Ditemukan 593 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 02-08-2019 — Putus : 22-10-2019 — Upload : 23-10-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 329/Pdt.G/2019/MS.BIR
Tanggal 22 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
2311
  • dari kekerasan dandiskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik Sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syari'at telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki Kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis Hakimmendasarkan pada kedekatan hubungan batin antara anak dengan ibubapaknya, dan yang menyangkut dengan sifat dan sikap orang yangmengasuh, yang kesemuanya bermuara
    Dan berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baik secara agama, hukum danadat, dengan demikian secara umum Penggugat berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaperceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 03-07-2018 — Putus : 06-08-2018 — Upload : 05-11-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 265/Pdt.G/2018/MS.BIR
Tanggal 6 Agustus 2018 — Penggugat Vs Tergugat
7318
  • dari kekerasan dandiskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syari'at telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    Nomor 265/Pdt.G/2018/MSBIR,memiliki kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis Hakimmendasarkan pada kemampuan dibidang materi, kKedekatan hubungan batinantara anak dengan ibu bapaknya, dan yang menyangkut dengan sifat dansikap orang yang mengasuh, yang kesemuanya bermuara kepada untukkepentingan
    Danberdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baik secaraagama, hukum dan adat, dengan demikian secara umum Penggugat berhaksebagai pemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anakanak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaperceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 25-01-2019 — Putus : 26-03-2019 — Upload : 16-04-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 59/Pdt.G/2019/MS.BIR
Tanggal 26 Maret 2019 — Pemohon:
FAISAL BIN ABDUL GANI
Termohon:
CUT YUSMIATI BINTI T.M. YUNUS
2512
  • dari kekerasan dandiskriminasi:;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuaanya atau dari orang yang menjadi pegasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki Kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat, dan mendidik,dapat amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis Hakimmendasarkan kedekatan hubungan batin antara anak dengan ibu bapaknya,dan yang menyangkut dengan sifat dan sikap orang yang mengasuh, yangkesemuanya bermuara kepada untuk
    Dan berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas,antara Penggugat dan Tergugat Samasama orang baik secara agama, hukumdan adat, dengan demikian secara umum Penggugat dan Tergugat samasama berhak sebagai pemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anaktersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaperceraian
    anakanaknya dengan memperhatikankepentingan terbaik bagi anak,; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002tentang Perlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuholeh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yangsah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagianak dan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayahmaupun ibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 19-06-2019 — Putus : 19-07-2019 — Upload : 26-09-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 260/Pdt.G/2019/MS.BIR
Tanggal 19 Juli 2019 — Penggugat melawan Tergugat
2118
  • dari kekerasan dandiskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis Hakimmendasarkan pada kedekatan hubungan batin antara anak dengan ibubapaknya, dan yang menyangkut dengan sifat dan sikap orang yangmengasuh, yang kesemuanya bermuara
    Dan berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baik secara agama, hukum danadat, dengan demikian secara umum Penggugat berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaperceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 12-04-2016 — Putus : 16-05-2016 — Upload : 01-10-2019
Putusan PA TUBAN Nomor 836/Pdt.G/2016/PA.Tbn
Tanggal 16 Mei 2016 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
5732
  • ;Menimbang, bahwa selanjutnya petitum pokok dalam gugatan tersebutakan dipertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa untuk menjadi pemelihara anak haruslahmempunyai kKemampuan, dan untuk mengukur kemampuan seseorangmenjadi hadhin agar ukuran tersebut obyektif haruslah dikembalikan kepadasyaratsyarat seperti yang dikemukakan oleh Dr.H.Abd.Rahman Ghazaly,MA dalam Fiqh Munakahat, yang antara lain sebagai berikut :1.
    Hadhin hendaklah orang yang tidak membenci si anak.;Menimbang, bahwa senada dengan apa yang telah dikemukakan olehbeliau tersebut, di dalam Ensiklopedi Islam disebutkan bahwa syarat yangharus dipenuhi seorang hadhin adalah sebagai berikut : (a). berakal, (b).baligh, (c). mampu mendidik, (d). dapat dipercaya dan berakhlak mulia, dan(e). beragama Islam.
