Ditemukan 61420 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Putus : 19-10-2011 — Upload : 27-10-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 470/Pid.Sus/2011/PN.Kdi
Tanggal 19 Oktober 2011 — SLAMET RIYADI Als. KOWOK bin BIBIT HARIYONO
171
  • KOWOK bin BIBIT HARIYONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar dan tanpa hak memiliki Psikotropika golongan IV ; 2.
    Menetapkan agar barang bukti berupa :- Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribu sembilan ratus sembilan puluh ) butir dalam 94 (sembilan puluh empat empat) plastik warna putih, Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuh ratus tiga puluh) butir dalam 73 (tujuh puluh tiga) emplek, dirampas untuk dimusnahkan ;6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ;
    Menetapkan barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribusembilan ratus sembilan puluh) butir dalam 94 (sembilan puluh empat)plastik warna putih ; Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuh ratus tiga puluh) butir dalam 73(tujuh puluh tiga) emplek dirampas untuk dimusnahkan ;4.
    KOWOK bin BIBITHARIYONO mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 99.000(sembilan puluh sembilan ribu) butir dan 740 (tujuh ratus empat puluh) butirpil XANAX kepada Tejo (DPO) seharga Rp.14.276.000, ( empat belas jutadua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah), selanjutnya pada waktu dan tempatseperti tersebut diatas, terdakwa menjual sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 5000 (lima ribu) butir kepada saksi NUR GIANTO als.
    KOWOK bin BIBITHARIYONO mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 99.000(sembilan puluh sembilan ribu) butir dan 740 (tujuh ratus empat puluh)butirpil XANAX kepada Tejo (DPO) seharga Rp.14.276.000, (empat belasjuta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) Selanjutnya pada waktu dan tepatseperti tersebut diatas, terdakwa menjual sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 5000 (lima ribu) butir kepada sakst NURGIANTO als.
    KOWOK bin BIBIT HARIYONOdalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil LL tanpa kewenangan dantidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang ;Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal196 UndangUndang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;DanKetigaBahwa terdakwa SLAMET RIYADI als.
    Menetapkan agar barang bukti berupa : Sediaan farmasi pil LL sebanyak 93.990 ( sembilan puluh tiga ribusembilan ratus sembilan puluh ) butir dalam 94 (sembilan puluh10empat) plastik warna putih, Pil jenis Xanax sebanyak 730 (tujuhratus tiga puluh) butir dalam 73 (tujuh puluh tiga) emplek, dirampasuntuk dimusnahkan ;6.
Register : 22-04-2013 — Putus : 12-06-2013 — Upload : 03-03-2014
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 373/PID.SUS/2013/PN.BWI
Tanggal 12 Juni 2013 — - ERWANTO bin MARPI’I ;
254
  • Menyatakan Terdakwa ERWANTO bin MARPII tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA IZIN MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
    Memerintahkan barang-barang bukti berupa :- 20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl ;- 1 (satu) buah handphone merk Nokia type 2730 dengan simcard 087755712025 ;dirampas untuk dimusnahkan ;- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX warna hitam biru tanpa diketahui nomor polisinya ;dikembalikan kepada yang berhak melalui Terdakwa ;6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000 (dua ribu rupiah) ;
    oleh Terdakwa untuk berkomunikasi dengansaksi, yang mana saat itu saksi berpurapura memesan 20 (duapuluh) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl kepadaTerdakwa;e Bahwa, Terdakwa ditangkap saat Terdakwa akan mengantarkan20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HClkepada saksi yang berpurapura menjadi calon pembeli ;e Bahwa, Terdakwa bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras
    sediaan farmasi jenisTriheksifenidil HCl dari Nixo sejumlah 100 (seratus) butir yangterbagi dalam 10 (sepuluh) klip, yang masingmasing klip berisi10 (sepuluh) butir, dengan harga keseluruhan Rp. 125.000,(seratus dua puluh lima ribu rupiah);Bahwa, Terdakwa telah menjual 80 (delapan puluh) butirsediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl dengan harga Rp.30.000, (tiga puluh ribu rupiah) untuk setiap 10 (sepuluh)butirnya ;Bahwa, Terdakwa bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan
    ) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HClkepada saksi Eko Wahyudi yang berpurapura sebagai calonpembeli ;Bahwa, barang bukti berupa handphone merk Nokia tersebuttelah digunakan oleh Terdakwa untuk berkomunikasi dengansaksi Eko Wahyudi yang berpurapura memesan 20 (dua puluh)butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl kepadaTerdakwa ;e Bahwa, Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenisTriheksifenidil HCl dari seseorang bernama Nixo di Jembersekitar pada akhir bulan Februari 2013 dengan nomor
    bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras ;e Bahwa, 20 (dua puluh) butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCl yang disita dariTerdakwa tidak dilengkapi brosur nama obat dan aturan penggunaannya ;e Bahwa, di persidangan telah diajukan bukti surat berupa Berita Acara PemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.
    Mengedarkan sediaan farmasi dan atau latkesehatan yang tidak memiliki izin edar ;Ad. 1.
Register : 01-07-2015 — Putus : 04-08-2015 — Upload : 29-09-2015
Putusan PN MARABAHAN Nomor 181/Pid.Sus/2015/PN Mrh
Tanggal 4 Agustus 2015 — FAUZAN Als OZAN Bin AHAN (Alm)
3017
  • Menyatakan terdakwa FAUZAN Als OZAN Bin AHAN (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) Bulan ;3.
    Batola di sekitaran rukoruko dimana tempat orangmenjual bahan bangunan digunakan sebagai tempat terjadinya jualbeli obatobatan sediaanfarmasi, kemudian dilakukan penyelidikan dan pemantauan;Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudah berlangsung selama + 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki izin menjual maupun izin mengedarkan sediaanfarmasi tersebut yang mana terdakwa menjual sediaan farmasi tersebut dengan caraawalnya pembeli menghubungi terdakwa melalui telepon untuk memesan barang
    Batola.e Bahwa benar terdakwa memiliki sediaan farmasi berupa obatobatan jenisCarnophen.e Bahwa benar terdakwa memiliki sediaan farmasi berupa obatobatan yaituCarnophen sebanyak 104 (seratus empat) butir.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obatobatan yang dimiliki terdakwa tersebutditemukan petugas kepolisian di dalam kantong celana milik terdakwa.Bahwa benar terdakwa memperoleh sediaan farmasi berupa obat jenis carnophentersebut membeli dari Sdr.Rudi Gajah di daerah Alalak Banjarmasin.Bahwa benar
    Batola.e Bahwa benar terdakwa memiliki sediaan farmasi berupa obatobatan jenisCarnophen.e Bahwa benar terdakwa memiliki sediaan farmasi berupa obatobatan yaituCarnophen sebanyak 104 (seratus empat) butir.e Bahwa benar sediaan farmasi berupa obatobatan yang dimiliki terdakwa tersebutditemukan petugas kepolisian di dalam kantong celana milik terdakwa.e Bahwa benar terdakwa memperoleh sediaan farmasi berupa obat jenis carnophentersebut membeli dari Sdr.Rudi Gajah di daerah Alalak Banjarmasin.
    Batola di sekitaran rukoruko dimana tempat orang menjual bahan bangunandigunakan sebagai tempat terjadinya jualbeli obatobatan sediaan farmasi, kemudiandilakukan penyelidikan dan pemantauan;Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudah berlangsung selama + 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki izin menjual maupun izin mengedarkan sediaanfarmasi tersebut yang mana terdakwa menjual sediaan farmasi tersebut dengan caraawalnya pembeli menghubungi terdakwa melalui telepon untuk memesan barang
Register : 17-04-2013 — Putus : 21-05-2013 — Upload : 27-05-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 82/Pid.Sus/2013/PN.Kdi
Tanggal 21 Mei 2013 — MUHLISIN Als. UKRI Bin MARSAM
424
  • Menetapkan barang bukti berupa :e Sediaan farmasi berupa pil jenis LL 436 (empat ratus tiga puluh enam) butirdalam 5 (lima) bungkus kertas dimasukkan plastik warna hitam dirampasuntuk dimusnahkan ;4.
    Kediri, setiap orang yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) UU RINomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Perobuatan tersebut dilakukan terdakwadengan cara sebagai berikut :Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan sediaan farmasi pil jenis LLtersebut pada hari Rabu tanggal 06 Februari 2013 sekitar jam 18.30 Wib di Ds.Mojokerep, Kec. Purwoasri, Kab.
    Kediri terdakwa menjualsediaan farmasi tersebut sebanyak 90 (sembilan puluh) butir yang dibungkus dalamsatu plastik warna hitam seharga Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) kepada saksiNURKHAMIM alias TUKUL BIN MUBARI (terdakwa dalam berkas perkara yang lain)sehingga sediaan farmasi pil jenis LL tinggal tersisa sebanyak 436 (empat ratus tigapuluh enam) butir yang dibungkus dalam 6 (enam) plastik warna hitam selanjutnyapada hari dan tanggal yang sama sekitar jam 23.00 Wib pada saat terdakwa beradadi
    Kediri terdakwa langsung ditangkap oleh petugas Polres Kediri dan setelahdilakukan penangkapan terhadap diri terdakwa lalu dilakukan penggeledahan dilemari kamar rumah terdakwa dan ditemukan sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak436 (empat ratus tiga puluh enam) butir dalam 5 (lima) bungkus kertas dimasukkanplastik warna hitam dan diakui oleh terdakwa bahwa benar sediaan farmasi pil jenisLL tersebut adalah milik terdakwa.Bahwa terhadap barang bukti pil jenis LL tersebut setelah dilakukan pemeriksaan
Register : 07-10-2020 — Putus : 14-12-2020 — Upload : 18-12-2020
Putusan PN SUMBER Nomor 330/Pid.Sus/2020/PN Sbr
Tanggal 14 Desember 2020 — Penuntut Umum:
KUSTRIYO, S.H.M.H
Terdakwa:
SOLEH MUJI Alias OLEH Bin SUKARI
317
  • MenyatakanTerdakwaSoleh Muji Alias Oleh Bin Sukari terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan, kemanfaatan dan mutusebagaimana dalam dakwaan tunggal;

