Telaga Langsat kepada yang ingin membeli dalam bentuk perkeping berisi10 (sepuluh) butir dengan harga Rp.40.000, (empat puluh ribu rupiah) selain itu juga dalambentuk perbutir dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah), dari penjualan obat jenischarnophen tersebut terdakwa I.

berisi 10 (sepuliuh) butir dengan harga Rp.40.000 (empat puluh ribu) selain itujuga dalam bentuk perbutir seharga Rp.5O00 (Lima ribu rupiah) dimana dari hasilpenjualan tersebut para terdakwa akan memperoleh keuntungan Rp.16.000 (enambelas ribu rupiah) perkeping ;Bahwa menurut pengakuan para terdakwa sebelumnya 16 Juli 2015 sekitar pukul14.00 terdakwa I dan Terdakwa II berangkat ke Amuntai untuk membeli obat jenisCarnopen sebanyak 5 (Lima ) box dan bertemu dengan Sdr ANCAH (DPO) kemudianterdakwa

berisi 10 (sepuliuh) butir dengan harga Rp.40.000 (empat puluh ribu) selain itujuga dalam bentuk perbutir seharga Rp.50O00 (Lima ribu rupiah) dimana dari hasilpenjualan tersebut para terdakwa akan memperoleh keuntungan Rp.16.000 (enambelas ribu rupiah) perkeping;e Bahwa menurut pengakuan para terdakwa sebelumnya 16 Juli 2015 sekitar pukul14.00 terdakwa I dan Terdakwa II berangkat ke Amuntai untuk membeli obat jenisCarnopen sebanyak 5 (Lima ) box dan bertemu dengan Sdr ANCAH (DPO) kemudianterdakwa

Riduan Bin Akhmad Idrus(alm) dengan menjual seharga Rp. 50.000, (limapuluh ribu) perkeping atau samadengan 10 (sepuluh) butir dan sebagian terdakwa pergunakan sendiriBahwa kemudian terdakwa menjelaskan, terdakwa membeli obat jenis Carnophentersebut di pasar Blauran Banjarmasin, dengan harga perkeping Rp. 175.000 ( seratustujuh puluh lima ribu) per boks atau sama dengan 10 (sepuluh) keeping atau samadengan 100 (seratus) butir dan di jual kembali sehaga Rp. 50.000 (lima puluh riburupiah) perkepingnya

Riduan Bin Akhmad Idrus(alm) dengan menjual seharga Rp. 50.000, (limapuluh ribu) perkeping atau samadengan 10 (sepuluh) butir dan sebagian terdakwa pergunakan sendirie Bahwa kemudian terdakwa menjelaskan, terdakwa membeli obat jenis Carnophentersebut di pasar Blauran Banjarmasin, dengan harga perkeping Rp. 175.000 ( seratustujuh puluh lima ribu) per boks atau sama dengan 10 (sepuluh) keeping atau samadengan 100 (seratus) butir dan di jual kembali sehaga Rp. 50.000 (lima puluh riburupiah) perkepingnya

Riduan Bin Akhmad Idrus (alm) dengan menjual seharga Rp.50.000, (limapuluh ribu) perkeping atau sama dengan 10 (sepuluh) butir dansebagian terdakwa pergunakan sendirie Bahwa kemudian terdakwa menjelaskan, terdakwa membeli obat jenis Carnophentersebut di pasar Blauran Banjarmasin, dengan harga perkeping Rp. 175.000 ( seratustujuh puluh lima ribu) per boks atau sama dengan 10 (sepuluh) keeping atau samadengan 100 (seratus) butir dan di jual kembali sehaga Rp. 50.000 (lima puluh riburupiah) perkepingnya

Dipintu keluar pasar Ploso,Ds.Losari,Kec.Ploso,Kab.Jombang, berjualan183 VCD bejakan dan 20 keping DVD bajakan dengan menggunakan alat berupa unit TV 21 Inchi Merk Dazz, CD Player Merk Asatron dan kios tempat berjualan,Terdakwa membeli dari sales dengan harga perkeping VCD Rp.2.500, dijual terdakwadengan harga Rp.4.000, dan DVD terdakwa beli perkeping dengan harga Rp.6.500,dijual terdakwa dengan harga Rp.9.000, s/d Rp.10.000, sehingga terdakwamendapatkan sejumlah keuntungan terdakwa menjual kepada

kemudian saksi RISKIFAUZI datang membantu mengamankan terdakwa, setelah itu dilakukan pemeriksaandibadan terdakwa namun tidak ada ditemukan obat lainnya kemudian terdakwa danbarang buktinya dibawa ke Kantor Polres Hulu Sungai Selatan untuk diproses lebihlanjut.Halaman 3 dari 17 Putusan Nomor 202/Pid.B/2014/PN Kgne Bahwa obat jenis Carnophen tersebut didapat terdakwa dengan cara membeli dari Sdr.ANGGAS (Daftar Pencarian Orang) dengan harga perbutir Rp. 4.000, (empat riburupiah) dan jika membeli perkeping