Register : 24-11-2017 — Putus : 21-03-2018 — Upload : 05-09-2019
Putusan PA AMBARAWA Nomor 1106/Pdt.G/2017/PA.Amb
Tanggal 21 Maret 2018 — Penggugat melawan Tergugat
337
  • dalam bahasa hukum Islam disebut hadhanah;Menimbang, bahwa hadhanah dalam perspektif hukum setidaktidaknya terdapat 2 (dua) unsur yang harus terpenuhi, yang pertamahadhin ( pemelihara ) dan yang kedua anak yang dipelihara(mahdhun), yang dalam perkara ini kedua unsur tersebut terpenuhi;Menimbang, bahwa selain 2 (dua ) unsur tersebut, maka harusjelas pula yang menjadi tujuan utama dalam gugatan hadhanah adalahuntuk kesejahteraan anak, dan dari sisi pemelihara harus ada kemauandan kemampuan menjadi hadhin
    kesejahteraan anak menurutPasal 1 (a) Undangundang Nomor. 4 Tahun 1979 adalah suatu tatakehidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan danperkembangannya secara wajar, baik secara rohani , jasmani maupunsosial:;Menimbang, bahwa dalam konteks kesejahteraan anak, makadari penggarisan pasal tersebut di atas yang dimaksud kesejahteraanterutama adalah kebutuhan pokok anak, yang meliputi pangan,sandang, pemukiman, pendidikan dan kesehatan;Menimbang, bahwa sedangkan untuk mengukur kKemampuanseseorang menjadi hadhin
    Hadhin hendaklah orang yang tidak membenci si anak;Menimbang, bahwa senada dengan beliau di dalamEnsiklopedi Islam disebutkan bahwa syarat yang harus dipenuhiseorang hadhin adalah sebagai berikut : (a). berakal, (b). baligh, (c).mampu mendidik, (d). dapat dipercaya dan berakhlak mulia, dan (e).beragama Islam;Menimbang, bahwa Penggugat menganggap dirinya yangpaling berhak sebagai pengasuh atau hadhin, oleh sebab itu majelishakim membebankan pembuktian kepada Penggugat, karenaTergugat; dapat dikualifikasikan
Register : 15-08-2019 — Putus : 18-10-2019 — Upload : 19-10-2019
Putusan PA BONDOWOSO Nomor 1233/Pdt.G/2019/PA.Bdw
Tanggal 18 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
205
  • Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya ;
  • Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan atau membayar nafkah selama masa iddah Penggugat Rekonvensi sejumlah Rp.1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu rupiah);
  • Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan atau membayar mutah Penggugat Rekonvensi berupa uang sejumlah Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) ;
  • Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan biaya pengasuhan dan pemeliharaan (hadhin
    ) seorang anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi yang bernama Arif Miko Setyawan, laki-laki, umur 2 tahun 6 bulan yang berada dalam asuhan dan pemeliharaan (hadhin) Penggugat Rekonvensi selaku ibu kandung anak tersebut dan sebagai pemegang hak hadhanah berupa uang sejumlah Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan yang diberikan melalui dan kepada Penggugat Rekonvensi terhitung sejak putusan ini dijatuhkan sampai dengan anak tersebut dewasa
    Majelis Hakim berpendapat bahwa kesepakatan tersebut tidakbertentangan dengan peraturan perundangundangan dan norma susilakarenanya Majelis Hakim perlu menghukum kepada Tergugat Rekonvensiuntuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : nafkah selama masaiddah kepada Penggugat Rekonvensi berupa uang sejumlah Rp.1.800.000,00(satu juta delapan ratus ribu rupiah), mutan Penggugat Rekonvensi berupauang sejumlah Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), untuk memberikan biayapengasuhan dan pemeliharaan (hadhin
    ) seorang anak Penggugat Rekonvensidan Tergugat Rekonvensi yang bernama Anak asili, lakilaki, umur 2 tahun 6bulan yang berada dalam asuhan dan pemeliharaan (hadhin) PenggugatRekonvensi selaku ibu kandung anak tersebut dan sebagai pemegang hakhadhanah berupa uang sejumlah Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) setiapbulan yang diberikan melalui dan kepada Penggugat Rekonvensi terhitungsejak putusan ini dijatuhkan sampai dengan anak tersebut dewasa atau mandiridengan kenaikan 10% setiap tahun di luar
