Ditemukan 61419 data
92 — 23
Menyatakan Terdakwa FAHRI Bin MUHAMMAD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan, sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
Menyatakan terdakwa FAHRI Bin MUHAMMAD bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sebagaimana diatur dalam Pasal 197 jo Pasal 106 Ayat (1) UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dalam Surat DakwaanPrimair.2.
Kefarmasian Pasal 1 Ayat (1) sedangkan yangdimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 Ayat (4),Bahwa persyaratan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian adalahApoteker dan Tenaga Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa yang
berwenang melakukan pekerjaan kefarmasian yang terdiridari sarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Farmasi,Bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar adalah mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang belum didaftarkan ijinedarnya atau yang sudah dicabut ijin edarnya,Bahwa yang dimaksud keahlian dan kewenangan adalah tenagakefarmasian yang dibuktikan dengan memiliki surat izin
praktik,Bahwa Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaankefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Tehnis kefarmasian.Adapun Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagaiApoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker,Bahwa tenaga tekhnis Kefarmasian yaitu tenaga yang membantuApoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri darisarjana Farmasi, ahli madya farmasi, Analis Farmasi dan tenagamenengah Farmasi/Asisten Apoteker,Bahwa yang dimaksud Praktik
Yang tidak memiliki izin edar.Bahwa pasal 106 ayat (1) Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan menentukan sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar.Bahwa yang dimaksud mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar adalah mengedarkan sediaan farmasidan/atau alat kesehatan yang belum didaftarkan izin edarnya atau yang sudahdicabut/dibatalkan izin edarnya.Bahwa fakta yang terungkap di persidangan adalah, sebagai berikut
28 — 9
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RONI alias TOLE bin BUNADI tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR sebagaimana dakwaan Penuntut Umum dalam dakwaan alternatif kesatu;2.
lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi, Ahli dan Terdakwasertamemperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh PenuntutUmum yang pada pokoknya sebagai berikut:MENUNTUTSupaya Hakim Pengadilan Negeri Martapura, yang memeriksa dan mengadiliperkara ini memutuskan:1Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RONI alias TOLE bin BUNADI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanamengedarkan sediaan farmasi
praktek untuk melakukanpekerjaan kefarmasian, Terdakwa telah menjual sediaan farmasi berupa obatjenis Carnophen dengan harga setiap (satu) kepingnya 30.000,00 (tiga puluhribu rupiah) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp5000,00 (limaribu rupiah) per kepingnya;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat Carnophen yang disimpan dan diedarkanoleh Terdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik izin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan pusat Jakarta denganNomor HK
telah menjual sediaan farmasi berupa obatjenis Carnophen dengan harga setiap (satu) kepingnya Rp30.000,00 (tigapuluh ribu rupiah) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp5000,00(lima ribu rupiah) per kepingnya;e Bahwa sediaan farmasi berupa obat Carnophen yang disimpan dan diedarkanoleh Terdakwa tersebut merupakan obat keras dan sudah ditarik izin beredarberdasarkan Surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan Pusat Jakarta denganNomor HK.04.1.35.07.13.3856 tentang Perubahan Atas Keputusan
yang telah menempuh pendidikanapoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, sedangkan tenagateknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalammelaksanakan pekerjaan kefarmasian yang terdiri dari: Sarjana Farmasi, AhliMadya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/ AsistenApoteker;Bahwa apoteker dan tenaga teknis kefarmasian memiliki keahlian dankewenangan dalam pembuatan, penyediaan, penyimpanan, pendistribusianatau penyaluran, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obatdan pengamanan sediaan farmasi;Bahwa fasilitas yang digunakan apoteker dan tenaga teknis kefarmasianadalah apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat,dan Pedagang Besar Farmasi (PBF);Bahwa dari kemasan obat Carnophen tersebut merupakan obat daftar K (obatkeras) berisi Karisoprodol, Parasetamol, dan Kafein;Bahwa obat jenis Carnophen yang disimpan dan diedarkan oleh Terdakwasudah dicabut izin edarnya sejak tanggal 29 Oktober 2009 berdasarkan suratBalai POM (Pengawas
81 — 11
Menyatakan terdakwa AGISA ELLIF PRATAMA Bin IMAM TAMAMI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA MEMILIKI IJIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 7 (tujuh) bulan ;3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;5.
Menyatakan terdakwa AGISA ELLIF PRATAMA BIN IMAM TAMAMI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanatanopa hak mengedarkan sediaan farmasi melanggar pasal 197 UURINO.36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan pada surat dakwaan pertama.2.
yaitu bahwa obatharus disimpan dalam kemasan asli, terlindung dari sinar matahari langsung,suhu ruangan penyimpanan disesuaikan dengan sifat kimia dan fisika darisediaan farmasi dan Tata cara penyimpanan dan peredaran tergantung darigolongan sediaan farmasi tersebut.Menurut Ahli jika obat dibungkus dalam plastik adalah tidak lazim, disampingitu standar khasiat, keamanan, serta kemanfaatan dan mutu tidak dapatdipertanggungjawabkan.Sepengetahuan Ahli yang dimaksud memiliki keahlian dan kewenangandalam
praktik kefarmasian disini adalah tenaga kefarmasian yang meliputiApoteker, Analis Farmasi dan Asisten Apoteker, dimana tenaga kefarmasian16tersebut wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakandengan ijazah darie Lembaga Pendidikan.
yang bersangkutan bekerja di suatu apotik atau suatuperusahaan farmasi maupun institusi Pemerintah.e Ahli menerangkan berdasarkan data yang ada di Kantor Dinas KesehatanKab.
