Ditemukan 16313 data
16 — 8
tay g ) paArtinya : Tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barangsiapayang memudharatkan maka Allah akan memudharatkannya danSiapa saja yang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharatkepada isterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberimudharat kepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang olehsyariat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
22 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482:PU So ged Dba ye jon Ge ge aL de Lye atl GLY poe glOEY Ge peel gl lee) Gees eye OlleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3. Kitab Syargowi Ala AtTahrir halaman Juz II 302:Hal. 12 dari 17 Hal.
15 — 10
Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalahkarena puasa itu obat pengekang nafsunyaelmam Jalaludin asSuyuti, dalam AlAsbah wa al Naazoir halaman 128:arbool bgic as Jl ale ploYl 8 poiArtinya : Kebijakan Pemerintah (Hakim) hendaknya selalu berorientasipada kemaslahatan rakyat ;e/mam Wahbah azZuhaili dalam AlFighu alIslami wa AdillatuhuKarya Juz VII halaman 32:Zlo Wl pas: auslall 03 Eg Sql poll lS 5 aly clo wl wlArtinya : Bahwa perkawinan adalah wajib bagi seseorang yangkhawatir tejyerumus ke dalam
122 — 52
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnyaFigh AlIslami wa adillatuhu juz VII halaman 320 yang diambil alin menjadipendapat Majelis Hakim sebagai berikut:Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihanhatinya akibat ceral talak, dan untuk menumbuhkan keinginan rukun kembalisebagai suami ister!
58 — 12
yang sah;Menimbang, bahwa menurut Ulama Malikiyah di dalam kitab MausuahalFighiyyah alKuwaitiyyah bahwa nusyuz terjadi jika istri menolakbersenangsenang dengan suami, termasuk juga keluar rumah tanpa izinsuami ke suatu tempat yang istri tahu suaminya tidak senang kalau istrinyapergi kesitu, sementara Jika suami mampu mencegah istrinya dari awal (namuntidak suami lakukan) atau mampu mengembalikannya dengan damai ataulewat Hakim, maka istri tidak terkatagori melakukan nusyuz;Menimbang, bahwa menurut Wahbah
yangmembuat salah satu dari pasangan suami istri benci dan pergi dari rumahtanpa izinsuami bukan untuk mencari keadilan kepada hakim.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dari saksi 1 dan saksi 2yang diajukan Penggugat yang menerangkan bahwa benar Tergugat telahmengusir Penggugat dari kediaman bersama, bukan sematamata untukmeninggalkan Tergugat tanpa alasan, maka Majelis Hakim berpendapat Pasal84 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam tidak terpenuhi, dan hal tersebut telahsesuai dengan pendapat dari Wahbah
320 — 150
(Wahbah Zuhaili, Al FighAl Islami wa Adillatuhu, Juz 7 hlm. 358). Kedua, jika perempuan itu tak mempunyai bukti (al bayyinah) perkosaan,maka hukumnya harus lebih dahulu memperhatikan;a. Jika lakilaki yang dituduh memerkosa itu orang baikbaik yangmenjaga diri dari zina (al iffah an zina), maka perempuan itu dijatuhihukuman menuduh zina (hadd al qgadzaf), yakni 80 kali cambukan(sesual QS An Nuur: 4.).b.
