Ditemukan 61386 data
67 — 14
Menyatakan Terdakwa BAMBANG PURWANDI bin PAINO,bersalah melakukan tindak pidana Tanpa ijin dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standart/ atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutudiatur didalam pasal 197 UU. RI. No.36 tahun 2009 tentang, sebagaimanaKesehatan dalam Dakwaan Alternatief Kesatu ;2.
UripSumoharjo II Rt.003, Rw. 006, Desa Ngronggo, Kecamatan Kota, KotaKediri, berdasarkan pasal 84 ayat (2) KUHP oleh karena tempatkediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempatPengadilan Negeri Kabupaten Kediri, maka Pengadilan NegeriKabupaten Kediri berwenang mengadili perkara Terdakwa, dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yangHalaman 3 dari 14 halaman Putusan Nomor 335/Pid.Sus/2015/PN.Gpr.tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
UripSumoharjo II Rt.003, Rw. 006, Desa Ngronggo, Kecamatan Kota, KotaKediri, berdasarkan pasal 84 ayat (2) KUHP oleh karena tempatkediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempatPengadilan Negeri Kabupaten Kediri, maka Pengadilan NegeriKabupaten Kediri berwenang mengadili perkara Terdakwa, tanpakeahlian dan kewenangan telah mengadakan, menyimpan danmengedarkan sediaan farmasi sebagaimana Pasal 98 ayat (2) dan (3),perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut :e Bahwa Terdakwa
Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar;Menimbang, bahwa terhadap unsur unsur tersebut Majelis akanmempertimbangkan sebagai berikut;Ad. 1.
Urip Sumoharijo IIRt.003, Rw.006 Desa Ngronggo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Terdakwaditangkap oleh Petugas Polres Kediri, kemudian Terdakwa dilakukanpenggeledahan oleh Petugas menemukan pil jenis LL sebanyak 100(seratus) butir dalam bungkus rokok Gudang Garam, tidak memiliki ijindari yang berwenang, selanjutnya Terdakwa dan barang buktinyadiserahkan ke Polres Kediri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,sehingga dengan demikian unsur Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi
74 — 4
Menyatakan terdakwa TARONO Alias KEUT Bin SOLIKIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama : 7 ( tujuh) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan.3.
Bahwa untuk dapat mengedarkan sediaan farmasi atau obatobatan maka sediaanfarmasi tersebut harus ada yin edar dan pengedarnyapun harus memiliki jin edar.10Bahwa yang berhak untuk mengedarkan sediaan farmasi atau obatobatan adalahpedagang Farmasi, apotek, toko obat, rumah sakit, puskesmas.Bahwa seorang dokter, perawat atau para medis bukan disebut pengedar tetapimemberikan obat kepada pasiennya berdasarkan diagnosa dan standar etiket.Bahwa pil Dextrometorphan yang layak untuk diedarkan dan memenuhi
Pemalang, terdakwa telah menjual pil dextromethorpan dan terdakwa bukanseorang apoteker dan juga tidak memiliki usaha di bidang farmasi atau pun memiliki jindari pihak yang berwenang, terdakwa hanya menjual pil dextromethorpan dengan hargaRp.10.000,/bungkusnya.Menimbang, bahwa perbuatan menjual obat (sediaan farmasi) merupakanperbuatan pengalihan obat dari tangan penjual kepada pembeli dengan diganti sejumlahuang, sebagaimana dilakukan oleh terdakwa tersebut, jika dihubungkan dengan definisiperedaran
sebagaimana tersebut di atas, menurut hemat majelis perbuatan tersebut yangdilakukan terdakwa tersebut, dapat dikategorikan sebagai perbuatan mengedarkan obat(sediaan farmasi);Menimbang, bahwa terdakwa bukanlah orang yang bekerja sebagai penyalursediaan farmasi, dan juga bukan orang yang mempunyai keahlian di bidang kefarmasian,namun kenyataannya terdakwa telah menjual obat berupa pil dextro kepada saksi AntonBudi Kusumo, walaupun ia mengetahui bahwa obat tersebut akan dipergunakan olehpembelinya
untuk mabok;Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut, menurut hemat majelisperbuatan mengedarkan sediaan farmasi yang dilakukan oleh terdakwa diliputi suatukesengajaan, dengan demikian unsur kedua ini telah terpenuhi dari perbuatan terdakwa;3.
