Ditemukan 61388 data
28 — 5
MenyatakanterdakwalMRON SADEWO Bin JAMAL bersalah melakukantindak pidana Telah mengedarkan sediaan farmasi tanoa memiliki izinedar sebagaimana diatur didalam Pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009tentang Kesehatan dalam Dakwaan alternatif kesatu.2.
UMINARTI Bin DARNO (daam BAP tersendiri) telah membeli PilJenis LL sebanyak 100 (seratus) butir seharga Rp.60.000, (enam puluh riburupiah) bahwa Terdakwa menjual/ mengedarkan sediaan farmasi berupa Piljebis LL tersebut tidak memiliki ijin dari yang berwenang.Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Labolatorium Kriminalistik nomor : LAB/ NOF/ 2016 tanggal Maret 2015 dalam kesimpulannya menyatakan barangbukti dengan nomor : / 2016/ NOF berupa tablet warna putin berlogo LLtersebut diatas adalah benar tablet
tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;ATAUKeduaBahwa ia terdakwa IMRON SADEWO Bin JAMAL pada hari Minggutanggal 27 Maret 2016 sekira pukul 02.30 Wib atau setidaktidaknya disekitarwaktu itu dalam bulan Maret 2016 di Dusun Wonosari Desa SambirejoKecamatan Pare Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya disuatu tempat yangmasih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
lainnya juga telah membenarkan identitasnya sebagaimana dalam dakwaanPenuntut Umum;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur pertama telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa unsur kedua yaitu dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutumempunyai maksud bahwa farmasi yang berada di dalam kekuasaan pelakutidak dipergunakan sebagaimana mestinya ;Menimbang, bahwa pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2016 pukul05.30 Wib Terdakwa ditangkap di Dusun Wonosari Desa Sambirejo
Menyatakan Terdakwa IMRON SADEWO Bin JAMAL tersebut, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan dendaRp.2.500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah)dengan ketentuanapabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidanakurungan selama 1 (satu) bulan;3.
27 — 4
Kediri setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)UU. RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Perbuatan tersebut dilakukanterdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan pil jenis LL tersebutdari Sdr.
Kediri setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standard dan/ atau persyaratan keamanan, kasiat ataukemantaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) danayat (3) UU. RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan . Perbuatan tersebutdilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan pil jenis LL tersebutdari Sdr.
yang telah lulussebagai apoteker dan telahmengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga13teknis kefarmasian adalahtenaga yang membantuapoteker dalam = menjalanipekerjaan kefarmasian yangterdiri atas sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalampengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi danperedarannya adalah yangsudah memenuhi syaratfarmakope Indonesia atau bukustandar
lainnya dan sudahmendapat ijin pemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupaBahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, makaTerdakwa tidak mempunyaikeahlian atau kewenangandalam kefarmasian ;halaman 13 dari 31 Putusan Nomor 175/Pid.Sus/2015/PN Gor.14Bahwa barang bukti pil LLtersebut tidak memenuhistandar keamanan, kasiatmaupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) ; Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut : 202 none nonoad.1.
33 — 8
SAKIR Bin NASIKAN,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ ataualat kesehatan yang tidak nenenuhi standart dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu , sebagaimana Pasal 197UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalamDakwaan Alternatif Kesatu ;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MOCH. IMAM SHOFT'! als.
SAKIR bin NASIKANpada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 17.00 wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2016, di rumah Terdakwa diDusun Semanding, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri atausetidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah hukumPengadilan Negeri Kabupaten Kediri dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat (1), perobuatan
SAKIR Bin NASIKANpada hari Sabtu, tanggal 12 Maret 2016, sekira pukul 17.00 wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2016, di rumah Terdakwa diDusun Semanding, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri atausetidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah hukumPengadilan Negeri Kabupaten Kediri dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandart dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan,
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dimasudHalaman 9 dari 12 halaman Putusan No.332/Pid.Sus/2016/PN.Gpr10dalam Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RI. No.36 Tahun 2009 tentangKesehatan ;Menimbang, bahwa terhadap unsur unsur tersebut Majelis akanmempertimbangkan sebagai berikut:Ad. 1.
CEMI seharga Rp.20.000,, sedang yang 22 butir telahTerdakwa konsumsi, sehingga tersisa sebanyak 8 butir dan Terdakwa simpandi dalam almari dirumah Terdakwa, sehingga dengan demikian unsur dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dimasud dalam Pasal106 ayat (1) UndangUndang RI.
