Putusan PN MAJENE
59/Pid.Sus/2021/PN Mjn

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa Arnol Bin Ansar tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam dakwaan tunggal Penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sejumlah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti berupa :

- 10.000 (Sepuluh ribu) butir obat jenis bojek (Trihexyphenidyl) warna putih yang berlogo ?Y? (digunakan untuk labfor 4 (empat) butir) sisa 9996 (sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh enam ) butir;

- 10 (sepuluh) buah botol warna putih;

- 1 (satu) buah kardus box;

Dimusnahkan;

- 1 (satu) buah handphone merek Vivo warna hitam. IMEI 1:869525025091733 IMEI 2 8695250250091725 dengan Nomor handphone 081281999090;

- 1 (satu) buah motor merek Yamaha Vega R warna orange Non Rangka: MH34S7101XR02, No. mesin 4ST-261156;

Dikembalikan kepada Terdakwa;

- 1 (satu) lembar uang pecahan Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah);

Dikembalikan kepada Saksi Ashad bin (alm) Hammanur;

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);