Ditemukan 5762 data
38 — 4
tidakdiketahui lagi alamatnya sampai sekarang, maka kondisi seperti ini memberipetunjuk bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah (brokenmariage), sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun kembali dalam rumahtangga;Menimbang, bahwa membiarkan kondisi rumah tangga Penggugatdengan Tergugat seperti tersebut diatas adalah usaha yang siasia, yang akanmendatangkan kemudharatan bagi kedua belah pihak, maka oleh karena itukemudharatan itu harus dihindari/ ditolak sebagaimana dijelaskan dalamkaedah fiqhi
Dengan demikianmaka berdasarkan kaedah fiqhi tersebut diatas maka perceraian adalah jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka alasangugatan Penggugat telah dapat dikwalifikasikan kedalam maksud dan tujuanpasal 19 uruf (f) Peraturan Pemerintah RI No: 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf(f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas Majlis Hakim berkesimpulan bahwa dalil gugatan Penggugat dinyatakantelah
15 — 7
hukumIslam tidak bisa tercapai lagi;Menimbang bahwa perceraian merupakan perbuatan halal yang dibenciAllah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suami isterimuslim; akan tetapi mempertahankan rumah tangga Penggugat dan Tergugatyang kondisinya seperti tersebut di atas, Pengadilan berpendapat justru akanmendatangkan kerusakan (mafsadat) yang lebih besar daripada kemanfaatan(maslahat) yang akan dicapai, padahal menolak mafsadat lebih utamadaripada menarik maslahat, sebagaimana kaidah fiqhi
No.34/Pdt.G/2019/PA.Dps.Menimbang bahwa terdapat dalil fiqhi (yang selanjutnya diambil alihsebagai pertimbangan dalam putusan ini) dalam: Kitab Ghoyatul Marom hal. 162:gSl Lads Es0 5895 A595 J59>a/ Ll5 gha W5lLay bssDan ketika isteri sudah sangat tidak senang terhadap suaminya makaHakim dibolehkan menjatuhkan talak satu suami.
8 — 1
cukup alasan untuk mengabulkanPenggugat , maka Majelis Hakim dalam hal ini tidak lagi menekankankepada penyebab adanya ketidakharmonisan yang terjadi antaraPenggugat dengan Tergugat tersebut melainkan melihat kenyataannya telahbenar terbukti adanya ketidakharmonisan yang berakibat pisah tempattinggal hingga sekarang dan telah tidak berhasil untuk didamaikan lagi ;Menimbang, bahwa dalam kaitannya dengan ketidakhadiranTergugat, Majelis Hakim perlu mengemukakan dan selanjutnya mengambilalih dalil fiqhi
digi oyleal ShkiglsAV 4: YohArtinya : Jika Tergugat tidak hadir karena sembunyi atau enggan, makaHakim dapat mendengarkan (memeriksa) gugatan Penggugat sertabuktibukti dan menjatuhkan putusannya, Dan dalil fiqhi dalam kitab Ghoyatul Marom yang berbunyi ;fal pallale Ail (2 Ul ale Glb leas das iliac acc SbIISI,Artinya : Dan apabila seorang isteri sudah sangat tidak senang terhadapsuaminya, maka Hakim dapat menjatuhkan talak (satu) suamiterhadap isteri tersebut;"Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan
24 — 4
memberi petunjuk bahwa rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah (broken mariage), sehingga tidakada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga kembali;Menimbang, bahwa membiarkan kondisi rumah tangga Penggugatdengan Tergugat seperti tersebut diatas adalah sesuatu yang tidak baik, yangakan mendatangkan kemudharatan bagi kedua belah pihak, maka oleh karenaHalaman 9 dari 13 halaman putusan Nomor 0000/Pat.G/2018/PA.Pdqitu kemudharatan itu harus dihindari/ ditolak sebagaimana dijelaskan dalamkaedah fiqhi
tangga Penggugat dan Tergugat yang dialami Penggugat dan Tergugatsudah jauh dari tujuan perkawinan yang akhirnya mendatangkan kemudharatankepada kedua belah pihak maka menghindari kemudharan bagi Penggugat danTergugat lebih utama dari pada mempertahankan rumah tangga yang sudahpecah sehingga untuk menghilangkan kemudharatan tersebut adalah denganperceraian, oleh karena itu. perceraian adalah lebih utama darimempertahankan perkawinan Penggugat dengan Tergugat dengan demikianmaka berdasarkan kaedah fiqhi
16 — 17
bisa tercapai lagi;Menimbang bahwa perceraian merupakan perbuatan halal yang dibenciAllah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suamiister muslim; akan tetapi mempertahankan rumah tanggaPemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat yang kondisinya sepertitersebut di atas, Pengadilan berpendapat justru akan mendatangkankerusakan (mafsadat) yang lebih besar daripada kemanfaatan(maslahat) yang akan dicapai, padahal menolak mafsadat lebih utamadaripada menarik maslahat, sebagaimana kaidah fiqhi
yang berbunyi :clliosl all ok fe Sage Suliall $ )3Menimbang bahwa terdapat dalil fiqhi (yang selanjutnya diambil alihsebagai pertimbangan dalam putusan ini) dalam: Kitab Ghoyatul Marom hal. 162 :ABs call) Aue gle Lgag jt dang jl AS) ate std!
