Ditemukan 61387 data
79 — 0
35 — 9
RECO bin (alm) SUKADI,terbukti bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar sebagaimana di atur dalam Pasal 197 UndangUndang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan , sebagaimanadalam Dakwaan KESATU ;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AMIRUL MUMINIM als.
AZIS SAMSURIZAL, yang dibacakan di persidangan pada pokoknyasebagai berikut : Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat sesuaipasal 98 U.U.
RI No.86 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dilarangmengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan ; Bahwa yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obatdan bahan baku obat harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlianHalaman 8 dari 14 halaman Putusan Nomor 13/Pid.Sus/2017/PN Gpr.dan kewenangan sesuai pasal 108 UU RI.
No.36 Thun 2009 tentangKesehatan ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan danmengedarkan diperbolehkan adalah yang sudah memenuhisyaratFarmakope Indonesia atau buku standar lainnya dan tentunya sudahmendapat ijin dari Pemerintah ;Bahwa menurut saksi barang bukti pil warna putin dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat tidak boleh diedarkan, karena suatu produk boleh di edarkan apabila dimeasannyawajib diberi
RECO bin (alm)SUKARDI tersebut, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahttmelakukan tindak pidana Dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidakmemiliki izin edar :2.
32 — 4
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL / Artane sebanyak 410(empat ratus sepuluh) butir tersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaanLaboratoris Kriminalistik No.Lab. : 2719/NOF/2015 tanggal 16 April 2015.
Bahwaterdakwa ARDI KRISTIANTO Als KENTUS Bin SUJITO dalam menjual ataumengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LL / Artane tidak memiliki identitasatau label yang melekat yaitu harus berisi : Nama produk; Daftar bahan yang digunakan; Berat bersih atau isi bersih; Nama dan alamat pihak yang memproduksi; Tanggal, bulan, tahun kedaluwarsa; Mendapat ijin edar dari Pemerintah.sehingga perbuatan terdakwa ARDI KRISTIANTO Als KENTUS Bin SUJITO yangtelah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis
Dengan sengaja menyimpan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan ;Halaman 9 dari 12 halaman Putusan Nomor 306/Pid.Sus/2015/PN.Gpr10Menimbang, bahwa terhadap unsur unsur tersebut Majelis akanmempertimbangkan sebagai berikut;Ad. a.
Dengan sengaja menyimpan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan sebagaimanatermaksub dalam Memory Van Toelichting (MvT) adalah menghendaki danmenginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.
Memerintahkan agar barang bukti berupa : sediaan farmasi Pil jenis LL sebanyak400 (empat ratus) butir dirampas untuk dimusnahkan, uang tunai sebesar Rp.20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) dirampas untuk Negara;6.
36 — 5
GOGIK Bin SUYONO telahmembeli sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 1715 (seribu tujuhratuslimabelas) butir dari Sdr. RONI dengan harga Rp. 200.000, (duaratusriburupiah) selanjutnya terdakwa menjual sediaan farmasi berupa pil LL tersebutkepada Sdr. AMBON sebanyak 80 (delapanpuluh) butir dengan harga Rp.50.000, (limapuluhribu rupiah) dan kepada Sdr. NGGAYONG sebanyak 80(delapanpuluh) butir dengan harga Rp. 50.000. (limapuluhribu rupiah) selain ituterdakwa MARGO CAHYONO Als.
GOGIK Bin SUYONOtelah ditangkap oleh petugas Kepolisian yang sebelumnya telah mendapatkaninformasi dari masyarakat yang menyebutkan jika terdakwa telah mengedarkansediaan farmasi berupa pil LL dan mendapatkan sediaan farmasi berupa pil LLHalaman3 dari 16 Putusan Nomor 191/Pid.Sus/2014./PN kKdi.sebanyak 40 (empatpuluh) butir dalam 5 (lima) plastik klip Kemudian dilanjutnyadengan melakukan penggeledahan di rumah terdakwa MARGO CAHYONO Als.GOGIK Bin SUYONO di Dsn. Sumber Bening, Ds.
