Ditemukan 61357 data
33 — 4
SAMSUL BAHRI alias ASUL bin TABALAWI dan terdakwa II ABDUL KHAIR alias HAIR bin SYAMSOERI tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama;2.
Gubernur Syarkawi (Lingkar Utara) Desa Sungai Pinang Baru Rt.04Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar tepatnya atau setidaknya di suatutempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan NegeriMartapura, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turutserta melakukan perbuatan, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), yang dilakukan oleh padaterdakwa dengan cara
GubernurSyarkawi daerah Sungai Pinang Baru sering dilakukan aktivitaspenjualanan obatobatan yang tidak memiliki izin edar;e Bahwa informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Saksi AHMADRAMADHAN dan saksi JIEMY SAPUTRA dengan cara mendatangiwarung yang dimaksud dan sesampainya di warung tersebut kemudianpara saksi bertemu dengan Terdakwa SAMSUL BAHRI dan selanjutnyaSaksi AHMAD RAMADHAN dan saksi JIEMY SAPUTRA langsungmelakukan penggeledahan terhadap Terdakwa SAMSUL BAHRI danditemukan sediaan farmasi
berupa 44 (empat puluh empat) butir obatZenith Carnophen yang disimpan Terdakwa SAMSUL BAHRI padakantong celana sebelah kiri celana yang dipakai Terdakwa SAMSULBAHRI dan Para Saksi juga menemukan uang tunai sejumlahRp.239.000, (dua ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) yang disimpanTerdakwa SAMSUL BAHRI pada tas gantung warna hitam yang dibawaTerdakwa SAMSUL BAHRI dan uang tersebut merpakan hasil penjualanobat Zenith Carnophen;Bahwa Terdakwa SAMSUL BAHRI memperoleh sediaan farmasi berupaobat Zenit
Gubernur Syarkawi (Lingkar Utara) Desa Sungai Pinang Baru Rt.04Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar tepatnya atau setidaknya di suatutempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan NegeriMartapura, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turutserta melakukan perbuatan, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimanadimaksud dalam
akan tetapi hukum pidana melihat dan menilai dari persfektif yangberbeda yakni sekedar bagaimana proses /evering atas suatu barang dariseseorang kepada seseorang lainnya);Sediaan farmasi: adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa pada hari Selasa, tanggal 2 Desember 2014, sekitarpukul 15.40 WITA bertempat di warung milik terdakwa Il ABDUL KHAIR aliasHAIR bin SYAMSOERI di JI.
26 — 0
Menyatakan Terdakwa RADIAH Als DIAH Binti MISNUWAR terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar; ----------------------------------------------------------------------------------------2.
88 — 13
Menyatakan terdakwa BUDI SETIYONO als ANDUK Bin NGADWAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang yang tidak memiliki izin edar;2.
Sus/2017/PNDmk Bahwa untuk pil warna kuning dengan logo DMP yang merupakan obatdektrometorphan tersebut adalah termasuk dalam sediaan farmasi karenamerupakan obat. Bahwa pil dextrometorphan tidak ada ijin edarnya karena berdasarkanKeputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No HK04.1.35.07.13.3855 Tahun 2013 pil dextrometorphan tersebut telah dibatalkan ijin edarnya.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin edarAd. 1.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasidan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja dalam tindak pidanaPasal 196 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanmengadung arti sebagai berikut:e Pelaku menghendaki untuk memproduksi atau mengedarkan;e Pelaku mengerti bahwa barang yang diproduksi atau diedarkan adalahsediaan farmasi dan/atau alat kesehatan;e Pelaku mengerti bahwa sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan tersebuttidak
barang dalam kasus ini sediaan farmasi atau alat kesehatan yangmenyebabkan barang tersebut beredar atau menyebabkan semua belumberedar menjadi beredar dan berada di berbagai tempat atau berada dalamkekuasaan orang banyak.
