Ditemukan 61386 data
30 — 5
Menyatakan terdakwa MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar; 2.
Perkara: PDM46/Tagro/06/2015,yang selengkapnya sebagaiberikut:Bahwa Terdakwa MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN pada hari Senintanggal 16 Maret 2015 sekira pukul 20.00 Wita atau setidaktidaknya padasuatu waktu tertentu dalam bulan Maret tahun 2015, bertempat di Dusunmalungun Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser Kalimantan Timuratau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Tanah Grogot, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksuddalam Pasal 106 ayat (1);Ad. 1.
Selanjutnya Pasal 108ayat (1) menyatakan bahwa Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatantermasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter,Lembar. 11 dari 17 Hlm.
Put Perkara No : 150/Pid.Sus/2015/PN.TGT 4479/2015/NOF tablet dengan bahan aktif Destrometorfan mempunyaiefek sebagai antitusin atau anti batuk tidak termasuk Narkotika maupunPsikotropika;Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakimmenyimpulkan terdakwa telah mengerti bahwa untuk mengedarkan sediaanfarmasi in casu haruslah menggunakan izin edar, namun terdakwamenyimpangi ketentuan tersebut dengan membeli dan mengedarkansediaan farmasi tersebut tanpa izin edar, hal inilah yang
Menyatakan terdakwa MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaMengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa MAHYUNI Als UNI Bin BAHRUN,oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 1 (Satu) tahun dan 8(delapan) bulan serta denda sebesar Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti denganpidana kurungan selama : 1 (satu) bulan;3.
91 — 6
Rasyid telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Turut Serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ";2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Syamsul Alam als. Sul Bin Abd. Rasyid dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan.3.
Menyatakan Terdakwa SYAMSUL ALAM ALS SUL BIN ABD RASYID, telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " yangmelakukan,menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatandengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tindak memiliki ijin edar" sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 197 Undangundang RI.
Lilis Sukmawati, S.Farm.Apt Bahwa saksi saat ini menjabat sebagai Kepala Instalasi farmasi DinasKesehatan kab. Maros sejak dari tahun 2010.
Maros.Bahwa maksud Terdakwa menitipkan obat berbentuk tablet warna putihberlogo putih kepada saksi Ilham untuk dijual kepada orang lain.Bahwa dalam melakukan pengedarkan atau penjualan obat Terdakwa tidakmemiliki izin untuk menjual atau mengedarkan obat tersebut dan Terdakwatidak memiliki apotik maupun toko obat.Bahwa Terdakwa tidak pernah bekerja di bidang farmasi, apotik maupun tokoobat dan Terdakwa memiliki pekerjaan tetap sebagai karyawan.Hal. 9 dari 17 hal.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan.3. Tidak memiliki izin edar.4. Turut serta melakukanMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Rasyid telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Turut Sertadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ";Hal. 15 dari 17 hal. Putusan nomor 132/Pid.Sus/2016/PN. Mrs. (Kesehatan)2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Syamsul Alam als.
TEDHY WIDODO,SH
Terdakwa:
AHMAT AGUNG KURNIAWAN bin HARI SUHARDI
25 — 7
MENGADILI:
1. Menyatakan terdakwa Ahmat Agung Kurniawan bin Hari Suhardi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standart keamanan dan mutu sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana
Menyatakan terdakwa Ahmat Agung Kurniawan bin Hari Suhardi telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanasetiap orang dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa dan ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan,Halaman 1 dari 16 Putusan Nomor 426/Pid.Sus/2019/PN Jbgkhasiat atau kemanfaatan dan mutu yang diatur dan diancam dalam pasal196 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana dalamdakwaan kami;2.
Jatirejo Kec.DiwekKab.Jombang atau setidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalamWilayah Hukum Pengadilan Negeri Jombang,setiap orang dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tanpa dan atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutu yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : Berawal pada sekitarbulan Juni 2019 terdakwa Ahmat Agung Kurniawan bin Hari Suhardimenghubungi Sdra.
Berdasarkan surat keterangan yangdibuat dan ditandatangani dr, Sudaryanto, M.Kes selaku kepala DinasKesehatan Kabupaten Jombang tanggal 28 Mei 2019, menerangkan bahwasecara aturan sah dan peredarannya, Triheksifenidil HCL harus didapat darisumber resmi dengan dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan,sedangkan masyarakat hanya dapat memperoleh sediaan farmasi ini dariapotek berdasarkan resep dokter.
Terdakwa tidak menjelaskan aturan penggunaan pildouble L kepada pembeli;Dengan merujuk pada ketentuan pasal 98 ayat (2) dan pasal 98 ayat (3)Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Majelis Hakimmenyimpulkan bahwa Terdakwa adalah orang yang tidak berhak untukmelakukan perbuatan mengedarkan sediaan farmasi berupa pil double L karenaTerdakwa dalam membeli maupun menjual pil double L tersebut tidak memilikiijin dari pejabat yang berwenang.
Menyatakan terdakwa Ahmat Agung Kurniawan bin Hari Suhardi telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandart keamanan dan mutu sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;2.
YUDHI SUBIYANTO, SH.