Unsur Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang Tidak MemilikiIjin Edar;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan satu persatu unsurunsur dari dakwaan tersebut diatas sebagai berikut:Ad .1. Unsur Barang Siapa22Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Barang Siapa dalam HukumPidana merujuk pada subyek hukum sebagai pelaku daripada suatu delik, yaituBarang Siapa yang dipandang mampu untuk mempertanggungjawabkanperbuatannya menurut hukum.
26 — 3
yang akan dijatuhkan kepadanya ;Menimbang, bahwa terdakwa oleh Penuntut Umum didakwa sebagai berikut :Bahwa terdakwa LISWARI Alias CENDOL Bin KASMIRAN pada hari Minggutangga 22 Juli 2012, sekira jam 15.00 Wib atau setidaktidaknya pada waktu tertentudalam Bulan Julik 2012, bertempat dirumah terdakwa di Jl.Dharma Wangsa DesaSekoto, Kecamatan Badas Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya masih termasukdalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, SENGAJAMEMPRODUKSI ATAU MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI
BERUPAOBAT YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN / ATAU ALATKESEHATAN YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN/ATAUPERSAYARATAN KEAMANAN, KHASIAT ATAU KEMANFAAATAN, DANMUTU* sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU.RI No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan, Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengancara sebagai berikut :e Bahwa awalnya pada hari Sabtu Tanggal 21 Juli 2012 sekira jam 23.00Bertempat di tepi Jl.Sekoto, Kecamatan Badas, Kab.Kediri terdakwa telahmembeli sediaan farmasi pil
jenis LL dari Sdr.Jumawan Bin Misali sehargaRp.45.000, (empat puluh lima ribu rupiah) dan mendapatkan sediaanfarmasi berupa pil jenis LL sebanyak 90 (sembilan puluh) butir selanjutnyasekitar jam 23.30 Wib bertempat dirumah terdakwa, terdakwa mengkonsumsisediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 32 (tiga puluh dua) butir ;Bahwa pada hari Minggu Tanggal 22 Juli 2012 sekira jam 06.00 Wibbertempat di rumah terdakwa kembali terdakwa LISWARI Alias CENDOLBin KASMIRAN mengkonsumsi sediaan farmasi berupa
pil jenis LLsebanyak, 32 (tiga puluh dua) butir ;Pada waktu dan tempat seperti tersebut pada awal bagian dakwaan ini,Selanjutnya petugas Kepolisian yang telah menerima informasi darimasyarakat jika terdakwa mempunyai sediaan farmasi berupa pil jenis LLlangsung melakukan penangkapan dan setelah dilakukan penggeledahan makadidapatkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 32 (tiga puluh dua)butir yang terdapat dalam bekas bungkus rokok merk Surya Pro ;Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL tersebut
Saksi SATRIA WICAKSANA memberikan keterangan :e Bahwa sepengetahuan saksi kejadian dalam perkara ini pada hari Minggu,tanggal 22 Juli 2012, sekira jam 15.00 wib bertempat di rumah terdakwa diJl.Dharma Wangsa Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri dansaat ditangkap Petugas ditemukan 32, (tiga puluh dua ) butir LL dalam bekasbungkus rokok merk Surya Pro yang disimpan dengan cara di selipkan dibawah kranjang plastik diatas meja di dalam kamar rumah tersangka dandiakui sediaan farmasi pil jenis
JAMANURI. SH
Terdakwa:
Beniamin als Beni bin Samin
42 — 8
BENI Bin SAMIN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan dan kemanfaatan , sebagaimana dakwaan tunggal ;
- Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan 10 (sepuluh) bulan dan Denda sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
selama 3 (tiga) bulan ;
- Menetapkan lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan ;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 1.454 (seribu empat ratus lima puluh empat) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihexyphenidyl;
- 131 (seratus tiga puluh satu) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil Tramadol;
- 1 (satu) buah handphone
) pergi ke Tanah Abang Jakarta Pusat untukmembeli sediaan farmasi dari sdr.
berupa4.590 (empat ribu lima ratus sembilan puluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik,1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil warna kuning bertulisakan MF/EXCIMER yang dibungkusdengan plastic klip bening dan 300 (tiga ratus) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik yangdibungkus dengan kantong plastik warna hitam,uang tunai sebesar Rp.235.000, (dua ratus tiga
ituditemukan barang bukti berupa 4.590 (empat ribu lima ratus sembilanpuluh) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yangmasih dalam kemasan pabrik, 1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua)butir sediaan farmasi jenis obat atau pil warna kuning bertulisakanMF/EXCIMER yang dibungkus dengan plastic klip bening dan 300 (tigaratus) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRAMADOL yang masihdalam kemasan pabrik dimana semua barang tesebut waktu itu terdakwaNUR MUHAMAD FAIZ Als FAIZ
berupa4.590 (empat ribu lima ratus sembilan puluh) butir sediaan farmasi jenisobat atau pil TRIHEXYPHENIDYL yang masih dalam kemasan pabrik,1.372 (seribu tiga ratus tujuh puluh dua) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil warna kuning bertulisakan MF/EXCIMER yang dibungkus denganplastic klip bening dan 300 (tiga ratus) butir sediaan farmasi jenis obatatau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik yang dibungkusdengan kantong plastik warna hitam,uang tunai sebesar Rp. 235.000,(dua ratus tiga
CirebonHalaman 20 dari 42 Putusan Nomor 289/Pid.Sus/2020/PN Sbr Ketika terdakwa ditangkap waktu itu terdakwa sedang sedang berada ditempat tongkrongan menunggu pembeli barang sediaan farmasi jenisobatan atau pil Dibenarkan oleh terdakwa ioa ditangkap sehubungan dengan iakedapatan memiliki, Menguasai, menyimpan, menjual atau mengedarkansediaan farmasi jenis obat atau pil yang tidak memiliki ijin sertakewenanganyaBarang sediaan farmasi jenis obat atau pil yang terdakwa simpantersebut adalah pil atau
47 — 6
Menetapkan barang bukti berupa :- 9 (sembilan) dus SAMULIN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar).- 2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar).- 8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar).Dirampas untuk dimusnahkan.4. Menetapkan agar terdakwa, dibebani membayar Biaya Perkara Rp. 2000,00 (duaribu rupiah).