Unsur Sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ atau. persyaratan keamanan, khasiat atau. kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat 2 dan ayat 3; Menimbang, bahwa yang dimaksud sediaan farmasi menurut UU No. 36 tahun2009 adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud tidak memenuhi standard dan/ ataupersyaratan keamanan, khasiat dan kemanfaatan dan mutu, merujuk pada ketentuan14dalam pasal 98 ayat (2) dan (
41 — 5
,APt barangbukti PIL LL tersebut merupakan sediaan farmasi berupa obat yang tidakboleh diedarkan (tidak memiliki ijin edar) dan terhadap sedian farmasiberupa butirbutir Pil LL tersebut pengamannya harus tenaga kesehatanyang mempunyai keahlian di bidang farmasi ;Terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepHalaman 5 dari 17 halaman Putusan No.519/Pid.Sus/2017/PN.Gpr.dokter dan tidak mempunyai keahlian
, dan mengedarkan obat dan bahan yangberkhasiat obat, yang ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan yang ditetapkan denganPeraturan Pemerintah", perobuatan mana dilakukan terdakwa dengan carasebagai berikut : Pada awalnya Terdakwa mendapatkan pil jenis LL dari Sdr.
,APt barangbukti PIL LL tersebut merupakan sediaan farmasi berupa obat yang tidakboleh diedarkan (tidak memiliki ijin edar) dan terhadap sedian farmasiberupa butirbutir Pil LL tersebut pengamannya harus tenaga kesehatanyang mempunyai keahlian di bidang farmasi;Terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi karenapekerjaan Terdakwa sehariharinya pada
Tentang Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimasud dalam Pasal 106 Ayat (1) UndangUndangRI. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan :Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi : 1. TEGUHMARJOKO, SH., 2.
Menyatakan Terdakwa IMAM MALIKI Alias MBLEWEH Bin SARITO tersebutdiatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut diatas oleh karena itudengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sejumlahRp.5.000.000, (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebuttidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan ;3.
33 — 4
Menyatakan Terdakwa RUDI HARTONO bin NAWER tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TANPA HAK MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR DAN PERSYARATAN KEAMANAN ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) ;3.
Memerintahkan barang-barang bukti berupa :- 2 (dua) paket obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl yang terdiri dari 1 (satu) paket berisi 74 (tujuh puluh empat) butir dan 1 (satu) paket dalam keadaan hancur ;- 1 (satu) buah handphone merk Mito ;dirampas untuk dimusnahkan ;7. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000 (seribu rupiah) ;
jenis trihexyphenidyl yang terdiri dari (satu)paket berisi 74 (tujuh puluh empat) butir dan (satu) paket dalam keadaan hancur serta1 (satu) buah handphone merk Mito ;e Bahwa, barang bukti berupa handphone merk Mito tersebuttelah digunakan oleh Terdakwa untuk berkomunikasi dalammengedarkan sediaan farmasi jenis Triheksifenidil;Bahwa, Terdakwa bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras ;Bahwa, 2 (dua)
jenis trihexyphenidyl yang terdiri dari (satu)paket berisi 74 (tujuh puluh empat) butir dan (satu) paket dalam keadaan hancur serta1 (satu) buah handphone merk Mito ;Bahwa, barang bukti berupa handphone merk Mito tersebuttelah digunakan oleh Terdakwa untuk berkomunikasi dalammengedarkan sediaan farmasi jenis Triheksifenidil;Bahwa, Terdakwa bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras ;Bahwa, 2 (dua) paket
Api Kalibaru Kecamatan BanyuwangiKabupaten Banyuwangi dengan harga Rp. 150.000, (seratuslima puluh ribu rupiah) untuk setiap 150 (seratus lima puluh)butir, dengan tujuan akan dipakai sendiri dan diberikan kepadatemanteman Terdakwa ;e Bahwa, Terdakwa bukan pedagang farmasi ataupun toko obatyang memiliki wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras ;e Bahwa, 2 (dua) paket obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl yang terdiri dari (satu)paket berisi 74 (tujuh
wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras ;e Bahwa, 2 (dua) paket obat sediaan farmasi jenis trihexyphenidyl yang terdiri dari (satu)paket berisi 74 (tujuh puluh empat) butir dan (satu) paket dalam keadaan hancur yangdisita dari Terdakwa tidak dilengkapi brosur nama obat dan aturan penggunaannya ;e Bahwa, di persidangan telah diajukan bukti surat berupa Berita Acara PemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.