    UndangUndang Nomor 23Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah denganUndangUndang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang berbunyiSetiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika adaalasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan ituadalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbanganterakhir., dengan demikian baik ayah maupun ibu mempunyai hak yang samasebagai hadhin
    Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan biaya pengasuhandan pemeliharaan (hadhin) seorang anak Penggugat Rekonvensi danTergugat Rekonvensi yang bernama Anak asli, lakilaki, umur 2 tahun 6bulan yang berada dalam asuhan dan pemeliharaan (hadhin) PenggugatRekonvensi selaku ibu kandung anak tersebut dan sebagai pemegang hakhadhanah berupa uang sejumlah Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah)setiap bulan yang diberikan melalui dan kepada Penggugat Rekonvensiterhitung sejak putusan ini dijatunkan
Register : 12-03-2020 — Putus : 08-04-2020 — Upload : 08-04-2020
Putusan PTA JAKARTA Nomor 45/Pdt.G/2020/PTA.JK
Tanggal 8 April 2020 — Pembanding/Terbanding/Penggugat : JAMIE LEIGH BURNS Bin KEVIN CHARLES Diwakili Oleh : Asgar Hasrat Syarfi, S.H., M.H., CLA
Terbanding/Pembanding/Tergugat : dr.AGUS BUDIMAN LUBIS Diwakili Oleh : Siswanto, SH
12250
  • tua yang lain, keluarga anak dalamgaris lurus keatas dan sudara kandung yang telah dewasa, atau pejabat yangberwenang, dengan keputusan Pengadilan dalam halhal: a. la sangat melalaikankewayjibannya terhadap anaknya; b. la berkelakuan buruk sekalli;Menimbang, bahwa dari ketentuan Pasal 49 ayat (1) UndangundangNomor 1 Tahun 1974 tersebut, Majelis Tingkat Banding dapat menarik suatunorma melalui interpretasi acontrario, bahwa syaratsyarat penguasaan anak(hadanah) adalah pihak penguasa/pengasuh anak (hadhin
    Penguasa/pengasuh (hadhin) harus memilikiperilaku yang baik;Menimbang, bahwa Pembanding I/Terbanding II.1 (Satu) dalam gugatanmendalilkan yang pada pokoknya bahwa pada tanggal 19 Maret 2018 telah pergike negaranya (Inggris) karena urusan pekerjaan, dalil Pembanding 1I/TerbandingI1.1 (Satu) mana ternyata telah dijawab oleh Terbanding 1.1 (Satu)/Pembanding IIyang pada pokoknya bahwa benar Pembanding I/Terbanding II.1 (Satu) padabulan Maret 2018 telah pergi meninggalkan isterinya (almahumah Kharina
    nafkah isteri dan anaknyaPembanding I/Terbanding II.1 (Satu) adalah Pembanding II/Terbanding .1 (Satu).Dengan demikian, Majelis Tingkat Banding berpendapat bahwa PembandingI/Terbanding II.1 (Satu) dikategorikan sebagai suami dan/atau ayah dari anaknyayang tidak bertanggung jawab sebab tidak memperdulikan, tidak memperhatikandan tidak memenuhi kewajibannya memberi nafkah kepada isteri dan anaknya,sehingga Pembanding /Terbanding II.1 (Satu) tidak memenuhi syarat untukditetapkan sebagai pengasuh anak (hadhin
Register : 06-09-2019 — Putus : 08-10-2019 — Upload : 18-10-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 384/Pdt.G/2019/MS.BIR
Tanggal 8 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
2311
  • dari kekerasan dandiskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis Hakimmendasarkan pada kedekatan hubungan batin antara anak dengan ibubapaknya, dan yang menyangkut dengan sifat dan sikap orang yangmengasuh, yang kesemuanya bermuara
    Dan berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baik secara agama, hukum danadat, dengan demikian secara umum Penggugat berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaHal. 13 dari 19 Put. Nomor00o...