NOOR langsung mengamankan terdakwa dan tidak lama kemudian saksi RISKIFAUZI datang membantu mengamankan terdakwa, setelah itu dilakukan pemeriksaandibadan terdakwa namun tidak ada ditemukan obat lainnya kemudian terdakwa danbarang buktinya dibawa ke Kantor Polres Hulu Sungai Selatan untuk diproses lebihlanjut.Bahwa obat jenis Carnophen tersebut didapat terdakwa dengan cara membeli dari Sdr.ANGGAS (Daftar Pencarian Orang) dengan harga perbutir Rp. 4.000, (empat riburupiah) dan jika membeli perkeping

menyerahkan uangnya sebanyak Rp. 25.000, (duapuluh lima ribu rupiah) dan setelah transaksi jual beli obat tersebut selesailalu saksi dibantu anggota polisi lainnya langsung mengamankan terdakwa,setelah itu dilakukan pemeriksaan dibadan terdakwa namun tidak adaditemukan obat lainnya kemudian terdakwa dan barang buktinya diamankanuntuk diproses lebih lanjut; Bahwa benar menurut pengakuan terdakwa obat jenis Carnophen tersebutdibeli dengan harga perbutir Rp. 4.000, (empat ribu rupiah) dan jikamembeli perkeping

isi 10 (sepuluh) butir dengan harga Rp. 40.000, (empatpuluh ribu rupiah) selanjutnya obat Carnophen tersebut terdakwa jual/edarkan kepada masyarakat dengan harga Rp. 5.000 (lima ribu rupiah)perbutirnya, dan untuk perkeping isi 10 (sepuluh) butir terdakwa jual denganharga Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) dan keuntungan yang didapatterdakwa dari menjual obat jenis Carnophen perbutirnya Rp. 1000, (seriburupiah);e Bahwa terdakwa bukanlah seorang Apoteker yang memiliki keahliandibidang obatobatan

isi 10 (sepuluh) butir dengan harga Rp. 40.000,(empat puluh ribu rupiah) selanjutnya obat Carnophen tersebut terdakwajual/edarkan kepada masyarakat dengan harga Rp. 5.000 (lima riburupiah) perbutirnya, dan untuk perkeping isi 10 (sepuluh) butir terdakwajual dengan harga Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) dan keuntunganyang didapat terdakwa dari menjual obat jenis Carnophen perbutirnyaRp. 1000, (seribu rupiah);Bahwa terdakwa bukanlah seorang Apoteker yang memiliki keahliandibidang obatobatan dan

obat tersebut didapat terdakwa dengan cara membeli di Pasar BaruBanjarmasin dengan harga Carnophen Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah) per box berisi10 (sepuluh) keping yang berisi 100 (seratus) butir sedangkan untuk Pil Dektrometorfanseharga Rp. 250.000,(dua ratus lima puluh ribu rupiah) per box berisi 1000 (seribu) butir ;Bahwa terdakwa menjual obatobatan itu kembali di rumah terdakwa apabila adaorang yang datang dan ingin membeli obat tersebut dengan harga yaitu Obat MerkCarnophen Rp.35.000, perkeping

Obat Pasar Baru Banjarmasin dengan harga CarnophenRp.200.000, (dua ratus ribu rupiah) per box berisi 10 (sepuluh) keping yang berisi100 (seratus) butir sedangkan untuk Pil Dektrometorfan warna kuning seharga Rp.250.000, (dua ratus lima puluh ribu rupiah) Per Box yang berisi 1000 (seribu) butire Bahwa terdakwa menerangkan kepada saksi bahwa obatobatan itu kembali dijualdi rumah terdakwa apabila ada orang yang datang dan ingin membeli obat tersebutdengan harga yaitu Obat Merk Carnophen Rp. 35.000, perkeping

Bahwa cara terdakwa mendapatkan obat zenith carnophenadalah awalnya Sdr IBUH (DPO) menawarkan kepada terdakwaobat zenit carnophen sejumlah 80 box dengan harga per box Rp350.000/Rp 35.000 perkeping dengan total seluruhnya Rp28.000.000 kemudian terdakwa mengiyakan dan meminta Sdr IBUHdatang kerumah terdakwa dengan membawa obat zenith carnophentersebut,adapun transaksi berhutang dahulu. Apabila sudah lakusemua,terdakwa memberikan uang ke Sdr IBUH.

SelanjutnyaHalaman 3 dari 13 Putusan Nomor 25/Pid.Sus/2018/PN Amtterdakwa menjual kembali Obat zenith Carnophen per boxnya Rp400.000/Rp 40.000 perkeping sehingga terdakwa mendapatkankeuntungan per box Rp 50.000 atau Rp 5.000 perkeping. Diakuiterdakwa bahwa dari 80 box tersebut telah laku terjual sebanyak 16Pack. Jadi total kKeuntungan terdakwa dari 80 box tersebut sekitar Rp4.000.000 (empat juta rupiah).

Selanjutnyaterdakwa berencana menjual kembali Obat zenith Carnophen perboxnya Rp 400.000/Rp 40.000 perkeping sehingga terdakwaHalaman 5 dari 13 Putusan Nomor 25/Pid.Sus/2018/PN Amtmendapatkan keuntungan per box Rp 50.000 atau Rp 5.000perkeping. Diakui terdakwa bahwa dari 80 box tersebut telah lakuterjual sebanyak 16 Pack. Jadi total Keuntungan terdakwa dari 80 boxtersebut sekitar Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).

Bahwa benar Terdakwa mengedarkan obat Zenith dengan harga Rp.40.000, perkeping. Bahwa benar Terdakwa mendapatkan obat Zenith dari rekannyabernama Sdr Ibuh dengan cara Sdr Ibuh mengantarkan langsung ke RumahTerdakwa dan Terdakwa baru menyetorkan uang hasil penjualan setelah obattersebut sudah laku.Halaman 7 dari 13 Putusan Nomor 25/Pid.Sus/2018/PN Amt Bahwa benar Terdakwa membeli obat zenith dari Sdr lbuh sebanyak 7kali.

Menetapkan agar barang bukti berupa : 2 (dua) keping atau 20 (dua puluh) butir obat pil Carnopen (Zinet) @yang masingmasing perkeping terdapat 10 (Sepuluh) butir obat pilCarnopen (zinet) 15 (lima belas) keping atau 150 (seratus lima puluh) butir obat pilCarnopen (zinet) @ yang masingmasing perkeping terdapat 10(sepuluh) butir obat pil Carnopen (Zinet) Celana panjang levis warna biru merk HUMBLACKDirampas untuk dimusnahkan Uang tunai sebesar Rp.199.000,(seratus sembilan puluh sembilanribu rupiah)

terdapat 10 (sepuluh) butir obat pilCarnopen (zinet) 15 (lima belas) keping atau 150 (seratus lima puluh) butir obat pilCarnopen (zinet) @ yang masingmasing perkeping terdapat 10(sepuluh) butir obat pil Carnopen (Zinet) Uang tunai sebesar Rp.199.000,(seratus sembilan puluh sembilanribu rupiah) dengan pecahan 1(satu) lembar uang pecahan kertasRp.100.000,(seratus ribu rupiah), 1(satu) lembar uang pecahankertas Rp.50.000,(lima puluh ribu rupiah), 4 (empat)lembar uangpecahan kertas Rp.10.000,(sepuluh

terdapat 10 (Ssepuluh) butir obat pilCarnopen (zinet), 15 (lima belas) keping atau 150 (seratus lima puluh) butirobat pil Carnopen (zinet) @ yang masingmasing perkeping terdapat 10(sepuluh) butir obat pil Carnopen (Zinet), Uang tunai sebesar Rp.199.000,(seratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) dengan pecahan 1(satu)lembar uang pecahan kertas Rp.100.000,(seratus ribu rupiah), 1(satu)lembar uang pecahan kertas Rp.50.000,(lima puluh ribu rupiah), 4(empat)lembar uang pecahan kertas Rp.10.000,(sepuluh

(dua juta rupiah), dengan ketentuan, apabila denda tidak dibayar, makadiganti dengan pidana kurungan selama 2(dua) bulan kurungan ;Halaman 25 dari 27 Putusan Nomor 201/Pid.Sus/2017/PN PiliMenetapkan masa Penangkapan dan Penahanan yang telah dijalani olehTerdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;Menetapkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan;Menetapkan barang bukti berupa:2 (dua) keping atau 20 (dua puluh) butir obat pil Carnopen (Zinet) @ yangmasingmasing perkeping terdapat 10 (sepuluh

) butir obat pil Carnopen(zinet)15 (lima belas) keping atau 150 (seratus lima puluh) butir obat pilCarnopen (zinet) @ yang masingmasing perkeping terdapat 10 (sepuluh)butir obat pil Carnopen (Zinet)Celana panjang levis warna biru merk HUMBLACKDirampas untuk dimusnahkanUang tunai sebesar Rp.199.000,(seratus sembilan puluh sembilan riburupiah) dengan pecahan 1(satu) lembar uang pecahan kertasRp.100.000,(seratus ribu rupiah), 1(satu) lembar uang pecahan kertasRp.50.000,(lima puluh ribu rupiah), 4 (empat

Kemudian saksi Supriyadi menyalakanmesing dingdong menggunakan tenaga listrik.Selanjutnya pemain memasukkan koinRp 500, perkeping dan mendapatkan lima pilihan gambar yang tertampang dilayarmesin dingdong yang antara lain gambar buah buahan seperti semangka, jeruk,danapel.Setelah itu pemain menentukan pilihan gambar dan menombol star sambilmenunggu berhentinya lampu apa yang keluar gambar.Jika pilihan gambar pasberhenti nyala lampu koin dikalikan jumlah koin sesuai perkalian pada gambarpemain menang.dan

sebagai taruhannya;Bahwa ketika dilakukan penangkapan ditemukan 2 (dua) buah mesindingdong;Bahwa dalam masingmasing mesin dingdong didapati uang sebesarRp.52.000, (lima puluh dua ribu rupiah) dan Rp.85.000, (delapan puluh limaribu rupiah);Bahwa keuntungan terdakwa dalam permainan dingdong tersebut sekitarRp.12.000, (dua belas ribu rupiah) sampai Rp.15.000, (lima belas riburupiah) setiap harinya;Bahwa cara permainan judi ding dong tersebut adalah pemain memasukkankoin Rp 500, (lima ratus ruiah) perkeping

kemenangan bagi para pemain hanya bersifat untunguntungan;Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakanbenar dan tidak keberatan;Saksi ke 3 : SUPRIYADI; pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :Bahwa saksi pernah bermain dingdong di rumah terdakwa;Bahwa dalam permainan tersebut digunakan uang pecahan Rp.500, (limaratus rupiah) logam berwarna kuning sebagai taruhannya;Bahwa cara permainan judi ding dong tersebut adalah pemain memasukkankoin Rp 500, (lima ratus ruiah) perkeping

logam berwarna kuning sebagai taruhannya;Bahwa terdakwa memiliki 2 (dua) buah mesin dingdong;Bahwa dalam masingmasing mesin dingdong didapati uang sebesarRp.52.000, (lima puluh dua ribu rupiah) dan Rp.85.000, (delapan puluh limaribu rupiah);Bahwa keuntungan terdakwa dalam permainan dingdong tersebut sekitarRp.12.000, (dua belas ribu rupiah) sampai Rp.15.000, (lima belas riburupiah) setiap harinya;Bahwa cara permainan judi ding dong tersebut adalah pemain memasukkankoin Rp 500, (lima ratus ruiah) perkeping

berwarna kuning sebagai taruhannya;Bahwa terdakwa memiliki 2 (dua) buah mesin dingdong;Bahwa dalam masingmasing mesin dingdong didapati uang sebesarRp.52.000, (lima puluh dua ribu rupiah) dan Rp.85.000, (delapan puluh limaribu rupiah);e Bahwa keuntungan terdakwa dalam permainan dingdong tersebut sekitarRp.12.000, (dua belas ribu rupiah) sampai Rp.15.000, (lima belas riburupiah) setiap harinya;e Bahwa cara permainan judi ding dong tersebut adalah pemain memasukkankoin Rp 500, (lima ratus ruiah) perkeping