pedagangfarmasi ataupun toko obat yang memiliki wewenang dan izin untuk menyimpan maupunmelakukan peredaran sediaan farmasi obat keras dan 2 (dua) paket obat sediaan farmasi jenistrihexyphenidyl yang terdiri dari 1 (satu) paket berisi 74 (tujuh puluh empat) butir dan 1 (satu)paket dalam keadaan hancur yang disita dari Terdakwa tidak dilengkapi brosur nama obat danaturan penggunaannya ;Menimbang, bahwa selanjutnya barang bukti sediaan farmasi jenis Triheksifenidil HCltersebut telah pula dikirim ke
47 — 11
Menyatakan Terdakwa IRWAN Alias IWAN Bin RIDWAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa IRWAN Alias IWAN Bin RIDWAN oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sejumlah Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;3.
Terdakwa ditangkap karena telah melakukantindakpidana mengedarkan sediaan farmasi berupa obat Zenith Carnophentanpa izin edar.Halaman 6 dari 18 Putusan Nomor 1/Pid.Sus/2017/PN Amt.Bahwa adapun penangkapan Terdakwa terjadi pada hari jumat tanggal23 September 2016 sekira jam 05.45 Wita, ketika Terdakwa berada dirumahnya di Desa Kembang Kuning yang saat itu Terdakwa sedangistirahat.
Terdakwa ditangkap karena telah melakukantindakpidana mengedarkan sediaan farmasi berupa obat Zenith Carnophentanpa izin edar.Bahwa adapun penangkapan Terdakwa terjadi pada hari jumat tanggal23 September 2016 sekira jam 05.45 Wita, ketika Terdakwa berada dirumahnya di Desa Kembang Kuning yang saat itu Terdakwa sedangistirahat.
Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Hakim / Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:1.
Wiryono Projodikoro hal 6165)Menimbang, Bahwa Bahwa berdasarkan Pasal 106 UU No. 36 Tahun2003 tentang kesehatan, menyatakan :(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapat ijin edar.(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi persyaratan objektivita dan kelengkapan serta tidakmenyesatkan.(3) Pemerintah berwenang mencabut ijin edar dan memerintahkanpenarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yangtelah memperoleh ijin edar
Adapun terdakwa dari menjual obat zenith carnophenmendapatkan keuntungan sebesar Rp. 30.000, (tiga puluh ribu) per 1(satu) box dan terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi atau alatkesehatan berupa obat zenith carnophen tersebut tidak mendapat jijinedar dari pihak yang berwenang.Bahwa terdakwa telah mengedarkan obat zenith carnophen yang (+)positif mengandung Karisoprodo!
28 — 23 — Berkekuatan Hukum Tetap
OBENG Bin DARMANI pada hariSabtu tanggal 6 Oktober 2007 sekira jam 10.00 Wita atau setidaktidaknya padawaktu lain pada tahun 2007, di Kampung Tembudan Rt.03, Kecamatan BatuPutih, Kabupaten Berau atau setidaktidaknya di tempat lain dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Tanjung Redeb, Mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan tanpa izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 41 ayat(1) UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dengan caracara sebagaiberikut:Pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan
OBENG Bin DARMANI terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI DAN ATAU ALAT KESEHATANTANPA IZIN EDAR sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 81ayat (2) c UndangUndang RI No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatantersebut dalam dakwaan Primair;. Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa RUSLAN Als.
surat yang timbul di sidang yang berhubungan denganperkara dan putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi tidakmenggali, mengikuti dan memahami nilainilai hukum dan rasa keadilan yanghidup dalam masyarakat serta tidak mempertimbangkan berat ringannyapidana, karena Hakim wajib mempertimbangkan pula sifatsifat yang baikdan jahat dari Terdakwa;Bahwa berdasarkan alat bukti yang tertuang dalam Berita Acara Sidang,Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana DENGAN SENGAJAMENGEDARKAN SEDIAN FARMASI
27 — 5
AZIS SAMSURIZAL, yang dibacakan di persidangan pada pokoknyasebagai berikut :Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat sesuaipasal 98 U.U.
