Ditemukan 61386 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 17-09-2015 — Putus : 02-11-2015 — Upload : 18-11-2015
Putusan PN RANTAU Nomor 265/Pid.Sus/2015/PN.Rta
Tanggal 2 Nopember 2015 — * Pidana : - MUHAMMAD NADAR ALS AMAT BIN AGUS
4610
  • Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD NADAR Als AMAT Bin AGUS telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak memiliki Izin Edar 2.
    AMAT Bin AGUS telahterbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana telahdengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang melanggar PasalHalaman 2 Putusan Nomor : 265/Pid.Sus/2015/PN.Rta197 Jo Pasal 106 Ayat (1) Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan sebagaimana dalam dakwaan Primair Penuntut Umum;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MUHAMMAD NADAR Als.
    AMAT Bin AGUS;Bahwa riwayat pendidikan Ahli, SD lulus tahun 2006, MTS lulus tahun2005, SMFISFI Banjarmasin lulus tahun 2008, melanjutkan kuliah diHalaman 10 Putusan Nomor : 265/Pid.Sus/2015/PN.RtaUniversitas Muhammadiyah Surakarta lulus tahun 2012 dan melanjutkanprofesi Apoteker lulus tahun 2013;Bahwa Ahli sekarang bekerja sebagai PNS di Dinas Kesehatan Kab.Tapin, sebagai staff instalasi farmasi dinas kesehatan kab.
    Tapin;Bahwa ahli menerangkan Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatantermasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusi atau penyaluran obat,pengelola obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasiobat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisionalsebagaimana dijelaskan dalam PP No, 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian Pasal 1 Ayat (1).
    yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaankefarmasian, yang terdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker;Bahwa ahli menerangkan bahwa Tidak boleh sebagaimana diatur dalamUU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 198: Sediaan Farmasi dalam hal ini obat digolongkan dalam : Obat Bebas,Obat Bebas terbatas, Obat Keras, Narkotik dan Psikotropika;Halaman 11 Putusan Nomor : 265/Pid.Sus/2015/PN.RtaObat Bebas adalah obat yang digunakan
    Adapun Apoteker adalah sarjana farmasi yang telahlulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanApoteker;Sedangkan Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yangmembantu Apoteker dalam menjalanl Pekerjaan Kefarmasian, yangterdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi,dan Tenaga Menengah Farmasi / Asisten Apoteker;Sedangkan yang dimaksud Praktik Kefarmasian adalah PekerjaanKefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutusediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan
Register : 08-08-2017 — Putus : 13-09-2017 — Upload : 20-09-2017
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 395/Pid.Sus/2017/PN.Gpr
Tanggal 13 September 2017 — ANDIK SUBEKTI Bin IMAM SAFI'I
324
  • Menyatakan bahwa terdakwa ANDIK SUBEKTI Bin IMAM SAFI', terbukti secarasah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "tanpa hak dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi farmasi berupaobat yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan"sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196 UU RI No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan dalam Surat Dakwaan Kesatu kami;2.
    Keterangan Saksi TEGUH MARJOKO, pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut: Bahwa saksi mengerti diperiksa sehubungan dengan tindak pidana tanpakeahlian dan kewenangan menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki standar, yang terjadi pada hari Kamis tanggal 08 Juni 2017 sekirapukul 22.00 wib bertempat di rumah tedakwa di Dsn. Sumbertugu Rt/Rw 05/03Ds. Kalibelo, Kec. Gampengrejo, Kab. Kediri.
    yang keterangannyadibacakan didepan persidangan sebagai berikut:Bahwa saksi ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahanbaku obat sesuai pasal 98 UU NO. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dilarangmenyimpan, mengolah dan mengedarkan bagi setiap orang yang tidak memilikikeahlian dan kewenangan.Bahwa barang bukti berupa pil LL sebanyak 10 (sepuluh) butir yang disita dariterdakwa adalah sediaan farmasi berupa obat.Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan menyimpan danmengedarkan
    sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat bila terdak wabukan tenaga kefarmasian atau tenaga kesehatan tertentuBahwa Ahli tidak mengetahui nama, khasiat atau kemanfaatan dan mutu barangbukti pil LL yang disita dari terdakwa karena sediaan farmasi tersebut tidak adalabel yang melekat.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifenidil HCtersebut pengamanannya harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan, sedangkan untuk penggunaanya harus dengan resep dokter.Bahwa
    Menyatakan bahwa terdakwa ANDIK SUBEKTI Bin IMAM SAFI'l, terbukti secarasah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "tanpa hak dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi farmasi berupa obat yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan"2.
Putus : 26-07-2016 — Upload : 19-09-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 181/Pid.Sus/2016/PN Amt.
Tanggal 26 Juli 2016 — - AMAT bin MUHRAN.
358
  • Menyatakan Terdakwa AMAT BIN MUHRAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa AMAT BIN MUHRAN oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ; 3.
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar;Halaman 11 dari 17 Putusan Nomor 181/Pid.Sus/2016/PN Amt.Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Hakim / Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
    Wiryono Projodikoro hal 6165)Halaman 13 dari 17 Putusan Nomor 181/Pid.Sus/2016/PN Amt.Menimbang, Bahwa dalam unsure ini terkandung makna unsurealternative, dimana terdapat fakta perbuatan memproduksi dan perbuatanmengedarkan, objek yang diproduksi atau diedarkan adalah sediaan farmasi danatau alat kesehatan.