Terdakwa:
RIKI PRANATA Alias KIKI Bin AEP SAEPUDIN
39 — 6
Asep tidak mempunyai keahliandalam Farmasi dan bukan profesi Apoteker ataupun Dokter.Bahwa maksud dan tujuan terdakwa membeli obat jenis MerlopamLorazepam adalah untuk dikonsumsi sendiri dan dijual kepada orang lain untukmendapatkan keuntungan. Bahwa terdakwa menjual obat jenis MerlopamLorazepam tersebut kepada sdr. Apep, sdr. Coki dan sdr. Idoy. Bahwa darimenjual obat jenis Merlopam Lorazepam tersebut, terdakwa mrndapatkeuntungan sekitar Rp.40.000/10 butir.
Bahwa terdakwa tidak mempunyaikeahlian dalam Farmasi dan bukan profesi sebagai Apoteker atau DokterSpesialis. Bahwa terdakwa telah mengetahui bahwa obat jenis MerlopamLorazepam adalah dilarang untuk disalangunakan diperjualbelikan dan untukdikonsumsi.Bahwa pada pukul 10.00 wib, saksi Adit Tirta Anasir Bin H. Tata Mustafadan saksi RD. Eri Erfian yang merupakan anggota Polresta Bandung melakukanpenangkapan terhadap terdakwa.
Asep tidak mempunyaikeahlian dalam Farmasi dan bukan profesi Apoteker ataupun Dokter.Bahwa maksud dan tujuan terdakwa membeli obat jenis MerlopamLorazepam adalah untuk dikonsumsi sendiri dan dijual kepada orang lain untukmendapatkan keuntungan. Bahwa terdakwa menjual obat jenis MerlopamLorazepam tersebut kepada sdr. Apep, sdr. Coki dan sdr. Idoy. Bahwa darimenjual obat jenis Merlopam Lorazepam tersebut, terdakwa mendapatkeuntungan sekitar Rp.40.000/10 butir.
Asep tidak mempunyalkeahlian dalam Farmasi dan bukan profesi Apoteker ataupun Dokter. Bahwa, maksud dan tujuan terdakwa membeli obat jenis MerlopamLorazepam adalah untuk dikonsumsi sendiri dan dijual kepada orang lainHalaman 8, Putusan Perkara Pidana Nomor 541/Pid.Sus/2020/PN BlIbuntuk mendapatkan keuntungan. Bahwa terdakwa menjual obat jenisMerlopam Lorazepam tersebut kepada sdr. Apep, sdr. Coki dan sdr. Idoy.
Asep tidakmempunyai keahlian dalam Farmasi dan bukan profesi Apoteker ataupunDokter. Bahwa maksud dan tujuan terdakwa membeli obat jenisMerlopam Lorazepam adalah untuk dikonsumsi sendiri dan dijual kepadaorang lain untuk mendapatkan keuntungan. Bahwa terdakwa menjualobat jenis Merlopam Lorazepam tersebut kepada sdr. Apep, sdr. Coki dansdr. Idoy. Bahwa dari menjual obat jenis Merlopam Lorazepam tersebut,terdakwa mrndapat keuntungan sekitar Rp.40.000/10 butir.
AA.PUTU JUNIARTANA PUTRA,SH
Terdakwa:
HAIRULLAH Als CAKWE Bin SURYANI
27 — 4
M E N G A D I L I:
- Menyatakan terdakwa Hairullah als Cakwe bin Suryani telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun, dan pidana denda sebesar Rp.6.000.000,- (enam juta Rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut
Menyatakan terdakwa Hairullah als Cakwe bin Suryani terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memilikiizin edar, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 jo. Pasal106 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalam SuratDakwaan Penuntut Umum;2.
Junaidi als ljunsebanyak 4 (empat) butir dengan harga Rp.20.000, (dua puluh ribu rupiah)dan obat jenis Yorindu/ketekan sebanyak 8 (delapan) butir dengan hargaRp.50.000, (lima puluh ribu rupiah); Bahwa Terdakwa tidak memiliki ijin untuk menjual obatobatan ataupunkeahlian dalam bidang farmasi;Menimbang, bahwa bahwa barang bukti yang diajukan di persidangantersebut di atas, telah disita secara sah serta telah diperlihatkan kepada saksisaksidan Terdakwa, sehingga secara hukum barang bukti tersebut dapat
Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/ataualat Kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Ad. 1.
tanggal 27 Oktober2009, ternyata obat jenis Doubel L dan obat jenis Yorindu/ketekan merupakan obatyang dilarang untuk diedarkan, sehingga nyata bahwa terdakwa telah mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, dengan demikian unsur kedua,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar telah terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dakwaan kesatu PenuntutUmum telah terpenuhi, maka Majelis Hakim berkeyakinan bahwa
Menyatakan terdakwa Hairullah als Cakwe bin Suryani telah terbukti secara sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjaraselama 1 (Satu) tahun, dan pidana denda sebesar Rp.6.000.000, (enam jutaRupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka harusdiganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;3.
35 — 8
Menyatakan terdakwa SAIFUL HANA BIN ABU SAHLAN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN/ATAU PERSYARATAN KEAMANAN KHASIAT ATAU MUTU YANG DILAKUKAN SECARA BERLANJUT;2.
