Ditemukan 20882 data
15 — 5
(alRum:21); Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor1 Tahun 1974, perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa;Menimbang, bahwa berdasarkan firman Allan SWT pada Surat ArRuum ayat 21 dan ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor 1 tahun 1974tersebut diatas, dapat diketahui bahwa tujuan perkawinan adalah untukmendapatkan ketentraman
13 — 1
Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaatbagi kedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
15 — 9
axorzs ailrllSy pinlogiorrlyArtinya : "Tidak baik mengumpulkan dua orang yang tidak mungkindapat disatukan, dan apapun yang menyebabkan timbulnyasengketa ini besar atau kecil namun yang jelas baik adalahmengakhirinya hubungan perjodohan mereka, barangkali(sesudah itu) Allan akan menganugerahi masingmasingpasangan baru, yang demikian akan diperolah ketenangandan ketentraman;3.
19 — 2
sesuai denganmaksud firman Allah SWT dalam alQuran surat arRum ayat 21, pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, hal manadalamkehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak mungkin lagidiwujudkan;Menimbang, bahwa dengan mempertahankan rumah tangga yang sudahsedemikian bentuknya akan menimbulkan dampak negatifoaik ternadap keduabelah pihak yang berperkara dan keluarga masingmasing, maka jalan terbaiksatusatunya adalah perceraian sesuai dengan firman Allan
9 — 6
Olehnya itu pengadilan berkesimpulan denganmelihat kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagaimana diatas,maka jalan terbaik yang ditempuh oleh Pengadilan adalah membubarkanperkawinan Penggugat dan Tergugat ketimbang untuk dipertahankan ;Menimbang, bahwa dengan tidak mungkin dipersatukannya rumahtangga Penggugat dan Tergugat, maka tujuan perkawinan untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal atau sakinah, mawaddah warahmahsebagaimana firman Allan SWT dalam Al Quran surat ArRum ayat 21
11 — 1
mengandung mafsadah yang lebih ringankemudaratannya, dibandingkan dengan mempertahankan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat;Menimbang bahwa berdasarkan pada faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim menilai bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah ada keretakan bathindan pecahnya hati, sehingga kehidupan rumahtangga tersebut menjadi sangat sulituntuk dirukunkan kembtergugat dan bila dibiarkan terusmenerus, maka tujuanperkawinan yang sakinah mawaddah warrahmah sebagaimana yang dikehendakioleh Allan
23 — 2
maksud Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan terwujudnya keluarga yangsakinah, mawaddah dan rahmah, sesuai maksud Pasal 3 Kompilasi HukumIslam, bahkan dalam rumah tangga seperti itu, Suami dan istri sudah tidakdapat menjalankan hak dan kewajibannya masingmasing dengan demikianpenyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belah pihakadalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan
9 — 0
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
16 — 10
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dansebagaimana Firman Allan SWT dalam surat ArRuum ayat 21 tidak akanterwujud dengan kondisi yang demikian, jika dibiarkan akan menambahmadharat bagi kehidupan lahir dan batin keduanya, oleh karena itu menurutpendapat Majelis Hakim perceraian adalah jalan keluar terbaik agar terhindardari kemadlaratan;Menimbang, bahwa disamping itu alas an tersebut telah sesuai denganpendapat Pakar Hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Figh Sunnah Juz Ilhalaman 248 yang diambil alih
11 — 2
kekal sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitumembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanketuhanan Yang Maha Esa atau Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitumewujudkan rumah tangga / keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmahtidak dapat dicapai dalam perkawinan Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yangsedapat mungkin dihindari karena perbuatan tersebut meskipun halal tetapidibenci Allan
12 — 1
No. 00074 /Pdt.G/2016 t'PAJnib.Menimbang, bahwa oleh sebab itu, Majelis Hakim berpendapatbahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkindipertahankan lagi karena tidak mungkin terwujud rumah tangga yangkekal dan bahagia sebagaimana yang diharapkan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan rumah tanggayang sakinah, mawaddah wa rahmah sebagaimana diharapkan Pasal 3Inpres Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum isiam,sebagaimana maksud firman Allan SVVT dalam surat
11 — 1
perkawinan tersebut telah pecahdan salah satu fihak sudah menghendaki bercerai maka tidaklah mungkinsecara hukum dipaksakan kepada keduanya untuk bertahan dalam ikatanperkawinan, karena justeru akan mendatangkan kemadlorotan kepadakeduanya;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga perlu mengutip firman Allahdalam Surat Al Bagarah ayat 227 yang berbunyi sebagai berikut :ele grow alll uls Wall Igo jt olsArtinya : Dan jika mereka (para suami) telah berketetapan hati untukmenjatuhkan talak maka sesungguhnya Allan
13 — 5
Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil danbermanfaat bagi kedua belah pihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami olen Pemohon tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
13 — 6
mana datangnya penyebab perselisihan danpertengkaran a quo, pada kondisi mana diyakini sudah sangat sulit untuk dapatmewujudkan tujuan perkawinan yaitu untuk membentuk keluarga atau rumahtangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, videPasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, sebagaimana yang telah diubahdengan UndangUndang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan dan ataukeluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, vide Pasal 3 Kompilasi HukumIslam, sebagai implementasi Firman Allan
16 — 10
tidak;Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahansebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 yakni untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Pasal 3 Kompilasi HukumIslam yakni untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,mawaddah, dan rahmah, yang sejiwa dengan firman Allan
7 — 0
Dengan demikianpenyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belah pihakadalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah tejadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Pemohon tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat ahli
31 — 3
Putusan No.1199/Pdt.G/2020/PA.Mgt.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapjera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Pemohon tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan
7 — 4
Pemohon maupunTermohon;Menimbang, bahwa dalam setiap persidangan majelis hakim telahberusaha menasehati Pemohon agar kembali rukun dengan Termohon,namun tidak berhasil, bahkan di depan sidang Pemohon justru menampakkankebulatan tekadnya untuk bercerai dengan Termohon;Menimbang, bahwa dengan demikian, maka alasanalasanpermohonan Pemohon tersebut telah memenuhi pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam dan hal ini telah sesuai dengan petunjuk Allan
10 — 1
kasih dan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itubenarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa namun demikian, dalam kondisi rumah tanggadimana tujuan dan mashlahat perkawinan tidak dapat tercapai dan terwujudlagi, dan sebaliknya yang timbul adalah perselisihan dan pertengkaran yangterus menerus yang dapat menimbulkan kemudharatan yang lebih parah lagi,maka Allah SWT. memberikan jalan keluar sebagai pintu dharurat, yaitumelalui perceraian, hal ini sesuai dengan Firman allan
78 — 10
Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaatbagi kedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid