1. Beranda
  2. Pengadilan
  3. PN TENGGARONG
  4. Pidana Khusus
  5. KDRT

Putusan PN TENGGARONG
261/Pid.Sus/2021/PN Trg

    Putusan PN TENGGARONG Nomor 261/Pid.Sus/2021/PN Trg
    Tanggal 29 Juni 2021 — EMANUEL ANTOIN DJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI
    Nomor 261/Pid.Sus/2021/PN Trg
    Tingkat Proses Pertama
    Klasifikasi Pidana Khusus KDRT
    Kata Kunci
    Tahun 2021
    Tanggal Register 19 Mei 2021
    Lembaga Peradilan PN TENGGARONG
    Jenis Lembaga Peradilan PN
    Hakim Ketua Andi Hardiansyah
    Hakim Anggota Ricco Imam Vimayzarmaulana Abdillah
    Panitera Nike Gustantia S
    Amar Lain-lain
    Amar Lainnya HUKUM
    Catatan Amar P U T U S A NNomor 261/Pid.Sus/2021/PN TrgDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Tenggarong yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :1. Nama lengkap : Emanuel Antoin Djuki Anak Dari Benyamin Yosef Djuki;2. Tempat lahir : Oelolok;3. Umur/Tanggal lahir : 42/16 Agustus 1978;4. Jenis kelamin : Laki-laki;5. Kebangsaan : Indonesia;6. Tempat tinggal : Jalan Barito Rt. 029 Kel. Simpang Tiga Kec. Loa Janan Ilir Kota Samarinda / Desa Purwajaya Rt. 12 Kec. Loa Janan Kab. Kutai Kartanegara;7. Agama : Islam;8. Pekerjaan : Wiraswasta;Terdakwa Emanuel Antoin Djuki Anak Dari Benyamin Yosef Djuki ditahan dalam tahanan rutan oleh: 1. Penyidik sejak tanggal 13 Maret 2021 sampai dengan tanggal 1 April 2021 2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 2 April 2021 sampai dengan tanggal 11 Mei 2021 3. Penuntut Umum sejak tanggal 6 Mei 2021 sampai dengan tanggal 25 Mei 2021 4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 19 Mei 2021 sampai dengan tanggal 17 Juni 2021 5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 18 Juni 2021 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2021 Terdakwa menghadap sendiri; Pengadilan Negeri tersebut;Setelah membaca: - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Tenggarong Nomor 261/Pid.Sus/2021/PN Trg tanggal 19 Mei 2021 tentang penunjukan Majelis Hakim;- Penetapan Majelis Hakim Nomor 261/Pid.Sus/2021/PN Trg tanggal 19 Mei 2021 tentang penetapan hari sidang;- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:1. Menyatakan Terdakwa EMANUEL ANTOINDJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI bersalah melakukan Tindak Pidana ?melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga? sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 44 ayat (4) UURI No. 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga;2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa EMANUEL ANTOINDJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dikurangi dengan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dengan perintah Terdakwa tetap ditahan;3. Menyatakan barang bukti berupa :- 1 (satu) lembar Testimonium Matrimonium (Surat Nikah) dengan nomor liber : I/No : 3511 / Thn 2016 tanggal 15 September 2016 An.EMANUELANOIN DJUKI dan IRENE DEWI;Dikembalikan kepada Saksi Korban IRENE DEWI anak dari YOHANES REPE;4. Menetapkan agar Terdakwa EMANUEL ANTOINDJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI , membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah).Setelah mendengar pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya Terdakwa memohon untuk keringanan hukuman karena Terdakwa masih memiliki tanggungan keluarga dan Terdakwa serta istri telah berdamai. Terdakwa juga mengakui bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatan pidana ini lagi.Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya bertetap pada tuntutan,Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: DAKWAANPRIMAIRBahwa Terdakwa EMANUEL ANTOIN DJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI, pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.30 WITA atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di bulan Maret tahun 2021 atau pada suatu waktu dalam tahun 2021 bertempat di Desa Purwajaya RT. 012 Kec. Loa Janan Kab. Kutai Kartanegara Kalimantan Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tenggarong yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, telah melakukan perbuatan melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :? Bahwa pada waktu dan tempat sebagaiamana diatas, Terdakwa yang pulang ke rumah dalam kondisi mabuk mengamuk karena motornya tidak diparkir di dalam rumah dan terjadilah pertengkaran antara Terdakwa dengan istri Terdakwa yaitu Saksi IRENE DEWI. Setelah kejadian pertengkaran tersebut, Saksi IRENE DEWI duduk di depan rumah dan Terdakwa menghampirinya lalu Terdakwa meninju bibir dan dada Saksi IRENE DEWI dengan menggunakan tangan kanan masing-masing sebanyak 1 (satu) kali hingga bibir Saksi IRENE DEWI mengeluarkan darah. Kemudian Terdakwa mencekik leher Saksi IRENE DEWI dan mencakar lengan bagian kanan Saksi IRENE DEWI;? Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, berdasarkan hasil Visum et Repertum atas nama IRENE DEWI Nomor : VER/32/III/2021/RSUD IA MOEIS tanggal 24 Maret 2021 pada RSUD I.A. MOEIS Samarinda yang ditandatangani oleh dr. Nanda Della Alyda dengan kesimpulan : Telah diperiksa perempuan usia 37 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan 4 buah luka, yaitu luka lecet di bagian bibir atas sebelah kiri dan di lengan atas sebelah kanan, kemungkinan luka diakibatkan oleh benda tumpul. Luka termasuk luka ringan. 1 buah luka tusuk di bagian kepala belakang telinga, kemungkinan luka diakibatkan oleh benda tajam.? Bahwa berdasarkan TESTIMONIUM (surat nikah) nomor liber : I/No:3511/Thn 2016 tanggal 15 september 2016 an. EMANUEL ANTON DJUKI dan IRENE DEWI. Saksi IRENE DEWI adalah istri sah Terdakwa yang bersama-sama Terdakwa tinggal di rumah yang sama.Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 44 ayat (1) Jo. Pasal 5 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.SUBSIDIAIRBahwa Terdakwa EMANUEL ANTOIN DJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI, pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.30 WITA atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di bulan Maret tahun 2021 atau pada suatu waktu dalam tahun 2021 bertempat di Desa Purwajaya RT. 012 Kec. Loa Janan Kab. Kutai Kartanegara Kalimantan Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tenggarong yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, telah melakukan perbuatan melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang dilakukan suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : ? Bahwa pada waktu dan tempat sebagaiamana diatas, Terdakwa yang pulang ke rumah dalam kondisi mabuk mengamuk karena motornya tidak diparkir di dalam rumah dan terjadilah pertengkaran antara Terdakwa dengan istri Terdakwa yaitu Saksi IRENE DEWI. Setelah kejadian pertengkaran tersebut, Saksi IRENE DEWI duduk di depan rumah dan Terdakwa menghampirinya lalu Terdakwa meninju bibir dan dada Saksi IRENE DEWI dengan menggunakan tangan kanan masing-masing sebanyak 1 (satu) kali hingga bibir Saksi IRENE DEWI mengeluarkan darah. Kemudian Terdakwa mencekik leher Saksi IRENE DEWI dan mencakar lengan bagian kanan Saksi IRENE DEWI;? Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, berdasarkan hasil Visum et Repertum atas nama IRENE DEWI Nomor : VER/32/III/2021/RSUD IA MOEIS tanggal 24 Maret 2021 pada RSUD I.A. MOEIS Samarinda yang ditandatangani oleh dr. Nanda Della Alyda dengan kesimpulan :? Bahwa telah diperiksa perempuan usia 37 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan 4 buah luka, yaitu luka lecet di bagian bibir atas sebelah kiri dan di lengan atas sebelah kanan, kemungkinan luka diakibatkan oleh benda tumpul. Luka termasuk luka ringan. 1 buah luka tusuk di bagian kepala belakang telinga, kemungkinan luka diakibatkan oleh benda tajam.? Bahwa berdasarkan TESTIMONIUM (surat nikah) nomor liber : I/No:3511/Thn 2016 tanggal 15 september 2016 an. EMANUEL ANTON DJUKI dan IRENE DEWI. Saksi IRENE DEWI adalah istri sah Terdakwa yang bersama-sama Terdakwa tinggal di rumah yang sama.Perbuatan Terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 44 ayat (4) Jo. Pasal 5 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:1. Saksi IRENE DEWI anak dari YOHANES REPE dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:? Bahwa Saksi adalah istri dari Terdakwa;? Bahwa benar pada Hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.00 WITA di depan rumah Saksi di Desa Purwajaya RT 12 Kec.Loa Janan Kab.Kukar, Terdakwa dalam keadaan mabuk cekcok mulut dengan Saksi dikarenakan Saksi belum memasukkan sepeda motor ke dalam rumah;? Bahwa benar Terdakwa memukul bibir Saksi dengan tangan kosong sebanyak 2 (dua) kali yang kedua mengenai dada Saksi, kemudian Terdakwa mencekik leher saksi dan ketika Saksi hendak melepaskan diri Terdakwa mencakar tangan Saksi dibagian lengan sebelah kanan;? Bahwa benar akibat yang Saksi alami pada bagian bibir Saksi luka dan berdarah, lengan Saksi luka tergores, leher Saksi sakit dan bagian belakang tubuh Saksi terasa sakit dan sakit di dada Saksi jika menarik nafas;? Bahwa Saksi keberatan atas kekerasan yang dilakukan Terdakwa tersebut;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkan keterangan saksi tersebut;2. ELISABET JULIANA ALS JULIANA anak dari ARIF (ALM), tanpa disumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:? Bahwa Saksi mengetahui kejadian kekerasan yang dialami korban terjadi pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.30 WITA di depan rumah Saksi Korban Irene di Desa Purwajaya RT 12 Kec.Loa Janan Kab.Kutai Kartanegara Kalimantan Timur;? Bahwa Saksi adalah tetangga sebelah rumah saksi korban Irene;? Bahwa Saksi mendengar ada suara keributan di luar rumah kemudian Saksi keluar dan Saksi melihat Terdakwa dan Saksi Korban Irene sedang berkelahi dan Saksi melihat saksi Korban Irene duduk di atas batu depan rumah dalam kondisi sedang menangis dan bibir berdarah;? Bahwa benar Saksi melihat Terdakwa mencekik leher saksi korban Irene dan mendorong kepala saksi Korban Irene berulang kali sambil berkata kasar;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkan keterangan saksi tersebut;3. ROGER VALERIO DJUKI anak dari EMANUEL ANTOIN DJUKI yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut:? Bahwa Saksi adalah anak dari Terdakwa dan Saksi Korban;? Bahwa benar Saksi melihat Terdakwa memukul badan dan wajah Saksi Korban Irene berkali-kali dengan menggunakan kanan tangan Terdakwa sehingga saksi Korban Irene mengalami memar dan berdarah di bagian bibir;? Bahwa benar Terdakwa saat kejadian sedang dalam keadaan mabuk dan Terdakwa sudah sering memukul Saksi Korban Irene; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkan keterangan saksi tersebut;Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:- Bahwa benar Terdakwa pada Hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.30 WITA bertengkar dengan istri Terdakwa dan memukul Saksi Korban Irene dibagian bibir menggunakan tangan kosong sebanyak 2 (dua) kali;- Bahwa saat pertengkaran tersebut Terdakwa teah mengkonsumsi alkohol dan dalam keadaan mabuk;- Bahwa benar yang mengetahui pertengkaran Terdakwa dan istri Terdakwa ialah anak Terdakwa (Roger, Isabela, Jesica, Rico) dan Mama Maya yaitu tetangga depan rumah Terdakwa;- Bahwa Terdakwa mencekik leher istri Terdakwa menggunakan tangan kosong dan ketika Saksi Korban Irene mau memberontak melepaskan cekikan Terdakwa, Terdakwa mencakar lengan saksi Irene;- Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa saksi Korban Irene mengalami luka berdarah di bagian bibir dan luka di bagian lengan;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut:- 1 (satu) lembar Testimonium Matrimonium (Surat Nikah) dengan nomor liber : I/No : 3511 / Thn 2016 tanggal 15 September 2016 An.EMANUELANOIN DJUKI dan IRENE DEWI;Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:- Bahwa benar pada Hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.00 WITA , Terdakwa di depan rumahnya di Desa Purwajaya RT 12 Kec.Loa Janan Kab.Kukar, Terdakwa dalam keadaan mabuk cekcok mulut dengan istrinya, Saksi Irene Dewi dikarenakan Saksi Irene belum memasukkan sepeda motor ke dalam rumah sehingga kemudian Terdakwa memukul bibir Saksi Irene dengan tangan kosong sebanyak 2 (dua) kali, yang kedua mengenai dada Saksi Irene, kemudian Terdakwa mencekik leher saksi Irene dan ketika Saksi Irene hendak melepaskan diri Terdakwa mencakar tangan Saksi Irene dibagian lengan sebelah kanan;- Bahwa benar akibat yang Saksi Irene alami pada bagian bibir Saksi luka dan berdarah, lengan Saksi luka tergores, leher sakit dan bagian belakang tubuh Saksi terasa sakit dan sakit di dada Saksi jika menarik nafas;- Bahwa Saksi Irene keberatan atas kekerasan yang dilakukan Terdakwa tersebut;- Bahwa berdasarkan Visum et Repertum atas nama Irene Dewi Nomor VER/32/III/2021/RSUD IA MOEIS, tanggal 11 Maret 2021 pada RSUD IA Moeis Samarinda yang ditandatangani oleh dr. Nanda Della Alyda dengan kesimpulan terdapat Luka yang termasuk Luka ringan.