pihak yang berwenang, Kejadiannyapenangkapannya pada hari JUMAT tanggal 28 Juli 2017 pukul 22.00 wita diDesa Pandak Daun rt.01 kecamatan karang intan kabupaten banjar dan daripenggeledahan rumah kontrakan Terdakwa didapati 3 butir obat carnophenyang disimpan dalam gagang palu yang terbuat dari pipa besi yang berlubangserta uang sisa hasil penjualan sebesar Rp30.000 (tiga puluh ribu rupiah),terdakwa membeli obat carnophen di desa Labuan tabu kecamatanmartapura kabupaten banjar dari saudara USAI perkeping

pihak yang berwenang, Kejadiannya penangkapannyapada hari JUMAT tanggal 28 Juli 2017 pukul 22.00 wita di Desa PandakDaun 1t.01 kecamatan karang intan kabupaten banjar dan daripenggeledahan rumah kontrakan Terdakwa didapati 3 butir obat carnophenyang disimpan dalam gagang palu yang terbuat dari pipa besi yang berlubangserta uang sisa hasil penjualan sebesar Rp30.000 (tiga puluh ribu rupiah),terdakwa membeli obat carnophen di desa Labuan tabu kecamatanmartapura kabupaten banjar dari saudara USAI perkeping

pihak yang berwenang, Kejadiannya penangkapannya padahari JUMAT tanggal 28 Juli 2017 pukul 22.00 wita di Desa Pandak Daun rt.01kecamatan karang intan kabupaten banjar dan dari penggeledahan rumahkontrakan Terdakwa didapati 3 butir obat carnophen yang disimpan dalamgagang palu yang terbuat dari pipa besi yang berlubang serta uang sisa hasilpenjualan sebesar Rp30.000 (tiga puluh ribu rupiah), terdakwa membeli obatcarnophen di desa Labuan tabu kecamatan martapura kabupaten banjar darisaudara USAI perkeping

Carnophenproduksi Zenith Pharmaceuticals disisihkan untuk dilakukan uji Lab;Bahwa terdakwa mendapatkan obat daftar G jenis CARNOPHEN ProduksiZENITH tersebut dengan cara membeli langsung dari seseorang yangbernama SARI (belum tertangkap) warga Desa Sungai Danau, dengan hargaRp.250.000, ( dua ratus lima puluh ribu rupiah) per kotak yang setiapkotaknya berisi 10 (sepuluh) keping atau 100 (seratus) biji CARNOPHENProduksi ZENITH, kemudian terdakwa menjualnya dengan harga Rp.30.000,(tiga puluh ribu rupiah) perkeping

lima riburupiah) yang merupakan hasil penjualan obat Zenith tersebut;Bahwa terdakwa mendapatkan obat daftar G jenis CARNOPHEN ProduksiZENITH tersebut dengan cara membeli langsung dari seseorang yangbernama SARI (belum tertangkap) warga Desa Sungai Danau, denganharga Rp.250.000, ( dua ratus lima puluh ribu rupiah) per kotak yang setiapkotaknya berisi 10 (sepuluh) keping atau 100 (seratus) biji CARNOPHENProduksi ZENITH, kemudian terdakwa menjualnya dengan hargaRp.30.000, (tiga puluh ribu rupiah) perkeping

lima riburupiah) yang merupakan hasil penjualan obat Zenith tersebut; Bahwa terdakwa mendapatkan obat daftar G jenis CARNOPHEN ProduksiZENITH tersebut dengan cara membeli langsung dari seseorang yangbernama SARI (belum tertangkap) warga Desa Sungai Danau, denganharga Rp.250.000, ( dua ratus lima puluh ribu rupiah) per kotak yang setiapkotaknya berisi 10 (sepuluh) keping atau 100 (seratus) biji CARNOPHENProduksi ZENITH, kemudian terdakwa menjualnya dengan hargaRp.30.000, (tiga puluh ribu rupiah) perkeping

(empat juta empat puluh lima ribu rupiah);Bahwa benar terdakwa mendapatkan obat daftar G jenis CARNOPHENProduksi ZENITH tersebut dengan cara membeli langsung dari seseorangyang bernama SARI (belum tertangkap) warga Desa Sungai Danau,dengan harga Rp.250.000, ( dua ratus lima puluh ribu rupiah) per kotakyang setiap kotaknya berisi 10 (Sepuluh) keping atau 100 (seratus) bijiCARNOPHEN Produksi ZENITH, kemudian terdakwa menjualnya denganharga Rp.30.000, (tiga puluh ribu rupiah) perkeping,jadi kKeuntunganterdakwa

Hari itu juga di retur/ dikembalikan barang bangunan berupa KeramikWF 69003, banyaknya 5 Box (7,2 meter) ukuran keramik perkeping(60x60). 1 (Satu) kotak isi 4 keping keramik. 1 (Satu) kotak = 1,44 meter.Harga per meter/ kotak Rp.105.000 (seratus lima ribu rupiah).

Jadi total pembelian Rp. 1.020.000 (satu juta dua puluh riburupiah); Keramik Merk Mulia Putin Polos, banyaknya 65 box ukurankeramik perkeping (20x25) = (65 box). 1 (Satu) kotak isi 25 kepingkeramik = 1 Kotak ukuran 1 meter/ box. Harga per meter Rp. 54.000(lima puluh empat ribu rupiah).