    2.

    Menetapkan barang bukti berupa :

    • 37 (tiga puluh tujuh) butir sediaan farmasi jenis obat atau pil TRAMADOL yang masih dalam kemasan pabrik;
    • 1 (satu) buah Handphone merk MAXTRON warna Gold besrta simcardnya;

    Dirampas untuk dimusnahkan;

    • Uang Tunai sebesar Rp. 230.000,- (dua ratus tiga puluh ribu rupiah;

    Dirampas untuk negara;

    • 1 (satu) buah celana pendek warna hitam bertuliskan DSTRYR;
    <
    danayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah,perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 04 Juni 2020 sekira jam 15.00 Wibbertempat di JI.
    berupa :0 937.000 (Sembilan ratus tiga puluh tujuh) Butir farmasi jenis obat ataupil warna putin polos yang dibungkus plastik warna bening dandimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam;0 26.090 (dua puluh enam ribu sembilan puluh) Butir farmasi jenis obatatau pil Trihexyphenidyl yang masih dalam kemasan pabrik yangdimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam;oO 10.140 (sepuluh ribu seratus empat puluh) Butir farmasi jenis obatatau pil Tramadol yang masih dalam kemasan pabrik yangdimasukkan
    Rizal pada sekitar bulan Oktober 2019 sekitar pukul02.00 Wib bertempat di rest area tol Cikampek Jawa Barat yangdiantaranya terdiri dari 900 Toples/900.000 Butir farmasi jenis obat atauPil warna putin polos, 300 Box/30.000 Butir farmasi jenis obat atau PilTramadol dan 300 Box/30.000 Butir farmasi jenis obat atau Pil Trihex;Bahwa menurut keterangan Terdakwa, keuntungan yang didapatkanuntuk obat atau Pil jenis Tramadol per 10 Butir sebesar Rp. 50.000,00(lima puluh ribu rupiah);Bahwa menurut keterangan
    berupa :Halaman 9 dari 21 Putusan Nomor 330/Pid.Sus/2020/PN Sbr0 937.000 (Sembilan ratus tiga puluh tujuh) Butir farmasi jenis obat ataupil warna putin polos yang dibungkus plastik warna bening dandimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam;0 26.090 (dua puluh enam ribu sembilan puluh) Butir farmasi jenis obatatau pil Trihexyphenidyl yang masih dalam kemasan pabrik yangdimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam;Oo 10.140 (sepuluh ribu seratus empat puluh) Butir farmasi jenis obatatau pil
    Rizal pada sekitar bulan Oktober 2019 sekitar pukul02.00 Wib bertempat di rest area tol Cikampek Jawa Barat yangdiantaranya terdiri dari 900 Toples/900.000 Butir farmasi jenis obat atauPil warna putih polos, 300 Box/30.000 Butir farmasi jenis obat atau PilTramadol dan 300 Box/30.000 Butir farmasi jenis obat atau Pil Trihex;Bahwa menurut keterangan Terdakwa, keuntungan yang didapatkanuntuk obat atau Pil jenis Tramadol per 10 Butir sebesar Rp. 50.000,00(lima puluh ribu rupiah);Bahwa menurut keterangan
Register : 27-04-2021 — Putus : 30-06-2021 — Upload : 27-07-2021
Putusan PN SRAGEN Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2021/PN Sgn
Tanggal 30 Juni 2021 — Terdakwa
11214
  • MENGADILI