Menetapkan Barang bukti berupa :e 9 (sembilan) dus SAMULIN (Sediaan farmasi tidak memilikiijin edar).e 2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijinedar).e 8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidakmemiliki ijin edar).Dirampas untuk dimusnahkan.4.
tidak memiliki ijinedar).2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar).=8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidakmemiliki ijin edar).Bahwa Saksi tidak menemukan pencatatan/pembukuan keluarmasuknya barang, dan menurut keterangan Terdakwa memangtidak melakukan pencatatan/pembukuan keluar masuknyabarang ;Bahwa menurut keterangan Saksi, Terdakwa dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar ;Bahwa Saksi pernah melakukan pemeriksaan atau pembinaankepada
tidak memiliki ijinedar).Hal 7 daril7 Putusan No. 368/Pid.B/2014/PN.Yyk= 2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijinedar).= 8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidakmemiliki ijin edar).Bahwa saksi tidak menemukan pencatatan / pembukuan keluarmasuknya barang, dan menurut keterangan Terdakwa memangtidak melakukan pencatatan/pembukuan keluar masuknya barangBahwa menurut keterangan saksi, Terdakwa dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar ;Bahwa saksi
berdasarkan fakta yang terungkap dipersidanganberdasarkan keterangan saksisaksi dari Petugas Balai Besar POM Yogyakarta,bahwa toko Obat Putro Sehat milik terdakwa VITA SANTOSO pada hari Kamis4 April 2014 sekira jam.13.00 wib telah diketemukan obat tradisional berupa 9(sembilan) dus SAMULIN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar), 2 (dua) dusAMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar), 8 (delapan) dusFATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidak memiliki ijin edar);Menimbang, bahwa Terdakwa sebagai
Menetapkan barang bukti berupa :e 9 (sembilan) dus SAMULIN (Sediaan farmasi tidak memilikiijin edar).e 2 (dua) dus AMURATEN (Sediaan farmasi tidak memiliki ijinedar).e 8 (delapan) dus FATLOSS JIMPNESS (Sediaan farmasi tidakmemiliki ijin edar).Dirampas untuk dimusnahkan.4.
HUDA HAZAMAL HEDY SH.MH
Terdakwa:
ELDI FEBRIAN Bin ZAINUDIN Alm
22 — 3
MENGADILI
- Menyatakan Terdakwa Eldi Febrian bin Zainudin (alm) tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam dakwaan kedua;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 11 (sebelas) bulan dan denda
FAISALAMRI, keuntungan yang didapat dari mengedarkan sediaan farmasi adalahdengan sistem pembagian prosentase dimana Sdr.
tersebut untuk dijual atau diedarkan kepadaSaudara Herman;Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, Terdakwa tidak tahu harga jualsediaan farmasi tersebut karena yang menentukan harga adalah SaudaraFaisal Amri (DPO).
farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika sebagaimana dimaksuddalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa yang dimaksud persediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan,dan mutu, adalah sediaan farmasi yang berupa bahan obat yang tidak sesualdengan persyaratan buku farmakope atau buku standar lainnya yang ditetapkanHalaman 21 dari 27 Putusan Nomor 24/Pid.Sus/2019/PN Sbroleh Menteri sebagaimana
Lab5311/NOF/2018;Pil warna kuning yang mengandung bahan aktifDextromethorpan dan Pil Trihexyphenidyl yang mengandung bahan aktifTrinexyphenidyl adalah sediaan farmasi jenis obat;2.