Jadi total pembelian Rp. 1.020.000(satu juta dua puluh ribu rupiah), Keramik Merk Mulia Putih Polos,banyaknya 65 box ukuran keramik perkeping (20x25) = (65 box). 1 (Satu)kotak isi 25 keping keramik = 1 Kotak ukuran 1 meter/ box. Harga per meterRp. 54.000 (lima puluh empat ribu rupiah).

pihak yang berwenang, Kejadiannyapenangkapannya pada hari JUMAT tanggal 28 Juli 2017 pukul 22.00 wita diDesa Pandak Daun rt.01 kecamatan karang intan kabupaten banjar dan daripenggeledahan rumah kontrakan Terdakwa didapati 3 butir obat carnophenyang disimpan dalam gagang palu yang terbuat dari pipa besi yang berlubangserta uang sisa hasil penjualan sebesar Rp30.000 (tiga puluh ribu rupiah),terdakwa membeli obat carnophen di desa Labuan tabu kecamatanmartapura kabupaten banjar dari saudara USAI perkeping

pihak yang berwenang, Kejadiannya penangkapannya padahari JUMAT tanggal 28 Juli 2017 pukul 22.00 wita di Desa Pandak Daun rt.01kecamatan karang intan kabupaten banjar dan dari penggeledahan rumahkontrakan Terdakwa didapati 3 butir obat carnophen yang disimpan dalamgagang palu yang terbuat dari pipa besi yang berlubang serta uang sisa hasilpenjualan sebesar Rp30.000 (tiga puluh ribu rupiah), terdakwa membeli obatcarnophen di desa Labuan tabu kecamatan martapura kabupaten banjar darisaudara USAI perkeping

isi 10 tablet seharga Rp. 60.000, jadimendapat keuntungan perkeping Rp. 25.000.

isi 10 tablet seharga Rp. 60.000, jadimendapat keuntungan perkeping Rp. 25.000, setelah itu diperjalanan pulangsinggah diwarung di daerah Kelua untuk membagi obat tersebut yaitu Sadr.Pitriadi Als.lpit mendapat obat jenis carnophen/zenith sebanyak 2 box,sedangkan Terdakwa 1 box;Bahwa Terdakwa menjual obat secara sembunyisembunyi didepan toko oranglain disekitar desa di Maburai kepada pembelinya;Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin dari yang berwenang;Bahwa keuntungan dari penjualan obat Terdakwa gunakan

parkiran Pasar Unggas Amuntai ditawarkan obat olehseseorang yang tidak diketahui namanya dan kemudian terjadi transaksipembelian obat carnophen/zenith tersebut antara Terdakwa dan Saksi Ipitdengan orang yang tidak diketahui namanya tersebut;Bahwa benar Terdakwa dan Saksi Ipit membeli obat jenis carnophen/zenith diPasar Unggas Amuntai sebanyak 3 box atau 300 tablet/butir atau sebanyak 30keping seharga Rp 35.000. yang setiap keping berisi 10 tablet dengan totalharga Rp. 1.050.000, dan dijual lagi perkeping

isi 10 tablet seharga Rp.60.000, sehingga mendapat keuntungan perkeping sebesar Rp. 25.000,Bahwa benar terhadap obat zenith yang Terdakwa peroleh, Terdakwa telahmenjual obat zenith tersebut secara sembunyisembunyi didepan toko oranglain disekitar desa di Maburai kepada pembelinya dan sebagian ada yangTerdakwa konsumsi sendiri;Halaman 18 dari 27 Putusan Nomor 115/Pid.Sus/2018/PN TjgBahwa benar Terdakwa sudah sering menjual obat jenis carnophen/zenittersebut keuntungan dari penjualan obat Terdakwa

isi 10 tablet seharga Rp. 60.000, sehinggaTerdakwa mendapat keuntungan perkeping sebesar Rp. 25.000,;Menimbang, bahwa cara Terdakwa menjual obat zenith tersebut ialahdengan cara menjual secara sembunyiSembunyi didepan toko orang lain disekitardesa di Maburai kepada pembelinya;Menimbang, bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk mengedarkan obatcarnophen/ zenith tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut diatas, maka MajelisHakim berkesimpulan unsur Dengan Sengaja telah dapat dibuktikan

Bahwa obat jenis seledryl terdakwa beli dari toko obat MITRA di BarabaiKabupaten Hulu Sungai Tengah dengan harga Rp. 7.500, (tujuh ribu limaratus rupiah) perkeping yang berisi 12 (dua belas) butir dan setiap hariterdakwa membeli obat jenis seledryl tersebut ratarata sebanyak 10(sepuluh) keping dengan cara mendatangi langsung ke toko tersebut,kemudian obat jenis seledryl tersebut terdakwa jual kembali dengan hargaRp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah) sehingga dari penjualan obat jenisseledryl tersebut

8688 3603 0005 597 dengan NoCeluller 087840857527, 1 (Satu) buah plastik warna hitam dan uang sebesarRp. 931.000, (Sembilan ratus tiga puluh satu ribu rupiah) yang merupakanuang hasil penjualan obat jenis seledryl, selanjutnya terdakwa besertadengan barang buktinya langsung diamankan ke Mapolres Hulu SungaiSelatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.Bahwa obat jenis seledryl terdakwa beli dari toko obat MITRA di BarabaiKabupaten Hulu Sungai Tengah dengan harga Rp. 7.500, (tujuh ribu limaratus rupiah) perkeping

dengan NoCeluller 087840857527, 1 (satu) buah plastik warna hitam dan uangsebesar Rp. 931.000, (Sembilan ratus tiga puluh satu ribu rupiah) yangmerupakan uang hasil penjualan obat jenis seledryl, selanjutnyaterdakwa beserta dengan barang buktinya langsung diamankan keMapolres Hulu Sungai Selatan untuk pemeriksaan lebih lanjut;Bahwa menurut pengakuannya obat jenis seledryl terdakwa beli dari tokoobat MITRA di Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan hargaRp. 7.500, (tujuh ribu lima ratus rupiah) perkeping

