Ditemukan 16366 data
PURWATI
17 — 5
Bahwa Pemohon berdasarkan Surat Kelahiran nomor.88/1959 yangditerbitkan pada tanggal 26 Juni 1981 oleh Kepala Desa/Lurah Brebes,menerangkan bahwa pada tanggal 6 Juni 1959 telah lahir seoranganak Perempuan bernama PURWATI Dari Bapak TASRIH dan IbuWARYATI;3.
48 — 0
tempat kediaman bersama,salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama denganpihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk alasandalam suatu perceraian sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuaidengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 sertapasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka dalam hal ini Perceraian aquo dipandang sebagai Tasrih
28 — 9
terjadipertengkar an dan perce kcokan yang disebabkan olehpers eli ngkuhan Tergugat dengan wanita lain dankemudian Tergugat neninggalkan Penggugat dan anakanaknyaMenimbang, bahwa rumah tangga seperti ini tidak akanbisa mencapai rumh tangga yang sakinah (tentera m),nawaddah (s ali ng mencint ai ) dan rahmah (s alingmenyayangi) sebagaimana yang diharapkan oleh AIQuranSurat ArRum ayat 21 dan UndangUndang Perkawinan Nonwr1 tahun 1974 maka Mijelis berp endapat rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sebaiknya adalah tasrih
6 — 0
tempat kediaman bersama,salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama denganpihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk alasandalam suatu perceraian sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuaidengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 sertapasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka dalam hal ini Perceraian aquo dipandang sebagai Tasrih
26 — 6
denganketerangan saksisaksi sebagaimana tersebut diatas, maka telah ternyata bahwa adanyapertengkaran dan perselisihan antara Pemohon dan Termohon dan telah mengakibatkanrumah tangganya retak dan tidak bisa mencapai rumah tangga yang sakinah (tenteram),mawaddah (saling mencintai) dan rahmah (saling menyayangi) sebagaimana yangdiharapkan oleh AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan UndangUndang Perkawinan Nomor1 tahun 1974, maka menurut Majelis Hakim Pengadilan Agama Bawean rumah tanggaseperti ini sebaiknya adalah tasrih
20 — 7
Pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam tahun 1991, maka dalam hal ini perceraian dipandangsebagai tasrih bi ihsan, oleh karena itu permohonan Pemohon patut untukditerima dan dikabulkan;Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat (1)UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah denganUndangUndang Nomor 3 Tahun 2006, semua biaya yang timbul akibatperkara ini dibebankan kepada Pemohon;Mengingat segala ketentuan peraturan perundangundangan yangberlaku serta hukum syara yang berkaitan
51 — 26
Pasal 19 huruf (b)Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 serta Pasal 116 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam,sedangkan usaha perdamaian sesuai dengan Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi jo.Pasal 82 ayatUndangUndang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan perubahan keduaUndangundang Nomor 50 tahun 2009 dan Pasal 31 ayat (1) dan (2) serta Pasal 22 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 ternyata tidak berhasil, maka dalam hal ini Perceraiana quo dipandang sebagai solusi terbaik Tasrih
17 — 8
Pasal 82 ayat (2) UndangUndang Nomor 7 tahun1989 sebagaimana telah diubah dengan perubahan kedua UndangUndang Nomor 50tahun 2009 dan Pasal 31 ayat (1) dan (2) serta Pasal 22 ayat (2) Peraturan PemerintahNomor 9 tahun 1975 ternyata tidak berhasil, maka dalam hal ini Perceraian a quodipandang sebagai solusi terbaik Tasrih bi ihsan;Menimbang, bahwaberdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersirat dalamsurat ArRum ayat 21 dan juga ketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor tahun1974 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan
13 — 11
memperdulikan) istrisaya 6 bulan lamanya ;Menimbang, bahwa ketiga unsur ini telah dilanggar oleh Tergugat,tetapi tidak dengan sendirinya talak itu jatuh ;Menimbang, bahwa rumah tangga seperti ini tidak akan bisa mencapairumah tangga yang sakinah (tenteram), mawaddah (saling mencintai) danrahmah (saling menyayangi) sebagaimana yang diharapkan oleh AlQuranSurat ArRum ayat 21 dan UndangUndang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974maka Majelis berpendapat rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebaiknyaadalah tasrih
22 — 13
cekcok, hidup berpisah, tidakdalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniat untukmeneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, hal itu adalah merupakanfakta hukum yang cukup untuk alasan dalam suatu perceraian sesuai denganmaksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975.Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbuktisesuai dengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975,maka dalam hal ini Perceraian a quo dipandang sebagai Tasrih
