Tugas Pokok dan Fungsi ahli adalahmemberikan pelayanan operasional karantina hewan dan karantina tumbuhan,pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati, dan sarana teknik, sertapengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, dan juga pengawasan danpenindakan pelanggaran peraturan perundangundangan dibidang karantinahewan dan karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan nabati.Sesuai UndangUndang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikandan Tumbuhan, dalam hal mencegah masuk dan keluarnya

KesehatanHewan dan Ahli telah ditunjuk sebagai Ahli;Halaman 29 putusan Nomor: 471/Pid.Sus/2020/PN.BIbBahwa Ahli menerangkan Riwayat pendidikan Formal Ahli adalah sebagai berikut :SDN Donoharjo II, Lulus tahun 1972, SMPN Donoharjo, Lulus tahun 1975, SMANDonoharjo, Lulus tahun 1979, S1 FKH UGM, Lulus tahun 1985;Bahwa riwayat pekerjaan Ahli adalah sebagai berikut : Staf Dinas Peternakan ProvinsiSumatera Barat, 19882000, Pejabat Fungsional Medik Veteriner Ahli Muda 20012004, Kepala Seksi Peredaran Produk Pangan Hewani

, 20052007, Kepala SeksiPeredaran Produk Hewani Non Pangan, 20082009, Kasubdit Pascapanen, DirektoratJenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 20102015, Pejabat Fungsional MedikVeteriner Ahli Madya 2016sekarang, S2 Sain Veteriner FKH UGM, Lulus tahun 2004;Bahwa Ahli menerangkan adapun pernah memberikan keterangan ahli sebagaiberikut : Peredaran daging babi hutan tanpa dokumen di Polresta Jambi, Produksikrecek dengan menggunakan bahan baku kulit impor di Polda Jawa Timur, danPemotongan sapi betina produktif

Nomor 143/Pid.Sus/2021/PN.SbwRiwayat Jabatan : Medic Veteriner pertama di SKP Sumbawa Besar ; Dokter Hewan Karantina muda sejak tahun 2020 sampai dengansekarang ;Bahwa Ahli ditunjuk sebagai Ahli sudah 2 kali ;Bahwa Tugas pokok Ahli adalah :Melakukan pemeriksaan, pengasingan, perlakuan, penahanan,penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa hamapenyakit hewan karantina (HPHK) ; Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK ; Melakukan pembuatan koleksi HPHK ; Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani

perlu Tergugat tegaskan kembali berdasarkan KamusBesar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan RIyaitu sebagai berikut :Saus : kuah yg kental berisi bumbu bahan tertentu (tomat, cabai, dsb) untukpasangan kue atau lauk; kuah penyedap makanan; 2 barang cair ygmengandung zat harum untuk menyedapkan rasa tembakau ;Minyak : zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut di air, larut dalam eterdan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya,dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani

hal inibenda yang menjadi obyek dari perbuatan pelaku merupakan kepunyaan pelakuseluruhnya atau sebagian dan bukan milik orang lain ;Menimbang, bahwa Hasil Hutan menurut Penjelasan Pasal 4 ayat (1)Undangundang RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dapat berupa :a. hasil nabati beserta dengan turunannya seperti kayu, bambu, rotan,rumputrumputan, jamurjamur, tanaman obat, getahgetahan danlainlain serta bagian dari tumbuhtumbuhan atau yang dihasilkanoleh tumbuhtumbuhan di dalam hutan ;b. hasil hewani

lain di dalam atau di luar Indonesia.Menimbang, bahwa unsur ini telah disusun secara alternatif sehingga apabilasalah satu sub unsurnya telah terbukti maka sub unsur yang lainnya tidak perludibuktikan lagi dan dianggap unsur ini telah terpenuhi menurut hukum;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kata satwa dalam unsur iniadalah sebagaimana telah dijelaskan dalam Pasal 1 Ayat (5) UU RI Nomor 5 Tahun1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yaitu semuaJenis sumber daya alam hewani

hutan;Menimbang, bahwa setiap hutan yang ada di wilayah RepublikIndonesia menjadi kekayaan Negara, Hutan Petak 101 RPH Menggoro BDHPaliyan, Kec Playen, Kabupaten Gunungkidul, termasuk hutan milik Negara,bahwa hutan kawasan BDH tesebut sebagai kawasan hutan produksi, dantanaman yang ada di hutan Petak 101 RPH Menggoro BDH Paliyan Kec.Playen, Kabupaten Gunungkidul adalah pohon jati;Menimbang, bahwa sesuai penjelasan pasal 4 ayat (1) UU Nomor 41tahun 1999 hasil hutan itu berupa hasil nabati dan hasil hewani

pasal tersebut dianggab telah terpenuhi pula.Pengertian dilarang yaitu setiap orang tidak diperbolehkan melakukan suatuperbuatan/tindakan yang antara lain melakukan penangkapan dan memperniagakanhasil tangkapan berupa suatu satwa/binatang dalam keadaan hidup.Pengertian menangkap adalah tindakan seseorang yang dengan cara tertentusehingga satwa yang sebelumnya berada dialam liar menjadi berada dalampenguasaan pelaku yakni dengan cara ditangkap.Pengertian satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani

lain di dalam atau di luar Indonesia.Menimbang, bahwa unsur ini telah disusun secara alternatif sehingga apabilasalah satu sub unsurnya telah terbukti maka sub unsur yang lainnya tidak perludibuktikan lagi dan dianggap unsur ini telah terpenuhi menurut hukum;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kata satwa dalam unsur iniadalah sebagaimana telah dijelaskan dalam Pasal 1 Ayat (5) UU RI Nomor 5 Tahun1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yaitu semuaJenis sumber daya alam hewani