Kediri dan didapatkan sediaan farmasi berupa pil LL yang telah disimpanoleh terdakwa di dalam lemari pakaian sebanyak 1415 (seribu empatratuslimabelas) butir;Bahwa terdakwa MARGO CAHYONO Als.
GOGIK Bin SUYONO dalammengedarkan dan menyimpan sediaan farmasi berupa pil LL tidak memiliki izinedar dari pihak yang berwenang dan sediaan farmasi berupa pil LL tersebuttidak mencantumkan label yang menginformasikan kandungan sediaan farmasiberupa pil LL tersebut sehingga dengan demikian dengan tidak mencantumkaninformasi kandungan sediaan farmasi berupa obat tersebut tidak diketahuiapakah obat tersebut telah memenuhi standar, persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan dan mutunya;Bahwa sediaan
farmasi berupa pil LL yang telah diedarkan dan disimpan olehterdakwa MARGO CAHYONO Als.
150 — 42
Menetapkan barang bukti berupa :- 1 (satu) botol plastik warna putih, berisi sediaan farmasi berupa tablet warna putih polos sebanyak 210 (dua ratus sepuluh) biji;- 1 (satu) botol plastik warna putih, berisi sediaan farmasi berupa tablet warna putih yang pada salah satu sisinya memiliki tanda menyerupai huruf " Y " sebanyak 200 (dua ratus) biji;Dirampas untuk dimusnakan.- Uang tunai sejumlah Rp. 120.000,- (seratus dua puluh ribu rupiah) dengan perincian :- 1 (satu) lembar uang pecahan Rp. 100.000
, promosi pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah,sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal 196 Jo.
Luwu Utara yang inginmengkonsumsi sediaan farmasi tersebut.
dan mengedarkan obatobatan tanoa memilikikewenangan maupun keahlian dibidang farmasi serta melakukan pengadaan,penyimpanan, pengedaran sediaan farmasi tanpa memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Halaman 5 dari 39 Putusan Nomor 116/Pid.B/2016/PN.MsbPerbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana padaPasal 196 Jo.
farmasisehingga tidak dapat mengedarkan sediaan farmasi dimana Terdakwamemiliki latar belakang pendidikan hanya Kelas 1 SD (Sekolah Dasar)saja; Adapun maksud dan tujuan Terdakwa sehingga mengedarkansediaan farmasi dengan cara dijual yaitu untuk memperoleh keuntungandari hasil penjualan sediaan farmasi tersebut;Bahwa adapun akibat yang dapat ditimbulkan dengan mengkonsumsisediaan farmasi yang dijual oleh Terdakwa tersebut yaitu dapat merusakkesehatan bagi para penggunanya dimana obat yang dijual oleh
Terdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi sudah sekitar 8 (delapan)bulan lamanya;Bahwa Terdakwa sama sekali tidak mengetahui komposisi/kandungan yangada didalam sediaan farmasi yang Terdakwa beli dari ACO tersebut;Bahwa Terdakwa sama sekali tidak memiliki keahlian dibidang farmasi;Bahwa sediaan farmasi yang Terdakwa konsumsi dan jual tersebut tidakmengikuti petunjuk dokter atau orang yang ahli dibidang farmasi;Bahwa Terdakwa sama sekali tidak memiliki izin dari pihak yang berwenanguntuk mengedarkan
22 — 2
., tanggal 9Juli 2015 tentang penetapan hari sidang ;Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan ;Setelah mendengar keterangan para Saksi, ahli, dan Terdakwa sertamemperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan ;Setelah mendengar tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umumyang pada pokoknya sebagai berikut :1.Menyatakan Terdakwa Supriyono als Kampret Bin Tukirin bersalahmelakukan tindak pidana tanpa keahlian dan kewenangan dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi
memberi kesimpulan bahwa barang buktidengan Nomor :6592/2015/NOF,atas nama Supriyono als Kampret bin Tukirin;Perbuatan la terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal197 Undangundang Nomor:36 tahun 2009 tentang Kesehatan .Atau:halaman 3 dari 14 Putusan perkara Nomor 397 /Pid.Sus/2015/PN Gpr.soncennnne bahwa la terdakwa Supriyono als Kampret bin Tukirin,oada waktu dantempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan kesatu diatas, ,terdakwa dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sedian farmasi
