setiap bulan sejumlah Rp 2.000.000, (dua jutarupiah) Sampai anak tersebut dewasa atau bisa mandiri ;Menimbang, bahwa terhadap gugatan balik dari PenggugatRekonpensi tersebut mengenai nafkah iddah sebesar Rp 6.000.000, (enamjuta rupiah), Tergugat Rekonpensi menolak dengan tegas dengan alasanPenggugat Rekonpensi nusyuz ;Menimbang, bahwa pada hakekatnya nusyuz adalah apabila isterikeluar rumah tanpa izin suami atau menolak untuk diajak tidur bersama,dalam hal ini Majelis sejalan dengan qaul Ulama (lbnu Qudamah

Yang dimaksuddengan nafkah talah apa yang berhubungan dengan makanan,pakaian dan tempat tinggal;Menimbang, bahwa telah terbukti dalam persidangan Penggugatberupaya menjalin komunikasi dengan Tergugat dan berusaha agar Penggugatdan Tergugat rukun kembali, dan Penggugat tetap tinggal di kediaman bersamameskipun Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat, dengan demikianPenggugat tidak termasuk dalam kategori nusyuz, sebagaimana pendapat ahlihukum islam dalam Kitab A/lMughni, lbnu Qudamah juz VI halaman

dihukum untuk membayar nafkah madliyah kepadaPenggugat sebesar Rp48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah);Menimbang, bahwa Penggugat dalam petitum angka 4 menuntut agarTergugat dihukum untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat, akandipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (2) KompilasiHukum Islam menyatakan, salah satu hak istri yang diceraikan oleh suaminyaadalah menerima nafkah iddah selama istri tersebut tidak nusyuz;Menimbang, bahwa menurut Ibnu Qudamah

Replik adalah kesempatan yang diberikan kepada Penggugat untukmenanggapi jawaban Penggugat, bukan untuk mengajukan tuntutan.8 Bahwa Tergugat Rekonvensi adalah isteri yang nusyuz (durhaka), tidak maumenyerahkan dirinya disetubuhi oleh suaminya,sebagaimana yang tersebut dalamKitab Al Mughni, Ibnu Qudamah juz VI halaman 295 :Nusyuz, yaitu jika seorang perempuan menolak seketiduran dengan suami ataukeluar dari rumahnya tanpa seizin suami.9 Bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi nusyuz, maka hak untuk

Putusan Nomor 454/Pdt.G/2020/PA KdiMenimbang, bahwa berdasarkan Pasal 153 ayat (2) huruf cKompilas Hukum Islam masa iddah istri yang diceraikan oleh suaminyaditetapkan 90 hari, bukan 100 hari;Menimbang, bahwa untuk mengetahui istri (PenggugatRekonvensi) nusyuz atau tidak, maka perlu memperhatikan kreteriakreteria nuSyuz menurut Hukum Islam maupun peraturan perundangundangan yang berlaku, sebagai ukuran nusyuz menurut Hukum Islamsebagaimana disebutkan dalam Kitab Al Mughni Ibnu Qudamah Juz IVhalaman

Bahwa Tergugat Rekonvensi saat ini PNS Guru dengan gaji pokok danuang makan Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) per bulan dan penghasilansertifikasi guru sebesar Rp10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah) per enambulan;Menimbang, bahwa sebelum lebih lanjut mempertimbangkanpembebanan nafkahnafkah akibat perceraian, Hakim terlebih dahulu perlumengemukakan makna nusyuz sebagaimana tercantum dalam kitab alMughnilbnu Qudamah jilid IV halaman 295 yang bunyinya sebagai berikut ;Tingkah laku yang dikategori sebagai

yang terungkap di persidanganbahwa Penggugat rekonpensi tidak terbukti nusyuz, bahwa Tergugatrekonpensi yang meninggalkan Penggugat rekonpensi, hal mana menurutmajelis alasan Tergugat rekonpensi tersebut tidaklah masuk dalam kategori istriyang nusyuz dengan demikian Penggugat rekonpensi tidak terbukti sebagai istriyang nusyuz;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengetengahkanpendapat ahli hukum Islam dalam kitab Hasyiah Bajuri juz Il halaman 185, dankitab AlMughni Ii Syaikhul Kabir lbnu Qudamah