36 — 3
Nur Jai Bin Zainudin terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "dengan sengajamengedarkan, sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam Pasal 196 Jo. Pasal 98 ayat (2) dan ayat(3) UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan sebagaimana dalamDakwaan Kedua Penuntut Umum;. Menjatuhkan pidana terhadap M.
NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.A.pt yang dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagai berikut:Bahwa benar sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai dnegan Pasal 98 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang 9mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa benar yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan
,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan Pasal 108 UU RINo. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan = danpengedaran diperbolehkan adalah yang sudah memenuhisyaratFarmakope Indnesia atau buku standart lainnya dan tentunya sudahmendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar
menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Halaman 11 dari 22 Putusan Nomor 509/Pid.Sus/2017/PN Gpr Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat.
Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk pada kesehatan pengguna. Bahwa benar Ahli menerangkan terdakwa tidak mempunyai keahlian dankewenangan dan terdakwa bukanlah tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu.
57 — 9
NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.A.pt yang dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagai berikut: Bahwa benar' sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Halaman 7 dari 29 Putusan Nomor 545/Pid.Sus/2017/PN GprBahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesual dnegan Pasal 98 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa
sudahmendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat.Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk pada kesehatan
RI No.36 tahun2009 tentang Kesehatan yang dimaksud sediaan farmasi adalahSediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika.Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UU.
RI No.36 tahun2009 tentang Kesehatan yang dimaksud sediaan farmasi adalahHalaman 22 dari 29 Putusan Nomor 545/Pid.Sus/2017/PN GprSediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika.Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UU.
sebagai perbuatan melawan hukum;Menimbang, bahwa standar dalam produksi dan peredaransediaan farmasi termasuk pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu sesuai ketentuan yang berlaku;Menimbang, bahwa dalam hal ini orang yang memproduksi,menyimpan, mengedarkan dan mempromosikan sediaan farmasi adalahorang yang harus memiliki keahlian atau kewenangan;Halaman 23 dari 29 Putusan Nomor 545/Pid.Sus/2017/PN GprMenimbang, bahwa sediaan
70 — 8
Kediri terdakwa tanpa keahlian dan kewenanganmenyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikistandar. Bahwa saksi menerangkan pada waktu dan tempat tersebut di atasbersama Briptu ANTOK PAMBUDI melakukan penangkapan terhadapterdakwa.
Aziz Samsurizal, keterangan ahli di BAP penyidikan dibacakan yangpada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Halaman 9 dari 19 Putusan Nomor 660/Pid.Sus/2016/PN GprBahwa sediaan farmasi berupa obat adalah bahan atau paduan bahan,termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi ataumenyelediki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangkapenetapan diaknosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai pasal 98 UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa yang berhak mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obatdan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan sesuai
dan telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakopeHalaman 10 dari 19 Putusan Nomor 660/Pid.Sus/2016/PN
GprIndonesia atau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijinpemerintah ; Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ; Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ; Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum
39 — 4
Menyatakan bahwa terdakwa EDI DWI TRI EFENDI alias PENDIK binSUJARI terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Tanpa ijin dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan, tidak memiliki standar dan ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu ,sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam 197 UU Nomor 36 Tahun2009 tentang Kesehatan ;2.
Halaman 3 dari halaman 22wa Bahwa ia terdakwa EDI DWI TRI EFENDI als PENDIK Bin SUJARI padahari Senin, tanggal 05 Oktober 2015 sekira pukul 15.00 Wib atau setidaktidaknyapada suatu waktu dalam bulan Oktober 2015, di tepi jalan umum Dusun Ngerdu,Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen kidul, Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum PengadilanNegeri Kabupaten Kediri dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin
AZIS SAMSURIZAL dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri yaituKasie Kefarmasian dan Penyehatan Makanan minuman yang pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut :e Bahwa ahli mengikuti/menempuh pendidkan terakhir di S1Kedokteran umum ;e Bahwa sepengetahuan ahli sediaan farmasi adalah obat,bahan baku obat, obat tradisional dan kosmetik ;10Bahwa sesuai ketentuan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan melarang orang mengadakan, mengolah,menyimpan, mempromasikan dan mengedarkan sediaanfarmasi berupa obat dan
Halaman 13 dari halaman 2214sesuai ketentuan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan melarang orang mengadakan, mengolah,menyimpan, mempromasikan dan mengedarkan sediaanfarmasi berupa obat dan bahan baku obat tanpa memilikikeahlian dan kewenangan serta yang berhak atau bolehmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromasikaan danmengedarkan sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus tenaga Kesehatan yang memkeahlian dan kewenagan sesuai dengan ketentuan pasal 108 UU Nomor 36tahun 2009,
Sengaja tidak memiliki keahlian dan kewenangan menyimpan ataumengedarkan sediaan farmasi, tidak memiliki standar atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan multu ;Ad. 1.