1.YUDO WAHONO, SH
2.DEDI SAPUTRA WIJAYA, SH
Terdakwa:
ARI TRIYONO Als AMBON Bin SUPARNO
22 — 2
Pagu Kab.Kediri datanglah petugas Kepolisian langsung menangkap terdakwa danpada saat dilakukan penggeledahan serta penyitaan terhadap diri terdakwaditemukan sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 660 (enam ratus enampuluh) butir dalam bungkus plastik warna bening serta 1 (Satu) unit HP merkPutusan Nomor: 57/Pid.Sus/2020/PN.Gpr halaman 3 dari 21OPPO yang saat itu disimpan oleh terdakwa di dalam saku Celana sebelahKanan yang sedang dikenakan oleh terdakwa adalah benar milik terdakwa.Bahwa sediaan farmasi
Bahwa terdakwa ARITRIYONO Als AMBON Bin SUPARNO dalam menjual atau mengedarkansediaan farmasi berupa obat jenis LL tersebut tidak memiliki izin edar daripihak yang berwenang.wonn Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 Undang undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentangKesehatan.ATAU KEDUA: Bahwa terdakwa ARI TRIYONO Als AMBON Bin SUPARNO padawaktu dan tempat seperti tersebut dalam Dakwaan Kesatu di atas, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Bahwa terdakwa ARI TRIYONO Als AMBON BinSUPARNO dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obatjenis LL tidak memiliki identitas atau label yang melekat yaitu harus berisi : Narna produk; Daftar bahan yang digunakan; Berat bersih atau isi bersih; Nama dan alamat pihak yang memproduksi; Tanggal, bulan, tahunkedaluwarsa; Mendapat ijin edar dari Pemerintah. sehingga perbuatanterdakwa ARI TRIYONO Als AMBON Bin SUPARNO yang telahmengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LL tersebut akanberbahaya
sediaan farmasi yang berupa obat dan bahanbaku obat sesuai pasal 98 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang mengadakan, menyimpan dan mengedarkan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan bagi setiap orang yang tidak memilikikeahliaan dan kewenangan;Bahwa Ahli menerangkan yang berhak atau boleh mengadakan,menyimpan dan mengedarkan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obattersebut harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan
yang telah lulus sebagaiApoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker dan TenagaTeknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalammenjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas: Sarjana Farmasi, AhliMadya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/AsistenApoteker.
38 — 8
Menyatakan terdakwa MUHAMMAD IRFAN Alias IRFAN Bin KOSIM telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;-------------------------2.
Menyatakan barang bukti berupa :-------------------------------------------------------------- 11 (sebelas) strip sediaan farmasi jenis tablet Tramadol yang berisi masing- masing strip 10 (sepuluh) tablet dengan jumlah keseluruhan 110 (seratus sepuluh) tablet tramadol;--------------------------------------------------------------------Dirampas untuk dimusnahkan; ----------------------------------------------------------------- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat dengan plat nomor E-5436-TZ warna
(lima ribu rupiah)per 1 (satu) strip;Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang untuk mengedarkansediaan farmasi jenis tramadol tersebut;Bahwa benar barang bukti berupa 11 (sebelas) strip sediaan farmasi jenis tabletTramadol yang berisi masing masig strip 10 (sepuluh) tablet dengan jumlahkeseluruhan 110 (seratus sepuluh) tablet tramadol, yang ditemukan pada saatterdakwa ditangkap;Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidakmengajukan keberatan;2
(lima ribu rupiah) per 1 (satu) strip;Bahwa benar terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang untukmengedarkan sediaan farmasi jenis tramadol tersebut; Bahwa benar barang bukti yang diajukan di persidangan berupa 11 (sebelas) stripsediaan farmasi jenis tablet Tramadol yang berisi masing masig strip 10 (sepuluh)tablet dengan jumlah keseluruhan 110 (seratus sepuluh) tablet tramadol adalahbarang bukti yang ditemukan pada saat penangkapanterdakwa;Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut
Apt, dibawah sumpah, pada pokoknyamenerangkan sebagaiberikut:Bahwa ahli menjabat sebagai Kepala UPTD Farmasi Kab.
Indramayu dengan tugasdan tanggung jawab mengelola obat pada tingkat Kabupaten Indramayu(Merencanakan, Menerima, menyimpan, mendistribusikan, Monitoring dan EvaluasiObat dan Perbekalan Kesehatan);Bahwa ahli pernah mengikuti pelatihan tentang tugas pokok UPTD Farmasi yaitupencatatan dan pendistribusian obat dan alat kesehatan;Bahwa benar memproduksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,mengolah, membuat, mengemas dan / atau mengubah bentuk sediaan farmasi danalat kesehatan, kemudian
Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106Menimbang, bahwa dalam ketentuan pasal 106 ayat (1) disebutkan bahwa sediaanfarmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izinMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, artinya jika salah satu unsur telahterpenuhi
57 — 10
Menyatakan terdakwa Tumijan Bin Sugimin tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan tidak memiliki keahlian dan kewenangan mengedarkan obat sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;2.
Menetapkan barang bukti berupa :- 1 buah dus HP Merk Evercoss yang didalamnya berisi kantong plastik transparan berisi sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer sebanyak 300 butir; Dirampas untuk dimusnahkan;- 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 20.000.-, 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 10.000.- dan 1 lembar uang kertas pecahan Rp. 5.000.-Dirampas untuk negara;6.