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 14-08-2017 — Putus : 22-11-2017 — Upload : 09-01-2018
Putusan PA MALANG Nomor 1427/Pdt.G/2017/PA.MLG
Tanggal 22 Nopember 2017 — Penggugat vs Tergugat
5634
  • Putusan No.1427/Pdt.G/2017/PA.Mlgsedangkan Tergugat masih tetap mendapatkan kebebasan bertemu danmengajak anakanak tersebut sesuai kebutuhannya;Menimbang, bahwa selanjutnya petitum pokok dalam gugatan tersebutakan dipertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa untuk menjadi pemelihara anak haruslah mempunyaikemampuan dan untuk mengukur kemampuan seseorang menjadi hadhin agarukuran tersebut obyektif haruslah dikembalikan kepada syaratsyarat sepertiyang dikemukakan oleh Dr.H.Abd.Rahman Ghazaly, MA
    Hadhin hendaklah orang yang tidak membenci si anak;Menimbang, bahwa senada dengan apa yang telah dikemukakan olehbeliau tersebut di atas, di dalam Ensiklopedi Islam disebutkan bahwa syaratyang harus dipenuhi seorang hadhin adalah sebagai berikut : (a). berakal, (b).baligh, (c). mampu mendidik, (d). dapat dipercaya dan berakhlak mulia, dan (e).beragama Islam;Menimbang, bahwa dari kritirea yang telah dikemukakan tersebut di atas,maka apakah Penggugat memenuhi syarat untuk menjadi hadhin terhadap 2orang
Register : 14-12-2018 — Putus : 19-02-2019 — Upload : 25-02-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 555/Pdt.G/2018/MS.BIR
Tanggal 19 Februari 2019 — Penggugat:
Rahmawati binti Abdurrahman
Tergugat:
Tarmizi bin M.Yusuf
2510
  • dari kekerasan dan diskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut diatas ,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari keduaorang tuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalammelaksanakan tugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebutdewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnyapemeliharaan anak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yangmembutuhkan tanggung jawab penuh, maka syari'at telah memberikansyarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslahorang yang sudah dewasa, berakal, memiliki kemampuan dalammemelihara, mengasuh, merawat dan mendidik, dapat menjaga amanah,berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhaksebagai pemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut,Majelis Hakim mendasarkan pada kemampuan dibidang materi,kedekatan hubungan batin antara anak dengan ibu bapaknya, dan yangmenyangkut dengan sifat dan sikap orang yang mengasuh
    Nomor 0555/Pdt.G/2018/MSBIRdengan demikian secara umum Penggugat berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anakanak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlumengemukakan norma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak(hadhanah) adalah berdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menyatakan bahwa akibatputusnya perkawinan karena perceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalamkandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yangsah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaikbagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baikayah maupun ibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 26-02-2019 — Putus : 09-04-2019 — Upload : 11-04-2019
Putusan PA REMBANG Nomor 198/Pdt.G/2019/PA.Rbg
Tanggal 9 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
172
  • dari kekerasan dan diskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandir;Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelinara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki kKemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis HakimHalaman 16 dari 21 Halaman Pts.
    dansikap orang yang mengasuh, yang kesemuanya bermuara kepada untukkepentingan, kemaslahatan, dan masa depan anak tersebut, baik dari segiperkembangan mental, Spiritual, akhlak dan agama anak itu sendiri;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi yang diajukanoleh Penggugat dan Tergugat, Majelis Hakim mendapatkan fakta bahwaPenggugat dan Tergugat samasama orang baik secara agama, hukum danadat, dengan demikian secara umum Penggugat dan Tergugat samasamaberhak sebagai pemegang hak hadhanah (hadhin
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 04-12-2014 — Putus : 12-01-2015 — Upload : 16-02-2015
Putusan MS LHOK SUKON Nomor 496/pdt.G/2014/ms-Lsk
Tanggal 12 Januari 2015 — penggugat-Tergugat
177
  • Menetapkan seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Anak I usia 4,3 tahun, berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya, tanpa menghilangkan hak dan kewajiban Tergugat selaku ayah kandungnya;3.