Menyatakan terdakwa BUDI SETIYONO als ANDUK Bin NGADWAN terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan seaiaan farmasi yang yang tidak memiliki izin edar;2.
102 — 5
Menyatakan Terdakwa ENDI RIYAN SAPUTRA Alias BOTAK Bin ROBIKAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dakwaan primair;2.
52 — 5
BISRI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar; ----------------------------------------2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : bulan dan denda sebesar Rp. 3.
Menyatakan terdakwa YOGA ADITYA FERNANDO Alias GANDUL BinIRWAN SUSANTO. terbukti bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar secara berlanjut, sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP;2.
Madiun dan Jabatan saksisebagai Kepala Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman, sedangkan specifikasi saksiadalah seorang Apotiker pada Dinas Kesehatan Pem. Kab.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;3. Sebagai suatu perbuatan yang diteruskan;Ad. 1.
IRWAN SUSANTO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki ijin edar secara berlanjut;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama : 1 (satu) Tahun dan denda sebesar Rp. 500.000, (Lima ratus riburupiah) ;3. Menetapkan apabila denda tidak dibayar oleh Terdakwa, maka diganti denganpidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;4.
BISRI terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama : bulan dan denda sebesar Rp.3. Menetapkan apabila denda tidak dibayar oleh Terdakwa, maka diganti denganpidana kurungan selama bulan;4. Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwadikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;5.
49 — 3
Menyatakan Terdakwa Romansa Alias Oman Bin Sanusi tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sejumlah Rp. 1.000.000,00.
32 — 6
Menyatakan Terdakwa Eko Bagus Astadi bin Mulyadi alias Cineng telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kejahatan Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Dengan Tidak Disertai Surat Izin Edar ;2.
/ apotik;e Bahwa, Terdakwa Eko Bagus Astiadi bin Mulyadi alias Cineng yang bukan tenaga Ahlimedis baik dokter/ apoteker dan tidak memiliki kewenangan mengetahui dilarangmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarmerupakan perbuatan yang dilarang oleh undangundang tetapi Terdakwa Eko BagusAstiadi bin Mulyadi alias Cineng tetap melakukannya.
/ apotik;10Bahwa, Terdakwa Eko Bagus Astiadi bin Mulyadi alias Cineng yang bukan tenaga Ahlimedis baik dokter/ apoteker dan tidak memiliki kewenangan mengetahui dilarangmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarmerupakan perbuatan yang dilarang oleh UndangUndang tetapi Terdakwa Eko BagusAstiadi bin Mulyadi alias Cineng tetap melakukannya.
/ apotik;e Bahwa, Terdakwa Eko Bagus Astiadi bin Mulyadi alias Cineng yang bukan tenaga Ahlimedis baik dokter/ apoteker dan tidak memiliki kewenangan mengetahui, dilarangmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarmerupakan perbuatan yang dilarang oleh undangundang tetapi Terdakwa Eko BagusAstiadi bin Mulyadi alias Cineng tetap melakukannya.
/ apotik;Bahwa, Terdakwa Eko Bagus Astiadi bin Mulyadi alias Cineng yang bukan tenaga Ahlimedis baik dokter/ apoteker dan tidak memiliki kewenangan mengetahui dilarangmemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarmerupakan perbuatan yang dilarang oleh undangundang tetapi Terdakwa Eko BagusAstiadi bin Mulyadi alias Cineng tetap melakukannya.
Apoteker dalam melaksanakan pekerjaankefarmasian terdiri dari: Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi danTenaga Menengah Farmasi/ Asisten Apoteker; Bahwa, yang memeliki keahlian dan kewenangan dalam mengedarkan sediaan farmasitersebut adalah Apoteker dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) P.P.