    1. Menyatakan Anak AN NASIR PUJI MAHENDRA Alias NASIR Bin PUJI MAHENDRA (Alm) tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki keahlian dan kewenangan;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Anak AN NASIR PUJI MAHENDRA Alias NASIR Bin PUJI MAHENDRA (Alm) oleh karena itu dengan pidana pembinaan di Yayasan Lentera Bangsa Indonesia (YLBI) dengan
    Perbuatantersebut dilakukan oleh terdakwa dengan caracara sebagai berikut: Bahwa terdakwa memperoleh obatobat/sediaan farmasi jenisTRIHEXPHENIDYL dari GANDUM beberapa kali, terdakwa membeli obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYL dengan maksud untuk dijuallagi untuk memperoleh keuntungan.
    Karena saksisebelumnya pernah membeli obat/sediaan farmasi jenisTRIHEXPHENIDYL dari terdakwa sebanyak kurang lebih 10 (Sepuluh) kali,maka pada hari Selasa tanggal 05 Januari 2021 sekitar pukul 10.00 Wibbertempat dirumah terdakwa, saksimembeli obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYL sebanyak5 (lima) butir dari terdakwa senilai Rp. 20.000, (dua puluh ribu rupiah); Bahwa berdasarkan informasi dari masyarakat mengenai kegiatanterdakwa mengedarkan obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYL,sehingga
    hasil penjualan senilai Rp. 36.000, (tiga puluh enam ribu rupiah)sehingga dari barang bukti tersebut dilakukan penangkapan terhadapterdakwa; Bahwa penangkapan terhadap terdakwa karena tidak memiliki izinuntuk mengedarkan sediaan farmasi tersebut karena yang diperbolehkanuntuk menyimpan dan membawa, menjual, mengedarkan sediaan farmasiberupa TRIHEXYPHENIDYL yaitu Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,dan Instalasi Farmasi Klinik dengan menggunakan resep dokter; Bahwa TRIHEXYPHENIDYL yang diedarkan
    biru tosca sebanyak 200 (dua ratus) butir dan jugauang hasil penjualan senilai Rp. 36.000, (tiga puluh enam ribu rupiah)sehingga dari barang bukti tersebut dilakukan penangkapan terhadapterdakwa; Bahwa penangkapan terhadap terdakwa karena tidak memiliki izinuntuk mengedarkan sediaan farmasi tersebut karena yang diperbolehkanuntuk menyimpan dan membawa, menjual, mengedarkan sediaan farmasiberupa TRIHEXYPHENIDYL yaitu Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,dan Instalasi Farmasi Klinik dengan menggunakan
    ke Sarana Pelayanan Farmasi antara lainApotik, Instalasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik kemudian dari Apotikatau Rumah sakit, obat diserahkan kepada pasien berdasarkan resepdokter; Bahwa, Obat Trihexyphenidyl ataupun Tramadol HCI digunakan tanparesep dokter, dapat mengakibatkan pemakaian diatas dosis terapi yangakan menyebabkan efek samping nyeri dada, penurunan denyut jantung,pingsan dan gangguan memori serta kesadaran;Bahwa, terhadap obatobat/sediaan farmasi jenis TRIHEXPHENIDYLyang diperoleh
Register : 15-12-2016 — Putus : 07-02-2017 — Upload : 30-03-2017
Putusan PN BANJARBARU Nomor 450/Pid.Sus/2016/PN Bjb
Tanggal 7 Februari 2017 — MUHAMMAD MUKHTAR alias UTAR bin MUHAMMAD ASLAN ROHADI
3131
  • Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD MUKHTAR alias UTAR bin MUHAMMAD ASLAN ROHADI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;3.
    Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD MUHTAR Als UTAR Bin MUHAMMADASLAN ROHADI bersalah melakukan tindak pidana Setiap orang yangdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 197 jo.Pasal 106 ayat (1) UndangUndang RepublikIndonesia No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;2.
    dan ataualat kesehatan yang tidak memilik izin edar, sedian farmasi dan alatkesehatan hanya dapat di edarkan setelah mendapat izin edar, perbuatanmana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :> Bahwa berawal ketika anggota Anggota Satresnarkoba Banjarbarumendapatkan laporan bahwa telah terjadi tindak pidana mengedarkansedian farmasi tanpa ijin jenis obat CARNOPHEN (ZENITH), Kemudianmenindaklanjuti laporan tersebut anggota satresnarkoba terdiri dari saksiAdi Julian Sitepu, saksi Muhammad Lutfi
    /atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu, yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiatobat, ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sedian farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturanpemerintah, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagaiberikut:> Bahwa berawal ketika anggota
    tanpa izintersebut ;Bahwa Terdakwa menerangkan ditangkap oleh petugas anggota KepolisianBanjarbaru pada hari Senin tanggal 03 Oktober 2016 sekira pukul 17.30Wita di depan Jalan Suka Maju Gang Rahmat Kelurahan Landasan UlinUtara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru karena telah didugamengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar dan tanpa keahlian dibidang farmasi ;Bahwa Terdakwa menerangkan pada saat Terdakwa ditangkap ditemukanbarang bukti berupa 500 (lima
    Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) ;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 4 UndangUndang No.36 Tahun2009 tentang Kesehatan disebutkan Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional , dan kosmetika ; selanjutnya dalam angka 5 disebutkan AlatKesehatan adalah instrumen , aparatus, mesin dan/atau implant yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan
Register : 22-10-2012 — Putus : 09-01-2013 — Upload : 14-02-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 232/Pid.Sus/2012/PN.Kdi
Tanggal 9 Januari 2013 — DIDIK HARIANTO Als.L0S0 Bin TALOSO
202
  • Kediri, terdakwa lalu ditangkap oleh petugas Kepolisian,dimana setelah dilakukan penggledahan ditemukan sediaan farmasi pil jenis LLsebanyak 1000 (seribu) butir dalam plastik warna putih dan telah disimpan olehterdakwa di bawah kasur yang berada di dalam kamar tidur rumah terdakwa tersebutadalah benar milik terdakwa. Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artanesebanyak 1000 (seribu) butir tersebut adalah obat keras sebagaimanahasilpemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
    Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL/Artanesebanyak 1000 (seribu) butir tersebut adalah obat keras sebagaimanahasilpemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab. :5940/NOF/2012 tanggal 30 Agustus2012. Bahwa terdakwa DIDIK HARIANTO Als.
    AZIZ SAMSURIZAL, keterangannya dalam berita acarapemeriksaan di Penyidik dibacakan dipersidangan yang menerangkan padapokoknya :Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat sesuai pasal98 UU RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan setiap orang yangtidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang : mengadakan,menyimpan, mengolah mempromosikan, dan mengedarkan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat
    Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standard an/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu.Tentang ad 1.
    terdakwadan kemudian dijual lagi adalah sediaan farmasi berrupa tablet dengan bahan aktifTriheksifenidil HCL mempunyai efek sebagai anti parkison, tidak termasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras yang dalammembawa, menyimpan atau memiliki harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan dan dalam mengedarkan harus mempunyai ijindedar dari yang berwenang.Menimbang, bahwa sediaan farmasi berupa tablet jenis LL yang dibeli olehterdakwa dan kemudian
Register : 04-09-2019 — Putus : 02-10-2019 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN CIAMIS Nomor 151/Pid.Sus/2019/PN Cms
Tanggal 2 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
M.HERRIS PRIYADI,SH
Terdakwa:
IQBAL FAISAL AL FARIZI Bin SYAFRUDIN
488
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan Terdakwa IQBAL FAISAL AL FARIZI Bin SYAFRUDIN terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
    2. Menjatuhkan
    - (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan;
  • Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;
  • Memerintahkan barang bukti berupa:
    • 8 (delapan) Strip yang berisikan 80 (delapan puluh) butir sediaan farmasi
      Ciamis adaseorang laki laki yang di duga suka mengadakan, menyimpan danmengedarkan sediaan Farmasi jenis obat Tramadol tanpa memilikikewenangan, selanjutnya saksi ANDHY SOMANTRY Bin H.
      Apt sebagaimana teruraidalam Berita Acara pemeriksaan penyidikan tanggal 12 Agustus 2019, padapokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa ahli melihat barang bukti yang diperlinatkan oleh pemeriksa yaitusediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna putih tersebut bernamaTramadol;Bahwa sediaan farmasi jenis obat Tramadol tersebut termasuk golonganobat Keras;Bahwa yang ahli ketahui sediaan farmasi jenis obat Tramadolkadungannya yaitu Tramadol Hidroklorida;Bahwa obat Tramadol tersebut kegunaan dan
      Unsur Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
      Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar;2. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan;3.
Register : 29-04-2021 — Putus : 16-06-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN JEMBER Nomor 263/Pid.Sus/2021/PN Jmr
Tanggal 16 Juni 2021 — Penuntut Umum:
DODDY SUSANTO, SH
Terdakwa:
SAMSUL ARIFIN Bin ABDULLAH
299
  • M E N G A D I L I

