ini diumumkan tidak ada pihak lain ataupun masyarakat yangmengajukan keberatan terhadap permohonan Pemohon dan Pemohon Iltersebut, oleh karenanya Majelis Hakim dapat melanjutkan pemeriksaanperkara ini;Him. 6 dari 12 hlm.
9 — 5
suami isteri dalam satu atap rumah dansatu meja makan;Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluargaatau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syarat yangsangat urgen bagi pembentukan
Erni binti Sapuddin
Tergugat:
Aco Darwis bin Marsuki
11 — 11
rumah tangga Penggugat denganTergugat, tidak berhasil.Menimbang, bahwa di dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun1974 disebutkan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa".Menimbang, bahwa apa yang dikehendaki oleh pasal tersebut adalahsuatu keterikatan baik lahir (fisik) maupun batin (psikis), merupakan syaratyang sangat urgen bagi pembentukan