33 — 22
MIRHANSYAH bersalah melakukan tindak pidana MengedarkanSediaan Farmasi Yang tidak Memiliki Ijin Edar sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 197 Jo. 106 ayat (1) UURI No.386 Tahun2009 Tentang Kesehatan sebagaimana dalam dakwaan atas diri terdakwa;2. Menyatakan menjatuhnkan hukuman kepada JUNIAR MIRALDI ALSMUHARAM ALS JABRIK BIN H.
Tanah Laut atau setidaktidaknya pada suatu tempatyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPelaihari, setiap orang yang sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1),yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :> Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, Kepolisian SektorTakisung yang diantaranya saksi SAPTOYO dan saksi M.
Memproduksi atau Mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak meliki izin edar sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1);Dan untuk dapat menyatakan Terdakwa telah melakukan suatu tindakpidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya, maka Majelis akanmempertimbangkan tiaptiap unsur tersebut diatas, apakah perbuatan yangdilakukan oleh Terdakwa dapat memenuhi tiaptiap rumusan unsur delik dariPasal 197 Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, tersebut;Unsur Ke1 : Dengan
dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar, dengan kata lain yang harus memiliki izin edar adalahobyeknya yakni sediaan farmasi atau alat kesehatan bukan subyeknya ataupelakunya, oleh sebab itu yang perlu dipertimbangkan adalah, apakah sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan itu memiliki izin edar atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sediaan farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, sedangkan
yang di Indonesia tidak mempunyai izin edarbahkan tidak memiliki izin produksi, dengan demikian obat/sediaan farmasi yangdijual oleh Terdakwa adalah melanggar ketentuan Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa oleh karena yang dijerat oleh ketentuan Pasal iniadalah suatu perbuatan yang mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar sedangkan obyek dalam perkara ini adalah Carnophen danDextromerthophan yang nyatanyata telah dicabut dan dinyatakan
46 — 29
/PN PliDextrometrophan sebanyak 676 (enam ratus tujuh puluh enam)butir; Bahwa awalnya saksi dan rekan melalukan pengamatan di warungterdakwa dan melihat ada pembeli sediaan farmasi dan langsungpergi, kemudian saksi dan bersama rekan melakukanpenggeledahan di warung terdakwa dan ditemukan obat jenisCarnophen dan Dextrometropan di atas kelambu kamar terdakwadan sediaan farmasi tersebut diakui kepemilikannya adalah milikterdakwa; Bahwa terdakwa mengakui bahwa obatobatan jenis Carnophendan Dextrometropan
yaitu obat jenisCarnophen sebanyak 66 (enam puluh enam) obutir danDextrometrophan sebanyak 676 (enam ratus tujuh puluh enam)butir; Bahwa awalnya saksi dan rekan melalukan pengamatan di warungterdakwa dan melihat ada pembeli sediaan farmasi dan langsungpergi, kemudian saksi dan bersama rekan melakukanpenggeledahan di warung terdakwa dan ditemukan obat jenisCarnophen dan Dextrometropan di atas kelambu kamar terdakwaHalaman 5 dari 16 Putusan Nomor 87/Pid.Sus/2017/PN Plidan sediaan farmasi tersebut
farmasi yang telah lulus sebagaiapoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker,sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasianyang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analisfarmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker.Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdakwaRusmawati Als Mama Imul Als lbu Irus Binti Usup adalahtermasuk orang yang tidak memiliki keahlian dan kKewenangantersebut.Menimbang,
yaitu obat jenisCarnophen sebanyak 66 (enam puluh enam) obutir danDextrometrophan sebanyak 676 (enam ratus tujuh puluh enam)butir;Bahwa awalnya saksi dan rekan melalukan pengamatan di warungterdakwa dan melihat ada pembeli sediaan farmasi dan langsungHalaman 7 dari 16 Putusan Nomor 87/Pid.Sus/2017/PN Plipergi, kemudian saksi dan bersama rekan melakukanpenggeledahan di warung terdakwa dan ditemukan obat jenisCarnophen dan Dextrometropan di atas kelambu kamar terdakwadan sediaan farmasi tersebut diakui
dan/atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar, dengan kata lain yang harus memiliki izin edarHalaman 11 dari 16 Putusan Nomor 87/Pid.Sus/2017/PN Pliadalah obyeknya yakni sediaan farmasi atau alat Kesehatan bukan subyeknyaatau pelakunya, oleh sebab itu yang perlu dipertimbangkan adalah, apakahsediaan farmasi dan/atau alat kesehatan itu memiliki izin edar atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sediaan farmasi adalahobat
53 — 3
Menyatakan Terdakwa: SEPTIAN EKO SUSILO bin SETYO WIYONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kejahatan Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar;2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 2 (dua) tahun dan pidana denda sebesar Rp 2.500.000,00 (duajutalimaratusribu rupiah) Subsider : 1 (satu) bulan kurungan;3.