    1. Menyatakan Terdakwa Samsul Arifin Bin Abdullah telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standart dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Samsul Arifin Bin Abdullah oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar
    Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi;Halaman 5 dari 14 Putusan Nomor 263/Pid.Sus/2021/PN Jmr Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki jin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidil harus denganresep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa, sehingga obattersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin Seperti apotek olehtenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Bahwaselain itu ahli YENNY AR TANJUNG, S.si, Apt menyebutkan pekerjaankefarmasian adalah kegiatan memproduksi, meracik, menyimpan,mendistribusikan, mengedarkan, dan menyerahkan obat kepada yang berhakdan pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yang memiliki Keahliandi bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki ataubekerja di apotek.
Putus : 04-07-2013 — Upload : 16-09-2014
Putusan PN KRAKSAAN Nomor 193/Pid.B/2013/PN.KRAKS
Tanggal 4 Juli 2013 — MOCH IRVAN SLAMET
264
  • Menyatakan Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi tanpa ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET dengan pidana penjara selama 4 ( empat ) bulan dan Denda sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
    IRVAN SLAMET pada hari Rabu tanggal 3April 2013 sekira jam 16.00 atau setidaktidaknya pada suatu waktudalam bulan April 2013 di jalan masuk Desa Selogudik Wetan,Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, atau setidaktidaknya disuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kraksaan yangberwenang mengadili perkara ini, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)yaitu sediaan farmasi
    sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2)dan ayat (3) yaitu pasal 98 ayat (2) : setiap orang ynag tidak memilikikeahlian dan kewenangan' dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yangberkhasiat obat, pasal 98 ayat (3) : ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi danalat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yangditetapkan oleh Peraturan Pemerintah, perbuatan terdakwa dilakukandengan cara
    Pasal 106 ayat (1) UU No.36tahun 2009 tentang Kesehatan, yang unsurunsurnya adalah sebagaiberikut :e Barang Siapa ;e Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatanhanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimakan mempertimbangkannya sebagai berikut :e Unsur barang Siapa ;Menimbang, bahwa
    Als Oogmerk (kesengajaansebagai maksud) dari perbuatan Terdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas MajelisHakim berpendapat unsur Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar, telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut, ternyata perbuatan Terdakwa
    Menyatakan Terdakwa MOCH IRVAN SLAMET, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi tanpa ijinedar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MOCH IRVAN SLAMETdengan pidana penjara selama 4 ( empat ) bulan dan Dendasebesar Rp. 300.000, (tiga ratus ribu rupiah), dengan ketentuanjika denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurunganselama 2 (dua) bulan ;3.
Register : 08-08-2018 — Putus : 03-09-2018 — Upload : 04-09-2018
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 544/Pid.Sus/2018/PN Byw
Tanggal 3 September 2018 — Penuntut Umum:
1.SUPRIYADI AHMAD, SH.
2.ARI DEWANTO.SH
Terdakwa:
PONIRI Bin SUGIMIN
336
  • dan seterusnya ;

    Memperhatikan, Pasal 197 UURI No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

