Putusan PN PALEMBANG
143/Pdt.Sus-PHI/2020/PN Plg

Putusan PN PALEMBANG Nomor 143/Pdt.Sus-PHI/2020/PN Plg
Tanggal 15 April 2021 — Penggugat:
1.RIO PRATAMA
2.ARDA WELLY
Tergugat:
PT. GOLDEN OILINDO NUSANTARA

M E N G A D I L I :

DALAM KONVENSI

DALAM EKSEPSI

1. Menolak Eksepsi Tergugat tersebut;

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja para Penggugat dilakukan secara sepihak dan bertentangan dengan Hukum danbatal demi hukum ;
3. Menyatakan hubungan kerja hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus dan berakhir sejak tanggal 20 Februari 2020;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar kompensasi pemutusan hubungan kerja kepada para Penggugat Penggugat berupa uang pesangon dan uang penggantian hak dengan perincian:

PENGGUGAT 1 atas nama RIO PRATAMA:

-. Uang Pesangon:

2 X (4 X Rp.3.176.000,-) =Rp.25.408.000,-

-. Uang penghargaan Masa kerja:

1. X Rp.3.176.000,- =Rp. 6.352.000,- +

Sub Total (1)?. =Rp.31.760.000,-

-. Uang Penggantian Hak:

1. 31.760.000,- =Rp. 4.764.000,- +
2. 36.524.000,-

Terbilang (Tiga puluh enam juta lima ratus dua puluh empat ribu
rupiah);

PENGGUGAT II atas nama ARDA WELLY:

Hak-hak PHK yang seharusnya diterima:

-. Uang Pesangon:

2 X (4 X Rp.3.176.000,-) =Rp.25.408.000,-

-. Uang penghargaan Masa kerja:

1. X Rp.3.176.000,- =Rp. 6.352.000,- +

Sub Total (1)?. =Rp.31.760.000,-

-. Uang Penggantian Hak:

1. 31.760.000,- =Rp. 4.764.000,- +
2. 36.524.000,-

Terbilang (Tiga puluh enam juta lima ratus dua puluh empat ribu
rupiah);

1. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

DALAM REKONVENSI

DALAM EKSEPSI

1. Mengabulkan eksepsi para Tergugat Rekonvensi/para Penggugat Konvensi pada huru A mengenai kompetensi absolut tersebut;

1. Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;

DALAM POKOK PERKARA

1. Menyatakan gugatan Rekonvensi tidak dapat diterima;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

1. Membebankan biaya yang timbul perkara aquo kepada negara sebesar Rp.150.000 (Seratus lima puluh ribu rupiah);