No. 04/JN/2021/MS.AcehNawawi, Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab, Juz 20 hlm.53; Wahbah Zuhaili, AlFigh Al Islami wa Adillatuhu, Juz 7 hlm. 346).Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syariyah Jantho telah mengambil keterangansaksisaksi dan keterangan saksi korban untuk menemukan Fakta Hukum,akan tetapi saksisaksi yang bernama : XXXXXXXXXXXXxXxXxx merupakan saksisaksi Auditu (Saksi yang hanya mendengar dari cerita korban). oleh Karena itusaksisaksi tersebut bukanlah saksisaksi yang sah menurut Pasal 180 danPasal
16 — 6
untuk kembali membina rumah tangga;Menimbang, bahwa adanya fakta Penggugat dan Tergugat sudahberpisah tempat tinggal sejak bulan September 2018, dan Tergugat yangpergi meninggalkan kediaman bersama, menunjukkan bahwa unsur ketigatelah terpenuhi, di mana salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2(dua) tahun berturutturut tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luarkemauannya, sehingga hal ini juga telah mencerminkan pendapat dari UlamaMalikiyah dan Ulama Hanafiyah yang dikutip oleh Wahbah
7 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
13 — 7
Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak bulan Februari 2016sampai sekarang telah berjalan lebih kurang tiga bulan lamanya; Bahwa semenjak pisah Tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepadaPenggugat baik lahir maupun batin; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah diupayakan didamaikan akan tetapitidak berhasil; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih Wahbah
10 — 2
Putusan Nomor 1164/Pdt.G/2020/PA.TngArtinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab AlFigh AlIslami waAdillatuhu (Beirut: Dar AlFikr, 1985) jilid VIl halaman 527, yang kemudianMajelis Hakim sependapat dan mengambil alin pendapat tersebut menjadipendapat Majelis, menyatakan:Laser Saag sl BLN eat gay FIN Lede cy pall gl GLAU gall ASU Gel,gral alll ab sade slay GIST, I7SY
8 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:clball 1s ye Dg eal 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
19 — 14
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnya FighAlIslami wa adillatuhu juz VII halaman 320 :Lall ell wuasig al,oJI bls Uuhbiles ol avg od d290)1 Ale uch osbuYsySpS aigindl QSArtinya : Pemberian mutah itu agar ister!
7 — 3
Putusan Nomor 1152/Pdt.G/2021/PA.Tngmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cba 1s So D5 walall 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab
13 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BBS BS age She 6 jena eee Ge al de Ly pe antl GLA poe glWEYL Ge penal gl yee ee yl OleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
8 — 6
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
9 — 1
Wahbah azZuhaili, dalamkitab alFighul Islamiyyu wa Adillatuhd, Juz Vil, halaman 527 dan 529 sebagaiberikut :Y sirg liU Leio pial ol Glow g, Ai ILI jbl,: pil, Bal! alle Aogilg , SSbg lame arg WI dbo! qraiUlama Malikiyyah membolehkan perceraian karena perselisihan dankemudaratan, untuk mencegah perseteruan, dan agar kehidupan rumah tanggatidak menjadi neraka dan bencana. Rasulullah saw pun telah bersabda : Tidakboleh ada bahaya, dan tidak boleh membahayakan.Join swall oY oth Gib Gli viola!
31 — 13
Imam Wahbah azZuhaili dalam AlFighu alIslami wa Adillatuhu KaryaJuz Vil halaman 32:Tlo WI pas, dusrlall 49 Eg5g// Spo OL 15 Gely clo yl olArtinya: Bahwa perkawinan adalah wajib bagi seseorang yang khawatirterjerumus ke dalam perzinahan tanpa melakukan perkawinan;3. Kaidah Fightyah sebagai berikut;Wha! Ube le p ri. wwliolsArtinya: Menolak kerusakan haruslah didahulukan dari pada menarikkemashlahatan;4. Kaidah Fighiyah sebagai berikut:ArLacdl byic as JI de ploYl 3 paiHal. 14 dari 16 Hal.
26 — 11
Maka dalam perkara A quo majelis menganggap anak yang lahirdari perkawinan yang belum pernah disahkan dan tidak pernah dibatalkanhanya disebut sebagai anak, tanpa tambahan apapun;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas pemenuhan hakhak anak yang terlahir dari suatu perkawinan, terlepas dari sah atau tidaknyaperkawinan kedua orang tuanya tetap menjadi kewajiban kedua orang tuanya;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin HukumIslam dari Wahbah Zuhaily dalam kitab AlFigh AlIslami
11 — 2
Wahbah Zuhaily dalam Kitabnya Al Figh AlIslami Wa Adillatunh Juz VII halaman 529 yang digunakan sebagaipertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi :Login G49 Thodl vs Voli! jacg Lod!
24 — 9
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz 1X, halaman 482 yang diambil aliholeh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:"4 aha?