    M E N G A D I L I

    1. Menyatakan terdakwa PONIRI Bin SUGIMIN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
    Menyatakan terdakwa Poniri Bin Sugiman, dengan identitas tersebut diatas,terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengajaMengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandar dan tidak memiliki ijin edar ", sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 UU RI Nomor: 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan .2.
    Saat terdakwa ditangkap,sedian farmasi dengan bahan Triheksijenidil HCI (pil Trex) texsebuttanpa kemasan sehkvgga tidak mexnilLki izisv edai. Selanjutayateidakwa besetta barang bukti dibawa ke Kantor Polres Banyuwangiguna proses lebih lanjut, serta berdasarkan Berita Acara PemeriksaanLaboratorium Forensik Cabang Surabaya No.
    Waktu dan tempatsebagaimana dalam . dakwaan primair, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/aiau alat kesehatan yang tidak memenuhiStandar dan/atau persyaratam keamanan, khasiat atau kemanjaatan, danmutu sebagaimana dimakmd dalam pasal 93 ayat (2) dan ayat (3), berupa200 (dua ratus) butir pi!
    Unsur "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakizin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)",Ad.1.
    farmasi yang tidak memiliki izin edar berupa 200 (dua ratus)butir pil warna putin logo "Y" atau pil Triheksifenidil milik WTTONOdengan harga Rp. 150.000, (Seratus lima puluh ribu rupiah) tiap 100(seratus) butir dimana terdakwa hanya diberi imbalartrokokolehWIIONO, padahaL terdakwa tidak memiliki kKeahlian dankewenangan dalam pelayanan kefannasiaan, selain itu saat terdakwaditangkap sedian farmasi dengan bahan Triheksijenidtt HCI (pil Trex)tersebut tanpa kemasan sehingga tidak memilild izin edar,
Register : 18-05-2015 — Putus : 24-06-2015 — Upload : 12-08-2015
Putusan PN MARABAHAN Nomor 123/Pid.Sus/2015/PN Mrh
Tanggal 24 Juni 2015 — JAINI Als IJAI Bin JAHRI
249
  • Menyatakan Terdakwa JAINI Als IJAI Bin JAHRI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR sebagalmana dalam dakwaan primair; 2.
    Terdakwamengaku sediaan farmasi jenis Carnophen tersebut adalah miliknya. Para saksi jugamenemukan uang Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) yang diakui terdakwa sebagaihasil penjualan Carnophen. Terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudahberlangsung selama + 15 (lima belas) hari dan terdakwa tidak memiliki izin menjualmaupun izin mengedarkan sediaan farmasi tersebut.
    Mrh.Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudah berlangsungselama + 15 (lima belas) hari dan terdakwa tidak memiliki izin menjualmaupun izin mengedarkan sediaan farmasi tersebut;Bahwa terdakwa membeli sediaan farmasi dari seseorang yang datang kerumah terdakwa dan kadangkadang membeli di pasar Sabtu Sungai TabukMartapura;Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen tersebut dibeli dengan harga Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah) per box atau 10 (sepuluh) keping dan dijualkembali kepada pelanggan
    tersebut adalahmiliknya;Bahwa saksi juga menemukan uang Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah)yang diakui terdakwa sebagai hasil penjualan Carnophen;Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudah berlangsungselama + 15 (lima belas) hari dan terdakwa tidak memiliki izin menjualmaupun izin mengedarkan sediaan farmasi tersebut;Bahwa terdakwa membeli sediaan farmasi dari seseorang yang datang kerumah terdakwa dan kadangkadang membeli di pasar Sabtu Sungai TabukMartapura;Bahwa sediaan farmasi
    Uang tersebut adalah hasil penjualan Carnophen;Bahwa terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudah berlangsungselama + 15 (lima belas) hari. Terdakwa tidak memiliki izin menjual maupunizin mengedarkan sediaan farmasi tersebut;Bahwa terdakwa membeli sediaan farmasi dari seseorang yang datang kerumah terdakwa.
Register : 16-05-2012 — Putus : 06-06-2012 — Upload : 05-07-2012
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 114/Pid.Sus/An/2012/PN.Kdi
Tanggal 6 Juni 2012 — ANDIK ADI SUSANTO BIN SLAMET
4113
  • LL.Setelah dilakukan penggeledahan oleh saksi Hariyono Dermawan dan saksi Yoyok Aprianto dariPolsek Pare maka didapatlah sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 646 (enam ratus empat puluhenam) butir dalam 82 (delapan puluh dua) plastik klip yang dimasukkan dalam plastik hitam yangdikubur didapur rumah oleh terdakwa dengan menggunakan cetok.
    Sediaan farmasi sebanyak 646(enam ratus empat puluh enam) butir tersebut rencananya sebagian akan dikonsumsi sendiri olehterdakwa dan sebagian lagi akan dijual pada orang lain dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah)untuk setiap 8 (delapan) butimya.Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebut setelahdilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012tanggal 30 April 2012 yang diperiksa oleh sdr.
    Sediaan farmasi sebanyak 646(enam ratus empat puluh enam) butir tersebut rencananya sebagian akan dikonsumsi sendiri olehterdakwa dan sebagian lagi akan dijual pada orang lain dengan harga Rp.5.000, (lima ribu rupiah)untuk setiap 8 (delapan) butirmya.Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebut setelahdilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012tanggal 30 April 2012 yang diperiksa oleh sdr.
    telah melakukan penangkapan danpenggeledahan terhadap terdakwa dimana didapatlah sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak646 (enam ratus empat puluh enam) butir dalam 82 (delapan puluh dua) plastik klip yangdimasukkan dalam plastik hitam yang dikubur didapur rumah oleh terdakwa dengan menggunkancetok ;Bahwa terhadap sediaan farmasi sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir tersebutsetelah dilakukan pemeriksaan di Lab.Kriminalistik Cabang Surabaya dengan nomor : Lab.2906/NOF/2012 TANGGAL 30
    Menetapkan barang bukti berupa :Sediaan farmasi pil jenis LL/ sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) butir dalam 82(delapan puluh dua) kantong plastik klip dibungkus tas kresek warna hitam dan 1 (satu0 buahcethok dirampas untuk dimusnahkan, sedang uang tunai sebesar Rp.68.000, (enam puluhdelapan ribu rupiah) dirampas untuk Negara ;6.
Register : 30-06-2020 — Putus : 03-09-2020 — Upload : 09-09-2020
Putusan PN BANDUNG Nomor 575/Pid.Sus/2020/PN Bdg
Tanggal 3 September 2020 — Penuntut Umum:
MUMUH MADYA, SH
Terdakwa:
ARMAN SYAH Bin ZULFIKLI
3915
  • M E N G A D I L I