Menyatakan Terdakwa SEPTIAN EKO SUSILO bin SETYO WIYONObersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDARsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UU RINo.36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan PertamaPenuntut Umum.2.
Bahwa sebelumnya terdakwa telah memiliki sediaan farmasi dalambentuk tablettablet kemasan bertuliskan trihnexyphenidy!
Atas kepemilikan sediaan farmasi dalam bentuk tablettablettersebut kemudian terdakwa edarkan dengan cara dijual kepadaorang lain, diantaranya yaitu pada hari Sabtu tanggal 14 Nopember2015 sekitar pukul 12.00 WIB di samping bekas warung makan diJalan Hasanudin kelurahan Purwosari Kecamatan Semarang UtaraKota Semarang terdakwa telah menjual sebanyak 5 (lima ) butir(separo paket/plastik) tablet warna kuning dengan harga Rp 8.000,00(delapan ribu rupiah) kepada saksi Bagas Saputro..
DAN/ATAU ALAT KESEHATAN YANG TIDAKMEMILIKI IZIN EDAR SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 106 AYAT(1) UU RI NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATANBahwa Pasal 106 ayat (1) UU RI Nomor 36 Tahun 2009 menyebutkanbahwa sediaan farmasi atau alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar.Sedian Farmasi itu sendiri menurut pasal 1 angka 4 UU RI Nomor 36Tahun 2009 diartikan sebagai obat, bahan obat, obat tradisional, dankosmetika, sedangkan izin edar dapat diartikan sebagai izin yangdiberikan oleh
Menyatakan Terdakwa: SEPTIAN EKO SUSILO bin SETYO WIYONO telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanakejahatan Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang TidakMemiliki Izin Edar;2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 2(dua) tahun danpidana denda sebesar Rp 2.500.000,00(duajutalimaratusribu rupiah) Subsider : 1 (satu) bulan kurungan;3.
101 — 4
Menyatakan Terdakwa SATURI Bin NAIM, tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Ijin Dari Yang Berwenang sebagaimana dalam dakwaan alternatif Kesatu;2.
Menyatakan Terdakwa SATURI bin NAIM bersalah melakukan tindakpidana Mengedarkan sediaan farmasi/ obat tanpa ijin edar* sebagaimanadiatur dalam pasal 197 jo pasal 106 ayat ( 1 ) UU No.36 tahun 2009tentang Kesehatan, sesuai dengan dakwaan kesatu kami;2.
Mayangan Kota Probolinggo dan atau setidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan NegeriProbolinggo yang berwenang mengadili perkara ini, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar, yang dilakukan dengan cara atauuraian perbuatan sebagai berikut: Pada waktu dan
tidakdiperbolehkan, karena obat tersebut termasuk dalam daftar obat kerasyaitu obat yang dijual secara bebas dengan jumlah tertentu dan hanyabisa diperoleh di Apotik dengan menggunakan resep dokter;Bahwa apabila Pil Trihexipenydil berlogo THP tersebut dikonsumsisecara berlebihan akan membahayakan bagi si pengguna sendiri;Bahwa yang maksud dengan keahlian bidang Farmasi tersebut adalahKeahlian dalam bidang farmasi adalah mulai dari pengendalian mutu,pengamanan, penyimpanan, distrubusi.
