Putusan PN LANGSA
97/Pid.Sus/2019/PN Lgs

Putusan PN LANGSA Nomor 97/Pid.Sus/2019/PN Lgs
Tanggal 6 Agustus 2019 —Penuntut Umum:
Zainal Akmal, SH
Terdakwa:
ILYAS Bin M. AJI

Memperhatikan, Pasal 112 ayat (1) UU R.I No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI :

1. Menyatakan terdakwa ILYAS Bin M. AJI tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ?Tanpa hak dan melawan hukum memiliki narkotika golongan I bukan tanaman? sebagaimana dalam dakwaan alternatif Kedua;
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda sebesar Rp. 800.000.000.- (delapan ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa :

• 2 (dua) bungkus/paket narkotika jenis sabu yang dibungkus dengan plastik tembus pandang dengan berat keseluruhan 1,72 (satu koma tujuh puluh dua) gram;
• 1 (satu) buah kaca pirek yang didalamnya terdapat sisa narkotika jenis sabu dengan berat keseluruhan 1,50 (satu koma lima puluh) gram;
• 1 (satu) unit timbangan digital warna hitam;
• 1 (satu) set alat hisap sabu / bong yang terbuat dari botol Le Mineral;
• 2 (dua) unit HP merk Nokia warna hitam;
• 2 (dua) unit HP merk Samsung warna hitam;
• 1 (satu) plastik tembus pandang;
• 1 (satu) plastik bekas bungkus sabu;
• 1 (satu) sendok sabu yang terbuat dari pipet;
• 1 (satu) buah gunting;
• 1 (satu) buah dompet kecil;
• 1 (satu) korek mancis yang ada sumbunya yang terbuat dari jarum suntik;

Dirampas untuk dimusnahkan;

• Uang tunai sebanyak Rp. 664.000,- (enam ratus enam puluh empat ribu rupiah);

Dirampas untuk negara;

6. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);