    1. Menyatakan Terdakwa ARMAN SYAH Bin ZULFIKLI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan denda sebesar
    persyaratan keamanan, khasiat atau manfaatdan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) setiap orang yangtidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiatobatdanayat (3) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah,perbuatan tersebut dilakukan oleh
    farmasi danalat kesehatan baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, ataupemindahtanganan.e zin edar menurut pasal 13 adalah bentuk persetujuan pendaftaran yangdiberikan oleh Menteri Kesehatan untuk sediaan farmasi yang telah lulusdalam penilaian dan pengujian yang telah diajukan permohonanpendaftarannya ke Menteri Kesehatan untuk dapat diedarkan di pasaran.
    obat dan/atau bahan obat hanya dapat dilakukan olehIndustri Farmasi dan yang dimaksud industri farmasi adalah badan usahayang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatanpembuatan obat atau bahan obat.
    Sehingga obat atau bahanobat tidak memiliki izin edar dilarang untuk diedarkan.Bahwa sediaan farmasi yang diproduksi dan atau diedarkan harus terdaftaratau mendapat izin edar karena sebelum sediaan farmasi diproduksi dan ataudiedarkan dilakukan evaluasi melalui pendaftaran dan penilaian.
    Hal tersebutbertujuan melindungi masyarakat dari peredaran sediaan farmasi yang tidakmemenuhi persyaratan mutu, khasiat dan keamanan apabila setelah dilakukanpenilaian ternyata sediaan farmasi dinyatakan tidak memenuhi persyaratankeamanan, mutu dan kemanfaatan yang dapat merugikan masyarakat, makapermohonan atas pendaftaran sediaan farmasi dapat ditolak sehingga obattersebut tidak dapat diproduksi atau diedarkan.Bahwa Ciri obat yang telah mendapatkan izin edar adalah adanya nomor izinedar pada kemasan
Register : 29-11-2016 — Putus : 02-02-2017 — Upload : 25-04-2017
Putusan PN BANJARBARU Nomor 436/Pid.Sus/2016/PN Bjb
Tanggal 2 Februari 2017 — SATRIO FAUZAN Als SATRIO Als MUHAMMAD ALFIAN Bin SARKAWI
2822
  • Menyatakan Terdakwa SATRIO FAUZAN Als SATRIO Als MUHAMMAD ALFIAN Bin SARKAWI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi khasiat atau kemanfaatan;2.
    Bahwa Terdakwa menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi ataumenjual obat tersebut tidak memenuhi standar / persyaratan keamanan danmutu pelayanan farmasi serta Terdakwa tidak memiliki keahlian dankewenangan yaitu Terdakwa hanya berlatar pendidikan terakhir SekolahMenengah Atas (SMA) dan tidak mempunyai latar belakang pendidikankefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apoteker dan tidakmempunyai sertifikasi uji konpetensi sebagai tenaga farmasi dan Terdakwatelah mengedarkan sediaan farmasi
    ;Bahwa saksi mengetahui Terdakwa bukan orang yang mempunyai jjinuntuk mengedarkan sediaan farmasi;Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diajukan didepanpersidangan.Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya dan tidakkeberatan;.
    Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan produksi adalah kegiatanatau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengemas dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan, sedangkandimaksud peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatanpenyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalamrangka perdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan;Menimbang
    , bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alatkesehatan, dimana yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat tradisional dan kosmetika sedangkan yang dimaksud dengan alatkesehatan adalah bahan, instrument, apparatus, mesin, implant yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa,menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit sertamemulinkan kesehatan pada manusia dan/ atau membentuk
Register : 02-04-2019 — Putus : 23-05-2019 — Upload : 31-05-2019
Putusan PN JEMBER Nomor 249/Pid.Sus/2019/PN Jmr
Tanggal 23 Mei 2019 — Penuntut Umum:
HERDIAN RAHADI, SH.
Terdakwa:
MUHAMMAD ALFIAN BAYU TAMAMI bin SAIFUL
225
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan terdakwa Muhammad Alfian Bayu Tamami Bin Saiful telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi ;
    2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Muhammad Alfian Bayu Tamami Bin Saifil oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan 15 (lima belas) hari dan pidana denda sebesar Rp. 200.000,- ( dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti dengan
    Saksi memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi; Bahwa obat Trihexyphenidil adalah termasuk golongan obat kerassehingga tidak bisa dijual bebas. Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    Untuk pemakaian obat Trihexyphenidilharus dengan resep dokter sesuai dengan diagnosa dokter yang memeriksa,sehingga obat tersebut hanya dapat dijual di sarana yang memiliki ijin sepertiapotek oleh tenaga kesehatan yang berwenang di bidang farmasi.
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanadalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Halaman 12 dari 17 Putusan Nomor 249/Pid.Sus/2019/PN JmrMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurutPasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanalat kesehatan adalah instrumen
    WIDJAJANINGSIH, Aptmenyebutkan pekerjaan kefarmasian adalah kegiatan memproduksi, meracik,menyimpan, mendistribusikan, mengedarkan, dan menyerahkan obat kepadayang berhak dan pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga yangmemiliki keahlian di bidang farmasi;Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengakui kalau ia tidakmemiliki latar belakang keahlian di bidang farmasi dan tidak memiliki ataubekerja di apotek.
    Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD ALFIAN BAYU TAMAMI BinSAIFUL telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalan melakukantindak pidana Tanpa hak mengedarkan sediaan farmasi;2.
Register : 27-01-2021 — Putus : 03-03-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 32/Pid.Sus/2021/PN Gpr
Tanggal 3 Maret 2021 — Penuntut Umum:
ADHI SATYO WICAKSONO, SH
Terdakwa:
RIZKI NUR ROHMAN Als KIKUK Bin TOHARI
224
    1. Menyatakan Terdakwa RIZKI NUR ROHMAN Als KIKUK Bin TOHARI, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan";
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) Bulan dan denda sejumlah Rp.3.000.000,00
    dari saksi tanoa menggunakan resep dokter dantidak ada kemasan yang menyatakan komposisi obat, bahan baku obat, pabrikyang memproduksi;e Bahwa Terdakwa dan Saksi dalam jual beli sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resep dokterdan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karena pekerjaanterdakwa sehariharinya adalah pelajar dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Terhadap keterangan saksi
    Kediri;e Bahwa saksi menerangkan terdakwa dalam menjual sediaan farmasi berupapil jenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan terdakwa sehariharinya adalah pelajar dan terdakwa tidak pernahmemperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Ahli: NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.Apt, : Pendapat Ahli yang diberikandibawah sumpah sebagaimana dalam Berita Acara Penyidik sesuai denganBerita Acara
    Denyok bin Inrohadi;Bahwa Terdakwa menerangkan dalam menjual sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebuttidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resep dokter dan tidak mempunyaikeahlian dalam bidang farmasi karena pekeijaan terdakwa sehariharinya adalah pelajar danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatan;Bahwa Terdakwa menerangkan dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta
    Denyok bin Inrohadisediaan farmasi berupa obat jenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya sejumlah 4 (Empat) butir seharga Rp. 10.000,00 (Sepuluh riburupiah);5.
    Denyok bin Inrohadiadalah sediaan farmasi yang berupa obat tanpa identitas/label yang melekatyakni : nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isibersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahunkadaluwarsa serta mendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesiayang memiliki izin industri farmasi;7.
Register : 01-12-2021 — Putus : 09-02-2022 — Upload : 10-02-2022
Putusan PN JAKARTA UTARA Nomor 1262/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Utr
Tanggal 9 Februari 2022 — Penuntut Umum:
YERICH MOHDA, SH., MH.
Terdakwa:
LAVENIA APRIANI.
8840
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan terdakwa Lavenia Apriani telah terbukti secara sah dan menyakin bersalah melakukan perbuatan pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) yaitu tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk menyimpan, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan obat yang berkhasiat
    obat yang harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 196 Undang-Undang R.I.
    Setelah VaksinCovid 19 diterima petugas staf farmasi sudah dikemas dalam coolbox,baru dibawa ke ruangan instalasi farmasi dan dimasukan ke kulkaskhusus penyimpanan vaksin Covid 19 dengan suhu 28 derajat celciusyang ada di ruangan instalasi farmasi lantai 1 Rumah Sakit MitraKeluarga dan untuk petugas yang mengambil tersebut melaporkankepada saya dengan menyerahkan Surat Bukti Barang Keluar (SABK)Vaksin Covid 19 dari Puskesmas Kalideres Jakarta Barat.Bahwa untuk ruangan khusus untuk menyimpan Vaksin
    Bahwa penyimpanan vaksin covid19 di R.S Mitra Keluarga KalideresJakarta Barat adalah di kulkas khusus vaksin covid19, dimana kulkasvaksin covid19 tersebut tersimpan di ruang Farmasi R.S Mitta Keluargakalideres.Bahwa benar yang dapat masuk kedalam ruang farmasi adalahkaryawan RS. Mitra Keluarga Kalideres yang ditugaskan sebagai staffarmasi, dimana pintu farmasi hanya bisa diakses mengunakan prinjerdan sidik jari staf farmasi yang sudah terdaftar.
    Bahwa benar ada SOP untuk masuk kedalam ruang instalasi Farmasiyaitu karyawan R.S Mitra Keluarga Kalideres Jakarta Barat yang ditugaskandibagian Farmasi dan juga sudah memiliki Fringer sidik jari, dan yangHalaman 26 dari 40 Putusan Nomor 1262/Pid.Sus/2021/PN Jkt. Utrberwenang masuk kedalam ruang farmasi adalah karyawan yangditugaskan dibagian Farmasi R.S Mitra Keluarga Kalideres Jakarta Barat. Bahwa terdakwa tidak mengetahui procedural keluar masuknya barangdi ruang farmasi.
    Bahwa benar terdakwa mengambil 2 (dua) box yang berisi 20 (duapuluh) vial Vaksin Covid19 dari dalam kulkas di di ruangan Farmasi RumahSakit Mitra keluarga Jakarta Barat tempat terdakwa bekerja tersebut, tidakseijin kepala Farmasi /kepepala rumah sakit.
    UtrMenimbang, bahwa Unsur yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandard dan / atau persyaratan keamanan khasiat atau kKemanfaatan, dan mutudengan tidak memiliki kKeahlian dan kewenangan,Menimbang, bahwa memproduksi sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah,membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alatkesehatan.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan
Register : 20-08-2019 — Putus : 01-10-2019 — Upload : 14-10-2019
Putusan PN SUMBER Nomor 251/Pid.Sus/2019/PN Sbr
Tanggal 1 Oktober 2019 — Penuntut Umum:
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
RIZKY SAGORO SULUNG Als IPEK Bin SUHERMAN
3912
  • Menyatakan terdakwa Rizky Sagoro Sulung als Ipek Bin Suherman, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu, sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kedua;