Iwan Ruswandi di daerah pamugaranPantai Pangandaran dengan jumlah sesuai pesanan;Bahwa saksi baru akan membayar sediaan farmasi jenis obat Hexymertersebut apabila sudah laku dijual kepada terdakwa;Bahwa saksi menjual sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer kepadaterdakwa Tumijan pada hari Selasa, tanggal 23 Juni 2015 di rumah saksisebanyak 450 butir dengan harga sebesar Rp. 600.000 (enam ratus riburupiah) akan tetapi terdakwa baru
Ciamissebagai seksi UPTD Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis;Bahwa sediaan farmasi jenis obat Hexymer bukan termasuk golonganpsikotropika namun termasuk golongan obat keras;Bahwa Hexymer mempunyai kegunaan dan diperuntukkan untukmengobati penyakit Parkinson dan penurunan degenerasi saraf;Bahwa yang memiliki kewenangan untuk menyimpan obat jenis Hexymeradalah apotek dan yang berhak mengedarkannya yaitu Apoteker setelahada resep dari dokter;Bahwa terdakwa Aris Riswana tidak diperbolehkan untuk
resepdokter;Bahwa tulisan MF yang tertera dalam sediaan farmasi jenis obat tabletberwarna kuning tersebut merupakan merk dagang atau identitasperusahaan;Terhadap pendapat ahli, terdakwa memberikan pendapat tidak keberatan;Menimbang, bahwa terdakwa di persidangan telah memberikan keteranganyang pada pokoknya sebagai berikut:Bahwa terdakwa memesan sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer dari saksiAsep Yedi Nuryadin pada hari Minggu,
;Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukandiperoleh faktafakta hukum sebagai berikut:Bahwa terdakwa memesan sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarnakuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer dari saksiAsep Yedi Nuryadin pada hari Minggu, tanggal 21 Juni 2015 sekira jam18.30 WIB yaitu sebanyak 450 (empat ratus lima puluh) butir denganharga Rp. 600.000 (enam ratus ribu rupiah);Bahwa terdakwa menerima sediaan farmasi tersebut dari saksi Asep YediNuryadin
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi dan keteranganterdakwa yang didukung oleh barang bukti terungkap bahwa terdakwa memesansediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yangdiduga jenis obat Hexymer dari saksi Asep Yedi Nuryadin pada hari Minggu,tanggal 21 Juni 2015 sekira jam 18.30 WIB yaitu sebanyak 450 (empat ratus limapuluh) butir dengan harga
MUHAMMAD JUFRI, SH.
Terdakwa:
SUGENG TIRTA WIJAYA
26 — 7
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa SUGENG TIRTA WIJAYA tersebut di atas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dalam dakwaan kedua;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) Bulan dan pidana denda sejumlah Rp
Widjajaningsih, Apt. yang dibacakan di persidangan pada pokoknyasebagai berikut: Bahwa Ahli sejak tahun 1997 bekerja sebagap Pegawai Negeri Sipil yangpada saat itu bertugas di Puskesmas Sukorambi sampai tahun 2005, padatahun 2005 Ahli dinas di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, sebagaiStaf Seksi Pelayanan Farmakmin (Farmasi makanan dan minuman)sampai tahun 2008, dan pada tahun 2009 sampai sekarang dinas sebagaiStaf Seksi Farmasi dan pekerjaan Ahli selaku tenaga di bidangKefarmasian mengerti tentang
farmasi dan/atau alat kesehatan yang mana sub unsur ini disusunsecara kumulatif alternatif dengan kata penghubung dan/atau yang dapatdiperlakukan sebagai dan, dapat juga diperlakukan sebagai atau.
Tanda garismiring diantaranya tersebut mengandung arti pilinan, dalam UndangUndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ini dapat diartikan "sediaan farmasidan alat kesehatan atau dapat juga diartikan "sediaan farmasi atau alatkesehatan;Menimbang, bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan sub unsursediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang mana sub unsur ini disusunsecara kumulatif alternatif dengan kata penghubung dan/atau yang dapatdiperlakukan sebagai dan, dapat juga diperlakukan sebagai atau.
yang berbentukobat dan tidak termasuk ke dalam pengertian alat kesehatan;Menimbang, bahwa dengan demikian sub unsur sediaan farmasi telahterpenuhi menurut hukum;Menimbang, bahwa dengan demikian seluruh unsur kedua dalam pasalini yaitu dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi telah terpenuhi;Ad.3.
Adapunketentuan dalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) UndangUndang Republik IndonesiaNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut sebagai berikut :(1) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkanobat dan bahan yang berkhasiat obat.(2) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
BAYU ALDI Als BAYU Bin KUSWANDI
32 — 4
M E N G A D I L I
- Menyatakan Terdakwa BAYU ALDI Als BAYU Bin KUSWANDI tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dakwaan Alternatif Kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa BAYU ALDI Als BAYU Bin KUSWANDI oleh
dengan pidana penjara selama : 1 (satu) tahun, dan pidana denda sebesar Rp.2.000.000,-(dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, akan diganti dengan pidana kurungan selama : 1 (satu) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Menetapkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ;
- Menetapkan, barang bukti berupa :
- 55 butir sediaan farmasi
dengan keuntungan' per satulempeng atau per 10 butir sebesar Rp. 27.000; bahwa terdakwa sudahmenjual sediaan farmasi selama tahun 2017, dan sediaan farmasi jenisobat atau pil Trihex terebut terdakwa membeli kepada Sdr MohPrayoga(dalam berkas dan penuntutan terpisah ) pada hari sabtu tanggal28 Juni 2019 terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Trihnex sebanyak 3bok atau 30 lempeng pil trihex seharga Rp. 690.000, kemudian anggotakepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa di rumah terdakwadan