;Bahwa yang dimaksud dengan pekerjaan farmasi adalah pembuatanyang termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan dan distribusi, pelayanan informasi obat sertapengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional (Undang undangRI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan).Bahwa apa yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut tidak memenuhistandar farmasi, karena Terdakwa tidak mempunyai keahlian dalambidang farmasi serta tidak memiliki ijin dari BPOM., sehingga perbuatanyang dilakukan
dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar;Menimbang, bahwa Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan menentukanbahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diproduksi dan/atau diedarkanHalaman 16 dari 23 Putusan Pidana Nomor: 81/Pid.Sus/2017/PN.Pblharus memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan, dimanapersyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan untuk sediaan farmasi yangberupa bahan obat dan obat sesuai
117 — 0
Menyatakan Terdakwa BUDI HARIANTO BIN SUDARMONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edar;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BUDI HARIANTO BIN SUDARMONO dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) Bulan dan Denda sebesar Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) Bulan;3.
116 — 15
Menyatakan terdakwa Masrukhi Ahmad Sahi Alias Mika Bin Sahirin, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu, sebagaimana dalam dakwaan Tunggal;2.
pada hari Rabu tanggal 25 November 2020 sekira pukul 14.00 WIB.atau setidak tidaknya pada suatu waktu masih dalam tahun 2020 bertempatdiwarung makan yang berada dipasar Banjarharjo tepatnya di DesaBanjarharjo, Kecamtan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Provinsi JawaTengah atau setidak tidaknya disuatu tempat tertentu yang masih termasukdalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Brebes yang berwenang memeriksadan mengadilinya, telah melakukan perbuatan Dengan sengaja Memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi
penggeledahan Saksimenemukan barang bukti berupa uang tunai sejumlah Rp200.000, (duaratus ribu rupiah) dan 1 buah HP merk realme type c1 warna hitam, 2.149(Dua ribu seratus empat puluh sembilan) tablet hexymer, 1 unit sepedamotor merk honda vario G2336RuJ;Bahwa berawal Saksi bersama dengan saksi Yandi Suhartiman dan tim diDesa Sitanggal ketika akan makan di warung, Saksi bersama dengansaksi Yandi Suhartiman dan tim mencurigai sekelompok pemuda yangdiduga sedang bertransaksi oabatobatan sediaan farmasi
Bin NURMATIAS, yang dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagai berikut:Bahwa ahli menjadi Sarjana Apoteker sejak tahun 2003, keluaranUniversitas Andalas Padang, menjadi Staf Farmasi Dinas KesehatanKab Brebes sejak bulan Maret 2010 hingga sekarang, dilakukan ataskebijaksanaan Kepala Dinas Kesehatan Kab Brebes, adapun tugasahli selaku tenaga Ahli dibidang Kefarmasian atau dibidang ObatKesehatan;Bahwa Obat farmasi atau obat kesehatan tersebut terdiri dari :Narkotika, psikotropika, obat keras, obat
bebas terbatas, obat bebasdan obat obat tertentu.Bahwa Obat Tramadol adalah termasuk obat sediaan farmasi atauobat kesehatan, dan tergolong obat keras / OOT (obatobat tertentu)dengan maksud merupakan salah satu obat keras yang seringdisalahgunakan sebagaimana tertuang dalam Perkap BPOM RI No. 7tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Obatobat Tertentu yangsering disalahgunakan dan berjenis Analgesik opiate serta biladikonsumsi tidak dengan aturan yang benar atau tidak sesuai petunjukdokter resikonya
Menyatakan terdakwa Masrukhi Ahmad Sahi Alias Mika Bin Sahirin, telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kKemanfaatan danmutu, sebagaimana dalam dakwaan Tunggal;2.