buah plastik warna hitam dan uang sebesar Rp.931.000, (Sembilan ratus tiga puluh satu ribu rupiah) yang merupakan uanghasil penjualan obat jenis seledryl, selanjutnya terdakwa beserta denganbarang buktinya langsung diamankan ke Mapolres Hulu Sungai Selatanuntuk pemeriksaan lebih lanjut;Halaman 11 dari 17 Putusan Pidana Nomor 23/Pid.Sus/2020/PN KgnBahwa obat jenis seledryl terdakwa beli dari toko obat MITRA di BarabaiKabupaten Hulu Sungai Tengah dengan harga Rp. 7.500, (tujuh ribu limaratus rupiah) perkeping

yang berisi 400 butirsedangkan obat jenis carnophen dengan harga Rp. 220.000, perboxnyayang berisi 100 butir serta obat jenis somadril dengan harga Rp.340.000, perpak yang berisi 10 keping dimana keping berisi 10 butir;Bahwa selanjutnya obat jenis dextro dan dexitab terdakwa bungkussendiri di rumah dengan menggunakan plastik klip kecil berisi 10 butirdan 20 butir dijual oleh terdakwa dengan harga Rp. 5.000 sampai denganRp. 10.000, perbungkusnya sedangkan obat jenis carnophen terdakwajual eceran perkeping

dengan harga yang sama Rp. 40.000 sedangkanobat jenis Somadril terdakwa jual perkeping dengan harga Rp. 50.000,;Bahwa terdakwa mendapatkan keuntungan dalam menjual obat jenisDextro sebesar Rp. 375 untuk obat jenis dexitab mendapatkankeuntungan antara Rp. 140.000, dan obat jenis carnophen akanmendapatkan untung Rp. 180.000, sedangkan obat jenis somadril akanmendapatkan kekuntungan Rp. 160.000, apabila obat tersebut laku habisterjual;Bahwa cara terdakwa menjual obatobatan tersebut dengan cara sipembeli

B/ 2013/PN.Kgnsedangkan obat jenis carnophen dengan harga Rp. 220.000, perboxnyayang berisi 100 butir serta obat jenis somadril dengan harga Rp.340.000, perpak yang berisi 10 keping dimana keping berisi 10 butir;Bahwa selanjutnya obat jenis dextro dan dexitab terdakwa bungkussendiri di rumah dengan menggunakan plastik klip kecil berisi 10 butirdan 20 butir dijual oleh terdakwa dengan harga Rp. 5.000 sampai denganRp. 10.000, perbungkusnya sedangkan obat jenis carnophen terdakwajual eceran perkeping

dengan harga yang sama Rp. 40.000 sedangkanobat jenis Somadril terdakwa jual perkeping dengan harga Rp. 50.000,;Bahwa terdakwa mendapatkan keuntungan dalam menjual obat jenisDextro sebesar Rp. 375 untuk obat jenis dexitab mendapatkankeuntungan antara Rp. 140.000, dan obat jenis carnophen akanmendapatkan untung Rp. 180.000, sedangkan obat jenis somadril akanmendapatkan kekuntungan Rp. 160.000, apabila obat tersebut laku habisterjual;e Bahwa cara terdakwa menjual obatobatan tersebut dengan cara si

dengan harga yang sama Rp. 40.000 sedangkanobat jenis Somadril terdakwa jual perkeping dengan harga Rp. 50.000,;e Bahwa terdakwa mendapatkan keuntungan dalam menjual obat jenisDextro sebesar Rp. 375 untuk obat jenis dexitab mendapatkankeuntungan antara Rp. 140.000, dan obat jenis carnophen akanmendapatkan untung Rp. 180.000, sedangkan obat jenis somadril akanmendapatkan kekuntungan Rp. 160.000, apabila obat tersebut laku habisterjual;Bahwa cara terdakwa menjual obatobatan tersebut dengan cara si

barang buktiberupa 2500 (dua ribu lima ratus) butir obat jenis Carnophen yang diletakkandengan posisi digantung dibagian depan motor didalam jok sepeda motor dansebagiannya lagi didalam jok sepeda motor milik terdakwa.e Bahwa menurut pengakuan terdakwa saat diamankan Terdakwa telah melakukanaktifitas jual beli obatobatan jenis Carnophen tersebut kurang lebih 1 (satu) bulan.e Bahwa kemudian terdakwa menjelaskan, terdakwa membeli obat jenis Carnophentersebut di pasar baru Banjarmasin, dengan harga perkeping

FERRY, HENDRIT, HARTONO dan SaksiFITRIADI dari polsek Cerbon ditemukan barang bukti berupa 2500 (dua ribu limaratus) butir obat jenis Carnophen yang diletakkan dengan posisi digantung dibagiandepan motor didalam jok sepeda motor dan sebagiannya lagi didalam jok sepedamotor milik terdakwa.e Bahwa benar terdakwa membeli obat jenis Carnophen tersebut di pasar baru permaiBanjarmasin, dengan harga perkeping Rp. 17.500 dan di jual kembali sehaga Rp.19.000 perkepingnya sehingga terdakwa mendapat keuntungan

FERRY, HENDRIT, HARTONO dan SaksiFITRIADI dari polsek Cerbon ditemukan barang bukti berupa 2500 (dua ribu limaratus) butir obat jenis Carnophen yang diletakkan dengan posisi digantung dibagiandepan motor didalam jok sepeda motor dan sebagiannya lagi didalam jok sepedamotor milik terdakwa.Bahwa benar terdakwa membeli obat jenis Carnophen tersebut di pasar baru permaiBanjarmasin, dengan harga perkeping Rp. 17.500 dan di jual kembali sehaga Rp.19.000 perkepingnya sehingga terdakwa mendapat keuntungan