kepada Sdr sujud, tersangkamenjual sediaan farmasi tersebut selain kepada Sdr Sujud terdakwamenjual kepada orang lain dengan keuntungan per satu lempeng atau per10 butir sebesar Rp. 27.000; bahwa terdakwa sudah menjual sediaanfarmasi selama tahun 2017, dan sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihexterebut terdakwa membeli kepada Sdr Moh Prayoga(dalam berkas danpenuntutan terpisah ) pada hari sabtu tanggal 28 Juni 2019 terdakwamembeli sediaan farmasi jenis Trihex sebanyak 3 bok atau 30 lempeng piltrinex
03 juli 2019 sekitar pukl 13.30 Sdr Sujuddatang kerumah terdakwa untuk membeli sediaan farmasi jenis obat ataupil Trinex sebanyak 5 butir pil trinex seharga Rp. 25.000;Bahwa kemudian terdakwa memberikan jenis obat atau pil Trihexyphenidylkepada Sdr sujud;Bahwa Terdakwa menjual juga kepada orang lain dengan keuntungan persatu lempeng atau per 10 butir sebesar Rp. 27.000;;Bahwa Terdakwa sudah menjual sediaan farmasi selama tahun 2017;Bahwa sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihex terebut terdakwa
Sdr Sujuddatang kerumah terdakwa untuk membeli sediaan farmasi jenis obat ataupil Trinex sebanyak 5 butir pil trinex seharga Rp. 25.000; Bahwa kemudian terdakwa memberikan jenis obat atau pil Trihexyphenidylkepada Sdr sujud; Bahwa Terdakwa menjual juga kepada orang lain dengan keuntungan persatu lempeng atau per 10 butir sebesar Rp. 27.000;; Bahwa Terdakwa sudah menjual sediaan farmasi selama tahun 2017; Bahwa sediaan farmasi jenis obat atau pil Trinex terebut terdakwa membelikepada Sdr Moh Prayoga
atau per 10 butir sebesar Rp. 27.000;;Bahwa Terdakwa sudah menjual sediaan farmasi selama tahun 2017;Bahwa sediaan farmasi jenis obat atau pil Trihex terebut terdakwa membellikepada Sdr Moh Prayoga;Bahwa pada hari sabtu tanggal 28 Juni 2019 terdakwa membeli sediaanfarmasi jenis Trinex sebanyak 3 bok atau 30 lempeng pil trinex seharga Rp.690.000.
73 — 6
Kediri saksi Andik Susilo dan saksi Nurhadimelakukan penangkapan terhadap terdakwa dan pada saat dilakukanpenggeledahan terhadap terdakwa berhasil diamankan barang bukti berupasedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543(lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya yang disembunyikan oleh terdakwadibawah kasur tempat tidurnya dan mengakui bahwa sedian farmasi berupaobat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543
paut dengan pekerjaan kefarmasian dan juga bukan tenagakefarmasian sesuai dengan keahlian dan kewenangannya dalam menyimpansedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL 543(lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya dari saudara Diki (dpo);Bahwa sedian farmasi berupa obat berbentuk pil warna putih dengan logo LL543 (lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan di dalam kaleng bekastempat rokok Gudang Garam Surya
yang disimpan terdakwa adalah sediaanfarmasi yang berupa obat tanpa identitas/abel yang melekat yakni : namaproduk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama danalamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa sertamendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki izinindustri farmasi;Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putihdengan logo LL 543 (lima ratus empat puluh tiga) butir yang disimpan didalam kaleng
MULYADI, SH
Terdakwa:
HENDRA SANTOSO Als AFUNG
53 — 12
M E N G A D I L I:
- Menyatakan Terdakwa HENDRA SANTOSO ALS AFUNG terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetika yang tidak memiliki izin edar;
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 3
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalankan oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan terdakwa tetap dalam tahanan;
- Memerintahkan barang bukti, berupa;
- sediaan farmasi jenis Kosmetik sejumlah 107 (seratus item) produk kesehatan yang tidak ada izin edar.
Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.4. Unsur Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar.Ad. 1.
Kosmetik 107(seratus item) kosmetika/ sediaan farmasi tanpa izin edar yang tujuannya untukdijual/ dipasarkan kepada masyarakat Kota Singkawang.
Bahwa perbuatan tersebut dilakukan dengan cara memasang iklan di media social/internet terhadap sediaan farmasi jenis Kosmetik sebanyak 107 (Seratus item)kosmetika/ sediaan farmasi tanpa izin edar. Bahwa benar menurut keterangan AHLI IRMA EPRILINA,S.Farm,Apt., PNS BalaiBesar POM Pontianak, Bahwa sediaan farmasi jenis Kosmetik 107 (Seratus item)produk kesehatan yang diperlinatkan di persidangan adalah berupa kosmetik yangtidak memiliki izin edar BBPOM RI.
Bahwa benar atas dasar barang bukti berupa sediaan sediaan farmasi jenisKosmetik 107 (Seratus item) produk kesehatan yang ditemukan di Toko MeliaColection Jalan Kalimantan No. 03 Kelurahan Roban Kecamatan SingkawangTengah Kota Singkawang terbukti terdakwa HENDRA SANTOSO Als AFUNG yangusahanya bergerak di bidang pengedaran kosmetik telah melakukan tindak pidanadi KESEHATAN yaitu dengan sengaja mengedarkan sedian farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar, Sediaan farmasi dan alat
pemeriksaan olehBBPOM terhadap sediaan farmasi jenis Kosmetik sejumlan 107 (Seratus item)produk kesehatan, yang sengaja diedarkan oleh terdakwa, bahwa tujuan terdakwamengedarkan sediaan farmasi jenis Kosmetik sejumlah 107 (Seratus item) produkkesehatan untuk diedarkan karena sesuai dengan profesi terdakwa yakni berdagangKOSMETIK, berdasarkan keterangan Ahli IRMA EPRILINA,S.Farm,Apt dari BBPOMBahwa sediaan farmasi jenis Kosmetik dilarang diedarkan di wilayah RepublikIndonesia sebelum mendapatkan
KENDAR SUDARYANA,.SH
Terdakwa:
RUDI Bin SAEPULOH
39 — 15
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa RUDI Bin SAEPULOH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan serta tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi sebagaimana dakwaan Kesatu Penuntut Umum.
farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MFyang diduga jenis obat Hexymer tersebut.