91 — 40
Menyatakan terdakwa TONI Bin LUYANI terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 197 UU RINomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sesuai dakwaan penuntut umum;2.
9 (sembilan) keping tersebutuntuk harga per 1 (satu) biji obat Zenithnya seharga Rp.4.500, (empat ribu limaratus rupiah) dan terdakwa jual dengan harga Rp.6.000, (enam ribu rupiah) danharusnya untung per 1 (satu) bijinya sebesar Rp.1.500, (seribu lima ratus rupiah)dikalikan jumlah yang laku, tetapi karena terdakwa ada minum sebanyak 1,5 (satusetengah) keping akhirnya terdakwa tidak mendapatkan keuntungan uang;Terdakwa menerangkan bahwa terdakwa tidak ada latar belakang pendidikanKesehatan atau Farmasi
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU RI No.36 tahun 2009tentang kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkap selamapersidangan bahwa benar Terdakwa tertangkap tangan saat sedang mengedarkanatau membawa obat Zenith/Carnophen pada hari Kamis, Tanggal 31 Agustus 2017sekitar
Menyatakan Terdakwa TONI bin LUYANI telah terbukti secara sah danmenyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama1 (satu) tahun dan pidana denda sebesar Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)dengan ketentuan apabila pidana denda ini tidak dibayar maka harus digantidengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
128 — 62
Raya Abepura atausetidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam daerahHukum Pengadilan Negeri Klas IA Jayapura yang mengadili, memeriksa danmemutuskan perkara ini,yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) yaitu Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,
Terdakwa sudah 3 (tiga) kali menerima sediaan Farmasi berupa PilPCC/Somaadril dari ANWAR Alias PAPI ALDA, untuk Terdakwa jual kembali denganrincian 5 (lima) butir seharga Rp. 60.000, (enam puluh ribu rupiah) dan 10 (sepuluh)butir seharga Rp. 100.000, (seratus ribu rupiah) sampai dengan Rp. 120.000,(seratus dua puluh ribu rupiah). Selain itu Terdakwa juga mengkonsumsi ataumenggunakan sendiri seperti minum Obat biasa dengan air dan di telan.
Terdakwa sudah 3(tiga) kali menerima sediaan Farmasi berupa Pil PCC/Somaadril dari ANWARAlias PAPI ALDA. Bahwa benar Terdakwa jual kembali dengan rincian 5 (lima) butir seharga Rp.60.000, (enam puluh ribu rupiah) dan 10 (sepuluh) butir seharga Rp.100.000, (seratus ribu rupiah) sampai dengan Rp. 120.000, (seratus duapuluh ribu rupiah). Bahwa benar selain itu Terdakwa juga mengkonsumsi atau menggunakansendiri seperti minum Obat biasa dengan air dan ditelan.
Bahwa benar selain itu Terdakwa sama sekali tidak memilki keahlian dankewenangan maupun latar belakang pendidikan dibidang farmasi, untukmenjual obatobatan tersebut.
54 — 40
Zenith Pharmaceutical Semarang dengan pemilik BPF/Apotek;Ahli menerangkan bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah melanggar Pasal197 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan karenaterdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi (obat) yang tidak memiliki izin edarsehingga tidak ada yang menjamin produk sediaan farmasi tersebut telahmemenuhi standart dan / atau persyaratan keamanan, khasiat, atau kKemanfaatandan mutu;Ahli menerangkan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kefarmasian adalahtenaga
yang melakukan pekerjaan kefarmasian sedangkan apoteker adalahsarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkansumpah jabatan apoteker, sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenagaHalaman 6 dari 14 Putusan Nomor 252/Pid.Sus/2017/PN Piliyang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut :1.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU RI No.36 tahun 2009tentang kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkap selamapersidangan : Bahwa benar terdakwa diamankan oleh Anggota Kepolisian pada hari Senintanggal 03 Juli 2017 Skj. 17.30 wita di Desa Tambak Karya Rt. 03
ALI Bin ABDUL AZIZ telah terbuktisecara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2.