Tukirinmengkonsumsi sebanyak 5 (lima) butir dan sisa 10 (sepuluh) butir yangterbungkus dalam bungkus rokok disimpan di saku celana sebelah kanan, dansewaktu terdakwa Supriyono als Kampret bin Tukirin, berada di pinggir jalanumum di Desa Bulupasar,Kecamatan Pagu,Kabupaten Kediri ditangkap olehanggota Polsek Pagu dan dilakukan penggeladahan ditemukan 10 (sepuluh)butir yang terbungkus dalam bungkus rokok disimpan di saku celana sebelahkanan;, bahwa terdakwa dalam membeli,menjual,mengedarkan sedian farmasi
adalah obat, bahan obat,obat tradisional, dan kosmetika sedangkan yang dimaksud dengan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkankesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsitubuh ;halaman 11 dari 14 Putusan perkara Nomor 397 /Pid.Sus/2015/PN Gpr.12Menimbang, bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan
Kampret Bin Tukirin telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standaratau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama1(satu) tahun dan denda sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah),dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka digantidengan Pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;3.
35 — 7
Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 Undangundang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.ATAUKedua:Bahwa terdakwa ATIN SETIAWAN Bin DEDI SETIAWAN pada hariJumat tanggal 29 Juli 2016 sekira jam 11.30 WIB atau setidaktidaknya padawakiu tertentu dalam tahun 2016 bertempat di jalan
Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dalam kefarmasian.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 196 Undangundang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan;Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan Penunitut Umum tersebut,Terdakwa menyatakan telah mengerti isi dan maksudnya dan Terdakwahalaman 4 dari 14 Putusan perkara Nomor 617 /Pid.Sus/2016
adalah obat, bahan obat,obat tradisional, dan kosmetika sedangkan yang dimaksud dengan alatkesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidakmengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkankesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsitubuh ;Menimbang, bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan bakutersebut boleh diedarkan harus sesuai dengan pasal 98 UU No, 36
pil LL tersebut, Terdakwa juga tidak mempunyai latarbelakang pendidikan kefarmasian dan bukan sebagai apoteker atau berprofesidibidang farmasi;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98ayat (2) dan (3) telah terpenuhi
Menyatakan Terdakwa ATIN SETIAWAN Bin DEDI SETIAWAN ielah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standaratau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;2.
33 — 5
WAWAN (DPO) untuk membelisediaan farmasi berupa pil LL dan sdr.Wawan (DPO) memberikan uangsejumlah Rp.60.000,(enam puluh ribu rupiah) dan selanjutnya terdakwamenghubungi sdr.Dikun (DPO) untuk membeli sediaan farmasi berupa pil LL ;Bahwa sekitar pukul 11.00 Wib bertempat di Desa jajar Kecamatan WatesKabupaten Kediri terdakwa bertemu dengan sdr.Dikun (DPO) dan membelisediaan farmasi berupa pil LL dan setelah menyerahkan uang sejumlahRp.60.000,(enam puluh ribu rupiah) terdakwa mendapatkan pil LL sebanyak100
(seratus)butir yang dibungkus dalam plastic warna hitam 5Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut pada awalnya bagian dakwaanini,Petugas Kepolisian yang mendapatkan iformasi dari masyarakat jika adanyaperedaran sediaan farmasi berupa Pil LL melakukanpenangkapan terhadap diriterdakwa dan ketika dilakukan penangkapan dari penggeledahan didapatkansediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 100,(seratus)butir dalam palstik warnahitam yang disimpan disaku celana sebelah kanan yang sedang dikenakan olehLa
dari sdri.WAWAN (DPO) untuk membelisediaan farmasi berupa pil LL dan dan Sdr.WAWAN (DPO) memberikan uangsejumlah Rp 60.000,(enam puluh ribu rupiah) dan selanjutnya terdakwamenghubungi sdr.DIKUN (DPO) untuk mebeli sediaan farmasi berupa pil LL ;Bahwa benar sekitar pukul 11.00 WIB bertempat di Desa Jajar KecamatanWates Kabupaten Kediri terdakwa bertemu dengan Sdr.DIKUN (DPO) danmembeli sediaan farmasi berupa pil LL dan setelah menyerahkan uangsejumlah Rp.60.000,(enam puluh ribu rupiah) terdakwa mendapatkan
membeli sediaan farmasi berupa pilLL.
