Ditemukan 5762 data
9 — 5
Hal ini sejalan dengan pendapat pakar hukumIslam Musthofa As Sibai. sebagaimana tersebut dalam kitab A/ MaratuBaina Al Fiqhi Wa Al Qonuni halaman 100, yang dalam hal ini diambil alihmenjadi pendapat Majelis Hakim dalam pertimbangan putusan perkara ini, yangmenyatakan: "Dan tidak ada manfaatnya yang dapat diharapkan dalammengumpulkan dua manusia yang saling benci membenci dan terlepas darimasalah apakah sebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil,namun kebaikan hanya dapat diharapkan dengan
6 — 0
tujuanperkawinan sebagaimana digariskan dalam AlQuran surat Arrum ayat 21 dansebagaimana diamanatkan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapatdiwujudkan, sehingga apabila rumah tangga tersebut tetap dipertahankanhanya akan menimbulkan madharat bagi kedua belah pihak atau salah satudari kKeduanya, sedangkan kemadharatan itu harus dihilangkan, sebagaimanakaidah fighiyah :Artinya : Kemadharatan harus dihilangkan.Dan sesuai pula dengan pendapat ahli hukum Islam sebagaimana tersebutdalam kitab Al Maratu Baina Al Fiqhi
21 — 4
kepentingan anak itu sendiri, yaitu demi kepentingan kesejahteraan,pendidikan dan kasih sayang atas anak tersebut;Menimbang bahwa Majelis memandang perlu mengemukakan pendapat ahli FiqhAlSayid Sabig dalam kitab Al Figh al Sunnah,juz 2 hal.289 sebagai berikut:Artinya : Apabila terjadi perceraian dan pasangan tersebut mempunyai anak yangbelum mumayiz, maka ibu lebih berhak mengasuh anak tersebutdibanding ayah, selama tidak ditemukan faktor yang menghalanginya;Menimbang, bahwa majelis sependapat dengan ahli fiqhi
8 — 7
dengan tujuandisyariatkannya perkawinan;Menimbang, bahwa adanya keterpisahan hidup antara Pemohon danTermohon dan tidak terjalinnya komunikasi serta tidak adanya pemenuhan hakdan kewajiban antara Pemohon dan Termohon hal ini menggambarkan bahwahubungan suami isteri telah hampa sehingga apabila perkawinan itu tetapditeruskan berarti menghukum salah satu pihak dengan penjara yangberkepanjangan dan hal itu sangat bertentangan dengan rasa keadilan danolehnya Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ahli fiqhi
18 — 19
sebagaimana diamanatkan dalam Al Quran surat Ar Rumayat 21 yaitu rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah dan dalampasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak mungkin dapat diwujudkanMenimbang, bahwa kondisi rumah tangga yang demikian apabila tetapdipertahankan tidak akan membawa maslahah bahkan akan menimbulkanmadlorot bagi kKeduanya, oleh karena itu solusi terbaik adalah perceraian, haltersebut sejalan dengan pendapat seorang Pakar Hukum Islam Dr.MusthafaAssibai dalam bukunya Al Maratu Bainal Fiqhi
17 — 6
tidak lagi dapat terwujud dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat,sehingga Majelis Hakim berkesimpulan, bahwa mempertahankan perkawinanPenggugat dengan Tergugat yang sudah pecah adalah suatu yang siasia danbahkan dapat menimbulkan madharat yang berkepanjangan bagi Penggugat danTergugat, sebab itu. perlu upaya mencegah setiap madharat yangmemungkinkan timbul dalam perkawinan Penggugat dengan Tergugat, karenamencegah madharat harus diprioritaskan katimbang yang lainnya, sebagaimanakaidah ushul fiqhi
9 — 1
Pasal 65 Undangundang Nomor 7 tahun 1989 yang telahdiubah dengan UndangUndang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan keduaUndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, serta dengan merujuk dan mengambilalih dalil fiqhi yang berbunyi :XXXXXKXKXKXKKKXKKKArtinya: Dan apabila seorang ister sudah sangat benci (tidak cinta) padasuaminya, maka, hakim (boleh) menceraikan perkawinan merekadengan talak satu.maka Gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini diajukan oleh Penggugat(isteri
17 — 8
No. 2246/Pdt.G/2020/PA.SorMenimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah diupayakanperdamaian baik melalui pihak keluarga, perdamaian melalui mediasi dibantuoleh mediator, bahkan pada tiap persidangan telah diupakan perdamaian danpenasihatan namun tidak berhasil karena penggugat tetap ingin bercerai daritergugat;Menimbang, bahwa dengan tidak berhasilnya usaha perdamaian, makaberdasarkan pendapat ahli hukum Islam yang terdapat dalam kitab fiqhi assunnah jilid Il halaman 842 yang diambil alin sebagai
18 — 6
Hal 18 dari 22keadilan dan olehnya Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ahli fiqhi dalam kitabMada Hurriyah Azzaujain fi AthTholaq dan selanjutnya mengambil alih sebagaipertimbangan Majelis yang berbunyi :Jodurg Hlobodlo plaias a> Gell oles ow jislasCur 9 TboV 9 Tai adgairololino oiw IOV To we yosgodurg Nab Sanaladlegjobblixgrgollyrun gure lool SowArtinya : Islam telah memilih lembaga perceraian ketika kehidupan rumah tangga telahguncang serta sudah dianggap tidak bermanfaat lagi nasehat dan
9 — 2