15 — 2
Nomor 126K/Pdt/2001, tanggal 28 Agustus 2003 yang kaidah hukumnya menyatakan Bila terjadi perceraian, anak yang masih di bawah umur pemeliharaannyaseyogyanya diserahkan kepada orang terdekat dan akrab dengan si anakyaitu lbu serta dengan memperhatikan dalil fiqhi yang berbuny!
kepada Termohon nafkah anakPemohon dan Termohon sebesar Rp. 400.000.00 (Empat ratus ribu rupiah)setiap bulan, oleh karenanya dibebani nafkah seorang anak Pemohon danTermohon yang bernama ANAK tersebut minimal sebesar Rp.400.000.00(Empat ratus ribu rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa, haltersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 41 huruf (bo) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 Jo. pasal 105 huruf (c), pasal 149 huruf (d) dan Pasal156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam serta memperhatikan dalil Fiqhi
10 — 1
cukup alasan untuk mengabulkan Penggugat. maka Majelis Hakim dalam hal ini tidak lagi menekankan kepadapenyebab adanya ketidakharmonisan yang terjadi antara Penggugat denganTergugat tersebut melainkan melihat kenyataannya telah benar terbuktiadanya ketidakharmonisan yang berakibat pisah tempat tinggal hinggasekarang dan telah tidak berhasil untuk didamaikan lagji;Menimbang, bahwa dalam kaitannya dengan ketidakhadiranTergugat, Majelis Hakim perlu mengemukakan dan selanjutnya mengambilalih dalil fiqhi
yang berbunyi :(VV Aas) diy agle GIS QI Sila Gilall le LuaillArtinya: Dibolehkan menjatuhkan putusan terhadap Tergugat yang ghaib(tidak hadir) jika terdapat buktibukti yang menguatkanDan dalil fiqhi dalam kitab Ghoyatul Marom yang berbunyi ;fal allele Ail WWI agle lb Laas jl das jh Ie 5 pac aI)Artinya : Dan apabila seorang isteri sudah sangat tidak senang terhadapsuaminya, maka Hakim dapat menjatuhkan talak (satu) suamiterhadap ister!
12 — 8
Islam tidak bisa tercapai lagi;Menimbang bahwa perceraian merupakan perbuatan halal yang dibenciAllah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suami isterimuslim; akan tetapi mempertahankan rumah tangga Penggugat dan Tergugatyang kondisinya seperti tersebut di atas, Pengadilan berpendapat justru akanmendatangkan kerusakan (mafsadat) yang lebih besar daripada kemanfaatan(maslahat) yang akan dicapai, padahal menolak mafsadat lebih utama daripadamenarik maslahat, sebagaimana kaidah fiqhi
yang berbunyi:cilia) is fe hee Luliall 253Menimbang bahwa terdapat dalil fiqhi (yang selanjutnya diambil alihsebagai pertimbangan dalam putusan ini) dalam: Kitab Ghoyatul Marom hal. 162 :4a (call auc gl Yagil dua g jl Ae) auc sil 1a)Dan ketika isteri sudah sangat tidak senang terhadap suaminya maka Hakimdibolehkan menjatuhkan talak satu suami.