No.36 Thun 2009 tentangKesehatan ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan danmengedarkan diperbolehkan adalah yang sudah memenuhi syaratFarmakope Indonesia atau buku standar lainnya dan tentunya sudahmendapat ijin dari Pemerintah ;Bahwa menurut saksi barang bukti pil warna putin dengan logo LLHalaman 8 dari 15 halaman Putusan No. 507/Pid.Sus/2016/PN.Gprtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat tidak boleh diedarkan, karena
Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidakmemiliki izin edar, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1)UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;Menimbang, bahwa terhadap unsur unsur tersebut Majelis akanmempertimbangkan sebagai berikut :Halaman 11 dari 15 halaman Putusan No. 507/Pid.Sus/2016/PN. GprAd. 1.
Unsur' Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obatyang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106Ayat (1) UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi 1. M. Hariyanto,2. Tri Bintoro Juli Wiyono, 3.
BAS Bin JASMANI tersebutdiatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kesatu ;2.
29 — 7
AzisSamsurizal yang pendapatnya dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagaiberikut :e Bahwa saat ini ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) padaDinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan menjabat sebagai Kepala SeksiKefarmasian dan Penyehatan Makanan Minuman pada Dinas KesehatanKabupaten Kediri ;e Bahwa sediaan farmasi adalah obat,bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;e Bahwa sediaan farmasi berupa obatadalah bahan atau paduan bahan,termasuk produk biologi yangdigunakan untuk mempengaruhiatau
,ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obatdan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yangsudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat iinpemerintah ;Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label carapenggunaan serta
khasiat dankemanfaatannya apabiladikonsumsi ;Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupa obat ;e Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwatidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;e Bahwa sediaan farmasi dengankandungan sebagaimana barangbukti tidak boleh dikonsumsi tanparesep dokter karena penggunaannyaharus aman, berkhasiaat/bermanfaat, bermutu, terjangkauserta
terdapat petunjuk penggunaanpada kemasan obat tersebut ;e Bahwa sediaan farmasi berupa obatdengan bahan aktif TrihesifenidilHCI tersebut pengamanannya harustenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan sertasediaan farmasi tersebut mendapatyin edar sedangkan untukpenggunaannya harus dengan resepdokter ;e Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan apabilapada kemasannya diberi tanda ataulabel yang memuat nama produk,daftar bahan yang digunakan
Menyatakan Terdakwa ROCHIM alias SUROSO bin SUWANTAHtersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yangtidak memenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimanadalam dakwaan alternatif kedua;2.
45 — 3
Tombos.Bahwa Terdakwa Teguh Wiyono dalam memiliki, menyimpansediaan farmasi berupa pil jenis LL tidak memiliki keahlian dankewenangan, dan juga tidak mempunyai ijin edar dari yangberwenang.2. Saksi M.
Tombos.Bahwa terdakwa Teguh Wiyono dalam memiliki, menyimpansediaan farmasi berupa pil jenis LL tidak memiliki keahlian dankewenangan, dan juga tidak mempunyai ijin edar dari yangberwenang.3. dr.
AZIS SAMSURIZAL, keterangan dalam berita acara pemeriksaanpenyidik dibacakan yang pada pokoknya menerangkan :Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obattersebut sesuai pasal 98 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatanbagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang) mengadakan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan
, pengolahan, mempromosikan danpengedarannya diperbolehkan adalah yang sudah memenuhisyarat Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya dantentunya sudah mendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa barang bukti pil warna putih dengan logo LL tersebutadalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktifTriheksifenidil HCL tersebut pengamannya harustenagakesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sertasediaan farmasi tersebut mendapat ijin edar, sedangkan untukpenggunaannya
Menyatakan Terdakwa Teguh Wahono als Gogon bin Sagiyo telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana :Dengan Sengaja mengedarkan Sediaan Farmasi atau alatkesehatan yang tidak memiliki ijin Edar2.