Melati, Kabupaten Nganjuk c*dan di pinggirJalan Desa Mojoseto, Kecamatan Gondang, kabupaten Nganjuk. setidaktidaknya di suatu tempatdalam daerah hukum Pengadilan Negen Nganjuk, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yanq tidak memenuhi standard dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksudalam Pasal 98 ayat (2) danayat (3), yang dilakukan secara berturuttit sebanyak 4 (empat) kali, setidaknya lebih dari satu kaliyang
Triheksifenidil HCL (tidak termasuk narkotika maupun psikotropika,tetapi termasuk Daftar Obat Keras) dan terdakwa dalam memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan tersebut dilakukan secara melawan hukum karena tidak memenuhistandar dan/atau persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimanadimaksud Pasal 98 ayat (2) dan (3) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan tidak mendapatiin dari instansi yang berwenang untuk memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan:3. Yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan.dan mutu;4 = 2 == === $22 22222 $= 22 == 2= === === Bila antara beberapaperbuatan, meskipun masingmasing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannyasedemikian rupa sehinqga harus dipandanq sebaqai satu perbuatan berianjut;Ad. 1.
Dengan sengaja mamproduksiataumengedarkan sediaan farmasi dan/ataualatkesehatan;Menimbang, bahwa pengertian sub unsur"dengan sengaja" dalam perkara inimerujuk pada konsep kesengajaan (opzettelijke) yang secara umum maknanya meliputi artidari istilah "menghendaki" (willen) dan 'mengetahui" (wetens), dalam arti bahwa pelakumemang menghendaki terjadinya perbuatan melawan hukum serta menqetahui pula akibatyang timbul dari perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi berdasrkan
Menyatakan terdakwa SAIFUL HANA BIN ABU SAHLAN, telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "DENGAN SENGAJA MENGEDARKANSEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI STANDART DAN/ATAUPERSYARATAN KEAMANAN KHASIAT ATAU MUTU YANG DILAKUKANSECARA BERLANJUT;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut di atas oleh karena itu dengan pidanapenjara selama (satu) tahun dan 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp. 250.000.
371 — 214
YUSUF pada hari Senintanggal 30 Nopember 2015 sekira pukul 10.00 Wib, atau setidaktidaknya padasewaktu hari dalam bulan Nopember Tahun 2015, bertempat di Toko BELLIAJalan Mr.Mohd Hasan No.23 Batoh Kota Banda Aceh atau setidaktidaknyapada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriBanda Aceh, yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yakni 24 (duapuluh empat) macam produk kosmetika (sesuai penetapan penyitaanKetua
rambut, kuku, bibir, ogangenital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untukmembersihkan mewangikan, mengubah penampilan dan ataumemperbaiki bau badan, melindungi atau memelihara tubuh padakondisi baik;Bahwa, berdasarkan pasal 1 ayat (4) Undangundang kesehatan No. 36tahun 2009 tentang Kesehatan menjelaskan bahwa pengertian IzinEdar adalah izin yang diberikan pemerintah dalam bentuk suratpersetujuan pendaftaran, dalam hal ini diterbitkan olen Kepala BadanPOM RI atas suatu produk sediaan farmasi
dijualkepada masyarakat akan tetapi terdakwa menjual kosmetika tersebutkarena ada permintaan konsumen;Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengandakwaan tunggal melanggar pasal 197 jo pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 tahun2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum berbentuktunggal, maka Majelis akan mempertimbangkan dakwaan Penuntut Umumtersebut yang unsurunsurnya sebagai berikut:Setiap orang;Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
berdasarkanketentuan pasal 1 angka 4 adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika;Menimbang, bahwa Izin Edar adalah izin yang diberikan pemerintah dalambentuk surat persetujuan pendaftaran, dalam hal ini diterbitkan oleh KepalaBadan POM RI atas suatu produk sediaan farmasi untuk dapat diproduksi dandiedarkan di Indonesia setelah produk tersebut terbukti telah memenuhipersyaratan mutu dan/ atau keamanan dan/ atau kemanfaatan yang ditetapkanoleh peraturan perundangundangan, surat persetujuan
yang diterbitkan memuatnomor pendaftaran dan nomor pendaftaran tersebut harus dicantumkan padalabel produk yang bersangkutan;Menimbang, bahwa persayaratan kosmetik untuk dapat diedarkan diIndonesia adalah sesuai dengan pasal 106 ayat (1) undangundang Nomor 36tahun 2009 tentang Kesehatan, menyatakan bahwa sediaan farmasi dan alatkesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar;Bahwa, kosmetika yang tidak memiliki izin edar tidak dapat diedarkanuntuk dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah
19 — 9
Menyatakan terdakwa BUDI Bin BAHRUDIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi dan/atau Alat Kesehatan yang Tidak Memiliki Izin Edar 2.
Menyatakan terdakwa BUDI Bin BAHRUDIN terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi danfatau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana dalam Dakwaan Pasal 197 Undang Undang R.I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.2.