- Bahwa Terdakwa merupakan suami sah dari Saksi Irene dibuktikan dengan 1 (satu) lembar Testimonium Matrimonium (Surat Nikah) dengan nomor liber : I/No : 3511 / Thn 2016 tanggal 15 September 2016 An. EMANUEL ANTOIN DJUKI dan IRENE DEWI;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;DAKWAAN SUBSIDERITAS dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan primer sebagaimana diatur dalam Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Pengapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Setiap orang;2. Melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga;Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut: Ad.1. Unsur setiap orang;Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur setiap orang adalah subjek atau pelaku tindak pidana sebagai orang baik laki-laki maupun perempuan yang mampu bertanggung jawab atas perbuatannya, dan selama berlangsungnya persidangan, telah ditemukan bukti pelaku dalam persidangan ini yaitu Terdakwa EMANUEL ANTOIN DJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI yang pada saat ini pelaku dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani serta dapat mengikuti jalannya persidangan dengan memberikan keterangannya dengan baik dan lancar, dan selama berlangsungnya persidangan tidak ditemukan alasan pemaaf dan pembenar yang dapat menghapuskan kesalahannya dan Terdakwa mampu bertanggungjawab atas perbuatannya selaku subyek hukum, Terdakwa juga telah membenarkan identitasnya sehingga tidak terjadi error in persona;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim menilai bahwa unsur setiap orang telah terpenuhi menurut hukum;Ad.2. Unsur melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 UU No.23 Tahun 2004, yang dimaksud dengan kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UU No.23 Tahun 2004 yang dimaksud dengan lingkup rumah tangga meliputi suami, istri, anak, orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan suami, istri anak karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga dan orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut; Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang diperoleh dipersidangan penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa terjadi pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.00 WITA , di depan rumahnya di Desa Purwajaya RT 12 Kec.Loa Janan Kab.Kukar , pada awalnya Terdakwa dalam keadaan mabuk cekcok mulut dengan istrinya, Saksi Irene Dewi, dikarenakan Saksi Irene belum memasukkan sepeda motor ke dalam rumah sehingga kemudian Terdakwa memukul bibir Saksi Irene dengan tangan kosong sebanyak 2 (dua) kali, yang kedua mengenai dada Saksi Irene, kemudian Terdakwa mencekik leher saksi Irene dan ketika Saksi Irene hendak melepaskan diri Terdakwa mencakar tangan Saksi Irene dibagian lengan sebelah kanan;Menimbang, bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi Irene Dewi Anak Dari Yohanes Repe sesuai dengan Testimonium Matrimonium (Surat Nikah) dengan nomor liber : I/No : 3511 / Thn 2016 tanggal 15 September 2016 An.EMANUEL ANTOIN DJUKI dan IRENE DEWI; Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa Saksi Irene Dewi Anak Dari Yohanes Repe mengalami lebam membiru pada wajah, tangan dan kaki akibat pukulan yang saksi terima dari terdakwa tersebut;Menimbang, bahwa dari fakta hukum tersebut, perbuatan terdakwa sebagai suami sah dari saksi Irene Dewi Anak Dari Yohanes Repe. Adapun awal kejadian kekerasan dalam rumah tangga tersebut dikarenakan Saksi Irene belum memasukkan sepeda motor ke dalam rumah sehingga kemudian Terdakwa memukul bibir Saksi Irene dengan tangan kosong