Ditemukan 802 data
34 — 6
Terdakwa mendapatkan obat carnopen tersebut dengan membelinyaseharga Rp. 220.000, per box, 1 box berisi 10 keping ;e Bahwa terdakwa bersamasama terdakwa II AHMAD YAMANItelah menjual sekitar 9 (Sembilan) box, terdakwa menjual danmenyimpan carnopen tersebut tanpa ada ijin dari pihak yangberwenang atau ilegal, cara terdakwa menjual obatobatantersebut adalah dengan menjual per biji atau perkeping dankeuntungan yang terdakwa peroleh adalah Rp. 30.000, /box ;Bahwa terdakwa mengedarkan atau menjual obat
34 — 5
ARIF menginterogasi SAKSI ROPY danTEMMY yang diduga telah membeli obat ZENITH CARNOPHEN karena saat digeledahditemukan 2 (dua) keping Zenith Carnophen berisi 20 (dua puluh) butir;Bahwa dari hasil pengakuan SAKSI ROPY dan TEMMY mereka membeli obat ZenithCarnophen tersebut dari Terdakwa dengan harga Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) perkeping;Bahwa kemudian Saksi dan Saksi M.
1.IVAN HEBRON SIAHAAN, S.H.
2.TONI SETIAWAN, S.H
Terdakwa:
WANCE alias BAPAK RIKO bin TINJAM alm
43 — 18
penjual obat keliling di Pasarpanas kab Tabalong prop kalimantan selatan pada saat hari pasar.Bahwa terdakwa membelinya pada hari Sabtu tanggal 22 september 2018 Skj09.00 wib dengan langsung mendatangi Langsung penjual obat eceran dan padasaat itu terdakwa membeli sebanyak 12 Boks (1440 Butir) dengan harga Rp70.000 perboksnya yang setiap 1 box berisi 120 butir jadi uangnya sekitar Rp840.000 (12 Box).Bahwa Terdakwa menerangkan bahwa terdakwa menjuali obat seledryl tersebutdengan harga Rp 10.000 perkeping
1.Andi Faiz AlfiI.W,SH
2.Dimas Satria Putra,SH
Terdakwa:
Tajudin Noor Bin Sanusi
47 — 7
KPP dan PT.BGM) sebanyak 167 (Seratus enam puluh tujuh) keping yang dilakukan secaraberturutturut berawal dari tahun 2017 sampai dengan terakhir mengambilsmart card tersebut pada bulan Desember 2018 dan dijual seharga Rp65.000, (enam puluh lima ribu rupiah) per keping yang seharusnya dijual olehperusahaan seharga Rp 88.000 (delapan puluh delapan ribu rupiah) perkeping dan terdakwa mendapatkan smart cart tersebut tanpa sepengetahuandan seijin korban (PT. KPP dan PT.
KPP dan PT.BGM) sebanyak 167 (Seratus enam puluh tujuh) keping yang dilakukan secaraberturutturut dan dijual seharga Rp 65.000, (enam puluh lima ribu rupiah) perkeping yang seharusnya dijual oleh perusahaan seharga Rp 88.000 (delapanpuluh delapan ribu rupiah) per keping dan terdakwa mendapatkan smart carttersebut tanpa sepengetahuan dan seijin korban (PT. KPP dan PT. BGM)sehubungan dengan pekerjaan terdakwa sebagai checker harcon/portal dijalan Houling Road PT. KPP dan PT.