Riko Rikardi,yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa ahli bekerja di kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas Entikong sejak tahun2015 dan sekarang menjabat sebagai Medik Vetriner Pertama dengan tugas pokok danHalaman 9 dari 19 Putusan Nomor 59/Pid.Sus/2019/PN Sagtanggung jawab, yaitu : melaksanakan operasional karantina hewan, pengawasankeamanan hayati hewani, dan sebagai Koordinator Fungsional Karantina Hewan;Bahwa yang dimaksud dengan Karantina adalah tempat pengasingan

Unsur dilarang memperniagakan, menyimpan, atau memiliki kulit, tubuh, atau bagianbagian lain satwa yang dilindungi atau barangbarang yang dibuat dari bagianbagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia ; 17Menimbang, bahwa yang dimaksud satwa berdasarkan Pasal 1 angka 7 UU No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya adalahsemua jenis sumber daya alam hewani yang hidup di darat, dan atau di air, dan

Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif yang maksudnya adalahjika salah satu dari perbuatan dari berbagai perbuatan telah terpenuhi, makaunsur ini dianggap telah terbukti ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah perbuatan itudiniatkan atau memang dimaksudkan oleh terdakwa atau dengan kata lainterdakwa menyadari dan menghendaki segala akibat yang timbul dari perbuatanitu.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan satwa sesuai dengan pasal1 angka 5 adalah semua jenis sumber daya alam hewani

melukai, membunuh, menyimpan, memiliki,memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalamkeadaan hidup ini bersifat alternatif sehingga apabila salah satu elemen dalamunsur telah terpenuhi maka keseluruhan unsure dianggap telah terbukti danusur lain tidak perlu dibuktikan lagi.Pengertian satwa sebagaimana ketentuan UndangUndang Nomor 5tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnyaterhadap perlindungan satwa pasal 1 angka 5 adalah semua jenis sumber dayaalam hewani

Riko Rikardi,yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut :Bahwa ahli bekerja di kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas Entikong sejak tahun2015 dan sekarang menjabat sebagai Medik Vetriner Pertama dengan tugas pokok dantanggung jawab, yaitu : melaksanakan operasional karantina hewan, pengawasankeamanan hayati hewani, dan sebagai Koordinator Fungsional Karantina Hewan;Bahwa yang dimaksud dengan Karantina adalah tempat pengasingan dan/atau sebagaiupaya pencegahan masuk dan tersebarnya

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam MalukuNomor : ST.01/IVK.30/Peg/2016, tanggal 05 Januari 2016untuk memberikan keterangan ahli terkait denganKonservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;Bahwa dapat ahli jelaskan bahwa yang dimaksud denganKonservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemberdasarkan UU No.5 Tahun 1990 dan PP No. 7 Tahun 1999sebagai berikut :Sumber daya alam hayati adalah unsurunsur hayati di alamyang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dansumber daya alam hewani

Bahwa Sesuai pasal 1 angka 1 Undangundang RI Nomor 5tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati danEkosistemnya, Sumber daya alam hayati adalah unsurunsur hayatidialam yang terdiri dari Sumber daya alam nabati (tumbuhan) dansumber daya alam hewani (Satwa) yang bersama dengan unsurenon hayati disekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem.

Karena kelalaiannya melakukan pelanggaran menangkap, melukai,membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, danmemperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ;Menimbang, bahwa untuk mempertimbangkan unsur ini, maka terlebihdahulu akan dikemukakan beberapa pengertian sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan Satwa adalah semua jenis sumber dayaalam hewani yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara ; Bahwa yang dimaksud dengan Ekosistem Sumber Daya Alam Hayati adalahsistem

Bahwa maksud dan tujuan dari pendirian perusahaan adalahmenjalankan usaha di bidang penyewaan tangki timbun untuk hasilindustri minyak sawit yang berlokasi di Padang dan sedang dalamproses membangun di daerah Bengkulu;Bahwa namun berdasarkan administrasi di KPP Pratama Padang,Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) memilikiKLU 15141, yaitu Industri Minyak Kasar (minyak makan) dari Nabatidan Hewani;Bahwa sampai saat ini belum ada pembetulan mengenai kegiatanyang dilakukan dan KLU sesuai

Perbuatan Terdakwa bertentangan denganprogram pemerintah dalam menjaga kelestarianSumber daya hewani serta keseimbanganekosistem yang dilindungi pemerintah.3.

Terdakwa adalah anggota prajurit TNI seharusnyamendukung program pemerintah dalam menjagakelestariansumber hewani serta keseimbanganekosistem yang dilindungi pemerintah.Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akanmempertimbangkartuntutan Oditur Militer terhadaptindakan Terdakwa dikaitkan dengan sifat hakikat danakibat serta halhal lain yang meringankan danmemberatkan pidananya sehingga Majelis Hakim dapatmengambil keputusan yang dianggap adil bagi semuapihak serta tidak bertentangandengan hukum yangberlaku.Bahwsebagaimanahalhal

Unsur Dengan sengaja secara tanpa hak menangkap, melukai,membunuh, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakansatwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;Menimbang, bahwa dalam pasal 1 ayat 5 UU RI No. 5 Tahun 1990tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya disebutkanpengertian Satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani yang hidup didarat, dan atau di air, dan atau di udara;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah adanyasikap batin Pelaku yang menghendaki