    Menghukum Tergugat untuk memberikan biaya pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) untuk anak tersebut di atas pada diktum angka 6 dalam rekonpensi minimal sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) perbulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan, yang diberikan melalui dan kepada Penggugat sebagai pemegang hak hadhanah;4.
Register : 16-03-2020 — Putus : 30-06-2020 — Upload : 30-06-2020
Putusan PA Ngamprah Nomor 827/Pdt.G/2020/PA.Nph
Tanggal 30 Juni 2020 — Penggugat melawan Tergugat
137
  • belas) tahun, AK 2, tanggal lahirXXXXXXxX berumur 12 (dua belas) tahun, AK 3, tanggal lahir xxxxxxx berumur 8(delapan) tahun yang dalam hal ini berarti belum mumayyiz, maka MajelisHakim cukup mempedomani bukti tersebut;Menimbang, bahwa secara yuridis anak Penggugat dan Tergugat a quomasih (berusia) kecil, sedangkan perceraian yang telah terjadi antara orangtuanya (Penggugat dan Tergugat) dikhawatirkan akan berdampak cukup besarterhadap problema kehidupannya, maka sangat diperlukan seorang pengasuh(hadhin
    persidangan, tidakditemukan halhal yang dapat dijadikan acuan kalau Penggugat telah ataupernah melalaikan kewajibannya sebagai seorang ibu dan/atau telah ataupernah melakukan perbuatan tercela, sehingga demikian, Penggugatdipandang cakap (layak) serta mempunyai Kemampuan untuk mengurus anakHalaman 15 dari 19 halaman Putusan Nomor 827/Pdt.G/2020/PA.Nphdengan baik, pun selama proses persidangan berlangsung tidak ditemuiadanya sikapsikap atau indikasi yang dapat menggugurkan hak Penggugatsebagai pengasuh (hadhin
    bernama AK 1 bintiTergugat, AK 2 binti Tergugat dan AK 3 binti Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 26 ayat (1) UndangundangNomor 32 Tahun 2002 dinyatakan bahwa Orang tua bertanggung jawab untuka. mengasuh, memelihara, dan melindungi anak, dan ib.menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, danminatnya;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta dan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatanPenggugat untuk dapat ditetapbkan sebagai pengasuh (hadhin
Register : 02-09-2020 — Putus : 23-09-2020 — Upload : 23-09-2020
Putusan PA MANINJAU Nomor 104/Pdt.G/2020/PA.Min
Tanggal 23 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
8426
  • yang berarti sampaidengan perkara ini diputus sudah berusia 14 (empat belas) tahun yang dalamhal ini berarti sudah mumayyiz namun belum menginjak usia dewasa, makaMajelis Hakim cukup mempedomani bukti tersebut;Menimbang, bahwa secara yuridis anak Penggugat dan Tergugat a quomasih remaja (belum dewasa), sedangkan perceraian yang telah terjadi antaraorang tuanya (Penggugat dan Tergugat) dikhawatirkan akan berdampak cukupbesar terhadap problema kehidupannya, maka sangat diperlukan seorangpengasuh (hadhin
    buruk sekali.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan, tidakditemukan halhal yang dapat dijadikan acuan kalau Penggugat telah ataupernah melalaikan kewajibannya sebagai seorang ibu dan/atau telah ataupernah melakukan perbuatan tercela, sehingga demikian, Penggugatdipandang cakap (layak) serta mempunyai Kemampuan untuk mengurus anakdengan baik, pun selama proses persidangan berlangsung tidak ditemuiadanya sikapsikap atau indikasi yang dapat menggugurkan hak Penggugatsebagai pengasuh (hadhin
    bernama ANAK ;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 26 ayat (1) UndangundangNomor 32 Tahun 2002 dinyatakan bahwa Orang tua bertanggung jawab untuka. mengasuh, memelihara, dan melindungi anak, dan b.menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, danminatnya;Halaman 16 dari 20 halaman Putusan Nomor 104/Pdt.G/2020/PA.MinMenimbang, bahwa berdasarkan faktafakta dan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatanPenggugat untuk dapat ditetapkan sebagai pengasuh (hadhin
Register : 20-09-2018 — Putus : 11-02-2019 — Upload : 21-03-2019
Putusan PA KEBUMEN Nomor 2203/Pdt.G/2018/PA.Kbm
Tanggal 11 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
101