1.500perkepingnya.Bahwa benar terdakwa membeli obat jenis Carnophen tersebut pada hari kamistanggal 10 september 2015 jam 14.00 Wita kepada seseorang bernama UMI (DPO)di pasar baru banjarmasin sebanyak 15 (lima belas) bungkus obat jenis Carnophenyang terdiri dari 1500 (seribu lima ratus) butir dengan harga sebesar Rp. 2.625.000,(dua juta enam ratus dua puluh lima ribu rupiah) dengan perincian hargaperbungkusnya yaitu Rp. 175.000, (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) yangdijual kembali dengan harga perkeping

butirdengan rincian : 3 (tiga) keping atau 30 (tiga puluh) butir ditemukan di dalamkamar Terdakwa dan tersimpan di dalam plastik warna hitam, sedangkansebanyak 103 (seratus tiga) butir ditemukan di dalam gudang yang tersimpandi dalam alas kasur warna ungu dan di dalam handuk warna biru, yangseluruhnya diakui Terdakwa adalah miliknya diperoleh dengan cara membelidari seseorang yang tidak dikenal yang datang langsung menawarkan kerumah Terdakwa dengan harga Rp. 35.000, (tiga puluh lima ribu rupiah)perkeping

Bahwa obat jenis ZENITH PHARMACEUTICALS (CARNOPHEN) tersebutTerdakwa jual atau edarkan kembali dengan harga Rp. 50.000, (lima puluhribu) perkeping dan Rp. 500.000, (lima ratus ribu rupiah) perboks, sehinggadari hasil penjualan obat ZENITH tersebut Terdakwa memperolehkeuntungan sebesar Rp. 15.000, (Lima belas ribu rupiah) perkeping dan Rp.150.000. (Seratus lima puluh ribu rupiah) perboks.Bahwa berdasarkan keterangan Ahli HARLIANA, S.

di dalamkamar Terdakwa dan tersimpan di dalam plastik warna hitam,sedangkan sebanyak 103 (seratus tiga) butir ditemukan di dalamgudang yang tersimpan di dalam alas kasur warna ungu dan di dalamhanduk warna biru, dan uang sejumlah Rp. 50.000, (lima puluh riburupiah) hasil penjualan.Bahwa Terdakwa mengakui obat ZENITH tersebut adalah miliknya,diperoleh dengan cara membeli dari seseorang yang tidak dikenal yangdatang langsung menawarkan ke rumah dengan harga Rp. 35.000,(tiga puluh lima ribu rupiah) perkeping

Bahwa Terdakwa mengakui obat ZENITH tersebut adalah miliknya,diperoleh dengan cara membeli dari seseorang yang tidak dikenal yangdatang langsung menawarkan ke rumah dengan harga Rp. 35.000,(tiga puluh lima ribu rupiah) perkeping atau Rp. 350.000, (tiga ratuslima puluh ribu rupiah) per boks. Bahwa dalam mengedarkan obat ZENITH tersebut Terdakwa tidak adamemiliki izin.Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa membenarkan dan tidak menyatakankeberatannya.4. Saksi Herlanto A.

Bahwa Terdakwa menjual kembali obat jenis ZENITH tersebut kepadapembeli dengan harga Rp. 50.000, (lima puluh ribu) perkeping atau per 10(sepuluh) butirnya. Bahwadari hasil penjualan obat ZENITH Terdakwa mendapat keuntunganRp. 15.000, (Lima belas ribu rupiah) per keping dan Rp. 150.000.(seratus lima puluh ribu rupiah) perboks. Bahwapenggeledahan terhadap rumah Terdakwa diSaksikan oleh KepalaDesa Tumbang Manggu.

Bayangkara Medan dimana di Kios tersebut Terdakwajuga menjual kaset DVD porno tanpa seizin dari pihak yang berwenangsebanyak 250 (dua ratus lima puluh) keping kaset yang dibeli Terdakwa dariseorang sales yang tidak Terdakwa kenal seharga Rp.4.500, (empat ribulima ratus rupiah) perkeping dan dijual Terdakwa seharga Rp.7.000, (tujuhribu rupiah) perkeping.

Bayangkara Medan dimana di Kios tersebut Terdakwajuga menjual kaset DVD porno tanpa seizin dari pihak yang berwenangsebanyak 250 (dua ratus lima puluh) keping kaset yang dibeli Terdakwa dariseorang sales yang tidak Terdakwa kenal seharga Rp.4.500, (empat ribulima ratus rupiah) perkeping dan dijual Terdakwa seharga Rp.7.000, (tujuhribu rupiah) perkeping. Selanjutnya pada hari Jumat tanggal 08 Oktober2010 sekira pukul 15.00 Wib.

Herman (DPO) yang menjual obat ke terdakwa sebanyak 5(lima) keping / 50 butir dengan cara jika terdakwa telah berhasil habis menjualobat tersebut ke pembeli, maka terdakwa baru akan membayar kepada sdr.Herman (DPO);Hal 3 dari 15 halaman, No. 10/Pid.Sus/2018/PN Mrh Bahwa Sdr.Herman (DPO) menjual kepada terdakwa dengan harga Rp.41.000, (empat puluh satu ribu rupiah) perkeping (10 butir) dan lalu terdakwamenjual kepada para pembeli dengan harga perkepingnya (10 butir) sebesarRp. 45.000, (empat puluh