; Bahwa adapun kandungan tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MFyang diduga obat jenis Hexymer tersebut yaitu Trihexyphenidyl; Bahwa untuk mendapatkan sediaan farmasi yang diduga obat jenis Hexymertersebut harus menggunakan resep dari dokter;Bahwa yang memiliki kKewenangan untuk menyimpan dan mengedarkansediaan farmasi yang diduga obat jenis Hexymer tersebut yaitu Apotek,Puskesmas dan Instalasi farmasi rumah sakit; Bahwa efek atau dampak penggunaan sediaan farmasi jenis obat Hexymertersebut
Unsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dankewenangannya serta tanopa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi.3. Unsur sebagai orang yang melakukan, turut serta melakuakn atau menyuruhlakukan.Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Als BAYU Bin EMAN yang akan mengantarkansediaan farmasi jenis obat Heximer kepada terdakwa; Bahwa sebelumnya terdakwa telah membeli sediaan farmasi jenis obatHeximer kepada saksi WAHYUDIN Als BAYU Bin EMAN; Bahwa terdakwa membeli sediaan farmasi jenis obat heximer kepada saksiWAHYUDIN Als BAYU Bin EMAN sebanyak 1.000 (Seribu) butir sehargaRp.900.000, (Sembilan ratus ribu rupiah); Bahwa terdakwa sudah menyerahkan uang sebesar Rp.900.000, (Sembilanratus ribu rupiah) untuk pembelian sediaan farmasi
Terdakwa mengedarkan sediaan farmasitersebut dengan sengaja karena terdakwa mengharapkan keuntungan.Terdakwa bukan pihak yang berhak untuk mengedarkan sediaan farmasi makaterdakwa mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan sertatanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi, dengan demikian makaunsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dankewenangan serta tanopa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi telahterpenuhi;Ad.3.
ADRIAN DWI SAPUTRA, SH
Terdakwa:
MOH. NASIR Alias NASIR Bin JAMALUDDIN
41 — 39
Nasir Alias Nasir Bin Jamaluddin, dengan identitas tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), sebagaimana dakwaan tunggal.
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Moh.
Bahwa berdasarkan pasal 1 angka 4 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional,dan kosmetika.
Kemudianpada pasal 6 disebutkan bahwa Peredaran sediaan farmasi dan alatkesehatan terdiri dari penyaluran dan penyerahan.
Bahwa Badan usaha yang telah memiliki ijin sebagai penyalur darimenteri yang dimaksud adalah PBF atau Pedagang Besar Farmasi untukmelakukan penyaluran sediaan farmasi berupa obat.
Penyerahan sediaan farmasi adalah rangkaian dari peredaransediaan farmasi untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan kepadapasien atau masyarakat. Berdasarkan pasal 16 ayat (2) PP No. 72 tahun1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi menyebutkan bahwaPenyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk digunakan dalampelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan : a). resep dokter; dan b.tanpa resep dokter.
Bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 106 (1) UU No. 36 tahun2006 tentang Kesehatan menyebutkan Sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, demikianpula dimuat dalam pasal 9 (1) PP No. 72 tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan menyebutkan bahwaSediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmemperolah izin edar dari Menteri.
28 — 5
Menyatakan terdakwa SUCI ROMADONI ALIAS DONI telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaMengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin* sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam pasal 196 UU No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan sebagaimana dalam dakwaan Kedua.2.
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harusdengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehinggaobat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
31 — 31
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD MUKHTAR alias UTAR bin MUHAMMAD ASLAN ROHADI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;3.
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD MUHTAR Als UTAR Bin MUHAMMADASLAN ROHADI bersalah melakukan tindak pidana Setiap orang yangdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 197 jo.Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RepublikIndonesia No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;2.
dan ataualat kesehatan yang tidak memilik izin edar, sedian farmasi dan alatkesehatan hanya dapat di edarkan setelah mendapat izin edar, perbuatanmana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :> Bahwa berawal ketika anggota Anggota Satresnarkoba Banjarbarumendapatkan laporan bahwa telah terjadi tindak pidana mengedarkansedian farmasi tanpa ijin jenis obat CARNOPHEN (ZENITH), Kemudianmenindaklanjuti laporan tersebut anggota satresnarkoba terdiri dari saksiAdi Julian Sitepu, saksi Muhammad Lutfi
/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu, yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiatobat, ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sedian farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturanpemerintah, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagaiberikut:> Bahwa berawal ketika anggota
tanpa izintersebut ;Bahwa Terdakwa menerangkan ditangkap oleh petugas anggota KepolisianBanjarbaru pada hari Senin tanggal 03 Oktober 2016 sekira pukul 17.30Wita di depan Jalan Suka Maju Gang Rahmat Kelurahan Landasan UlinUtara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru karena telah didugamengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar dan tanpa keahlian dibidang farmasi ;Bahwa Terdakwa menerangkan pada saat Terdakwa ditangkap ditemukanbarang bukti berupa 500 (lima
Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) ;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 4 UndangUndang No.36 Tahun2009 tentang Kesehatan disebutkan Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional , dan kosmetika ; selanjutnya dalam angka 5 disebutkan AlatKesehatan adalah instrumen , aparatus, mesin dan/atau implant yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan
Terbanding/Terdakwa : SUSANTO Alias TOGOK Bin SUPRIYADI
34 — 23
RYANTONOkedapatan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki izin edar, dan setelah barang bukti HP Xiaomi milik Sdr.RYANTONO dibedah, ternyata terdapat percakapan chat antara Sadr,RYANTONO dengan Terdakwa SUSANTO alias TOGOK Bin SUPRIYADIyang isinya Sdr.