5 — 0
Hakimdalam hal ini tidak lagi menekankan kepada penyebab = adanyaketidakharmonisan yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat tersebutmelainkan melihat kenyataannya telah benar terbukti adanyaketidakharmonisan yang berakibat pisah tempat tinggal hingga sekarang dantelah tidak berhasil untuk didamaikan lagji;Menimbang, bahwa dalam kaitannya dengan ketidakhadiran Tergugatdan ketidakmauan Penggugat untuk rukun kembali dengan Tergugat, MajelisHakim perlu mengemukakan dan selanjutnya mengambil alih dalil fiqhi
yang :Artinya: Dibolehkan menjatuhkan putusan terhadap Tergugat yang ghaib(tidak hadir) jika terdapat buktibukti yang menguatkarDan dalil fiqhi dalam kitab Ghoyatul Marom yang :Halaman 9 dari 12 halamanPut.
8 — 6
Islam tidak bisa tercapai lagi:Menimbang bahwa perceraian merupakan perbuatan halal yang dibenciAllah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suami isterimuslim, akan tetapi mempertahankan rumah tangga Penggugat dan Tergugatyang kondisinya seperti tersebut di atas, Pengadilan berpendapat justru akanmendatangkan kerusakan (mafsadat) yang lebih besar daripada kemanfaatan(maslahat) yang akan dicapai, padahal menolak mafsadat lebin utama daripadamenarik maslahat, sebagaimana kaidah fiqhi
Gils fe shes Quill 2.55Menimbang bahwa terdapat dalil fiqhi (yang selanjutnya diambil alihsebagai pertimbangan dalam putusan ini) dalam: Kitab Ghoyatul Marom hal. 162:4a (pli) aule gl Yagil Aaa gl) Ae) ase sta 2Halaman 8 dari 11 hal. Put. No. 67/Pdt.G/2020/PA.Dps.Dan ketika ister) sudah sangat tidak senang terhadap suaminya makaHakim dibolehkan menjatuhkan talak satu suami.
8 — 1
yang baik dan sakinah mawaddah warahmah maka kondisiseperti ini memberi petunjuk bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah(broken mariage), sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun dalam rumah tanggakembali;Menimbang, bahwa membiarkan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat seperti tersebut diatas adalah usaha yang siasia, yang akan mendatangkankemudharatan bagi kedua belah pihak, maka oleh karena itu kemudharatan itu harusdihindari/ ditolak sebagaimana dijelaskan dalam kaedah fiqhi
Dengandemikian maka berdasarkan kaedah fiqhi tersebut diatas maka perceraian adalah jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas dengan demikian makaalasan gugatan Penggugat telah dapat dikwalifikasikan kedalam maksud dan tujuanpasal 19 uruf (f) Peraturan Pemerintah RI No: 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatasMajlis Hakim berkesimpulan bahwa dalil gugatan Penggugat
9 — 6
baik dan sakinah mawaddah warahmah maka kondisi seperti inimemberi petunjuk bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah (brokenmariage), sehingga tidak ada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga kembali;Menimbang, bahwa membiarkan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat seperti tersebut diatas adalah usaha yang siasia, yang akan mendatangkankemudharatan bagi kedua belah pihak, maka oleh karena itu kemudharatan itu harusdihindari/ ditolak sebagaimana dijelaskan dalam kaedah fiqhi
tanggaPenggugat dan Tergugat yang dialami Penggugat dan Tergugat sudah jauh daritujuan perkawinan yang akhirnya mendatangkan kemudharatan kepada kedua belahpihak maka menghindari kemudharan bagi Penggugat dan Tergugat lebih utama daripada mempertahankan rumah tangga yang sudah pecah sehingga untukmenghilangkan kemudharatan tersebut adalah dengan perceraian, oleh karena ituperceraian adalah lebih utama dari mempertahankan perkawinan Penggugat denganTergugat dengan demikian maka berdasarkan kaedah fiqhi
15 — 9
Musthafa AsSibaidalam kitab AlMaratu bainal Fiqhi wal Qanun halaman 100 yang diambil alih sebagaipendapat Pengadilan Tinggi Agama sebagai berikut :Artinya : Sesungguhnya kehidupan suami isteri tidak akan tegak dengan adanya perpecahandan pertentangan, selain itu justru akan menimbulkan bahaya yang serius terhadappendidikan anakanak dan perkembangan mereka, dan tidak ada kebaikannyamengumpulkan dua orang yang saling membenci.