    Hal tersebut mengandung arti bila salah satu faktaperbuatan terbukti maka keseluruhan unsur telah pula terpenuhi.Bahwa dari unsur ini memiliki pengertian terdakwa didakwa melakukanperbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan, perbuatan mana dilakukan secara sengaja.Bahwa kesengajaan merupakan perbuatan yang harus dikehendaki olehterdakwa dan berdasarkan pengetahuan terdakwa.
    dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat ijin edar.(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivita dan kelengkapan' serta tidakmenyesatkan.(3) Pemerintah berwenang mencabut ijin edar dan memerintahkan penarikandari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperolehijin edar, yang kemudian terbukti tidak memenuhi persyaratan mutudan/atau kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai denganketentuan peraturan perundangundangan
    Bahwa benar obat jenis Dextrometrophan (Dextro) yang dijual olehterdakwa merupakan sediaan farmasi yang tidak dapat diperjualbelikankarena sudah dicabut/dibatalkan ijin edarnya berdasarkan surat KepalaBadan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor :HK.04.1.35.06.13.3534 tanggal 27 Juni 2013 tentang Pembatalan IzinEdar Obat Mengandung Dekstrometorfan Sediaan Tunggal .
Register : 28-09-2017 — Putus : 30-10-2017 — Upload : 03-11-2017
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 503/Pid.Sus/2017/PN Gpr
Tanggal 30 Oktober 2017 — Guntur Sukono Putro Bin Alm Sukono
474
  • Kediri, atau setidaktidaknyadisuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriKabupaten Kediri yang berwenang mengadili dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yang tidak memilikiijin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) UU No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar yang harus memenuhi persyaratanobjektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan
    Arif Andi Setyawan, S.Si, MT didapatkesimpulan bahwa barang bukti nomor 4220/2017/NOF seperti tersebutdalam (I) adalah benar tablet dengan bahan aktif Triheksifenidil HCL yangmempunyai efek sebagai anti parkinson, tidak termasuk narkotika maupunPsikotropika, tetapi termasuk dalam daftar obat keras, yang manaberdasarkan keterangan Ahli barang bukti PIL LL tersebut merupakansediaan farmasi berupa obat yang tidak boleh diedarkan (tidak memiliki ijinedar) dan terhadap sedian farmasi berupa butirbutir
    Pil LL tersebutpengamannya harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidangfarmasi.Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi ataukesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.Subsidiair:Bahwa
    Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berapa piljenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi ataukesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan .Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umumtelah mengajukan Saksisaksi sebagai berikut:1.
Putus : 21-06-2016 — Upload : 30-08-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 170/Pid.Sus/2016/PN Amt.
Tanggal 21 Juni 2016 — - SYARIFUDDIN Alias UPUT Bin KHALID;
266
  • Menyatakan Terdakwa SYARIFUDDIN Alias UPUT Bin KHALID telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
    Perk: PDM57/PRGN/Euh.2/05/2016, yang pada pokoknyaMenyatakan Terdakwa SYARIFUDDIN Als UPUT Bin KHALIDterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukummelakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam dalam PasalPasal 197 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2009 Tentang Kesehatan.Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa SYARIFUDDIN AlsUPUT Bin KHALID dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahundikurangi masa penahanan
    hal lagi dan mohon putusan; DAKWAAN:KESATUBahwa Terdakwa SYARIFUDDIN Als UPUT Bin KHALID pada hari Jumattanggal 8 April 2016 sekira jam 15.30 WITA atau setidaktidaknya pada suatuwaktu dalam bulan April 2016 atau setidaktidaknya suatu waktu dalam tahun2016, bertempat di Desa Bangkal RT. 02 Kecamatan Halong Kabupaten BalanganPropinsi Kalimantan Selatan atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk Daerah Hukum Pengadilan Negeri Amuntai, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad.1.
    dan alat kesehatan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 Peraturan PemerintahNo. 72 Tahun 1998 menyatakan peredaran adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 UU No. 36 Tahun 2009menyatakan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 UU No
    Menyatakan Terdakwa SYARIFUDDIN Alias UPUT Bin KHALID telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar;2.
Putus : 07-10-2014 — Upload : 10-12-2014
Putusan PN AMUNTAI Nomor 175 / Pid.Sus / 2014 / PN.Amt
Tanggal 7 Oktober 2014 — - HAIRANI Als UHAI Bin SYAIFUL
384
  • Menyatakan Terdakwa HAIRANI Als UHAI Bin SYAIFUL telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar; ----------------------------2.