SUSANTO Als TOGOK;Bahwa saksi RYANTONO dalam mengedarkan/ menjual sediaan farmasiobat sejenis pil (Pil YOLAM) kepada konsumen saksi RYANTONO dengancara mendapatkan sediaan farmasi obat sejenis pil (Pil YOLAM) dariteman saksi yang salah satunya adalah Terdakwa SUSANTO AlsTOGOK;Bahwa saksi RYANTONO mengaku tidak mengetahui, darimanaTerdakwa SUSANTO Als TOGOK mendapatkan sediaan farmasi obatsejenis pil (Pil YOLAM) tersebut;Bahwa petugas Kepolisian Satresnarkoba Polres Rembang pada saatmengamankan Terdakwa
Kragan Kab.Rembang dan menemukan kembali 1 (Satu) box yang dikemas denganbungkus plastik warna bening dan diikat yang berisi 100 (seratus) butirsediaan farmasi obat sejenis pil berwarna putin yang salah satu sisinyabertuliskan huruf Y (Pil YOLAM), sehingga sediaan farmasi obat sejenis pil(Pil YOLAM) tersebut disita dari Sdr.
SUSANTO Als TOGOK;Bahwa saksi RYANTONO dalam mengedarkan / menjual sediaan farmasiobat sejenis pil (Pil YOLAM) kepada konsumen saksi RYANTONO dengancara mendapatkan sediaan farmasi obat sejenis pil (Pil YOLAM) dariteman saksi yang salah satunya adalah Terdakwa SUSANTO AlsTOGOK;Bahwa saksi RYANTONO mengaku tidak mengetahui, darimanaTerdakwa SUSANTO Als TOGOK mendapatkan sediaan farmasi obatsejenis pil (Pil YOLAM) tersebut.Halaman 6 Putusan Nomor 142/PID.SUS/2020/PT SMGBahwa petugas Kepolisian Satresnarkoba
Kragan Kab.Rembang dan menemukan kembali 1 (Satu) box yang dikemas denganbungkus plastik warna bening dan diikat yang berisi 100 (seratus) butirsediaan farmasi obat sejenis pil berwarna putih yang salah satu sisinyabertuliskan huruf Y (Pil YOLAM), sehingga sediaan farmasi obat sejenis pil(Pil YOLAM) tersebut disita dari Sdr.
AJI IBNU RUSYD, SH
Terdakwa:
WANTO ALIAS BUJAL BIN SADIYAH
22 — 2
- Menyatakan Terdakwa Wanto alias Bujal bin Sadiyah telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana Dakwaan Alternatif Pertama Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun<
Jaenudin;0Bahwa saksi mendapat Informasi dari masyarakat bahwa ada orangyang sering mengedarkan obatobatan farmasi tanpa ada ijin dari yangberwenang, dan selanjutnya saksi bersama Sdr.
Jaenudin mendapat obat sediaan farmasi tersebut dari Sdr.Bos;0Bahwa Sdr. Jaenudin membayar harga obat kepada Sdr. Bos secaralangsung;0Bahwa Sdr. Jaenudin membeli obat sediaan farmasi kepada Sdr. Bostidak memakai resep dokter;0Bahwa Sdr. Jaenudin memesan obat sediaan farmasi tersebut dengancara mengubungi Sdr.
Bos melalui handphone;0Bahwa dari penjualan obat sediaan farmasi, Terdakwa mendapatkeuntungan setiap harinya sekitar sebesar Rp50.000,00 (lima puluh riburupiah);0 Bahwa Terdakwa membayar seluruh obat kepada Sdr.
Sukandarsebanyak 1 paket berisi 10 tablet seharga Rp10.000,00 (Ssepuluh riburupiah);0 Bahwa Terdakwa tidak ada jjin dari yang berwenang dalam menjual danmembeli obat sediaan farmasi tersebut;0 Bahwa Terdakwa bukan sebagai apoteker;0 Bahwa obat sediaan farmasi yang di jual Terdakwa adalah berupa obatjenis pil Hexymer, doubel L dan Dextromethorphan;UBahwa Terdakwa mendapat obat sediaan farmasi tersebut darisaksi pada hari Minggu tanggal 9 Desember 2018 sekira pukul19.00 WIB;0 Bahwa yang ditangkap terlebih
Tasadi baru 1 kali membeli obat farmasi tersebut dariTerdakwa;0 Bahwa Terdakwa tidak ada ijin dari yang berwenang untuk menjual obatsediaan farmasi tersebut;Halaman 14 dari 25 Putusan Nomor 62/Pid.Sus/2019/PN Idm0 Bahwa Sadr. Tasadi dan Sdr. Sukandar tidak ada resep dokter dalammembeli obat sediaan farmasi tersebut dari Terdakwa;0 Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Jaenudin sudah lama karena satudesa;0 Bahwa Terdakwa mendapatkan obat tersebut dari Sdr.