8 — 0
Hakimdalam hal ini tidak lagi menekankan kepada penyebab = adanyaketidakharmonisan yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat tersebutmelainkan melihat kenyataannya telah benar terbukti adanyaketidakharmonisan yang berakibat pisah tempat tinggal hingga sekarang dantelah tidak berhasil untuk didamaikan lagji;Menimbang, bahwa dalam kaitannya dengan ketidakhadiran Tergugatdan ketidakmauan Penggugat untuk rukun kembali dengan Tergugat, MajelisHakim perlu mengemukakan dan selanjutnya mengambil alih dalil fiqhi
No: 0333/Pdt.G/2016/PA.Kab.Kar.Artinya : Jika Tergugat tidak hadir karena sembunyi atau enggan, maka Hakimdapat mendengarkan (memeriksa) gugatan Penggugat serta buktibukti dan menjatuhkan putusannya; Dan dalil fiqhi dalam kitab Ghoyatul Marom yang :Artinya: Dan apabila seorang isteri sudah sangat tidak senang terhadapsuaminya, maka Hakim dapat menjatuhkan talak (satu) suamiterhadap ister!
8 — 7
yang baik dan sakinah mawaddahwarahmah maka kondisi seperti ini memberi petunjuk bahwa rumah tanggaPenggugat dan Tergugat telah pecah (broken mariage), sehingga tidak ada harapanakan hidup rukun dalam rumah tangga kembali;Menimbang, bahwa membiarkan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat seperti tersebut diatas adalah usaha yang siasia, yang akan mendatangkankemudharatan bagi kedua belah pihak, maka oleh karena itu kemudharatan itu harusdihindari/ ditolak sebagaimana dijelaskan dalam kaedah fiqhi
Dengan demikian maka berdasarkan kaedah fiqhi tersebut diatas makaperceraian adalah jalan terbaik bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas dengan demikianmaka alasan gugatan Penggugat telah dapat dikwalifikasikan kedalam maksud dantujuan pasal 19 uruf (f) Peraturan Pemerintah RI No: 9 Tahun 1975 jo Pasal 116huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatasMajlis Hakim berkesimpulan bahwa dalil gugatan Penggugat
7 — 1
cukup alasan untuk mengabulkan Penggugat, maka Majelis Hakim dalam hal ini tidak lagi menekankan kepadapenyebab adanya ketidakharmonisan yang terjadi antara Penggugat denganTergugat tersebut melainkan melihat kenyataannya telah benar terbuktiadanya ketidakharmonisan yang berakibat pisah tempat tinggal hinggasekarang dan telah tidak berhasil untuk didamaikan lagji;Menimbang, bahwa dalam kaitannya dengan ketidakhadiranTergugat, Majelis Hakim perlu mengemukakan dan selanjutnya mengambilalih dalil fiqhi
jie Gill) le LullArtinya: Dibolenkan menjatuhkan putusan terhadap Tergugat yang ghaib(tidak hadir) jika terdapat buktibukti yang menguatkanDan dalil fiqhi dalam kitab Ghoyatul Marom yang berbunyi;fal alle Alls Qo lage Glb aay jldas ley pce SAIN),Halaman 8 dari 11 : Putusan nomor: 255/Pdt.G/2015/PA.BjnArtinya : Dan apabila seorang isteri sudah sangat tidak senang terhadapsuaminya, maka Hakim dapat menjatuhkan talak (satu) suamiterhadap isteri tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbanganpertimbangan
14 — 13
memberi petunjuk bahwa rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah (broken mariage), sehingga tidakada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga kembali;Menimbang, bahwa membiarkan kondisi rumah tangga Penggugatdengan Tergugat seperti tersebut diatas adalah sesuatu yang tidak baik, yangakan mendatangkan kemudharatan bagi kedua belah pihak, maka oleh karenaHalaman 8 dari 11 halaman putusan Nomor 263/Pdt.G/2020/PA.Bnitu kemudharatan itu harus dihindari/ditolak sebagaimana dijelaskan dalamkaedah fiqhi