    mendengar keterangan Saksisaksi, dan terdakwa serta memperhatikanbukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut: Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1Menyatakan terdakwa HAIRANI Als UHAI Bin SYAIFUL terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI
    surat dakwaan sebagai berikut:PERTAMABahwa terdakwa HAIRANI Als UHAI Bin SYAIFUL pada hari Senin tanggal 19 Mei2014 sekira pukul 12.30 WITA atau setidaktidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulanMei 2014 bertempat di pinggir Jalan Desa Patarikan Kecamatan Banjang Kabupaten HuluSungai Utara atau setidaktidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Amuntai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    yang menurut hemat Majelis Hakim paling tepat apabila dihubungkan denganfakta hukum yang diperoleh di depan persidangan, yaitu Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1)UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana dalam dakwaan Pertama;Menimbang, bahwa tentang dakwaan Pertama;Menimbang, bahwa unsurunsur Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, adalah sebagai berikut1 Setiap orang; 222 nnn nnn nnn nnn nnn nnn nnn ne2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edarsebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1); Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja atau opset itu adalahwillen en wetens dalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukanperbuatan tersebut dan juga harus mengerti (wefen) akan akibat dari pada perbuatan; Menimbang, bahwa pengertian sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika; Menimbang, bahwa pengertian alat kesehatan adalah instrumen, aparatus,mesin
    menjual obatobatan Zenith Carnophen dilarang; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat yang diajukan oleh penuntut umumdi dalam Surat edaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik IndonesiaNomor PO.02.01.1.3.3997 tanggal 27 Oktober 2009 obat Carnophen ZenithPharmateucals sudah dibatalkan ijin edarnya sehingga tidak boleh diedarkan namun olehterdakwa tetap diedarkan dan dijual; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut unsur ke dua dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Register : 21-07-2017 — Putus : 29-08-2017 — Upload : 11-09-2017
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 350/Pid.Sus/2017/PN Gpr
Tanggal 29 Agustus 2017 — DODIK SETIA WAN Als TENGGO Bin MULYONO
527
  • kesehatan dan kontrasepsi untukmanusia.Bahwa sedaian farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisional dankosmetik.
    Sedang sedian farmasi yang berupa obat dan bahan baku obatsesuai pasal 98 UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan dilarang mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan bagi setiap orangyang tidak memiliki keahlian dan kewenangan.
    Atau disebut juga tenaga Kefarmasian.Bahwa tenaga Kefarmasian terdiri atas Apoteker dan Tenaga teknis Kefarmasian: Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telahmeengucapkan sumapah jabatan Apoteker.
    Tenaga Teknis Kefarmasianadalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasianyang terdiri atas : Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi danTenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.Bahwa sedian farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang pengadaan,penyimpanan, pengolahan, mempromosikan dan pengedaran diperbolehkanadalah yang sudah memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau buku standarlainnya dan tentunya sudah mendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa sedian farmasi berupa
    No.36/2009 tentangKesehatan menyatakan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa sediaan farmasi termasuk obatobatan harus memilikiijin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan adalah kegiatanmembagikan, menyalurkan atau mendisiribusikan barang kepada orang lain ;Menimbang, bahwaterdakwa DODIK SETIA WAN Als TENGGO BinMULYONO pada hariSabtu tanggal 06 Mei 2017 bertempat di rumah terdakwa diJalan Joyoboyo Il No. 85 Ds.
Register : 02-02-2015 — Putus : 18-02-2015 — Upload : 01-06-2015
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 91/Pid.Sus/2015/PN.Bwi.
Tanggal 18 Februari 2015 — - BAMBANG KURNIAWAN bin MAT ALI MANSUR ;
809
  • Menyatakan terdakwa : BAMBANG KURNIAWAN bin MAT ALI MANSUR telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar" ;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 2 (dua) bulan 20 (dua puluh) hari dan denda Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;3. Menetapkan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama : 1 (satu) bulan ;4.
    Menetapkan barang bukti berupa : - 10 (sepuluh) kaleng plastik sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl masing-masing kaleng berisi 1000 (seribu) butir jumlah total 10.000 (sepuluh ribu) butir, - 1 (satu) lembar kantong plasttik, - 1 (satu) dus tempat obat bekas bungkus rokok Djarum Super, - 1 (satu) buah HP merk Nokia C3,dirampas untuk dimusnahkan :- 1 (satu) unit kendaraan roda empat Honda Brio warna putih nopol P-1039-NK ;dikembalikan kepada ibu terdakwa : INSIYAH ;7.
    Hakim Nomor 91/Pid.B/2014/PN Bwi tanggal222015 tentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan ;Setelah mendengar keterangan' saksisaksi dan terdakwa sertamemperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan ;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut :1.Menyatakan terdakwa BAMBANG KURNIAWAN bin MAT ALI MANSURbersalah melakukan tindak pidana MEMPRODUKSI ATAU MENGEDARKANSEDIAAN FARMASI
    A(keduanya petugas kepolisian satuan narkoba) mendapat informasi dari saksiHENDRI CAHYONO Alias TOPAN bahwa pernah membeli sediaan farmasi dariterdakwa. Bahwa berdasarkan keterangan saksi HENDRI CAHYONO Alias TOPANdikembangkan untuk melakukan penangkapan terhadap terdakwa. Bahwa saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDI T.
    A(keduanya petugas kepolisian satuan narkoba) mendapat informasi dari saksiHENDRI CAHYONO Alias TOPAN bahwa pernah membeli sediaan farmasi dariterdakwa.Bahwa berdasarkan keterangan saksi HENDRI CAHYONO Alias TOPANdikembangkan untuk melakukan penangkapan terhadap terdakwa.Bahwa saksi BAMBANG EDY SUMANTRI dan saksi EKO WAHYUDI T.