27 — 15
milikTerdakwa kemudian Terdakwa beserta barang bukti di bawa ke Polsek Satuiguna proses lebih lanjut ;Bahwa Terdakwa mendapatkan obat daftar G jenis CARNOPHENProduksi ZENITH tersebut dengan cara membeli langsung dari seseorangyang bernama ANANG (DPO) di Banjarmasin, dengan harga Rp200.000,00(dua ratus ribu rupiah) per kotak yang setiap kotaknya berisi 10 (Sepuluh)keping atau 100 (seratus) biji CARNOPHEN Produksi ZENITH, kemudianTerdakwa menjualnya dengan harga Rp30.000 (tiga puluh ribu rupiah) perkeping
46 — 3
diakui milik Terdakwa;Menimbang, bahwa Obat keras jenis carnophen yang ditemukan di rumahTerdakwa tersebut untuk dijual oleh Terdakwa;Menimbang, bahwa uang sebesar Rp463.000,00 (empat ratus enampuluh tiga rupiah) yang ditemukan pada saat penggeledahan Terdakwamerupakan uang hasil penjualan Obat keras jenis carnophen;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum di atas, makaperbuatan Terdakwa yang membeli obat Carnophen kemudian menjualnyakembali dengan harga Rp30.000,00 (tiga puluh ribu) sampai perkeping
20 — 11
box berisi10 (sepuluh) keping dan terdakwa menjual kembali obatobatan jenisCARNOPEN tersebut dengan harga per keping sebesar Rp.30.000,(tiga puluh ribu rupiah) dan per butir sebesar Rp.3.000, (tiga riburupiah); Halaman 3dari 18Putusan Nomor 173/Pid.Sus/2015/PN Mrhe Bahwa terdakwa mengedarkan obatobatan jenis Carnopen tersebutkepada pekerja angkut galam di sekitar kiosterdakwa;e Bahwa keuntungan yang diperoleh terdakwa dari menjual obatCarnophen tersebut sebesar Rp.50.000, (lima puluh ribu rupiah) perkeping
27 — 13
sediaanfarmasi jenis Carnophen yang disimpan di dalam saku celana terdakwa;Bahwa obatobatan tersebut adalah milik Terdakwa yang dibelinya di PasarBanjarmasin dan sebagian ada yang mengantarkan ke rumah terdakwa denganharga Rp. 220.000.000, (dua ratus dua puluh ribu rupiah) per box yang berisi10 (sepuluh) keping dimana setiap kepingnya berisi 10 (sepuluh) butir.Selanjutnya obatobatan tersebut biasanya dijual oleh Terdakwa di sekitarrumah Terdakwa dengan harga Rp. 25.000, (dua puluh lima ribu rupiah) perkeping
25 — 12
BahwaTerdakwa mendapatkan obat Carminofeintersebut dengan cara membelikepada seorang Makelar di Pasar Martapura;Bahwa tujuan Terdakwa menjual obat Carminofeintersebut karenamengharapkan keuntungan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan hidupsehari hari;Bahwa Terdakwa biasa menjual obat Carminofein tersebut di Warung depanrumah Terdakwa dan bagi yang mau beli bisa datang ke Warung Terdakwa danTerdakwa juga menjual di Pasar Cempaka kalau ada hari Pasar;Bahwa Terdakwa menjual obat Carminofein secara perkeping
363 — 3
Murung Rayadan pada saat di tangkap saudara Romani sedang menggesek atau mengolah kayu menjadi kayuolahan sedangkan Terdakwa sedang mengangkut kayu olahan yang sudah di gesek atau di kerjakanoleh saudara Romani dengan menggunakan Chain saw dengan dijanjikan diberi upah Rp. 2.000,(dua ribu rupiah) perkeping papan atau balok yang diangkut terdakwa. Perbuatan atau kegiatanmembawa sesuatu dengan kendaraan kesehariannya lazim disebut dengan mengangkut.
26 — 11
Terdakwa membeli obat jenis Carnophen merkZenith seharga Rp.230.000, (dua ratus tiga puluh lima ribu rupiah) per BoxHalaman 4 dari 19 halaman Putusan Perkara No.103/Pid.Sus/2017/PN Bln.kemudian dijual kembali dengan cara mengecer seharga Rp35.000,00 (perkeping) sehingga Terdakwa mendapat keuntungan sebesar Rp125.000,00(seratus dua puluh lima ribu rupiah) per boxnya.
34 — 11
tersebut ditemukanbaju kaos warna merah yang terlipat di dalam jok dan ketika baju kaoswarna merah dibuka ternyata terdapat 50 (lima puluh) butir dexitabyang diakui milik terdakwa dan disimpan oleh terdakwa di dalam jokdengan maksud untuk dikonsumsi sebagian dan sebagian diedarkan /dijual kepada masyarakat ;Bahwa obat dexitab tersebut didapat terdakwa dengan cara membelidari sdr.Ibir (DPO) dengan harga per 10 keping / 100 butir yakniRp.70.000, dan dijual terdakwa kepada orang lain dengan harga perkeping
33 — 6
07 Februari 2016 pukul 11.00 WITA, yangkeseluruhannya berjumlah 15 box dengan harga Rp.185.000, (seratus delapan puluh lima ribu rupiah) per boxsehingga jumlah keseluruhannya Rp. 2.775.000, (Dua jutatujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) dan sudah dibayaroleh terdakwa sebesar RP. 1.650.000, (Satu juta enamratus lima puluh ribu rupiah), sisanya akan dibayar nanti ;Bahwa terdakwa membeli zenith carnophen untuk dijualkembali kepada orang lain dengan harga Rp. 25.000, (duapuluh lima ribu rupiah) perkeping
26 — 6
ALPIANNOR (DPO) dan setelah obat tersebut sudah adabaru terdakwa mengasihkan obat tersebut kepada si pemesan;Bahwa yang membeli obat jenis carnophen kepada terdakwa hanyateman yang terdakwa kenal saja dan pemesanan obat tersebut melaluitelepon;Bahwa terdakwa menjual obat jenis carnophen tersebut tidak secaraeceran/perkeping/perbiji namun terdakwa menjualnya per box yangberisi 10 (Sepuluh) keping;Hal 10 dari 18 hal.