45 — 3
Boneng bin Sutikno bersalahmelakukan tindak pidana dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2)dan ayat (3) Undangundang R.I.
Boneng binSutikno dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan, dikurangiselama Terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah agarTerdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp.1.000.000, (satu jutarupiah), subsidiair 3 (tiga) bulan kurungan ie sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 1 (satu) butir ; dirampas untuk dimusnahkan ; 4.
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL / Artane sebanyak 2(dua) butir tersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.Lab. : 2867/NOF/2014 tanggal 13 Mei 2014.
dalam Dakwaan Kesatu di atas, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemantaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) danayat (3) Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
66 — 15
berupa obatselanjutnya terdapat pengaturan baik didalam pengadaan, penyimpanan,pengolahan, dalam rangka promosi dan peredarannva pada orang yangmemiliki keahlian serta kewenangan;Bahwa terdakwa ALBET ENDRA PRATAMA Bin ROBET bukan seorangtenaga kesehatan yang memiliki keahian dan kewenangan dalammenyimpan serta mengedarkan sediaan farmasi berupa obat denganbentuk pil yang berlogo LL sehingga dengan demikian tidak memiliki izinedar dari pihak yang berwenang;Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL yang
berupa obatselanjutnya terdapat pengaturan baik didalam pengadaan, peredarannya,pengolahan, dalam rangka promosi dan penyimpanan pada orang yangmemiliki keahlian serta kewenangan;Bahwa terdakwa ALBET ENDRA PRATAMA Bin ROBET bukan seorangtenaga kesehatan yang memiliki keahian dan kewenangan dalammenyimpan sediaan farmasi berupa obat dengan bentuk pili yang berlogoLL,Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL yang didapatkan dari terdakwaALBET ENDRA PRATAMA Bin ROBET telah disita dan disisihkansebanyak 10
farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak tercantum label
cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila dikonsumsi ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannya harusaman, berkhasiaat/ bermanfaat
, bermutu, terjangkau serta terdapatpetunjuk penggunaan pada kemasan obat tersebut ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Trihesifenidil HCltersebut pengamanannya harus tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan serta sediaan farmasi tersebut mendapat jjinedar sedangkan untuk penggunaannya harus dengan resep dokter ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan apabila pada kemasannya diberi tanda atau labelyang memuat nama
68 — 10
AzisSamsurizal yang pendapatnya dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagaiberikut :e Bahwa saat ini ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) padaDinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan menjabat sebagai Kepala SeksiKefarmasian dan Penyehatan Makanan Minuman pada Dinas KesehatanKabupaten Kediri ;Halaman 9 dari 25 Putusan Nomor 368/Pid.Sus/2016/PN GprBahwa sediaan farmasi adalah obat,bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Bahwa sediaan farmasi berupa obatadalah bahan atau paduan bahan
,ahli madya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;e Bahwa sediaan farmasi berupa obatdan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yangsudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat iinpemerintah ;e Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label caraHalaman 11
dari 25 Putusan Nomor 368/Pid.Sus/2016/PN Gprpenggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabiladikonsumsi ;Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwatidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa sediaan farmasi dengankandungan sebagaimana barangbukti tidak boleh dikonsumsi tanparesep dokter karena penggunaannyaharus
aman, berkhasiaat/bermanfaat, bermutu, terjangkauserta terdapat petunjuk penggunaanpada kemasan obat tersebut ;Bahwa sediaan farmasi berupa obatdengan bahan aktif TrihesifenidilHCI tersebut pengamanannya harustenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan sertasediaan farmasi tersebut mendapatyin edar sedangkan untukpenggunaannya harus dengan resepdokter ;Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak boleh diedarkan, karena suatuproduk boleh diedarkan apabilapada kemasannya diberi tanda ataulabel
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:ad.1.