79 — 9
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenisLL sebanyak 6.000 (enam ribu) butir tersebut adalah obat keras sebagaimanahasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab. : 6601/NOF/2017 tanggal 26Halaman 5 dari 25 Putusan Nomor 524/Pid.Sus/2017/PN GprJuli 2017.
Bahwa terdakwa SUGENG PURNOMO Als GRANDONG BinSUPARTONO dalam menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obatjenis LL / Artane tidak memiliki identitas atau label yang melekat yaitu harusberisi : Nama produk; Daftar bahan yang digunakan; Berat bersih atau isi bersih; Nama dan alamat pihak yang memproduksi; Tanggal, bulan, tahun kedaluwarsa; Mendapat ijin edar dari Pemerintah.sehingga perbuatan terdakwa SUGENG PURNOMO Als GRANDONG BinSUPARTONO yang telah mengedarkan sediaan farmasi berupa obat
NIEKEN DEWI PAMIKATSIH, S.Si.A.pt yang dibacakan di persidanganpada pokoknya sebagai berikut:Bahwa benar sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai dnegan Pasal 98 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan.Bahwa benar yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan,
Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan = danpengedaran diperbolehkan adalah yang sudah memenuhisyaratFarmakope Indnesia atau buku standart lainnya dan tentunya sudahmendapat ijin dari Pemerintah. Bahwa benar menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.
Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat. Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk pada kesehatan pengguna.
57 — 3
yang telah lulussebagai apoteker dan telahmengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenagateknis kefarmasian adalahtenaga yang membantuapoteker dalam menjalanipekerjaan kefarmasian yangterdiri atas sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker :e Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalampengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi danperedarannya adalah yangsudah memenuhi syaratfarmakope Indonesia atau bukustandar
lainnya dan sudahmendapat ijin pemerintah ;e Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupae Bahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagahalaman 9 dari 25 Putusan Nomor 731/Pid.Sus/2014/PN Gor.10kesehatan tertentu, makaTerdakwa tidak +mempunyaikeahlian atau. kewenangandalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LLtersebut tidak memenuhistandar keamanan, kasiatmaupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut :ad.1.
Menyatakan terdakwa ANGGA MALUSKA bin SANTOSO. tersebut,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemenuhi standar keamanan, khasiat dan mutu sebagaimana dalamhalaman 23 dari 25 Putusan Nomor 731/Pid.Sus/2014/PN Gor.24dakwaan alternatif kedua2.
Menetapkan barang bukti berupa sediaan farmasi pil LL sebanyak 198(seratus sembilan puluh delapan) butir dalam bungkus plastik warnahitam, dimusnahkan ;6.
26 — 1
30 — 5
Aziz Samsurizal, keterangan ahli di BAP penyidikan dibacakanyang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisionaldan kosmetik ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat adalah bahan atau paduan bahan,termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi ataumenyelediki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangkapenetapan diaknosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.Bahwa sediaan
farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai pasal 98 UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki kKeahlian dankewenangan.Bahwa yang berhak mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obatdan bahan baku obat tersebut harus tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan sesuai dengan peraturan perundangan ;Bahwa yang dimaksud dengan
teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan tenagamenengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosidan peredarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakopeIndonesia atau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijinpemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti
pil warna putin dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ;Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabila dikonsumsi ;Halaman 13 dari 24 Putusan Nomor 485/Pid.Sus
Hari bin Jumair, terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja dan tanpa hakmengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalamdakwaan pertama;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama10 (sepuluh) bulan dan denda Rp.2 500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah) apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan kurungan selama (satu) bulan ;3.