    Bahwa terdakwa bukan pedagang obatobatan (farmasi) dan tidak memilikiijin sama sekali untuk menjual ataupun mengedarkan obat dektro tersebut ; Bahwa selanjutnya terdakwa beserta barang buktinya dibawa ke PolresBanyuwangi untuk proses hukum lebih lanjut ;Atas keterangan saksi tersebut diatas terdakwa membenarkan.Menimbang, bahwa dengan persetujuan terdakwa oleh Penuntut Umumtelah dibacakan keterangan ahli, pada pokoknya sebagai berikut :Keterangan ahli : Dra. BELLY KOESHARWANTI.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalamPasal 106 ayat (1) UndangUndang R.I. Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan ;Ad. 1.
Putus : 06-01-2016 — Upload : 15-03-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 278 / Pid.Sus / 2015 / PN.Amt
Tanggal 6 Januari 2016 — - NORJANI Als UTUH PANTIL Bin PANDI
326
  • Menyatakan terdakwa NORJANI Als UTUH PANTIL Bin PANDI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2.
    Hari Sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, dan terdakwa serta memperhatikanbukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1 Menyatakan terdakwa Norjani Als Utuh Pantil Bin Pandi telah terbukti secarasah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Yang dengan sengajamemproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi
    akan mempertimbangkandakwaan yang menurut hemat Majelis Hakim paling tepat apabila dihubungkan denganfakta hukum yang diperoleh di depan persidangan, yaitu Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1)UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana dalam dakwaan KESATU;Menimbang, bahwa tentang dakwaan Kesatu; Menimbang, bahwa unsurunsur Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, adalah sebagai berikut : 1 Setiap orang; 7722 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    sebagaimana Surat Keputusan KepalaBadan Pengawas Obat dan Makanan Nomor : HK.04.1.35.07.13.3855 tanggal 24 Juli2013 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan MakananNomor : HK. 04.1.35.06.13.3534 Tahun 2013 tentang Pembatalan Izin Edar Obat YangMengandung Dekstrometorfan Sediaan Tunggal, sehingga tidak boleh diedarkan namunoleh terdakwa tetap diedarkan dan dijual;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut unsur ke dua dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
    /PN.Amtterbukti, maka Majelis Hakim berpendapat dan berkeyakinan bahwa terdakwa telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan ketentuan pasal 183 dan pasal 193Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana, oleh karena terdakwa telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana seperti tersebut diatas, makaharus dijatuhi pidana yang adil dan setimpal dengan perbuatan
    /PN.Amtundang Hukum Acara Pidana, serta Peraturan Hukum lain yang bersangkutan;MENGADILI1 Menyatakan terdakwa NORJANI Als UTUH PANTIL Bin PANDI terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2 Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama 1 (satu) Tahun dan 2 (dua) bulan dan pidana denda sebesar Rp.2.000.000, (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebuttidak
Register : 09-01-2017 — Putus : 02-03-2017 — Upload : 27-07-2017
Putusan PN MAJENE Nomor 3/Pid.Sus/2017/PN.Mjn
Tanggal 2 Maret 2017 — HASRIANTO BIN ASMAN ALIAS ANTO
10130
  • Menyatakan Terdakwa HASRIANTO BIN ASMAN ALIAS ANTO, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun ;3. Menjatuhkan pula pidana denda terhadap Terdakwa Rp. 200.000.000.- (dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;4.
    Majene atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasukdaerah hukum Pengadilan Negeri Majene yang berwenang memeriksa dan mengadiliperkara ini, dengan sengaja meproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/ataualat kesehtan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiatatau kemamfaatan , perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagaiberikut : Berawal anggota kepolisian Polres Majene melakukan patrol disekitarLingkungan Garogo pada saat itu anggota kepolisian
    terpisah) dan terdakwa telah lamamenjalankan kegiatanya menjual obat jenis Boje dan Tramadol dimana obattersebut terdakwa dapat dari seseorang bernama ABDI yang beralamatdimakassar, adapun terdakwa memesan dengan cara menghubungi ABDIkemudian mengirmkan uang melalui rekening ABDI sebesar Rp. 900.000(sembilan ratus ribu rupiah) lalu barang yang dikirm melalui angkutan umumsebanyak 1 (satu) box tramadol dan 1 (satu) box boje, tiap satu boxnya berisi1000 (seribu) butir obat ;Bahwa menurut keterangan ahli Farmasi
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkhasiat atau kemamfaatan dan mutu ;Ad.1.
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkhasiat atau kemamfaatan dan mutu ;Menimbang, bahwa yang dimakud dalam kesengajaan adalah suatu perbuatanyang dengan akal sehat dikhendaki atau disadari oleh pelaku tindak pidana tersebut ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan farmasi adalah suatu profesi yangberkaitan dengan kesehatan atau ilmu pengetahuan kesehatan dan kimia serta kegiatankegiatan dibidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan dandistibusi obat
    Menyatakan Terdakwa HASRIANTO BIN ASMAN ALIAS ANTO, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama (satu) tahun ;3. Menjatuhkan pula pidana denda terhadap Terdakwa Rp. 200.000.000. (dua ratusjuta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti denganpidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;4.