Putusan Nomor 54/Pdt.G/2021/PA Kdikreteria nusyuZ menurut Hukum Islam maupun peraturan perundangundangan yang berlaku, sebagai ukuran nusyuz menurut Hukum Islamsebagaimana disebutkan dalam Kitab Al Mughni Ibnu Qudamah Juz IVhalaman 295 dan dalam Kitab Al Iqna juz Il halaman 140, yaitu sebagaiberikut:Artinya : Nusyuz itu adalah istri tidak mau diajak seketiduran ataukeluar rumah tanpa izin suami;a6lbIl y Zo AI 9a jgririllsArtinya : Nusyuz itu adalah keluar dari taat.Kemudian menurut Pasal 84 ayat

Dan kalau ia taatkembali kepada suaminya, tidak berlaku gadla untuk hal tersebut.Kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 272 :jaaiss Lge gi QSuoll od aisle Spi9Tidak mau diajak pindah oleh suaminya ke tempat yang layak baginya,adalah nusyuz.Kitab Al Mughni, Ibnu Qudamah juz VI halaman 295 :aid pass al pio cpo a> > gl aaul 9 ppo caniiol sl jgiuillNusyuzZ, yaitu jika seorang perempuan menolak seketiduran dengan suamiatau keluar dari rumahnya tanpa seizin suami.Kitab Subulus Salam juz III halaman 40 :joi

Sedangkan menurut lbnu Qudamah sebagaimanatersebut dalam kitab AlMughni yang diambil alin menjadi pendapat Majelisdalam memutus perkara ini, menyebutkan yang dimaksud dengan nusyuzadalah jika istri tidak mau tidur bersama (hubungan badan suami Istri) ataukeluar rumah (meninggalkan kewajibannya) tanpa izin suami.Menimbang, bahwa sebagaimna telah dibuktikan dalam pembuktianKonvensi bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak pernah adapertengkaran yang serius, hanya sejak November 2020 Pemohon danTermohon

ini;Menimbang, bahwa menurut Mazhab Syafii untuk menetapkan jumlahnafkah bukanlah diukur dengan jumlah kebutuhan, tetapi harus memperhatikanmampu dan tidaknya si Suami, bagi Suami yang kaya ditetapkan kewajibannafkah setiap hari dua mud, sedang bagi yang miskin ditetapkan setiap harisatu mud, dan bagi yang sedang satu setengah mud;Menimbang, bahwa Hakim memandang perlu. mengetengahkanpendapat ahli hukum Islam dalam kitab Hasyiah Bajuri juz Il halaman 185, dankitab AlMughni li Syaikhul Kabir lbnu Qudamah

Kitab Al Mughni, lbnu Qudamah juz VI halaman 295, yang berbunyisebagai berikut :Aa) joes Al fie Gee Can yk gh 48) pd ye Cantil col 5 gillArtinya : Nusyuz, yaitu jika seorang perempuan menolak seketidurandengan suami atau keluar dari rumahnya tanpa seizin suami.4. kitab al Iqna, juz II halaman 144, yang berbunyi:LglncsT MY yaie social cola MY 455) aie lgornj Je op gorge feast jgtllyUgins Lia Laasty gl cating dy Lgadd Lory Sy dla elidel MV9 xy Lys paola AaaOlea sh WIY 9 od eect Y g WAG aie lh gare

Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensisering meninggalkan kewajiban sebagai istri, tidak melayani suamibaik dhohir maupun bathin dengan baik, tidak menghargai Tergugatrekonpensi dan dan telah keluar rumah dan meninggalkan TergugatRekonpensi/Pemohon Konpensi tanpa jjin, sehingga perbuatanPenggugat Rekonpensi/Termohon tergolong kedalam Nusyuz.Pengertian Nusyuz menurut kitab Mughni ibn Qudaimah VI: 295yaitu Nusyuz itu ialah apabila si istri tidak mau seranjang ataukeluar rumah tanpa izin suami (Mughni Ibn Qudamah