28 — 5
MenyatakanterdakwalMRON SADEWO Bin JAMAL bersalah melakukantindak pidana Telah mengedarkan sediaan farmasi tanoa memiliki izinedar sebagaimana diatur didalam Pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009tentang Kesehatan dalam Dakwaan alternatif kesatu.2.
UMINARTI Bin DARNO (daam BAP tersendiri) telah membeli PilJenis LL sebanyak 100 (seratus) butir seharga Rp.60.000, (enam puluh riburupiah) bahwa Terdakwa menjual/ mengedarkan sediaan farmasi berupa Piljebis LL tersebut tidak memiliki ijin dari yang berwenang.Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Labolatorium Kriminalistik nomor : LAB/ NOF/ 2016 tanggal Maret 2015 dalam kesimpulannya menyatakan barangbukti dengan nomor : / 2016/ NOF berupa tablet warna putin berlogo LLtersebut diatas adalah benar tablet
tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 197UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;ATAUKeduaBahwa ia terdakwa IMRON SADEWO Bin JAMAL pada hari Minggutanggal 27 Maret 2016 sekira pukul 02.30 Wib atau setidaktidaknya disekitarwaktu itu dalam bulan Maret 2016 di Dusun Wonosari Desa SambirejoKecamatan Pare Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya disuatu tempat yangmasih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
lainnya juga telah membenarkan identitasnya sebagaimana dalam dakwaanPenuntut Umum;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur pertama telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa unsur kedua yaitu dengan sengaja mengedarkansediaan farmasi yang tidak memenuhi standarkeamanan, khasiat dan mutumempunyai maksud bahwa farmasi yang berada di dalam kekuasaan pelakutidak dipergunakan sebagaimana mestinya ;Menimbang, bahwa pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2016 pukul05.30 Wib Terdakwa ditangkap di Dusun Wonosari Desa Sambirejo
Menyatakan Terdakwa IMRON SADEWO Bin JAMAL tersebut, terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhistandar keamanan, khasiat dan mutu ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidanapenjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan dendaRp.2.500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah)dengan ketentuanapabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidanakurungan selama 1 (satu) bulan;3.
27 — 4
Kediri setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1)UU. RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Perbuatan tersebut dilakukanterdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan pil jenis LL tersebutdari Sdr.
Kediri setiap orang yang dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ atau alat kesehatanyang tidak memenuhi standard dan/ atau persyaratan keamanan, kasiat ataukemantaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) danayat (3) UU. RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan . Perbuatan tersebutdilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa yang sebelumnya mendapatkan pil jenis LL tersebutdari Sdr.
yang telah lulussebagai apoteker dan telahmengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga13teknis kefarmasian adalahtenaga yang membantuapoteker dalam = menjalanipekerjaan kefarmasian yangterdiri atas sarjana farmasi, ahlimadya farmasi, analis farmasidan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker ;Bahwa sediaan farmasi berupaobat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalampengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi danperedarannya adalah yangsudah memenuhi syaratfarmakope Indonesia atau bukustandar
lainnya dan sudahmendapat ijin pemerintah ;Bahwa menurut pendapat ahlibarang bukti pil warna putihdengan logo LL tersebut adalahsediaan farmasi yang berupaBahwa apabila Terdakwa bukantenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, makaTerdakwa tidak mempunyaikeahlian atau kewenangandalam kefarmasian ;halaman 13 dari 31 Putusan Nomor 175/Pid.Sus/2015/PN Gor.14Bahwa barang bukti pil LLtersebut tidak memenuhistandar keamanan, kasiatmaupun kemanfaatan karenasediaan farmasi berupa obattersebut tidak
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat Kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam Pasal 98 ayat (2) dan (3) ; Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut : 202 none nonoad.1.