Putus : 19-11-2015 — Upload : 23-02-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 251 / Pid.Sus / 2015 / PN.Amt
Tanggal 19 Nopember 2015 — - MULYADI Bin JUNI; - JAILANI Bin JARKASI;
266
  • JAILANI Bin JARKASI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan obat farmasi yang tidak memiliki izin edar ; ---------------------------------------------------------------------------2. Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa I. MULYADI Bin JUNI dan terdakwa II.
    Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, dan terdakwa serta memperhatikanbukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1Menyatakan terdakwa Mulyadi Bin Juni dan terdakwa Jailani Bin Jarkasi telahterbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Yangdengan sengaja memproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi
    JAILANI BinJARKASI pada hari Minggu tanggal 30 Agustus 2015, sekitar pukul 23.30 WITA. atausetidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Agustus 2015, bertempat di Desa LokPanginangan Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan, atau setidaktidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriAmuntai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yang dengan sengajamemproduksi dan mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar sebagaimana
    JAILANI BinJARKASI pada hari Minggu tanggal 30 Agustus 2015, sekitar pukul 23.30 WITA. atausetidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Agustus 2015, bertempat di Desa LokPanginangan Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan, atau setidaktidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriAmuntai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan atau
    /PN.Amt2013 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan MakananNomor : HK. 04.1.35.06.13.3534 Tahun 2013 tentang Pembatalan Izin Edar Obat YangMengandung Dekstrometorfan Sediaan Tunggal, sehingga tidak boleh diedarkan namunoleh terdakwa tetap diedarkan dan dijual;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut unsur ke dua dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat
    MULYADI Bin JUNI dan terdakwa II.JAILANI Bin JARKASI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan obat farmasi yangtidak memiliki izin edar es2 Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa I. MULYADI Bin JUNI danterdakwa II.
Putus : 03-05-2016 — Upload : 08-08-2016
Putusan PN MAUMERE Nomor 22/PID.SUS/2016/PN MME
Tanggal 3 Mei 2016 — - FIRMUS NAIR ALIAS NANDO
10149
  • Menyatakan Terdakwa FIRMUS NAIR biasa dipanggil NANDO telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Memproduksi Atau Mengedarkan Sediaan Farmasi Dan / Atau Alat Kesehatan Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana Dakwaan Kesatu Penuntut Umum; 2.
    Dimana berdasarkanketerangan Ahli Regina Caelyrosa Nona,S.Farm, Apt menerangkanbahwa kandungan Somadril Compecetum adalah berupa ZatKarisoprodol, Zat Parasetamol, dan Zat Acetaminophen dan obattersebut tidak untuk diperjualbelikan secara bebas.Bahwa terdakwa Firmus Nair menjual sediaan farmasi berupa obatsomadril compecetum kepada saksi Rosmiatin tanpoa mempunyai izindan tidak mempunyai keahlian di bidang farmasi, sehingga tidak dapatmemenuhi standar penyimpanan, persyatanan khasiat dan mutusediaan
    Dimana berdasarkanketerangan Ahli Regina Caelyrosa Nona,S.Farm, Apt menerangkanbahwa kandungan Somadril Compecetum adalah berupa ZatKarisoprodol, Zat Parasetamol, dan Zat Acetaminophen dan obattersebut tidak untuk diperjualbelikan secara bebas.Bahwa terdakwa Firmus Nair menjual sediaan farmasi berupa obatsomadril compecetum kepada saksi Rosmiatin tanoa mempunyai izindan tidak mempunyai keahlian di bidang farmasi, sehingga tidak dapatmemenuhi standar penyimpanan, persyatanan khasiat dan mutusediaan
    berupa obat somadril compecetumkepada saksi Rosmiatin tanopa mempunyai izin dan tidak mempunyai keahliandi bidang farmasi, sehingga tidak dapat memenuhi standar penyimpanan,Halaman 21 dari 44 halaman Putusan No.: 22/Pid.Sus/2016/PN.Mme22persyaratan khasiat dan mutu sediaan farmasi sehingga dapatmembahayakan konsumen;Bahwa Terdakwa mengedarkan obat Somadril Compositum dengan caramenjual kepada saksi ROSMIATIN Alias MITA sebanyak 20 (dua puluh) butirdengan harga Rp. 200.000, (dua ratus ribu rupiah
    berupa obat somadril compecetumkepada saksi Rosmiatin tanopa mempunyai izin dan tidak mempunyai keahliandi bidang farmasi, sehingga tidak dapat memenuhi standar penyimpanan,persyaratan khasiat dan mutu sediaan farmasi sehingga dapatmembahayakan konsumen;Bahwa Terdakwa mengedarkan obat Somadril Compositum dengan caramenjual kepada saksi ROSMIATIN Alias MITA sebanyak 20 (dua puluh) butirdengan harga Rp. 200.000, (dua ratus ribu rupiah) tanpa dilengkapi denganizin edar maupun resep dari dokter;Bahwa
    Menurut penjelasan dalam Penjelasan Pasal 1 Angka 4Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan SediaanFarmasi dan alat Kesehatan yang dimaksud dengan perdagangan dalamperedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan dalam rangka penjualan dan/atau pembelian sediaanfarmasi dan alat kesehatan dan kegiatan lain berkenaan denganpemindahtanganan sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan memperolehimbalan;Menimbang, bahwa Sediaan Farmasi menurut
Putus : 02-08-2016 — Upload : 19-09-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 184/Pid.Sus/2016/PN Amt.