adalah merupakansalah satu jalan pintas yang sebaiknya ditempuh untuk menghindari kemelut dan mudlaratyang berkepanjangan dalam rumah tangga, sesuai dengan kaidah ushuliyah yang berbunyi :om OOO of 1 oOHalaman 13 dari 17 Putusan Nomor 5295/Pdt.G/2016/PA.Jr.Artinya : Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madlarat, maka harus dipilihsatu di antaranya yang lebih kecil madlaratnya;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga perlu mengambil alih pendapat Dr.Musthafa As Shibai dalam kitab Al maratu bainal fiqhi
77 — 22
tandatandabagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa adanya keterpisahan hidup antara Penggugat dan Tergugatdan tidak terjalinnya komunikasi serta tidak adanya pemenuhan hak dan kewajiban antaraPenggugat dan Tergugat hal ini menggambarkan bahwa hubungan suami isteri telahhampa sehingga apabila perkawinan itu tetap diteruskan berarti menghukum salah satupihak dengan penjara yang berkepanjangan dan hal itu sangat bertentangan dengan rasakeadilan dan olehnya Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ahli fiqhi
18 — 8
Musthafa Assibai dalambukunya Al Maratu bainal Fiqhi wal Qanun halaman 100 yang diambil alih olehMajelis Hakim sebagai pertimbangan sendiri, menyatakan :9 F219 Ipiole JO) wis lEsos) gogol SY lawl aol igjle > bl Sly glia oy WSs) ly iiiges Wa 54 Wjorsa wy rdw UW jg>.Artinya: Dan tidak baik mengumpulkan dua orang suami isteri yang keduanyaselalu. bertengkar,apapun sebabnyabaik kecil maupun besar,sebaiknya ikatan perkawinan kedua suami isteri tersebut diceraikarSaja ;Menimbang bahwa disamping itu alasan
14 — 2
Mustofa As Siba I) dalam Bukunya AlMaratuBainal Fiqhi Wal Qanun halaman 100 yang kemudian diambil alihMajelis Hakim sebagai pertimbangannya sendiri yang berbunyi:45 Lb Leal gl OIS ales 1 jill Go Lu OS Lage Quet Lie Qu g Lela!
32 — 2
Dalam kitab Al Marah bainal Fiqhi Wal Qonun, sebagai berikut :ely ad elo!
7 — 6
Arruum ayat 21 dan Pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 3 Kompilasi HukumIslam tidak dapat diwujudkan oleh Pemohon dan Termohon, sehinggamempertahankan rumah tangga yang sudah sedemikian keadaannya justruakan memberikan mudharat yang berkepanjangan bagi keluarga tersebut ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam hal ini sejalan denganpendapat pakar Islam Musthofa As Sibai. sebagaimana tersebut dalamkitab Al Maratu Baina Al Fiqhi Wa Al Qonuni halaman 100, yang dalamhal ini diambil alih
44 — 16
Sesungguhnya pada yang demikian itubenarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir;Menimbang, bahwa menurut pendapat ahli fiqhi yang tercantum dalamkitab Ghoyatul Marrom oleh Al Majdi yang diambil alin oleh Majelis sebagaipendapat sendiri, sebagai berikut :dalle vio li) I lgle gle gro) aro Ul ae 5 oe ae aie ISI 5Artinya : Dan apabila si Istri sudah sangat tidak senang terhadap suaminya,maka Hakim diperbolehkan menjatuhkan thalak si suami.Menimbang, bahwa Majelis perlu pula mengemukakan kaidah
49 — 20
sampai sekarang yang menempatirumah yang ditawarkan saksi tersebut adalah Tergugat dan Tergugat Il sertaTergugat Il memberitahu saksi YUNITA INDRIYANI bahwa rumah tersebut dibelidengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk Penggugat/JEVRIKURNIAWANHAMBALI;Menimbang, bahwa saksi bersamasama dengan Tergugat danTergugat Il ke developer untuk memberikan tanda jadi, dan saksi tahu adakwitansi atas nama Tergugat yang isinya tanda jadi pembelian rumah objeksengketa tersebut;Menimbang, bahwa kemudian saksi USULUL FIQHI
128 — 14
Mustofa As Siba l) dalam Bukunya A/MaratuHal 18 dari 22 Putusan Pengadilan Agama Rantau Nomor 349/Pdt.G/2019/PA.RtuBainal Fiqhi Wal Qanun halaman 100 yang kemudian diambil alihMajelis Hakim sebagai pertimbangannya sendiri yang berbunyi:O! 3!) 0 45 La Leal gh GIS tabs 1 Gill GL) OSs Loge y Quee Lie Ong Leia!
13 — 3
Pasal 80 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam, dan dengan merujuk dalil fiqhi yang berbunyi: Nafkah atau sandang untuk isteri yang belum dipenuhi di masa lampau oleh si suamimaka tetap menjadi hak isteri dan menjadi tanggungan suami untuk memenuhinya ;Maka Majelis Hakim dapat mengabulkan sebagian gugatan Penggugat tentang NafkahMadliyah/terhutang dengan menyatakan Menghukum Tergugat untuk memberikannafkah madliyah selama 5 bulan kepada Penggugat sebesar Rp.1.500.000, (satu jutalima ratus rupiah) ;Menimbang
54 — 29
Kaidah ushul fiqhi yang berbunyi :ChlLooll La ole po o8.0 2 Liclli jaArtinya : Mengantisipasi dampak negatif (kemudharatan) harus lebihdidahulukan dari pada mengejar kemaslahatan yang belumJelas.Menimbang, bahwa mengenai hak asuh anak, secara filosofis (dasarhukum) pemberian hak asuh atas anak diatur dalam ketentan Pasal 41 huruf (a)UndangUndang Nomor : 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang menegaskanbahwa ; akibat putusnya perkawinan karena perceraian, baik ibu atau bapakHal 15 dari 19 hal Put.