76 — 12
diakui milik Terdakwa;Menimbang, bahwa Obat keras jenis carnophen yang ditemukan di rumahTerdakwa tersebut untuk dijual oleh Terdakwa;Menimbang, bahwa uang sebesar Rp463.000,00 (empat ratus enampuluh tiga rupiah) yang ditemukan pada saat penggeledahan Terdakwamerupakan uang hasil penjualan Obat keras jenis carnophen;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum di atas, makaperbuatan Terdakwa yang membeli obat Carnophen kemudian menjualnyakembali dengan harga Rp30.000,00 (tiga puluh ribu) sampai perkeping
20 — 15
Kalteng telah diamankan oleh petugas Kepolisan;e Bahwa sebelumnya Terdakwa ada menjual obat obatan jenis CARNOPHENatau ZENITH kepada Geri Bin Aldi sebanyak 2 (dua) keping atau sama dengan20 (dua puluh) butir dengan harga Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) perkeping jadi jumlah penjualan sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah);e Bahwa Terdakwa telah menjual atau mengedarkan obat obatan jenis Carnophenatau zenith tersebut selama + 2 (dua) minggu.e Bahwa Terdakwa membeli obat obatan jenis Carnophen
28 — 12
sebesar Rp. 187.000, (seratusdelapan puluh tujuh ribu rupah) hasil penjualan carnophen yangditemukan di saku celana saksi Muhammad Jumran, serta menemukan 3box atau 300 (tiga ratus) butir carnophen milik saksi Muhammad Jumranyang telah disembunyikan oleh terdakwa di dermaga bongkar muat,selanjutnya dari terdakwa ditemukan 20 (dua puluh) butircarnophen;Bahwa terdakwa mendapatkan obatobat jenis ZENITH (carnophane)tersebut membeli dari saksi Muhammad Jumran sebanyak 2 (dua) kepingseharga Rp. 25.000 perkeping
26 — 5
dan uang sebesarRp.40.000, (empat puluh ribu rupiah) yang merupakan hasil penjualan obatkeras tersebut;Menimbang, bahwa terdakwa mengaku obatobat tersebut merupakanmiliknya yang terdakwa beli di Batu Kajang sebelumnya, dan setiap membelisebesar Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah), adapun obat warna kuningsebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) sebanyak 150 butir (seratus limapuluh) sedangkan obat yang warna putih sebesar Rp. 100.000, (seratus riburupiah) sebanyak 100 butir sedangkan obat jenet perkeping
20 — 3
Falen/ounda Rusma diTeluk Kelayan Banjarmasin sebanyak dengan harga sejumlah Rp200.000,00(dua ratus ribu rupiah) per boks, kemudian obat keras jenis carnophen tersebutdijual perkeping seharga Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per boks,sehingga keuntungan yang Terdakwa dapat perboks atau 100 (seratus) butirsebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);Menimbang, bahwa Terdakwa terakhir membeli obat Carnophen adalahpada hari Minggu tanggal 9 April 2017 sebanyak 6 (enam) box, dan obatCarnophen yang
28 — 6
dari seorang lakilaki yangtidak terdakwa kenal (DPO) di Rantau di sebuah Cafe di Jalan Bay PasRantau Kabupaten Tapin dengan harga Rp. 270.000, (dua ratus tujuhpuluh ribu rupiah) perbox yang berisi 100 (seratus) butir dan saat ituterdakwa membelinya sebanyak 2 (dua) box, lalu obat jenis carnophentersebut terdakwa jual dengan harga Rp. 4.000, (empat ribu rupiah) perbutir sehingga keuntungan yang terdakwa dapatkan sebesar Rp. 1.300,(seribu tiga ratus rupiah) dalam hitungan perbutir, sedangkan untuk perkeping