Tanggal 2 Agustus 2016 — - ASPIANI Alias ASPI Bin ABDUL SANI.
407
  • Menyatakan Terdakwa ASPIANI Alias ASPI Bin ABDUL SANI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;2.
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Hakim / Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
    Wiryono Projodikoro hal 6165)Menimbang, Bahwa dalam unsure ini terkandung makna unsurealternative, dimana terdapat fakta perbuatan memproduksi dan perbuatanmengedarkan, objek yang diproduksi atau diedarkan adalah sediaan farmasi danatau alat kesehatan.
    terungkap di depan persidangansesuai keterangan Para saksi dan keterangan terdakwa sendiri serta barangbukti yang dihadirkan di depan persidangan yang diperkuat oleh alat bukti Suratdiperoleh fakta : Bahwa yang dimaksud sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional,dan kosmetika.
    Bahwa dalam pasal 106 ayat (1) UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentangkesehatan diatur bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar.2. Bahwa dalam dalam perkara ini, telah didapatkan fakta hukum yaituterdakwa telah mengedarkan kepada masyarakat, berupa obat ZenithCarnophen yang tidak mempunyai ijin edar karena telah ijin edarnya dicabut.
    Menyatakan Terdakwa ASPIANI Alias ASPI Bin ABDUL SANI telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "DenganSengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;2.
Register : 30-08-2017 — Putus : 19-10-2017 — Upload : 10-11-2017
Putusan PN MAJENE Nomor 48/Pid.Sus/2017/PN.Mjn
Tanggal 19 Oktober 2017 — HASRIADI ALIAS CACI BIN ALIMUDDIN
8567
  • Menyatakan Terdakwa HASRIADI ALIAS CACI BIN ALIMUDDIN, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan ; ;3.
    Agustus2017 tentang penetapan hari sidang ; Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan ;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi dan terdakwa serta memperhatikanbukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan ;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut :1.Menyatakan Terdakwa HASRIADI ALIAS CACI BIN ALIMUDDIN, telahterbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
    ACO Bin YUSUF dan di jual oleh terdakwa seharga 10.000(sepuluh ribu rupiah) ;Bahwa benar per paketnya boje tersebut sebanyak 5 (lima) butir dan tramadolsebanyak 4 (empat) butir ;Apabila obat jenis boje dan tramadol ini sudah terjual terdakwa akan mendapatkankeuntungan dari penjualan bojek (trihexipenidil) sebesar Rp. 1.150.000, (satu jutaseratus lima puluh ribu rupiah) dan obat tramadol sebesar Rp. 1.550.000 (satu jutalima ratus lima puluh ribu rupiah) ;Menurut keterangan Ahli farmasi Sdr : Hj.
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkhasiat atau kemamfaatan dan mutu ;Ad.1.
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkhasiat atau kemamfaatan dan mutu ;Menimbang, bahwa yang dimakud dalam kesengajaan adalah suatu perbuatanyang dengan akal sehat dikhendaki atau disadari oleh pelaku tindak pidana tersebut ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan farmasi adalah suatu profesi yangberkaitan dengan kesehatan atau ilmu pengetahuan kesehatan dan kimia serta kegiatankegiatan dibidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan dandistibusi obat
    Menyatakan Terdakwa HASRIADI ALIAS CACI BIN ALIMUDDIN, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan ; ;Halaman 18 dari 20 Putusan Nomor 48/Pid.Sus /2017/PN.Mjn3. Menjatuhkan pula pidana denda terhadap Terdakwa Rp. 100.000.000.
Register : 27-08-2014 — Putus : 22-10-2014 — Upload : 07-11-2014
Putusan PN RANGKAS BITUNG Nomor 160/PID.SUS/2014/PN.RKB
Tanggal 22 Oktober 2014 — Ahmad Toni Alias Abeng Bin Mail (Alm)
446
  • Menyatakan terdakwa AHMAD TONI Alias ABENG Bin MAIL (Alm) tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan Pertama ;2.
    dan Alat Kesehatan,bagian ke IV tentang Penyaluran pasal 16 yang isinya penyaluran sediaanfarmasi hanya dapat dilakukan oleh Badan Usaha yang telah memilikiizin sebagai penyalur dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1148Tahun 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi, pasal 18 butir (1) dan butir(2) yang isinya Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Pedagang BesarFarmasi (PBF) cabang hanya dapat menyalurkan obat kepada PedagangBesar Farmasi (PBF) lain atau Pedagang Farmasi Besar (PBF) cabanglain dan fasilitas
    dan Alat Kesehatan, bagian ke IV tentangPenyaluran pasal 16 yang isinya penyaluran sediaan farmasi hanya dapatdilakukan oleh Badan Usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalurdan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1148 Tahun 2011 tentangPedagang Besar Farmasi, pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang isinyaPedagang Besar Farmasi (PBF) dan Pedagang Besar Farmasi (PBF)cabang hanya dapat menyalurkan obat kepada Pedagang Besar Farmasi(PBF) lain atau Pedagang Farmasi Besar (PBF) cabang lain dan fasilitaspelayanan
    kefarmasian yang meliputi: apotik, instalasi farmasi rumahsakit, pukesmas, klinik dan toko obat.