26 — 3
Kediri atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih di dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, dengan sengajamemproduksi, mengedarkan, sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yangtidak memiliki ijin edar , yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : Bahwa awalnya saksi Hadi Suyitno dan saksi Dwi Agus mendapatkaninformasi dari masyarakat bahwa terdakwa sedang membawa danmengedarkan pil LL dan selanjutnya mereka para saksi melakukanpenangkapan terhadap diri terdakwa yang sedang
rupiah) dan terdakwa mengedarkan pil LL tanpa ijin sejakbulan Oktober 201 45 222222 n ene nnn nne nnnBahwa terdakwa membeli pil LL untuk di konsumsi sendiri;Bahwaterdakwasitidak = =menderita suatu penyakit ;Bahwa terdakwa tidak mempunyai latar belakang pendidikankefarmasian dan bukan sebagai apoteker atau berprofesi dibidangfarmasi ; Bahwa yang terdakwa rasakan setelah minum pil LL tidak mudahngantuk dan tidak mudah lelah;Bahwa terdakwa tidak mempunyai ijin dalam menjual ataumengedarkan sediaan farmasi
Sengaja memproduksi, mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan yang tidak miliki ijin edarMenimbang, bahwa menurut ilmu hukum yang dimaksud dengansengaja adalah pelaku tindak pidana harus mempunyai kehendak atau maksuduntuk melakukan tindakan tersebut dan juga harus mengetahui akan akibat dariperbuatannya tersebut ; 2200222 nonce nn nn ncn nnnnneeMenimbang, bahwa kesengajaan atau dengan sengaja merupakansikap batin yang letaknya di dalam hati Terdakwa yang tidak dapat dilihat olehorang lain
pil LL, terdakwa juga tidak mempunyai latarbelakang pendidikan kefarmasian dan bukan sebagai apoteker atau berprofesidibidang farmasi; ~ nnn nn nnn nnnMenimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta dan pertimbangansebagaimana terurai, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal98 ayat (2) dan (3)
BONENG BinSUPRIYO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Dengan sengaja mengedarkan, sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memilikiijin edar;2.
60 — 14
Bahwa sediaan farmasi berupa Pil jenis LL sebanyak 13(tiga belas) butir tersebut adalah obat keras sebagaimana hasil pemeriksaan LaboratorisKriminalistik No.Lab. : 6103/NOF/2016 tanggal 14 Juli 2016.
Badas Kab.Kediri dan setelah dilakukan penggeledahan serta penyitaan terhadap diriterdakwa lalu ditemukan sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 13 (tiga belas)butir dibungkus plastik warna Hitam disimpan di bawah kasur dalam kamar tidurRumah terdakwa serta 1 (Satu) buah HP merk Evercross tersebut adalah benarmilik terdakwa.Bahwa terdakwa AHMAD SUKAMTO Als ENOK Bin MISRAN melakukan tindakpidana menjual atau mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LL atauArtane tersebut yaitu pada hari Minggu
Kediri.Bahwa menurut saksi barang bukti berupa pil warna Putih dengan logo LLtersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa menurut saksi yang berhak atau boleh mengedarkan sediaan farmasiyang berupa obat dan bahan baku obat tersebut adalah tenaga kesehatan yangterdiri dari Apoteker dan tenaga Kefarmasian yang mempunyai keahlian dankewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.Bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat tersebut sesuaidengan Pasal 98 UU RI
Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL / Artanesebanyak 13 (tiga belas) butir tersebut adalah obat keras sebagaimanahasilpemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.Lab. : 6103/NOF/2016 tanggal 14 Juli 2016,dimana terdakwa AHMAD SUKAMTO Als ENOK Bin MISRAN dalam menjual ataumengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LL / Artane tidak memiliki izin edar daripihak yang berwenang.Dengan demikian unsur " Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki
83 — 8
DIDIK SANTOSO Bin (Alm)KATIMAN untuk mengambil sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 4(empat) kit dan terdakwa memberikan uang sejumlah Rp. 40.000, (empatpuluh ribu rupiah) tersebut.Bahwa untuk 1 (satu) kit berisi pil LL sebanyak 10, (Sepuluh) butir danterdakwa sudah 2 (dua) kali membeli sediaan farmasi berupa pil LL tersebutdari sdr.