  • bahwa untuk meneguhkan dalildalil gugatannya,Penggugat telah mengajukan alat bukti P1, P.2, P.3, P.4,P5 dan P.6 serta 2(dua) orang saksi yang telah memberikan keterangan sebagaimana teruraipada bagian pembuktian;Menimbang, bahwa alat bukti P.1 dan P.2 adalah merupakan alat buktiotentik yang mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;Menimbang, bahwa kedua anak Penggugat dan Tergugat tersebut telahmumayyiz, oleh karenanya anak tersebut diberi hak untuk memilih ibu atauayahnya sebagai hadhin
    Menimbang, bahwa berdasarkan P.3 membuktikan bahwa Penggugatdan Tergugat mempunyai anak yang bernama ANNISA INDAH NUR AFIFAH,yang lahir pada tanggal 20 Juni 1999;Menimbang, bahwa berdasarkan P.4 membuktikan bahwa Penggugatdan Tergugat mempunyai anak yang bernama RAFA FADHILAH AULIA, yanglahir pada tanggal 02 Maret 2005;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 dan P.4, kedua anakPenggugat dan Tergugat tersebut telah mumayyiz, oleh karenanya anaktersebut diberi hak untuk memilih ibu atau ayahnya sebagai hadhin
Register : 12-06-2017 — Putus : 03-08-2017 — Upload : 29-10-2019
Putusan MS LANGSA Nomor 0159/Pdt.G/2017/MS.LGS
Tanggal 3 Agustus 2017 — Penggugat melawan Tergugat
2310
  • dari kekerasan dan diskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atasdiperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari keduaorang tuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalammelaksanakan tugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebutdewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnyapemelihnaraan anak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yangmembutuhkan tanggung jawab penuh, maka syari'at telah memberikansyarat: bahwa seorang hadhin
    Penggugat yang pada pokoknya sebagai berikut; Bahwa Penggugat adalah salah seorang ibu yangbaik; Bahwa Penggugat mampu mendidikan danmemelihara anak; Bahwa Penggugat tidak melakukan halhal atauperbuatan yang tercela; Bahwa Penggugat merupakan salah seorang tipemanusia yang bertanggung jawab dan mempunyai rasa kasihsayang terhadap anak; Bahwa Penggugat selalu mengerjakan halhalyang diperintahkan oleh agama Islam;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhaksebagai pemegang hak hadhanah (hadhin
    Dan berdasarkan faktafakta hukumtersebut diatas, antara Penggugat dan Tergugat samasama orang baiksecara agama, hukum dan adat, dengan demikian secara umumPenggugat dan Tergugat samasama berhak sebagai pemegang hakhadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Hal. 17 dari 25 Put.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalamkandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yangsah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaikbagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baikayah maupun ibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 03-09-2012 — Putus : 29-10-2012 — Upload : 24-03-2014
Putusan PA DUMAI Nomor 506/Pdt.G/2012/PA.Dum
Tanggal 29 Oktober 2012 — PUTRI MAHARANI Binti NAHARUDIN IBRAHIM vs MUHAMMAD ISWARDHANI ILYAS LABAY
484
  • (kode) P.1 tersebut bernama ANAK I, lahir tanggal 12 Januari 2011, yang berartisampai dengan perkara ini diputus masih berusia di bawah 12 tahun (belummumayyiz), Maka Majelis Hakim cukup mempedomani bukti tersebut;Menimbang, bahwa secara yuridis anak Penggugat dan Tergugat masih(berusia) kecil, sedangkan perceraian dikhawatirkan akan berdampak cukup besarterhadap problema kehidupannya, maka sangat diperlukan seorang pengasuh (hadhin)dan pelindung sah yang bertanggung jawab atas perkembangan fisik
    Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang ditemukan di persidangan,tidak ditemukan halhal yang dapat dijadikan acuan kalau Penggugat telah ataupernah melalaikan kewajibannya sebagai seorang ibu dan/atau telah atau pernahmelakukan perbuatan tercela, sehingga demikian, Penggugat dipandang cakap (layak)serta mempunyai kemampuan untuk mengurus anak dengan baik, pun selama prosespersidangan berlangsung tidak ditemui adanya sikapsikap atau indikasi yang dapatmenggugurkan hak Penggugat sebagai pengasuh (hadhin
    ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta dan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat untuk dapatditetapkan sebagai pengasuh (hadhin) terhadap anak Penggugat dan Tergugat yangbernama ANAK I telah terbukti dan beralasan hukum serta Penggugat telahmemenuhi syarat untuk itu, oleh karenanya Majelis hakim berkesimpulan bahwagugatan Penggugat petitum angka 2 dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat petitum angka 2 tersebuttelah dikabulkan
Register : 09-09-2014 — Putus : 29-09-2014 — Upload : 08-10-2014
Putusan MS LHOK SUKON Nomor 362/pdt.G/2014/ms-Lsk
Tanggal 29 September 2014 — Penggugat-Tergugat
126
  • Menetapkan seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Asa Sulthan, laki- laki umur 6 tahun, berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini yang hingga kini dihitung sebesar Rp.391.000;- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
    Muslim dan Abu Daud);Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya PemeliharaanAnak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka Syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang Hadhin(Pemelihara dan Pengasuh Anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki kKemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat, dan mendidik,dapat amanah, berakhlak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang bahwa vide Pasal 3 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002Majelis Hakim berpendapat
    dalam hal menentukan siapa yang paling berhakmenjadi Hadhin, maka yang harus dipertimbangkan dan diutamakan adalah bukankepentingan Penggugat sebagai ibunya atau Tergugat sebagai ayahnya,melainkan sematamata demi kepentingan anak itu sendiri, baik secara fisikmaupun psikis.
    Menetapkan seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama AsaSulthan, laki laki umur 6 tahun, berada dalam pengasuhan danpemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya6.
Register : 17-11-2014 — Putus : 13-01-2015 — Upload : 18-02-2015
Putusan MS LHOK SUKON Nomor 461/dt.G/2014/ms-Lsk
Tanggal 13 Januari 2015 — Penggugat-Tergugat
196
  • Menetapkan seorang anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi yang bernama Anak I, perempuan, lahir tahun 2000, berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (hadhin) Penggugat Rekonvensi selaku ibu kandungnya, tanpa menghilangkan hak dan kewajiban Tergugat Rekonvensi selaku ayah kandungnya;5.
    ini masalahperceraian Termohon akui seluruh dan sepenuhnya;Bahwa apabila permohonan Pemohon dikabulkan oleh Majelis Hakim,maka Termohon menuntut hakhak selaku isteri yang diceraikan, yaitu:nafkah selama masa iddah sesuai kesepakatan mediasi yaitu: sebesarRp. 1.750.000, (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah);Bahwa selain itu Termohon juga bermohon agar anak Pemohon denganTermohon yang bernama Intan Mutia, perempuan, lahir tahun 2000mohon ditetapkan berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (hadhin
    Repliknya secara lisan, yang pada pokoknyasebagai berikut:Bahwa mengenai perceraian, Pemohon tetap pada surat permohonan;Bahwa mengenai akibat talak apabila permohonan talak Pemohondikabulkan oleh Majelis Hakim, Pemohon sanggup memberikan nafkahselama masa iddah sebagaimana hasil kesepakatan mediasi yaitusebesar Rp. 1.750.000, (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah);Bahwa Pemohon setuju anak yang bernama Intan Mutia, perempuan,lahir tahun 2000 ditetapbkan berada dalam pengasuhan danpemeliharaan (hadhin
    Anak yang bernama Intan Mutia, perempuan, lahir tahun 2000 mohonditetapbkan berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (hadhin)Termohon;3.
    Menetapkan seorang anak Penggugat Rekonvensi dan TergugatRekonvensi yang bernama Anak I, perempuan, lahir tahun 2000, beradadalam pengasuhan dan pemeliharaan (hadhin) Penggugat Rekonvensiselaku ibu kandungnya, tanpa menghilangkan hak dan kewajibanTergugat Rekonvensi selaku ayah kandungnya;5.