    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp1.000.000,00.

    pada hari jumat sekitar pukul 22.00WIB anggota kepolisan sector depok melakukan penangkapan terhadapTerdakwa dan ditemukan barangbukti berupa 29 lempeng sediaan farmasi jenisobat pil Trihnexyphenidyl dan % lempeng pil trihexyphenidyl dengan jumlahkeseluruhan sebanyak 295 butir dan 40 paket pil DMP yang berisi masingmasing 10 butir dengan jumlah total keseluruhan 400 butir pada saat dilakukanpenangkapan Terdakwa sedang menjual/ mengedarkan sediaan farmasi jenis pilDMP kepada Saksi TofanBahwa Terdakwa
    Cirebon, dan Ahli menjabat sebagai Pelaksana Seksi Farmasi; Ahli menerangkan bahwa tugas dan tanggung jawab Ahli yaitudiantaranya melakukan pengalokasian/Pendistribusian obat sediaanFarmasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ke seluruhPuskesmas Di Kabupaten Cirebon dan memegang jabatan sebagaipelaksana Seksi farmasi; Ahli menerangkan bahwa sediaan farmasi adalah obat bahanobat obat tradisional dan kosmetik; Ahli menerangkan bahwa untuk memberikan keterangansebagai ahli, Ahli disertai dengan surat
    adalah tenaga kefarmasian yaituApoteker dan tenaga teknis kefarmasian; Ahli juga menambahkan soal beberapa aturan yang mengaturtentang sediaan farmasi, yaitu:1.
    jenis pil Trihexyphenidyl dan jenis DMP jika dikonsumsi olehorang sehat melebihi dosis dikonsumsi dalam jangka waktu yang lamaakan menyebabkan kerusakan ginjal dan bisa menyebabkan kematiansedangkan jika dikonsumsi dalam waktu yang singkat dapatmenyebabkan gangguan pencernaan; Bahwa sediaan farmasi jenis Pil Trihexyphenidyl fungsinyauntuk obat anti perkinson sedangkan pil jenis DMP fungsinya sebagaiobat batuk kering; Bahwa sediaan farmasi jenis pil Trinexyphenidyl termasuk obatkeras sedangkan pil
    Bahwa Terdakwa memesan/membeli sediaan farmasi tersebut dari sdrMr X (DPO) dengan cara pada hari kamis tanggal 30 Mei 2019 Terdakwadatang langsung ketempat nongkrongnya Sdr Mr X di Kesambi dankemudian Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis DMP dan Trihexsebasar Rp600.000,00. sebanyak 3 bok pil trinex atau 30 lempeng piltrinex; Bahwa setiap orang yang membeli sediaan farmasi tersebut tidakmenggunakan resep dari dokter;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagaiberikut:1. 29 lempeng