DIDIK SANTOSO Bin (Alm) KATIMAN.Bahwa selain mengedarkan atau menjual sediaan farmasi berupa pil LLterdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL dan untuk sekalimengkonsumsi terdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 2 (dua) butir setiap 5 (lima) harinya dengan tujuan untukmenenangkan pikiran.Bahwa Petugas Kepolisan Sektor Pare yang mendapatkan informasi darimasyarakat langsung melakukan penangkapan dan penggeledahanterdakwa diri terdakwa dan pada saat dilakukan penggeledahan
DIDIK SANTOSO Bin (Alm) KATIMAN.Bahwaselain mengedarkan atau menjual sediaan farmasi berupa pil LLterdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL dan untuk sekalimengkonsumsi terdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LLsebanyak 2 (dua) butir setiap 5 (lima) harinya dengan tujuan untukmenenangkan pikiran.Bahwa Petugas Kepolisan Sektor Pare yang mendapatkan informasi darimasyarakat langsung melakukan penangkapan dan penggeledahanterdakwa diri terdakwa dan pada saat dilakukan penggeledahan
Bahwa benar saksi tidak memiliki keahlian atau kewenangan ketikamengedarkan sediaan farmasi berupa pil LL dan saksi bukanlah tenagakefarmasian.
DIDIK SANTOSO Bin (Alm) KATIMANdan terdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL dan untuksekali mengkonsumsi terdakwa mengkonsumsi sediaan farmasi berupapil LL sebanyak 2 (dua) butir setiap 5 (lima) harinya dengan tujuan untukmenenangkan pikiran ;Menimbang, bahwa terdakwa tidak memiliki, menyimpan danmengedarkan sediaan farmasi pil jenis LL tersebut tidak memiliki keahliandan kewenangan serta tidak memiliki ijin edar dan berdasarkan BeritaAcara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Cabang
87 — 59
Menyatakan Terdakwa Nasrullah tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan praktek kefarmasian berupa sediaan farmasi obat-obat keras (daftar G) sebagaimana dalam dakwaan tunggal;2.
Nasrullah pada hari Rabu, tanggal 12 Juni 2013,sekitar pukul 11.00 WIB atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulanJuni tahun 2013, bertempat di Toko Obat Semoga Sehat yang beralamat diPasar Aur Tajungkang Bukittinggi atau setidaktidaknya di suatu tempat yangmasih termasuk dalam daerah hokum Pengadilan Negeri Bukittinggi yangberwenang memeriksa dan mengadili, Terdakwa tidak memiliki keahlian dankewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian, yang meliputi pembuatantermasuk pengendalian mutu sedia farmasi
FARM dibawah sumpah pada pokoknya1.Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagaimenerangkan sebagai berikut:Bahwa latar belakang pendidikan Saksi yaitu Magister Farmasi,tamatan Universitas Andalas Padang, tahun 2007 dan sekarangbekerja di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Padang;Bahwa setelah Ahli periksa obatobat yang ditemukan di toko obatmilik Terdakwa tersebut tergolong obat keras (daftar G) yang tidakboleh dijual di toko obat, karena toko obat hanya boleh menjual obatbebas
Unsur tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukanpraktik kefarmasian meliputi pembuatan, termasuk pengendalianmutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan danpendistribusian obat, pelayanan obat atas resep Dokter, pelayananinformasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obattradisional yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuanperaturan perundangundangan;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, yang
mana jika salahsatu elemen unsur tersebut telah terbukti, maka unsur ini sudah dapatdinyatakan terpenuhi;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 huruf 4 UndangUndangNomor 36 tahun 2009, yang dimaksud sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional dan kosmetika;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 huruf 6 UndangUndangNomor 36 tahun 2009, yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap orangyang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan
diizinkan menjual obat bebas dan obat bebas terbatas berdasarkanSurat Izin Penyelenggaraan Toko Obat No.01/PKKDUK/PEO/II/2013, tanggal28 Februari 2013, yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Bukittinggi;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas,perbuatan Terdakwa yang telah menjual obatobat keras (daftar G) di toko obatSemoga Sehat milik Terdakwa tersebut, maka menurut majelis Hakim bahwaTerdakwa tidak memiliki kKeahlian dan kewenangan untuk melakukan praktikkefarmasian meliputi sediaan farmasi
39 — 4
Menyatakan bahwa terdakwa EDI DWI TRI EFENDI alias PENDIK binSUJARI terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Tanpa ijin dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan atau alat kesehatan, tidak memiliki standar dan ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu ,sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam 197 UU Nomor 36 Tahun2009 tentang Kesehatan ;2.