63 — 7
GANYONG (DPO) melalui telepon selullar (hp) untukmemesan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 100, (seratus) butir yang dihargaisebesar Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) dan sekitar pukul 16.30 WIB, bertempatdidepan rumah sdr.
Bahwa ketika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 100, (seratus) butir telah beradadalam penguasaan terdakwa atau sekitar pukul 17.00 WIB bertempat di warung kopi Satriadi Desa/Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, terdakwa mengedarkan atau menjualsediaan farmasi berupa pil LL kepada: Sdr. HENDRI DWI NUGROHO Als MONYET Bin MUKSIM (yang dilakukanpenuntutan dalam berkas perkara terpisah) sebanyak 100, (seratus) butir yang dijualseharga Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah).Dan oleh sdr.
GANYONG (DPO)dirumahnya untuk mengambil sediaan farmasi berupa pil LL tersebut. Bahwa selain mengedarkan atau menjual sediaan farmasi berupa pil LL terdakwamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL dan untuk sekali mengkonsumsi terdakwamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 2 (dua) sampai 4 (empat) butirdengan tujuan untuk menambah semangat dalam bekerja atau tidak lelah dan tidakmengantuk dan pikiran menjadi tenang.
GANYONG (DPO)dirumahnya untuk mengambil sediaan farmasi berupa pil LL tersebut. Bahwa selain mengedarkan atau menjual sediaan farmasi berupa pil LL terdakwamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL dan untuk sekali mengkonsumsi terdak wamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 2 (dua) sampai 4 (empat) butirdengan tujuan untuk menambah semangat dalam bekerja atau tidak lelah dan tidakmengantuk dan pikiran menjadi tenang.
30 — 4
telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat
ijin pemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putin dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila
Aprilliyan menyerahkan uang pembelian dan terdakwa menyerahkanbarang lalu pergi;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut Majelis Hakimberpendapat kesengajaan tersebut telah nampak dengan perbuatan Terdakwamengedarkan sediaan farmasi berupa pil LL yaitu memindahtangankan dariDani kepada Terdakwa serta melakukan tanpa pengetahuan yang mencukupitentang obat, fakta mana telah disadari oleh Terdakwa.
Selain itu Terdakwatelah memiliki dan menyimpan sediaan farmasi berupa obat yang tidakmencantumkan label/penandaan yang lengkap dan dengan tidak menggunakanresep dokter sehingga tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu, fakta mana bersesuaian pula denganketerangan ahli Dewi Pamikatsih, S.Si.
Menyatakan terdakwa tersebut, terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan, khasiat danmutu sebagaimana dalam dakwaan subsider ;4.
63 — 4
GANDEN Bin DAWAMIbersalah melakukan tindak pidana memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau) kemanfaatan, dan mutu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 196 UU No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 UURI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalamsurat dakwaan Pertama kami ;2.
setiap orang yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1) UU. RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ?.Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya pada hari Senin tanggal 02November 2015, sekitar jam 13.00 wib mengirim sms kepada Sdr. RUDYBIANTORO ALS.
setiap orang yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standard dan/ atau persyaratankeamanan, kKasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU. RI Nomor 36 tahun 2009tentang Kesehatan ? . Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengancara sebagai berikut :Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya pada hari Senin tanggal 02November 2015, sekitar jam 13.00 wib mengirim sms kepada Sdr.