Batola sekitar jam 15.00 Witadengan harga yaitu Carnophen Rp.41.000, (empat puluh satu ribu rupiah)perkeping yang berisi 10 ( sepuluh) butir, adapun obat obatan dan sediaanfarmasi tersebut untuk dijual Kembali kepada pembell; Bahwa terdakwa mendapat Keuntungan dari menjual obatobatan Carnophentersebut sebesar Rp.4.000, (empat ribu) rupiah perkepingnya dan berjualanpil Carnophen tersebut baru 2 (dua) minggu ini Saja; Bahwa cara terdakwa menjual Carnophen tersebut yaitu orang yang maumembeli obat tersebut

Batola sekitar jam 15.00 Witadengan harga yaitu Carnophen Rp.41.000, (empat puluh satu ribu rupiah)perkeping yang berisi 10 ( sepuluh) butir, adapun obat obatan dan sediaanfarmasi tersebut untuk dijual kembali kepada pembell; e Bahwa terdakwa mendapat Keuntungan dari menjual obatobatan Carnophentersebut sebesar Rp.4.000, (empat ribu) rupiah perkepingnya dan berjualanpil Carnophen tersebut baru 2 (dua) minggu ini Saja; e Bahwa cara terdakwa menjual Carnophen tersebut yaitu orang yang maumembeli obat

Batola sekitar jam 15.00 Witadengan harga yaitu Carnophen Rp.41.000, (empat puluh satu ribu rupiah)perkeping yang berisi 10 ( sepuluh) butir, adapun obat obatan dan sediaanfarmasi tersebut untuk dijual Kembali kepada pembell; e Bahwa terdakwa mendapat Keuntungan dari menjual obatobatan Carnophentersebut sebesar Rp.4.000, (empat ribu) rupiah perkepingnya dan berjualanpil Carnophen tersebut baru 2 (dua) minggu ini Saja; e Bahwa cara terdakwa menjual Carnophen tersebut yaitu orang yang maumembeli obat

Batola sekitar jam 15.00Wita dengan harga yaitu Carnophen Rp.41.000, (empat puluh satu ribu rupiah)perkeping yang berisi 10 ( sepuluh) butir, adapun obat obatan dan sediaanfarmasi tersebut untuk dijual kembali kepada pembeli dan terdakwa mendapatKeuntungan dari menjual obatobatan Carnophen tersebut sebesar Rp.4.000,(empat ribu) rupiah perkepingnya dan berjualan pil Carnophen tersebut baru 2(dua) minggu ini saja cara terdakwa menjual Carnophen tersebut yaitu orang yangmau membeli obat tersebut langsung

Carnophen sebanyak 40 (empatpuluh) butir dan uang sebesar Rp. 205.000, (dua ratus lima riburupiah), selanjutnya saksi dan saksi Akhmadi Bin Maskur (Alm)mengambil tas tersebut dari tangan terdakwa kemudian saksi AkhmadiBin Maskur (Alm) menanyakan kepada terdakwa ini punya siapa dandijawab oleh terdakwa kalau obat ini milik anak terdakwa yang bernamaSdr Herman dan terdakwa disuruh oleh anaknya yang bernama SdrHerman untuk menjual obat jenis carnophen dengan harga Rp 60.000,(enam puluh ribu rupiah) perkeping

rupiah) lalu ke2 (dua) orang tersebutmengambil tas dari tangan terdakwa dan ke2 (dua) orang tersebutmengaku sebagai anggota kepolisian dari Polsek Takisung kemudiansalah satu dari ke2 (dua) orang tersebut bertanya kepada terdakwamengenai kepemilikan obat jenis carnophen tersebut lalu dijawab olehterdakwa kalau obat ini milik anak terdakwa yang bernama Sdr Hermandan terdakwa disuruh oleh anaknya yang bernama Sdr Herman untukmenjual obat jenis carnophen dengan harga Rp 60.000, (enam puluh riburupiah) perkeping

(Alm) dan saksi Saptoyo PurwantoBin Dalimin memberitahukan kepada terdakwa kalau mereka adalahHalaman 10 dari 23 Putusan Nomor 319/Pid.Sus/2017/PN.Pii.anggota kepolisian dari Polsek Takisung selanjutnya saksi Akhmadi BinMansyur (Alm) menanyakan kepada terdakwa ini punya siapa dan dijawaboleh terdakwa kalau obat ini milik anak terdakwa yang bernama Sdr Hermandan terdakwa disuruh oleh anaknya yang bernama Sdr Herman untukmenjual obat jenis carnophen dengan harga Rp 60.000, (enam puluh riburupiah) perkeping

dari tangan terdakwakemudian saksi Akhmadi Bin Mansyur (Alm) dan saksi Saptoyo Purwanto BinDalimin memberitahukan kepada terdakwa kalau mereka adalah anggotakepolisian dari Polsek Takisung selanjutnya saksi Akhmadi Bin Mansyur (Alm)menanyakan kepada terdakwa ini punya siapa dan dijawab oleh terdakwakalau obat ini milik anak terdakwa yang bernama Sdr Herman dan terdakwadisuruh oleh anaknya yang bernama Sdr Herman untuk menjual obat jeniscarnophen dengan harga Rp 60.000, (enam puluh ribu rupiah) perkeping

Alm) dan saksi SaptoyoPurwanto Bin Dalimin memberitahukan kepada terdakwa kalau mereka adalahanggota kepolisian dari Polsek Takisung selanjutnya saksi Akhmadi BinMansyur (Alm) menanyakan kepada terdakwa ini punya siapa dan dijawaboleh terdakwa kalau obat ini milik anak terdakwa yang bernama Sdr Hermandan terdakwa disuruh oleh anaknya yang bernama Sdr Herman untuk menjualHalaman 18 dari 23 Putusan Nomor 319/Pid.Sus/2017/PN.Pii.obat jenis carnophen dengan harga Rp 60.000, (enam puluh ribu rupiah) perkeping