113 — 28 — Berkekuatan Hukum Tetap
Sus/2017Menyatakan Terdakwa AMRULLAH alias MULLAH bin LAMSI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar, sebagaimana diatur dalam Pasal 197 UndangUndang RepublikIndonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dalam dakwaanPrimair kami di atas:Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AMRULLAH alias MULLAH binLAMSI dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dikurangi selamaTerdakwa berada dalam tahanan
botol warna putih; 1 (satu) buah handphone merk Nokia warna hitam;Dirampas untuk dimusnahkan;Menetapkan agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkarasebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);Membaca Putusan Pengadilan Negeri Batulicin Nomor 100/Pid.Sus/2017/PN Bin. tanggal 5 Juli 2017 yang amar lengkapnya sebagai berikut:1.Menyatakan Terdakwa AMRULLAH alias MULLAH bin LAMSI terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpahak dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi
36 — 3
dari 23 Putusan Nomor 602/Pid.Sus/2015/PN Gprsecara terbatas, misalnya dokter,dokter gigi, bidan dan perawatyang dilaksanakan sesuaiketentuan ;Bahwa tenaga kefarmasian terdiriatas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksudApoteker adalah sarjana farmasiyang telah lulus sebagai apotekerdan telah mengucapkan sumpahjabatan apoteker sedangkan tenagateknis kefarmasian adalah tenagayang membantu apoteker dalammenjalani pekerjaan kefarmasianyang terdiri atas sarjana farmasi,ahli madya farmasi
, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obatdan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yangsudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standarlainnya dan sudah mendapat iinpemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu
, maka Terdakwatidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;e Bahwa barang bukti pil LL tersebuttidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label carapenggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabiladikonsumsi ;e Bahwa sediaan farmasi dengankandungan sebagaimana barangbukti tidak boleh dikonsumsi tanparesep dokter karena penggunaannyaharus aman, berkhasiaat/bermanfaat, bermutu, terjangkauserta terdapat petunjuk
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan(3) ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:ad.1.
,M.Si., Kaur Sub Bidang Narkoba Forensik, dan Luluk Muljani, Paur Subbid narkobaForensik dengan kesimpulan setelah dilakukan pemeriksaan atas sampel obat,merupakan sediaan farmasi berupa obat warna putih logo LL, tablet dengan bahanaktif triheksifenidil HCl mempunyai efek sebagai anti parkinson, tidak termasukNarkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk daftar obat keras, dan sesuai pendapatahli dr.
48 — 5
Menyatakan Terdakwa Agus Sulistyo Bin Sudai terbukti bersalahmelakukan tindak pidana Kesehatan "yang dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standart dan / atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 Ayat (2),(3) UURI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan sebagaimana diaturdalam Pasal 196 UURI No.36 Tahun 2009 dalam dakwaan kedua kami ;2.
dan telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat
ijin pemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putin dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti Pil Doble L tersebut tidak memenuhi standarkeamanan, kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupaobat tersebut tidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dankemanfaatannya
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3),Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Menyatakan Terdakwa Agus Sulistyo Bin Sudai tersebut diatas, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalam dakwaan alternatifkedua;2.
81 — 6
farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standardan/ataupersyaratan keamanan sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 196 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalamSurat Dakwaan kami;Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 2(dua) tahun 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalamtahanan sementara dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan danDenda sebesar Rp. 5.000.000, (lima juta rupiah) Subsidair 6 (enam) bulankurungan.Menetapkan Barang bukti berupa
Kediri, atau setidaktidaknya dalam wilayah hukumPengadilan Kabupaten Kediri, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 Ayat (2) dan Ayat (3) Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.
A.Pt yang dibacakan didepan persidanganpada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa ahli menjelaskan diperiksa sesuai dengan pengetahuan yangdimilikinya dan mengerti perihal Sediaan Farmasi adalah bahan baku obat,obat tradisional dan kosmetik;Bahwa ahli menjelaskan Sediaan Farmasi yang berupa obat dan bahan bakuobat tersebut sesuai dengan Pasal 98 UndangUndang nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan bagi setiap orang yang tidak
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98ayat (2) dan (8) ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:ad.1.
Menyatakan TerdakwaFAIZAL ANGGADA PUTRA BIN NANANG PRIANGGADAtersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakPutusan Nomor. 378/Pid.Sus /2017/PN Gpr. halaman 13 dari 14memenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu" sebagaimana dalamdakwaan tunggal;2.