Milono Km. 7,5 Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya Kota PalangkaRaya Propinsi Kalimantan Tengah atau setidak tidaknya pada suatu tempatlain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri PalangkaRaya yang berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksuddalam pasal 106 ayat (1) yaitu berupa 7 (tujuh) keping/70 (tujuhpuluh) butir obat Zenith, perbuatan tersebut
Bahwa benar saksi menerangkan mengerti sekarang ini diperiksa olehpemeriksa sebagai saksi penangkap sehubungan dengan dugaan tindakpidana dalam perkara Setiap orang dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi tidak memiliki izin edar. Bahwa benar saksi menerangkan terjadinya tindak pidana tersebutpada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 sekitar jam 10.00 wib didalam sebuah KIOS Jalan Rta. Milono Km. 7,5 Kel. Menteng Kec. JekanRaya Kota Palangkaraya.
dandalam diri terdakwa tidak terdapat alasan pemaaf maupun alasanpembenar sehingga dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum.Dengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah dan meyakinkanmenurut hukum.Ad.2 Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan Farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarBahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional dan kosmetik.17Bahwa berdasarkan fakta fakta yang terungkap dipersidangan baik itudari keterangan
Menyatakan terdakwa BUDI Bin BAHRUDIN telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan SengajaMengedarkan Sediaan Farmasi dan/atau Alat Kesehatan yang Tidak MemilikiIzin Edar 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa BUDI Bin BAHRUDIN Tersebut diatasdengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan denda sebesarRp.1.000.000. (satu juta rupiah) dan apa bila denda tersebut tidak dibayardiganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan ;3.
KUPIK SULAENI, SH
Terdakwa:
FENDRI SOFYAN JUPRI alias CELENG Bin SUMANTO
21 — 6
- Menyatakan Terdakwa Fendri Sofyan Jupri Alias Celeng Bin Sumanto telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Ijin Edar ;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulandan denda sejumlah Rp. 500.000,00. ( lima ratus ribu rupiah), dengan
Menyatakan Terdakwa Fendri Sofyan Jufri als Celeng binSumanto bersalah melakukan tindak pidana : Dengan SengajaMengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki jjin edar,Halaman 1 dari 17 Putusan Nomor 149/Pid.Sus/2018/PN Tlgsebagaimana diatur dalam Pasal 197 Undangundang RepublikIndonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam SuratDakwaan Nomor : PDM78/Tlung/Ep.1/05/2018 ;2.
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh PenuntutUmum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:KESATU:Bahwa ia Terdakwa FENDRI SOFYAN JUPRI als CELENG BinSUMANTO, pada hari Selasa tanggal 6 Maret 2018 sekitar jam 18.30 Wib ataupada waktuwaktu lain dalam bulan Maret 2018 bertempat di Desa TiudanKecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung atau pada tempattempat lainyang masih termasuk dalam Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Tulungagung,Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.Halaman 3 dari 17 Putusan Nomor 149/Pid.Sus/2018/PN TlgATAUDAKWAAN KEDUA:Bahwa ia Terdakwa FENDRI SOFYAN JUPRI als CELENG BinSUMANTO, pada hari Selasa tanggal 6 Maret 2018 sekitar jam 18.30 Wib ataupada waktuwaktu lain dalam bulan Maret 2018 bertempat di Desa TiudanKecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung atau pada tempattempat lainyang masih termasuk dalam Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Tulungagung,Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin Sebagaimana dimaksud dalampasal 106 ayat (1) UU R.I. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yaitusediaan farmasi dan alat kesehatan ahnya dapat diedarkan setelahmendapat izin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Menyatakan Terdakwa Fendri Sofyan Jupri Alias Celeng Bin Sumantotelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana : Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang TidakMemiliki Ijin Edar ;2.
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : ANDI ARMASARI, SH
37 — 21
Bahwa jenis obat dan kosmetik tersebut diperoleh terdakwa dengan cara membelidari Sarana resmi yaitu pedagang Besar farmasi (PBF), akan tetapi oleh terdakwadengan sengaja untuk membuka kemasan obat tersebut, agarpasien/konsumen tidak mengetahui merk obat tersebut, sedang untuk kosmetikHalaman. 2 dari 17 halaman Putusan.No. 734/PID.SUS/2019/PT.MKSdan obat tradisional diperoleh dari sales yang datang ke apotik terdakwa, namunterdakwa sudah tidak mengetahui nama dan alamat sales tersebut.
persyaratan mutu dan persyaratankeamanan sesuai dengan yang tercantum dalam peraturan perundangundangan,dimana persyaratan terhadap obat tradisional yang aman sesuai dengan peraturanMenteri Kesehatan RI No.007 Tahun 2012 tentang Registrasi obat tradisional,adapun obat tradisional dilarang mengandung bahan kimia obat, untuk kosmetiktidak boleh mengandung bahan yang dilarang, dimana menurut ahli dimana sediaanfarmasi dan obat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar, dansediaan farmasi
Makassar, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (8).Perbuatan terdakwa dilakukan dengan caracara sebagai berikut :Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut di atas saat terdakwa beradadirumahnya dihubungi oleh salah seorang karyawan yang bekerja padaApotik milik terdakwa, dimana menyampaikan kalau di Apotik
Menyatakan terdakwa AGUS SALIM terbukti bersalah melakukan perbuatan yangdengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiatHalaman. 8 dari 17 halaman Putusan.No. 734/PID.SUS/2019/PT.MKSatau kemanfaatan, dan mutu, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 196 UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dalam dakwaan kedua..