sebanyak 2 (dua) kali, yang kedua mengenai dada Saksi Irene, kemudian Terdakwa mencekik leher saksi Irene dan ketika Saksi Irene hendak melepaskan diri Terdakwa mencakar tangan Saksi Irene dibagian lengan sebelah kanan sebagaimana hasil Visum et Repertum nomor VER/32/III/2021/RSUD IA MOEIS, tanggal 11 Maret 2021 dengan kesimpulan hasil pemeriksaan bahwa korban adalah seorang perempuan umur kurang lebih tiga puluh enam tahun. Dari hasil pemeriksaan didapatkan terdapat Luka yang termasuk Luka ringan;Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa dakwaan primair tidak terpenuhi ;Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim mempertimbangkan unsur selanjutnya dan dakwaan ini tidak terbukti sehingga selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan dakwaan Subsidair; Menimbang, bahwa dakwaan Subsidair adalah Pasal 44 ayat (4) Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang unsur-unsurnya sebagai berikut:1. Setiap Orang;2. Melakukan kekerasan fisik yang dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan unsur-unsur hukum sebagai berikut; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan unsur-unsur hukum dalam dakwaan Primair penuntut Umum sebagaiamana dibawah ini; Ad.1. Setiap Orang.Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini telah terpenuhi dalam dakwaan Primer, maka Majelis Hakim mengambil alih pertimbangan tersebut menjadi pertimbangan unsur ini dan unsur ini terpenuhi; Ad.2. Melakukan kekerasan fisik yang dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 5 huruf a Undang-Undang Nomor : 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, menyebutkan setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dan di Pasal 6-nya disebutkan kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat;Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang diperoleh dipersidangan penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa terjadi pada hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.00 WITA , di depan rumahnya di Desa Purwajaya RT 12 Kec.Loa Janan Kab.Kukar , pada awalnya Terdakwa dalam keadaan mabuk cekcok mulut dengan istrinya, Saksi Irene Dewi dikarenakan Saksi Irene belum memasukkan sepeda motor ke dalam rumah sehingga kemudian Terdakwa memukul bibir Saksi Irene dengan tangan kosong sebanyak 2 (dua) kali, yang kedua mengenai dada Saksi Irene, kemudian Terdakwa mencekik leher saksi Irene dan ketika Saksi Irene hendak melepaskan diri Terdakwa mencakar tangan Saksi Irene dibagian lengan sebelah kanan;Menimbang, bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi Irene Dewi Anak Dari Yohanes Repe sesuai dengan Testimonium Matrimonium (Surat Nikah) dengan nomor liber : I/No : 3511 / Thn 2016 tanggal 15 September 2016 An.EMANUELANOIN DJUKI dan IRENE DEWI; Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa Saksi Irene Dewi Anak Dari Yohanes Repe mengalami pada bagian bibir Saksi luka dan berdarah, lengan Saksi luka tergores, leher sakit dan bagian belakang tubuh Saksi terasa sakit dan sakit di dada Saksi jika menarik nafas;Menimbang, bahwa dari fakta hukum tersebut, perbuatan terdakwa sebagai suami sah dari saksi Irene Dewi Anak Dari Yohanes Repe yang melakukan kekerasan fisik dengan cara Saksi Irene Dewi dikarenakan Saksi Irene belum memasukkan sepeda motor ke dalam rumah sehingga kemudian Terdakwa memukul bibir Saksi Irene dengan tangan kosong sebanyak 2 (dua) kali, yang kedua mengenai dada Saksi Irene, kemudian Terdakwa mencekik leher saksi Irene dan ketika Saksi Irene hendak melepaskan diri Terdakwa mencakar tangan Saksi Irene dibagian lengan sebelah kanan sebagaimana hasil Visum et Repertum nomor VER/32/III/2021/RSUD IA MOEIS, tanggal 11 Maret 2021 dengan kesimpulan hasil pemeriksaan bahwa korban adalah seorang perempuan umur kurang lebih tiga puluh tujuh tahun. Dari hasil pemeriksaan didapatkan terdapat Luka yang termasuk Luka ringan tetapi tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari;Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat perbuatan kekerasan fisik yang dilakukan Terdakwa telah terbukti maka unsur hukum ?Melakukan kekerasan fisik yang dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari?, telah terpenuhi;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pasal 183 KUHAP dan pasal 193 KUHAP, oleh karena terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana tersebut diatas, maka terdakwa harus dijatuhi pidana yang adil dan setimpal dengan perbuatan yang terdakwa lakukan yang akan disebutkan dalam amar putusan ini;Menimbang, bahwa pada era dewasa ini tujuan pemidanaan bukanlah merupakan suatu balas dendam sebagaimana dalam teori klasik tentang tujuan pemidanaan, namun semata-mata sebagai usaha prefentif dan edukatif serta pembinaan atas diri terdakwa pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya agar terdakwa tidak mengulangi perbuatannya lagi dan masyarakat tidak meniru perbuatan terdakwa, dan membina terdakwa agar berperilaku yang sesuai dengan norma, sehingga akan tercipta adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban warga Negara ; Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri terdakwa tersebut, Majelis Hakim akan memperhatikan sifat yang baik dan sifat yang jahat dari Terdakwa sesuai dengan ketentuan pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakiman serta hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan bagi diri terdakwa sesuai dengan ketentuan pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP;Hal-hal yang memberatkan :- Perbuatan terdakwa mengakibatkan rasa sakit;Hal-hal yang meringankan :- Terdakwa bersikap sopan dipersidangan, mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya;- Terdakwa belum pernah dipidana;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan Pasal 222 KUHAP, oleh karena terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana tersebut diatas, maka haruslah dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dan oleh karena terdakwa ditahan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan Pasal 21 KUHAP, maka perlu memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa : 1 (satu) lembar Testimonium Matrimonium (Surat Nikah) dengan nomor liber : I/No : 3511 / Thn 2016 tanggal 15 September 2016 An.EMANUEL ANTOIN DJUKI dan IRENE DEWI, berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan barang bukti tersebut adalah milik saksi Irene Dewi Anak Dari Yohanes Repe, maka haruslah dikembalikan kepada saksi Irene Dewi Anak Dari Yohanes Repe; Memperhatikan, Pasal 44 ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Undang-Undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;MENGADILI:1. Menyatakan Terdakwa EMANUEL ANTOIN DJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI , telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari ";2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa EMANUEL ANTOIN DJUKI anak dari BENYAMIN YOSEF DJUKI oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan;3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;4. Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan;5. Menetapkan barang bukti berupa:- 1 (satu) lembar Testimonium Matrimonium (Surat Nikah) dengan nomor liber : I/No : 3511 / Thn 2016 tanggal 15 September 2016 An.EMANUELANOIN DJUKI dan IRENE DEWI,Dikembalikan kepada korban IRENE DEWI. 6. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sejumlah Rp2.000,- (dua ribu Rupiah).Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tenggarong, pada hari Senin , tanggal 28 Juni 2021, oleh kami, Andi Hardiansyah,S.H,, M.H.um, sebagai Hakim Ketua , Ricco Imam Vimayzar, S.H.., M.H. , Maulana Abdillah, S.H.., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 29 Juni 2021 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh NIKEN GUSTANTIA S, SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Tenggarong, serta dihadiri oleh Rahadian Arif Wibowo, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa menghadap sendiri; Hakim Anggota, Hakim Ketua,Ricco Imam Vimayzar, S.H.., M.H. Andi Hardiansyah,S.H,, M.H.umMaulana Abdillah, S.H.., M.H.Panitera Pengganti,NIKEN GUSTANTIA S, SH
    Tanggal Musyawarah 29 Juni 2021
    Tanggal Dibacakan 29 Juni 2021
    Kaidah —
    Abstrak
  • Download Zip
  • —
  • Download PDF
  • —


84
13