33 — 6
Menyatakan terdakwa Tekad Budiyanto Alias Tato Bin Mesaji terbuktisecara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan, sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar dan / atauy persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatandan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)UURI no. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UURINo. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan sebagaimana
surat dakwaan sebagai berikut :Dakwaan :KESATUBahwa ia terdakwa TEKAD BUDIYANTO alias TATO Bin MESAuJlI padahari 4 Juni 2017 sekira jam 20.30 WIB atau setidaktidaknya pada waktu lainpada tahun dua ribu tujuh belas, bertempat di rumah Terdakwa di DesaBanyuanyar, Kecamatan Gerah, Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya padasuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriKabupaten Kediri yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;KEDUABahwa ia terdakwa TEKAD BUDI YANTO alias TATO Bin MESAuJI padahari 4 Juni 2017 sekira jam 20.30 WIB atau setidaktidaknya pada waktu lainpada tahun dua ribu tujuh belas, bertempat di rumah Terdakwa di DesaBanyuanyar, Kecamatan Gerah, Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya padasuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriKabupaten Kediri yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan, sediaan farmasi
/obat keras jenis/logo double LL* / artinya tidak mempunyaisurat ijin edar yang sah dari pihak yang berwenang dan tidak memilikikeahlian dalam mengadakan menyimpan, mengolah, mempromosikan dantidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan pemerintah ;Bahwa berdasarkan berita acara pemeriksaan Laboratoris kriminalistik daripusat Laboratorium Forensik Cabang Suabaya, NO.
Menyatakan terdakwa Tekad Budiyanto als Tato Bin Mesaji tersebut di atastelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijinedar ;2.
24 — 1
39 — 2
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apotekerdan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker ;.
Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantuapoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atassarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;e Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalampengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi danperedarannya adalah yangsudah memenuhi syaratfarmakope Indonesia atau bukustandar lainnya dan sudahmendapat jjin pemerintah ;halaman 11 dari 20 Putusan Nomor 379/Pid.Sus
/2014/PN Gpr.12Bahwa menurut pendapat ahibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupaBahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, makaTerdakwa tidak + =mempunyaikeahlian atau kewenangandalam kefarmasian ;Bahwa ahli tidak mengetahuinama, khasiat, kemanfaatan danmutu barang bukti pil LL karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak ada identitas ataupelabelan yang melekat ;Bahwa sediaan farmasi berupaobat dengan bahan aktiftrineksilfenidil
Selain itu Terdakwatelah memiliki dan menyimpan sediaan farmasi berupa obat yang tidakmencantumkan label/penandaan yang lengkap dan dengan tidak menggunakanresep dokter sehingga tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan dan mutu, fakta mana bersesuaian pula denganketerangan ahli dr.
Menyatakan terdakwa Rio Agus Saputro alias Planet bin Sadelitersebut, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu sebagaimana dalamdakwaan subsider ;.
56 — 4
Kediri,terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian.Halaman 3 dari 17 Putusan Nomor 10/Pid.Sus/2017/PN Gpr Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL / Artane yang simpan dan diedarkanoleh terdakwa adalah belum mendapat izin edar dari pejabat yangberwenang.
AZIZ SAMSURIZAL dibawah sumpah pada pokoknya menerangkansebagai berikut:Bahwa Ahli berlatar belakang pendidikan S1 Kedokteran Umum dansekarang menjabat sebagai Kasi Kefarmasian dan Penyehatan MakananMinuman di Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.Bahwa setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan sediaan farmasi sedangkan yang berhak mengedarkansediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat adalah tenagakesehatan
yang terdiri dari Apoteker dan tenaga kefarmasian yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang undangan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang bolehdiedarkan adalah yang sudah memenuhi syarat Farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan yang sudah mendapat izin edar dariPemerintah.Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa sediaan farmasi pil jenisLL/Artane adalah tidak boleh diedarkan, karena kemasannya tidak diberitanda atau label yang
Bahwa sediaan farmasi pil jenis LL / Artane yang simpan dan diedarkanoleh terdakwa adalah belum mendapat izin edar dari pejabat yangberwenang.
Azis Samsurizal, untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter ;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutu telah terpenuhi menurut Hukum ;ad.3.