69 — 32
Zenith Pharmaceutical Semarang dengan pemilik BPF/Apotek;Ahli menerangkan bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah melanggar Pasal197 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan karenaterdakwa telah mengedarkan sediaan farmasi (obat) yang tidak memiliki izin edarsehingga tidak ada yang menjamin produk sediaan farmasi tersebut telahmemenuhi standart dan / atau persyaratan keamanan, khasiat, atau kemanfaatandan mutu;Ahli menerangkan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kefarmasian adalahtenaga
yang melakukan pekerjaan kefarmasian sedangkan apoteker adalahsarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkansumpah jabatan apoteker, sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenagaHalaman 6 dari 14 Putusan Nomor. 252/Pen.Pid/2017/PN Piliyang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memilikiijin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU RI No.36 tahun 2009tentang kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkap selamapersidangan bahwa benar pada hari Rabu tanggal 05 Juli 2017 sekitar jam 20.00wita di depan warung Linda di Pinggir jalan raya di desa Tambang Ulang KecamatanTambang
Menyatakan Terdakwa BAHRIANNOR bin RAHMADI telah terbukti secara sahdan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2.
38 — 21
Menyatakan Terdakwa FAHRIADI Bin SATIA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 5 (lima) bulan dan denda sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan; 3.
Keramat Rt.010/Rw.004, KecamatanMarabahan, Kabupaten Barito Kuala atau pada suatu tempat dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Marabahan yang berwenangmemeriksa dan mengadili perkara ini, telah melakukan suatu perbuatandengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar.
Bin ERIYUDI,Selanjutnya ketika terdakwa ditanyakan oleh saksi AULIARAHMAN dan saksi WIDIO PRAMONO mengenai izin tentangmengedarkan sediaan farmasi obat tersebut, terdakwa tidakhalaman 3 dari 13 halamanPutusan Nomor.30/Pid.Sus/2017/PN.Mrh.dapat menunjukkan izin tersebut dan tidak memiliki izin daripihak yang berwajib. selanjutnya terdakwa beserta barang buktiberupa 20 (dua puluh) butir obat sediaan farmasi jenisCarnophen dan uang tunai Rp. 80.000, (delapan puluh riburupiah) diamankan oleh Polres
Barito Kuala; e Bahwa Terdakwa memperoleh obat sediaan farmasi jenisCarnophen tersebut dengan cara membeli dari orang yang tidakdikenal terdakwa di daerah Kelampan Kecamatan Candi LarasUtara, Kabupaten Tapin dengan harga Rp.40.000, (empatpuluh ribu rupiah) per keping atau 10 (sepuluh) butir danterdakwa membeli obat sediaan farmasi tersebut sebanyak 3(tiga) keping.
Kemudian obat sediaan farmasi jenis Carnophendijual Kembali oleh terdakwa kepada saksi RIFKI Als PIKINGBin ERNUDI sebanyak 2 (dua) keping atau 20 (dua puluh) butirdengan harga Rp.40.000, (empat puluh ribu rupiah) perkepingnya atau 10 (sepuluh) butir; e Bahwa terdakwa tidak mendapatkan keuntungan dari hasilpenjualannya obat sedian farmasi jenis Carnophen tersebutkarena harga beli dan harga yang dijual oleh terdakwa samasedangkan sisa 1 (satu) keping atau 10 (sepuluh) butir dari 3(tiga) keping yang
telah dibeli oleh terdakwa, terdakwa gunakanuntuk dikonsumsi oleh terdakwa sendiri; e Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
28 — 18
Menyatakan Terdakwa BAHRUNI Bin AINI tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Memiliki Izin Edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (Satu) Tahun dan denda sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka harus diganti dengan pidana kurungan selama 1 (Satu) Bulan ;3.