    sediaan farmasi hanya dapat dilakukanoleh Badan Usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur.Permenkes 1148 Tahun 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi,pasal 18 butir (1) dan butir (2) yang isinya Pedagang BesarFarmasi (PBF) dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabanghanya dapat menyalurkan obat kepada Pedagang Besar Farmasi(PBF) lain atau Pedagang Farmasi Besar (PBF) cabang laindan fasilitas pelayanan kefarmasian yang meliputi: apotik,instalasi farmasi rumah sakit, pukesmas, klinik dan toko obat.Sedangkan
    Pedagang Farmasi Besar (PBF) cabang lain dan fasilitaspelayanan kefarmasian yang meliputi: apotik, instalasi farmasi rumah sakit,28pukesmas, klinik dan toko obat, sedangkan dalam pasal 18 butir (3) dikecualikanPedagang Besar Farmasi (PBF) dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang tidakdapat menyalurkan obat keras kepada toko obat.Bahkan obat jenis Dextromethorpan sudah dicabut izin edarnya olehpemerintah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor:HK.04.1.35.07.13.3855 Tahun 2013 tentang
Putus : 12-07-2016 — Upload : 30-08-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 148/Pid.Sus/2016/PN Amt.
Tanggal 12 Juli 2016 — - SURIANI Alias ISUR Bin SUHRAN (Alm);
245
  • Menyatakan Terdakwa SURIANI Alias ISUR Bin SUHRAN (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
    Perk: PDM62/AMT/Euh.2/05/2016, yang pada pokoknya menuntut:1.Menyatakan Terdakwa SURIANI Alias ISUR Bin SUHRAN (Alm) terbuktisecara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindakpidana DENGAN SENGAJA MEMPRODUKSI ATAU MENGEDARKANSEDIAAN FARMASI DAN/ATAU ALAT KESEHATAN YANG TIDAKMEMILIKI IZIN EDAR dalam dakwaan Pertama yang diatur dan diancamdalam Pasal 197 jo. Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI No. 36 Tahun 2009tentang Kesehatan;.
    IMI;e Bahwa obat jenis Carnophen itu dilarang karena telah dicabut izin edarnya;e Bahwa Terdakwa bukanlah apoteker dan tidak memiliki surat izin yang sahdari pihak yang berwenang di bidang kesehatan yakni Menteri KesehatanRepublik Indonesia dalam mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar tersebut;e Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan;Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat tidakkeberatan dan membenarkannya;3.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kKesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad.1.
    dan alat Kesehatan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 Peraturan PemerintahNo. 72 Tahun 1998 menyatakan peredaran adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 UU No. 36 Tahun 2009menyatakan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 UU No
    Menyatakan Terdakwa SURIANI Alias ISUR Bin SUHRAN (Alm) telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar;2.
Putus : 01-07-2015 — Upload : 03-09-2015
Putusan PN AMUNTAI Nomor 115/Pid.Sus/2015/PN Amt.
Tanggal 1 Juli 2015 — - WAHYUDI Alias IYUD Bin ASRI;
316
  • Menyatakan Terdakwa WAHYUDI Alias IYUD Bin ASRI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa WAHYUDI Alias IYUD Bin ASRI oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
    Perk: PDM21/PARINGIN/06/2015, yang pada pokoknya menuntut:1 Menyatakan terdakwa Wahyudi Als Iyud Bin Asri telah terbukti secara sah danmenyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang dengan sengajamemproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatantanpa izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UU RINo. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan Alternatif Kesatu JaksaPenuntut Umum.2 Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Wahyudi Als Iyud Bin Asri berupa
    PARINGIN/06/2015 tanggal Mei2015 sebagai berikut:DAKWAAN:KESATU:Bahwa terdakwa WAHYUDI Als TYUD Bin ASRI pada hari Rabu tanggal 22April 2015, sekitar pukul 00.20 WITA atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulanApril 2015, bertempat di Desa Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan, atau setidaktidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriAmuntai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yang dengan sengajamemproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi
    Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa unsur ini merupakan unsur yang bersifat alternatif, sehinggaMajelis Hakim dapat langsung memilih salah satu perbuatan yang relevan dengan faktafakta hukum dan dalam arti apabila salah satu perbuatan dalam unsur ini telah terpenuhi,maka unsur ini juga harus dinyatakan telah terpenuhi;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki danmengetahui apa
    yang dilakukan dan menyadari akibat dari perbuatannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal angka 3 Peraturan Pemerintah No. 72Tahun 1998 menyatakan produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,mengolah, membentuk, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alatkesehatan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal angka 4 Peraturan Pemerintah No. 72Tahun 1998 menyatakan peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi
    sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009menyatakan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal angka 1 Peraturan Kepala BPOM Nomor:HK.00.05.1.23.3516 menyatakan izin edar adalah bentuk persetujuan registrasi bagi produkobat, obat tradisional, kosmetik, suplemen makanan, dan makanan yang dikeluarkan
Putus : 13-06-2016 — Upload : 25-07-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 139/Pid.Sus/2016/PN Amt.