Bahwa saya Terdakwa didakwa dengan dakwaan melanggar pasal 196 ataupasal 197 UU RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;Bahwa unsur pasal 196 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebutadalah bersifat alternatif yakni setiap orang yang dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/ atau persyaratan keamanan,, khasiat atau kemanfaatandan mutu.
30 — 7
PDMIII15/BONDO/03/2014, tanggal 17 Maret 2014, yang isinya pada pokoknyasebagai berikut :DAKWAANKESATU :Bahwa terdakwa YUMAATI Binti SAKNA pada hari Kamis, tanggal10 Oktober 2013 sekira pukul 14.00 Wib atau setidaktidaknya padasuatu waktu dalam bulan Oktober 2013 bertempat di Toko miliknyaterdakwa di Desa Penanggungan, Rt. 9/01, Kecamatan Maesan,Kabupaten Bondowoso atau setidaktidaknya pada suatu tempat dalamDaerah Hulum Pengadilan Negeri Bondowoso, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
sebagai berikut : 1 (satu) butir pil kuning berlogo MEF, 2(dua) butir pil warna putih berlogo AFI, 1 (satu) buah pil warnahijau berlogo PIM, 1 (satu) butir pil warna orange berlogo BMF danterdakwa menjual obat tersebut tanpa ada ijin edar dan obattersebut disimpan digantung ditembok Toko Terdakwa dan adabeberapa obat yang tergolong obat keras yang terdakwa jualsehingga saksi OLIEF MASHUDA RASYID, RONY SUGIARTO,langsung mengamankan obatobatan yang diduga obat keras(daftar G) tersebut atau sediaan farmasi
sebagairnana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197 Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan;KEDUABahwa terdakwa YUMAATI Binti SAKNA pada hari Kamis, tanggal10 Oktober 2013 sekira pukul 14.00 Wib atau setidaktidaknya padasuatu waktu dalam bulan Oktober 2013 bertempat di Toko miliknyaterdakwa di Desa Penanggungan, Kecamatan Maesan, KabupatenBondowoso, atau setidaktidaknya pada suatu tempat dalam DaerahHulum Pengadilan Negeri Bondowoso, dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar ;Ad. 1.
Memproduksi dan/atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memenuhi' standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu ;Ad.1. Unsur Setiap orangMenimbang, bahwa unsur setiap orang telah dipertimbangkandalam dakwaan kesatu tersebut di atas, dan pertimbangan dimaksuddiambil alih dalam pertimbangan ini, sehingga unsur setiap orang telahterbukti pada diri Terdakwa ;Ad. 2.
26 — 5
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal daritanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yangdapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnyarasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapatmenimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongangolongan sebagaimana terlampir dalam Undangundang ini;Bahwa, menurut Pasal 39 ayat (1) Undangundang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika, Narkotika hanya dapat disalurkan oleh IndustriFarmasi, pedagang besar farmasi
, dan sarana penyimpanan sediaanfarmasi pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam Undangundang ini,sedangkan dalam ayat (2) Industri Farmasi, pedagang besar farmasi,dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib memiliki izin knusus penyaluran Narkotikadari Menteri;Bahwa, dalam menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,menjadi perantara dalam jual beli atau menyerahkan sebagaimanadalam Undangundang ini haruslah dilakukan dengan suatukesengajaan;
, dan sarana penyimpanan sediaanfarmasi pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam Undangundang ini,sedangkan dalam ayat (2) Industri Farmasi, pedagang besar farmasi,dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib memiliki izin knusus penyaluran Narkotikadari Menteri;Bahwa, dalam memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakanNarkotika Golongan dalam bentuk bukan tanaman sebagaimana dalamUndangundang ini haruslah dilakukan dengan suatu kesengajaan;Halaman
, pedagang besar farmasi, dansarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sesuai denganketentuan dalam Undangundang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, padahal menurut Undangundang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika tersebut diwajibkan untuk memiliki izin khususpenyaluran Narkotika dari Menteri terkait; Bahwa, meskipun hasil urine dari Terdakwa positif mengandungMetamfetamin sebagaimana berdasarkan hasil dari pemeriksaanlaboratorium dan juga barang bukti Narkotika Golongan jenis sabusabu dalam
1.BRATHA HARIPUTRA, SH
2.DIO SUMANTRI, S.H.
Terdakwa:
ENDIK SUSILO Alias KASUS Bin SARNO
39 — 5
- Menyatakan Terdakwa Endik Susilo Alias Kasus Bin Sarno telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 4 (empat) bulan serta denda sejumlah Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan selama
Tulungagung atau setidaktidaknya disuatutempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan NegeriTulungagung, melakukan tindak pidana, setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1),perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan caracara sebagai berikut:Bahwa berawal pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut diatas, saksiRiski Dian Abimanyu (anggota Polri) bersama saksi
Bahwa hasil pemeriksaan dari Kepala Sub Bidang Narkoba Forensikpada Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya, Nomor08140/NOF/2019 tanggal 30 Agustus 2019, menyimpulkan bahwa barangbukti nomor 14637/2019/NOF positif trineksifenidil hci mempunyai efeksebagai anti parkinson tidak termasuk narkotika maupun psikotropikatetapi masuk daftar obat keras.Bahwa terdakwa yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud
Ahli Masduki, S.E., M.Kes. dibawah sumpah pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut: Bahwa ahli ketahui dalam perkara ini adalah dimintai pendapatsehubungan dengan adanya peredaran sedian farmasi tanpa ijin edar; Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa Pil jenis Double Lyang diedarkan Terdakwa Endik Susilo Alias Kasus Bin Sarno merupakantablet putih berlogo LL yang dijinkan resmi BPOM adalah obat denganmerk dagang ARTANE yang diproduksi PT.