LAB. : 8702/NOF/2015 tertanggal 27 November 2015 dihubungkan denganketentuan Pasal 98 ayat (2) Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009maka Majelis berkesimpulan perbuatan terdakwa telah memenuhiketentuan unsur kedua dakwaan kedua Penuntut Umum syaitumengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan/mutupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu ;Menimbang bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebutdiatas, Majelis berpendapat telah terpenuhilah seluruh unsurunsurdari dakwaan
29 — 6
47 — 6
, Pil jenis LL dan HP tersebut adalah benar milik terdakwa.Bahwa, sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 100 (seratus) butirtersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan LaboratorisKriminalistik No.Lab. : 6599/NOF/2017 tanggal 26 Juli 2017.Bahwa terdakwa dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupaobat jenis LL / Artane tidak memiliki identitas atau label yang melekat.2) Saksi Sugeng Purnomo alias Grandong Bin SupartonoBahwa, awalnya pada hari Minggu tanggal 23 Juli 2017
Kediri, terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian, denganbarang bukti berupa sediaan farmasi Pil jenis LL sebanyak 100 (seratus)butir dalam plastik Klip dimasukkan ke dalam bekas bungkus Rokok merkGudang Garam serta 1 (satu) buah HP merk Nokia wama Biru, dimana Piljenis LL dan HP tersebut adalah benar milik terdakwa.
Kediri, terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian, denganbarang bukti berupa sediaan farmasi Pil jenis LL sebanyak 100 (seratus)butir dalam plastik Klip dimasukkan ke dalam bekas bungkus Rokok merkHalaman 8 dari 11 Putusan Nomor 520/Pid.Sus/2017/PN GprGudang Garam serta 1 (satu) buah HP merk Nokia wama Biru, dimana Piljenis LL dan HP tersebut adalah benar milik terdakwa.
Bahwa, sediaan farmasi berupa pil jenis LL sebanyak 100 (seratus) butirtersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris.
Menyatakan Terdakwa Supriyono als Black Bin Imam Safii telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hakmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar danpersyaratan keamanan, kasiat atau kemanfaatan dan mutu ;2.
86 — 27
32 — 3
Menyatakan terdakwa JAYADI Bin GUNADI bersalah melakukan tindakpidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 197 UURI No 36 tahun 2009 tentang kesehatansebagaimana dalam dakwaan Primair;2.
Kediri, atausetidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Kabupaten Kediri yang berwenang mengadili "dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1 ) UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar yang harus memenuhipersyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan
berupa butirbutir Pil LL tersebut pengamannya harus tenaga kesehatanyang mempunyai keahlian dibidang farmasi.Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pinak yang berwenang serta tanpa resep dokter dantidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan dibidang farmasi atau kesehatan.Perbuatanterdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UUNo.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.SubsidiairBahwa
berupa butirbutir Pil LL tersebut pengamannya harus tenaga kesehatanyang mempunyai keahlian dibidang farmasi.Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pinak yang berwenang serta tanpa resep dokter dantidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan dibidang farmasi atau kesehatan.Perbuatanterdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 196 UUNo. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.Menimbang
Menyatakan terdakwa Jayadi Bin Gunadi terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja tanpa keahlian dankewenangan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sebesar Rp.5.000.000,00 (limajuta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka13diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;3.