Halaman 3 dari halaman 22wa Bahwa ia terdakwa EDI DWI TRI EFENDI als PENDIK Bin SUJARI padahari Senin, tanggal 05 Oktober 2015 sekira pukul 15.00 Wib atau setidaktidaknyapada suatu waktu dalam bulan Oktober 2015, di tepi jalan umum Dusun Ngerdu,Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen kidul, Kabupaten Kediri atau setidaktidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum PengadilanNegeri Kabupaten Kediri dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki izin
AZIS SAMSURIZAL dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri yaituKasie Kefarmasian dan Penyehatan Makanan minuman yang pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut :e Bahwa ahli mengikuti/menempuh pendidkan terakhir di S1Kedokteran umum ;e Bahwa sepengetahuan ahli sediaan farmasi adalah obat,bahan baku obat, obat tradisional dan kosmetik ;10Bahwa sesuai ketentuan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan melarang orang mengadakan, mengolah,menyimpan, mempromasikan dan mengedarkan sediaanfarmasi berupa obat dan
Halaman 13 dari halaman 2214sesuai ketentuan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan melarang orang mengadakan, mengolah,menyimpan, mempromasikan dan mengedarkan sediaanfarmasi berupa obat dan bahan baku obat tanpa memilikikeahlian dan kewenangan serta yang berhak atau bolehmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromasikaan danmengedarkan sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus tenaga Kesehatan yang memkeahlian dan kewenagan sesuai dengan ketentuan pasal 108 UU Nomor 36tahun 2009,
Sengaja tidak memiliki keahlian dan kewenangan menyimpan ataumengedarkan sediaan farmasi, tidak memiliki standar atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan dan multu ;Ad. 1.
63 — 7
GANYONG (DPO) melalui telepon selullar (hp) untukmemesan sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 100, (seratus) butir yang dihargaisebesar Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) dan sekitar pukul 16.30 WIB, bertempatdidepan rumah sdr.
Bahwa ketika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 100, (seratus) butir telah beradadalam penguasaan terdakwa atau sekitar pukul 17.00 WIB bertempat di warung kopi Satriadi Desa/Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, terdakwa mengedarkan atau menjualsediaan farmasi berupa pil LL kepada: Sdr. HENDRI DWI NUGROHO Als MONYET Bin MUKSIM (yang dilakukanpenuntutan dalam berkas perkara terpisah) sebanyak 100, (seratus) butir yang dijualseharga Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah).Dan oleh sdr.
GANYONG (DPO)dirumahnya untuk mengambil sediaan farmasi berupa pil LL tersebut. Bahwa selain mengedarkan atau menjual sediaan farmasi berupa pil LL terdakwamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL dan untuk sekali mengkonsumsi terdakwamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 2 (dua) sampai 4 (empat) butirdengan tujuan untuk menambah semangat dalam bekerja atau tidak lelah dan tidakmengantuk dan pikiran menjadi tenang.
GANYONG (DPO)dirumahnya untuk mengambil sediaan farmasi berupa pil LL tersebut. Bahwa selain mengedarkan atau menjual sediaan farmasi berupa pil LL terdakwamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL dan untuk sekali mengkonsumsi terdak wamengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 2 (dua) sampai 4 (empat) butirdengan tujuan untuk menambah semangat dalam bekerja atau tidak lelah dan tidakmengantuk dan pikiran menjadi tenang.