tangga Penggugat dan Tergugat yang dialami Penggugat dan Tergugatsudah jauh dari tujuan perkawinan yang akhirnya mendatangkan kemudharatankepada kedua belah pihak maka menghindari kemudharan bagi Penggugat danTergugat lebih utama dari pada mempertahankan rumah tangga yang sudahpecah sehingga untuk menghilangkan kemudharatan tersebut adalah denganperceraian, oleh karena itu. perceraian adalah lebih utama darimempertahankan perkawinan Penggugat dengan Tergugat dengan demikianmaka berdasarkan kaedah fiqhi
6 — 0
Hakimdalam hal ini tidak lagi menekankan kepada penyebab = adanyaketidakharmonisan yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat tersebutmelainkan melihat kenyataannya telah benar terbukti adanyaketidakharmonisan yang berakibat pisah tempat tinggal hingga sekarang dantelah tidak berhasil untuk didamaikan lagji;Menimbang, bahwa dalam kaitannya dengan ketidakhadiran Tergugatdan ketidakmauan Penggugat untuk rukun kembali dengan Tergugat, MajelisHakim perlu mengemukakan dan selanjutnya mengambil alih dalil fiqhi
yang :Artinya: Dibolehkan menjatuhkan putusan terhadap Tergugat yang ghaib(tidak hadir) jika terdapat buktibukti yang menguatkarDan dalil fiqhi dalam kitab Ghoyatul Marom yang :Artinya: Dan apabila seorang isteri sudah sangat tidak senang terhadapsuaminya, maka Hakim dapat menjatuhkan talak (satu) suamiterhadap isteri tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa dalilgugatan Penggugat yang menyatakan rumah tangga Penggugat
14 — 10
Islam tidak bisa tercapai lagi;Menimbang bahwa perceraian merupakan perbuatan halal yang dibenciAllah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suami isterimuslim; akan tetapi mempertahankan rumah tangga Penggugat dan Tergugatyang kondisinya seperti tersebut di atas, Pengadilan berpendapat justru akanmendatangkan kerusakan (mafsadat) yang lebih besar daripada kemanfaatan(maslahat) yang akan dicapai, padahal menolak mafsadat lebih utama daripadamenarik maslahat, sebagaimana kaidah fiqhi
yang berbunyi:35 Wedlad pe gb al MeroeMenimbang bahwa terdapat dalil fiqhi (yang selanjutnya diambil alihsebagai pertimbangan dalam putusan ini) dalam: Kitab Ghoyatul Marom hal. 162:glSl Lads Es0 5895 YX 59205 U5 geal bl5 gha W5lLay bssDan ketika isteri sudah sangat tidak senang terhadap suaminya maka Hakimdibolehkan menjatuhkan talak satu suami.
5 — 1
belah pihak terhadap pasangannyadengan demikian maka kondisi seperti ini memberi petunjuk bahwa rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah (broken mariage), sehingga tidakada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa membiarkan kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat seperti tersebut diatas adalah usaha yang siasia, yang akanmendatangkan kemudharatan bagi kedua belah pihak, maka oleh karena itukemudharatan itu harus dihindari/ ditolak sebagaimana dijelaskan dalamkaedah fiqhi
Dengan demikianmaka berdasarkan kaedah fiqhi tersebut diatas maka perceraian adalah jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini Majelis Hakimmemandang tidak perlu untuk menggali fakta tentang apa dan siapa yangmenyebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, akan tetapi fakta yang perlu diungkap adalahtentang pecahnya ikatan perkawinan itu sendiri sebagaimana maksudJurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 38