II. SUNARYO als KOWOK BIN (Alm) PAIMIN
27 — 3
31 — 2
AMAT (DPO) untuk membelisediaan farmasi berupa pil LL dari sdr.SUPRIYANTO Als GENDUT Bin PRIYOKO ;e Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebutpada awal bagian dakwaan ini, Petugas Kepolisanyang mendapatkan informasi dari masyarakat jikaterdakwa mengedarkan, memiliki dan menyimpansediaan farmasi berupa pil LL melakukanpenangkapan dan penggeledahan terdakwa diriterdakwa dan pada saat dilakukan penggeledahandirumah terdakwa didapatkan sediaan farmasiberupa pil LL sebanyak sebanyak 224 (dua ratusdua
SUPRIYANTO Als GENDUT Bin PRIYOKO diDesa Sumberagung Kecamatan Wates KabupatenKediri untuk mengambil pesanan terdakwa yaknisediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1.000,(seribu) butir yang dibeli seharga Rp. 300.000,(tiga ratus ribu rupiah) ; e Bahwa setelah terdakwa mendapatkan sediaanfarmasi berupa pil LL sebanyak 1.000, (Seribu)butir atau ketika sediaan farmasi berupa pil LLtelah berada dalam penguasaan terdakwa, sekitarpukul 20.00 WIB ditepi jalan di Desa NambaanKecamatan Ngasem Kabupaten Kediri
AMAT (DPO) untuk membelisediaan farmasi berupa pil LL dari sar.halaman 7 dari 17 Putusan Nomor 15/Pid.Sus/2015/PN Gpr.SUPRIYANTO Als GENDUT Bin PRIYOKO ;Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebutpada awal bagian dakwaan ini, Petugas Kepolisanyang mendapatkan informasi dari masyarakat jikaterdakwa mengedarkan, memiliki dan menyimpansediaan farmasi berupa pil LL melakukanpenangkapan dan penggeledahan terdakwa diriterdakwa dan pada saat dilakukan penggeledahandirumah terdakwa didapatkan sediaan farmasiberupa
yang telah lulussebagai apoteker dan telahmengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenagateknis kefarmasian adalahtenaga yang membantuapoteker dalam = menjalanipekerjaan kefarmasian yangterdiri atas sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalampengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi danperedarannya adalah yangsudah memenuhi syaratfarmakope Indonesia atau bukustandar
lainnya dan sudahmendapat ijin pemerintah ;halaman 13 dari 17 Putusan Nomor 15/Pid.Sus/2015/PN Gor.14Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupaBahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, makaTerdakwa tidak mempunyaikeahlian atau kewenangandalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LLtersebut tidak memenuhistandar keamanan, kasiatmaupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak
29 — 2
mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat(3) Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Bahwaterdakwa NURADIYOSO PUTRO Als YOSI Bin SOLEKAN JOHAN dalammenjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LL / Artane tidakmemiliki identitas atau label yang melekat yaitu harus berisi :e Nama produk;e Daftar bahan yang digunakan;e Berat bersih atau isi bersih;e Nama dan alamat pihak yang memproduksi;e Tanggal, bulan, tahun kedaluwarsa;e Mendapat ijin edar dari Pemerintah.sehingga perbuatan terdakwa NURADIYOSO PUTRO Als YOSI Bin SOLEKANJOHAN yang telah mengedarkan sediaan farmasi
Kediri.Bahwa menurut saksi barang bukti berupa pil warna Putih dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa menurut saksi yang berhak atau boleh mengedarkan sediaanfarmasi yang berupa obat dan bahan baku obat tersebut adalah tenagakesehatan yang terdiri dari Apoteker dan tenaga Kefarmasian yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang undangan.Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai dengan Pasal 98 UU RI
No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan,11dan mengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat yang bolehdiedarkan adalah yang sudah memenuhi syarat Farmakope Indonesia ataubuku standar lainnya dan tentunya sudah mendapat ijin edar dariPemerintah.Bahwa saksi mengetahui bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan bakuobat, obat tradisional dan kosmetik.Bahwa barang
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL /Artane sebanyak 432 (empat ratus tiga puluh dua) butir tersebut adalah obat kerassebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab. : 9428/NOF/2015 tanggal 28 Desember 2015, dimana terdakwa Nuradiyoso Putro Als17Yosi bin Solekan Johan dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupaobat jenis LL / Artane tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum di atas maka unsurmemproduksi atau
II. DENY PRASETYO Bin TEGUH
39 — 5
seluruhlampirannya .Telah mendengar keterangan saksisaksi dan para terdakwa ;Telah melihat barang bukti yang diajukan di persidangan ;Telah mendengar tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang padapokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara inimemutuskan :Menyatakan terdakwa DIAN PRASETYO Bin SUROTO dan terdakwaDENY PRASETYO Bin TEGUH terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja tidak memiliki keahliandan kewenangan menyimpan atau mengedarkan sediaan farmasi
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/mutu persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (8) .Ad.1. unsur setiap orangMenimbang, bahwa yang dimaksud unsur setiap orang adalah siapa sajasebagai subjek hukum pendukung hak dan kewajiban ;Menimbang, bahwa para terdakwa dipersidangan pada pokoknyamembenarkan bahwa keseluruhan identitasnya yang tercantum dalam dakwaanPenuntut
DENYPRASETYO Bin TEGUH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana tanpa keahlian dan kewenangan dengan sengajamemiliki dan menyimpan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkemanfaatan dan mutu ;2.
39 — 13 — Berkekuatan Hukum Tetap
22 — 2