Tanggal 13 Juni 2016 — - AHMAD TANTAWI Alias TIWI Bin H. AHMAD SOPIANI;
245
  • AHMAD SOPIANI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa AHMAD TANTAWI Alias TIWI Bin H. AHMAD SOPIANI oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
    MUHAMMADSOPIANI (Alm) pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2016 sekira jam 16.00 wita atausetidaktidaknya pada waktu lain dalam tahun 2016, bertempat di Lapangan SepakBola Martasura Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan, setidaknya pada tempatlain yang masih termasuk ke dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Amuntaiyang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam
    tersebut tidak mempunyai keahlian, izin edar, dankewenangan dalam menjual bahan sediaan farmasi untuk mendapatkeuntungan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota,Dinas Kesehatan Propinsi, dan Balai Besar Pengawasan Obat danMakanan (BPOM);Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggarketentuan Pasal 197 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.ATAUKEDUA:Bahwa ia Terdakwa AHMAD TANTAWI Alias TIWI BIN H.
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad.1.
    dan alat Kesehatan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 Peraturan PemerintahNo. 72 Tahun 1998 menyatakan peredaran adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alatkesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4 UU No. 36 Tahun 2009menyatakan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 UU No
    AHMADSOPIANI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa AHMAD TANTAWI Alias TIWI BinH. AHMAD SOPIANI oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1(satu) tahun dan denda sejumlah Rp 5.000.000, (lima juta rupiah),dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka digantidengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
Putus : 09-08-2016 — Upload : 19-09-2016
Putusan PN AMUNTAI Nomor 209/Pid.Sus/2016/PN Amt.
Tanggal 9 Agustus 2016 — - WAHIDIN Alias AAT Bin HUSNI.
346
  • Menyatakan Terdakwa WAHIDIN Alias AAT Bin HUSNI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;2.
    Menyatakan Terdakwa WAHIDIN Alias AAT Bin HUSNI telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan' sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar,sebagaimana diatur dalam Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, dalam dakwaan kesatu kami diatas.2.
    Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Hakim / Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
    Wiryono Projodikoro hal 6165)Menimbang, Bahwa dalam unsure ini terkandung makna unsurealternative, dimana terdapat fakta perbuatan memproduksi dan perbuatanmengedarkan, objek yang diproduksi atau diedarkan adalah sediaan farmasi danatau alat kesehatan.
    Hal tersebut mengandung arti bila salah satu faktaperbuatan terbukti maka keseluruhan unsur telah pula terpenuhi.Bahwa dari unsur ini memiliki pengertian terdakwa didakwa melakukanperbuatan memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan, perbuatan mana dilakukan secara sengaja.Bahwa kesengajaan merupakan perbuatan yang harus dikehendaki olehterdakwa dan berdasarkan pengetahuan terdakwa.
    Menyatakan Terdakwa WAHIDIN Alias AAT Bin HUSNI telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan SengajaMengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa WAHIDIN Alias AAT Bin HUSNI olehkarena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlahRp 5.000.000, (lima juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebuttidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;3.
Register : 20-06-2017 — Putus : 24-08-2017 — Upload : 11-09-2017
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 308/Pid.Sus/2017/PN Gpr
Tanggal 24 Agustus 2017 — HERMAN FELANI als. HERMAN Bin RIFAI
312
  • Sedang sedian farmasi yang berupa obatdan bahan baku obat sesuai pasal 98 UU No.36 tahun 2009 tentangKesehatan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikandan mengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.
    Sedang sesuai pasal 108 UU No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obat danbahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan. Atau disebut juga tenaga Kefarmasian.Bahwa tenaga Kefarmasian terdiri atas Apoteker dan Tenaga teknisKefarmasian : Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagaiApoteker dan telah meengucapkan sumapah jabatan Apoteker.
    TenagaTeknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalammenjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas : Sarjana Farmasi, AhliMadya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/AsistenApoteker.Bahwa sedian farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang pengadaan,penyimpanan, pengolahan, mempromosikan dan pengedaran diperbolehkanHalaman 8 dari 17 halaman Putusan No. 314/Pid.Sus/2017/PN Gpr.adalah yang sudah memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau bukustandar lainnya dan tentunya
    sudah mendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa sedian farmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifenidil HCItersebut pengamananya harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahliandan kewenangan seta sediaan farmasi tersebut meendapat ijin edar, sedanguntuk penggunaanya harus dengan resep dokter.Bahwa sesuai keputusan Kepala BPOM RI No.
    No.36/2009 tentangKesehatan menyatakan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa sediaan farmasi termasuk obatobatan harusmemiliki ijin edar;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan adalahkegiatan membagikan, menyalurkan atau mendistribusikan barang kepadaOrang lain ;Menimbang, bahwa pada hari Selasa tanggal 11 April 2017 sekirapukul 12.00 wib bertempat di Kandang Ayam Dsn. Babatan Ds. Pojok Kec.Wates Kab.