No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapat izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Menyatakan Terdakwa Endik Susilo Alias Kasus Bin Sarno telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar;Halaman 17 dari 18 Putusan Nomor 303/Pid.Sus/2019/PN Tlg2.
32 — 7
Menyatakan Terdakwa AKHMAD IFENDY Bin SARBUNI (ALM) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1(satu) tahun dan 2(dua) bulan denda sebesar Rp. 4.000.000.,00 (empat juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 4(empat) bulan;3.
Menyatakan Terdakwa AKHMAD IFENDY Bin AHMAD SARBUNI (ALM) telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar dari pihak yangberwenang melanggar pasal 197 jo pasal 106 Ayat (1) Undangundang No.36 tahun 2009tentang kesehatan sebaaimana dalam dakwaan primair penuntut umum.2.
Tapin Selatan Kabupaten Tapin atau setidaktidaknya pada suatu tempat yangtermasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau telah dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar, perbuatan manadilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa pada awalnya saksi ISMAIL HIDAYATULLAH dan saksi NOVITA PURBA yangmerupakan anggota Polsek Tapin Selatan mendapat informasi dari masyarakat bahwa terdakwasering mengedarkan obat jenis dextro dan obat
Tapin Selatan Kabupaten Tapin atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang termasukdaerah hukum Pengadilan Negeri Rantau telah dengan sengaja memproduksi atau mengedarkanmenyimpan, mengolah sediaan farmasi atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu tanpa memiliki keahlian dankewenangan, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Bahwa pada awalnya saksi ISMAIL HIDAYATULLAH dan saksi NOVITA PURBA yangmerupakan
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki ijin edar;ad.1.
Menyatakan Terdakwa AKHMAD IFENDY Bin SARBUNI (ALM) terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, DENGAN SENGAJA MENGEDARKANSEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IJIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama1(satu) tahun dan 2(dua) bulan denda sebesar Rp. 4.000.000.,00 (empat juta rupiah) denganketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 4(empat)bulan:3.
38 — 7
Martadinata, Kelurahan Karangsari,Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tuban, setiap orang yang dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis carnophensebanyak 197 (seratus sembilan puluh tujuh) butir tablet warna putih dengan logo Zenithdan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal106 ayat (1), perbuatan tersebut dilakukan oleh
terdakwa dengan caracara sebagai berikut :Bermula dari terdakwa Mardiono Bin Pasir mendapatkan sediaan farmasi berupaobat jenis carnophen dengan cara membeli dari seseorang lakilaki yang tidak dikenal didaerah Tuban, yang mana terdakwa membeli obat jenis carnophen tersebut sebanyak 197(seratus sembilan puluh tujuh) butir tablet warna putih dengan logo Zenith dengan hargasebesar Rp. 18. 000, (delapan belas ribu rupiah) untuk setiap 10 (sepuluh) butir tabletnyadan dijual atau diedarkan oleh terdakwa
Selanjutnya saat terdakwa berada di tempat lokasi kejadian, saksi Suhara dansaksi Dyasmara (merupakan anggota polisi dari Polres Tuban) yang mendapatkan informasidari masyarakat tentang adanya peredaran atau jual beli sediaan farmasi berupa obat jeniscarnophen yang dilakukan oleh terdakwa langsung ketempat kejadian.
farmasi berupa obat jenis carnophenyang mana 5 (lima) butir tablet sediaan farmasi berupa obat jenis carnophen warna putihdengan logo *ZENITH tersebut disisihkan untuk pemeriksaan Laboratorium Kriminalistikdengan berat netto (berat bersih) yaitu 2,412 gram adalah positif yang mengandung bahanaktif Karisoprodol (mempunyai efek sebagai analgesik/ pereda nyeri, tidak termasuknarkotika maupun psikotropika tetapi termasuk daftar obat keras/ obat masuk dalam daftarG), Asetaminofen (mempunyai efek sebagai
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan ;3.