22 — 14
Begitu juga dalam Undangundang Nomor 1 Tahun 1974Pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga( rumah tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaMenimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut, dalam perkaraa quo, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Semarang berpendapat,perceraian di pandang lebih baik untuk menentukan kehidupan berikutnya, Tasrih bi IhsanMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 273/K/AG/1998, tanggal 17( pisah dengan cara baik ), hal
9 — 0
tempat kediaman bersama,salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama denganpihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk alasandalam suatu perceraian sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuaidengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 sertapasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka dalam hal ini Perceraian aquo dipandang sebagai Tasrih
11 — 2
orang yang menjadi tanggung jawabnya (istrinya)Menimbang, bahwa berdasarkan hadist diatas dan berdasarkan kenyataan dalamrumah tangga Penggugat dan Tergugat yang selalu bertengkar masalah Tergugat tidakmampu memberi nafkah kepada Penggugat yang akhirnya Tergugat pulang kerumah orangtuanya selama 5 bulan dan selama itu pula Tergugat sudah tidak memperdulikan kepadaPenggugat maka menurut Malelis Hakim Pengadilan Agama Kota Madiun rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sebaiknya diceraikan saja dengan tasrih
8 — 0
tempat kediaman bersama,salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama denganpihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk alasandalam suatu perceraian sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuaidengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 sertapasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka dalam hal ini Perceraian aquo dipandang sebagai Tasrih
13 — 5
tempat kediaman bersama,salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama denganpihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk alasandalam suatu perceraian sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuaidengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 sertapasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka dalam hal ini Perceraian aquo dipandang sebagai Tasrih
12 — 3
No. 944/Pdt.G/2017/PA.GrtMenimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuaidengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 sertapasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka dalam hal ini Perceraian aquo dipandang sebagai Tasrih bi insan, hal ini relevan dengan pendapat abhliHukum Islam yang terdapat dalam Kitab At Thalaq Min Asy Syariatil IslamiyahWal Qonun halaman 40 yang diambil alin sebagai bahan pertimbangan dalamputusan ini yang menyatakan sebagai berikut
41 — 3
perceraian telah terbukti sesuai denganpasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 serta pasal 116huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sedangkan usaha perdamaian sesuaidengan Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi jo.pasal 82 ayat (2)UndangUndang nomor 7 tahun 1989 juncto UndangUndang Nomor 3tahun 2006 dan pasal 31 ayat (1) dan (2) serta pasal 22 ayat (2) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975 ternyata tidak berhasil (telah gagal), makadalam hal ini Perceraian a quo dipandang sebagai Tasrih
23 — 3
perceraian telah terbukti sesuai denganpasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 serta pasal 116huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sedangkan usaha perdamaian sesuaidengan Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi jo.pasal 82 ayat (2)UndangUndang nomor 7 tahun 1989 juncto UndangUndang Nomor 3tahun 2006 dan pasal 31 ayat (1) dan (2) serta pasal 22 ayat (2) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975 ternyata tidak berhasil (telah gagal), makadalam hal ini Perceraian a quo dipandang sebagai Tasrih
7 — 4
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam, sedangkan usaha perdamaian sesuai dengan Perma Nomor 1Tahun 2008 tentang mediasi jo.Pasal 82 ayat (2) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perbahan keduaUndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 dan Pasal 31 ayat (1) dan (2) serta Pasal 22ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ternyata tidak berhasil (telahgagal), maka dalam hal ini perceraian a quo dipandang sebagai tasrih
11 — 4
tempat kediaman bersama,salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama denganpihak lain, hal itu adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk alasandalam suatu perceraian sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian telah terbukti sesuaidengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 sertapasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka dalam hal ini Perceraian aquo dipandang sebagai Tasrih