Putusan Nomor 454/Pdt.G/2020/PA KdiMenimbang, bahwa berdasarkan Pasal 153 ayat (2) huruf cKompilas Hukum Islam masa iddah istri yang diceraikan oleh suaminyaditetapkan 90 hari, bukan 100 hari;Menimbang, bahwa untuk mengetahui istri (PenggugatRekonvensi) nusyuz atau tidak, maka perlu memperhatikan kreteriakreteria nuSyuz menurut Hukum Islam maupun peraturan perundangundangan yang berlaku, sebagai ukuran nusyuz menurut Hukum Islamsebagaimana disebutkan dalam Kitab Al Mughni Ibnu Qudamah Juz IVhalaman

kepada Penggugat karena membayar hutanghutang Penggugat dan Penggugat menyatakan haram disentuh oleh Tergugatnamun hal tersebut tidaklah membebaskan Tergugat untuk membayar nafkahlampau Penggugat oleh karena itu Tergugat wajib membayar nafkah lampauPenggugat selama 11 bulan sebesar Rp.500.000, (lima ratus ribu rupiah) sejumlahRp.5.500.000, (lima juta lima ratus rupiah).Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengetengahkanpendapat ahli hukum Islam dalam kitab Mughni was Syaikhul Kabir lbnu Qudamah

Bekas isteri berhak mendapatkan nafkah iddah dari bekas suaminyakecuali ia dalam keadaan nusyuz (vide pasal 152 KHI);Menimbang, bahwa nusyuz pada hakekatnya adalah suatu keadaan di manaisteri tidak taat pada suami, atau isteri meninggalkan kediaman tanpa seizin suamiatau isteri menolak untuk diajak tidur bersama suami, dalam hal ini sejalan denganpendapat (qaul) Ulama (Ibnu Qudamah) sebagaimana disebutkan dalam KitabMughni VI hal 295, sebagai doktrin yang diambil alih menjadi pendapat Majelis,yang

terhadap tuntutan Penggugat Rekonvensi berupanafkah iddah yang harus dibayar oleh Tergugat Rekonvensi kepada PenggugatRekonvensi sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) ternyata TergugatRekonvensi dalam jawabannya menyatakan tidak sanggup membayar nafkahiddah tersebut;Menimbang, bahwa salah satu hak istri yang diceraikan oleh suaminyaadalah menerima nafkah iddah selama istri tersebut tidak nusyuz sebagaimanayang diatur dalam pasal 149 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa menurut lbnu Qudamah

baik nafkah terhutang/nafkah lampau maupun nafkah lIddah,gugur atau dapat digugurkan manakala istri, (dalam hal ini Penggugat) ternyataterindikasi melakukan perbuatan Nusyuz, (vide Pasal 149 huruf b dan Pasal 152Hal. 25 dari 30 halaman Putusan Perkara Nomor 0505/Pdt.G/2017/PA.Kdi.Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa untuk mengetahui Istri dalam hal ini Penggugat Nusyuzatau tidak, dapat diukur dari hal yang dimaksudkan Nusyuz menurut Syari, yaknisebagaimana disebutkan dalam kitab Al Mughni lonu Qudamah

CAUESASUGEU A640YON6CO646; Adeeti IGNGIGEN 4640 1681064636EOU6iiNS ADUd686; Ade CatE6asUOEG 4640C46CAUESP6CAG 16U646 Addi A6OUBSAS AGENAGASC;Adeett 4640 CAOGS YONG 46U646; YOA6C A6YOPGESA686C 2646C OGBUAIArtinya: Disebut nusyuz, yaitu di saat isteri tidak bersedia seranjang,keluar rumah tanpa izin suami, tidak bersedia pindah tempat tinggalbersama suami, atau tidak bersedia bepergian bersama suami, olehkarena itu isteri tidak lagi berhak memperoleh nafkah dan tempattinggal (lbn Qudamah, a/Mugni,