DEWI SUZANA. SH MH
Terdakwa:
1.MUHAMMAD MUSTOFA RIADY Als YADI Bin MUHAMAD NASIR
2.MUHAMMAD AZHAR Als AZHAR Bin H.NAWAWI
63 — 29
NAWAWI telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang melakukan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan /atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu
- Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 3 bulan dan 22 hari dan dendamasing-masing sebesar Rp. 1.000.000 (Satu Juta Rupiah)
Teluk Segara Kota Bengkulu atau setidak tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah HukumPengadilan Negeri Bengkulu, yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhistandar dan / atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu,yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukanperbuatan, perbuatan mana dilakukan para terdakwa dengan cara sebagaiberikut : Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana
Dan berdasarkan keterangan AHLI Hifdziulil azmi, s.Farm, Apt Bin Munajah Abdullah Sudjak, menerangkan bahwa : ObatMerk Samcodin termasuk sediaan Farmasi Obat bentuk Tablet, bahwa Obatsediaan Farmasi di Golongkan menjadi 5 Golongan antara Lain , Narkotika,Psikotropika , Obat Keras, Obat Bebas Terbatas dan Obat Bebas, yangmenggolongkan sediaan Farmasi atau obatobatan tersebut di atur dalamPeraturan Mentri Kesehatan nomor 949/MENKES / VI / 2000, Tentang RegistrasiObat Jadi, dan juga di atur oleh Badan
palingberbahaya tersebut yaitu kandungan Dextromethorpahane yang ada didalam obatSamcodin, yang mengatur tentang perdagangan obat bebas terbatas dalam hal iniobat merek Samcodin yang didalamnya ada mengandung Dextromethorpahaneyaitu Peraturan BPOM nomor 10 tahun 2019 tentang pedoman pengelolaan obatobat tertentu yang sering disalah gunakan terutama obat yang didalamnyamengandung Dextromethorpahane, Tidak Boleh Menjual atauMemperdagangkan Obat Bebas Terbatas tanpa memiliki Latar BelakangPendidikan Farmasi
Sarana Kefarmasian seperti toko Obat Dan Aptotek yang memiliki izin,Instalasi Farmasi Rumah Sakit tau Klinik yang memiliki Izin, InstalasiFarmasi Pemerintah yang memiliki Apoteker sebagai Penanggung JawabKecuali Toko Obat yang penanggung jawab nya adallah Tenaga TeknisKefarmasian ;b. Bahwa Untuk aturan batas jumlah penyimpanan sampai saat ini tidak adanamun hanya di atur untuk pendistribusian obat .c.
dan/ atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar adallah mengedarkanHalaman 6 dari 16 HalamanPutusan Nomor 36/Pid.sus/2020/PN.Bglsedian farmasi dan atau alat kesehatan yang belum di daftarkan izin edarnyaatau yang di cabut/ dibatalkan edarnya Bahwa dalam aturan tidak di sebutkan untuk batas minimal dan maksimalpenjualan obat namun di sebutkan bahwa penjualan obat berdasarkankewajaran jumlah obat yang di serahkan dan frekuensi penyerahan obatkepada pasien yang sama apabila dalam jagka waktu
67 — 3
dengan sengaja tanpa ijin menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu dengan tidak memiliki keahlian dan kewenangan;
Perindustrian Desa Bayanan Kecamatan Daha SelatanKabupaten Hulu Sungai Selatan, atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenang memeriksa danmengadili, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1).Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :e Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut
diatas, berawal dari laporanmasyarakat tentang peredaran obat sediaan farmasi tanpa ijin lalu saksi AJIT PUTRAdan saksi SARKANI serta rekan yang lainnya melakukan penyelidikan atas laporantersebut, kemudian saksi AJI PUTRA dan saksi SARKANI serta rekan yang lainnyamelakukan kegiatan untuk melakukan penangkapan terhadap terdakwa yang telahmengedarkan obat sediaan farmasi tanpa ijin, saat itu saksi AJI PUTRA dan saksiSARKANI serta rekan yang lainnya melakukan penangkapan terhadap terdakwa padasaat
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :e Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, berawal dari laporanmasyarakat tentang peredaran obat sediaan farmasi tanpa ijin lalu saksi AJIT PUTRAdan saksi SARKANI serta rekan yang lainnya melakukan penyelidikan atas laporantersebut, kemudian saksi AJI PUTRA dan saksi SARKANI serta rekan yang lainnyamelakukan kegiatan untuk melakukan penangkapan terhadap terdakwa yang telahmengedarkan obat sediaan farmasi tanpa ijin
Apt binti BACHRUN(Alm), dengan disumpah yang telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagaiberikut :Bahwa saksi sebagai ahli dibidang kefarmasian;Bahwa saat ini saksi menjabat sebagai Kasi Farmasi di Dinas Kesehatan Kab.
Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan / atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu dengan tidak memiliki keahlian dan kewenangan.Ad. 1.
86 — 11
RONI bin KUSMAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut serta dengan sengaja memproduksi sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa LIGA KUS HENDRATMOKO Als.
RONI bin KUSMANterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Bersamasamadengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatanyang tidak memiuliki yin edar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam DakwaanKesatu yaitu Pasal 197 UU RI No. 36tahun 2009 Tentang Kesehatan Jo. Pasal 55 ayat (1)Ke 1 KUHP;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa LIGA KUS HENDRATMOKO Als.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106ayat (1);3. Telah melakukan, menyuruhlakukan atau turut serta melakukan perbuatan;ad.1.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif,; dimana apabila salah satu unsurtersebut terpenuhi maka unsur tersebut terpenuhi;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan tidak memiliki yin edar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) Undangundang RI Nomor 36 Tahun 2009 TentangKesehatan;Menimbang, bahwa terdakwa LIGA KUS HENDRATMOKO Als.
Dengan sengajamemproduksi sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar telah terbukti.ad. 3.