Menyatakan Terdakwa BAHRUNI Bin AINI telah terbukti secara sah danmeyakinkan melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar melanggar Pasal 197 UndangUndang RepublikIndonesia Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan sebagaimana dalamDakwaan Penuntut Umum ;2.
Kemudian terdakwa, saksi PURNOMOEDI SUTRISNO Bin TUGIMIN dan barang bukti yang ditemukan diamankan dandibawa ke Polres Barito Kuala untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.Berdasarkan pengakuan terdakwa, terdakwa telah melakukan jual beli sediaanfarmasi jenis Carnophen selama 3 (tiga) bulan dan terdakwa tidak memiliki izinmenjual maupun izin mengedarkan sediaan farmasi tersebut.
Terdakwa membelisediaan farmasi jenis Carnophen dari Pasar Cempaka Banjarmasin dengan hargaRp. 240.000, (dua ratus empat puluh ribu rupiah) per box/10 (sepuluh) kepingnyadan dijual lagi kepada pembeli yang datang kerumah terdakwa dengan harga Rp.30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping. Sehingga, keuntungan yang diperolehterdakwa untuk 1 (satu) kepingnya adalah Rp. 6.000, (enam ribu rupiah).Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Dengan Sengaja Memproduksi Atau Mengedarkan Sediaan Farmasi Atau AlatKesehatan Yang Tidak Memiliki Izin Edar ;Ad.1.
Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar ;b. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan;c.
249 — 58 — Berkekuatan Hukum Tetap
Menyatakan Terdakwa Ibnu bin Alian, terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UndangHal. 1 dari 8 hal. Putusan Nomor 1570 K/Pid.Sus/2018Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana telahdiuraikan dalam dakwaan kesatu Penuntut Umum;2.
Menyatakan Terdakwa Ibnu bin Alian tersebut diatas, terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkansediaan farmasi tanpa ijin edar sebagaimana dalam dakwaan pertama;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama10 (sepuluh) bulan dan pidana denda sebesar Rp2.000.000,00 (dua jutarupiah) dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar maka harusdiganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
judex facti tidak salah menerapkan hukum dalammengadili perkara Terdakwa a quo serta tidak melampaui wewenangnya,dengan pertimbangan sebagai berikut:Bahwa Putusan judex facti Putusan Pengadilan Tinggi BanjarmasinNomor 35/PID.SUS/2018/PT BJM tanggal 18 Mei 2018 yang menguatkanPutusan Pengadilan Negeri Kandangan Nomor 4/Pid.Sus/2018/PN Kgntanggal 14 Maret 2018 yang menyatakan Terdakwa Ibnu bin Alian tersebutdiatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana mengedarkan sediaan farmasi
mengenai perkara a quo yang relevan dengan dakwaan PenuntutUmum: Judex facti telan membuat konstruksi hukum yang benar mengenaiunsurunsur tindak pidana Pasal 197 UndangUndang Nomor 36 Tahun2009 tentang Kesehatan yang didakwakan Penuntut Umum, danmempertimbangkan konsepkonsep hukum tentang unsurunsur tindakpidana dan konsep pertanggungjawaban pidana secara tepat dan benar: Judex facti telah membuktikan bahwa Terdakwa terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkansediaan farmasi
Makanan, obatCarnophen barang bukti tersebut positif mengandung Poracetamol,Kafein, Karisoprodol yang sedianya untuk obat reumatik, danpenggunaannya harus dengan resep dokter; Bahwa judex facti telah membuktikan bahwa Terdakwa adalah subyekhukum yang mampu bertanggungjawab atas perbuatan yangdilakukannya, tidak ada alasan pembenar dan alasan pemaaf dalam diridan perbuatan Terdakwa, sehingga Terdakwa dinyatakan terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkansediaan farmasi