RONI bin KUSMANterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut sertadengan sengaja memproduksi sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa LIGA KUS HENDRATMOKO Als. RONI binKUSMAN oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan dendasebesar Rp. 200.000,(dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidakdibayar maka digantikan dengan pidana kurungan selama (satu) bulan;3.
SODARTO, S.H
Terdakwa:
MUHAMMAD YUSUP BIN SAKYA
32 — 20
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD YUSUP Bin SAKYA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR;-----
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 2 (Dua) Tahun dan pidana denda sebesar Rp.2.000.000 (Dua Juta Rupiah)
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD YUSUP Bin SAKYA bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimanaDakwaan kami melanggar Pasal 197 Undang Undang RINomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MUHAMMAD YUSUP Bin3.
Batola Kuala atausetidak tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Marabahan yang berwenang memeriksa danmengadili, dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memiliki izin edar, perbuatan Terdakwa dilakukan dengan carasebagai berikut : halaman 3 dari 20 halamanPutusan Nomor.273/Pid.Sus/2017/PN.Mrh.e Bahwa awalnya Pada hari kamis tanggal 28 September 2017sekitar jam 13.00 wita Anggota polsek cerbon yang sedangmelaksanakan Giat Ops Antik Intan 2017 tentang
Batola akan melakuan tindak pidana dengansengaja menyediakan/ mengedarkan sediaan obat farmasi jenisCarnophen (Zenith) , kKemudian Anggota Polsek cerbon segeramemasitiakan informasi tersebut dan dilanjutkan melakukanpenyelidikan dan melakukan pengintaian di pinggir jalan di Kec.Cerbon Kab. Batola, selanjutnya sekitar pukul 14.00 Witatepatnya di JI. H.M Yunus Desa Sawahan Rt. 01 Kec. CerbonKab.
merk Carnophen/ZenithCuma ada 46 (empat puluh enam) keping kemudian Terdakwasegera memberitahukan hal tersebut kepada seseorang yangTerdakwa panggil dengan sebutan "ADING BOS tersebut, akantetapi pada waktu itu Terdakwa tidak memberitahukan bahwaobat yang tersedia sebanyak 46 (empat puluh enam) kepingakan tetapi Cuma memberitahukan bahwa Cuma ada obatsediaan farmasi jenis Carnophen/Zenith sebanyak 45 ( Empatpuluh lima) keping saja karena obat sediaan farmasi sebanyak 1(satu) keping tersebut rencannya
Ayat (1) UndangUndang No. 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan yang menyebutkan bahwa Sediaan farmasi danalat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edarmaka kini Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah obatobatanjenis carnophen yang Terdakwa jual terdapat izin edarnya atau tidak?
87 — 31
bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan olehPenuntut Umum pada tanggal 1 November 2017 yang pada pokoknya sebagaiberikut:MENUNTUT:Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kasongan yang memeriksadan mengadili perkara ini memutuskan.1.Menyatakan Terdakwa YADI Alias BAPAK RUSDA Bin BARDI bersamadengan Terdakwa SHANDY Alias BAPAK AIS Bin PASIHAN terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Secarabersamasama mengedarkan sediaan farmasi
Zenith Pharmaceuticalsemarang dengan pemilik PBF/Apotik;> Adapun Obat Yang mendapat Sanksi Pembatalan Persetujuan Nomorijin edar salah satunya adalah Carnophen tablet dengan Nomor jinedar DKL8727904210A1Bahwa berdasarkan pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatHalaman 12 dari 28 Putusan Nomor 92/Pid.Sus/2017/PN Ksn.diedarkan setelah mendapat jin edar dan apabila orang mengedarkanobat tanpa surat ijin edar atau surat Ijin edarnya
Dinas kesehatankabupaten/Kota dan yang boleh Menjual adalah tenaga kesehatan yangmempunyai Keahlian dan kewenangan untuk melakukan Praktikkefarmasian; Bahwa menurut pasal 108 UU RI Nomor 36 tahun 2009 TentangKesehatan yang dimaksud dengan PraktikKefarmasian adalah termasukpengendalian Mutu Sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan, Pendistribusian obat Pengelolaan Obat, Pelayanan ObatAtas resep Dokter, Pelayanan Informasi Obat, Serta pengembanganObat, Bahan Obat dan Obat Tradisional harus
dilakukan oleh TenagaKesehatan yang mempunyai keahlian dan Kewenangan sesuai denganKetentuan perundang Undangan; Bahwa yang masuk dalam Sediaan farmasi adalah Obat, Bahan Obatdan Obat Tradisional dan Kosmetika; Bahwa masih adanya obat jenis Zenith atau Carnophen dan obat dextromasih tetap beredar di tengah masyarakat karena Produsen yangmemproduksi obat tersebut secara illegalTerhadap keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Para Terdakwamenyatakan tidak keberatan dan membenarkannya;Halaman 13
Zenith Phamaceuticals.Bahwa ketentuan dalam pasal 106 ayat (1) UU No.36 Tahun 2009 tentangKesehatan adalah Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah mendapatizin edar;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas, unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar telah terpenuhisecara sah menurut hukum;Halaman 23 dari 28 Putusan Nomor 92/Pid.Sus/2017/PN Ksn.Ad. 3.